DIVISI IV
PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
PASAL 1. UMUM.
Syarat-syarat umum instalasi Mekanikal / Elektrikal ini berisi perincian yang memperjelas /
menambahkan hal-hal yang tercantum dalam Buku Syarat-syarat Administratif. Dalam hal ini Buku
Syarat-syarat Administratif saling melengkapi dengan Syarat-syarat Umum Teknis Mekanikal /
Elektrikal.
2.1 Instalasi yang dinyatakan di dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan
undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
2.2 Cara dan teknik pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dan telah
ditetapkan sebagai peraturan pemasangan instalasi ini oleh Badan yang berwenang dalam hal
ini, bila tidak ada petunjuk dari Direksi / Pengawas.
2.3 Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam instalasi Mekanikal /
Elektrikal, untuk dapat dipertanggung-jawabkan.
2.4 Tenaga ahli harus ditempatkan di lapangan oleh Kontraktor sehingga dapat berdiskusi dengan
Direksi / Pengawas pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
2.5 Kontraktor diharuskan melaksanakan pekerjaan test penuh di bawah persyaratan operasionil.
Testing harus dilaksanakan di hadapan Direksi / Pengawas.
2.6 Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan adalah tanggung-jawab
Kontraktor dan Kontraktor harus mengganti / memperbaiki hal tersebut di atas.
2.7 Semua biaya dan pengurusan perijinan, lisensi, pengujian, adalah tanggung-jawab Kontraktor.
2.8.6 Pedoman Pengawasan Instalasi Listrik, Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi No.
59/DP/1980.
2.8.8 Peraturan Pokok Teknik Penyehatan mengenai air minum dan air buangan, rancangan
1968 Dirjen Cipta Karya, Direktorat Teknik Penyehatan.
2.8.11 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 173 / Men.Kes / Per / VIII / 77,
tentang Pengawasan Pencemaran Air dari Badan Air untuk berbagai kegunaan yang
berhubungan dengan kesehatan.
2.8.12 Peraturan-peraturan dan standard yang telah disesuaikan dengan peraturan dan
standar Internasional dari KRT, ASME, ASHRAE, ASTM, VDE, BS, NEC, IEC, dll.
2.8.14 Peraturan-peraturan yang ditentukan dalam spesifikasi ini maupun yang terdapat
dalam gambar-gambar.
2.8.15 Pedoman Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik 1980 (Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI).
Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistim Mekanikal / Elektrikal ini selain dari
persyaratan-persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
2.9.1 Semua persoalan mengenai kontrak dengan Pemilik telah dipenuhi, sehingga Pemilik
dapat membenarkannya.
2.9.3 Seluruh instalasi terpasang telah ditest, bersama-sama dengan Direksi / Pengawas,
Konsultan Perencana dan Pemilik dengan hasil baik, sesuai dengan spesifikasi teknis.
2.10 Kontraktor.
2.10.3 Kontraktor dapat meminta penjelasan kepada Direksi / Pengawas atau pihak lain yang
ditunjuk, bilamana menurut pendapatnya pada dokumen-dokumen pelelangan,
gambar-gambar atau lainnya terdapat hal-hal yang kurang jelas.
2.11.3 Kontraktor wajib berkonsultasi dengan pihak-pihak lainnya, agar sejauh / sedapat
mungkin digunakan peralatan-peralatan yang seragam dan merk yang sama untuk
seluruh proyek ini agar mudah pemeliharaannya.
2.11.4 Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan, atau diselesaikan oleh pihak lain
atau yang dibeli dari pihak lain yang termasuk dalam lingkup instalasi sistem ini,
Kontraktor bertanggung-jawab penuh atas segala peralatan dan pekerjaan ini.
Apabila sistem pekerjaan ini tidak lengkap atau ada bagian yang cacat, gagal atau tidak
memenuhi persyaratan dalam spesifikasi dan gambar, ternyata Kontraktor gagal untuk
melaksanakan perbaikan ini dalam waktu yang cukup menurut Direksi / Pengawas serta
pihak yang berwenang, maka keseluruhan atau sebagian dari sistem ini sebagaimana
kenyataannya, dapat ditolak dan diganti.
