Anda di halaman 1dari 16

Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2

CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

DIVISI IV
PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

A. SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL/ELEKTRIKAL

PASAL 1. UMUM.

Syarat-syarat umum instalasi Mekanikal / Elektrikal ini berisi perincian yang memperjelas /
menambahkan hal-hal yang tercantum dalam Buku Syarat-syarat Administratif. Dalam hal ini Buku
Syarat-syarat Administratif saling melengkapi dengan Syarat-syarat Umum Teknis Mekanikal /
Elektrikal.

PASAL 2. PERSYARATAN PELAKSANAAN.

2.1 Instalasi yang dinyatakan di dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan
undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.

2.2 Cara dan teknik pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dan telah
ditetapkan sebagai peraturan pemasangan instalasi ini oleh Badan yang berwenang dalam hal
ini, bila tidak ada petunjuk dari Direksi / Pengawas.

2.3 Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam instalasi Mekanikal /
Elektrikal, untuk dapat dipertanggung-jawabkan.

2.4 Tenaga ahli harus ditempatkan di lapangan oleh Kontraktor sehingga dapat berdiskusi dengan
Direksi / Pengawas pada waktu pelaksanaan pekerjaan.

2.5 Kontraktor diharuskan melaksanakan pekerjaan test penuh di bawah persyaratan operasionil.
Testing harus dilaksanakan di hadapan Direksi / Pengawas.

2.6 Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan adalah tanggung-jawab
Kontraktor dan Kontraktor harus mengganti / memperbaiki hal tersebut di atas.

2.7 Semua biaya dan pengurusan perijinan, lisensi, pengujian, adalah tanggung-jawab Kontraktor.

2.8. Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara pemasangan, kualitas


pekerjaan dan lain-lain, untuk sistim instalasi Mekanikal / Elektrikal ini harus sesuai dengan
standar-standar sebagai berikut :

2.8.1 Peraturan Umum Instalasi Listrik th. 2000.

2.8.2 Peraturan yang telah ditentukan PLN lainnya.

2.8.3 Peraturan-peraturan yang telah ditentukan Pemda Padang.

2.8.4 Pedoman Plumbing Indonesia 1979.

2.8.5 Penanggulangan Bahaya Kebakaran, peraturan DKI No. 3 tahun 1975.

spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 1


Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

2.8.6 Pedoman Pengawasan Instalasi Listrik, Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi No.
59/DP/1980.

2.8.7 Pedoman dan Petunjuk Keselamatan Kerja PLN No. 48.

2.8.8 Peraturan Pokok Teknik Penyehatan mengenai air minum dan air buangan, rancangan
1968 Dirjen Cipta Karya, Direktorat Teknik Penyehatan.

2.8.9 Peraturan Instalasi Air Minum dari PAM Padang.

2.8.10 Algemeene Voorwarden Voor Drink Water Instalatir (AVWI).

2.8.11 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 173 / Men.Kes / Per / VIII / 77,
tentang Pengawasan Pencemaran Air dari Badan Air untuk berbagai kegunaan yang
berhubungan dengan kesehatan.

2.8.12 Peraturan-peraturan dan standard yang telah disesuaikan dengan peraturan dan
standar Internasional dari KRT, ASME, ASHRAE, ASTM, VDE, BS, NEC, IEC, dll.

2.8.13 Peraturan Perburuhan Departemen Tenaga Kerja.

2.8.14 Peraturan-peraturan yang ditentukan dalam spesifikasi ini maupun yang terdapat
dalam gambar-gambar.

2.8.15 Pedoman Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik 1980 (Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI).

2.8.16 Pedoman penanggulangan bahaya kebakaran th. 1980 (Departemen PU).

2.8.17 Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran pada Bangunan Gedung


tahun 1985 (Departemen PU).

2.8.18 N.F.P.A dan F.O.C. sebagai pelengkap.

2.8.19 Peraturan Telekomunikasi 1989.

2.8.20 Peraturan-peraturan lain yang berlaku setempat.

Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistim Mekanikal / Elektrikal ini selain dari
persyaratan-persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.

2.9 Pekerjaan dianggap selesai apabila :

2.9.1 Semua persoalan mengenai kontrak dengan Pemilik telah dipenuhi, sehingga Pemilik
dapat membenarkannya.

2.9.3 Seluruh instalasi terpasang telah ditest, bersama-sama dengan Direksi / Pengawas,
Konsultan Perencana dan Pemilik dengan hasil baik, sesuai dengan spesifikasi teknis.

spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 2


Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

2.10 Kontraktor.

2.10.1 Kontraktor harus bersedia mengikuti peraturan-peraturan di lapangan yang


ditentukan oleh Direksi / Pengawas.

2.10.2 Kontraktor wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang,


peraturan-peraturan, persyaratan umum, maupun suplementernya, persyaratan
standar internasional, persyaratan pabrik pembuat unit-unit peralatan, buku-buku
dokumen pelelangan, bundel gambar-gambar serta segala petunjuk tertulis yang
telah dikeluarkan.

2.10.3 Kontraktor dapat meminta penjelasan kepada Direksi / Pengawas atau pihak lain yang
ditunjuk, bilamana menurut pendapatnya pada dokumen-dokumen pelelangan,
gambar-gambar atau lainnya terdapat hal-hal yang kurang jelas.

2.10.4 Kontraktor wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan-pekerjaan pelaksanaan


dari pihak-pihak Kontraktor lain yang ikut mengerjakan proyek ini apabila pekerjaan
pihak lain dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya.

Bilamana sampai terjadi gangguan, maka Kontraktor wajib mengerjakan saran-saran


perbaikan untuk segenap pihak. Apabila hal ini dilakukan, Kontraktor tetap ber-
tanggung-jawab atas segala kerugian-kerugian yang ditimbulkan.

