Anda di halaman 1dari 57

SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP

Papua Barat
Barat

RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT (RKS)


ELEKTRONIK

i ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

DAFTAR ISI

PEKERJAAN SISTEM ELEKTRONIK ( SMART BUILDING )

Pasal 1. SYARAT – SYARAT UMUM


1.1. Umum ELT – 1
1.2. Gambar – gambar ELT – 1
1.3. Quality Assurance ELT – 2
1.4. Koordinasi ELT – 2
1.5. Daftar Bahan dan Contoh ELT – 3
1.6. Commissioning dan Testing ELT – 4
1.7. Peralatan Yang Disebut Dengan Merk dan Penggantinya ELT – 4
1.8. Perlindungan Pemilik ELT – 4
1.9. Masa Garansi dan Serah Terima Pekerjaan ELT – 5
1.10. Laporan ELT – 7
1.11. Penanggungjawab Pelaksana ELT – 8
1.12. Perubahan, Penambahan dan Pengurangan Pekerjaan ELT – 8
1.13. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran ELT – 9
1.14. Pekerjaan Listrik ELT – 9
1.15. Pemeriksaan Rutin ELT – 9
1.16 Kantor Kontraktor, Los Kerja dan Gudang ELT – 10
1.17. Penjagaan ELT – 10
1.18. Penerangan dan Sumber Daya ELT – 10
1.19. Kebersihan dan Ketertiban ELT – 11
1.20. Kecelakaan dan Peti PPPK ELT – 11
1.21. Pegawai Penyelenggara Dari Kontraktor ELT – 11
1.22. Pengawasan ELT – 12
1.23. Bagan Kemajuan Pekerjaan ELT – 13
1.24. Regulasi / Permintaan Referensi dari Otoritas ELT – 14
1.25. Training ELT – 15

Pasal 2. SPESIFIKASI TEKNIS.

i ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat
2.1. Sistem Telepon dan Data ELT – 16
2.1.1. Sistem Telepon ELT – 16
2.1.2. Sistem Jaringan Data ELT – 16
2.2. Sistem IPCCTV ELT – 30
2.2.1. Ketentuan Bahan dan Peralatan ELT – 30
2.2.2. Persyaratan Teknis Pemasangan ELT – 33
2.2.3. Pengujian ELT – 34
2.2.4. Referensi Produk ELT – 34
2.3. Sistem IPTV ELT – 35
2.3.1. Lingkup Pekerjaan ELT – 35
2.3.2. Peralatan Sistem IPTV ELT – 35
2.3.3. Ketentuan Teknsi Sistem IPTV ELT – 35
2.3.4. Persyaratan Teknis Pemasangan ELT – 36
2.3.5. Pengujian ELT – 37
2.3.6. Referensi Produk ELT – 38
2.4. Sistem Door Monitoring, Card Access & Guar Tour Monitoring ELT – 39
2.4.1. Lingkup Pekerjaan ELT – 39
2.4.2. Penjelasan ELT – 39
2.4.3. Spesifikasi Peralatan ELT – 40
2.4.4. Persyaratan Teknis Pemasangan ELT – 42
2.4.5. Pengujian ELT – 43
2.4.6. Referensi Produk ELT – 43
2.5. IP Video Phone ELT – 44
2.5.1. Lingkup Pekerjaan ELT – 44
2.5.2. Penjelasan ELT – 44
2.5.3. Spesifikasi Peralatan ELT – 44
2.5.4. Persyaratan Teknis Pemasangan ELT – 46
2.5.5. Pengujian ELT – 47
2.5.6. Referensi Produk ELT – 47

Pasal 3. DAFTAR MATERIAL ELT – 48

ii ELEKTRONIK
BPKP-PAPUA
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

PEKERJAAN SISTEM ELEKTRONIK ( SMART BUILDING )

Pasal 1 SYARAT – SYARAT UMUM.

1.1 U M U M.

Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis. Apabila ada klausul -
klausul yang dituliskan kembali dalam persyaratan teknis ini, berarti menuntut
perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan
klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausul lainnya
dari syarat-syarat umum.
Gambar-gambar dan Spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan
tidak dapat dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau
bahan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan
baik dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau
spesifikasi perencanaan saja, Kontraktor harus tetap melaksanakannya tanpa
ada biaya tambahan.

1.2 GAMBAR-GAMBAR

a. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua


accessories dan fixture secara terperinci. Semua bagian diatas walaupun
tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disediakan dan
dipasang oleh Kontraktor, sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.

b. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari


peralatan instalasi. Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari proyek. Gambar-gambar arsitektur dan
struktur/sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail
"finishing" dari proyek.

c. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar


kerja dan detail (shop drawing) yang harus diajukan kepada Manajemen
Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang
diajukan Kontraktor untuk disetujui Manajemen Konstruksi dianggap bahwa
Kontraktor telah mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan
pekerjaan instalasi lainnya.

ELT - 4 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

d. Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian-


penyesuaian pelaksanaan pekerjaan dilapangan, catatan-catatan tersebut
harus dituangkan dalam satu set lengkap gambar (kalkir) dan tiga set
lengkap gambar blue print sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as
built drawings).
As built drawings harus diserahkan kepada Manajemen Konstruksi segera
setelah selesai pekerjaan.

1.3Quality Assurance

a. Pabrik pembuat : perusahaan yang bergerak dalam bidang


pembuatan/perakitan Main Equipment Elektronik sesuai dengan tipe dan
ukuran yang diperlukan, dimana produknya telah digunakan dengan hasil
baik / memuaskan untuk keperluan yang sama tidak kurang dari 5 (lima)
tahun.

b. Quality Assurance Plan


Kontraktor harus mengajukan quality assurance plan sesuai dengan
persetujuan dari Manajemen Konstruksi/Kontraktor Utama/Quality Assurance
Manager. Quality Assurance Plan harus termasuk didalamnya quality
assurance/control program mencakup secara detail didalamnya adalah
struktur organisasi tenaga/personil dan pembagian tugas dari masing-masing
personil dilapangan, rencana penyelesaian pekerjaan, methodology,
prosedur, cek list, inspeksi rutin dan program monitoring, dokumentasi kerja,
penyimpanan barang-barang dll. Perencanaan tersebut haruslah sejalan
dengan Peraturan Kualitas dari Pemberi Tugas.

1.4. KOORDINASI

a. Kontraktor pekerjaan instalasi ini dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus


bekerja sama dengan Kontraktor bidang lain atau disiplin lainnya, agar
seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu
yang telah ditentukan.
Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang
satu tidak menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.

ELT - 5 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

1.5. DAFTAR BAHAN DAN CONTOH

a. Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah Kontraktor
menerima pemberitahuan meneruskan pekerjaan kecuali apabila ditunjuk
lain oleh Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi, Kontraktor diharuskan
menyerahkan daftar dari material-material yang akan digunakan. Daftar ini
harus dibuat rangkap 4 (empat) yang didalamnya tercantum nama-nama,
alamat manufacture, katalog dan menyertakan surat keterangan keaslian
material dari pabrik pembuat dan surat ketersediaan material dari
distributor/pabrik pembuat yang sudah memperhitungkan jumlah dan waktu
kedatangan material serta keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu
oleh Manajemen Konstruksi.

Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang


kepada Manajemen Konstruksi paling lama 6 (enam) hari setelah daftar
material disetujui. Kontraktor diwajibkan melampirkan surat pernyataan
keaslian dan ketersediaan material dari Pabrik/Distributor yang telah
disetujui.
Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian
contoh-contoh ini adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.

b. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam


spesifikasi teknis ini dan harus dalam keadaan baru serta menggunakan
teknologi terakhir sehingga tidak terjadi diskontinyu spare part.

c. Kontraktor diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala


ukuran/kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang. Apabila

terdapat keragu-raguan, Kontraktor harus segera menghubungi Manajemen


Konstruksi untuk berkonsultasi dan koordinasi.

d. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya


tidak dikonsultasikan/dikoordinasikan dengan Manajemen Konstruksi,
apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi beban tanggung jawab
Kontraktor.
Untuk itu pemilihan equipment dan material harus mendapatkan
persetujuan dari Manajemen Konstruksi, Konsultan Perencana dan Pemberi
Tugas.

ELT - 6 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

1.6. COMMISIONING DAN TESTING

a. Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan


pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui
apakah seluruh instalasi yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan
telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku.

b. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan


testing tersebut sudah menjadi tanggung jawab Kontraktor. Hal ini termasuk
pula peralatan khusus yang diperlukan untuk pelaksanaan testing dari sistem
ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik.

c. Semua prosedur, metode pelaksanaan dan form-form testing commisioning


agar diajukan ke Manajemen Konstruksi untuk disetujui.

d. Listrik dan Air untuk keperluan testing dan commissioning menjadi tanggung
jawab kontraktor, kecuali ditentukan lain dalam kontrak.

e. Pelaksanaan testing dan commissioning harus disaksikan oleh Manajemen


Konstruksi, Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Pengelola Gedung (jika
diperlukan).

1.7. PERALATAN YANG DISEBUT DENGAN MERK DAN PENGGANTINYA


Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut
dan dipersyarakan dalam spesifikasi ini, maka Kontraktor wajib menyediakan
sesuai dengan nama/merk tersebut diatas. Penggantian dapat dilakukan dengan
persetujuan Manajemen Konstruksi, Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas.

