Spesifikasi Teknis Lift Tahap
Spesifikasi Teknis Lift Tahap
DAFTAR ISI
halaman
Yang menjadi lingkup pekerjaan dari Pemborong Instalasi lift adalah sbb :
1. Pengadaan dan pemasangan semua material, peralatan utama serta perlengkapan bantu
yang diperlukan dalam pemasangan instalasi ini sesuai dengan jumlah lift yang tergambar
ataupun terurai dalam spesifikasi teknis sehingga didapatkan suatu instalasi yang baik dan
sempurna dalam pemasangannya.
3. Pengisian door frames, sill, dan sekitar box dari hall indikator, hall call button dengan
adukan semen (grouting).
4. Pengadaan dan pemasangan panel power dari masing-masing / group lift kabel feeder ke
panel tenaga ini oleh pihak lain.
6. Training meliputi operation, maintenance sampai dengan trouble shooting untuk tenaga-
tenaga yang ditunjuk oleh Pemilik.
7. Pengadaan dokumen yang diperlukan sebanyak 3 (tiga) set yang terdiri dari :
a. Operation manual
b. Maintenance manual
c. Daftar suku cadang yang perlu disediakan
d. Gambar As Built Drawing (Soft Copy & Hard Copy)
e. Semua Electronic dan Electric Wiring, dll.
8. Semua pengurusan izin-izin dari pihak yang berwenang sehubungan dengan pemasang
instalasi ini dan yang menyangkut biaya pengurusannya sudah harus termasuk dalam
penawaran pekerjaan ini.
9. Material yang diajukan dan digunakan pada proyek ini harus asli atau original bukan hasil
modifikasi.
10. Kontraktor wajib melakukan test laborat independent terhadap material dan produk yang
akan digunakan diproyek dengan mengacu standard code yang berlaku pada produk /
material tersebut bila dipandang perlu oleh Pemberi Tugas / MK.
11. Semua spesifikasi peralatan yang digunakan di dalam proyek ini tidak boleh diganti
dengan merk atau kualitas yang lebih rendah, bila ada penggantian merk harus dengan
ijin MK / Pemberi Tugas.
12. Pekerjaan grounding panel control lift lengkap dengan kabel, koneksi terminasi mulai dari
panel control sampai dengan electrode pentanahan dan dilengkapi dengan bak control.
1 Umum
Dalam jangka waktu 15 hari kalender setelah menerima SPK, dan sebelum memulai
pekerjaan instalasi peralatan ataupun material, pemborong instalasi harus menyerahkan
shop drawing, daftar peralatan dan bahan yang akan digunakan pada Proyek ini untuk dis-
etujui oleh Pemberi Tugas / MK dan bila perlu dari Konsultan Perencana. Pemberi Tugas /
MK tidak bertanggung jawab atas contoh bahan yang akan dipakai dan semua biaya yang
berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan contoh / dokumen ini.
2 Shop Drawings
Pemborong instalasi harus mengajukan gambar kerja berikut detail dan potongan yang
diperlukan untuk diperiksa dan disetujui. Dengan mengajukan gambar-gambar kerja ini be-
rarti Kontraktor sudah mempelajari keadaan setempat / lapangan, gambar-gambar Struk-
tur, Arsitek, Interior maupun gambar-gambar instalasi lainnya.
Suatu daftar yang lengkap untuk peralatan dan bahan yang akan digunakan pada Proyek
ini harus diserahkan untuk mendapat persetujuan Pemberi Tugas / MK dan Konsultan
Perencana dengan dilampiri brosur-brosur yang lengkap dengan data-data teknis, perfor-
mance dari peralatan. Daftar peralatan dan bahan yang diajukan harus memenuhi sesuai
dengan spesifikasi.
4 Seleksi Data
Untuk persetujuan bahan dan peralatan, Kontraktor harus melengkapi dengan seleksi
data dan menyerahkan dalam rangkap 3 (tiga) atau ditentukan kemudian. Kontraktor
harus menunjukkan dalam brosur unit yang dipilih dengan memberi indikasi dengan
stabilo. Data-data pemilihan meliputi :
- Manufacturer Data
Meliputi brosur-brosur, spesifikasi dan informasi-informasi yang tercetak jelas cukup
detail sehubungan dengan pemenuhan spesifikasi.