Dalam hal ini pemilik dapat menunjuk pihak ketiga untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
di atas dengan baik atas biaya dan tanggung-jawab Kontraktor.
2.13.2 Kontraktor harus memberikan contoh semua bahan yang akan digunakannya kepada
Direksi / Pengawas atau pihak yang ditunjuk untuk dimintakan persetujuannya secara
tertulis untuk dapat dipasang.
Seluruh contoh harus sudah diserahkan di dalam jangka waktu 1 (satu) bulan
sesudah Kontraktor memperoleh SPK.
2.14.1 Setiap hari setelah selesai bekerja, Kontraktor harus membersihkan lapangan yang
digunakan.
2.14.1 Setelah kontrak selesai, Kontraktor harus memindahkan semua sisa bahan pekerjaan
dan peralatannya, kecuali yang masih diperlukan selama masa pemeliharaan.
2.14.3 Kontraktor harus melindungi daerah kerja di dalam gedung / bangunan dengan
(Portable Fire Extinguisher class A/B/C [15 lbs] /tabung racun api) atau jenis lain
untuk setiap luasan sesuai dengan peraturan yang berlaku atas biaya Kontraktor.
2.18.1 Pekerjaan galian dan penimbunan tanah untuk keperluan instalasi Mekanikal /
Elektrikal, dilaksanakan oleh Kontraktor.
2.18.2 Semua pekerjaan pembuatan lubang-lubang dan penutupan kembali pada dinding,
lantai, langit-langit untuk jalannya pipa dan kabel, dilaksanakan oleh Kontraktor
berikut perapihan / finishing-nya kembali.
2.18.4 Semua pekerjaan pembuatan pondasi untuk mesin dilakukan oleh Kontraktor.
Kontraktor harus memberikan data-data, ukuran-ukuran, gambar-gambar dan
peralatan yang diperlukan kepada Direksi / Pengawas untuk mendapat persetujuan.
2.18.5 Semua fasilitas yang diperlukan pada saat proyek berjalan, yaitu air, listrik, saniter
darurat harus disediakan oleh Kontraktor, dengan terlebih dahulu membuat gambar
untuk mendapatkan persetujuan Direksi / Pengawas.
2.18.6 Untuk pipa yang menembus dinding, lantai, langit-langit dan lain-lain, harus diberi
lapisan isolasi peredam getaran dan pipa selubung (sleeve) untuk memudahkan
perbaikan dan pemeliharaan dari segi teknis.
2.18.7 Akibat pekerjaan tersebut di atas (pembobokan, pembongkaran dsb.) harus ditutup
kembali seperti semula dan dirapikan / difinish yang rapi sehingga tidak terlihat lagi
bekas-bekas pembobokan.
Jika hal ini tidak dilaksanakan, segala akibatnya menjadi tanggung-jawab Kontraktor.
2.19.1 Apabila diperlukan tenaga-tenaga ahli khusus karena tenaga-tenaga pelaksana yang
ada tidak mampu melaksanakan pemasangan, penyetelan, pengujian dan lain-lain,
Kontraktor dapat menyerahkan sebagian pekerjaan instalasinya kepada Sub
Kontraktor yang telah mempunyai izin lain setelah mendapatkan persetujuan secara
tertulis dari Direksi / Pengawas.
2.21 B a h a n.
2.21.1 Kontraktor harus menyerahkan pada waktu tender, brosur teknis asli peralatan utama
Mekanikal / Elektrikal juga brosur asli pipa, kabel, pipa konduit, katup-katup, detektor,
sensor dan lainnya beserta data-data teknis dan mengisi daftar skedul dari peralatan
tersebut. Pada brosur-brosur peralatan / bahan yang ditawarkan harus diberi tanda
dengan warna yang jelas.
