SOP
DIRECTORATE OF AIRPORT SERVICE & FACILITY
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
1
SOP Electrical & Mechanical Facility
Electrical & Mechanical Facility
Standar Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan
Fasilitas Listrik, Mekanikal & Peralatan
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Standar Operasi dan Prosedur (SOP) Fasilitas Listrik, Mekanikal & Peralatan
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang dapat disusun dalam rangka
mewujudkan proses kerja yang efektif dan efisien untuk memperlancar tugas
pegawai/teknisi dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan
prosedur, situasi dan kondisi yang ada sehingga tercipta sistem kerja yang
kondusif, terkoordinasi dan terarah. SOP ini disusun mengacu pada peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku di dunia penerbangan baik nasional dan
internasional serta regulasi dari Kementerian Perhubungan. Untuk itu seluruh
personil yang terlibat dalam kegiatan pemeliharaan Fasilitas Listrik, Mekanikal
& Peralatan Bandara Udara harus mempelajari dengan sebaik-baiknya,
sehingga memahami dengan benar seluruh instruksi yang langsung terkait
dengan tanggung jawab operasional kegiatan tersebut.
Diharapkan dengan diterbitkannya Buku SOP ini, dapat memberi
manfaat dan panduan bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap Kegiatan
Pemeliharaan Listrik, Mekanikal & Peralatan Bandar Udara di Bandara Sultan
Mahmud Badaruddin II Palembang
Semoga langkah yang sederhana ini dapat meningkatkan kualitas
pelayanan, pengawasan dan pengendalian di bidang pengoperasian dan
pemeliharaan Fasilitas Listrik, Mekanikal & Peralatan Bandar Udara di Bandara
Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dan apabila terjadi perubahan maka
akan dilakukan revisi.
Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya disampaikan kepada
kelompok kerja penyusunan dan pemutakhiran (update) SOP Fasilitas Listrik,
Mekanikal & Peralatan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
Palembang,30 Oktober 2018
EXECUTIVE GENERAL MANAGER
FAHROJI
LEMBAR PENGESAHAN
SOP ini disusun sesuai dengan kondisi teknis fasilitas Listrik dan mekanikal
di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang dan apabila terjadi
perubahan maka akan dilakukan revisi. Semoga bermanfaat dan dapat
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
FAHROJI
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
LEMBAR PENGESAHAN 3
CATATAN AMANDEMEN 4
DAFTAR ISI
BAB I 7
PENDAHULUAN 7
1.1 MAKSUD DAN TUJUAN 7
1.1.1 Maksud Pembuatan SOP 7
1.1.2 Tujuan Pembuatan SOP 7
BAB II 26
MANAJEMEN PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN PERALATAN 26
2.1 KEBIJAKAN PERUSAHAAN 27
2.1.1 Pengoperasian peralatan 27
2.1.2 Pemeliharaan peralatan 27
2.1.3 Suku cadang 27
2.1.4 Penjadwalan 32
BAB III 39
KERANGKA SOP 40
3.1 SOP AFL 40
BAB IV
PELAPORAN 38
4.1 Sistem Pelaporan 391
LAMPIRAN
A. Tata Cara Penulisan Nomor SOP Peralatan
B. Daftar SOP
BAB I
PENDAHULUAN
FAHROJI
MANAGER OF AIRPORT
R MAINTENANCE
TEKNISI/ENGINEER
HARDI WIYOKO
SYARIB H
PRATIWI AGUSTINA
MASWARDI
NURHADI SUBAKTI
AGUNG JW
GAGAS A PRABOWO
a. Fungsi
b. Tugas Pokok
c. Kewenangan
a) Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan
program kegiatan Kantor Cabang yang tertuang
dalam RKA tahunan maupun triwulanan.
b) Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit
kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas
secara efektif dan efisien.
c) Memberikan rekomendasi dan saran kepada
manajemen terkait dengan bidangnya untuk
kepentingan Perusahaan.
11
b. Tugas Pokok
Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan
melaporkan kegiatan:
c. Kewenangan
a) Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan
program kegiatan unit kerja Maintenance.
b) Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit
kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas
secara efektif dan efisien.
12
a. Fungsi
b. Tugas Pokok
13
c. Kewenangan
a) Rekomendasi
Usulan alternatif
b) Pengambilan keputusan
Melakukan koordinasi kepada unit terkait dan
pihak eksternal dalam rangka berkoordinasi
kedinasan.
a. Fungsi
b. Tugas Pokok
c. Kewenangan
a) Rekomendasi
Usulan alternatif perbaikan kinerja dan
pengembangan Electrical Facility bandara
b) Pengambilan keputusan
Melakukan koordinasi kepada unit terkait dan
pihak eksternal dalam rangka berkoordinasi
kedinasan
a. Fungsi
b. Tugas Pokok
16
c. Kewenangan
a) Rekomendasi
Usulan alternatif
b) Pengambilan Keputusan
Melakukan koordinasi kepada unit terkait dan
pihak eksternal dalam rangka berkoordinasi
kedinasan
17
a. Fungsi
b. Tugas Pokok
c. Kewenangan
a) Rekomendasi
Usulan alternatif
b) Pengambilan keputusan
Melakukan koordinasi kepada unit terkait dan
pihak eksternal dalam rangka berkoordinasi
kedinasan
a. Fungsi
b. Tugas Pokok
19
c. Kewenangan
a) Rekomendasi
Usulan alternatif
b) Pengambilan keputusan
Melakukan koordinasi kepada unit terkait dan
pihak eksternal dalam rangka berkoordinasi
kedinasan.
20
21
22
14.05.04.00.04.2018
6 Runway Edge Light
14.05.05.00.04.2018
7 Threshold Light
14.05.10.00.04.2018
8 Taxiway Edge Light
14.05.28.00.04.2018
9 Taxi Guidance Sign
14.05.14.00.04.2018
10 Constant Current Regular ( CCR )
14.05.01.00.04.2018
11 AFL Control Desk
14.05.01.00.04.2018
12 Wind Cone
14.05.18.00.04.2018
13 Flood Light
14.05.19.00.04.2018
14 Sirene
14.05.01.00.04.2018
15 Apron Edge Light
26 14.06 Transmisi dan Distribusi
27 14.06.01.00.04.2018 Genset
28 14.06.02.00.04.2018 Automatic Change Over Switch
29 14.06.03.00.04.2018 Panel TM
30 14.06.04.00.04.2018 Main Distribution Panel
31 14.06.05.00.04.2018 Transformator
32 14.06.06.00.04.2018 Lighting Arrester
35 14.06.07.00.04.2018 UPS Convensional
36 14.06.08.00.04.2018 Rectifier Convensional
37 14.06.09.00.04.2018 KWH Meter Prabayar
38 14.06.10.00.04.2018 Sistem Pentanahan
23
0004/A- 03/09/201
2 Almuzani 12 Pengawas Tugas Operasional S1 S1 EMF AC
MBU/I/2012 9
0130/A-
3 Defri Syahputra 12 Pengawas Tugas Operasional D3 S1 EMF TRD,UPS 28/3/2019
LBU/I/2012
0233/A- 11/07/201
4 Bahder Johan 12 Pengawas Tugas Operasional S1 S1 EMF ALS,CCR
LBU/X/2012 9
0016/A-
7 Hari Pratama 12 Pengawas Tugas Operasional D3 D3 EMF TRD,WPS 20/4/2018
LBU/VIII/2011
0122/A- 06/03/201
9 Pratiwi Agustina 11 Pelaksana Ahli D3 D3 EMF TQM
MBU/VI/2013 8
24
0211/A- 11/03/201
10 Hardi Wiyoko 11 Pelaksana Ahli D3 D3 EMF ALS,TRD,GNS
LBU/IV/2012 9
1009/A- 02/10/202
11 Maswardi 11 Pelaksana Ahli D3 D3 EMF TRD,AC
LBU/XII/2015 0
0729/A- 11/07/201
12 Agung JW 10 Pelaksana Tugas Terampil D3 D3 EMF ALS,TRD
LBU/VIII/2014 9
0710/A- 08/04/201
13 Nurhadi Subakti 10 Pelaksana Tugas Terampil D3 D3 EMF ALS,TRD,WPS
LBU/VIII/2014 9
14 Gagas A Prabowo - KMPG D3 S1 EMF -
PIC LAPORAN
MASA KERJA DARI POSISI NO NO BULANAN
ALAMAT EMAIL
TERAKHIR HANDPHONE RUANGAN
(THN) (√, X)
7 081271585224 Al.muzani@angkasapura2.co.id
7 08194820061 defrisyahputra@gmail.com
7 081367087147 bahder.djohan@angkasapura2.co.id
7 08127863869 gink82@gmail.com
7 081958581856 ahmad.sapta@angkasapura2.coid
7 085233815444 moh.hari@angkasapura2.co.id
6 082366355070 syarib.hidayatullah@angkasapura2.co.id √
5 082311053522 Pratiwiagustina70@yahoo.com
6 085764526451 hardi.wiyoko@angkasapura2.co.id
4 085271806815 maswardi@angkasapura2.co.id
3 082272972420 Agunk_aknur@yahoo.co.id
3 082180031886 nurhadisubakti123@gmail.com
3 083898862339 gagasariefprabowo@gmail.com
25
BAB II
MANAJEMEN PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN PERALATAN
SOP ini berisi standar dan toleransi untuk peralatan yang terkait dengan
pengoperasian dan pemeliharaan Fasilitas Listrik, Mekanikal dan Peralatan
sesuai dengan Key Performance Indicator (KPI) Perusahaan adalah sebesar
> 95 %.
26
27
system-nya oleh karena itu suku cadang yang harus tersedia hanya
dalam jumlah kecil saja. Berbeda dengan bandar udara besar yang
memiliki frekuensi penerbangan tinggi sangat bergantung pada
performansi Fasilitas Listrik, Mekanikal dan Peralatan utamanya
sehingga suku cadang yang harus tersedia dalam harus dalam
jumlah yang cukup banyak. Dalam kasus bandar udara besar,
gangguan yang terjadi pada operasi penerbangan dapat
mengakibatkan berkurangnya pemasukan dari pengguna jasa dan
memberikan dampak terhadap keamanan dan keselamatan
penerbangan. Gangguan yang terjadi di bandar udara besar bisa
memberikan pengaruh yang besar bahkan bisa berdampak kepada
sistem wilayah udara nasional. Saat menentukan jumlah persediaan
suku cadang, terdapat dua pertanyaan harus dijawab:
28
29
2.1.4 Penjadwalan
2.2.2 Persiapan
2.2.3 Pelaksanaan
Prosedur Pengoperasian Fasilitas Listrik, Mekanikal dan Peralatan meliputi
kegiatan prosedur menghidupkan, prosedur operasional dan
prosedur me non aktifkan peralatan.
2.3.2 Persiapan
2.3.3 Pelaksanaan
33
34
35
36
38
BAB III
SOP
3.1 SOP AFL
SOP
PARKING STAND
{Merk/Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – {Nama Kota}
39
40
1. PENGERTIAN UMUM
1.1. Definisi
Parking Stand adalah suatu tanda identifikasi posisi parkir yang terpasang
tepat di garis tengah arah pesawat yang akan parkir.
1.2. Komponen Utama Parking Stand
a. Tiang lampu (Merk, Type);
b. Box Parking Stand (Merk, Type);
c. Lampu (Merk, Type, Kapasitas/Wattage);
d. Ballast (Merk, Type, Kapasitas/Wattage);
e. Ignitor (Merk, Type, Kapasitas/Wattage);
f. Kabel power (Merk, Type, Ukuran).
41
42
43
4. PROSEDUR PEMELIHARAAN
4.1. Persiapan
4.1.1. Personil
a. Pastikan personil memakai APD dengan benar;
b. Pastikan jumlah personil pengoperasian minimal 2 (dua) orang.
c. Pastikan personil memiliki Lisensi dan Ratting yang masih berlaku
4.1.2 Peralatan
a. Alat ukur electrical (Tang Meter, Multi meter);
b. Tool set elektrikal dan mekanikal;
c. Alat Pembersih (kain lap, kuas, Vacuum cleaner).
4.2. Pelaksanaan
4.2.1 Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) Parking Stand &
Lampu Parking Stand
Pemeliharaan pencegahan dilaksanakan bertujuan untuk
mempertahankan unjuk hasil atau performansi/kinerja peralatan, yang
kegiatannya meliputi:
4.2.1.1 Pemeliharaan Harian
a. Mendapatkan Surat Perintah Tugas dari pimpinan unit
44
H M B E S T T
No. Prosedur Pemeliharaan A I U M E A A
R N L P M H K
45
I G A A E U T
A G N T S N E
N U A B T A R
A N U E N J
N L R A
A D
N W
A A
N L
46
48
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
49
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
50
SOP
APPROACH LIGHT
{Merk/ Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – { Nama Kota}
51
52
6. PENGERTIAN UMUM
1.3. Definisi
Approach Light adalah konfigurasi susunan lampu-lampu yang terpasang
simetris dari ujung perpanjangan landasan pada approach area sampai dengan
threshold, yang memberikan informasi kepada penerbang arah menuju
landasan dan jarak pada terakhir pesawat akan mendarat (final approach).
53
54
c. Secara Remote
55
Display &
Menu
Push Buttons
9. PROSEDUR PEMELIHARAAN
4.3. Persiapan
57
4.1.1 Personil
a. Pastikan personil memakai APD dengan benar.
b. Jumlah personil pengoperasian minimal 2 (dua) orang.
c. Memiliki lisensi dan rating yang masih berlaku.