2.11 Koordinasi Dengan Pihak Lain.

2.11.1 Untuk kelancaran pekerjaan, Kontraktor harus mengadakan koordinasi / penyesuaian


pelaksanaan pekerjaannya dengan seluruh disiplin pekerjaan lainnya atas petunjuk
ahli sebelum pengerjaan dimulai maupun pada waktu pelaksanaan.

Gangguan dan konflik di antara Kontraktor harus dihindari.

Keterlambatan pekerjaan akibat tidak adanya koordinasi menjadi tanggung - jawab


Kontraktor.

2.11.2 Kontraktor wajib bekerja-sama dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran


pelaksanaan proyek ini, terutama koordinasi dengan pihak Kontraktor sipil maupun
arsitektur.

2.11.3 Kontraktor wajib berkonsultasi dengan pihak-pihak lainnya, agar sejauh / sedapat
mungkin digunakan peralatan-peralatan yang seragam dan merk yang sama untuk
seluruh proyek ini agar mudah pemeliharaannya.

2.11.4 Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan, atau diselesaikan oleh pihak lain
atau yang dibeli dari pihak lain yang termasuk dalam lingkup instalasi sistem ini,
Kontraktor bertanggung-jawab penuh atas segala peralatan dan pekerjaan ini.

2.11.5 Kontraktor harus mengijinkan, mengawasi, dan memberikan petunjuk kepada


Kontraktor lainnya untuk melakukan penyambungan kabel-kabel, pemasangan
sensor-sensor, perletakan peralatan / instalasi, pembuatan sparing dan lain-lainnya
pada dan untuk peralatan Mekanikal / Elektrikal agar sistem Mekanikal / Elektrikal
keseluruhan dapat berjalan dengan sempurna.

Dalam hal ini, Kontraktor masih tetap bertanggung-jawab penuh atas


peralatan - peralatannya tersebut.
spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 3
Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

2.12 Penolakan Pekerjaan Sistem Mekanikal / Elektrikal.

Apabila sistem pekerjaan ini tidak lengkap atau ada bagian yang cacat, gagal atau tidak
memenuhi persyaratan dalam spesifikasi dan gambar, ternyata Kontraktor gagal untuk
melaksanakan perbaikan ini dalam waktu yang cukup menurut Direksi / Pengawas serta
pihak yang berwenang, maka keseluruhan atau sebagian dari sistem ini sebagaimana
kenyataannya, dapat ditolak dan diganti.

Dalam hal ini pemilik dapat menunjuk pihak ketiga untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
di atas dengan baik atas biaya dan tanggung-jawab Kontraktor.

2.13 Pengawasan Instalasi.

2.13.1 Shop Drawing.

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus membuat gambar kerja / shop


drawing rangkap 4 (empat). Gambar kerja tersebut haruslah gambar yang telah
dikoordinasikan dengan semua disiplin pekerjaan pada proyek ini dan disesuaikan
dengan kondisi lapangan yang ada. Pekerjaan baru dapat dimulai bila gambar kerja
telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi / Pengawas.

2.13.2 Kontraktor harus memberikan contoh semua bahan yang akan digunakannya kepada
Direksi / Pengawas atau pihak yang ditunjuk untuk dimintakan persetujuannya secara
tertulis untuk dapat dipasang.

Seluruh contoh harus sudah diserahkan di dalam jangka waktu 1 (satu) bulan
sesudah Kontraktor memperoleh SPK.

2.14 Pembersihan Lapangan.

2.14.1 Setiap hari setelah selesai bekerja, Kontraktor harus membersihkan lapangan yang
digunakan.

Kontraktor hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi pembersihan


lapangan tersebut.

2.14.1 Setelah kontrak selesai, Kontraktor harus memindahkan semua sisa bahan pekerjaan
dan peralatannya, kecuali yang masih diperlukan selama masa pemeliharaan.

2.14.3 Kontraktor harus melindungi daerah kerja di dalam gedung / bangunan dengan
(Portable Fire Extinguisher class A/B/C [15 lbs] /tabung racun api) atau jenis lain
untuk setiap luasan sesuai dengan peraturan yang berlaku atas biaya Kontraktor.

2.18 Korelasi Pekerjaan.

2.18.1 Pekerjaan galian dan penimbunan tanah untuk keperluan instalasi Mekanikal /
Elektrikal, dilaksanakan oleh Kontraktor.

Kontraktor harus sudah memperhitungkan pengangkutan tanah bekas galian /


pembersihan.

spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 4


Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

2.18.2 Semua pekerjaan pembuatan lubang-lubang dan penutupan kembali pada dinding,
lantai, langit-langit untuk jalannya pipa dan kabel, dilaksanakan oleh Kontraktor
berikut perapihan / finishing-nya kembali.

2.18.3 Kontraktor harus menyediakan dan menyambung kabel-kabel listrik dari


peralatan-peralatan ke panel yang disediakan oleh Kontraktor listrik sesuai dengan
gambar dokumen tender.
Untuk itu Kontraktor wajib memeriksa terlebih dahulu panel tersebut apakah sudah
sesuai dengan peralatan yang akan disambungkan.

Segala akibat yang timbul akibat penyambungan ini menjadi tanggung-jawab


Kontraktor.

2.18.4 Semua pekerjaan pembuatan pondasi untuk mesin dilakukan oleh Kontraktor.
Kontraktor harus memberikan data-data, ukuran-ukuran, gambar-gambar dan
peralatan yang diperlukan kepada Direksi / Pengawas untuk mendapat persetujuan.

