Anda di halaman 1dari 14

SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL

WILAYAH II PROVINSI PAPUA BARAT (SORONG)

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

KEGIATAN :

PENANGANAN LONGSORAN RUAS SORONG-MAKBON (2021)

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN 2.2

TAHUN ANGGARAN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
TAHUN ANGGARAN 2021
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PAKET : PENANGANAN RUAS LONGSORAN SORONG-MAKBON (2021)

Kementerian Negara/Lembaga : (033) Kementerian Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat
Unit Eselon I/II : (04) Direktorat Jenderal Bina Marga
Program : (08) Penyelenggaraan Jalan
Hasil (Outcome) : (05) Meningkatnya Konektivitas Nasional dan Sub
Nasional Mendukung Kebijakan Nasional

Kegiatan : (2409) Penanganan Longsoran Ruas Sorong-


Makbon (2021)
Indikator Kinerja Kegiatan : (001) Longsoran
Keluaran (Output) : Penanganan Longsoran
Volume : Longsoran Sorong – Makbon 55 M

Satuan Ukur :M
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)

PENANGANAN LONGSORAN RUAS SORONG-MAKBON (2021)

A. Latar Belakang

Ruas Jalan Sorong-Makbon merupakan infrastruktur jalan yang menghubungkan Kota Sorong,
Kabupaten Sorong dan Kabupaten Tambrauw yang menjadi akses utama masyarakat dalam
melakukan aktifitas serta akses dalam memobilitas kebutuhan pangan sehari-hari. Pada awal
tahun 2021 terjadi curah hujan yang cukup tinggi sehingga jalan yang berada pada punggung
gunung rawan longsor. Pada Km 17+125 s.d Km 17+180 terjadi longsoran yang disebabkan oleh
struktur tanah yang tidak dapat menahan gerusan air. Terjadinya longsor di lokasi tersebut
mengganggu kelancaran mobilitas masyakat sebagai pengguna jalan. Maka PPK 2.2 sebagai
penanggung jawan ruas mengambil langkah untuk menanganani longsoran tersebut dengan
Bronjong. Hal ini perlu dilakukan agar kondisi jalan tetap fungsional. Paket Penanganan
Longsoran Ruas Sorong-Makbon (2021) dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
sekitar Kota Sorong, Kabupaten Sorong dan Tambrauw, sehingga aksesibilitas jalan di ruas
tersebut dapat terhubung ke dari Kota Sorong ke Kabupaten Sorong hingga ke Kabupaten
Tambrauw.

1. Dasar Hukum
Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term of Reference (TOR) Output Pembangunan Jalan
(dengan komponen rekonstruksi) merupakan gambaran umum dan penjelasan mengenai
kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga
dalam hal ini adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Dalam penyusunan KAK Penanganan Longsoran ini didukung beberapa landasan hukum antara
lain:
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2020 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia.
2. Perpres No 12 tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat.
4. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 60 /PMK.02/2018 Tentang
Persetujuan Kontrak Tahun Jamak Oleh Menteri Keuangan.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan
Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease
2019 (Covid-19).
6. SE Nomor 05/SE/Db/2019 Tentang Pelaksanaan Pengadaan dan Pelaksanaan Kontrak
Pekerjaan Konstruksi di Direktorat Jenderal Bina Marga.
7. Surat Edaran Nomor 22/SE/M/2020 Tentang Persyaratan Pemilihan Dan Evaluasi
Dokumen Penawaran Pengadaan Jasa Konstruksi Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Standar Dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
07/PRT/M/2019 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia
10. Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Keputusan
Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 152, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 5178).
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan
Dana Dekonsentrasi Tugas Pembantuan.
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.05/2011 tentang rencana bisnis dan
Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum.
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar
15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.02/2014 tentang Tata Cara Perencanaan,
Penelaahan, dan Penetapan Alokasi Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara.
16. Peraturan Presiden nomor 135 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketujuh atas Peraturan
Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian
Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon 1 Kementerian Negara.
17. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019.
18. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
Tahun 2017.
19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 127/PMK.02/2015 tentang Klasifikasi Angggaran.
20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.02/2015 tentang Petunjuk Penyusunan
dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan
Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran.
21. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13.1/PRT/M/2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Tahun 2015-2019
22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69/PMK.02/2018 tentang Standar Biaya Keluaran
Tahun Anggaran 2019.
23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.02/2018 tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2019.
24. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan.
25. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.
26. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
27. Peraturan Presiden Nomor 04 Tahun 2015 tentang Perubahan keempat atas
Perubahan Peraturan Presiden No 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah.
28. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
29. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011 Tentang Persyaratan
Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan.
30. Intruksi Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03.IN/M/2013 tentang penyusunan dan
Penelitian Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-KL) di Kementerian Pekerjaan Umum.