- Performance Data
Data-data kemampuan dari unit yang terbaca dari suatu tabel atau curva yang meliputi
informasi yang diperlukan dalam menseleksi peralatan-peralatan lain yang ada kaitan-
nya dengan unit tersebut.
- Quality Asurance
Suatu pembuktian dari Pabrik atau Supplier setempat terhadap kualitas dari unit
berupa produk dari unit ini sudah diproduksi beberapa tahun, telah terpasang dibeber-
apa lokasi, dan telah beroperasi dalam jangka waktu tertentu dengan baik.
1.03.0 Material
1. Pelaksanaan pekerjaan harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah
baru, asli / original dari devective material, improper, poor workmanship dan menjamin
terhadap kualitas sesuai dengan spesifikasi teknis dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
2. Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi teknis harus diganti den-
gan yang sesuai dalam waktu secepatnya yang akan ditentukan lebih lanjut oleh Pemberi
Tugas / MK, Perencanaan dan Pengawas lapangan.
3. Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material / peralatan termasuk keterlam-
batan waktu menjadi tanggungan / beban pelaksana pekerjaan.
Sesuai pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang / tenaga-tenaga ahli dalam
bidangnya dan tenaga ahli khusus bila diperlukan, agar dapat memberikan hasil kerja
yang terbaik dan rapi.
1.05.0 Rekomendasi
Pada dasarnya pengurusan dan biaya rekomendasi hasil pekerjaan oleh instansi yang
berwenang menjadi tanggung jawab dari Kontraktor terkait.
1.06.0 Proteksi
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya diproteksi secara memadai oleh
Kontraktor sebelum, selama dan sesudah pengerjaan (masa pemerliharaan) material dan
peralatan yang mengalami kerusakan akibat dari pemasangan yang ceroboh dan proteksi
yang tidak memadai, harus diganti oleh Kontraktor.
Apabila terjadi kesalahan atau perbedaan interpretasi atau adanya klausal yang berlainan
ataupun bertentangan antara spesifikasi teknis, gambar perencanaan atau informasi-
informasi resmi lainnya didalam dekumen dan proses lelang ini, maka yang menjadi
pegangan adalah kausal yang mempunyai nilai teknis terbaik / mempunyai nilai biaya
paling tinggi, butir ini berlaku terhadap (bila terjadi) adanya butir yang satu mengecilkan
nilai teknis atau menghilangkan butir yang lain.
Adalah menjadi kewajiban bagi Kontraktor untuk menyediakan kebutuhan kantor proyek
dan bedeng kerja dengan mendapat ijin terlebih dulu dari Konsultan Pengawas, Pemberi
Tugas / MK. Listrik kerja dan air kerja menjadi tanggung jawab Kontraktor.
1. Menjadi kewajiban Kontraktor untuk menyediakan petugas keamanan proyek untuk men-
gawasi keamanan lingkungan kerja dan peralatan serta material masing-masing pekerjaan.
Dalam pelaksanaan dilapangan harus berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas.
2. Kontraktor harus menempatkan petugas khusus yang bertugas sebagai koordinator K3 un-
tuk masing-masing pekerjaan.
3. Kontraktor harus menempatkan alat khusus pemadam kebakaran ringan pada tiap-tiap
lokasi kerja untuk mencegah terjadinya kebakaran.
Untuk mempermudah koordinasi antar pelaksana Kontraktor dan juga dengan petugas
pengawas dilapangan Kontraktor wajib menyediakan alat komunikasi lapangan.
1. Semua material yang tercantum dalam skedul material brosur bersifat mengikat, dan
merupakan lampiran dokumen penawaran.
2 Pemborong harus menyerahkan daftar material lengkap dengan brosur aslinya daftar dibuat
rangkap 3 (tiga) atau ditentukan lain pada saat aanwijzing, termasuk sertifikat pabrik bila
diperlukan.