4.1.2 Peralatan
a. Alat ukur electrical (Tang Meter, Multimeter, Megger 5000V).
b. Tool set elektrikal dan mekanikal.
c. Alat Pembersih (kain lap, kuas, Vacum cleaner).
4.4. Pelaksanaan
4.4.1. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) CCR Approach Light
& Lampu Approach Light
Pemeliharaan pencegahan dilaksanakan bertujuan untuk
mempertahankan unjuk hasil atau performansi/kinerja peralatan, yang
kegiatannya meliputi:
4.2.1.1 Pemeliharaan Harian
a. Mendapatkan Surat Perintah Tugas dari pimpinan unit.
b. Mendapatkan Izin/ Clereance dari ATC-Tower.
c. Lakukan inspeksi visual Approach Light dengan menggunakan
mobil patroli, catat lokasi/ jumlah bila ada lampu yang OFF.
d. Konfirmasi kepada ATC-Tower setelah melakukan inspeksi.
e. Catat data hasil inspeksi pada logbook.
4.2.1.2 Pemeliharaan Mingguan
a. Mendapatkan Surat Perintah Tugas dari pimpinan unit.
b. Mendapatkan Izin/Clereance dari ATC-Tower.
c. Mintalah personil tower/ visual aid untuk mengaktifkan sistem
dan siklus melalui setiap langkah brightness dari panel remote
control. Apabila sistem ini dilengkapi dengan radio air to
ground, periksa setian langkah brightness apakah beroperasi
dengan baik. Selama urutan, teknisi pemeliharaan harus dalam
posisi mengamati sistem operasi.
d. Periksa permukaan luar semua lampu. Bersihkan seperlunya.
e. Konfirmasi kepada ATC-Tower setelah melakukan
pemeliharaan.
58
59
H M B E S T T
A I U M E A A
R N L P M H K
I G A A E U T
A G N T S N E
60
61
62
63
Inset KP 262
Type of Bulb Elevated MOS DJU
- Halogen 6.6A KP 262
- LED
Inset
- Halogen 6.6A
- LED
Direction Unidirectional MOS DJU
KP 262
Colour White MOS DJU
KP 262
Lamp Wattage Elevated MOS DJU
-Halogen 150W/6.6A KP 262
-LED 50W/6.6A
Inset
- Halogen 3x105W
- LED
CCR KP 608 Tahun
Out step Brightness 2.72-2.88 2015
(A) 3.30-3.50
Step 1 3.98-4.22
Step 2 5.04-5.36
Step 3 6.40-6.70
Step 4
Step 5
Input Voltage (V) 220-240
380-400
Tegangan Power 24 VDC
Control
Isolating Resistance >20 MΩ KP 608 Tahun
2015
Isolating 100W/6.6A
Transformer
Primary Cable FL2XCY 1x6sqmm
Secondary Cable NYYHY 2x2.5sqmm
Circuit 3 Interleave circuit
10. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
c. Approach Light setelah dilakukan perawatan rutin sesuai jadwal dan
perbaikan kerusakan sesuai dengan prosedur yang baku, diharapkan
ketersediaan peralatan (Availability) dapat mencapai 100 %.
d. Setiap kegiatan yang dilakukan pada Approach Light harus dicatat dalam
buku/ kartu Sejarah peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap serta
ditandatangani oleh teknisi yang bersangkutan, Supervisor dan diketahui
oleh Kepala Dinas (Assistant Manager).
66
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
67
SOP
PAPI
{Merk / Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – {Nama Kota}
68
69
70
3.3.1. Persiapan
3.3.1.1. Personil
g. Personil memakai APD dengan benar;
h. Jumlah personil pengoperasian minimal 2 (dua) orang.
i. Personil harus memiliki License dan Rating yang masih
berlaku.
j. Personil memiliki PAS Bandara dan TIM yang masih berlaku.
3.3.1.2. Peralatan
a. Alat ukur electrical (Tang Meter, Multi meter);
b. Tool set elektrikal dan mekanikal;
c. Alat Pembersih (kain lap, kuas, Vacum cleaner).
3.3.2. Pelaksanaan
3.3.2.1. Pengoperasian Peralatan (ON/OFF)
d. Secara Lokal/Manual (Di Lokasi CCR/Sub Gardu CCR)
Pengoperasian dilakukan oleh Teknisi VISUAL AID
5. Koordinasi dengan unit terkait {Petugas ATC}
6. Di lokasi sub gardu pada unit CCR lakukan:
l) Prosedur pada poin 3.1.1.3;
m) Putar posisi Selection Rotary Switch pada posisi
lokal;
n) Putar posisi Selection Rotary Switch dari step 1 s/d
step 5 dan perhatikan perubahan tegangan & arus
pada setiap level brightness pada front Panel CCR
PAPI (lihat Gbr. 1);
o) Atau putar posisi Selection Rotary Switch pada level
brightness (1 s/d 5) sesuai permintaan petugas ATC;
p) Konfirmasi ke petugas ATC, apakah sistem PAPI
sudah ON/OFF;
71
e. Secara Remote
Pengoperasian dilakukan oleh petugas ATC / Teknisi
VISUAL AID
1. Pada unit CCR, peralatan pada posisi remote (lihat
Gbr. 1);
2. Untuk selanjutnya ON/OFF CCR PAPI dapat
dioperasikan secara remote oleh petugas ATC/VISUAL
AID dari TOWER/ Control Room MPS;
72
4.5.2. Peralatan
a. Alat ukur electrical (Tang Meter, Multi meter);
b. Insulation Tester 5000V;
c. Tool set elektrikal dan mekanikal;
d. Alat Pembersih (kain lap, kuas, Vacum cleaner).
4.6. Pelaksanaan
4.6.1. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) CCR PAPI & Lampu
PAPI
Pemeliharaan pencegahan dilaksanakan bertujuan untuk
mempertahankan unjuk hasil atau performansi/kinerja peralatan, yang
kegiatannya meliputi :
a. Pemeliharaan Harian
f. Mendapatkan Surat Perintah Tugas dari pimpinan unit.
g. Mendapatkan Izin/ Clereance dari ATC-Tower.
h. Konfirmasi semua lampu lampu menyala dan pada tingkat
brightness yang sama. Lampu cadangan yang memadai harus
tersedia untuk memungkinkan penggantian secara
menyeluruh semua lampu dalam sistem. Cadangkan sekering
bypass, apabila digunakan, juga harus disediakan. Lampu
harus segera diganti apabila terbakar atau menjadi gelap.
Apabila PAPI menggunakan sekering bypass, jangan pernah
mengganti lampu sampai sekering asosiasi tersebut
diperiksa.
b. Pemeliharaan Bulanan
a. Mendapatkan Surat Perintah Tugas dari pimpinan unit.
74
75
c. Pemeliharaan Triwulan
a. Mendapatkan Surat Perintah Tugas dari pimpinan unit.
b. Mendapatkan Izin/Clereance dari ATC-Tower.
c. Periksa apakah terdapat obstacle di daerah approach baik
yang berupa pohon tumbuh, tower-tower baru, pole lines
atau obstacle lainnya. Obstacle free untuk pesawat berjarak
4 mil panjang dan perpanjangan dari masing-masing sisi
runway sebesar 10 derajat dari tengah landasan.
d. Catat semua data hasil kegiatan dan pengukuran.
d. Pemeliharaan Semesteran
a. Mendapatkan Surat Perintah Tugas dari pimpinan unit.
b. Mendapatkan Izin/Clereance dari ATC-Tower.
c. Periksa tahanan isolasi kabel bawah tanah dan catat
hasilnya.
d. Periksa tahanan grounding system dan catat hasil.
76
77
H M B E S T T
A I U M E A A
R N L P M H K
I G A A E U
A G N T S N T
No. N U A B T A E
A N U E N R
Prosedur Pemeliharaan N L R J
A A
N D
A W
N A
L
1. Periksa apakah lampu beroperasi X
2. Periksa operasi dari kontrol-kontrol X
3. Periksa adanya kerusakan yang diakibatkan oleh service X
vehicles atau pesawat Check.
4. Bersihkan lampu dan filter. X
5. Periksa apakah ada kerusakan pada mechanical parts. X
6. Periksa penangkal petir. X
7. Periksa apakah ada kerusakan akibat air atau sarang X
serangga.
8. Periksa apakah ada tikus dan hewan pengerat lainnya. X
9. Catat arus output dan tegangan input adaptor (apabila X
digunakan).
10. Periksa alignment dan aiming kotak-kotak lampu. X
11. Periksa leveling dan operasi dari tilt switch. X
12. Periksa secara menyeluruh adanya obstacle pada area PAPI. X
13. Periksa tahanan isolasi kabel bawah tanah. X
14. Periksa tahanan grounding system. X
78
79
f. Lakukan Perbaikan
a. lakukan tindakan perbaikan setelah didapat analisa dari hasil
pengukuran/ pengujian
- ganti lampu PAPI
- ganti connector kit (two pole plug)
b. Lakukan tindakan perbaikan setelah menganalisa hasil dari
pengujian Trafo series (isolating transformer) dan kabel
sekunder Kabel sekunder NYYHY 2x2,5 mm2.dengan
multitester/ megger
- ganti trafo (isolating transformer)
- ganti connector kit (two pole plug)
Pengukuran Kabel series FL2XCY 1x6 mm2. Pada circuit PAPI
Light dengan menggunakan megger.
- Ganti Connector kit
- Lakukan penyambungan/ perbaikan kabel Kabel series
FL2XCY 1x6 mm2.
c. Lakukan tindakan perbaikan setelah menganalisa hasil dari
pengujian CCR dengan cara strapping CCR
- ganti CCR dengan CCR cadangan
- ganti modul CCR
d. Lakukan tindakan perbaikan dari hasil menganalisa pengujian
sistem remote
80
2° 45‟
81
Unit B
2° 30‟
Unit A (farthest
from runway)
15. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
a. PAPI setelah dilakukan perawatan rutin sesuai jadwal dan perbaikan
kerusakan sesuai dengan prosedur yang baku, diharapkan ketersediaan
peralatan (Availability) dapat mencapai 100 %;
b. Setiap kegiatan yang dilakukan pada PAPI harus dicatat dalam buku/kartu
Sejarah peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap serta ditandatangani
oleh teknisi yang bersangkutan, supervisor dan diketahui oleh Assistant
Manager.
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
83
SOP
PAPI
{Merk / Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – {Nama Kota}
84
85
86
3.4.1. Persiapan
3.4.1.1. Personil
k. Personil memakai APD dengan benar;
l. Jumlah personil pengoperasian minimal 2 (dua) orang.
m. Personil harus memiliki License dan Rating yang masih
berlaku.
n. Personil memiliki PAS Bandara dan TIM yang masih berlaku.
3.4.1.2. Peralatan
d. Alat ukur electrical (Tang Meter, Multi meter);
e. Tool set elektrikal dan mekanikal;
f. Alat Pembersih (kain lap, kuas, Vacum cleaner).
3.4.2. Pelaksanaan
3.4.2.1. Pengoperasian Peralatan (ON/OFF)
f. Secara Lokal/Manual (Di Lokasi CCR/Sub Gardu CCR)
Pengoperasian dilakukan oleh Teknisi VISUAL AID
7. Koordinasi dengan unit terkait {Petugas ATC}
8. Di lokasi sub gardu pada unit CCR lakukan:
q) Prosedur pada poin 3.1.1.3;
r) Putar posisi Selection Rotary Switch pada posisi
lokal;
s) Putar posisi Selection Rotary Switch dari step 1 s/d
step 5 dan perhatikan perubahan tegangan & arus
pada setiap level brightness pada front Panel CCR
PAPI (lihat Gbr. 1);
t) Atau putar posisi Selection Rotary Switch pada level
brightness (1 s/d 5) sesuai permintaan petugas ATC;
u) Konfirmasi ke petugas ATC, apakah sistem PAPI
sudah ON/OFF;
87
g. Secara Remote
Pengoperasian dilakukan oleh petugas ATC / Teknisi
VISUAL AID
3. Pada unit CCR, peralatan pada posisi remote (lihat
Gbr. 1);
4. Untuk selanjutnya ON/OFF CCR PAPI dapat
dioperasikan secara remote oleh petugas ATC/VISUAL
AID dari TOWER/ Control Room MPS;
88
4.7.2. Peralatan
e. Alat ukur electrical (Tang Meter, Multi meter);
f. Insulation Tester 5000V;
g. Tool set elektrikal dan mekanikal;
h. Alat Pembersih (kain lap, kuas, Vacum cleaner).
4.8. Pelaksanaan
4.8.1. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) CCR PAPI & Lampu
PAPI
Pemeliharaan pencegahan dilaksanakan bertujuan untuk
mempertahankan unjuk hasil atau performansi/kinerja peralatan, yang
kegiatannya meliputi :
a. Pemeliharaan Harian
i. Mendapatkan Surat Perintah Tugas dari pimpinan unit.
j. Mendapatkan Izin/ Clereance dari ATC-Tower.
k. Konfirmasi semua lampu lampu menyala dan pada tingkat
brightness yang sama. Lampu cadangan yang memadai harus
tersedia untuk memungkinkan penggantian secara
menyeluruh semua lampu dalam sistem. Cadangkan sekering
bypass, apabila digunakan, juga harus disediakan. Lampu
harus segera diganti apabila terbakar atau menjadi gelap.
Apabila PAPI menggunakan sekering bypass, jangan pernah
mengganti lampu sampai sekering asosiasi tersebut
diperiksa.
b. Pemeliharaan Bulanan
n. Mendapatkan Surat Perintah Tugas dari pimpinan unit.