2. Gambaran Umum

Dengan berlakunya UU tentang lalu lintas dan angkutan jalan dimana penyelenggara jalan wajib
melayani pengguna jalan dengan lancar, aman, dan nyaman. Konstruksi jalan raya sebagai
transportasi adalah merupakan unsur yang sangat penting dalam usaha meningkatkan
kehidupan manusia untuk mencapai kesejahteraannya sehingga kegiatan jalan dan jembatan
sebagai fungsi penghubung dari suatu daerah ke daerah lainnya.

Guna mewujudkan infrastruktur jalan yang lebih memadai pada Tahun Anggaran 2021 dan
meningkatkan serta menjaga aksesibilitas kewilayahan, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Provinsi Papua Barat (Sorong) memiliki program penanganan pada Ruas
Sorong-Makbon yaitu presevasi jalan yang bersifat rehabilitasi dan penanganan longsoran
sepanjang 55 M. Dampak positif yang dapat diperoleh dari kegiatan ini antara lain :
o Meningkatkan perekonomian di Papua Barat khususnya Kota Sorong, Kabupaten
Sorong dan sekitarnya
o Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas dari Kota Sorong, Kabupaten Sorong ke
kabupaten Tambrauw, dan
o Mengurangi kesenjangan pembangunan/tingkat pengangguran lapangan kerja.
 Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dari kegiatan ini berupa bertambahnya panjang penanganan jalan
nasional yang berkategori mantap sehingga dengan kondisi seperti ini bisa meningkatkan
konektivitas wilayah dan tumbuhnya perekonomian baru masyarakat sekitar daerah pekerjaan.

 Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi
Papua Barat (Sorong) ini berada di lingkungan pemerintahan Kota Sorong, Kabupaten Sorong,
tepatnya berada pada ruas jalan Sorong-Makbon, dengan target penanganan sebagai berikut:
1. Longsoran 55 M
2. Waktu Pelaksanaan 180 Hari Kalender

 Peta Lokasi
Pekerjaan Penanganan Longsoran Ruas Sorong-Makbon (2021), sesuai dengan Km 17+125
s.d Km 17+180 dan titik koordinat. Lokasi ini tidak overlap dengan pekerjaan lain pada ruas jalan
tersebut.
 Strip Map Penangana

Typical
B. Penerima Manfaat
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Papua
Barat khususnya pada daerah yang dilalui kegiatan tersebut, yaitu Kota Sorong dan Kabupaten
Sorong sekitarnya.

C. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaaan yang dilaksanakan pada paket pekerjaan Penanganan Ruas Longsoran
Sorong-Makbon (2021) adalah :

Divisi 1 Umum
a) Mobilisasi
b) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
c) Pengujian pH
d) Pengujian Oksigen Terlarut (DO)
e) Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS)
f) Pengujian Zat Tersuspensi (TSS)
g) Pengujian E. Coli
h) Pengujian Temperatur (Suhu)
i) Pengujian Vibrasi Lingkungan untuk Kenyamanan dan Kesehatan
j) Keselamatan dan Kesehatan Kerja
k) Manajemen Mutu

Divisi 2 Drainase
a) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
b) Saluran berbentuk U Tipe DS 1
c) Bahan Drainase Porous atau Penyaring (Filter)

Divisi 3 Pekerjaan Tanah dan Geosintetik


a) Galian Biasa
b) Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine
c) Timbunan Biasa dari sumber galian
d) Timbunan Pilihan dari sumber galian
e) Penyiapan Badan Jalan
f) Geoteksil Separator Kelas I
g) Geotekstil Komposit Kuat Tarik 105 kN/m

Divisi 5 Perkerasan Berbutir


a) Lapis Pondasi Aggregat Kelas A

Divisi 6 Perkerasan Aspal


a) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi
b) Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi
c) Laston Lapis Aus Asbuton (AC-WC Asb)
d) Laston Lapis Antara Asbuton (AC-BC Asb)