2.18.5 Semua fasilitas yang diperlukan pada saat proyek berjalan, yaitu air, listrik, saniter
darurat harus disediakan oleh Kontraktor, dengan terlebih dahulu membuat gambar
untuk mendapatkan persetujuan Direksi / Pengawas.

2.18.6 Untuk pipa yang menembus dinding, lantai, langit-langit dan lain-lain, harus diberi
lapisan isolasi peredam getaran dan pipa selubung (sleeve) untuk memudahkan
perbaikan dan pemeliharaan dari segi teknis.

Untuk itu Kontraktor diharuskan menyerahkan gambar kerja kepada Direksi /


Pengawas untuk dimintakan persetujuannya. Segala akibat pekerjaan tersebut harus
sudah diperhitungkan dalam penawaran oleh Kontraktor.

2.18.7 Akibat pekerjaan tersebut di atas (pembobokan, pembongkaran dsb.) harus ditutup
kembali seperti semula dan dirapikan / difinish yang rapi sehingga tidak terlihat lagi
bekas-bekas pembobokan.

2.18.8 Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sesudah ditunjuk, Kontraktor harus menyerahkan


gambar / data teknis listrik sesuai dengan keperluan peralatan yang akan dipasang,
agar peralatan tersebut dapat beroperasi dengan baik berikut pengamanannya.

Jika hal ini tidak dilaksanakan, segala akibatnya menjadi tanggung-jawab Kontraktor.

2.19 Sub Kontraktor.

2.19.1 Apabila diperlukan tenaga-tenaga ahli khusus karena tenaga-tenaga pelaksana yang
ada tidak mampu melaksanakan pemasangan, penyetelan, pengujian dan lain-lain,
Kontraktor dapat menyerahkan sebagian pekerjaan instalasinya kepada Sub
Kontraktor yang telah mempunyai izin lain setelah mendapatkan persetujuan secara
tertulis dari Direksi / Pengawas.

2.19.2 Kontraktor masih harus bertanggung-jawab sepenuhnya atas segala lingkup


pekerjaannya, baik yang dilaksanakannya sendiri maupun terhadap pekerjaan yang
diserahkan kepada Sub Kontraktor (di-subkontrak-kan).

spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 5


Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

2.21 B a h a n.

2.21.1 Kontraktor harus menyerahkan pada waktu tender, brosur teknis asli peralatan utama
Mekanikal / Elektrikal juga brosur asli pipa, kabel, pipa konduit, katup-katup, detektor,
sensor dan lainnya beserta data-data teknis dan mengisi daftar skedul dari peralatan
tersebut. Pada brosur-brosur peralatan / bahan yang ditawarkan harus diberi tanda
dengan warna yang jelas.

2.21.2 Apabila ada data-data serta bahan yang diajukan menyimpang dari yang disebutkan di
dalam gambar-gambar dan spesifikasinya, Kontraktor tetap harus menggantinya
sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.

2.21.3 Semua pelaksanaan instalasi yang berbeda dengan spesifikasi dan gambar, tanpa
persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang harus diperbaiki dan diubah sesuai
dengan spesifikasi dan gambar yang telah disepakati bersama, atas tanggungan biaya
Kontraktor.

2.21.4 Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam keadaan baik, tidak
bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Kontraktor harus menjaga kebersihan
serta melindungi semua bahan-bahan yang digunakan dalam instalasi ini sebelum
dipasang.

2.21.5 Bilamana ternyata dipakai / digunakan bahan / peralatan lama, bekas dipergunakan,
bercacat atau rusak, Kontraktor harus menggantinya dengan bahan-bahan atau
peralatan yang baru dan tetap sesuai dengan spesifikasi dan gambar, atas biaya
tanggungan Kontraktor.

2.21.6 Tidak diperkenankan mendatangkan bahan / peralatan masuk ke site sebelum contoh
atau brosurnya disetujui oleh Direksi / Pengawas. Semua bahan yang telah masuk di
site dan menyimpang dari ketentuan dalam spesifikasi, contoh ataupun brosur yang
telah disetujui, maka bahan / peralatan tersebut harus dikeluarkan dari site dalam
waktu 1 x 24 jam sejak diketahuinya penyimpangan itu oleh Direksi / Pengawas.

Bila hal ini belum dilakukan maka bahan tersebut segera akan dimusnahkan.

PASAL 3. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan instalasi sistim ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan bahan-bahan serta
peralatan-peralatan utama, peralatan bantu, peralatan untuk instalasi, tenaga kerja, pembuatan
alat-alat, pemasangan, termasuk pengadaan listrik dan air untuk keperluan pengujian dan keperluan
kerja.

Keterangan-keterangan yang tidak dicantumkan di dalam spesifikasi maupun dalam gambar tetapi
perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam
pekerjaan ini.
Perincian umum pekerjaan instalasi ini adalah sebagai berikut (perincian lebih lanjut dapat dilihat
pada Syarat-syarat Khusus Teknik) :

3.. Sistim Elektrikal.

a. Instalasi penerangan dan stop kontak

3.3. Penyetelan seluruh sistim agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan
persyaratan dokumen pelelangan dan gambar-gambar yang ada.
spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 6
Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

3.4. Pengadaan pemasangan seluruh sistem instalasi Mekanikal / Elektrikal sesuai dengan gambar
dokumen, spesifikasi dan lainnya sesuai dengan kontrak.

3.5. Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang masih kurang jelas, Kontraktor dapat
menanyakan lebih lanjut kepada Direksi / Pengawas, Konsultan atau pihak lain yang ditunjuk
untuk ini.

3.6. Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan, Kontraktor harus bertanggung-jawab atas
kerugian-kerugian yang mungkin terjadi.