90
91
c. Pemeliharaan Triwulan
e. Mendapatkan Surat Perintah Tugas dari pimpinan unit.
f. Mendapatkan Izin/Clereance dari ATC-Tower.
g. Periksa apakah terdapat obstacle di daerah approach baik
yang berupa pohon tumbuh, tower-tower baru, pole lines
atau obstacle lainnya. Obstacle free untuk pesawat berjarak
4 mil panjang dan perpanjangan dari masing-masing sisi
runway sebesar 10 derajat dari tengah landasan.
h. Catat semua data hasil kegiatan dan pengukuran.
d. Pemeliharaan Semesteran
e. Mendapatkan Surat Perintah Tugas dari pimpinan unit.
f. Mendapatkan Izin/Clereance dari ATC-Tower.
g. Periksa tahanan isolasi kabel bawah tanah dan catat
hasilnya.
h. Periksa tahanan grounding system dan catat hasil.
92
93
H M B E S T T
A I U M E A A
R N L P M H K
I G A A E U
A G N T S N T
No. N U A B T A E
A N U E N R
Prosedur Pemeliharaan N L R J
A A
N D
A W
N A
L
1. Periksa apakah lampu beroperasi X
2. Periksa operasi dari kontrol-kontrol X
3. Periksa adanya kerusakan yang diakibatkan oleh service X
vehicles atau pesawat Check.
4. Bersihkan lampu dan filter. X
5. Periksa apakah ada kerusakan pada mechanical parts. X
6. Periksa penangkal petir. X
7. Periksa apakah ada kerusakan akibat air atau sarang serangga. X
8. Periksa apakah ada tikus dan hewan pengerat lainnya. X
9. Catat arus output dan tegangan input adaptor (apabila X
digunakan).
10. Periksa alignment dan aiming kotak-kotak lampu. X
11. Periksa leveling dan operasi dari tilt switch. X
12. Periksa secara menyeluruh adanya obstacle pada area PAPI. X
13. Periksa tahanan isolasi kabel bawah tanah. X
14. Periksa tahanan grounding system. X
94
95
f. Lakukan Perbaikan
e. lakukan tindakan perbaikan setelah didapat analisa dari hasil
pengukuran/ pengujian
- ganti lampu PAPI
- ganti connector kit (two pole plug)
f. Lakukan tindakan perbaikan setelah menganalisa hasil dari
pengujian Trafo series (isolating transformer) dan kabel
sekunder Kabel sekunder NYYHY 2x2,5 mm2.dengan
multitester/ megger
- ganti trafo (isolating transformer)
- ganti connector kit (two pole plug)
Pengukuran Kabel series FL2XCY 1x6 mm2. Pada circuit PAPI
Light dengan menggunakan megger.
- Ganti Connector kit
- Lakukan penyambungan/ perbaikan kabel Kabel series
FL2XCY 1x6 mm2.
g. Lakukan tindakan perbaikan setelah menganalisa hasil dari
pengujian CCR dengan cara strapping CCR
- ganti CCR dengan CCR cadangan
- ganti modul CCR
h. Lakukan tindakan perbaikan dari hasil menganalisa pengujian
sistem remote
96
2° 45‟
97
Unit B
2° 30‟
Unit A (farthest
from runway)
20. PENUTUP
10.1. Kesimpulan
c. PAPI setelah dilakukan perawatan rutin sesuai jadwal dan perbaikan
kerusakan sesuai dengan prosedur yang baku, diharapkan ketersediaan
peralatan (Availability) dapat mencapai 100 %;
d. Setiap kegiatan yang dilakukan pada PAPI harus dicatat dalam buku/kartu
Sejarah peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap serta ditandatangani
oleh teknisi yang bersangkutan, supervisor dan diketahui oleh Assistant
Manager.
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
99
SOP
SEQUENCE FLASHING LIGHT
{Merk/Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – { Nama Kota}
100
101
102
3.5.2. Pelaksanaan
3.5.2.1. Pengoperasian Peralatan (ON/OFF)
103
104
105
106
4.10. Pelaksanaan
4.2.1. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) Unit Lampu
Sequence Flashing Light
Pemeliharaan pencegahan dilaksanakan bertujuan untuk
mempertahankan unjuk hasil atau performansi/kinerja peralatan, yang
kegiatannya meliputi :
4.2.1.1. Pemeliharaan Harian
l. Mendapatkan Surat Perintah dari pimpinan unit.
m. Mendapatkan Izin/ Clereance dati ATC-Tower.
n. Lakukan inspeksi visual Sequence Flashing dengan
menggunakan mobil patroli
o. Periksa nyala lampu Sequence Flashing Light dan catat
lokasi/bar lampu Sequence Flashing Light bila ada ditemukan
kondisi OFF.
p. Konfirmasi kepada ATC-Tower setelah melakukan
pemeliharaan.
q. Catat semua data hasil kegiatan pada Log book
Bila diperlukan lakukan permohonan terbitkan NOTAM
(Notice to Airman) sebelum melakukan pemeliharaan.
4.2.1.2. Pemeliharaan Mingguan
a. Mendapatkan Surat Perintah Tugas dari pimpinan unit.
b. Mendapatkan Izin/Clereance dari ATC-Tower.
c. Periksa kerja lampu Sequence Flashing.
d. Mintalah personil atc-tower/visual aid untuk mengaktifkan
sistem operasi melalui setiap langkah brightness dari panel
remote control desk tower/visual aid.
e. Lakukan pemeriksaan dan perbaikan pada lampu Sequence
Flashing yang dilaporkan dalam kondisi off dalam inspeksi
harian.
f. Periksa kebersihan pada masing – masing unit lampu
Sequence Flashing dan panel master.
107
108
109
H M B T S T T
A I U R E A A
R N L I M H K
I G A W E U T
A G N U S N E
110
111
112
113
114
I.P Inset - 45
Eleveted - 67
25. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
i. Sequence Flashing Light setelah dilakukan perawatan rutin sesuai jadwal dan
perbaikan kerusakan sesuai dengan prosedur yang baku, diharapkan
ketersediaan peralatan (Availability) dapat mencapai 100 %;
j. Setiap kegiatan yang dilakukan pada Sequence Flashing Light harus dicatat
dalam buku/kartu Sejarah peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap
serta ditandatangani oleh teknisi yang bersangkutan, PTO dan diketahui oleh
Kepala Dinas (Junior Manager).
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
115
SOP
RUNWAY LIGHT
{Merk/ Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – { Nama Kota}
116
117
3.6.2. Pelaksanaan
3.6.2.1. Pengoperasian Peralatan (ON/OFF)
a. Secara Lokal/Manual (Di lokasi CCR/Sub Gardu CCR)
11. Koordinasi dengan unit terkait Petugas ATC
12. Di lokasi sub gardu pada unit CCR lakukan:
v) Prosedur pada poin 3.1.1.2.;
w) Putar posisi Selection Rotary Switch/tekan Push
Buttons ke/pada posisi lokal;
x) Putar posisi Selection Rotary Switch/tekan Push
Buttons dari step 1 s/d step 5 dan perhatikan
perubahan tegangan & Arus pada setiap level
brightness pada front Panel CCR ;
y) Atau putar posisi Selection Rotary Switch/tekan
Push Buttons dengan level brightness (1 s/d 5)
sesuai permintaan petugas ATC;
z) Jika CCR tidak dapat dioperasikan baik “On”
maupun “Off”, lakukan langkah analisa kerusakan
dan perbaikan.
119
B. Secara Remote
2.1.1. Pada unit CCR posisikan Selection Rotary
switch/Push Buttons ke/pada posisi Remote/Lokal;
2.1.2. Untuk selanjutnya ON/OFF CCR dapat dioperasikan
secara remote oleh petugas ATC/VISUAL AID dari
Tower/RCMS Visual Aid;
2.1.3. Jika CCR tidak dapat dioperasikan baik “On” atau
”Off”, lakukan langkah analisa kerusakan dan
perbaikan.
120
3.1.2.2. Kondisi CCR Runway Edge Light Tidak Dapat Dioperasikan baik
secara Remote maupun Lokal/Manual
i. Lakukan analisa pada :
a. Sistem unit CCR Runway Edge Light;
b. Sistem Jaringan Runway Edge Light.
j. Jika terjadi kerusakan lakukan koordinasi dengan ATC
untuk informasi kerusakan (Kategori 1, 2, dan 3), bila
diperlukan permohonan terbitkan NOTAM (Notice to
Airmen sesuai KP 39 Tahun 2015).
121
4.1.2 Peralatan
a. Alat ukur electrical (Tang Meter, Multimeter, Megger 5000V).
b. Tool set elektrikal dan mekanikal.
c. Alat Pembersih (kain lap, kuas, Vacum cleaner).
5.2. Pelaksanaan
5.2.1. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) CCR Runway Edge
Light & Lampu Runway Edge Light
Pemeliharaan pencegahan dilaksanakan bertujuan untuk
mempertahankan unjuk hasil atau performansi/kinerja peralatan, yang
kegiatannya meliputi :
4.2.1.1 Pemeliharaan Harian
r. Periksa nyala Runway Edge Light yang ON dan cek lampu-
lampu yang OFF;
s. Catat semua data hasil kegiatan.
123
124
H M B S T T
A I U E A A
R N L M H K
I G A E U T
A G N S N E
N U A T A R
A N E N J
No. Prosedur Pemeliharaan N R A
D
W
A
L
1. Inspeksi semua lampu yang padam; lakukan perbaikan yang dibutuhkan X
2. Periksa kebersihan semua lensa X
3. Lakukan pengetesan fotometrik dan periksa keselarasan dan orientasi X X
lampu
4. Selaraskan lampu jika dibutuhkan X X
5. Bersihkan fixture dan soket X
6. Periksa ketinggian lampu X
7. Periksa kelembaban dalam lampu X
8. Periksa fixture dari korosi dan kerusakan X
9. Periksa fitting lampu dan bersihkan sambungannya X
10. Periksa gasket X
11. Bersihkan tumbuhan di sekitar lampu X
125
126
127
6. PENUTUP
6.1. Kesimpulan
a. Runway Edge Light setelah dilakukan perawatan rutin sesuai jadwal dan
perbaikan kerusakan sesuai dengan prosedur yang baku, diharapkan
ketersediaan peralatan (Availability) dapat mencapai 100 %;
b. Setiap kegiatan yang dilakukan pada Runway Edge Light harus dicatat
dalam buku/kartu Sejarah peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap
serta ditanda tangani oleh teknisi yang bersangkutan, Supervisor dan
diketahui oleh Asisten Manager.
128
a. SOP ini dapat dirubah dan atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi di
lapangan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pejabat
setingkat Junior Manager dengan tetap mempertimbangkan aspek
keamanan dan keselamatan operasional penerbangan;
b. Setiap pekerjaan pengoperasian dan pemeliharaan harus mengutamakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
129
SOP
THRESHOLD END LIGHT
{Merk/ Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – {Nama Kota}
130
2. PENGERTIAN UMUM
1.13. Definisi
Threshold Light adalah rambu penerangan yang berfungsi sebagai petunjuk
ambang batas landasan pacu, dipasang pada batas ambang landasan pacu
dengan jarak tertentu, memancarkan cahaya berwarna hijau.
131
End Light yaitu rambu penerangan yang berfungsi sebagai petunjuk batas akhir
landasan pacu, dipasang pada batas akhir landasan pacu dengan jarak
tertentu, memancarkan cahaya berwarna merah.
132
3.7.1.1. Personil
v. Personil memakai APD dengan benar;
w. Jumlah personil pengoperasian minimal 2 (dua) orang;
x. Personil memiliki Lisensi dan Rating yang masih berlaku;
3.7.1.2. Di Lokasi CCR/Sub Gardu CCR
a. Pada Unit CCR :
4. Periksa posisi operasi yang digunakan pada Display &
Menu CCR Threshold End Light (Remote/Lokal);
5. Periksa parameter CCR :
a) Power supply / voltage padaCCR;
b) Tegangan input 220/230 VAC atau 380/400 VAC;
c) Tegangan power control 48 VDC (Remote Control);
d) Fuse utama dan fuse control pada PCB atau card.
6. Pastikan semua parameter pada unit CCR sudah baik
dan sesuai dengan spesifikasi teknis CCR.
3.7.2. Pelaksanaan
3.7.2.1. Pengoperasian Peralatan (ON/OFF)
j. Secara Lokal/Manual (Di Lokasi CCR/Sub Gardu CCR)
Pengoperasian dilakukan oleh Teknisi VISUAL AID
13. Koordinasi dengan unit terkait (Petugas ATC)
14. Di lokasi sub gardu pada unit CCR lakukan:
aa) Prosedur pada poin 3.1.1.2.;
bb) Putar posisi Selection Rotary Switch/tekan Push
Buttons ke/pada posisi lokal;
cc) Putar posisi Selection Rotary Switch/tekan Push
Buttons dari step 1 s/d step 5 dan perhatikan
perubahan tegangan & Arus pada setiap level
brightness pada front Panel CCR Threshold End
Light (lihat Gbr. 1/2);
133
134
Push Buttons
3.7.3.2. Kondisi CCR Threshold End Light Tidak Dapat Dioperasikan baik
secara Remote maupun Lokal/Manual
k. Lakukan analisa pada :
c. Sistem unit CCR Threshold End Light.
d. Sistem Jaringan Threshold End Light.
l. Jika terjadi kerusakan lakukan koordinasi dengan ATC
untuk informasi kerusakan, bila diperlukan permohonan
terbitkan NOTAM (Notice to Airman).