3 Apabila ada material-material atau fasilitas-fasilitas dengan kategori "standard" serta "op-
tional" agar hal ini diberi tanda dan ditegaskan begitu pula terhadap hal-hal tertentu lain-
nya yang dianggap penting untuk dipertegas.
1 Menjadi keharusan bagi setiap peserta pelelangan untuk melakukan peninjauan ke tapak
dan mengetahui keadaan lapangan serta bangunan-bangunan yang akan dibangun.
2 Perlu pula diperhatikan oleh pemborong, sejauh mana keadaan serta instalasi dan lain-
lain dari setiap bangunan dan tapak / site yang dalam hal ini mempunyai hubungan atau
memberi akibat kepada material dan sistem yang akan ditawarkan atau akan dipasang di-
dalam paket pekerjaan.
1.14.0 Pengecatan
1 Apabila peralatan yang digunakan sudah dicat dari pabrik dan tambahan pengecatan dila-
pangan tidak dispesifikasikan maka seluruh permukaan peralatan yang cacat harus diper-
baiki ataupun harus mengalami proses pengecatan kembali untuk memperoleh hasil
pengecatan uniform.
2 Apabila kerusakan tersebut tidak memungkinkan untuk diperbaiki dan tidak memu-
ngkinkan untuk digunakan maka kontraktor wajib menggantinya.
3 Apabila peralatan belum dicat dari pabrik, Pemborong harus bertanggung jawab atas
pengecatan tersebut, sehingga mendapatkan hasil yang sempurna sesuai spesifikasi tek-
nis.
Kontraktor wajib mempunyai PAS Instalatur M&E sesuai dengan jenis pekerjaan masing-
masing yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
1 Kontraktor wajib menunjukkan certificate of origin, bill of ladding serta dokumen lainnya
yang terkait (produk impor) untuk material-material utama sebagai bukti keaslian yang
dikeluarkan dari pabrik pembuat.
2 Kontraktor dan / atau suplier wajib memberikan jaminan keberadaan sparepart dipasaran
untuk material-material utama selama 5 tahun.
Kontraktor harus menyediakan tenaga las bersertifikat G6 yang masih berlaku dan diter-
bitkan oleh DEPNAKER (atau instansi yang berwenang). Sebelum melaksanakan peker-
jaan las, pekerja las harus menunjukkan hasil kerja las dalam kondisi dan jumlah yang
PT. DUTA PRATAMA ENGINEERING Mechanical & Electrical Engineers elv0st21(nv)
ELV / 8
akan ditentukan oleh Pemberi Tugas / MK serta diuji dengan X-ray pada instansi indepen-
dent (jika diperlukan).
1 Umum
2 Lantai Kereta
a. Terbuat dari plat baja yang diproses anti karat dan dilapisi dengan heavy duty tile.
b. Bagian bawahnya dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
c. Ukuran dan kekuatan dari lantai ini harus sesuai dengan kapasitas angkut elevator.
a. Dinding dalam konstruksinya harus sedemikian rupa sehingga mudah dipasang atau
dilepas sehingga memudahkan dalam perakitan di lapangan.
b. Pada bagian luarnya harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
a. Ketinggian langit-langit kereta ini tidak kurang dari 2300 mm dimana terdapat pintu
darurat yang hanya bisa dibuka dari atas kereta dan dilengkapi safety switch
sehingga lift tidak beroperasi selama pintu tersebut terbuka.
b. Terdapat lampu untuk penerangan normal dan untuk penerangan darurat dengan
sumber daya dari batere tipe NI-CAD dry cell lengkap dengan automatic chargernya.
c. Jenis lampu adalah type flourescent lighting circular milky white acrylic cover
(khusus untuk lift penumpang), atau 2 (dua) buah flourescent (TL) 2×20 Watt
dengan milky white acrylic cover atau standar.
d. Terdapat Exhaust Grille dengan Exhaust Fan yang diletakkan diatas kereta.