1.8. PERLINDUNGAN PEMILIK


Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain khususnya dalam
pelaksanaan konstruksi oleh Kontraktor, maka Pemilik/Pemberi Tugas dijamin
dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

ELT - 7 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat
1.9. MASA GARANSI DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN
a. Peralatan-peralatan utama dan instalasi harus digaransikan selama satu
tahun terhitung dari serah terima pertama dan dilengkapi dengan Berita
Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan (BAST 1) yang telah disetujui oleh
Pengelola gedung/Building Manajemen.

b. Selama masa garansi, Kontraktor pekerjaan instalasi ini diwajibkan untuk


mengatasi, memperbaiki, mengganti segala kerusakan-kerusakan dari
peralatan dan instalasi yang dipasangnya tanpa ada biaya tambahan, kecuali
bila disebabkan kesalahan operasi dari operator pengelola gedung.

c. Selama masa pemeliharaan, Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus


menyediakan mimimal dua teknisi yang ahli berada dalam operasional
gedung selama jam kerja dan tenaga kerja lainnya yang dapat dihubungi
setiap saat bila diperlukan, dan diwajibkan langsung mengatasi,
memperbaiki, mengganti segala kerusakan-kerusakan dari instalasi yang
dipasang. Dalam masa ini Kontraktor bertanggung jawab penuh terhadap
seluruh instalasi yang telah dilaksanakan.

d. Penyerahan pekerjaan pertama (BAST 1) baru dapat diterima setelah


dilengkapi dengan bukti-bukti hasil pemeriksaan, dengan pernyataan baik
yang ditandatangani bersama oleh Main Kontraktor, Manajemen Konstruksi,
Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Pengelola Gedung/Building
Manajemen serta dilampirkan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh
Badan Instansi yang berwenang.

e. Satu minggu sebelum serah terima pertama, Kontraktor harus mengadakan


semacam pendidikan, training dan latihan secara periodik sampai mengerti
betul kepada 3 orang/lebih calon operator (Building Manajemen) untuk
setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas.
Kontraktor harus menyerahkan asbuilt drawing dan composit drawing
kepada pemilik dan sebagai dasar dalam pemberian training terutama untuk
sistem operasionalnya. Training tentang operasi dan perawatan tersebut
harus lengkap dengan 4 (empat) set untuk operating maintenance and
repair manual books, sehingga para petugas operator (Building Manajemen)
dapat mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan.

ELT - 8 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

f. Jika pada masa pemeliharaan/garansi tersebut, Kontraktor pekerjaan


instalasi tidak melaksanakan atau tidak memenuhi teguran-teguran atas
perbaikan, penggantian, kekurangan instalasi selama masa tersebut, maka
Pemberi Tugas bersama dengan Pengelola Gedung dan Manajemen
Konstruksi berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan/kekurangan tersebut
kepada pihak lain atas biaya dari Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan
instalasi tersebut.

g. Berita Acara Serah Terima Pertama dapat diajukan oleh kontraktor setelah
menyerahkan sbb:
- Operational Maintenance Manual Bookss sebanyak 4 set (1 asli + 3
copy) lengkap dengan schedule program maintenance
- Surat penawaran kontrak service (asli + 3 copy) untuk satu tahun
pertama (bila diperlukan)
- Berita acara Testing & Commissioning, dan pengetesan lainnya (asli
+ 3 copy) yang disetujui dan ditandatangani oleh Operator Gedung.
- Surat keaslian barang dan country origin dari pabrik pembuat (asli +
3 copy).
- Sertifikat Pengujian Peralatan dari Pabrik (bila ada) dan
surat/sertifikat garansi (minimal satu tahun sejak dari tanggal BAST
pertama diajukan) untuk setiap peralatan utama ( asli + 3 copy)
- Surat rekomendasi dari instansi penanggulangan bahaya kebakaran
dari Dinas Pemadam Kebakaran dibawah koordinasi paket pekerjaan
Pemadam Kebakaran (asli + 3 copy).
- Asbuilt Drawing dan composit drawing 4 set (asli + 3 copy) dan 4
soft copy dalam bentuk CD
- Berita Acara Pelaksanaan Trainning/Pelatihan kepada Operator
Pengelola Gedung (asli + 3 copy)
- Surat Jaminan ― After Sales Service‖ dari keagenan peralatan yang
dipasang (asli + 3 copy)
- Foto – foto untuk setiap peralatan dan instalasi yang sudah
Terpasang (asli + copy berwarna)

ELT - 9 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat
1.10. LAPORAN

a. Laporan Harian :
Kontraktor wajib membuat "Laporan Harian" & "Laporan Mingguan" yang
memberikan gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan
secara jelas.

Laporan tersebut dibuat dalam rangkap 3 (tiga) meliputi:


a. Kegiatan Fisik.
b. Catatan dan perintah Manajemen Konstruksi yang disampaikan secara
tertulis.
c. Hal-hal yang menyangkut masalah:
- Material (masuk/ditolak)
- Jumlah tenaga kerja
- Keadaan cuaca
- Pekerjaan tambah / kurang.
- dll
Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan
tersebut berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan
rencana pekerjaan minggu depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh
Manager Proyek dan diserahkan kepada Manajemen Konstruksi untuk
diketahui/disetujui.

b. Laporan Pengetesan
Pemborong harus menyerahkan kepada Manajemen Konstruksi dalam

rangkap 4 (empat) mengenai hal-hal sebagi berikut :


1. Hasil pengetesan seluruh komponen.
2. Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
3. Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
Semua pengetesan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh
Manajemen Konstruksi, Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas.

1.11. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA

a. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus


menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan
berpengalaman dan harus selalu berada di lapangan/site, yang bertindak
selaku wakil dari Kontraktor dan mempunyai kemampuan untuk memberikan
keputusan teknis, dan bertanggung jawab penuh dalam berkoordinasi dan

ELT - 10 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
menerima segala instruksi-instruksi dari Main Kontraktor dan Barat
Manajemen
Konstruksi.

b. Penanggung jawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama jam


kerja dan pada saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada saat yang
dikehendaki oleh Main Kontraktor, Manajemen Konstruksi dan Pemberi
Tugas. Petunjuk dan perintah Direksi Pengawas/Manajemen Konstruksi
harus disampaikan langsung kepada pihak Kontraktor melalui penanggung
jawab Kontraktor.

1.12. PERUBAHAN, PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN PEKERJAAN

a. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar rencana


harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan Main Kontraktor dan Manajemen Konstruksi.

b. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Kontraktor harus menyerahkan


gambar perubahan dalam rangkap 4 (empat) untuk disetujui.

c. Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya,


harus diajukan oleh Kontraktor kepada Manajemen Konstruksi secara
tertulis. Perubahan-perubahan material dan gambar rencana yang
mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh
Main Kontraktor, Manajemen Konstruksi, Perencana dan Pemberi Tugas.

1.13. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN

a. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam


rangka pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan
semula adalah termasuk pekerjaan Kontraktor instalasi ini.
b. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari
Manajemen Konstruksi.
c. Pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan hanya
dapat dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari
Manajemen Konstruksi.

ELT - 11 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

1.14. PEKERJAAN LISTRIK

a. Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem
listrik secara lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna
dan aman

b. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan


pertama (serah terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut
sudah dapat dipergunakan Pemberi Tugas.

1.15. PEMERIKSAAN RUTIN.


a. Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan
dan pemeriksaan routine.

b. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan routine tersebut, harus


dilaksanakan tidak kurang dari dua bulan sekali dan dibuatkan laporannya
sebagai bahan untuk pengajuan serah terima pekerjaan kedua (BAST 2).

1.16. KANTOR KONTRAKTOR, LOS KERJA DAN GUDANG


a. Kontraktor diperbolehkan untuk membuat keet, kantor, gudang dan los
kerja di area proyek, untuk keperluan pelaksanaan, tugas administrasi
lapangan, penyimpanan barang/bahan, serta peralatan kerja, dan sebagai
area/tempat kerja (peralatan pekerjaan kasar), dimana pelaksanaan tugas
instalasi berlangsung.
b. Pembuatan keet kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan, bila
terlebih dahulu mendapatkan izin dari Main Kontraktor, Manajemen
Konstruksi dan Pemberi Tugas (bila diperlukan).

1.17. PENJAGAAN
a. Kontraktor wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus
selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat
kerja yang disimpan di tempat kerja (gudang lapangan).
b. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang
tersebut diatas, menjadi tanggung jawab Kontraktor.

ELT - 12 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

1.18. PENERANGAN DAN SUMBER DAYA


a. Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan
yang dianggap perlu, harus diberi penerangan yang cukup.
b. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber
tenaga/daya kerja harus diusahakan oleh Kontraktor.
Bila menggunakan daya listrik dari bangunan/Gedung, harus dilengkapi
dengan KWH meter.

1.19. KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN

a. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan


tempat pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam
keadaan bersih.

b. Penimbunan/penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik di dalam


gudang maupun diluar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar
memudahkan jalannya pemeriksaan dan tidak mengganggu pekerjaan dari
bagian lain.

c. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh Main


Kontraktor dan Manajemen Konstruksi pada waktu pelaksanaan.

1.20. KECELAKAAN DAN PETI PPPK

a. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan


ini, maka Kontraktor diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna
kepentingan si korban atau para korban, serta melaporkan kejadian tersebut
kepada instansi dan departemen yang bersangkutan/berwenang
(dalam hal ini polisi dan Departemen Tenaga Kerja) dan mempertanggung
jawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan
pertama pada kecelakaan harus selalu ada di tempat pekerjaan.

ELT - 13 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

1.21. PEGAWAI PENYELENGGARA DARI KONTRAKTOR.

a. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor harus


diserahkan kepada penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli,
berpengalaman dan mempunyai wewenang penuh untuk mengambil
keputusan.

b. Project/Site Manager harus berada ditempat pekerjaan selama jam-jam kerja


dan setiap saat diperlukan.

c. Project/Site Manager mewakili Kontraktor di tempat pekerjaan, dapat


bertindak penuh dalam mengambil keputusan kepada Main Kontraktor,
Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

d. Petunjuk dan perintah Manajemen Konstruksi di dalam pelaksanaan,


disampaikan langsung kepada Kontraktor melalui Project/Site Manager,
sebagai penanggung jawab di lapangan.

e. Kontraktor diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua


pekerja (buruh) dan pegawainya, kepada mereka yang melanggar terhadap
peraturan umum, mengganggu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak
wajar, melakukan perbuatan yang merugikan terhadap pelaksanaan
pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah
pengawas harian. Bila Kontraktor lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai
dengan yang dimaksud dalam pasal denda.