5. PROSEDUR PEMELIHARAAN
5.3. Persiapan
4.1.1 Personil
d. Pastikan personil memakai APD dengan benar.
e. Jumlah personil pengoperasian minimal 2 (dua) orang.
f. Memiliki lisensi dan rating yang masih berlaku.
4.1.2 Peralatan
d. Alat ukur electrical (Tang Meter, Multimeter, Megger 5000V).
e. Tool set elektrikal dan mekanikal.
f. Alat Pembersih (kain lap, kuas, Vacum cleaner).
5.4. Pelaksanaan
5.4.1. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) CCR Threshold End
Light
Pemeliharaan pencegahan dilaksanakan bertujuan untuk
mempertahankan unjuk hasil atau performansi/kinerja peralatan, yang
kegiatannya meliputi :
4.2.1.5 Pemeliharaan Harian
t. Periksa nyala lampu Threshold End Light yang ON dan cek
lampu-lampu yang OFF;
u. Catat semua data hasil kegiatan.
136
137
138
139
142
143
5 PENUTUP
5.3 Kesimpulan
k. Threshold End Light setelah dilakukan perawatan rutin sesuai jadwal dan
perbaikan kerusakan sesuai dengan prosedur yang baku, diharapkan
ketersediaan peralatan (Availability) dapat mencapai 100 %.
l. Setiap kegiatan yang dilakukan pada Threshold End Light harus dicatat
dalam buku/ kartu Sejarah peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap
serta ditandatangani oleh teknisi yang bersangkutan, Supervisor dan
diketahui oleh Kepala Dinas (Assistant Manager).
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
144
145
SOP
THRESHOLD END LIGHT
{Merk/ Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – {Nama Kota}
146
6. PENGERTIAN UMUM
1.15. Definisi
Threshold Light adalah rambu penerangan yang berfungsi sebagai petunjuk
ambang batas landasan pacu, dipasang pada batas ambang landasan pacu
dengan jarak tertentu, memancarkan cahaya berwarna hijau.
147
End Light yaitu rambu penerangan yang berfungsi sebagai petunjuk batas akhir
landasan pacu, dipasang pada batas akhir landasan pacu dengan jarak
tertentu, memancarkan cahaya berwarna merah.
148
3.8.1.1. Personil
y. Personil memakai APD dengan benar;
z. Jumlah personil pengoperasian minimal 2 (dua) orang;
aa. Personil memiliki Lisensi dan Rating yang masih berlaku;
3.8.1.2. Di Lokasi CCR/Sub Gardu CCR
b. Pada Unit CCR :
7. Periksa posisi operasi yang digunakan pada Display &
Menu CCR Threshold End Light (Remote/Lokal);
8. Periksa parameter CCR :
e) Power supply / voltage padaCCR;
f) Tegangan input 220/230 VAC atau 380/400 VAC;
g) Tegangan power control 48 VDC (Remote Control);
h) Fuse utama dan fuse control pada PCB atau card.
9. Pastikan semua parameter pada unit CCR sudah baik
dan sesuai dengan spesifikasi teknis CCR.
3.8.2. Pelaksanaan
3.8.2.1. Pengoperasian Peralatan (ON/OFF)
l. Secara Lokal/Manual (Di Lokasi CCR/Sub Gardu CCR)
Pengoperasian dilakukan oleh Teknisi VISUAL AID
15. Koordinasi dengan unit terkait (Petugas ATC)
16. Di lokasi sub gardu pada unit CCR lakukan:
dd) Prosedur pada poin 3.1.1.2.;
ee) Putar posisi Selection Rotary Switch/tekan Push
Buttons ke/pada posisi lokal;
ff) Putar posisi Selection Rotary Switch/tekan Push
Buttons dari step 1 s/d step 5 dan perhatikan
perubahan tegangan & Arus pada setiap level
brightness pada front Panel CCR Threshold End
Light (lihat Gbr. 1/2);
149
150
Push Buttons
3.8.3.2. Kondisi CCR Threshold End Light Tidak Dapat Dioperasikan baik
secara Remote maupun Lokal/Manual
m. Lakukan analisa pada :
e. Sistem unit CCR Threshold End Light.
f. Sistem Jaringan Threshold End Light.
n. Jika terjadi kerusakan lakukan koordinasi dengan ATC
untuk informasi kerusakan, bila diperlukan permohonan
terbitkan NOTAM (Notice to Airman).
9. PROSEDUR PEMELIHARAAN
5.5. Persiapan
4.1.1 Personil
g. Pastikan personil memakai APD dengan benar.
h. Jumlah personil pengoperasian minimal 2 (dua) orang.
i. Memiliki lisensi dan rating yang masih berlaku.
4.1.2 Peralatan
g. Alat ukur electrical (Tang Meter, Multimeter, Megger 5000V).
h. Tool set elektrikal dan mekanikal.
i. Alat Pembersih (kain lap, kuas, Vacum cleaner).
5.6. Pelaksanaan
5.6.1. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) CCR Threshold End
Light
Pemeliharaan pencegahan dilaksanakan bertujuan untuk
mempertahankan unjuk hasil atau performansi/kinerja peralatan, yang
kegiatannya meliputi :
4.2.1.10 Pemeliharaan Harian
v. Periksa nyala lampu Threshold End Light yang ON dan cek
lampu-lampu yang OFF;
w. Catat semua data hasil kegiatan.
152
nn. Periksa posisi operasi yang digunakan pada Display & Menu
CCR Threshold End Light;
oo. Periksa dan ukur supply voltage pada CCR Threshold End
Light;
pp. Periksa dan ukur arus input dan output serta tegangan antar
phase dan antar phase ke netral CCR Threshold End Light;
qq. Periksa power control dan input MCB;
rr. Periksa sirkuit-sirkuit kontrol pada setiap Step Brightness
CCR Threshold End Light;
ss. Pada terminal input CCRThreshold End Light periksa fuse
atau circuit breaker dan kontaktor;
tt. Pada terminal output CCR Threshold End Light periksa semua
sambungan output ke beban;
uu. Periksa dan bersihkan sekring CCR Threshold End Light;
vv. Periksa kerja lampu secara local dan remote pada CCR room
di gardu/substation atau di HMI (Human Machine Interface);
ww. Periksa penunjukkan ampere meter pada CCR Threshold End
Light dan bila perlu set ulang;
xx. Lakukan tes beban secara lokal, fungsi kerja Selector
Switch/Push Buttons dan fungsi kerja Brightness CCR
Threshold End;
yy. Periksa arus output lampu Threshold End;
zz. Periksa dan bersihkan debu/kotoran pada armature
Threshold End Light dan bila perlu ganti prisma glassnya;
aaa. Periksa nyala Threshold End Light dan sesuaikan dengan
Brightness CCR;
bbb. Catat semua data hasil kegiatan dan pengukuran.
4.2.1.12 Pemeliharaan Bulanan
l. Lakukan pelaksanaan pemeliharaan mingguan;
m. Bersihkan armatur lampu Threshold End baik yang elevated
maupun inset;
n. Catat semua data hasil kegiatan dan pengukuran.
4.2.1.13 Pemeliharaan Triwulan
a. Lakukan pelaksanaan pemeliharaan bulanan;
153
154
155
158
159
6 PENUTUP
5.5 Kesimpulan
m. Threshold End Light setelah dilakukan perawatan rutin sesuai jadwal dan
perbaikan kerusakan sesuai dengan prosedur yang baku, diharapkan
ketersediaan peralatan (Availability) dapat mencapai 100 %.
n. Setiap kegiatan yang dilakukan pada Threshold End Light harus dicatat
dalam buku/ kartu Sejarah peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap
serta ditandatangani oleh teknisi yang bersangkutan, Supervisor dan
diketahui oleh Kepala Dinas (Assistant Manager).
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
160
SOP
Taxiway Edge Light
{Merk/ Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – {Nama Kota}
161
162
163
164
165
Display &
Menu
Push Buttons
166
3.9.3.2. Kondisi CCR taxiway edge Light Tidak Dapat Dioperasikan baik
secara Remote maupun Lokal/Manual
o. Lakukan analisa pada :
g. Sistem unit CCR taxiway edge Light.
h. Sistem Jaringan taxiway edge Light.
p. Jika terjadi kerusakan lakukan koordinasi dengan ATC
untuk informasi kerusakan (Kategori 1, 2, dan 3), bila
diperlukan permohonan terbitkan NOTAM (Notice to
Airman).
5.8. Pelaksanaan
5.8.1. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) CCR taxiway edge
Light & Lampu taxiway edge Light
Pemeliharaan pencegahan dilaksanakan bertujuan untuk
mempertahankan unjuk hasil atau performansi/kinerja peralatan, yang
kegiatannya meliputi:
4.2.1.15 Pemeliharaan Harian
a. Mendapat surat perintah tugas dari pimpinan unit.
b. Mendapatkan Izin/ Clereance dari ATC-Tower.
c. Lakukan inspeksi visual High Speed Exit Taxiway Centerline
Light dengan menggunakan mobil patroli, catat lokasi/ jumlah
bila ada lampu yang OFF.
167
168
169
170
172
STANDAR
NO. PERALATAN PARAMETER REFERENSI
PERFORMANSI
1. Taxiway Edge Light units Semua KP 608 Tahun
Light operational 2015
- Steady burning
Colour Blue KP 608 Tahun
2015
CCR
OutsteBrihtness
Step 1 2.72 – 2.88 A
Step 2 3.30-3.50 A
Step 3 3.98-4.22 A
Step 4 5.04-5.36 A
Step 5 6.40-6.70 A
Input voltage (V) 220-240 V
380-400 V
Tegangan Power 24 VDC
Control
Isolating Resistance >20 MΩ KP 608 Tahun
2015
Isolating 50W/6.6 A
Transformer
Secondary Cable NYYHY
2x2.5sqmm
Primary Cable FL2XCY
1x6sqmm
Circuit 1 Circuit
Obtructions Tanpa KP 608 Tahun
halangan/ 2015
Obtruction
o. Taxiway Edge Light setelah dilakukan perawatan rutin sesuai jadwal dan
perbaikan kerusakan sesuai dengan prosedur yang baku, diharapkan
ketersediaan peralatan (Availability) dapat mencapai 100 %.
p. Setiap kegiatan yang dilakukan pada Taxiway Edge Light harus dicatat
dalam buku/ kartu Sejarah peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap
serta ditandatangani oleh teknisi yang bersangkutan, Supervisor dan
diketahui oleh Kepala Dinas (Assistant Manager).
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
175
SOP
CONSTANT CURRENT REGULATOR
{Merk/Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – {Nama Kota}
176
177
CCR berfungsi sebagai alat catu daya listrik peralatan Visual Aid suatu Bandar
udara agar memperoleh intensitas cahaya yang merata karena jarak beban
lighting yang relative jauh
178
179
Push Button
Display &
Menu
180
Push Buttons
181
182
5.10. Pelaksanaan
4.2.1 Pemeliharaan Pencegahan
a. Pemeliharaan Harian
a. Periksa operasi CCR pada setiap step Brightness
(Remote/Lokal);
b. Catat semua data hasil kegiatan.
b. Pemeliharaan Mingguan
1. Lakukakan pelaksanaan pemeliharaan Harian;
2. Periksa posisi operasi yang digunakan pada Display & Menu
CCR (Remote/Lokal);
3. Periksa dan ukur supply voltage CCR;
4. Periksa dan ukur arus input dan output CCR serta tegangan
antar phase dan antar phase ke netral;
183
184
185
d. Lakukan Perbaikan
1. CCR tidak berfungsi/beroperasi dan lampu indikasi Power
“OFF”
a) Periksa tegangan supply ke CCR;
b) Kesalahan pada supply voltage, periksa apakah
tegangan masukannya sudah sesuai dengan rating
platenya;
c) Sekring/fuse terbakar, periksa pentanahan CCR
sebelum mengganti sekring/fuse;
d) Sekring/fuse terbakar, periksa trafo Micro Controller
Board dan ganti bila diperlukan;
e) Sekring/fuse (Microcontroller Board) terbakar,
periksa trafo Control Board dan ganti bila diperlukan;
f) Kerusakan pada trafo Micro Controller Board, periksa
tegangan 230VAC antara terminal L & N.
186
187
188
189
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
q. CCR setelah dilakukan perawatan rutin sesuai jadwal dan perbaikan
kerusakan sesuai dengan prosedur yang baku, diharapkan ketersediaan
peralatan (Availability) dapat mencapai 100 %;
r. Setiap kegiatan yang dilakukan pada CCR harus dicatat dalam buku/kartu
Sejarah peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap serta ditandatangani
oleh teknisi yang bersangkutan, Supervisor dan diketahui oleh Assistant
Manager.
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
SOP
WIND DIRECTION INDICATOR
{Merk/ Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – { Nama Kota}
191
192
193
194
196
2. Kategori 2 (dua)
3. Kategori 3 (tiga)
5.12. Pelaksanaan
5.12.1. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) Wind
Derection Indicator
Pemeliharaan pencegahan dilaksanakan bertujuan untuk
mempertahankan unjuk hasil atau performansi/kinerja peralatan, yang
kegiatannya meliputi:
4.2.1.18 Pemeliharaan Harian
a. Secara visual lakukan pemeriksaan untuk memastikan
semua lampu menyala dengan baik setiap malam.