e. Pada bagian atas harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
a. Penggerak pintu kereta adalah motor listrik yang dilengkapi dengan alat pengatur
kecepatan.
b. Pada bagian dalamnya harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
Terletak di atas pintu kereta yang dilengkapi dengan penunjuk arah perjalanan kereta,
indikator posisi sangkar elevator dengan tipe digital disertai bunyi bel untuk lantai lobby
utama. Sedangkan untuk lantai typikal menyatu dengan hall button.
a. Lift harus dilengkapi dengan sistem pintu yang bekerja secara otomatis.
b. Pintu harus mempunyai mekanisme kerja membuka dan menutup secara otomatis
dengan bantuan motor listrik dan bekerja tanpa suara, tanpa getaran atau kejutan.
c. Pintu kereta dan pintu shaft harus membuka dan menutup secara serempak, sesaat
setelah kereta lift datang di suatu lantai dan sesaat sebelum kereta lift bergerak
meninggalkan lantai.
d. Pada saat lift bergerak, pintu kereta tidak dapat dibuka dari dalam kabin, meskipun
tombol pembuka pintu ditekan.
e. Pada saat lift bergerak, motor listrik penggerak pintu harus memberikan torsi yang
cukup kuat pada daun pintu, untuk mencegah pintu dibuka secara paksa dari dalam
kabin.
f. Pada saat tidak ada sumber daya listrik, pintu-pintu harus dapat dibuka secara
paksa dengan tangan dari dalam kabin dan dari luar shaft.
g. Setiap pintu shaft harus dilengkapi dengan suatu sistem interlock jenis electro
mechanical, yang mencegah pintu dibuka secara paksa, kecuali dengan kunci
khusus yang disediakan untuk melepas sistem interlock tersebut.
h. Sistem interlock electro mechanical pada pintu shaft tersebut harus dapat dibuka
dari kabin, pada saat lift berhenti pada suatu lantai.
i. Sistem interlock harus dibuat sedemikian sehingga dapat dilepas dari dalam kabin,
pada saat tidak ada sumber daya listrik.
j. Semua peralatan interlock dan kunci dari pintu kereta dan pintu shaft harus dapat
diperiksa, ditest dan diganti bagian-bagiannya, apabila rusak.
k. Semua pintu lift harus dilengkapi dengan kontak-kontak listrik yang mencegah lift
bergerak kecuali apabila pintu-pintu telah tertutup rapat.
Kontak-kontak ini harus diletakkan sedemikian sehingga tidak dapat dicapai oleh
orang-orang yang tidak berkepentingan.
l. Pintu lift harus dilengkapi dengan "multi beam sensor" yang terpasang dari ujung
atas sampai ujung bawah panel pintu.
Apabila peralatan ini menyentuh orang atau benda pada saat pintu sedang menutup,
maka pintu kereta dan pintu shaft secara otomatis harus kembali pada posisi
membuka penuh. Pintu baru akan menutup kembali secara otomatis, setelah
melampaui waktu yang ditentukan.
m. Pintu lift dengan sistem mekanis dengan Weight Closer yang bekerja secara
otomatis (sistem bandul).
n. Dilengkapi lampu maintenance dan stop kontak diatas sangkar yang tahan getar dan
aman.
Untuk memberhentikan kereta elevator pada setiap lantai yang dituju dengan toleransi
maksimum sebesar 5 mm dari level lantai yang bersangkutan.
2 Landing Door
Terletak dibawah pintu, terbuat dari Extruded aluminium natural color, yang didudukkan
pada beton yang telah disediakan dan harus dikoordinasikan dengan Kontraktor Struktur.
4. Hall Button
a. • Untuk lantai yang paling bawah hanya terdapat satu pushbutton untuk
operasi ke arah atas.
• Untuk lantai yang paling atas hanya terdapat satu pushbutton untuk operasi ke
arah bawah.
• Untuk lantai yang lainnya terdapat dua buah pushbutton untuk operasi ke arah
atas dan bawah.
b. Push button merupakan soft touch button yang menyala bila disentuh.