1.22. PENGAWASAN

a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan


oleh Main Kontraktor, Manajemen Konstruksi, dan Pemberi Tugas (bila
diperlukan).
b. Pada setiap saat Manajemen Konstruksi atau petugas-petugasnya harus
dapat mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan
dan peralatan.
Kontraktor harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.

c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari


pengamatan Manajemen Konstruksi adalah tetap menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
ELT - 14 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

d. Jika diperlukan pengawasan diluar jam-jam kerja (08.00 sampai dengan


16.00), dan hari libur maka segala biaya yang diperlukan untuk hal tersebut
menjadi beban Kontraktor yang perhitungannya disesuaikan dengan
peraturan pemerintah (cipta karya). Permohonan untuk mengadakan
pemeriksaan tersebut harus dengan surat yang disampaikan kepada
Manajemen Konstruksi.
e. Di tempat pekerjaan, Manajemen Konstruksi menempatkan petugas-petugas
pengawas yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan Kontraktor,

agar pekerjaan dapat dilaksanakan atau dilakukan sesuai dengan isi surat
perjanjian kontrak serta dengan cara-cara yang benar dan tepat serta
cermat.

1.23. BAGAN KEMAJUAN PEKERJAAN.

a. Dua minggu setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang, harus telah siap
dengan bagan kemajuan pekerjaan (Time Schedule/Network Planning)
sesuai dengan batas waktu maksimal yang telah ditetapkan.
Bagan tersebut disusun secara konvensional (barchart) dengan network
planning.

b. Di dalam bagan kemajuan pekerjaan ini dicantumkan volume masing-masing


bagian pekerjaan serta mandays yang diperlukan.

c. Dalam progress schedule harus tercantum kurva gambaran mengenai nilai


dan harga pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan volume dan harga penawaran
serta schedule yang dibuat oleh Kontraktor.

d. Kontraktor harus secara terpisah menyusun bagian pengerahan tenaga dan


bagian penyediaan bahan, peralatan dan mesin yang diperlukan.

e. Bagian-bagian tersebut diatas harus mendapatkan persetujuan dan


pengesahannya dari Manajemen Konstruksi.

ELT - 15 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

1.24. REGULASI / PERMINTAAN REFERENSI DARI OTORITAS

a. Peraturan atau permintaan dari otoritas

Pekerjaan pemasangan dalam kontrak ini haruslah berdasarkan peraturan


terakhir dari referensi tersebut dibawah ini:
1. Peraturan DKI Jakarta
2. Peraturan Umum Instalasi Listrik tahun 2000 (PUIL)
3. National Fire Protection Association (NFPA)
4. Indonesian Electrical Installation Code (SPLN)
5. Peraturan dan Ketentuan Keselamatan Kerja oleh Depnaker

Juga dijadikan standar pegangan antara lain adalah:


1. AVE Belanda
2. VDE/DIN Jerman
3. British Standard Association
4. IEC Standard
5. JIS Japan Standard
6. NFC Perancis
7. NEMA USA

Dalam spesifikasi ini dan dalam gambar tidak tercantum peraturan-peraturan


dengan tujuan untuk tidak menimbulkan konflik baik dengan Peraturan
Nasional maupun Lokal ataupun Undang-undang yang berlaku pada
pekerjaan instalasi ini. Peraturan serta undang-undang yang berlaku
merupakan bagian dari spesifikasi ini. Kontraktor diminta untuk dapat
memenuhi permintaan ini.

b. Standard Kode/referensi
Standard dan kode selain tersebut diatas harus tercantum pada bagian ini.
Kontraktor harus sesuai dengan kode/peraturan standard dibawah ini tanpa
adanya konpensasi biaya tambahan, sebagai berikut :
1. Standar Nasional Indonesia (SNI), PUIL 2000
2. American Society for Testing Materials (ASTM)
3. American National Standard Institute (ANSI)
4. Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)

ELT - 16 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

1.25. TRAINING.

Dalam menunjang operasi dan maintenance secara teliti dan benar/terampil,


kontraktor harus memberikan training bagi operator dan teknisi/Engineer sampai
mengerti betul untuk system yang digunakan:
a. Pemahaman sistem secara keseluruhan.

b. Pemahaman fungsi masing-masing peralatan sistem, pemahaman


penggunaan termasuk fasilitas-fasilitas tersebut.

c. Pemahaman melakukan pembuatan program atau programmer, perubahan


program, pengaman serta fasilitas yang tercakup dalam sistem.

ELT - 17 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

Pasal 2. SPESIFIKASI TEKNIS


2.1. SISTEM TELEPON DAN DATA
2.1.1. SISTEM TELEPON

2.1.1.1. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN


Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi atau mendekati persyaratan
teknis sebagai berikut :
2.1.1.1.1. Kapasitas PABX

a. Sistem telepon yang digunakan adalah SIP PABX system IP dengan kapasitas
minimum 1000 user dengan concurrent user minimum 550 user.
PABX minimal mempunyai fasilitas :

• DISA (Direct Inward System Access)


• DID (Direct Inward Dialing)
• DOD (Direct Outward Dialing)
• Off hook voice announcement
• Battery back up
• Music On Hold
• Night Service
• Call Transfer
• Name identification Recall
• Auto dial and redial to local Fire Brigade Dept
• Do not disturb

b. System harus memiliki reliability 99,999%.

c. System memiliki hot swappable disk drives dan redundant power supplies.

d. Slot-slot pada cabinet PABX bersifat universal yang tidak membatasi jenis-jenis
modul tertentu di tempat-tempat tertentu.
e. Perangkat dan material yang akan digunakan harus mempunyai karakteristik,
kapasitas serta kemampuan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan, serta
memiliki lisensi sesuai dengan pemakaiannya.

f. Power supply wide range voltage 100-240 VAC.

g. Konsumsi listriknya rendah, tidak menghasilkan panas dan tidak perlu kipas
angin, tidak memerlukan alat pendingin khusus, seperti : alat tata udara (AC).
h. Modul-modulnya memiliki sirkit pelindung terhadap petir dan tegangan kejut,
tegangan 220 V rms, pelindung terhadap tegangan lebih serta pelindung
terhadap panas.
ELT - 18 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

2.1.1.1.2. Spesifikasi Teknik PABX


a. Power Supply = 110/220V; 50/60 Hz
b. Power Consumption = 230 Watts (maksimum)
c. Working Temperatur = 0 sampai 40 Celcius
d. Humidity = 20%-95%
e. Hard disk = Hot Swappable 320 Gb (upgrade to 500 Gb)
f. Fan = three redundant fan
g. Capacity = Up to 1000 user with 550 concurrent user

2.1.1.1.3. Pesawat Telepon (by others)


Pesawat telepon harus mempunyai fasilitas sebagai berikut :

• Tombol yang mudah dioperasikan


• LCD display
• Dial dengan menggunakan sistim DTMF
• Tombol redial/pause

2.1.1.1.4. TB (Terminal Box)

a. TB terbuat dari bahan metal yang dilapisi dengan bahan galvanis (anti korosi).
b. Jenis penyambungan = solderless terminal.

c. TB dipasang di dinding dengan memakai Dynabolt ½‖ x 2‖ sebanyak 4 buah


pada ketinggian ± 1500 m.

d. TB harus dilengkapi dengan plat pentanahan, arrester dan perlindungan over


voltage.
2.1.1.1.5. Rak Data
a. Rak Data terbuat dari bahan metal yang dilapisi dengan bahan galvanis (anti
korosi)
b. Rak Data berupa cabinet yang berukuran 19‖ dengan Fan untuk exhaust dan
rak-rak untuk panel data dan telepon.
c. Setiap Rak Data terdapat back-up battery dengan menggunakan UPS untuk
tenaga cadangan, apabila suplai utama PLN atau genset mati, UPS ini dapat
memberikan suplai secara normal ke rack data selama ± 15 menit.
d. Arrester Unit
Arrester unit digunakan untuk melindungi peralatan dari transient surge
switching dan electro magnetic pulses dengan tahanan R < 1 ohm.

ELT - 19 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
2.1.1.1.6. Kabel Barat

Instalasi telepon menggunakan kabel UTP Cat 5E dengan spesifikasi :

a. Kabel Unshielded Twisted Pair Cat 5E :


• Max. capacitance unbalance = 330 PF/100 m
• Max. DC resistance = 9,38 ohm/100 m.
• Max. DC resistance unbalance = 5,0 %
• Gauge = 24 AWG
• Outside diameter = 14,12 mm
• Operating temp. range = -20oC to 60oC

2.1.1.2. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN


2.1.1.2.1. MDF (Main Distribution Frame)
a. Penyambungan kabel di dalam MDF dan TB harus mempergunakan terminal
sesuai dengan persyaratan PT. TELKOM.
b. Kabel yang masuk dan keluar ke/dari FDF harus memakai kabel gland dan
tanda untuk mengindentifikasikan rute kabel dengan memakai ―cabel marking‖.
c. Semua Junction MDF/TB harus ditanahkan.

d. MDF/TB diperkuat kelantai dengan 4 buah dynabolt 5/8 ― x 2‖ .

e. MDF/TB dipasang ke dinding dengan memakai dynabolt ½ ― x 2‖ sebanyak 4


buah pada ketinggian 150 cm.

2.1.1.2.2. Kabel
a. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking kabel.
b. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada tangga
kabel.
2.1.1.2.3. Kabel Trunking (Kabel Tray) dan Tangga Kabel
a. Kabel tray harus terbuat dari Galvanized finishing dengan lebar sesuai gambar
perencanaan, dimana untuk panjang dari masing-masing ukuran tersebut
disesuaikan dengan gambar rencana.

b. Cara pemasangan kabel tray harus digantung pada dak beton dengan besi
bundar berulir (iron rod diameter 10mm) dengan jarak antar besi penggantung
maksimum 150 cm.

c. Pada setiap belokan atau pencabangan bentuk kabel tray harus dibuat
sedemikian rupa sehingga kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan.