4.2.1.19 Pemeliharaan Bulanan
iii. Periksa cone untuk melihat apakah dapat berayun bebas
sejauh 360 derajat.
jjj. Periksa kondisi kain wind cone. Kain dari kerucut harus
diperiksa dengan hati-hati dari jarak dekat. Kain harus
diganti bila lusuh, koyak, kotor, maupun pudar
warnanya.
kkk. Lakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa
pergerakan wind cone tidak terhalang oleh tanaman
197
198
199
H M B D S T T
A I U U E A A
R N L A M H K
I G A B E U T
A G N U S N E
No. Prosedur Pemeliharaan N U A L T A R
A N A E N J
N N R A
A D
N W
A A
L
200
201
202
23. PENUTUP
5.9 Kesimpulan
s. Wind Cone setelah dilakukan perawatan rutin sesuai jadwal dan perbaikan
kerusakan sesuai dengan prosedur yang baku, diharapkan ketersediaan
peralatan (Availability) dapat mencapai 100 %.
t. Setiap kegiatan yang dilakukan pada wind cone harus dicatat dalam buku/
kartu Sejarah peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap serta
ditandatangani oleh teknisi yang bersangkutan, Supervisor dan diketahui
oleh Kepala Dinas (Assistant Manager).
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
203
SOP
FLOOD LIGHT
{Merk/ Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – { Nama Kota}
204
pilot untuk memarkir pesawatnya dan membantu segala kegiatan yang ada di
areal apron lainnya seperti groundhandling, maintenance dan lainnya.
206
3.11.4.1.Personil
a. Pastikan personil memakai APD dengan benar;
b. Pastikan jumlah personil pengoperasian minimal 2 (dua)
orang;
c. Pastikan personil memiliki License yang masih berlaku;
3.11.4.2.Peralatan
a. Alat ukur electrical (Tang Meter, Multi meter);
b. Tool set elektrikal dan mekanikal;
c. Alat Pembersih (kain lap, kuas, Vacum cleaner).
3.11.5. Pelaksanaan
3.1.2.1 Pengoperasian Peralatan (ON/OFF)
3.1.2.1.1 Manual
23. Koordinasi dengan unit terkait {Petugas ATC (No.
Telpon)}
24. Dilokasi panel pada unit Panel Flood Light lakukan:
rr) Pastikan power supply sudah “On”/Stand by;
ss) Putar posisi Drum Switch ke/pada posisi lokal/I dan
perhatikan nilai arus & tegangannya;
tt) Atur posisi Switch Timer ke posisi ON/OFF
uu) Konfirmasi ke petugas ATC, apakah sistem Flood
Light sudah ON/OFF;
vv) Jika Flood Light tidak dapat dioperasikan baik “On”
maupun “Off”, lakukan langkah analisa kerusakan
dan perbaikan.
3.1.2.1.2 Secara Remote
1. Pada unit Panel posisikan Drum switch & Switch
Timer ke/pada posisi Auto (lihat Gambar. 2);
2. Untuk selanjutnya ON/OFF Flood Light dapat
dioperasikan secara remote oleh petugas
ATC/VISUAL AID dari Tower/Control Room MPS;
3. Jika Flood Light tidak dapat dioperasikan baik “On”
atau ”Off”, lakukan langkah analisa kerusakan dan
perbaikan.
207
Gambar. 2
Drum Switch untuk
Remote/Off/Lokal
4.2 Pelaksanaan
4.2.1 Pemeliharaan pencegahan Flood Light
4.2.1.1 Pemeliharaan Harian (penjelasan)
a. Periksa posisi operasi yang digunakan pada panel
Flood Light;
Lakukan pemeriksaan pada panel apakah dalam
kondisi remote atau local
b. Periksa supply voltage Flood Light;
Lakukan pengecekan tegangan menggunakan
avometer
c. Periksa tegangan input,power control dan input
MCB;
Lakukan pengecekan menggunakan avometer
d. Catat semua data hasil kegiatan dan pengukuran.
4.2.1.2 Pemeliharaan Semesteran
209
H M B E S T T
A I U M E A A
R N L P M H K
I G A A E U T
A G N T S N E
N U A B T A R
No. Prosedur Pemeliharaan A N U E N J
N L R A
A D
N W
A A
N L
210
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Flood Light setelah dilakukan perawatan rutin sesuai jadwal dan perbaikan
kerusakan sesuai dengan prosedur yang baku, diharapkan ketersediaan peralatan
(Availability) dapat mencapai 100 %;
b. Setiap kegiatan yang dilakukan pada Flood Light harus dicatat dalam
buku/kartu Sejarah peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap serta
ditandatangani oleh teknisi yang bersangkutan, PTO dan diketahui oleh Kepala
Dinas (Junior Manager).
212
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
213
SOP
SIRENE
{Merk/Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – {Nama Kota}
214
Gambar 1. Sirene
215
3.11.6.2. Peralatan
a. Alat ukur electrical (Tang Meter, Multi meter);
b. Tool set elektrikal dan mekanikal;
216
3.11.7.Pelaksanaan
3.11.7.1. Pengoperasian Peralatan (ON/OFF)
a. Menghidupkan Secara Lokal
1. Periksa posisi selector switch;
2. Periksa tegangan input dan terminasi kabel;
3. Periksa tegangan input 18 - 24 VDC
4. Tekan tombol ON Horn pada display Control Desk,
5. Untuk pengoperasian selanjutnya dilakukan oleh petugas
ATC dari Control Desk di Tower.
b. Menghidupkan Secara Remote
1. Pindahkan drum switch pada posisi remote;
2. Untuk selanjutnya dapat dioperasikan oleh unit ATC
melalui control desk.
3.11.8.Kontingensi Plan
Kondisi emergency adalah kondisi dimana unit Sirene tidak dapat
dioperasikan secara remote dari control desk tower.
217
4. PROSEDUR PEMELIHARAAN
4.1.Persiapan
5.12.2. Personil
g. Personil memiliki Rating yang masih berlaku
h. Personil memakai APD dengan benar.
i. Jumlah personil pengoperasian minimal 2 (dua) orang.
5.12.3. Peralatan
i. Alat ukur electrical (Tang Meter, Multi meter);
j. Tool set elektrikal dan mekanikal;
k. Alat Pembersih (kain lap, kuas, Vacum cleaner).
4.2.Pelaksanaan
4.2.1. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance)
Pemeliharaan pencegahan dilaksanakan bertujuan untuk
mempertahankan unjuk hasil atau performansi/kinerja peralatan, yang
kegiatannya meliputi :
4.2.1.1. Pemeliharaan Harian
a. Mendapatkan Surat Perintah Tugas dari pimpinan unit.
b. Mendapatkan Izin/Clereance dari ATC-Tower.
c. Periksa sirkuit-sirkuit control Horn.
d. Periksa kabel kabel pada panel.
e. Catat semua data hasil kegiatan pemeriksanaan.
218
H M B S T T
A I U E A A
R N L M H K
I G A E U
A G N S N T
N U A T A E
A N E N R
N R J
No. Prosedur Pemeliharaan A
D
W
A
L
1. Periksa sirkuit-sirkuit control Horn. X
2. Periksa kebersihan area sekitar Horn. X
219
220
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
a. Peralatan horn setelah dilakukan perawatan rutin sesuai jadwal dan
perbaikan kerusakan sesuai dengan prosedur yang baku, diharapkan
ketersediaan peralatan (Availability) HORN dapat mencapai 100%;
b. Dalam melakukan perawatan dan atau perbaikan Horn/Sirene
harus dilakukan dan disaksikan oleh teknisi yang memiliki rating
CCR dan atau ALS. *)
c. Setiap kegiatan yang dilakukan terhadap peralatan HORN harus
dicatat dalam log book peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap
serta ditandatangani oleh teknisi yang bersangkutan, supervisor dan
diketahui oleh Kepala Dinas (Assistant Manager).
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
222
SOP
APRON EDGE LIGHTS
{Merk/ Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – { Nama Kota}
223
224
225
3.12.1.2.Peralatan
m. Alat ukur electrical (Tang Meter, Multimeter, Megger
5000V).
n. Tool set elektrikal dan mekanikal.
o. Alat Pembersih (kain lap, kuas, Vacum cleaner).
3.12.2. Pelaksanaan
3.12.2.1. Pengoperasian Peralatan (ON/OFF)
b. Secara Lokal/Manual (Di lokasi CCR/Sub Gardu CCR)
25. Koordinasi dengan unit terkait Petugas ATC
26. Di lokasi sub gardu pada unit CCR lakukan:
ww) Prosedur pada poin 3.1.1.2.;
xx) Putar posisi Selection Rotary Switch/tekan Push
Buttons ke/pada posisi lokal;
yy) Putar posisi Selection Rotary Switch/tekan Push
Buttons dari step 1 s/d step 5 dan perhatikan
perubahan tegangan & Arus pada setiap level
brightness pada front Panel CCR ;
zz) Atau putar posisi Selection Rotary Switch/tekan
Push Buttons dengan level brightness (1 s/d 5)
sesuai permintaan petugas ATC;
aaa) Jika CCR tidak dapat dioperasikan baik “On”
maupun “Off”, lakukan langkah analisa kerusakan
dan perbaikan.
226
C. Secara Remote
3.1.1. Pada unit CCR posisikan Selection Rotary
switch/Push Buttons ke/pada posisi Remote/Lokal;
3.1.2. Untuk selanjutnya ON/OFF CCR dapat dioperasikan
secara remote oleh petugas ATC/VISUAL AID dari
Tower/RCMS Visual Aid;
3.1.3. Jika CCR tidak dapat dioperasikan baik “On” atau
”Off”, lakukan langkah analisa kerusakan dan
perbaikan.
227
228
15.1.3Kontingensi Plan
3.1.2.3. Kondisi Remote Gagal/Tidak Berfungsi
Yang dimaksud kondisi remote gagal/tidak berfungsi
adalah terjadinya kegagalan operasi CCR secara remote
dimana sebelumnya CCR telah di ON/OFF secara remote oleh
petugas ATC/teknisi Visual aid.
Langkah yang dilakukan :
Pengoperasian dilakukan oleh Teknisi Visual Aid
w. Lakukan langkah pengoperasian secara Lokal/Manual;
x. Jika CCR Apron Edge Light tidak dapat dioperasikan baik
“On” maupun ”Off”, lakukan langkah analisa kerusakan
dan perbaikan.
3.1.2.4. Kondisi CCR Apron Edge Light Tidak Dapat Dioperasikan baik
secara Remote maupun Lokal/Manual
y. Lakukan analisa pada :
o. Sistem unit CCR Apron Edge Light;
p. Sistem Jaringan Apron Edge Light.
z. Jika terjadi kerusakan lakukan koordinasi dengan ATC
untuk informasi kerusakan (Kategori 1, 2, dan 3), bila
diperlukan permohonan terbitkan NOTAM (Notice to
Airmen sesuai KP 39 Tahun 2015);
229
6.2. Pelaksanaan
6.2.1. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) CCR Apron Edge
Light & Lampu Apron Edge Light
Pemeliharaan pencegahan dilaksanakan bertujuan untuk
mempertahankan unjuk hasil atau performansi/kinerja peralatan, yang
kegiatannya meliputi:
4.2.3.8 Pemeliharaan Harian
x. Periksa nyala Apron Edge Light yang ON dan cek lampu-
lampu yang OFF;
y. Catat semua data hasil kegiatan.
4.2.3.9 Pemeliharaan Mingguan
lll. Lakukakan pelaksanaan pemeliharaan Harian;
mmm. Periksa posisi operasi yang digunakan pada Display
& Menu CCR Apron Edge Light;
nnn. Periksa dan ukur supply voltage pada CCR Apron
Edge Light;
ooo. Periksa dan ukur arus input dan output serta
tegangan antar phase dan antar phase ke netral CCR Apron
Edge Light;
ppp. Periksa power control dan input MCB;
qqq. Periksa sirkuit-sirkuit kontrol pada setiap Step
Brightness CCR Apron Edge Light;
rrr. Pada terminal input CCR Apron Edge Light periksa fuse
atau circuit breaker dan kontaktor;
sss. Pada terminal output CCR Apron Edge Light periksa
semua sambungan output ke beban;
ttt. Periksa dan bersihkan sekring CCR Apron Edge Light;
uuu. Periksa kerja lampu secara local dan remote pada
CCR room di gardu/substationatau di HMI (Human Machine
Interface);
230
232
H M B E S T T
A I U M E A A
R N L P M H K
I G A A E U T
A G N T S N E
N U A B T A R
A N U E N J
No. Prosedur Pemeliharaan N L R A
A D
N W
A A
N L
1. Inspeksi semua lampu yang padam; lakukan perbaikan X
yang dibutuhkan
2. Periksa kebersihan semua lensa X
3. Lakukan pengetesan fotometrik dan periksa keselarasan X X
dan orientasi lampu
4. Selaraskan lampu jika dibutuhkan X X
5. Bersihkan fixture dan soket X
6. Periksa ketinggian lampu X
7. Periksa kelembaban dalam lampu X
8. Periksa fixture dari korosi dan kerusakan X
9. Periksa fitting lampu dan bersihkan sambungannya X
10. Periksa gasket X
11. Bersihkan tumbuhan di sekitar lampu X
233
234
235
7. PENUTUP
7.1. Kesimpulan
c. Apron Edge Light setelah dilakukan perawatan rutin sesuai jadwal dan
perbaikan kerusakan sesuai dengan prosedur yang baku, diharapkan
ketersediaan peralatan (Availability) dapat mencapai 100 %;
d. Setiap kegiatan yang dilakukan pada ApronEdge Light harus dicatat dalam
buku/kartu Sejarah peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap serta
ditanda tangani oleh teknisi yang bersangkutan, Supervisor dan diketahui
oleh Asisten Manager.