5 Buffer
a. Buffer yang dipakai harus dari jenis oil buffer atau sesuai standar pabrik dimana
pada bagian atasnya diberikan karet setebal 5 mm.
b. Untuk setiap elevator minimum dipergunakan empat buah buffer dimana dua buah
untuk car buffer dan yang lain untuk counter weight buffer.
c. Buffer ini ditempatkan diatas suatu dudukan beton yang disediakan sendiri oleh
pemborong pekerjaan lift (tidak boleh diangkur langsung ke lantai beton struktur
yang ada).
d. Terdapat buffer switch (car & counter weight) di pit lift.
6 Guide Rail
7 Counter Weight
8 Compensating
a. Terdiri dari rope yang terbuat dari kawat baja dengan inti kawat baja yang
dilengkapi dengan rope tensioning.
b. Rope tensioning berupa pulley yang diberikan beban, diletakkan di pit dan dilengkapi
dengan safety switch.
Atau compensating chain harus dibungkus dan dilengkapi dengan roller atau sistem
lain yang baik untuk menahan compensating chain agar tidak terayun-ayun bebas,
menyentuh sangkar atau tersangkut-sangkut.
9 Rem
a. Sepatu penuntun harus berbentuk sliding atau bentuk lain yang sesuai dengan
standard pabrik dan terikat secara kuat pada bagian atas dan bawah dari kereta lift
dan counterweight.
b. Setiap sepatu penuntun harus bergerak pada permukaan rel penuntun dengan
halus.
1. Mesin penggerak kereta elevator terdiri dari motor arus bolak balik 3 phase 380 V dengan
toleransi 10% Volt 50 Hz.
1 Setiap elevator harus mempunyai sebuah panel kontrol untuk mengoperasikan kereta
Elevator, yang sekaligus sebagai kontrol induk yang akan mengendalikan elevator di
dalam sistem kontrolnya.
2 Sistem kontrol yang dipakai adalah AC-VVVF (Variable Voltage Variable Frequency atau
AC- VF (Alternaring Current Variable Frequency).
3 Alat kontrol (Supervisory Panel) menggunakan computerized dengan LED 24" (Minimal).
PT. DUTA PRATAMA ENGINEERING Mechanical & Electrical Engineers elv0st21(nv)
ELV / 13
4 Grouping dapat diubah oleh operator dengan mudah tanpa harus mengubah program
dengan extra cost, jika diinginkan ada lift yang dibuat independent, misal lift service atau
ada lift yang sedang dalam perbaikan.
1.23.0 Rope
1. Main Rope
a. Rope yang dipakai adalah kawat baja dengan inti kawat baja.
Jenis seale ukuran 8 x 19 FC (Fibre Core) dan bergaransi 5 tahun.
b. Diameter minimum dari rope yang dipakai disesuaikan dengan kapasitas lift secara
standard (standard minimal 1,5 mm sebanyak 6 jalur).
c. Sistem pemasangan rope adalah 2 : 1 dimana ujung dari pada rope dipasangkan
pada rope end (Detch and Hitch) yang terletak pada suatu profil baja dengan dilapisi
karet setebal 25 mm dan dilengkapi safety switch dan per.
d. Sertifikat kawat penggantung harus diserahkan kepada pemilik sebelum
pelaksanaan.
e. Minimum Grade E (Tensile Strenght 1.320 N/mm2 atau 135 kgf/mm2).
f. Breaking Load Minimal
40,6 kN (4,14 tf) untuk Ø 10 mm.
58,5 kN (5,96 tf) untuk Ø 12 mm.
63,5 kN (6,47 tf) untuk Ø 12,5 mm.
g. Standard JIS G 3525.
h. Product : Tesac, Tokyo Rope, atau Factory Choice yang memenuhi
persyaratan diatas.
2. Governor Rope
a. Rope yang dipakai adalah kawat baja dengan inti kawat baja.