ELT - 20 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

d. Tangga kabel terbuat dari hot dip Galvanized finishing dengan lebar sesuai
gambar perencanaan, dimana untuk panjang dari masing-masing ukuran
tersebut disesuaikan dengan gambar rencana.

e. Kabel feeder yang dipasang pada tangga kabel atau cable ladder harus diklem
(diikat) dengan klem-klem kabel (pengikat/kabel tie).

f. Sebelum dilakukan pemasangan kabel tray, harus dikoordinasikan terlebih


dahulu dengan instalasi lainnya (misal : VAC, Plumbing dan listrik).

g. Jarak minimum antara kabel tray elektrikal & elektronik adalah 30 cm.

h. Tangga kabel di pasang ke dinding dengan memakai 3 buah dynabolt


berukuran ½― x 2‖ pada tiap kelipatan maksimum 75 cm.

i. Kabel tray dan tangga kabel untuk instalasi sistim elektronik menggunakan kabel
tray Sound System.

2.1.1.2.4. Terminal Pesawat Telepon


Terminal ini dipasang pada ketinggian 300 mm dari lantai atau ditentukan lain oleh
Arsitek. Outlet pesawat telepon menggunakan RJ-45 dan harus di beri antara outlet
data dan outlet telepon juga pada switch panel.

2.1.1.2.5. Konduit

Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem dengan ukuran
sesuai gambar perencanaan dfan warna conduit sadle klem sesuai spesifkasi.
Tidak boleh ada sambungan pada install kabel telepon.
Instalasi yang berada pada plan room menggunakan Steel Conduit.

2.1.1.3. PENGUJIAN

Instalasi ini harus mendapatkan sertifikat pengujian yang baik dari pabrik pembuat.

2.1.1.4. REFERENSI PRODUK

a. Peralatan, bahan dan meterial yang dipergunakan harus memenuhi


spesifikasi.
Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang
setaraf dan Pemborong baru dapat menggantinya bila sudah ada
persetujuan resmi dan tertulis dari Direksi/Pengawas lapangan/manajemen
Konstruksi.
ELT - 21 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

b. Referensi Produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut : lihat daftar
peralatan & material.

ELT - 22 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

2.1.2. SISTEM JARINGAN DATA


2.1.2.1. KETENTUAN TEKNIS UMUM INFRASTRUKTUR GPON
Pembangunan infrastruktur GPON meliputi pembangunan Infrastruktur Fiber Optic
passive, OLT, ONT/ONU dan Core Switch/Access Switch. Beberapa criteria dari
infrastruktur GPON yang harus di penuhi :
a. Reliable
b. Secure
c. Quality of Service
d. Modularity dan Scalability
e. Cost Effective

2.1.2.2. SPESIFIKASI PERANGKAT INFRASTRUKTUR GPON

Perangkat GPON baik aktif atau pasif harus mempunyai spesifikasi teknis sebagai
berikut :
1. OLT (Optical Line Terminal)
a. OLT merupakan tipe compact high density dengan 19‖ 1RU .
b. OLT mempunyai design pay as you grow dengan 1RU memiliki 16 port
GPON port dan stackable sampai 10RU.
c. Full ITU-T G984.x GPON OLT functionality
d. High availability design : redundant power supplies dengan 4 buah fan.
e. OLT mempunyai downstream 2.5 Gbps; Upstream 1.25 Gbps
f. Line Card Interface memiliki 8x Gpon module, 2x 10GE port, 4x GE port
g. Backplane Switching Capacity 100 Gbps, Non blocking switching fabric
h. Jarak maximum OLT ke ONT adalah 20 km untuk Class B SFP dan 40 km
untuk Class C SFP
i. Maximum Splitting Ration adalah 1:64
j. OLT mempunyai fitur Dynamic Bandwidth Allocation (DBA)
k. Mempunyai redundant controller dalam 1RU Chasis
l. OLT memiliki sistem keamanan Advanced Encryption Standard (AES) untuk
proteksi data user saat transfer data dari OLT ke ONT/ONU.
m. OLT mengadopsi network resilient protocol seperti : RSTP, Link Aggregation
dan ERPS Ring.
n. OLT mensupport 9000 byte jumbo frames, 32,000 Mac address, 4,096 Vlan
dan 800 IGMP Multicast Channel
o. Mendukung IGMP Snooping dan Multicast Vlan Registration

ELT - 23 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
p. Mendukung Flow Control IEEE802.3x pada mode Full duplex Barat

q. Mendukung Service Classification based on port SVLAN-ID,CVLAN-ID, P-Bit


r. Mendukung port dan flow based policing dengan kenaikan 1 Mbps
s. Mendukung Qos dengan Strict priority scheduling with minimum bandwidth
guarantee
t. Memiliki Built-in Stratum-3 Clock
u. Memiliki Operating Temperatur dari 40 derajat sampai 65 derajat Celcius
v. OLT bisa di control dengan NMS untuk konfigurasi, monitoring,
commissioning dan troubleshooting network.
w. NMS mendukung 100 concurrent sessions, minimum 20 OLT dan minimum
25000 ONT
x. OLT chasis mendukung mix archictecture : GPON, Active Ethernet dan VDSL

2. ONU (Optical Network Unit)


a. Up to 24 port FE port and 24 POTS port
b. Minimum 15 Gbps Non Blocking Switch Fabric
c. Support jumbo frames
d. Pembatasan bandwidth per port dengan kelipatan 1Mbps
e. Mendukung Multicast IGMP snooping dan multicast Vlan Registration
f. Mendukung VLAN tagging dan 4096 VLAN
g. ONU dapat di control, monitor dan commissioning dari NMS
h. Mendukung SNMP Management
i. Mendukung firmware upgrade dengan menggunakan NMS
j. Mendukung Transparent LAN Service (TLS)
k. Mendukung SIP protocol for POTS port
l. Mendukung MAC Filtering
m. Mendukung Firewall dan Port Forwarding

3. ONT (Optical Network Terminal)


a. ONT memiliki beberapa versi :
4GE+2POTS;4GE+2POTS+RF;4GE+2POTS+Wifi;4GE+2POTS+RF+Wifi
b. ONT harus memenuhi standar ITU G.984
c. ONT harus fully interopable dengan OLT dan bisa di manage dengan NMS
d. Mendukung Transparent LAN Service (TLS)
e. Mendukung Home Gateway dan Residential Gateway function.
f. Mendukung Layer 3 Service as router
g. Mendukung IPoE, PPPoE and DHCP koneksi
h. Mendukung NAT; private to public address translation

ELT - 24 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
i. Mendukung MAC filtering Barat

j. Mendukung Firewall dan Port Forwarding


k. Mendukung SIP protocol untuk POTS port
l. Uplink throughput : up to 1Gbps

4. Kabel Fiber Optic


Kabel Fiber Optic yang di gunakan ada 2 jenis :
a. Kabel Outdoor Direct Buried untuk Backbone
Mendukung G.652D.
Redaman kabel per meter 1310 nm adalah max 0.36 dB dan 1550nm
adalah max 0.25 dB.
Konstruksi kabel adalah armored type untuk direct buried.
Minimum jumlah core adalah 4 core.
Outer diamer adalah 8.5 mm.
Warranty End to End adalah 10 tahun.

b. Kabel Indoor Dropwire untuk horizontal cabling


Tipe Fiber adalah G.657a.
Fiber Optic adalah bend insensitive type untuk indoor instalasi.
Jaket kabel adalah LSZH.
Jumlah core fiber adalah 2 core.
Redaman kabel per meter 1310 nm adalah max 0.3 dB dan 1550nm
adalah max 0.2 dB.
Warranty End to End adalah 10 tahun.

5. Accessories Fiber Optic Cable


Aksesoris Kabel Fiber Optic meliputi :
a. Passive Optical Splitter (POS)
Splitter memiliki beberapa tipe yaitu : 1:4;1:8;1:16:1:32 dan 1:64
Interface dari splitter adalah SC/APC

Splitter adalah tipe PLC type


Insertion loss untuk Splitter tergantung pada splitting ratio

b. Optical Distribution Panel (ODP)


ODP dapat di tempatkan pada rack 19‖
ODP memiliki beberapa sizing : 1RU,2RU dan 4RU
Maximum kapasitas ODP : 144 core
ODP terbuat dari Galvanized Steel
ODP menggunakan SC Connector
ODP adalah tipe sliding dan modular
ELT - 25 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
c. Patch Cord FO Barat

Patch Cord adalah buatan pabrik (factory fabrication)


Tipe Patch Cord adalah SC/APC-SC/APC
Panjang Patch Cord : 3mtr dan 5 mtr
Jaket Patch Cord adalah Low Smoke Zero Halogen
Tipe Fiber adalah G.652d
6. UTP Cable Category 6
Kabel UTP Cat6 di gunakan untuk instalasi kabel data :
a. Performance Char : 600 MHz
b. Pair Count : 4 pair
c. Outer dimension : 7,15 mm
d. Conductor : 23 AWG Solid bare copper
e. Impedance : 100 ohm
f. NVP 66
g. Jacket : PE or LSZH
h. Attenuation (dB) : 32,8
i. NEXT (dB) : 38,3
j. ACR (dB) : 5,5
k. Warranty End to End : 25 years

7. Accessories UTP Cable


Aksesoris UTP Cable Category 6 meliputi :

a. Patch Panel Category 6


Meet or exceed TIA Cat6 performance requirement
Number of ports available : 24 ports or 48 ports
Same brand with the proposed Cable
Have rear cable management bars and fixings
Removable label area
End to End Warranty : 25 years

b. Modular Jack Category 6


Meet or exceed TIA Cat6 performance requirement
IDC punch down type
RJ45 Jack life : Min. 750 insertions
IDC Jack life : Min. 250 terminations
Same brand with proposed Cable
End to End Warranty : 25 years