2.21.2 Apabila ada data-data serta bahan yang diajukan menyimpang dari yang disebutkan di
dalam gambar-gambar dan spesifikasinya, Kontraktor tetap harus menggantinya
sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
2.21.3 Semua pelaksanaan instalasi yang berbeda dengan spesifikasi dan gambar, tanpa
persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang harus diperbaiki dan diubah sesuai
dengan spesifikasi dan gambar yang telah disepakati bersama, atas tanggungan biaya
Kontraktor.
2.21.4 Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam keadaan baik, tidak
bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Kontraktor harus menjaga kebersihan
serta melindungi semua bahan-bahan yang digunakan dalam instalasi ini sebelum
dipasang.
2.21.5 Bilamana ternyata dipakai / digunakan bahan / peralatan lama, bekas dipergunakan,
bercacat atau rusak, Kontraktor harus menggantinya dengan bahan-bahan atau
peralatan yang baru dan tetap sesuai dengan spesifikasi dan gambar, atas biaya
tanggungan Kontraktor.
2.21.6 Tidak diperkenankan mendatangkan bahan / peralatan masuk ke site sebelum contoh
atau brosurnya disetujui oleh Direksi / Pengawas. Semua bahan yang telah masuk di
site dan menyimpang dari ketentuan dalam spesifikasi, contoh ataupun brosur yang
telah disetujui, maka bahan / peralatan tersebut harus dikeluarkan dari site dalam
waktu 1 x 24 jam sejak diketahuinya penyimpangan itu oleh Direksi / Pengawas.
Bila hal ini belum dilakukan maka bahan tersebut segera akan dimusnahkan.
Pekerjaan instalasi sistim ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan bahan-bahan serta
peralatan-peralatan utama, peralatan bantu, peralatan untuk instalasi, tenaga kerja, pembuatan
alat-alat, pemasangan, termasuk pengadaan listrik dan air untuk keperluan pengujian dan keperluan
kerja.
Keterangan-keterangan yang tidak dicantumkan di dalam spesifikasi maupun dalam gambar tetapi
perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam
pekerjaan ini.
Perincian umum pekerjaan instalasi ini adalah sebagai berikut (perincian lebih lanjut dapat dilihat
pada Syarat-syarat Khusus Teknik) :
3.3. Penyetelan seluruh sistim agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan
persyaratan dokumen pelelangan dan gambar-gambar yang ada.
spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 6
Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT
3.4. Pengadaan pemasangan seluruh sistem instalasi Mekanikal / Elektrikal sesuai dengan gambar
dokumen, spesifikasi dan lainnya sesuai dengan kontrak.
3.5. Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang masih kurang jelas, Kontraktor dapat
menanyakan lebih lanjut kepada Direksi / Pengawas, Konsultan atau pihak lain yang ditunjuk
untuk ini.
3.6. Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan, Kontraktor harus bertanggung-jawab atas
kerugian-kerugian yang mungkin terjadi.
3.7. Semua pengadaan, pemasangan dan pengujian pekerjaan instalasi Mekanikal / Elektrikal
harus berdasarkan gambar dokumen lengkap dan sesuai dengan spesifikasi teknik, serta
adendum lainnya.
3.8. Bila dalam spesifikasi ini terdapat klausal-klausal / butir-butir yang ditulis / disebutkan
kembali, hal ini bukan berarti klausalnya dihilangkan, akan tetapi malah mempertegas
spesifikasinya.
3.9. Kontraktor harus memperhitungkan di dalam harga instalasi Mekanikal / Elektrikal segala
biaya pengujian (comitioning test) di pabrik pembuatnya dan memberikan ijin untuk
disaksikan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Pemilik. Sistim pengujian harus disampaikan secara
tertulis 1 (satu) bulan sesudah menerima SPK.
PASAL 1. UMUM
1. Persyaratan Umum
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Plambing/ Sanitasi ini menguraikan persyaratan yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor untuk hal pengadaan material dan peralatan, pengerjaan
instalasi serta pengujian di Pabrik dan di Site. Dalam hal ini, Spesifikasi Umum Teknis
Mekanikal adalah bagian dari spesifikasi teknis ini.