3.7. Semua pengadaan, pemasangan dan pengujian pekerjaan instalasi Mekanikal / Elektrikal
harus berdasarkan gambar dokumen lengkap dan sesuai dengan spesifikasi teknik, serta
adendum lainnya.

3.8. Bila dalam spesifikasi ini terdapat klausal-klausal / butir-butir yang ditulis / disebutkan
kembali, hal ini bukan berarti klausalnya dihilangkan, akan tetapi malah mempertegas
spesifikasinya.

3.9. Kontraktor harus memperhitungkan di dalam harga instalasi Mekanikal / Elektrikal segala
biaya pengujian (comitioning test) di pabrik pembuatnya dan memberikan ijin untuk
disaksikan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Pemilik. Sistim pengujian harus disampaikan secara
tertulis 1 (satu) bulan sesudah menerima SPK.

B. SYARAT-SYARAT KHUSUS TEKNIS PLUMBING

PASAL 1. UMUM

1. Persyaratan Umum
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Plambing/ Sanitasi ini menguraikan persyaratan yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor untuk hal pengadaan material dan peralatan, pengerjaan
instalasi serta pengujian di Pabrik dan di Site. Dalam hal ini, Spesifikasi Umum Teknis
Mekanikal adalah bagian dari spesifikasi teknis ini.

2. Lingkup Pekerjaan

2.1. Lingkup pekerjaan


Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material, peralatan, dan lain-lain,
pengiriman ke site, pemasangan, pengujian atau pengetesan (commissioning) dan
pemeliharaan seluruh Pekerjaan Plambing/Sanitasi seperti disyaratkan dalam :

 Spesifikasi Teknis
 Gambar Perencanaan
 Bill of Quantity
 Berita Acara Aanwizjing

Dalam pekerjaan ini termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan
Pekerjaan Plambing/Sanitasi yang tidak mungkin disebutkan secara terinci, tetapi
dianggap perlu untuk kesempurnaan fungsi dan operasi Plambing/ Sanitasi.

2.2. Sistem Instalasi Air Bersih

1. Pengadaan dan pemasangan instalasi pipa serta kelengkapannya dari meter PAM.

spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 7


Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

Brosur lengkap harus disertakan dalam penawaran berisikan curve-curve


karakteristik, pompa dan gambar-gambar potongan yang menunjukkan susunan
bagian-bagian dalam pompa.
Penawaran adalah berikut dengan Kontrol panel wiring sistem dan alat-alat
kontrolnya.
2. Pengadaan pipa distribusi dan kelengkapannya (fitting, valve dan lain-lain) serta
pemasangan dan pengujian instalasinya di dalam dan di luar gedung sesuai dengan
gambar dokumen dan spesifikasi.
3. Pembersihan pipa (flushing) menggunakan aliran air yang bertekanan dengan
pompa yang disediakan oleh Kontraktor.
4. Pengujian sistem instalasi air bersih terhadap kebocoron pada seluruh sistem
jaringan pipa dari setiap lantai dengan pengujian tekanan hidrolik yang dilakukan
secara bertahap pada setiap lantai / bangunan
5. kemudian dilanjutkan secara keseluruhan setelah jaringan pipa terpasang
semuanya.

6. Pengujian sistem instalasi air bersih secara keseluruhan dan mengadakan


pengamatan sampai sistem itu bekerja dengan baik dan aman (sesuai dengan
perencanaan).
7. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani plambing beserta
kelengkapannya.
8. Pengangkutan, penimbunan serta perapihan kembali bekas galian (pembobokan)
dan pembersihan site oleh Kontraktor.

2.3. Sistem Instalasi Air Buangan (Air kotor dan air bekas)

1. Pengadaan dan pemasangan pipa air buangan lengkap dengan peralatannya yang
berada dalam gedung mulai dari WC, wastafel, Floor Drain, Clean Out dan lain-lain
pada setiap lantai ke saluran pipa pembuang utama (pipa tegak).
2. Pengadaan dan pemasangan pipa vent pada setiap lantai dan pipa vent utama (pipa
tegak) untuk pipa air buangan lengkap dengan peralatannya yang berada di dalam
gedung.
3. Pengujian sistem instalasi air buangan terhadap kebocoran pada seluruh sistem
jaringan pipa dari setiap lantai yang kemudian dilanjutkan dengan pengujian secara
keseluruhan setelah jaringan pipa terpasang semuanya.
4. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
instalasi air buangan dan kelengkapannya.
5. Pengangkutan, penimbunan serta perapihan kembali bekas galian (pembobokan)
dan pembersihan site oleh Kontraktor.

3. Kemampuan Operasi
3.1. Sistem Instalasi Air Bersih

3.1.1. Instalasi pipa dan kelengkapannya menyalurkan air dari meter PAM (di luar
gedung) ke reservoir bawah.

1.2.1. Sistem Instalasi Air Buangan (Air kotor dan air bekas)
3.2.1. Pipa air buangan lengkap dengan peralatannya menyalurkan buangan dari WC,
wastafel, Floor Drain, Clean Out dan lain-lain pada setiap lantai ke saluran pipa
pembuang utama (pipa tegak).

3.2.2. Pipa vent pada setiap lantai dan pipa vent utama (pipa tegak) untuk pipa air
buangan lengkap dengan peralatannya yang berada di dalam gedung.
spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 8
Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

1.3. Sistem Instalasi Air Hujan

3.3.1. Setiap pipa/saluran buangan air hujan disalurkan ke bak kontrol di halaman,
kemudian disalurkan ke sumur resapan.

3.3.2. Saringan air hujan (Roof drain)

a. Roof drain dilengkapi strainer pada semua atap dan lantai yang terbuka.
b. Badan saringan mempunyai bentuk bowl berfungsi sebagai penahan
endapan/ kotoran padat (sediment bowl).
c. Tutup saringan mempunyai bentuk cembung, sehingga air masuk melalui
sisi-sisinya yang berlubang.