ELT - 26 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
c. Patch Cord Category 6 Barat

Meet or exceed TIA Cat6 performance requirement


Cable construction : stranded flexible copper cable
Copper conductor : AWG 24
Injection moulded boot for improved strain relief
High Grade gold plated RJ45 connector
Same brand with proposed cable
End to End Warranty : 25 years

d. 19” Rack Server


Closed Rack with perforated Door
Size : W 600 mm x D 1100 mm x H 42U
Material : Galvanized Steel
Static load : 1000 kg
Fan : 6 heavy duty fan
PDU : 2 x 12 port

e. 19” Wallmount Rack Server


Type : Wallmounted Closed Rack
Size : W 600 mm x D 550 mm
Door : Double door with tamper glass front door
Fan : 4 unit heavy duty fan

PDU : 1 x 6 port

8. Core Switch
Spesifikasi Teknis untuk Core Switch :
a. Merupakan Chasis base, minimal mempunyai 9 slot
b. Redundant Switch Processor – Load Sharing ( Active – Active)
c. Minimal Backplane capacity 320 Gbps
d. Fully redundant power supply (N+1) and dual tray fans
b. Hot Swappable chasis component
c. Mendukung management jaringan dengan SNMP dan MIB
d. Minimal mendukung 24000 Mac Address
e. Dapat melakukan distribution routing pada setiap modul
f. Setiap module memiliki port 1000 Base SMF dan 10G Base SMF dengan
konsep Layer 3 Switching
g. Mendukung Multilink Trunking dan SNMP

ELT - 27 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

h. Mendukung VLAN Tagging; Spanning Tree


i. 19‖ rack mount base

2.1.2.3. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

2.1.2.3.1. Peralatan
Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian.

2.1.2.3.2. Kabel Konduit


a. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang Trunking Kabel.
b. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus di pasang pada
tangga kabel.
c. Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem dan warna
sesuai spesifikasi.
d. Kabel fiber optic dan kabel UTP memakai PVC high impact conduit.
e. Kabel data tidak boleh ada sambungan.
f. Instalasi yang berada pada plan room menggunakan Steel Conduit.

2.1.2.3.3. Kabel Trunking (Kabel Tray) dan Tangga Kabel


a. Kabel tray harus terbuat dari Galvanized finishing dengan lebar
sesuai gambar perencanaan, dimana untuk panjang dari masing-masing
ukuran tersebut disesuaikan dengan gambar rencana.
b. Cara pemasangan kabel tray harus digantung pada dak beton dengan besi
bundar berulir (iron rod diameter 10mm) dengan jarak antar besi
penggantung maksimum 150 cm.
c. Pada setiap belokan atau pencabangan bentuk kabel tray harus dibuat
sedemikian rupa sehingga kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan.
d. Tangga kabel terbuat dari hot dip Galvanized finishing dengan lebar
sesuai gambar perencanaan, dimana untuk panjang dari masing-masing
ukuran tersebut disesuaikan dengan gambar rencana.
e. Tangga kabel digunakan untuk keperluan instalasi kabel feeder sistem
elektronik (untuk instalasi : Fire Alarm, Telephone/Kabel Data, Sound System,
Security, CATV dan BMS)
f. Kabel feeder yang dipasang pada tangga kabel atau cable ladder harus diklem
(diikat) dengan klem-klem kabel (pengikat/kabel tie).
g. Tangga kabel di pasang ke dinding dengan memakai 3 buah dynabolt
berukuran ½― x 2‖ pada tiap kelipatan maksimum 75 cm.

ELT - 28 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
h. Barat
Kabel tray dan tangga kabel untuk instalasi sistim elektronik menggunakan
kabel tray Sound System.

2.1.2.4. PENGUJIAN

Pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen
penjualan peralatan dan pihak tersebut harus menyiapkan surat-surat jaminan
pemasangan yang baik.

2.1.2.5. REFERENSI PRODUK

a. Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.


Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dan
Pemborong baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan
tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan/Manajemen Konstruksi.
b. Referensi Produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut : lihat daftar
peralatan & material.
c. Seluruh instalasi data cabling system harus disertifikasi dengan jaminan 25 tahun
untuk aplikasi.

2.2. SISTEM IPCCTV


2.2.1. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN
Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi atau mendekati persyaratan teknis
sebagai berikut :
2.2.1.1. Network Video Recorder
a. Max. number camera per server : up to 128
b. Number of server per site : 100
c. HD Steam Management function : Yes
d. Automatic Device Discovery : Yes
e. ONVIF camera support : Yes
f. Stream and recorded : 60 frames per sec
g. Resolution : Up to 7K (30 MP) – 6720 x 4488
h. Display : Up to 64 video streams per monitor
i. Video Analytics Function : Support Video Analytics
j. Crash Proof Design : Yes
k. Scalability : Up to 100 server or 10,000 camera per site
l. Multicast and Unicast : Yes
m. Camera image display : 90, 180 or 270 degree rotate

ELT - 29 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
2.2.1.2. Dome Camera (Pan-tilt, Zoom Type) Barat

a. Image Sensor : WDR ½ 8‖ progressive CMOS


b. Active Pixel : 2.0 MP 1920 (H) x 1080 (V)
c. Minimum Illumination : 0.4 lux in color mode; 0.04 lux in
monochrome
d. Lens : 47-94 mm, 20xzoom, F16 and auto focus
e. Compression : MPEG4, motion JPEG
f. Features : Iris control, Day Night control, ONVIF
g. Dimension : 226 x 299.7 mm
h. Tilt : 1860, E-flip, 0.05 – 3600/sec
i. Pan : 3600, endless, 0.05-4500/sec
j. Power Consumption : 55 W with PoE enable
k. Operating Temperature : -300 C to + 500 C
l. Humidity : 0-95% non condensing
2.2.1.3. Camera Fixed Dome Type
a. Image Sensor : 1/3.6‖ progressive scan CMOS
b. Active Pixels : 2.0 MP 1920 (H) x 1080 (V)
c. Minimum Illumination : 0.6 lux in color mode
d. Lens : 2.8 mm; F2.0
e. Compression : MPEG4, motion JPEG
f. Features : Iris control, Day Night control, ONVIF
g. Dimension : 37.15 x 51.15 mm; 1.48‖ x 2.01‖
h. Power Consumption :4W
i. Operating Temperature : -100 C to + 500 C
j. Humidity : 0-95% non condensing

2.2.1.4. Colour Video Monitor 14”


a. Video input : 1.0 Vp-p, 75 ohm and HDMI
b. Display panel : 38.1 cm; LED
c. Scanning freq. Response : 15 Mhz min. highly resolution
d. Resolution horizontal : lebih dari 450 lines at center
e. Power requirement : 100V – 240 VAC

2.2.1.5. Colour Video Monitor 20”

a. Video input : 1.0 Vp-p, 75 ohm and HDMI


b. Display panel : 50.8 cm, LED
c. Resolution Horizontal : lebih dari 450 lines at center
d. Power Requirement : 100 – 240 VAC

ELT - 30 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

2.2.1.6. Camera Control Keyboard

Untuk mengontrol semua menu baik matrix, digital multiplexer storage, fungsi
kamera, dsb. Spesifikasi :
• Operating voltage : 9 – 15 VDC
• Control key : key button
• LCD : screen for display command dan menu.

2.2.1.7. Fixed Camera Type (Outdoor)

a. Image Sensor : 1/2.7‖ progressive scan CMOS


b. Active Pixels : 2.0 MP 1920 (H) x 1080 (V)
c. Minimum Illumination : 0.4 lux in color mode
d. Lens : 3-9 mm; F1.2, P-Iris, remote focus and zoom
e. Compression : MPEG4, motion JPEG
f. Features : Iris control, Day Night control, ONVIF
g. Privacy zone : Up to 64 zones
h. Dimension : 152 mm x 109 mm; 6.0‖ x 4..3‖
i. Power Consumption : 9W
j. Operating Temperature : -300 C to + 500 C
k. Humidity : 0-95% non condensing
l. Include Outdoor Dome Bracket

2.2.1.8. Surge Arrester

Arrester unit ini digunakan untuk melindungi dari CCTV, termasuk UPS
terhadap bahaya transient surge switching. Pemasangan harus ditanahkan dengan
tahanan R < 1 ohm.

2.2.1.9. UPS

UPS disediakan sebagai sumber tenaga cadangan bila sewaktu-waktu suplai


listrik utama PLN/Genset mati, UPS yang digunakan harus bertegangan normal,
sesuai dengan tegangan sistem dan sanggup memberikan suplai ke peralatan CCTV
selama ± 15 menit.
Kapasitas UPS : 10 kVA.

ELT - 31 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

2.2.1.10. Kabel
• Kabel power menggunakan NYMHY 3 x 2,5 mm2.
• Kabel control menggunakan Cat 6

2.2.2. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

2.2.2.1. Peralatan
Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian.

2.2.2.2. Instalasi Kabel dan Konduit


a. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang Trunking kabel.
b. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertical harus dipasang pada tangga
kabel.
c. Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
d. Diameter conduit sesuai dengan gambar perencanaan.

2.2.2.3. Kabel Trunking (Kabel Tray) dan Tangga Kabel


a. Kabel tray harus terbuat dari Galvanized finishing dengan lebar sesuai
gambar perencanaan, dimana untuk panjang dari masing-masing ukuran tersebut
disesuaikan dengan gambar rencana.
b. Cara pemasangan kabel tray harus digantung pada dak beton dengan besi bundar
berulir (iron rod diameter 10mm) dengan jarak antar besi penggantung maksimum
150 cm.
c. Pada setiap belokan atau pencabangan bentuk kabel tray harus dibuat sedemikian
rupa sehingga kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan.
d. Tangga kabel terbuat dari hot dip Galvanized finishing dengan lebar sesuai
gambar perencanaan, dimana untuk panjang dari masing-masing ukuran tersebut
disesuaikan dengan gambar rencana.
e. Tangga kabel digunakan untuk keperluan instalasi kabel feeder sistem elektronik
(untuk instalasi : Fire Alarm, Telephone/Kabel Data, Sound System, Security, CATV
dan BMS)
f. Kabel feeder yang dipasang pada tangga kabel atau cable ladder harus diklem (diikat)
dengan klem-klem kabel (pengikat/kabel tie).
g. Tangga kabel di pasang ke dinding dengan memakai 3 buah dynabolt berukuran
½― x 2‖ pada tiap kelipatan maksimum 75 cm.

