ISO 9001:2000
Umum
Pendekatan Proses
Hubungan dengan ISO 9004
Persesuaian dengan sistem manajemen lain.
7.6
ISO 9001:2000
ISO 9001:2000
I. Lingkup.
ISO 9001:2000
Bila di seluruh naskah Standar Internasional ini di temukan istilah
produk , ia dapat juga berarti jasa
1.1. Umum
Standar Internasional ini menentukan persyaratan bagi sistem
manajemen mutu bila sebuah organisasi
a)
b)
1.2. Penerapan
Semua persyaratan Standar Internasional ini generic dan
dimaksudkan agar dapat diterapkan pada semua organisasi,
apapun jenis, ukuran dan produk yang disediakan.
Bila persyaratan manapun dari Standar Internasional ini tidak
dapat diterapkan karena sifat sebuah organisasi atau produknya,
maka ini dapat dipertimbangkan untuk dikesampingkan.
Bila ada pengesampingan, tuntutan kesesuaian pada Standar
Internasional ini tidak diterima kecuali bila pengesampingan ini
terbatas pada persyaratan dalam pasal 7, dan pengesampingan itu
tidak mempengaruhi kemampuan, atau tanggung jawab organisasi
untuk menyediakan produk yang memenuhi persyaratan
pelanggan dan peraturan yang berlaku.
2. Acuan yang mengatur
Dokumen pengatur berikut berisi ketentuan
yang melalui acuan dalam naskah ini, merupakan ketentuan
Standar Internasional ini. Untuk acuan bertanggal, perubahan
berikutnya pada, atau revisi dari, terbitan ini tidak berlaku.
Namaunpihak-pihak
persetujuan
berdasarkan
Standar
Internasional
ini
dianjurkan
menyelidiki
kemungkinan
memberlakukan edisi terkini dari dokumen pengatur tertera di
bawah. Untuk acuan tanpa tanggal, edisi terakhir dokumen
pengatur yang diacu berlaku. Anggota ISO dan IEC memelihara
daftar Standar Internasioanl yang saa terakhir berlaku. ISO
9000:2000, Sistem manajemen mutu- Dasar dasar dan kosakata.
e)
f)
d)
organisasi
pelanggan
b)
c)
d)
e)
ISO 9001:2000
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
Kebijakan mutu.
b)
c)
d)
untuk
5.4. Perencanaan.
5.4.1. Sasaran mutu
Pucuk pimpinan harus memastikan bahwa sasaran mutu
memenuhi persyaratan produk ( lihat 7.1.a) ditetapkan pada fungsi
dan tingkat yang relevan dalam organisasi. Tujuan mutu harus
terukur dan taat azas dengan kebijakan mutu.
5.4.2. Perencanaan sistem manajemen
mutu
Pucuk pimpinan harus memastikan bahwa
a)
b)
ISO 9001:2000
a)
b)
Komunikasi internal
Organisasi harus
a) menetapkan kemampuan yang diperlukan bagi
personel yang melaksanakan pekerjaan yang
memepengaruhi mutu produk.
b) Menyediakan pelatihan atau melalkukan tindakan lain
untuk memenuhi kebutuhan ini.
c) Menilai keefektifan tindakan yang dilakukan.
d) Memastikan bahwa personelnya sadar akan relevensi
dan pentingnya kegiatan mereka dan bagaimana
sumbangan mereka bagi pencapaian sasaran mutu,
dan
e) Memelihara rekaman sesuai dari pendidikan, pelatihan,
ketrampilan dan pengalaman (lihat 4.2.4).
6.3. Prasarana
a)
b)
c)
organisasi
harus
a)
b)
Out put perencanaan ini harus dalam bentuk yang sesuai bagi
metode operasi organisasi .
Catatan 1 : Sebuah dokumen yang menentukan proses-proses
sistem manajemen mutu (termasuk proses realisasi
produk) dan sumber daya yang dipakai pada suatu
produk, proyek atau kontrak tertentu, dapat
dinamakan rencana mutu,
Catatan 2 :Organisasi dapat juga menerapkan persyaratan yang
diberikan dalam 7.3. pada pengembangan proses
realisasi produk.
ISO 9001:2000
pengganti, tinjauan dapat mencakup informasi produk
yang relevan seperti katalog dan bahan iklan.
7.2.3. Komunikasi pelanggan
Organisasi harus menetapkan dan menerapkan pengaturan yang
efektif untuk komunikasi dengan pelanggan berkaitan dengan
a)
b)
c)
informasi produk
pertanyaan, penanganan kontrak atau pesanan
termasuk perubahan, dan
umpan balik pelanggan, termasuk keluhan pelanggan.
a)
b)
c)
ISO 9001:2000
7.4.1. Proses pembelian
Organisasi harus memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai
dengan persyaratan pembelian yang ditentukan. Jenis dan
jangkauan pengendalian pada pemasok dan produk yang dibeli
harus bergantung pada pengaruh produk yang dibeli pada realisasi
produk berikutnya atau pada produk akhir.
Organisasi harus menilai dan memilih pemasok berdasarkan
kemampuannya memasok produk sesuai dengan persyaratan
organisasi. Kriteria pemilihan, penilaian dan penilaian ulang harus
ditetapkan. Rekaman hasil penilaian dan tindakan apapun yang
perlu yang timbul dari penilaian itu harus dipelihara (lihat 4.2.4)
7.2.4. Informasi pembelian
c)
d)
e)
f)
ISO 9001:2000
dengan cara taat azas dengan persyaratan pemantauan dan
pengukuran.
Bila perlu untuk memastikan keabsahan hasil, peralatan
pengukuran harus :
a)
b)
c)
d)
e)
a)
b)
ISO 9001:2000
a) dengan melakukan tindakan untuk mengilangkan
ketidaksesuaian yang ditemukan.
b) Dengan membolehkan pemakaian, pelepasan atau
penerimaan melalaui konsesi oleh orang berwenang
yang relevan dan, bila dapat, oleh pelanggan
c) Dengan melakukan tindakan mencegah pemakaian atau
penerapan awal yang dimaksudkan.
Rekaman sifat ketidak sesuaian dan tindakan apapun berikutnya,
termasuk konsesi yang diperoleh, harus dipelihara (lihat 4.2.4)
Bila produk tidak sesuai dikoreksi, padanya harus dilakukan
verivikasi ulang untuk memperagakan kesesuiaian pada
persyaratan.
Bila produk tidak sesuai diketemukan setelah penyerahan atau
pemakaian dimulai, organisasi harus melakukan tindakan yang
sesuai pada pengaruh atau pengaruh potensial dari
ketidaksesuain itu.
8.4. Analisis data
Organisasi harus menetapkan, menghimpun menganalisis data
sesuai untuk memperagakan kesesuaian dan keefektifan sistem
manajemen mutu dan untuk menilai di mana perbaikan berlanjut
sistem manajemen mutu dapat dilakukan. Ini harus mencakup data
yang dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran dan dari sumber
relevan lain.
Analisis data harus memberikan informasi yang berkaitan dengan
a)
b)
c)
d)
8.5. Perbaikan
8.2.4. Pemantauan dan pengukuran produk
8.5.1. Perbaikan berlanjut
Organisasi harus memantau dan mengukur karakteristik produk
untuk verifikasi bahwa persyaratan produk terpenuhi. Ini harus
dilakukan pada tahap-tahap sesuai dari proses realisasi produk
menurut pengaturan yang sudah direncanakan (lihat 7.1)
ISO 9001:2000
a)
b)
c)
Pustaka
4.
1.
2.
3.
d)
e)
f)
.