4. Spesifikasi Teknis Material Dan Peralatan


4.1. Sistem Instalasi Air Bersih
4.1.1. Pipa
a. Pipa di dalam Gedung
Semua pipa air bersih, baik pipa utama maupun pipa cabang terbuat dari pipa
PVC kelas AW

4.2. Sistem Instalasi Air Buangan (Air kotor dan air bekas)
4.2.1. Pipa
Semua pipa dan air buangan harus ada Pipa vent yang terdapat di dalam gedung,
demikian pula dengan pipa dari Bak kontrol terbuat dari bahan PVC class AW
sesuai dengan daftar merk.
4.2.2. Accessories
a. Semua fitting harus terbuat dari bahan yang sama dengan pipa, yaitu PVC Class
AW serta terbuat dengan cara injection welding.
b. Semua Floor Drain dan Clean Out terbuat dari bahan stainles steel sesuai
dengan daftar merk.

Semua pipa yang berada di dalam gedung baik tegak maupun mendatar terbuat
dari PVC class AW. Pipa di luar gedung (di dalam tanah) dari Buis beton
disesuaikan dengan gambar dokumen.

4.3.2. Accessories
a. Fitting
Fitting terbuat dari bahan yang sama dengan pipa (PVC class AW) dan dibuat
dengan injection molding. Untuk pipa Buis beton, tiap sambungan harus
disemen dengan kuat.
b. Strainer/saringan dibuat dari besi cor.
c. Roof Drain dibuat dari bahan besi cor.

5. Cara Pemasangan
5.1. U m u m
5.1.1. Gambar dan Spesifikasi hanya menjelaskan jalur dan penempatan secara umum.
Semua detail dan perletakan yang sebenarnya harus dibuat dalam bentuk gambar
kerja oleh Kontraktor dan diserahkan kepada Konsultan pengawas untuk
diperiksa dan disetujui bila tidak terdapat lagi kesalahan.

5.1.2. Kontraktor harus menyediakan dan memasang pengumpul kotoran pada


tempat-tempat rendah dan tertutup.
spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 9
Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

5.1.3. Peralatan Pipa


a. Pipa harus dipasang dengan jarak (clearance) yang cukup terhadap balok
(beam), kosen jendela, rangka langit-langit dan lainnya sehingga terdapat
ruang atas pipa (head room) yang cukup pipa itu sendiri dan fitting serta
peralatan lainnya pada sistem pemipaan tersebut untuk pemeliharaan.
b. Ketinggian langit-langit ukuran balok atau kolom dan ukuran shaft tegak pipa
dicantumkan secara jelas pada gambar finishing dan gambar struktur.
c. Bila tidak diperoleh ruangan yang cukup untuk jalur pipa di atas rangka
langit-langit maupun pada shaft tegak pipa, maka Kontraktor harus segera
melaporkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi, untuk mendapat
penyelesaian sebelum pemipaan dilaksanakan.

5.1.4. Instalasi
a. Pipa harus dipotong secara tegak lurus terhadap sumbu pipa dengan alat
potong pipa yang sesungguhnya pipe cutter, sehingga tidak menyebabkan
perubahan diameter pipa.
b. Pipa-pipa boleh disambung antara satu dengan lainnya setelah "Chip dan
Scraps" hasil pemotongan dibersihkan.
c. Ulir mengikuti segala ketentuan pada standard Taper Pipe Treads BS. 21. atau
ANSI B2.I, kecuali bila ditentukan lain pada pasal-pasal selanjutnya, dan
dibuat dengan alat khusus pembuat ulir dengan menggunakan pelumas red load
dan Linceed Oil atau minyak jenis lain yang tidak beracun.
d. Panjang ujung ulir untuk setiap pipa harus mengikuti ketentuan berikut :

Nominal Diameter Panjang Efektif Ujung Ulir


(mm) (inch) (mm)
15 0,5 15
20 0,75 17
25 1,0 19
32 1,5 22
50 2,0 26
80 3,0 34

e. Sambungan dengan fitting berulir harus menggunakan Teflon Sealing Tape


atau yang sejenis.
f. Pada sambungan dengan flens (flange), harus menggunakan packing flange
dengan tebal minimum 3 mm yang dicat pada kedua sisinya dengan campuran
minyak nabati dan red lead atau graphite, kemudian sambungan dipasang dan
diikat dengan mur-baut pengikat secara kencang.
g. Pembersihan terhadap welding slag, kotoran di dalam dan di bagian luar ujung
pipa dan lainnya harus dilakukan sebelum sambungan dipasang.
h. Bila pekerjaan hendak ditunda, ujung pipa harus ditutup agar tidak kemasukan
kotoran atau sejenisnya.
5.1.6. Peralatan Pendukung / Alat Bantu
a. Pemipaan peralatan/unit mesin seperti tangki, pompa dan lainnya harus
ditopang secara terpisah sehingga tidak membebani unit mesin/peralatan
tersebut, dan jika diperlukan harus disertai peredam getaran.
b. Sistem sambungan harus dilengkapi dengan peralatan yang berfungsi untuk
mengatasi gerakan-gerakan thermal dan/atau gerakan-gerakan akibat aliran
fluida pada tempat-tempat tertentu dengan sistem sambungan swing, flexible
expansion loop dan lainnya.

spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 10


Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

c. Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan katup penutup dan union atau
flange pada setiap cabang dan pada setiap pipa masuk dan pipa keluar dari unit
mesin/ peralatan seperti pompa, tangki, traps, katup otomatis dan lainnya,
dengan tujuan untuk mengisolasi peralatan/unit mesin tersebut atau cabang
pemipaan tersebut pada saat terjadi kerusakan atau untuk pemeriksaan dan
pemeliharaan.
d. Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan katup penutup dan cap atau plug
pada setiap titik yang disiapkan untuk perluasan, sesuai dengan indikasi pada
gambar.
e. Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan katup penguras (drain) berikut
pemipaannya ke saluran air hujan terdekat pada setiap titik terendah dari
setiap cabang pemipaan yang dilengkapi dengan katup isolasi.
f. Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan pemipaan ke saluran air hujan
terdekat untuk pengaliran air dari katup pengaman pelepas tekanan dan
sejenisnya.
g. Dalam sistem pemipaan harus disediakan dan dipasang fitting koneksi pipa
untuk penempatan alat ukur yang tidak akan dipasang tetap pada
tempat-tempat yang penting.
h. Semua alat ukur yang dipasang harus dalam batas ukur yang baik dan ketelitian
tinggi serta simetris.
i. Harus menyediakan dan memasang tanda panah pada pipa dan tempat-tempat
tertentu untuk menunjukkan arah aliran dengan cat.
j. Harus menyediakan dan memasang ARV 'Air Relief Vent' serta penampungan
pada tempat yang memungkinkan terjadi pengumpulan udara.
Harus dilaksanakan dengan menggunakan reducing/increasing fitting dengan
ketentuan sebagai berikut :

Bahan dari : Galvanized


Sambungan : ulir, las atau flange
Bahan dari : Black steel
Sambungan : ulir, las atau flange

5.1.7. Sambungan Pipa Dengan Bahan Berbeda


Diameter ukuran 2 1/2" atau lebih besar harus menggunakan flange joint
sedangkan diameter 2 1/2" atau lebih kecil menggunakan screw joint atau screw
joint pada ujung lainnya dan disesuaikan dengan standard pipa dari bahan
tersebut.

5.1.8. Sambungan Dengan Peralatan


a. Harus menggunakan union atau Double Neple yang dipasang antara katup
penutup/isolasi dengan peralatan, untuk melepas atau mengganti
peralatan tersebut tanpa membongkar sistem pemipaan.
b. Union dan Double Neple harus dipasang pada sisi hilir setiap katup isolasi
setiap cabang sistem pemipaan.

5.1.9. Sabungan Flens (Flange)


a. Sambungan flens baja, besi tuang dan PVC, harus diperkuat dengan mur-baut
& ring dari bahan baja mengkilap yang disetujui, hal yang sama berlaku juga
untuk sambungan flens bronze dan copper.
b. Sambungan dipasang pada jalur pipa lurus yang menggunakan sistem
sambungan las.
c. Sambungan dipasang pada setiap percabangan pipa yang dibuat dengan
sambungan las.

spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 11


Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

5.1.10. Sambungan Lentur Dan Sambungan Ekspansi


Pada tempat tertentu harus dilengkapi dengan sambungan lentur (Flexible
Connection) atau sambungan expansi (Expansion Joint) dimana dapat terjadi
kemungkinan gerakan antara dua bagian pemipaan atau dimana dapat terjadi
expansi atau kontraksi yang melebihi batas toleransi untuk pemipaan.

5.1.11. Pipa yang Tertanam Dalam Bagian Bangunan


Semua pemipaan yang dipasang diantara dua dinding atau ditanam dalam tanah
atau daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau, setelah pemasangan harus
menggunakan sistem sambungan las dan diuji secara hidraulis lebih dahulu
sebelum ditutup.

5.1.12. Metoda Sambungan Pipa


Metode yang digunakan untuk sambungan pipa diterangkan secara lebih jelas
pada pasal-pasal untuk sistem pemipaan yang bersangkutan.

5.1.13. Ekspansi
a. Ekspansi pipa secara umum ditampung melalui elbow/bend, sambungan
lentur, loop, sambungan ekspansi dan offset.
b. Pemipaan utama, cabang dan distribusi secara keseluruhan harus dipasang
dengan prinsip bahwa seluruh ekspansi maupun kontraksi yang ada terjadi
tidak boleh menyebabkan adanya kebocoran dan/atau perubahan tegangan
pada dinding pipa.
c. Tegangan yang terjadi pada butir di atas harus masih dalam batas-batas
toleransi dari pipa sesuai dengan standard yang berlaku dan ketentuan yang
dikeluarkan oleh pabrik pipa tersebut.

5.1.14. Peredam Getaran (Vibration Damper)


a. Kontraktor harus menyediakan dan memasang peredam getaran
(Vibration damper) sesuai dengan persyaratan pabriknya pada seluruh
pompa, sehingga getaran yang terjadi (pada pondasi) itu seminimum
mungkin.
b. Untuk meredam getaran yang terjadi pada pipa akibat getaran di ruang
pompa, maka keluaran (discharge) dari pompa harus dipasang penghubung
fleksibel (flexible connection/joint) yang mudah dilepas dan dipasang
kembali.
c. Pada pipa yang digantung digunakan jenis penggantung (hanger) dan
dilengkapi pegas/spring.
d. Setiap pipa yang menembus dinding (di ruang pompa maupun di bangunan
lainnya), maka antara selubung (sleeve) dengan pipa harus diberi lapisan
isolasi peredam getaran yang terbuat dari bahan Neoprene.