ELT - 32 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

h. Kabel tray dan tangga kabel untuk instalasi sistim elektronik menggunakan kabel tray
Sound System.

2.2.3. PENGUJIAN

Pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen penjualan
peralatan dan pihak tersebut harus menyiapkan surat-surat jaminan pemasangan
yang baik.

2.2.4. REFERENSI PRODUK

a. Peralatan, bahandan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.


Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan
Pemborong baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan
tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan/Manajemen Konstruksi.
b. Referensi Produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut : lihat daftar peralatan
& material.

2.3. SISTEM IPTV


2.3.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pengadaan dan pemasangan outlet TV, headend IPTV, STB, kabel tray / rack dan pembumian
sesuai dengan gambar perencana.

2.3.2. PERALATAN SISTEM IPTV

Semua sistem merupakan IP base dapat support multicast dan unicast mode untuk transfer HD
TV ke tenant

2.3.3. KETENTUAN TEKNIS SISTEM IPTV

2.3.3.1. PARABOLA

a. Material : Galvanized
b. Panel (Sector Devided) : 6
c. Aperture Diameter : 180 cm / 6 feet
d. C- Band Gain @4 GHz : 35,89 dB
e. F/D ratio : 0,38
f. Focus Length : 68,4 cm
g. Mounting Type : Pole Mount
h. Elevation Alignment : 0---600/0—900

ELT - 33 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
i. Azimuth Alignment : 0---3600 Barat

j. Ambient Temperature : -40 to + 60


k. Relative Humidity : 0---100%
l. Survival Wind : 180 km/h

2.3.3.2. BROADCASTER

a. Embedded Media Encoder and Streamer


b. Kapasitas Tinggi untuk Unicast dan Multicast Streaming
c. Conditional Access for Subscriber
d. Mendukung Billing untuk tenan
e. Kapasitas Tinggi mendukung 96 channel
f. Mendukung 8 satelit Transpoder dengan 8xDVB-S/S2
g. Mendukung DVB-C (Digital Cable), DVB-T (Digital TV), OTT, Video Feed
h. Multiple Video/Audio Codec Support
i. Hardware Specification : 1U Case, 120W Auto Switching Power, 1xDVB Card

2.4.3.3 HD IP STB

a. Unicast dan Multicast operation modes


b. IPTV dan Video on Demand
c. Digital Music dan Internet Radio Delivery
d. Optional 802.11b/g/n Wifi USB Adapter
e. Dolby 5.1 Audio Support
f. Mendukung streaming protocol : FLV, RSTP,RTMP,UPD,HTTP,MMS,AVI
g. 100+ OTT and FTA Channel Support

2.3.4. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN


2.3.4.1. Peralatan

a. IPTV Headend di tempati di Equipment Room dekat Perangkat Utama


b. IPTV Headend di backup dengan UPS dengan 10 menit backup time

2.3.4.2. Instalasi Kabel dan Konduit

a. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang Trunking kabel.


b. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertical harus dipasang pada tangga
kabel. Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
c. Instalasi yang berada pada plan room menggunakan Steel Conduit.

ELT - 34 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

2.3.4.3. Kabel Trunking (Kabel Tray) dan Tangga Kabel

a. Kabel tray harus terbuat dari Galvanized finishing dengan lebar sesuai gambar
perencanaan, dimana untuk panjang dari masing-masing ukuran tersebut
disesuaikan dengan gambar rencana.
Kabel tray untuk instalasi sistem IPTV menggunakan kabel tray yang digunakan
oleh instalasi telepon dan data, fire alarm & sound system.

b. Cara pemasangan kabel tray harus digantung pada dak beton dengan besi
bundar berulir(iron rod diameter 10mm) dengan jarak antar besi penggantung
maksimum 150 cm.
c. Pada setiap belokan atau pencabangan bentuk kabel tray harus dibuat
sedemikian rupa sehingga kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan.
d. Tangga kabel terbuat dari hot dip Galvanized finishing dengan lebar sesuai
gambar perencanaan, dimana untuk panjang dari masing-masing ukuran
tersebut disesuaikan dengan gambar rencana.
e. Tangga kabel digunakan untuk keperluan instalasi kabel feeder sistem elektronik
(untuk instalasi : Fire Alarm, Telephone/Kabel Data, Sound System, Security,
CATV dan BMS)
f. Kabel feeder yang dipasang pada tangga kabel atau cable ladder harus diklem
(diikat) dengan klem-klem kabel (pengikat/kabel tie).
g. Sebelum dilakukan pemasangan kabel tray, harus dikoordinasikan terlebih
dahulu dengan instalasi lainnya misal : VAC, Plumbing dan Listrik).
h. Jarak minimum antara kabel tray elektrikal & elektronik adalah 30 cm.
i. Tangga kabel dipasang dengan memakai 3 buah dynabolt berukuran ½‖ x 2‖
pada tiap kelipatan maksimum 75 cm.

2.3.5. PENGUJIAN
Semua peralatan dalam IPTV sistem ini harus diuji oleh perusahaan pemegang
keagenan peralatan tersebut dimana perusahaan tersebut harus memberikan surat
jaminan atas bekerjanya sistem tersebut setelah ternyata hasil pengujiannya adalah
baik.

2.3.6. REFERENSI PRODUK

a. Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.


Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan
Pemborong baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan
tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan/Manajemen Konstruksi.
ELT - 35 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

b. Referensi Produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut : lihat daftar
peralatan.

2.4. SISTEM DOOR MONITORING, CARD ACCESS & GUARD TOUR


MONITORING
2.4.1. LINGKUP PEKERJAAN

Instalasi, testing dan comissioning semua peralatan Door Monitoring, Card access &
Guard Tour Monitoring baik hardware maupun software.
2.4.2. PENJELASAN

a. Door Monitoring

Digunakan untuk memonitor dan mengontrol pintu-pintu penting yang mempunyai


kemungkinan untuk disabotase, seperti : pintu plant room, electrical main plant,
kantor manajemen, dsb.

b. Card Access

Card access disediakan untuk membatasi jumlah orang yang masuk menuju ke
apartemen, sehingga yang dapat masuk hanya yang berkepentingan saja,
khususnya penghuni apartemen. Setiap apartemen dapat dikunci dan mempunyai
address tersendiri (terprogram) melalui security controller.

Card access akan ditempatkan pada :


• Lift Lobby
• Lift Service

c. Guard Tour Monitoring

Mengawasi tugas operasional personil sekuriti (Guard Management) yang dapat


memberikan laporan lengkap atas pelaksanaan tugas-tugasnya. Dengan software,
dapat direncanakan pola patroli Petugas Sekuriti secara tepat dan dapat
memonitor kegiatannya secara real time.

ELT - 36 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat
2.4.3. SPESIFIKASI PERALATAN

2.4.3.1. Access Control Central Appliance

a. Video and Alarm Integration : Yes


b. Reader supported : 16-2048
c. Hard Disk : Up to 1 TB
d. Max. Simultaneous Operators : 50
e. Max identities : 500,000
f. Max Stored Event : 150,000,000
g. Dimension : 1RU chasis

2.4.3.2. Terminal Box Security


Terminal Box Security berfungsi untuk memonitor, mengontrol dan memproses
nput/output point dari : Door Monitoring, Card Access, Guard Tour Monitoring.
Terminal Box Security dilengkapi dengan printer untuk mencetak semua kejadian
seperti: Alarm, pintu terbuka/tertutup.

Spesifikasi Terminal Box Security :


• Power input : 0 – 240V AC, 50/60 Hz
• Power consumption : max. 40 Watt
• Internal battery backup : 12V ; 7 AH
• Material battery backup : Lead Acid

2.4.3.3. Access Control


• Power supply : 24 VDC
• Transmit Freq. : 125 k Hz
• Format Card : 85 bit (max)
• Read range : ± 1 meter (untuk card access gate barrier)
• Jenis card access : Proximity

2.4.3.4. Door Monitoring


• Power supply : 24 VDC
• Current consumption : 3A

ELT - 37 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

2.4.3.5. Release Button


2.4.3.6. Guard Tour Monitoring (GTM)
• Operating temp. : 0°C – +50°C
• Humidity : 95%

2.4.3.7. Surge Arrester

Digunakan untuk melindungi peralatan central computer terhadap bahaya transient


surge switching. Surge Arrester harus dipasang dengan tahanan R < 1 ohm.

2.4.3.8. UPS

UPS digunakan sebagai cadangan dengan memberikan suplai secara normal


kepada peralatan selama ± 15 menit.

2.4.3.9. Kabel

• Kabel data dari jenis Cat 5E


• Kabel power dari jenis NYY/NYM 2 x 2,5 mm2
• Kabel control dari jenis AWG18 1P
• Ukuran dan jumlah core (isi) dalam kabel sesuai dengan yang tertera dalam gambar
& semua kabel dipasang dalam conduit.

2.4.3.10. Konduit
Jenis conduit yang dipakai adalah PVC high impact conduit dengan diameter 20 mm.

2.4.4. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

2.4.4.1. Peralatan
Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian.

2.4.4.2. Instalasi Kabel dan Konduit


a. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang Trunking kabel.
b. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertical harus dipasang pada tangga
kabel.
c. Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
d. Instalasi yang berada pada plan room menggunakan Steel Conduit.