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
236
SOP
GENERATOR SET
{Merk/ Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – {Nama Kota}
237
Radiator
Turbo Charger
Engine Breather
Alternator
Starter Genset
Charger Battery
Gambar 1. Generator Set
Battery starter
listrik ke jaringan teknik atau jaringan priority pada saat suplai catu daya
utama (PLN) mengalami kegagalan atau failure.
239
240
241
5. PROSEDUR PEMELIHARAAN
4.1 Persiapan
4.1.1 Personil
a. Briefing dan koordinasi dengan semua personil perihal tugas dan
tanggung jawab masing-masing di peralatan.
b. Pastikan personil memiliki Rating Genset dan Acos.
c. Pastikan personil memakai APD dengan benar.
d. Pastikan jumlah personil pemeliharaan minimal 2 orang atau lebih.
4.1.2 Peralatan Pemeliharaan
a. Work Order (WO)
243
244
245
247
249
H D B T E T T
A U U I N A A
R A L G A H K
I M A A M U T
A I N B B N E
N N A U U A R
No. Prosedur Pemeliharaan G N L L N J
G A A A
U N N D
A A A W
N N N A
L
250
251
STANDAR HASIL
NO. PERALATAN PARAMETER PENGUKURAN REFERENSI
PERFORMANSI
1 Alternator Tegangan Output 220/400 Volt
2 enggine Putaran Mesin 1500 Rpm
3 Modul Kecepatan < 10 second
Synchron synchron
4 Battery Tegangan input 12 volt
Charger
4.2.5.5 Lakukan pengujian ulang secara manual ataupun Remote;
4.2.5.6 Koordinasi dengan dinas terkait dan informasikan kondisi terkini
peralatan;
4.2.5.7 Catat dan Arsipkan setiap kegiatan yang dilakukan.
6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
u. Generator Set setelah dilakukan perawatan rutin sesuai jadwal dan
perbaikan kerusakan sesuai dengan prosedur yang baku, diharapkan
ketersediaan peralatan (Availability) dapat mencapai 100 %;
v. Dalam melakukan perawatan dan atau perbaikan Generator Set harus
dilakukan dan disaksikan oleh teknisi yang memiliki rating Genset &
Acos
w. Setiap kegiatan yang dilakukan pada Generator Set harus dicatat dalam
buku/kartu Sejarah peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap serta
ditandatangani oleh teknisi yang bersangkutan, PTO dan diketahui oleh
Kepala Dinas (Junior Manager).
252
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
253
SOP
AUTOMATIC CHANGE OVER SWITCH (ACOS)
{Merk/Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – {Kota}
Panel TM MCb
Panel TM MCa
254
6. PENGERTIAN UMUM
1.30. Definisi
ACOS adalah panel saklar pindah dari catu daya utama ke catu daya
sekunder atau sebaliknya yang dikontrol oleh sebuah unit control
automatic. Change Over Suplai Utama terjadi jika under voltage sebesar 10%
dan gangguan earth fault disisi Up stream maupun disisi down stream
incoming PLN, pada saat terjadi gangguan proteksi memerintahkan Main CB
untuk open selanjutnya memerintahkan CB standby untuk Close, sehingga
terjadi change over. Waktu yang dibutuhkan untuk change over adalah 1.7
second untuk proteksi bekerja, dan 0.3 second untuk Close CB standby.
d. Panel Synchronies
e. MCa (Main Cubicle a/operasi), MCb (Main Cubicle b/standby), MCc (Main
Cubicle c/coupling)
256
257
B. Secara Remote
1) Pelaksanaan dari SCADA
Untuk proses off dan on CB dilaksanakan dari
monitor SCADA dengan cara :
a. Klik tab SLD pada SCADA, muncul tampilan
gambar Single Line Diagram.
b. Cari CB yang berbeban misalkan Mca, klik tepat
pada gambar Selector Switch CB MCa.
c. Muncul Pop Up Window dengan posisi selector
switch posisi close untuk order CB.
258
260
261
4. PROSEDUR PEMELIHARAAN
4.1.Persiapan
a. Koordinasi dengan pihak/ dinas terkait, PLN G.I/APD/GH, Listrik Airnav
maupun Internal AP2)
b. Posisikan seluruh Genset Standby pada manual operation
c. Pastikan SCADA beroperasi normal
4.1.1. Personil
264
4.2.Pelaksanaan
4.2.1. Pemeliharaan pencegahan ACOS MCa-MCb
4.2.1.1. Pemeliharaan Harian (penjelasan)
a. Cek secara visual lampu indikator;
b. Cek Secara visual Relay Proteksi;
c. Catat data hasil kegiatan.
4.2.1.2. Pemeliharaan Mingguan
Pemeliharaan tidak dilaksanakan mengacu SKEP157
4.2.1.3. Pemeliharaan Bulanan
Pemeliharaan tidak dilaksanakan mengacu SKEP157
4.2.1.4. Pemeliharaan Triwulan
Pemeliharaan tidak dilaksanakan mengacu SKEP157
4.2.1.5. Pemeliharaan Semesteran
Pemeliharaan tidak dilaksanakan
4.2.1.6. Pemeliharaan Tahunan
a. Periksa kemungkinan kerusakan pada instalasi pengaman dan
kontrol serta kebersihannya;
b. Periksa secara visual kemungkinan kebocoran isolasi pada
ujung-ujung kabel, korosi dan kebersihannya;
c. Ukur tegangan input kontrol;
d. Cek secara visual voltage transformer.
4.2.1.7. Pemeliharaan Tak Berjadwal
265
H M B E S T T
A I U M E A A
R N L P M H K
I G A A E U T
A G N T S N E
N U A B T A R
No. Prosedur Pemeliharaan A N U E N J
N L R A
A D
N W
A A
N L
266
267
STANDAR HASIL
NO. PERALATAN PARAMETER PENGUKURAN REFERENSI
PERFORMANSI
1 ACOS MCa-MCb Supply Kontrol inputan kontrol Manual Book
tegangan normal
24/48VDC/220VAC
268
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
y. Dalam melakukan pengoperasian dilakukan dan disaksikan oleh
teknisi yang memiliki rating TRD dan berkoordinasi dengan teknisi
yang memiliki rating GNS (rating masih berlaku).
z. Setiap pelaksanaan kegiatan harus selalu koordinasi baik internal
maupun external.
aa. Setiap kegiatan Change Over yang dilakukan pada MCa dan MCb harus
dicatat dalam logbook harian dan dibuatkan laporan yang lengkap
serta ditandatangani oleh teknisi yang bersangkutan, PTO dan
diketahui oleh atasan langsung (Assistant Manager).
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
269
SOP
AUTOMATIC CHANGE OVER SWITCH
MEDIUM VOLTAGE
{Merk / Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – {Nama Kota}
270
7. PENGERTIAN UMUM
3.2. Definisi
Perpindahan jalur catu daya listrik dari jalur PLN1 ke PLN2 atau
sebaliknya, maupun PLN ke genset atau sebaliknya memerlukan
pengaturan agar dapat dilakukan secara otomatis dan dalam waktu
singkat. Dalam hal ini di lakukan oleh sistem yang disebut dengan
Automatic Change Over Switch (ACOS). Karena prosesnya dilakukan di
level tegangan menengah, maka ACOS ini dilakukan di MVDP (Medium
Voltage Distribution Panel).
272
3. 1. 1. 1. Personil
3. 1. 1. 2. Peralatan
g. Periksa keluaran ;
n. Periksa heater.
o. Pastikan kembali semua parameter pada unit MVDP sudah
baik dan sesuai dengan spesifikasi teknis.
3. 1. 2. Pelaksanaan
a. Manual
275
276
278
3. 1. 3 Kontingensi Plan
4. PROSEDUR PEMELIHARAAN
4. 1 Persiapan
4. 1. 1. Personil
a. Pastikan personel teknisi memiliki rating TRD dan atau Genset dan
atau PSS;
b. Pastikan personel teknisi menggunakan APD dengan benar;
c. Pastikan jumlah personel teknisi pengoperasian minimal 2 (dua)
orang;
d. Periksa kondisi lingkungan sekitar;
4. 1. 2 Peralatan
280
4. 2 Pelaksanaan
4. 2. 1 Pemeliharaan pencegahan Automatic change over switch
4. 2. 1. 1 Pemeliharaan Harian
a. Periksa nyala lampu indikator, ganti lampu-lampu yang
mati;
b. Periksa parameter dan catat;
c. Periksa visual indikator kontrolnya;
d. Jaga kebersihan ruangan;
e. Catat data hasil kegiatan.
4. 2. 1. 2 Pemeliharaan Mingguan
4. 2. 1. 3 Pemeliharaan Bulanan
4. 2. 1. 4 Pemeliharaan Triwulanan
4. 2. 1. 5 Pemeliharaan Semesteran
4. 2. 1. 6 Pemeliharaan Tahunan
281
H M B E S T T
A I U M E A A
R N L P M H K
I G A A E U T
A G N T S N E
N U A B T A R
A N U E N J
No. Prosedur Pemeliharaan
N L R A
A D
N W
A A
N L
282
283
HASIL
STANDAR
NO. PERALATAN PARAMETER PENGUKURAN REFERENSI
PERFORMANSI
1 ACOS PMS / PLC unit - Jaringan Manual book
operational : kelistrikan
- ON - Jaringan
komunikasi
- Metering
kelistrikan,
Seluruhnya
termonitor dan
dapat
dieksekusi oleh
HMI SCADA.
Selector switch Dapat Manual book
mode operasi MVDP dieksekusi dan
: beroperasi
-Remote melalui HMI
SCADA
Selector switch PKG Dapat Manual book
: dieksekusi dan
-Auto beroperasi
melalui HMI
SCADA dan
synchronize
genset.
Mode operasi modul Dapat Manual book
COMAP : dieksekusi dan
284
- Auto beroperasi
melalui HMI
SCADA dan
synchronize
genset.
Fuse control MVDP : Sepam, PM, Manual book
- ON heater, system
mekanik,
bekerja
4. 2. 3. 4 Lakukan pemeriksaan ulang secara visual kondisi peralatan
dan pastikan alat kerja yang digunakan tidak ada yang
tertinggal
a. Cek kembali kelengkapan peralatan kerja
b. Periksa kebersihan dan lakukan clean up;
5. PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
285
5. 2 Lain - Lain
a. SOP ini dapat dirubah dan atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi
lapangan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pejabat
setingkat Junior Manager (Assistant Manager) dengan tetap
mempertimbangkan aspek keamanan dan keselamatan operasional
penerbangan;
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
286
SOP
PANEL TEGANGAN MENENGAH
287
Power
Relay Proteksi Monitoring
Control
Compartement
S1)
Circuit Breaker
Compartement
Tuas no 5
(Handle Pintu)
Tuas no.2
Tuas no 6 (Spring CB)
(Kunci Pintu)
Tuas no 4
Tuas no 1 (Rack-in/Rack-Out)
(Tuas Grounding)
VT Compartement
dan Terminasi Kabel
Gambar 1. Panel TM
288
6. PENGERTIAN UMUM
6.1. Definisi
Panel TM (Tegangan Menengah) atau Medium Voltage Distribution Panel
(MVDP) merupakan panel distribusi yang ditempatkan pada ruang tenaga di Power
Station berupa instalasi sistem penyaluran tenaga listrik dengan tegangan
menengah 20 kV ke pusat - pusat beban terdiri dari 3 bagian yaitu terminasi kabel
pada bagian bawah, Circuit Breaker sebagai pemutus atau pengaman, dan low
voltage compartment sebagai terminasi untuk control panel dan proteksinya.
jj. Handphone
3.12.7.2. Peralatan
a. Tool set electrical;
b. Tool set mechanical;
c. Alat ukur electrical (AVO meter, megger);
d. Alat pembersih (majun, kuas, vacuum cleaner);
e. Grease electric;
f. Emergency Lamp;
g. Handy talky (HT);
h. Kendaraan Operasional.
3.12.8. Pelaksanaan
3.12.8.1. Pengoperasian Peralatan (ON/OFF)
290
291
Indikator bendera CB
292
Tuas Grounding
Indikator Bendera Grounding
7a
Indicator Tegangan
293
294
296
9. PROSEDUR PEMELIHARAAN
4. 1 Persiapan
4. 1. 1. Personil
a. Pastikan personil teknisi memiliki rating TRD yang masih berlaku;
b. Pastikan personil teknisi menggunakan APD dengan benar;
c. Pastikan jumlah personil teknisi pengoperasian minimal 2 (dua)
orang;
d. Periksa kondisi lingkungan sekitar;
4. 1. 2 Peralatan
4. 2 Pelaksanaan
4. 2. 1. 1 Pemeliharaan Harian
f. Periksa lampu indikator dan ganti lampu indikator yang
mati;
g. Periksa lampu indikator Relay Proteksi;
h. Periksa parameter dan catat;
i. Catat data hasil kegiatan.