5.1.15. Saluran Buangan (Drainase)


Selain saluran buangan yang berasal dari Toilet, Pantry dan lain-lain, maka
Kontraktor harus memasang saluran pipa pembuangan di semua ruang
mekanikal, Pompa, Genset dan sebagainya) yang kemudian dihubungkan ke
saluran pembuang utama. Bahan pipa dipakai PVC atau bahan lain yang tidak
bisa berkarat. Sistem ini harus disesuaikan dengan keadaan lapangan menurut
petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.

spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 12


Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

5.1.16. Penyangga (Support) Dan Penggantung (Hanger) Pipa

a. Semua pipa mendatar harus ditumpu dengan baik.


b. Pada pipa yang digantung, penggantung harus dipasang pada konstruksi
dengan memakai insert sesuai gambar.
Jarak antar penyangga/penggantung harus dipasang sesuai dengan tabel
berikut:

Tabel Jarak antar maksimum Penyangga/Penggantung.

Ukuran Pipa
Nominal <1 1 ½ 2 2 3 4 5 6 8 10 12 14 16 18 20
(inch) ½
Jarak Antar 7 9 10 11 12 14 16 17 19 22 23 25 27 28 30
Maksimum
(ft)

c. Tidak boleh ada pipa yang ditumpu atau digantung oleh atau dengan pipa
yang lain.
d. Semua pipa tegak lurus ditumpu oleh klem U dengan diameter batang klem
minimal 1/2" yang diulir dipasang/diikat dengan mur pada besi kanal C
untuk landasan diberi kayu dudukan, sedangkan besi kanal C diikat pada
beton atau balok dengan dynabold. Jarak antara klem maksimum 3 meter.
e. Semua penggantung pipa pada ruang mesin pompa harus diberi peredam
getaran (Vibration Eliminator).

5.2. Sistem Instalasi Air Bersih


5.2.1. Pemasangan Pipa
a. Pipa Dalam Tanah
a1. Pipa distribusi yang dipasang di bawah tanah, jalan atau pelataran
parkir, harus ditanam dengan kedalaman kurang lebih 80 cm yang
diukur dari bagian atas pipa sampai permukaan tanah atau lantai pada
peil yang terendah.
a2. Sebelum pipa ditanam, dasar galian harus dipadatkan dan diratakan
terlebih dahulu kemudian diurug dengan pasir padat setebal 10 cm,
setelah pipa diletakkan di sekeliling dan di atas pipa diurug kembali
dengan pasir setebal 15 cm, kemudian diurug dengan tanah urug
sampai padat.
a3. Apabila dalam galian tidak memenuhi syarat (80 cm) karena sesuatu
hal, maka pipa pada bagian pengurugan teratas harus dilindungi
dengan plat beton bertulang minimal setebal 10 cm yang dipasang
sedemikian rupa sehingga plat beton tidak sampai bertumpu pada pipa,
untuk selanjutnya diurug sampai padat.
a4. Disekitar fitting dari pipa harus dipasang blok penguat dari beton agar
fitting-fitting tersebut tidak bergerak jika terjadi penekanan oleh beban
di atasnya.
a5. Konstruksi permukaan tanah atau jalan bekas galian harus
dikembalikan seperti semula.
b. Pipa dalam gedung
b1. Pipa dipasang dengan support besi kanal serta klem-U sesuai dengan
diameter pipa tegak di dalam shaft. Jarak pengkleman antara support
sesuai jarak lantai, untuk memudahkan pemasangan.
Cara pengkleman harus sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar
Dokumen.
spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 13
Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

b2. Pipa tegak dalam tembok.


Pipa tegak yang menuju alat plambing harus ditanam dalam tembok
atau lantai. Kontraktor harus membuat alur-alur dan lubang-lubang
yang diperlukan pada tembok sesuai dengan kebutuhan jalur pipa.
Setelah pipa dipasang, diklem dan diuji, maka alur/lubang harus ditutup
kembali sehingga pipa tidak kelihatan dari luar. Cara penutupan
kembali harus seperti semula dengan finishing yang rapi, sehingga tidak
terlihat bekas-bekas dari pembobokan.

c. Pipa mendatar
c1. Untuk yang berada di atas langit-langit (ceiling), pipa harus dipasang
dengan memakai penggantung (hanger). Sedangkan yang berada di
atas lantai, pipa diberi penumpu (support) yang dilengkapi dengan
klem-U.
c2. Jarak antar tumpuan atau penggantung yang tertera pada tabel.
c3. Jarak antara pipa dengan dinding penggantung bisa disesuaikan dengan
keadaan lapangan.

5.2.2. Pemasangan Pompa Air Bersih Dan Perlengkapannya


Pemasangan Pompa

1. Pompa harus dipasang pada pondasi pompa yang terbuat dari beton dan
kokoh, dan mempunyai ketinggian pondasi 15 cm terhadap lantai yang
terpasang.
2. Pondasi pompa tidak boleh meneruskan getaran pompa ke lantai bangunan.
3. Perhitungan pondasi pompa harus disesuaikan dengan kapasitas atau
kemampuan pompa.

Pemasangan priming tank serta pemipaannya.


Pemasangan pompa lengkap dengan panel-panelnya. Brosur lengkap harus
disertakan dalam penawaran berisikan curve-curve karakteristik, pompa dan
gambar-gambar potongan yang menunjukkan susunan bagian-bagian dalam
pompa.
Penawaran adalah berikut dengan Kontrol panel wiring sistem dan alat-alat
kontrolnya.