ELT - 38 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat
2.4.4.3. Kabel Trunking (Kabel Tray) dan Tangga Kabel
a. Kabel tray harus terbuat dari Galvanized finishing dengan lebar sesuai gambar
perencanaan, dimana untuk panjang dari masing-masing ukuran tersebut
disesuaikan dengan gambar rencana.
b. Cara pemasangan kabel tray harus digantung pada dak beton dengan besi
bundar berulir (iron rod diameter 10mm) dengan jarak antar besi penggantung
maksimum 150 cm.
b. Pada setiap belokan atau pencabangan bentuk kabel tray harus dibuat
sedemikian rupa sehingga kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan.
c. Tangga kabel terbuat dari hot dip Galvanized finishing dengan lebar sesuai
gambar perencanaan, dimana untuk panjang dari masing-masing ukuran
tersebut disesuaikan dengan gambar rencana.
d. Tangga kabel digunakan untuk keperluan instalasi kabel feeder sistem elektronik
(untuk instalasi : Fire Alarm, Telephone/Kabel Data, Sound System, Security,
CATV dan BMS)

e. Kabel feeder yang dipasang pada tangga kabel atau cable ladder harus diklem
(diikat) dengan klem-klem kabel (pengikat/kabel tie).
f. Tangga kabel di pasang ke dinding dengan memakai 3 buah dynabolt
berukuran ½― x 2‖ pada tiap kelipatan maksimum 75 cm.
g. Kabel tray dan tangga kabel untuk instalasi sistim elektronik menggunakan kabel
tray Fire Alarm.

2.4.5. PENGUJIAN

Pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen
penjualan peralatan dan pihak tersebut harus menyiapkan surat-surat jaminan
pemasangan yang baik.

2.4.6. REFERENSI PRODUK

a. Peralatan, bahandan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.


Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan
Pemborong baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan
tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan/Manajemen Konstruksi.

b. Referensi Produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut : lihat daftar
peralatan & material.
ELT - 39 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

2.5. IP VIDEO PHONE


2.5.1. LINGKUP PEKERJAAN
Instalasi, testing dan comissioning semua peralatan IP Video Door Phone

2.5.2. PENJELASAN
a. IP Video Door Phone

Digunakan untuk mengontrol akses pengunjung melalui video screen yang bisa di
instalasi pada pintu masuk yang terhubung dengan jaringan GPON.
b. Door Access Control Server

IP Video Door Control Server yang berfungsi sebagai control server untuk sistem ip
video door phone.

2.5.3. SPESIFIKASI PERALATAN


2.5.3.1. IP Video Door Phone

a. Solusi IP Video Door Phone dengan performance tinggi


b. Kamera Video, 3x4 Key, TFT Color LCD, Internal MIC & Speaker
c. VoIP Signaling Stack Embeded
d. RF Card Interface
e. PoE Support
f. One (1) 10/100 Mbpt Fast Enthernet.
g. High Quality Speaker Phone
h. Powerful Acoustic Echo Cancellation
i. Advanced Voice QoS mechanism

2.5.3.2. Door Access Control Server

a. SIP Application Server, Proxy, Registrar and Location Server


b. Multiple ITSP Trunk with SIP & H.323 Account Support
c. Two 10/100 Mbps Fast Ethernet
d. High Perfornance LAN to LAN routing
e. Support IPv4/IPv6 protocol
f. DACM (Door Access Control Manager)

2.5.3.3. Surge Arrester

Digunakan untuk melindungi peralatan central computer terhadap bahaya transient


surge switching. Surge Arrester harus dipasang dengan tahanan R < 1 ohm.

ELT - 40 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

2.5.3.4. UPS

UPS digunakan sebagai cadangan dengan memberikan suplai secara normal


kepada peralatan selama ± 15 menit.

2.5.3.5. Kabel

• Kabel data dari jenis Cat 5E


• Kabel power dari jenis NYY/NYM 2 x 2,5 mm2
• Kabel control dari jenis ITC 2 x 0,6 mm
• Ukuran dan jumlah core (isi) dalam kabel sesuai dengan yang tertera dalam gambar
& semua kabel dipasang dalam conduit.

2.5.3.6. Konduit

Jenis conduit yang dipakai adalah PVC high impact conduit dengan diameter 20 mm.

2.5.4. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN


2.5.4.1. Peralatan

Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian.

2.5.4.2. Instalasi Kabel dan Konduit

a. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang Trunking kabel.


b. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertical harus dipasang pada tangga
kabel.
c. Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
d. Instalasi yang berada pada plan room menggunakan Steel Conduit.

2.5.4.3. Kabel Trunking (Kabel Tray) dan Tangga Kabel

a. Kabel tray harus terbuat dari Galvanized finishing dengan lebar sesuai gambar
perencanaan, dimana untuk panjang dari masing-masing ukuran tersebut
disesuaikan dengan gambar rencana.

b. Cara pemasangan kabel tray harus digantung pada dak beton dengan besi
bundar berulir (iron rod diameter 10mm) dengan jarak antar besi penggantung
maksimum 150 cm.

c. Pada setiap belokan atau pencabangan bentuk kabel tray harus dibuat
sedemikian rupa sehingga kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan.

ELT - 41 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
d. Barat sesuai
Tangga kabel terbuat dari hot dip Galvanized finishing dengan lebar
gambar perencanaan, dimana untuk panjang dari masing-masing ukuran
tersebut disesuaikan dengan gambar rencana.

e. Tangga kabel digunakan untuk keperluan instalasi kabel feeder sistem elektronik
(untuk instalasi : Fire Alarm, Telephone/Kabel Data, Sound System, Security,
CATV dan BMS)

f. Kabel feeder yang dipasang pada tangga kabel atau cable ladder harus diklem
(diikat) dengan klem-klem kabel (pengikat/kabel tie).

g. Tangga kabel di pasang ke dinding dengan memakai 3 buah dynabolt


berukuran ½― x 2‖ pada tiap kelipatan maksimum 75 cm.

h. Kabel tray dan tangga kabel untuk instalasi sistim elektronik menggunakan kabel
tray Fire Alarm.

2.5.5. PENGUJIAN

Pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen penjualan
peralatan dan pihak tersebut harus menyiapkan surat-surat jaminan pemasangan
yang baik.

2.5.6. REFERENSI PRODUK

a. Peralatan, bahandan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.


Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan
Pemborong baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan
tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan/Manajemen Konstruksi.
b. Referensi Produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut : lihat daftar
peralatan & material.

ELT - 42 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

Pasal 3. DAFTAR MATERIAL


3.1. DAFTAR MATERIAL PEKERJAAN TELEPHONE
BUATAN/
NO. MATERIAL / KOMPONEN MERK PRODUK
NEGARA

1 TELEPHONE 1. Xorcom USA


- PABX Telephone 2. Alcatel Lucent USA
3. Avaya Europe

- MDF & SDF = Solderless Teminal 1. Krone


2. Siemens atau Setara

2 TELEPHONE & DATA OUTLET 1. BPSS Japan


2. Schneider Australia
3. Berker

3 CONDUIT PVC 1. Elmech England


2. Clipsal/Schneider Australia
3. Boss China

4. STEEL CONDUIT 1. Matsushita Japan


2. Elpro Lokal

5. CABLE TELEPHONE :
- Cat5e 1. Optronics
- Riser 2. LS Cabel
3. Panduit
4. Hubbel

6 CABLE MARKING 1. Legrand


2. Clipsal
3. 3M

ELT - 43 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

BUATAN
NO MATERIAL / KOMPONEN MERK PRODUK
/NEGARA

7 CABLE DATA : 1. Optronics


- Cat6 UTP 2. Panduit
3. Hubbel

8 GPON (OLT, ONT, ONU) 1. Calix USA


2. Alcatel Lucent France
3. Cisco USA

9 SWITCH DAN CORE SWITCH 1. Cisco


2. Extreme Network
3. Dell
4. HP

10 CABLE TRAY 1. TIMS


2. Interack
3. Tri Abadi
4. Spectra

11 UPS 1. Delta UPS


2. Fuji
3. Emerson
4. GE
5. APC

ELT - 44 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

3.2. DAFTAR MATERIAL PEKERJAAN CCTV

BUATAN /
NO. MATERIAL / KOMPONEN MERK PRODUK
NEGARA

1 CCTV
- Main Equipment Camera, 1. Avigilon Canada/USA
Switcher,
TV Monitor Alarm System, Power 2. Bosch Holland
Supply 3. Sony Japan
4. Pelco USA

2 KABEL DATA 1. Optronics UK


Cat6 UTP 2. LS Cable
3. Panduit USA
4. Hubbel USA
5. Systimax USA

3 CONDUIT (PVC) 1. Elmech England


2. Clipsal / Schneider Australia

4 STEEL CONDUIT 1. Matsushita Japan


2. Elpro Lokal

5 CABLE MARKING 1. Legrand


2. Clipsal
3. GE

6 UPS 1. Delta UPS


2. Fuji
3. Emerson
4. GE
5. APC

ELT - 45 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

NO MATERIAL / KOMPONEN MERK PRODUK BUATAN/NEGARA

7 POWER CABLE 1. Kabelindo


2. Kabel Metal
3. Supreme
4. Voksel
4. Tranka

ELT - 46 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

3.3. DAFTAR MATERIAL PEKERJAAN IPTV

BUATAN /
NO. MATERIAL / KOMPONEN MERK PRODUK
NEGARA

1 IPTV 1. Sysmaster USA


- IPTV Headend, Gateway, Streamer, 2. Televes Spanyol
Encoder, Broadcaster 3. iStream France