2. Lingkup Pekerjaan
Spesifikasi Teknis
Gambar Perencanaan
Bill of Quantity
Berita Acara Aanwizjing
Dalam pekerjaan ini termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan
Pekerjaan Plambing/Sanitasi yang tidak mungkin disebutkan secara terinci, tetapi
dianggap perlu untuk kesempurnaan fungsi dan operasi Plambing/ Sanitasi.
1. Pengadaan dan pemasangan instalasi pipa serta kelengkapannya dari meter PAM.
2.3. Sistem Instalasi Air Buangan (Air kotor dan air bekas)
1. Pengadaan dan pemasangan pipa air buangan lengkap dengan peralatannya yang
berada dalam gedung mulai dari WC, wastafel, Floor Drain, Clean Out dan lain-lain
pada setiap lantai ke saluran pipa pembuang utama (pipa tegak).
2. Pengadaan dan pemasangan pipa vent pada setiap lantai dan pipa vent utama (pipa
tegak) untuk pipa air buangan lengkap dengan peralatannya yang berada di dalam
gedung.
3. Pengujian sistem instalasi air buangan terhadap kebocoran pada seluruh sistem
jaringan pipa dari setiap lantai yang kemudian dilanjutkan dengan pengujian secara
keseluruhan setelah jaringan pipa terpasang semuanya.
4. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
instalasi air buangan dan kelengkapannya.
5. Pengangkutan, penimbunan serta perapihan kembali bekas galian (pembobokan)
dan pembersihan site oleh Kontraktor.
3. Kemampuan Operasi
3.1. Sistem Instalasi Air Bersih
3.1.1. Instalasi pipa dan kelengkapannya menyalurkan air dari meter PAM (di luar
gedung) ke reservoir bawah.
1.2.1. Sistem Instalasi Air Buangan (Air kotor dan air bekas)
3.2.1. Pipa air buangan lengkap dengan peralatannya menyalurkan buangan dari WC,
wastafel, Floor Drain, Clean Out dan lain-lain pada setiap lantai ke saluran pipa
pembuang utama (pipa tegak).
3.2.2. Pipa vent pada setiap lantai dan pipa vent utama (pipa tegak) untuk pipa air
buangan lengkap dengan peralatannya yang berada di dalam gedung.
spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 8
Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT
3.3.1. Setiap pipa/saluran buangan air hujan disalurkan ke bak kontrol di halaman,
kemudian disalurkan ke sumur resapan.
a. Roof drain dilengkapi strainer pada semua atap dan lantai yang terbuka.
b. Badan saringan mempunyai bentuk bowl berfungsi sebagai penahan
endapan/ kotoran padat (sediment bowl).
c. Tutup saringan mempunyai bentuk cembung, sehingga air masuk melalui
sisi-sisinya yang berlubang.
4.2. Sistem Instalasi Air Buangan (Air kotor dan air bekas)
4.2.1. Pipa
Semua pipa dan air buangan harus ada Pipa vent yang terdapat di dalam gedung,
demikian pula dengan pipa dari Bak kontrol terbuat dari bahan PVC class AW
sesuai dengan daftar merk.
4.2.2. Accessories
a. Semua fitting harus terbuat dari bahan yang sama dengan pipa, yaitu PVC Class
AW serta terbuat dengan cara injection welding.
b. Semua Floor Drain dan Clean Out terbuat dari bahan stainles steel sesuai
dengan daftar merk.
Semua pipa yang berada di dalam gedung baik tegak maupun mendatar terbuat
dari PVC class AW. Pipa di luar gedung (di dalam tanah) dari Buis beton
disesuaikan dengan gambar dokumen.
4.3.2. Accessories
a. Fitting
Fitting terbuat dari bahan yang sama dengan pipa (PVC class AW) dan dibuat
dengan injection molding. Untuk pipa Buis beton, tiap sambungan harus
disemen dengan kuat.
b. Strainer/saringan dibuat dari besi cor.
c. Roof Drain dibuat dari bahan besi cor.