4. 2. 1. 2 Pemeliharaan 2 Mingguan
4. 2. 1. 3 Pemeliharaan Bulanan
297
4. 2. 1. 4 Pemeliharaan Triwulanan
4. 2. 1. 5 Pemeliharaan Semesteran
4. 2. 1. 6 Pemeliharaan Tahunan
298
H 2 B E S T T
A M U M E A A
R I L P M H K
I N A A E U T
A G N T S N E
N G A B T A R
No. Prosedur Pemeliharaan U N U E N J
A L R A
N A D
N W
A A
N L
299
300
302
6. PENUTUP
6.1. Kesimpulan
ff. Dalam melakukan pengoperasian dilakukan dan disaksikan oleh
teknisi yang memiliki rating TRD yang berlaku.
gg. Setiap pelaksanaan kegiatan harus selalu berkoordinasi dengan
Petugas Control Room MPS.
hh. Setiap melakukan kegiatan manuver Cubicle, harus dicatat dalam
logbook harian dan history card peralatan.
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
303
SOP
MAIN DISTRIBUTION PANEL
{Merk/Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – { Nama Kota}
304
8. PENGERTIAN UMUM
9.1. Definisi
Sub Distribution Panel (SDP) merupakan merupakan suatu peralatan listrik yang
terdiri dari unit panel penghubung daya pada sistem penyaluran tegangan
listrik. Fungsinya Untuk mengumpulkan dan meneruskan daya kesetiap beban ,
305
3.12.10.2. Peralatan
a. AVO Meter
b. Phase Sequence Meter
c. Megger
d. Power Quality Test
e. Tools Set Kit
3.12.11. Pelaksanaan
3.1.2.1 Pengoperasian Peralatan (ON/OFF)
a. Turn on/hidupkan ACB/MCCB
b. Turn on/hidupkan MCB/ELCB
c. Periksa Tegangan antar phasa dengan Phasa.
d. Periksa Tegangan antar phasa dengan Netral
e. Periksa Jalur Keluaran Pada Terminal Kabel
3.1.2.2 Prosedur Pasca Pengoperasian
307
4.4 Pelaksanaan
4.4.1 Pemeliharaan pencegahan Main Distroibusion Panel
4.4.1.1 Pemeliharaan Mingguan
a. Pemeriksaan tegangan antara phase dan phase ke netral
Permeriksaan tegangan dengan melihat secara visual pada
display power meter
b. Pemeriksaan kabel dan pertanahan
Periksa kabel apakah ada yang terkelupas
c. Pastikan hasil pada display power metering sama dengan
hasil pengukuran.
Pemeriksaan menggunakan alat ukur Avometer dan tang
ampere
d. Pemeriksaan terminal dan baut-baut koneksi outgoing
MCB
Pemeriksaan berupa adakah baut-baut yang kendor
e. Perbaikan/penggantian komponen yang rusak
f. Pemeriksaan keseimbangan beban 3 phase R S T
Lakukan balancing beban R S T jika tidak seimbang
dengan memindahkan beban.
g. Pembersihan bagian luar dan dalam panel
h. Pembersihan dan merapikan ruangan panel
i. Catat kegiatan perawatan pada history panel.
j. Catap hasil perawatan pada form perawatan panel.
k. Cek kelengkapan peralatan kerja dan kerapihan tempat
kerja.
l. Catat informasi yang perlu di loog book
4.4.1.2 Pemeliharaan Bulanan
a. Siapkan Alat Kerja
308
309
H M B E S T T
A I U M E A A
R N L P M H K
I G A A E U
A G N T N T
N U A B S A E
A N U T N R
No. Prosedur Pemeliharaan N L E
A R J
N A
A D
N W
A
L
7. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
311
a. SOP ini dapat dirubah dan atau disesuaikan dengansituasi dan kondisi di
lapangan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pejabat
setingkat Electrical Maintenance Junior Manager Terminal dengan tetap
mempertimbangan aspek keamanan dan keselamatan operasional
penerbangan;
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
312
SOP
TRANSFORMATOR DAYA
{Merk / Type }
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – {Nama Kota}
313
Bushing Primer
314
316
d. Toolkit.
3.1.2 Pelaksanaan
3.1.2.1 Pengoperasian Peralatan
a) Menghidupkan/ Energized Trafo
1. Pastikan dan periksa kembali terminasi bushing
primer dan sekunder sudah kencang
2. Kunci kembali bushing primer trafo (jika ada)
3. Periksa kondisi terminasi kabel pada panel TM
outgoing
4. Lepaskan (Open) grounding dari panel TM
outgoing
5. Ambil kunci interlock dari grounding panel TM
outgoing kemudian masukkan ke kunci interlock
ACB incoming MDS
6. Masukkan/ rack-in ACB incoming MDS
7. Periksa kembali kondisi trafo, level oli dan suhu
pada DGPT (pada trafo kering hanya cek suhu
trafo pada proteksi temperatur yang ada)
8. Periksa kondisi tapping trafo
9. Untuk Trafo kering, jangan lupa untuk menutup
enclosure terlebih dahulu dan jangan sampai ada
barang yang tertinggal di dalam enclosure.
10. On-kan sumber trafo dari panel TM outgoing
11. On-kan ACB pada incoming MDS
12. Periksa tegangan primer dan sekunder trafo.
13. Periksa arus primer dan sekunder menggunakan
tang ampere (khusus trafo basah). Untuk trafo
kering cukup melihat pada power meter di panel
MDS.
14. Jika tegangan sekunder kurang/ terlalu besar
maka lakukan perubahan tapping trafo.
4.2 Pelaksanaan
4.2.1 Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) Protection Relay
Relay proteksi
e. Pemeliharaan Harian
Pemeliharaan atau Pengecekan Harian mempunyai prosedur
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Cek dan catat parameter power quallity incoming supply
utama
1. Cek dan catat menggunakan incoming supply PLN
(Gardu Induk) mana yang digunakan
2. Cek dan catat tegangan dan arus yang digunakan saat
ini
3. Cek dan catat daya yang dipakai saat ini
b. Catat tanggal dan hari pengecekan
c. Cek dan catat visual kondisi dari trafo
1. Cek suhu trafo via DGPT atau thermometer
2. Cek suhu trafo menggunakan thermometer
3. Cek arus primer dan sekunder menggunakan tang
ampere
4. Cek level oli trafo via DGPT
4.2.1.2 Pemeliharaan 2 Mingguan
Langkah-langkah melakukan prosedur pemelliharaan
pencegahan (Preventive Maintenance) 2 Mingguan :
320
321
H 2 B T E T T
A M U I N A A
R I L G A H K
I N A A M U T
A G N B B N E
No. Prosedur Pemeliharaan N G A U U A RJ
U N L L N A
A A A D
N N N W
A A A
N N L
1. Cek dan catat parameter incoming supply X
2. Cek dan catat suhu trafo via DGPT X
3. Cek dan catat suhu trafo via thermometer X
4. Cek level oli trafo via DGPT X
5. Cek kebocoran oli di seluruh bodi trafo X
6. Cek arus primer dan sekunder trafo menggunakan tang
X
ampere
7. Cek kebocoran elastimol dan pembersihan elastimol X
8. Cek sistem pentanahan X
9. Cek sealing oli trafo X
10. Cek dan test DGPT X
11. Cek tahanan isolasi belitan trafo X
12. Cek tahanan isolasi kabel primer dan sekunder X
13. Cek tahanan belitan trafo X
322
Panel TM INCOMING
Panel TM OUTGOING
Transformator Daya
Panel TR INCOMING
323
324
325
STANDAR HASIL
NO. PERALATAN PARAMETER REFERENSI
PERFORMANSI PENGUKURAN
1 Transformator Suhu Dibawah 85 oC Manual Book
Daya
Tahanan Di atas 20 M Manual Book
Insulation
Belitan Primer
Tahanan Di atas 400 k Manual Book
Insulation
Belitan
Sekunder
Pelampung Tidak ada Manual Book
pelampung yang
turun
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
b. Transformator Daya dioperasikan sesuai dengan prosedur yang baku,
diharapkan ketersediaan peralatan (Availability) dapat mencapai 95 %;
326
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
327
SOP
LIGHTNING ARRESTER
{Merk/ Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – {Nama Kota}
328
329
330
3.12.13.1. Personil
a. Pastikan personil memiliki Rating TRD;
b. Pastikan personil menggunakan APD dengan benar;
c. Pastikan jumlah personil pengoperasian minimal 2 (dua)
orang;
3.12.13.2. Peralatan
a. Toolkits
b. Alat ukur electrical
c. Alat pembersih
3.12.14. Pelaksanaan
3.1.2.1 Prosedur Pengoperasian Lightning Arrester
3.1.2.2 Menghidupkan Arrester Tegangan Menengah
a. Lakukan langkah persiapan;
b. ON-kan MCB kontrol.
3.1.2.3 Menghidupkan Arrester Tegangan Rendah
a. Lakukan langkah persiapan;
b. ON-kan MCB/MCCB arrester.
3.1.2.4 Prosedur Pasca Pengoperasian
a. Pastikan mcb kontrol/mccb sudah ON
331
b. WO
c. Alat pembersih
d. Alat ukur electrical
4.6 Pelaksanaan
4.6.1 Pemeliharaan pencegahan Lighting Arrester
4.6.1.1 Pemeliharaan Semesteran
a. Lakukan pemeriksaan lightning arrester, ganti bila
sudah ada yang rusak.
1. Lakukan pergantian pad surge arrester jika surge
arrester tidak berfungsi
b. Lakukan pemeriksaan terminal pentanahan,
kencangkan bila ada yang kendor
1. Lakukan pengencangan pada terminal
menggunakan toolkit
4.6.1.2 Pemeliharaan Tahunan
a. Lakukan pemeriksaan dan pengukuran lightning
arrester dengan mempergunakan arrester test,
ganti bila kondisi sudah 25 %. Setelah terjadi
keadaan ribut petir sebaiknya pemeriksaan
dilakukan.
b. Lakukan pemeriksaan terminal pentanahan dan
pembersihan hubungan terminal pentanahan serta
lakukan pengukuran tahanan pentanahan.
1. Lakukan pengencangan pada terminal
pentanahan menggunakan toolkits
2. Lakukan pembersihan hunbungan terminal
menggunakan alat pembersih
3. Lakukan pengukuran tahanan menggunakan
earth tester
c. Lakukan pemeriksaan pada hubungan di air
terminal termasuk lightning rod, ganti bila sudah
mulai tumpul
H M B E S T T
A I U M E A
No. Prosedur Pemeliharaan R N L P M H A
I G A A E U
333
A G N T S N K
N U A B T A
A N U E N T
N L R
A E
N
A R
N
J
D
W
A
334
d. Catat semua kegiatan dalam log book dan buku sejarah peralatan;
8. PENUTUP
8.1 Kesimpulan
a. Setiap kegiatan yang dilakukan pada perawatan Lightning Arrester harus
dicatat dalam buku atau acara pemasangan/perbaikan langsung atau lain-
lain dan dibuatkan laporan yang lengkap serta ditandatangani oleh teknisi
yang bersangkutan, PTO, diketahui oleh Kepala Dinas (Junior Manager),
serta oleh kontraktor yang bersangkutan.
b. Dalam melakukan perawatan dan/atau perbaikan harus dilakukan oleh
teknisi serta berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya.
c. Dalam melakukan perawatan dan/atau perbaikan harus dilakukan oleh
teknisi yang memiliki rating terkait, dan dikarenakan kondisi personil yang
terbatas, maka teknisi yang mengoperasikan dan memelihara peralatan
tersebut minimal memiliki lisensi Fasilitas Listrik.
335
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, otonomi, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
336
SOP
UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS)
KONVENSIONAL
{Merk / Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – {Nama Kota}
337
340
3.13.2. Pelaksanaan
3.13.2.1. Pengoperasian Peralatan (ON)
342
343
f. Tekan ENTER.
4. PROSEDURE PEMELIHARAAN
4.1. Persiapan
4.1.1 Personel
344
4.1.2 Peralatan
a. Lakukan visual cek ruangan UPS, unit UPS, rak battery, panel
input, panel distribusi dan panel battery
b. Kenali situasi normal dan abnormal pada monitor dan indikator
alarm UPS
c. Pastikan alat ukur dan peralatan penunjang lainnya yang akan
digunakan beroperasi normal, seperti;
7. Multi Meter
8. Phase Sequence Meter
9. Tools Set Kit
10. Vacuum cleaner
11. Lap/majun
12. Alat ukur temperature
4.2 Pelaksanaan
345
k. Tulis kegiatan pada history card, log book, work order dan
laporkan kepada pimpinan unit
346
p. Tulis kegiatan pada history card, log book, work order dan
laporkan kepada pimpinan unit
4.2.1.3. Pemeliharaan Semesteran
347
m. Tulis kegiatan pada history card, log book, work order dan
laporkan kepada pimpinan unit
H D B E S T T
A U U M E A A
L P H K
R A M
A A U
I M N T E N T
A I A B S A E
N U N R
N N T
No. Prosedur Pemeliharaan G
L
E
J
A A
G N R D
A W
U
N A
A L
N
348
349
c. Bila ada kode di log history pada unit UPS, sesuaikan dengan
manual book untuk mengetahui jenis gangguan
a. Catat pada history card dan log book adanya jenis gangguan
b. Catat pada history card dan log book tentang perbaikan yang
telah dilakukan
350
tertinggal
kembali normal
STANDAR HASIL
NO. PERALATAN PARAMETER REFERENSI
PERFORMANSI PENGUKURAN
r. Check kebersihan
a. Catat pada history card dan log book UPS adanya jenis
gangguan
b. Catat pada history card dan log book UPS tentang perbaikan
yang telah dilakukan
c. Laporkan kepada pimpinan unit.