- Antenna UHF / VHF 1. Ikusi Spanyol


2. Fagor Spanyol
3. DX Japan
4. Televes Spanyol
5. Alkad Spanyol

2 TV OUTLET 1. Boss Japan


2. Schneider Australia
3. Berker Germany

3 CABLE MARKING 1. Legrand


2. Clipsal
3. Setara

4 Cat6 UTP Cable 1. Optronics UK


2. LS Cable
3. Panduit USA
4. Hubbel USA

5 CONDUIT 1. Elmech
2. Clipsal Australia
3. Boss China

Connector Conduit 1. Elmech


2. Clipsal / Schneider
3. Boss

ELT - 47 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

3.4. DAFTAR MATERIAL PEKERJAAN DOOR MONITORING, CARD ACCESS, & GUARD
GOUR MONITORING
BUATAN
NO. MATERIAL / KOMPONEN MERK PRODUK
/NEGARA

1 ACCESS CONTROL 1. Avigilon


(Access Card, Door Monitoring & 2. Bosch
Guard Tour Monitoring) 3. ADC
4. HID

2 CABLE DATA 1. Optronics


2. LS Cable
3. Hubbel
4. Systimax

3 CABLE MARKING 1. Legrand


2. Clipsal
3. Setara

4 CONDUIT 1. Elmech
2. Clipsal
3. MK

5 KABEL POWER 1. Kabelmetal


2. Kabelindo
3. Supreme

6 UPS 1. Delta UPS


2. Emerson
3. Fuji
4. APC

7 Gate Barrier 1. Alvarado


2. Boon Edam
3. Kaba

ELT - 48 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

3.5. DAFTAR MATERIAL PEKERJAAN IP VIDEO DOOR PHONE


BUATAN /
NO MATERIAL/KOMPONEN MERK PRODUK
NEGARA

1 VIDEO DOOR PHONE 1. 2N Helios


2. Commax
3. Fermax
4. Aiphone

2 CABLE DATA 1. Optronics


2. LS Cable
3. Panduit
4. Hubbel
5. Systimax

3 CABLE MARKING 1. Legrand


2. Clipsal
3. Setara

4 CONDUIT 1. Elmech
2. Boss
3. Clipsal/Schneider

5 KABEL POWER 1. Kabelmetal


2. Kabelindo
3. Supreme
4. Tranka
5. Voksel

6 UPS 1. Delta UPS


2. Fuji
3. GE
4. APC

ELT - 49 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat
DAFTAR MATERIAL PEKERJAAN
3.1 MATERIAL PEKERJAAN TELEPHONE
NO MATERIAL SPESIFIKASI

1 TELEPHONE & DATA OUTLET Telepon IP Seri Xorcom UC memberikan


kualitas suara definisi tinggi (HD) dan
rangkaian lengkap fitur bisnis dan VoIP
tradisional ke desktop perusahaan.

Merk : Xorcom

2 CONDUIT & STEEL CONDUIT


Pipa Conduit 20mm
• Berat: 550 Gram
• Kategori: Komponen Listrik

Pipa Conduit Listrik 20mm Merk


Clipsal dengan panjang 3 meter
berbahan kuat dan lentur dan dapat di
bending atau di tekuk

3 CABLE TELEPHONE
CABLE MARKING
CABLE DATA
CABLE TRAY

ELT - 50 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat
Daya Maks yang Dapat Dikonfigurasi
4 UPS (Watt): 900 Watt / 1.6kVA
Merk : Delta - Frekuensi Output (sinkronisasi ke
listrik): 50/60 Hz +/- 1 Hz Sinkronisasi ke
listrik
- Topologi : Interaktif garis
- Jenis gelombang: Pendekatan
bertahap ke gelombang sinus
- Waktu Transfer : 6 ms tipikal :
maksimum 10 ms
- Frekuensi input: 50/60 Hz +/- 5 Hz
Auto-sensing
- Rentang tegangan input untuk operasi
utama : 140 - 300 (230 V)

3.2 MATERIAL PEKERJAAN CCTV


NO MATERIAL SPESIFIKASI

1 CCTV • Berat: 1 Kilogram


Merk : Pelco • Kategori: Kamera CCTV
• Etalase: Pelco

-Resolusi 720p (1.280 x 720)


-30 gambar per detik (IPS)
-Kompresi H.264
-Hingga dua streaming video secara
bersamaan
-Kecepatan bit yang dapat dipilih
-Pencahayaan minimum hingga 0,5 lux
-Terintegrasi 68 bidang lensa pandang
-Power over Ethernet (IEEE 802.3af)
atau 24 opsi VAC
-Konforman Profil S ONVIF

ELT - 51 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

2 CONDUIT & STEEL CONDUIT


Pipa Conduit 20mm
• Berat: 550 Gram
• Kategori: Komponen Listrik

Pipa Conduit Listrik 20mm Merk Clipsal


dengan panjang 3 meter berbahan kuat
dan lentur dan dapat di bending atau di
tekuk

3 CABLE TELEPHONE
CABLE MARKING
CABLE DATA
CABLE TRAY

Daya Maks yang Dapat Dikonfigurasi


4 UPS (Watt): 900 Watt / 1.6kVA
Merk : Apc - Frekuensi Output (sinkronisasi ke
listrik): 50/60 Hz +/- 1 Hz Sinkronisasi ke
listrik
- Topologi : Interaktif garis
- Jenis gelombang: Pendekatan
bertahap ke gelombang sinus
- Waktu Transfer : 6 ms tipikal :
maksimum 10 ms
- Frekuensi input: 50/60 Hz +/- 5 Hz
Auto-sensing
- Rentang tegangan input untuk operasi
utama : 140 - 300 (230 V)

ELT - 52 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat
3.3 MATERIAL PEKERJAAN IPTV
NO MATERIAL SPESIFIKASI

1 IPTV Sysmaster Tornado M85 Set Top Bpx


(STB) adalah High-Definition set-top-box
(STB) yang ideal untuk infrastruktur IPTV
dan Video-on-Demand. M55 STB
mendukung format kompresi video
H.264, MPEG2, MPEG4 dan WMV/VC1
dengan pemanfaatan bandwidth
rendah.

2 TV OUTLET • Berat: 285 Gram


• Kategori: saklar
• Etalase : Panasonic
Panasonic Wide Series

Stopkontak Non CP + Outlet TV Antena

WEJP 11312-7 1 pcs


WEJ 2501 1 pcs
WEJ 3020 1 pcs

3 CABLE MARKING • Berat: 160 Gram


• Kategori: Kabel Roll
• Etalase: Kabel Markers
Kabel Markers EC-1 Angka Huruf Tanda
Cable Range: 0,75 mm - 3,5 mm
Markers: 0-9 | A-Z | + -
1 Roll isi 1 Huruf/Angka/Tanda saja
1.000 pcs/Roll
Warna Kuning, Tulisan Hitam

ELT - 53 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

3.4 MATERIAL PEKERJAAN DOOR MONITORING, CARD ACCESS, & GUARD GOUR
MONITORING
NO MATERIAL SPESIFIKASI

1 ACCESS CONTROL

2 CABLE DATA • Berat: 160 Gram


CABLE MARKING • Kategori: Kabel Roll
CABLE POWER
• Etalase: Kabel Markers
Kabel Markers EC-1 Angka Huruf Tanda
Cable Range: 0,75 mm - 3,5 mm
Markers: 0-9 | A-Z | + -
1 Roll isi 1 Huruf/Angka/Tanda saja
1.000 pcs/Roll
Warna Kuning, Tulisan Hitam

Daya Maks yang Dapat Dikonfigurasi


3 UPS (Watt): 900 Watt / 1.6kVA
Merk : Apc - Frekuensi Output (sinkronisasi ke
listrik): 50/60 Hz +/- 1 Hz Sinkronisasi ke
listrik
- Topologi : Interaktif garis
- Jenis gelombang: Pendekatan
bertahap ke gelombang sinus
- Waktu Transfer : 6 ms tipikal :
maksimum 10 ms
- Frekuensi input: 50/60 Hz +/- 5 Hz
Auto-sensing
- Rentang tegangan input untuk operasi
utama : 140 - 300 (230 V)

ELT - 54 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat

4 GATE BARRIER

ELT - 55 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat
3.5 MATERIAL PEKERJAAN IP VIDEO DOOR PHONE
NO MATERIAL SPESIFIKASI

1 VIDEO DOOR PHONE • Menggunakan 4 kabel.


• Layar 3,5 inci TFT LCD.
• Power AC100-240V, 50/60
Hz.
• Jarak kamera pintu 50 m
(0,65c), Interphone 20m
(0,5c)
• Lead and Mercury Free
(RoHS)
• 50% Less Power Than Black
& White Monitor.
• Fungsi Intercom (DP-4VHP)
• Door Lock Release.

2 CABLE MARKING • Berat: 160 Gram


CABLE POWER • Kategori: Kabel Roll
• Etalase: Kabel Markers
Kabel Markers EC-1 Angka Huruf
Tanda
Cable Range: 0,75 mm - 3,5 mm
Markers: 0-9 | A-Z | + -
1 Roll isi 1 Huruf/Angka/Tanda saja
1.000 pcs/Roll
Warna Kuning, Tulisan Hitam

3 CONDUIT
Pipa Conduit 20mm
• Berat: 550 Gram
• Kategori: Komponen
Listrik

Pipa Conduit Listrik 20mm Merk


Clipsal dengan panjang 3 meter
berbahan kuat dan lentur dan
dapat di bending atau di tekuk

ELT - 56 ELEKTRONIK
BPKP
SPESIFIKASI TEKNIS KANTOR BPKP
Papua Barat
Barat
Daya Maks yang Dapat
4 UPS Dikonfigurasi (Watt): 900 Watt /
Merk : Apc 1.6kVA
- Frekuensi Output (sinkronisasi ke
listrik): 50/60 Hz +/- 1 Hz
Sinkronisasi ke listrik
- Topologi : Interaktif garis
- Jenis gelombang: Pendekatan
bertahap ke gelombang sinus
- Waktu Transfer : 6 ms tipikal :
maksimum 10 ms
- Frekuensi input: 50/60 Hz +/- 5 Hz
Auto-sensing
- Rentang tegangan input untuk
operasi utama : 140 - 300 (230 V)

ELT - 57 ELEKTRONIK
BPKP

Anda mungkin juga menyukai