5. Cara Pemasangan
5.1. U m u m
5.1.1. Gambar dan Spesifikasi hanya menjelaskan jalur dan penempatan secara umum.
Semua detail dan perletakan yang sebenarnya harus dibuat dalam bentuk gambar
kerja oleh Kontraktor dan diserahkan kepada Konsultan pengawas untuk
diperiksa dan disetujui bila tidak terdapat lagi kesalahan.
5.1.4. Instalasi
a. Pipa harus dipotong secara tegak lurus terhadap sumbu pipa dengan alat
potong pipa yang sesungguhnya pipe cutter, sehingga tidak menyebabkan
perubahan diameter pipa.
b. Pipa-pipa boleh disambung antara satu dengan lainnya setelah "Chip dan
Scraps" hasil pemotongan dibersihkan.
c. Ulir mengikuti segala ketentuan pada standard Taper Pipe Treads BS. 21. atau
ANSI B2.I, kecuali bila ditentukan lain pada pasal-pasal selanjutnya, dan
dibuat dengan alat khusus pembuat ulir dengan menggunakan pelumas red load
dan Linceed Oil atau minyak jenis lain yang tidak beracun.
d. Panjang ujung ulir untuk setiap pipa harus mengikuti ketentuan berikut :
c. Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan katup penutup dan union atau
flange pada setiap cabang dan pada setiap pipa masuk dan pipa keluar dari unit
mesin/ peralatan seperti pompa, tangki, traps, katup otomatis dan lainnya,
dengan tujuan untuk mengisolasi peralatan/unit mesin tersebut atau cabang
pemipaan tersebut pada saat terjadi kerusakan atau untuk pemeriksaan dan
pemeliharaan.
d. Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan katup penutup dan cap atau plug
pada setiap titik yang disiapkan untuk perluasan, sesuai dengan indikasi pada
gambar.
e. Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan katup penguras (drain) berikut
pemipaannya ke saluran air hujan terdekat pada setiap titik terendah dari
setiap cabang pemipaan yang dilengkapi dengan katup isolasi.
f. Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan pemipaan ke saluran air hujan
terdekat untuk pengaliran air dari katup pengaman pelepas tekanan dan
sejenisnya.
g. Dalam sistem pemipaan harus disediakan dan dipasang fitting koneksi pipa
untuk penempatan alat ukur yang tidak akan dipasang tetap pada
tempat-tempat yang penting.
h. Semua alat ukur yang dipasang harus dalam batas ukur yang baik dan ketelitian
tinggi serta simetris.
i. Harus menyediakan dan memasang tanda panah pada pipa dan tempat-tempat
tertentu untuk menunjukkan arah aliran dengan cat.
j. Harus menyediakan dan memasang ARV 'Air Relief Vent' serta penampungan
pada tempat yang memungkinkan terjadi pengumpulan udara.
Harus dilaksanakan dengan menggunakan reducing/increasing fitting dengan
ketentuan sebagai berikut :
5.1.13. Ekspansi
a. Ekspansi pipa secara umum ditampung melalui elbow/bend, sambungan
lentur, loop, sambungan ekspansi dan offset.
b. Pemipaan utama, cabang dan distribusi secara keseluruhan harus dipasang
dengan prinsip bahwa seluruh ekspansi maupun kontraksi yang ada terjadi
tidak boleh menyebabkan adanya kebocoran dan/atau perubahan tegangan
pada dinding pipa.
c. Tegangan yang terjadi pada butir di atas harus masih dalam batas-batas
toleransi dari pipa sesuai dengan standard yang berlaku dan ketentuan yang
dikeluarkan oleh pabrik pipa tersebut.