Divisi 7 Struktur
a) Beton strukur fc’20 Mpa
b) Beton fc’15 Mpa
c) Beton fc’10 Mpa
d) Pasangan Batu
e) Pasangan Batu Kosong
f) Bronjong dengan kawat yang dilapisi Galvanis
Divisi 9 Pekerjaan Harian dan Pekerjaan lain-lain
a) Marka Jalan Termoplastik
b) Rel Pengaman

1. K3 dan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Amdal merupakan salah satu faktor terpenting
dalam proses pelaksanaan kegiatan konstruksi, mulai dari kegiatan persiapan awal (survey untuk
pembuatan MC0) hingga proses serah terima hasil pekerjaan. Salah satu contoh terkait K3
adalah pekerja konstruksi diwajibkan memakai alat APD (Alat Pelindung Diri) seperti helm
keselamatan, sepatu boot/ sepatu pelindung, sarung tangan, rompi proyek yang diberikan scotlite
dan lain sebagainya disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang ditangani oleh pekerja konstruksi.
Sedangkan yang terkait dengan AMDAL diantaranya, memperhatikan daerah buangan hasil
galian tanah/ galian batu, lokasi pengambilan/ quarry material pasir/ batu belah/ kayu perancah.
Untuk paket Penanganan Longsoran Ruas Sorong-Makbon (2021) sudah memiliki Dokumen
Lingkungan Hidup (RKL dan RPL).

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Tahapan dan waktu pelaksanaan kegiatan Penanganan Longsoran Ruas Sorong-Makbon (2021)
yaitu :
a. Tahap Persiapan dan Lelang, direncanakan siap pengumuman lelang pada bulan April 2021.
b. Tahap Pelaksanaan, direncanakan siap kontrak pada akhir bulan Maret dengan masa
pelaksanaan selama 180 hari kalender.
c. Tahap Pemeliharaan selama 365 hari kalender setelah Serah Terima Pertama Pekerjaan.

D. Daftar Pekerjaan yang disubkontrak


No. Pekerjaan bukan Pekerjaan Utama Keterangan
1 Pasangan batu

E. Daftar Pekerjaan yang dipadatkaryakan


-

F. Daftar Personil Manajerial


Pengalaman Kebutuhan
Jabatan Tingkat Sertifikat
Kerja Personil
No. dalam Pendidikan/ Kompetensi Ket.
Profesional (Orang)
Pekerjaan ini Ijazah Kerja
(Tahun)
Manager
Min. S1 SKA Ahli Muda
1 Pelaksana Min. 4 Tahun 1
Teknik Sipil Teknik Jalan
Proyek
Manager Min. S1 SKA Ahli Muda
2 Min. 3 Tahun 1
Teknik Teknik Sipil Teknik Jalan
Manager Min. S1 -
3 Min. 3 Tahun 1
Keuangan Ekonomi/
Akuntansi
Min. S1 Min. 3 Tahun
Ahli K3 SKA Ahli Muda
4 Teknik Sipil (SKA Ahli 1
Konstruksi K3 Konstruksi
Muda)

G. Peralatan Utama Minimal yang dibutuhkan

Nama Kepemilikan/
Kapasitas Jumlah
No. Peralatan Kondisi Status Keterangan
(min) (unit)
Utama
Concrete Milik
1 0.3 M3 2 Unit Laik Pek. Berat
Mixer Sendiri/Sewa
Milik
2 Dump Truck 6 M3 3 Unit Laik Pek. Berat
Sendiri/Sewa
Milik
3 Excavator 150 HP 2 Unit Laik Pek. Berat
Sendiri/Sewa
Milik
4 Motor Grader 100 HP 1 Unit Laik Pek. Berat
Sendiri/Sewa
Vibratory Milik
5 8T 1 Unit Laik Sendiri/Sewa Pek. Berat
Roller
Milik
6 Water Tanker 4000 Ltr 1 Unit Laik Pek. Ringan
Sendiri/Sewa