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
a. Setiap kegiatan yang dilakukan pada UPS harus dicatat dalam
buku/kartu Sejarah peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap
serta ditandatangani oleh teknisi yang bersangkutan, PTO dan
diketahui oleh Kepala Dinas (Assistant Manager).
b. Dalam melakukan perawatan dan/atau perbaikan harus dilakukan
oleh teknisi serta berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya.
c. Dalam melakukan perawatan dan/atau perbaikan harus dilakukan
oleh teknisi yang memiliki rating terkait, dan dikarenakan kondisi
personil yang terbatas, maka teknisi yang mengoperasikan dan
memelihara peralatan tersebut minimal memiliki lisensi Fasilitas
Listrik.
d. SOP Pengoperasian ditempel / digantung pada masing –masing
peralatan.
352
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, otonomi, dll
353
Fasilitas Listrik
SOP
RECTIFIER KONVENSIONAL
{Merk / Type}
{Nama Unit}
354
355
BATTERY RECTIFER
1. PENGERTIAN UMUM
1.1. Definisi
Peralatan rectifier merupakan salah satu dari fasilitas sumber daya
listrik tidak terputus yang meberikan tegangan listrik arus searah pada
peralatan kontrol dan motor tegangan searah.
356
3.1.1.1 Personel
f. Pastikan personil memiliki lisence dan rating yang masih
berlaku
g. Pastikan personil menggunakan APD dengan benar dan lengkap;
h. Pastikan jumlah personil pengoperasian minimal 2 (dua) orang
i. Sebelum pekerjaan dilaksanakan, koordinasikan dengan unit-
unit terkait
j. Pastikan personel memahami pekerjaan yang akan.
3.1.1.2 Peralatan
a. Lakukan visual cek ruangan rectifier, unit rectifier, rak
battery, panel input, panel distribusi dan panel battery
357
3.1.2. Pelaksanaan
Prosedure persiapan
a. MCB Input 220 VAC, MCB input battery dan MCB output
rectifier dalam keadaan OFF semua.
b. Sambungkan kabel input dari sumber PLN ke terminal input
tidak boleh terbalik phasenya.
c. MCB input battery dipastikan dalam posisi OFF, sambungkan
kabel Ouput positive (+) dan negative (-) ke terminal battery,
tidak boleh terbalik pemasangannnya, untuk memastikan bisa
menggunakan alat ukur volt meter digital / analog, di cek
pada terminal battery beberapa volt besaran pengeluaran
tegangan battery.
358
a. On-kan pada MCB input 220 VAC, maka battery charger akan
hidup diikuti lampu yang menyala mains On, Charger On,
Battery Low, Battery Boost.
b. Lampu battery Low sifat nya sementara, apabila tengangan
output charger sudah mencapai 47 VDC, maka lampu low
dengan sendirinya akan mati.
c. Pada lampu battery boost setelah tegangan output charger
mencapai 55,1 VDC dan Timer sudah mencapai waktu yang
sudah ditentukan, maka lampu battery boost akan mati secara
otomatis dan lampu battery Float akan hidup.
d. Mesin sudah di seting dipabrik, disesuaikan dengan kapasitas
battery dan load nya diantanya sebagai berikut (lihat manual
book):
- Tegangan Floating = 117.0 VDC
359
360
4. PROSEDURE PEMELIHARAAN
4.1. Persiapan
4.1.1 Personel
4.1.2 Peralatan
4.3 Pelaksanaan
u. Tulis kegiatan pada history card, log book, work order dan
laporkan kepada pimpinan unit
362
aa. Periksa kondisi tegangan semua sel baterai, ganti baterai jika
perlu.
363
ff. Tulis kegiatan pada history card, log book, work order dan
laporkan kepada pimpinan unit
4.2.1.4. Pemeliharaan Semesteran
l. Tulis kegiatan pada history card, log book, work order dan
laporkan kepada pimpinan unit
364
H D B E S T T
A U U M E A A
L P H K
R A M
A A U
I M N T E N
A I A B S A
N U N T
N N T
No. Prosedur Pemeliharaan L E
G A E R
N J
G R
A A
U D
N
A W
N A
L
365
e.
f. line diagram
Gambar 3. Rectifier
d. Catat pada history card dan log book adanya jenis gangguan
e. Catat pada history card dan log book tentang perbaikan yang
telah dilakukan
f. Laporkan kepada pimpinan unit
tertinggal
kembali normal
STANDAR HASIL
NO. PERALATAN PARAMETER REFERENSI
PERFORMANSI PENGUKURAN
368
g. Check kebersihan
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Lain-lain
369
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, otonomi, dll
370
Fasilitas Listrik
SOP
KWH METER PRABAYAR
{Merk/ Type}
{Nama Unit}
371
372
a. LCD Display
373
ccccc. Helmet
ddddd. Rompi safety (safety vest)
eeeee. Sarung tangan,
3.1.1. Persiapan
3.1.1.1. Personil
3.1.1.2. Peralatan
b. Toolkits
c. Alat Pembersih
3.1.2 Pelaksanan
3.1.2.1 Prosedur Pengoperatian Peralatan
a.Prosedur Pemasangan KWH Meter Prabayar Baru
1). Pemasangan KWH Meter Prabayar baru berdasarkan surat
IP yang dikeluarkan oleh pihak PT AP II;
375
4) Cek Kebersihan
376
4. PROSEDUR PEMELIHARAAN
4.1 Persiapan
4.1.1 Personil
j. Pastikan personil memakai APD dengan benar;
k. Jumlah personil pengoperasian minimal 2 (dua) orang.
l. Personil memiliki License TRD yang masih berlaku
4.1.2 Peralatan
l. Alat ukur electrical (Tang Meter, Multi meter);
m. Tool set elektrikal;
377
4.2 Pelaksanaan
4.2.1 Pemeliharaan Pencegahan
Pemeliharaan pencegahan dilaksanakan bertujuan untuk
mempertahankan unjuk hasil atau performansi/kinerja peralatan, yang
kegiatannya meliputi:
4.2.1.1 Pemeliharaan Bulanan
a. Mendapatkan surat perintah tugas dari pimpinan unit .
b. Periksa kerapihan instalasi kabel.
c. Periksa temperatur kabel
H M B E S T T
A I U M E A A
R N L P M H K
I G A A E U
A G N T S N
N U A B T A
T
A N U E N
E
N L R
R
A
NO. PROSEDUR PEMELIHARAAN J
N
A
A
D
N
1. Periksa kerapihan instalasi kabel X W
A
2. Periksa temperature kabel X L
378
379
tertinggal.
terkini peralatan;
380
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setiap kegiatan yang dilakukan pada KWH Meter Prabayar harus dicatat
dalam buku/berita acara pemasangan/penyambungan langsung/ lain-lain
dan dibuatkan laporan yang lengkap serta ditandatangani oleh teknisi yang
bersangkutan, PTO, diketahui oleh Kepala Dinas (Junior Manager), serta
oleh tenant yang bersangkutan.
5.2 Lain-lain
SOP ini dapat disesuaikan, tergantung situasi dan kondisi di lapangan
masing-masing bandara sesuai dengan merk dan type peralatan yang ada
(sesuai dengan manual book), dengan mempertimbangkan aspek keamanan
dan keselamatan operasional bandar udara.
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, otonomi, dll
381
SOP
SISTEM PENTANAHAN
{Merk/ Type}
{Nama Unit}
{Nama Bandara} – {Nama Kota}
382
383
384
385
386
4.8 Pelaksanaan
4.8.1 Pemeliharaan Sistem Pentanahan
4.8.1.1 Pemeliharaan Tahunan
1. Periksa panel box grounding
a. Cek terminasi
b. Pengencangan terminasi
2. Periksa kebersihan semua komponen
a. Bersihkan semua terminasi yang ada panel box Sistem
Pentanahan
3. Periksa grounding conductor / kawat hantaran tanah
a. Ukur ohm kabel grounding ketanah dengan earth tester
4. Periksa scun sambungan kawat hantar
a. Cek apakah terminasi scun longar/ngepong
b. Bila longar/ngepong ganti scun
H M B E S T T
A I U M E A A
R N L P M H K
I G A A E U T
A G N T S N E
N U A B T A R
No. Prosedur Pemeliharaan A N U E N J
N L R A
A D
N W
A A
N L
387
STANDAR HASIL
NO. PERALATAN PARAMETER REFERENSI
PERFORMANSI PENGUKURAN
1. Eart tester Berfungsi dengan Hasil
baik pembacaannya
akurat
4.2.2.3 Lakukan pemeriksaan ulang secara visual kondisi peralatan dan
pastikan alat kerja yang digunakan tidak ada yang tertinggal;
4.2.2.4 Lakukan pengukuran ulang;
4.2.2.5 Koordinasi dengan dinas terkait dan informasikan kondisi terkini
peralatan;
4.2.2.6 Catat dan Arsipkan setiap kegiatan yang dilakukan.
9. PENUTUP
9.1 Kesimpulan
a. SOP ini dapat dirubah dan atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi di
lapangan, setelah mendapat persetujuan dari pejabat setingkat Junior
manager dengan tetap mempertimbangkan aspek keamanan dan
keselamatan operasional penerbangan;
388
CATATAN AMANDEMEN
Catatan amandemen berisi perubahan dari kondisi awal terpasang, misal reinstalasi,
penggantian modul/unit, overhaul, dll.
No. Tanggal Dimasukkan Tanda
Perihal Perubahan
Revisi Dimasukkan oleh Tangan
BAB IV
PELAPORAN
A = X
100 %
389
A =
= 97.2 %.
MTBF =
= = 1108 jam
A= x
100 %
A= x 100 % = 99,3 %
390
MTTR =
= 4 jam
392
393
395
396
397
398
399
DI BANDARA XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
B. KRONOLOGIS KEJADIAN
Pada hari XXXX tanggal XXXXXX terjadi XXXXXXXXXXXXXXXX. Dengan kronologis
kejadian sebagai berikut :
PUKUL
NO. (WIB) KEGIATAN KONDISI KETERANGAN
C. GAMBAR / DOKUMENTASI
D. KESIMPULAN
E. PENUTUP
Demikian laporan kronologis ini kami sampaikan, mohon maaf atas terjadinya kondisi
yang tidak diinginkan, dan semoga kejadian tersebut menjadi perhatian kami
agar dikemudian hari lebih waspada dan tidak terulang kembali
Tempat, Tgl/Bln/thn
400
BAB V
PENUTUP
A. TATA CARA PENULISAN NOMOR SOP PERALATAN
Cara Penulisan Kode Klasifikasi Peralatan :
1. Daftar Kode Peralatan yaitu Kode klasifikasi ini dikeluarkan oleh Tata Usaha
Perusahaan
2. Kode Cabang diletakkan setelah Daftar Kode Peralatan, dimana Kode klasifikasi
ini ditulis dengan kode angka sesuai kode klasifikasi umum masing – masing
cabang di lingkungan PT. Angkasa Pura II (Persero)
3. Bulan diletakkan Setelah Kode Cabang, diikuti dengan bulan pembuatan SOP
yang ditulis dengan penulisan angka
4. Tahun diletakkan Setelah Bulan, diikuti dengan bulan pembuatan SOP yang
ditulis dengan penulisan angka
5. Masing-masing kode ditulis dengan pemisahan tanda baca GARIS MIRING (/)
Dok. No :14.05.01/00/03/2018
401
B. DAFTAR SOP
No Daftar Kode Jenis Peralatan
14.05 Visual Aid
1 14.05.01.00.04.2018.A Parking Stand
2 14.05.01.00.04.2018.B Approach lighting system
3 14.05.02.00.04.2018 Precision Approach Path Indicator (PAPI)
4 14.05.03.00.04.2018 Sequence Flashing Light (SQFL)
5 14.05.04.00.04.2018 Runway Edge Light
6 14.05.05.00.04.2018 Threshold Light
7 14.05.06.00.04.2018 Runway Center Line Ligtht
8 14.05.07.00.04.2018 Taxiway Center Line Light
9 14.05.10.00.04.2018 Taxiway Edge Light
10 14.05.11.00.04.2018 Turning Area Light
11 14.05.14.00.04.2018 Constant Current Regular ( CCR )
12 14.05.16.00.04.2018 Wind Direction Indicator
13 14.05.18.00.04.2018 Flood Light
14 14.05.19.00.04.2018 Sirene
15 14.05.20.00.04.2018 Landing Tee
16 14.05.24.00.04.2018 Runway Threshold Identification Light (RTIL)
17 14.05.25.00.04.2018 High Speed taxi Centerline Light
18 14.05.26.00.04.2018 Runway Exit Taxiway Indicator Light
19 14.05.27.00.04.2018 Apron Centreline Light
20 14.05.28.00.04.2018 Taxi Guidance Sign
21 14.05.29.00.04.2018 Apron Edge Light
14.06 Listrik (Transmisi dan Distribusi)
1 14.06.01.00.04.2018.A Generator Set
2 14.06.01.00.04.2018.B Genset Mobile
3 14.06.01.00.04.2018.C Genset 3000 KVA Menggunakan Control Desk
4 14.06.01.00.04.2018.D Genset 3000 KVA Menggunakan EPCC
5 14.06.02.00.04.2018.A Automatic Change Over Switch (ACOS)
6 14.06.02.00.04.2018.B Automatic Change Over Switch Medium Voltage
Main Distribution Switchboard (Mds) Substation
7 14.06.04.00.04.2018.A
Fixed (Block Set)
402
3. Format sistem pelaporan pada poin 4.5 dan 4.6 mengacu pada KP 608 Tahun
2015 dan SKEP 81/VI/2005;
404