Jenis seale ukuran 8 x 19 FC (Fibre Core) dan bergaransi 5 tahun.
b. Diameter minimum dari rope yang dipakai disesuaikan dengan kapasitas lift secara
standard (standard minimal 1,5 mm sebanyak 6 jalur).
c. Sistem pemasangan rope adalah 2 : 1 dimana ujung dari pada rope dipasangkan
pada rope end (Detch and Hitch) yang terletak pada suatu profil baja dengan dilapisi
karet setebal 25 mm dan dilengkapi safety switch dan per.
d. Sertifikat kawat penggantung harus diserahkan kepada pemilik sebelum
pelaksanaan.
e. Minimum Grade E (Tensile Strenght 1.320 N/mm2 atau 135 kgf/mm2).
f. Breaking Load Minimal
26,0 kN (2,65 tf) untuk Ø 8 mm
g. Standard JIS G 3525.
h. Product : Tesac, Tokyo Rope, atau Factory Choice yang memenuhi
persyaratan diatas.
2 Pengaman terhadap kelebihan perjalanan, apabila pengaman ini bekerja maka panel
kontrol akan mematikan mesin penggerak dan baru dapat dijalankan kembali bila secara
manual posisi kereta dikembalikan ke kedudukan normal.
4 Pengaman terhadap ketegangan rope. Apabila pengaman ini bekerja, maka panel kontrol
akan mematikan mesin penggerak.
a. Centrifugal switch yang ada di speed governor akan meyebabkan panel kontrol
mematikan mesin penggerak.
b. Safety gear sebanyak empat buah yang terletak di bagian bawah dari pengimbang
berat dan kereta akan mengadakan pengereman di rail dan microswitch yang ada
disana akan menyebabkan panel kontrol mematikan mesin penggerak.
6 Pengaman pada pintu kereta elevator berupa Door Safety Edges sebanyak 2 (dua) buah,
akan bekerja bila tersentuh.
a. Pada saat sumber daya listrik utama dari PLN terputus, kereta lift secara tiba-tiba
akan berhenti.
Pada saat demikian, lampu darurat didalam kereta harus menyala secara otomatis,
sistem intercom dan bel alarm harus tetap berfungsi, dengan mendapat sumber
daya dari batere.
b. Secepatnya setelah menerima daya listrik dari Diesel Generating Set Emergency,
semua lift harus dapat bekerja kembali secara normal tanpa perlu direset atau
tindakan secara manual oleh operator.
Pemindahan rangkaian dari jaringan listrik PLN ke Diesel Emergency Set dilakukan
secara otomatis di panel utama dan pekerjaan ini termasuk tugas Kontraktor Listrik.
c. Bila sumber listrik utama dari PLN telah terhubung kembali maka rangkaian akan
dipindahkan kekeadaan semula pada panel utama listrik dilantai yang sudah
disediakan. Pada saat pemindahan tersebut, lift akan berhenti sesaat dan
secepatnya setelah mendapatkan aliran listrik, maka lift akan bekerja secara normal
kembali tanpa perlu direset atau tindakan secara manual oleh operator.
d. Terdapat juga ARD yang akan menghandle kerja lift sebelum daya listrik dari
generating set masuk yang mempunyai sistem kerja sebagai berikut :
Sistem ini bekerja ketika ada kejadian kehilangan power listrik pada sistem lift,
maka lift ini akan dioperasikan oleh tenaga batere untuk membawa ke lantai
terdekat dan pintu lift terbuka sehingga penumpang dapat keluar dengan aman.
Batere yang digunakan agar menggunakan batere kering.
Setelah power listrik hidup kembali (PLN recover), lift harus dapat secara
otomatis bekerja normal tanpa perlu di-reset atau tindakan apapun secara
manual oleh operator.
Automatic Rescue Device (ARD) dapat diganti dengan Uninterruptible Power
Supply (UPS) tanpa mengurangi kemampuan dan sistem kontrol yang
diperlukan.
Delay waktu bekerjanya ARD adjustable antara 3 s.d 30 detik.
Sistem Operasi ARD :
Lift dikeluarkan dari sistem operasi normal dan tombol panggilan
di lantai serta di dalam kereta akan dibatalkan.