5.3. Sistem Instalasi Air Buangan (Air kotor dan air bekas)
5.3.1. Pemasangan Pipa Dalam Gedung
a. Pipa tegak.
Pipa dipasang dengan support dari besi/baja kanal serta klem-U sesuai
dengan diameter pipa. jarak antara support maksimal 300 cm.
Untuk memudahkan pemasangan pipa harus diberi pelindung (sadel) agar
jangan sampai pecah karena tekanan pengkleman dengan cara-cara yang
ditunjukkan pada gambar dokumen.

b. Pipa mendatar
Pipa dipasang dengan penggantungan (hanger) sesuai dengan diameter pipa
yang dilengkapi dengan pelindung (sadel) untuk pelindung terhadap tekanan
dasar hanger.
Jarak tumpuan/gantungan disesuaikan terhadap gambar dokumen atau
keterangan di atas dengan kemiringan/ slope sekitar 1% - 2%.
Perletakkan pipa harus diusahakan berada pada tempat yang tersembunyi
baik di dinding/tembok maupun pada ruang yang berada di bawah lantai dan
di atas plafond dari tiap-tiap lantai.
spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 14
Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

Setiap cabang atau sambungan yang merubah arah harus menggunakan


fitting dengan sudut 45 derajat, misalnya : Y branch, Tee Saniter atau
Combination T-Y -45 atau Long radius Bead.

c. Pipa di dalam tanah


Pipa yang dipasang di bawah permukaan tanah/jalan, harus ditanam sedalam
minimal 80 cm diukur dari atas pipa sampai permukaan tanah/ jalan. Sebelum
pipa ditanam, dasar galian harus diratakan dan dipadatkan terlebih dahulu.
Kemudian diurug dengan pasir padat setebal 10 cm, selanjutnya setelah pipa
diletakkan di sekeliling dan di atas pipa diurug kembali dengan pasir setebal
15 cm kemudian diurug lagi dengan tanah urug sampai padat. Konstruksi
permukaan tanah atau lantai bekas galian harus dikembalikan seperti semula.
Pada setiap sambungan pipa/fitting harus dibuat galian yang dalamnya 50
mm. Untuk menempatkan sambungan pipa pada bagian yang membelok ke
atas (vertikal) harus diberi landasan dari beton. Dalamnya perletakkan pipa
disesuaikan dengan kemiringan 0,5 % dari titik mula di dalam gedung sampai
ke Bak kontrol.

5.3.2. Pemasangan Pipa di luar gedung/pipa peresapan


a. Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah atau jalan dengan
kemiringan 0,5 dari Bak kontrol ke unit pengolahan (Sewage Treatment
Plant/ Septictank).
b. Untuk perletakan pipa melintasi jalan kendaraan karena galian tidak
memenuhi syarat (kurang dari 80 cm), maka pada bagian atas pipa harus
dilindungi plat beton bertulang dengan tebal minimal 10 cm, dimana plat
beton tersebut tidak bertumpu pada pipa.
c. Untuk pipa yang dipasang di trench, harus dibuat dudukan dari besi kanal
dan diberi perlindungan (sadel) sebelum diklem agar jangan sampai pecah
karena tekanan klem, dibuat harus sesuai dengan gambar.

5.3.3. Sambungan pipa


a. Pipa PVC dengan dia.8" s/d 6" harus disambung dengan rubbering joint.
Pipa PVC dia. 2 1/2" disambung dengan Solvent cement.
b. Pipa yang akan disambung dengan Solvent Cement harus dibersihkan
terlebih dahulu sehingga bebas dari kotoran dan lemak.
c. Pembersihan tersebut dilakukan terhadap permukaan luar dan dalam dari
pipa yang akan saling melekat.
d. Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa yang
akan disambung harus bebas dari kotoran yang dapat menggangu
kelancaran air di dalam pipa.

6. Cara Pengetesan
6.1. Pengujian Terhadap Tekanan Dan Kebocoran

6.1.1. Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diuji dengan tekanan
hidro statis sebesar 10 kg/cm2 selama 24 jam tanpa terjadi perubahan/
penurunan tekanan.

6.1.2. Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.

6.1.3. Pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, dan


melaporkan hasil pengujian secara tertulis ke Konsultan Manajemen
Konstruksi dan Perencana atau yang dikuasakan untuk itu.
spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 15
Lanjutan Pembangunan RKB SMPN 2
CV. BERKAH ARCH CONSULTANT

6.1.4. Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, Kontraktor harus memperbaiki


bagian-bagian yang rusak dan melakukan pengujian kembali sampai berhasil
dengan baik.

6.1.5. Pada prisipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari
panjang maksimum 100 meter, pada ujung instalasi (diposisi tertinggi pipa,
dipasang katup / kran untuk membuang udara yang terjebak didalam pipa)

6.1.6. Dalam hal ini semua biaya pengujian ditanggung oleh Kontraktor, termasuk
biaya pemakaian air dan listrik.

6.1.7. Setelah semua instalasi air bersih terpasang semuanya, maka Kontraktor harus
melakukan pengujian terhadap sistem kerja (Trial Run) dari seluruh instalasi air
bersih, yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas, Perencana atau yang ditunjuk
untuk itu sampai sistem bisa bekerja dengan baik.

7. Penyerahan, Pemeliharaan Dan Jaminan


Kontraktor harus memperbaiki segala cacat dan kekurangan-kekurangan dengan biaya
sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor.
Peralatan / equipment harus diberikan garansi penuh dan pemilik dibebaskan dari segala
macam pembayaran akibat kerusakan selama masa berlakunya garansi atau 1 (satu) tahun
setelah penyerahan pekerjaan pertama.

PASAL 2. PENUTUP.

Apabila ada hal – hal yang tercakup dalam dokumen lelang ini yang harus dikerjakan, dibuat
dengan ketentuan – ketentuan yang telah ada dan kelaziman – kelaziman pekerjaan, yang nantinya
akan diatur dan dimuat dalam Berita Acara atau addendum pekerjaan, merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari dokumen lelang ini.

Solok, Desember 2018


Konsultan Perencana
CV.BERKAH ARCH CONSULTANT

ZUFRI HASTIO, ST
Direktur

spesifikasi teknis mekanikal & elektrikal IV - 16

Anda mungkin juga menyukai