Pengendali dokumen (Document Controller) dalam Sistem Manahemen Mutu ISO 9001:2008 adalah orang atau tim yang ditunjuk
untuk mengurusi masalah penerbitan, pengesahan, pendistribusian, penyimpanan, pengendalian, dan pemusnahan dokumen.
Tugas pengendali dokumen pada dasarnya membantu wakil manajemen (management representative) dalam menerapkan
persyaratan ISO 9001 klausul 4.2.3 tentang pengendalian dokumen dan klausul 4.2.4 tentang pengendalian rekaman / catatan
mutu. Pada penerapannya di lapangan, pengendali dokumen bisa menerapkan sistem sentralisasi dimana seluruh dokumen baik
format maupun rekaman mutu disimpan terpusat pada satu lokasi dan dikendalikan oleh pengendali dokumen atau bisa juga
desentralisasi dimana pengendali dokumen hanya mengurusi masalah penerbitan, pembaruan, dan pendistribusian dokumen
dan format sedangkan rekaman mutunya disimpan oleh bagian terkait. Misalnya, Purchase Order disimpan oleh bagian
purchasing dan Inquiry disimpan oleh bagian marketing. Tidak ada keharusan dalam ISO 9001 untuk menerapkan sentralisasi
maupun desentralisasi. Semua dikembalikan ke kebutuhan organisasi.
Berikut ini beberapa tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan pekerjaan pengendali dokumen:
Membantu management representative dalam menjalankan prosedur pengendalian dokumen dan rekaman mutu
Memasukkan data dokumen ke dalam daftar dokumen dan memastikan bahwa informasi yang diberikan akurat dan up
to date.
Memastikan dokumen disahkan sebelum didistribusikan
Melakukan perubahan dokumen bila diperlukan dengan berkordinasi dengan management representative
Memastikan seluruh dokumen telah disosialisasikan dan didistribusikan ke bagian yang berkepentingan
Memastikan seluruh dokumen disimpan dan dijaga dari kerusakan serta mudah untuk ditelusuri
Menarik atau memusnahkan dokumen yang sudah kadaluarsa.
Tugas dan tanggung jawab tersebut sebetulnya sudah dinyatakan secara jelas dalam klausul 4.2.3 ISO 9001:2008 sebagai
berikut:
c) Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen teridentifikasi,
d) Memastikan bahwa versi yang relevan dari dokumen yang dapat diterapkan tersedia di tempat pengguna,
e) Memastikan bahwa dokumen tetap dapat terbaca dan segera dapat teridentifikasi,
f) Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar organisasi yang ditetapkan oleh organisasi yang penting untuk
perencanaan dan operasi sistem manajemen mutu diidentifikasi dan distribusinya dikendalikan, dan
g) Mencegah penggunaan tidak disengaja dokumen kadaluwarsa, dan untuk menerapkan identifikasi yang sesuai pada
dokumen bila disimpan untuk maksud apapun .
Pengendali Dokumen bertanggung jawab terhadap seluruh dokumen organisasi. Kegiatan ini harus melibatkan koordinasi
dengan berbagai departemen dalam suatu organisasi dan memastikan bahwa dokumen disimpan di lokasi yang tepat dan dapat
diakses dengan mudah. Pengendali dokumen harus memastikan bahwa semua departemen dalam organisasi mengikuti prosedur
yang sama yang berkaitan dengan dokumen.
Pengertian ISO 9001 dan Apakah Perlu Sertifikat?
ISO 9001 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk Sistem Manajemen
Mutu. ISO 9001 pertama kali diterbitkan pada tahun 1986 oleh ISO (International Organization
for Standardization), sebuah badan internasional yang terdiri dari badan standar nasional yang
beranggotakan lebih dari 160 negara.
Sejak pertama diterbitkan, ISO 9001 mengalami 2 kali perubahan minor (1994, 2008) dan 2 kali
perubahan major (2000, 2015). Versi terkini ISO 9001 adalah ISO 9001 2015.
ISO 9001 lebih berisi persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan, di mana cara untuk
memenuhi persyaratan tersebut diserahkan ke masing-masing perusahaan tergantung dari
jenis dan kompleksitas dari masing-masing industri. Misalnya:
ISO 9001 mewajibkan perusahaan memiliki kebijakan dan sasaran mutu. Perusahaan
bisa menetapkan sendiri Kebijakan dan Sasaran Mutu yang sesuai dengan karakter
perusahaan.
ISO 9001 mewajibkan perusahaan untuk memiliki sumber daya yang baik. Sumber daya
manusia dan infrastruktur. Bentuk evaluasi sumber daya manusia atau cara memastikan
bahwa pekerja sudah berkompeten (seperti bukti SIM sebagai bukti bahwa pengemudi
sudah memiliki kompetensi mengendarai kendaraan dengan baik dan benar) ditetapkan
sendiri oleh perusahaan. Demikian juga cara menetapkan infrastruktur yang baik,
termasuk pemeliharaan infrastruktur ditetapkan oleh perusahaan.
ISO 9001 mewajibkan perusahaan untuk memiliki standar sebagai acuan untuk bekerja,
untuk menghindari kesalahan. Bentuk standar acuan bisa ditetapkan oleh perusahaan
sesuai karakter unik dari masing-masing perusahaan.
Jadi ISO 9001 tidak menstandarisasi cara, tidak membatasi kreativitas perusahaan. ISO 9001
hanya memberikan pedoman karakteristik Sistem Manajemen Mutu yang baik, dalam
bentuk persyaratan yang harus dipenuhi perusahaan untuk dapat diakui sebagai perusahaan
yang telah memenuhi kriteria persyaratan yang telah ditetapkan oleh ISO 9001.
Secara konsep apa yang dituntut oleh ISO 9001 adalah sangat baik dan juga merupakan
karaketeristik dari semua perusahaan unggul, walaupun perusahaan tersebut tidak disertifikasi
ISO 9001.
ISO 9001 bersifat sukarela, bukan merupakan kewajiban. Walaupun bersifat sukarela,
namun karena apa yang dituntut oleh ISO 9001 bagus, maka beberapa perusahaan
mewajibkan supplier mereka untuk mengikuti standar ISO 9001 untuk menjaga perusahaan
mendapat pasokan produk atau pelayanan yang baik.
Perusahaan bisa saja menggunakan ISO 9001 sebagai acuan dalam mengembangkan Sistem
Manajemen perusahaan, walaupun perusahaan tidak berkeinginan untuk mendapatkan
sertifikat ISO 9001.