Ukuran Pipa
Nominal <1 1 ½ 2 2 3 4 5 6 8 10 12 14 16 18 20
(inch) ½
Jarak Antar 7 9 10 11 12 14 16 17 19 22 23 25 27 28 30
Maksimum
(ft)
c. Tidak boleh ada pipa yang ditumpu atau digantung oleh atau dengan pipa
yang lain.
d. Semua pipa tegak lurus ditumpu oleh klem U dengan diameter batang klem
minimal 1/2" yang diulir dipasang/diikat dengan mur pada besi kanal C
untuk landasan diberi kayu dudukan, sedangkan besi kanal C diikat pada
beton atau balok dengan dynabold. Jarak antara klem maksimum 3 meter.
e. Semua penggantung pipa pada ruang mesin pompa harus diberi peredam
getaran (Vibration Eliminator).
c. Pipa mendatar
c1. Untuk yang berada di atas langit-langit (ceiling), pipa harus dipasang
dengan memakai penggantung (hanger). Sedangkan yang berada di
atas lantai, pipa diberi penumpu (support) yang dilengkapi dengan
klem-U.
c2. Jarak antar tumpuan atau penggantung yang tertera pada tabel.
c3. Jarak antara pipa dengan dinding penggantung bisa disesuaikan dengan
keadaan lapangan.
1. Pompa harus dipasang pada pondasi pompa yang terbuat dari beton dan
kokoh, dan mempunyai ketinggian pondasi 15 cm terhadap lantai yang
terpasang.
2. Pondasi pompa tidak boleh meneruskan getaran pompa ke lantai bangunan.
3. Perhitungan pondasi pompa harus disesuaikan dengan kapasitas atau
kemampuan pompa.
5.3. Sistem Instalasi Air Buangan (Air kotor dan air bekas)
5.3.1. Pemasangan Pipa Dalam Gedung
a. Pipa tegak.
Pipa dipasang dengan support dari besi/baja kanal serta klem-U sesuai
dengan diameter pipa. jarak antara support maksimal 300 cm.
Untuk memudahkan pemasangan pipa harus diberi pelindung (sadel) agar
jangan sampai pecah karena tekanan pengkleman dengan cara-cara yang
ditunjukkan pada gambar dokumen.
b. Pipa mendatar
Pipa dipasang dengan penggantungan (hanger) sesuai dengan diameter pipa
yang dilengkapi dengan pelindung (sadel) untuk pelindung terhadap tekanan
dasar hanger.
Jarak tumpuan/gantungan disesuaikan terhadap gambar dokumen atau
keterangan di atas dengan kemiringan/ slope sekitar 1% - 2%.
Perletakkan pipa harus diusahakan berada pada tempat yang tersembunyi
baik di dinding/tembok maupun pada ruang yang berada di bawah lantai dan
di atas plafond dari tiap-tiap lantai.
spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 14
Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT
6. Cara Pengetesan
6.1. Pengujian Terhadap Tekanan Dan Kebocoran
6.1.1. Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diuji dengan tekanan
hidro statis sebesar 10 kg/cm2 selama 24 jam tanpa terjadi perubahan/
penurunan tekanan.
6.1.5. Pada prisipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari
panjang maksimum 100 meter, pada ujung instalasi (diposisi tertinggi pipa,
dipasang katup / kran untuk membuang udara yang terjebak didalam pipa)
6.1.6. Dalam hal ini semua biaya pengujian ditanggung oleh Kontraktor, termasuk
biaya pemakaian air dan listrik.
6.1.7. Setelah semua instalasi air bersih terpasang semuanya, maka Kontraktor harus
melakukan pengujian terhadap sistem kerja (Trial Run) dari seluruh instalasi air
bersih, yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas, Perencana atau yang ditunjuk
untuk itu sampai sistem bisa bekerja dengan baik.
PASAL 2. PENUTUP.
Apabila ada hal – hal yang tercakup dalam dokumen lelang ini yang harus dikerjakan, dibuat
dengan ketentuan – ketentuan yang telah ada dan kelaziman – kelaziman pekerjaan, yang nantinya
akan diatur dan dimuat dalam Berita Acara atau addendum pekerjaan, merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari dokumen lelang ini.
ZUFRI HASTIO, ST
Direktur