Lift akan bergerak lambat dengan kecepatan ± 4 mpm menuju ke lantai
terdekat.
Ketika lift tiba di lantai terdekat perjalanan menuju ke lantai lain akan
dibatalkan.
Pada saat lift tiba di lantai terdekat maka pintu akan membuka.
1 Panel kontrol ini adalah dari jenis free standing close type dengan lubang ventilasi
secukupnya.
2 Semua komponen kontrol harus dapat bekerja dengan baik pada temperatur maksimum
40° C dan RH maksimum 95 %.
4 Box panel harus terbuat dari plat baja tebal 2 mm dengan rangka penguat dan di cat anti
karat.
5 Semua kabel yang masuk atau keluar panel ini harus dilengkapi dengan cable gland.
6 Alat kontrol harus dilengkapi dengan suatu alat pencegah interferensi dengan gelombang
pemancar yang ada.
7 Semua panel kontrol supervisory diletakkan di ruang kontrol lantai yang tersedia yang
dapat di monitor oleh Maintenance dengan baik.
Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk lingkup kerja dari pemborong instalasi ini adalah :
1. Kabel power dari panel daya ke panel kontrol elevator disediakan oleh Kontraktor elevator.
2. Kabel kontrol dari panel kontrol elevator ke setiap bagian yang memerlukannya. Setiap
kabel kontrol harus diberi label.
3. Lampu, switch dan stop kontak di pit elevator, diatas dan di bawah kereta lift, dilengkapi
dengan pelindung, .
Tube/Linear Lamp
Housing terbuat dari sheet steel. Cat dasar anti karat, dengan finish cat powder coating.
Tube Lamp/Linear 01
Type : Tube LED
Finishing : Powder coating white
Lampu : Built-in LED ≥ 1000 lumen
Color temperature : ≥4000K
Instalasi : Indoor
Mounting : Recessed mounting
CRI : >70
4. Intercom dengan master station, di masing-masing Ruang Mesin Elevator dan di Ruang
Security, dengan cabang pada masing-masing kereta.
Dalam operasinya, setiap cabang dapat memanggil master station dan setiap master
station dapat memanggil setiap cabang.
6. Penyediaan kabel FRC atau fire resistant tahan api dengan temperatur 800°C untuk Fire
Lift oleh Kontraktor lift (pada lift) yang direncanakan sebagai lift kebakaran.
10. Cable joint dalam shaft sebaiknya dilengkapi dengan joint box.
1.27.0 Catatan
1 Harus disediakan sarana untuk pemasangan emergency paging speaker di dalam car lift
(speaker by Others), serta menyediakan travelling cable untuk keperluan sistem tersebut.
4 Emergency Exit
Perangkat ini adalah lubang akses di atas ceiling lift yang dilengkapi oleh daun pintu dan
switch pengaman. Pada saat pintu emergency ini dibuka maka secara otomatis lift akan
berhenti bekerja dan tidak dapat dioperasikan karena posisi switch pengaman ON. Apabila
pintu emergency ditutup kembali maka lift dapat beroperasi karena posisi switch
pengaman menjadi OFF.
6 Pintu landing emergency setiap 10 m / per 3 lantai yang terintegrasi dengan daun switch.
Jika pintu landing emergency dibuka maka switch akan terbuka dan menyebabkan lift
berhenti beroperasi.
LIFT PENUMPANG
Data Lift
Jumlah : 1 (Satu) Unit
Fungsi : Lift Passenger
Tipe : Passanger lift Room Less
Kapasitas : 8 orang / 630 kg
Kecepatan : 60 m/min
Penggerak/Control : AC-VVVF Permanent Magnetic Gearless
Operation : Simplex
Tipe pintu : 2 Panels Center Opening Automatic
Door (CO)
PT. DUTA PRATAMA ENGINEERING Mechanical & Electrical Engineers elv0st21(nv)
ELV / 18
1.29.0 Produk
Produk atau merek corridor Lift / Elevator yang direkomendasikan untuk dipakai dalam
proyek ini dapat dilihat di lembar outline spesifikasi.