H. Tata cara Pengukuran dan Pembayaran

Nomor Mata Satuan


Uraian Item Pekerjaan
Pembayaran Pengukuran
DIVISI 1
1.2 Mobilisasi Ls
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas Ls
1.17.(1a) Pengujian pH Buah
1.17.(1b) Pengujian Oksigen Terlarut (DO) Buah
1.17.(1c) Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS) Buah
1.17.(1d) Pengujian Zat Tersuspensi (TSS) Buah
1.17.(1h) Pengujian E. Coli Buah
1.17.(1j) Pengujian Temperatur (Suhu) Buah
Pengujian Vibrasi Lingkungan untuk Kenyamanan dan
1.17.(2a) Buah
Kesehatan
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ls
1.21 Manajemen Mutu Ls
DIVISI 1
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3
2.3.(22) Saluran berbentuk U Tipe DS 1 M1
2.4.(1) Bahan Drainase Porous atau Penyaring (Filter) M3
DIVISI 3
3.1.(1) Galian Biasa M3
3.1.(8) Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine M3
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari hasil galian M3
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian M3
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan M2
3.5.(2a) Geoteksil Separator Kelas I M2
3.5.(2b) Geotekstil Komposit Kuat Tarik 105 kN/m M2
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.1 (1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi Liter
6.1 (2a) Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi Liter
6.5.(1) Laston Lapis Aus Asbuton (AC-WC Asb) Ton
6.5.(2) Laston Lapis Antara Asbuton (AC-BC Asb) Ton
DIVISI 7
7.1 (7a) Beton struktur fc’20 MPa M3
7.1 (8) Beton strukur fc’15 MPa M3
7.1 (10) Beton fc’10 Mpa M3
7.9.(1) Pasangan Batu M3
7.10.(2) Pasangan Batu Kosong M3
7.10.(3a) Bronjong dengan kawat yang dilapisi Galvanis M3
DIVISI 9
9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik M2
9.2.(7) Rel Pengaman M1

I. Identifikasi Bahaya

No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya

1 Galian Biasa Tertimbun tanah


2 Beton struktur fc’20 Mpa Tertimpa kayu perancah
3 Pasangan batu Tertimpa material batu
4 Pasangan batu kosong Tertimpa material
5 Timbunan Pilihan dari Sumber Galian Tertimbun material
6 Bronjong dengan kawat yang dilapisi Galvanis Terluka karena tertusuk baja
8 Geotekstil Komposit Kuat Tarik 105 kN/m Kecelakaan saat
pemasangan
Kecelakaan saat pemasangan
9 Rel Pengaman
rel

J. Struktur Organisasi Pelaksanaan Proyek


Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Satker P2JN


Balai PJN Papua Barat
Bina Marga
Papua Barat

Satker PJN Wil. II Prov.


Papua
- Barat (Sorong)

PPK 2.2
Core Team

Satker PJN Wil. II Prov. Papua Barat (Sorong)

Command line
Penyedia Jasa
Coordination line

K. Kurun Waktu Pencapaian Pelaksanaan

Masa pelaksanaan kegiatan Paket Penanganan Longsoran Ruas Sorong-Makbon (2021) adalah
selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender. Matriks Kegiatan Pelaksanaan sebagai berikut
:
Tahun
Tahun 2021
No Uraian Kegiatan 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 11
1 Persiapan Tender
2 Pelaksanaan Kegiatan (Kontrak)
3 Masa Pemeliharaan

L. Analisis Pasar terkait Ketersediaan


Kebutuhan bahan material pokok bersumber dari Kota Sorong ke kabupaten Sorong, Provinsi
Papua Barat. Kebutuhan Upah Minimum untuk para pekerja skill dan non skill mengacu pada
Daftar Harga Dasar Upah dan Bahan (Basic Price) Walikota Sorong Nomor : 600/526 Tahun
Anggaran 2020, Provinsi Papua Barat.

M. Biaya yang Diperlukan


Pagu pelaksanaan Penanganan Longsoran Ruas Sorong-Makbon (2021) pada Satuan Kerja
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Papua Barat (Sorong) bersumber dari dana
APBN Tahun Anggaran 2021 dengan total nilai pagu Rp. 12.000.000.000,- (dua belas milyar
rupiah).

N. Penutup

Dengan adanya pelaksanaan kegiatan Penanganan Longsoran Ruas Sorong-Makbon


(2021) pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Papua Barat (Sorong)
diharapkan meningkatnya kinerja jaringan jalan di Indonesia khususnya di wilayah Provinsi
Papua Barat. Selain itu, pelaksanaan kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kota Sorong, Kabupaten Sorong dan sekitarnya.

Sorong, Maret 2021

Ditetapkan,
Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II
An. Satuan Kerja Provinsi Papua Barat (Sorong)
Pelaksanaan Jalan Nasional WilayahPejabat
II Pembuat Komitmen 2.2
Provinsi Papua Barat (Sorong)
Pejabat Pembuat Komitmen 2.2

Johan Usmany, ST
NIP. 19711101 199803 1 012

Johan Usmany, ST
NIP. 19711101 199803 1 012

Anda mungkin juga menyukai