351
BATASAN VARIABEL
Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi
penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pengoperasian rangkaian
instalasi tenaga listrik.
352
PANDUAN PENILAIAN
Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan
dan uji praktek/observasi lapangan
Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan
terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
Pengetahuan dan Keterampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami standar operasi pembangkit sesuai dengan
perintah kerja
3.2. Keterampilan
3.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan kerja.
3.2.2. Penerapan prosedur pengoperasian Pembangkit.
3.2.3. Trouble shooting Pembangkit.
3.2.4. Pembuatan pelaporan
Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. disiplin
4.3. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
yang dipersyaratkan.
353
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Dasar pelaksanaan tugas pengoperasian
pengoperasian Turbin Gas-Generator, diketahui.
Turbin Gas-
Generator 1.2 Maksud & tujuan pengoperasian Turbin
Gas-Generator dipahami.
195
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
Batasan Variabel
Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada perintah kerja
dari pihak yang berwenang, sehingga semua hal yang berada diluar
perintah kerja termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada
Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
3.1 Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik
ketenagalistrikan pada pengoperasian bagian Turbin Gas-
Generator
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan
dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
196
4.1 Peralatan
4.1.1 Peralatan yang diperlukan sesuai dengan pengoperasian
bagian Turbin Gas-Generator yang akan dikerjakan
4.6 Perlengkapan
4.2.1 APD
4.2.2 Rambu rambu K2 di daerah kerja
4.2.3 Dokumen, manual dan prosedur pengoperasian bagian
Turbin Gas-Generator disiapkan di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja
atau pada tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan,
dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama
dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan
dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi
bukti/portofolio
Persyaratan Kompetensi
2.1Mengoperasikan Peralatan Udara Tekan.
2.2Mengoperasikan Peralatan Udara Pembakaran.
2.3Mengoperasikan Peralatan Pendingin.
2.4Mengoperasikan Peralatan Pelumasan.
2.5Mengoperasikan Peralatan listrik.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan kerja.
3.2.2 Penerapanprosedur pengoperasian Turbin Gas-Generator.
Aspek Penting
197
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 Dasar pelaksanaan tugas pengoperasian
pengoperasian HRSG, diketahui.
HRSG
1.2 Maksud & tujuan pengoperasian HRSG
dipahami.
255
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
Batasan Variabel
Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada perintah kerja
dari pihak yang berwenang, sehingga semua hal yang berada diluar
perintah kerja termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada
Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
3.1 Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik
ketenagalistrikan pada pengoperasian bagian HRSG
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan
dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
4.8 Perlengkapan
256
4.2.1 APD
4.2.2 Rambu rambu K2 di daerah kerja
4.2.3 Dokumen, manual dan prosedur pengoperasian bagian HRSG
disiapkan di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja
atau pada tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen,
bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama
dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan
dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta
, dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi
bukti/portofolio
Persyaratan Kompetensi
2.1Mengoperasikan Peralatan Air Pengisi.
2.2Mengoperasikan Auxiliary Boiler.
2.3Mengoperasikan Peralatan Auxiliary Steam.
2.4Mengoperasikan Peralatan Hydraulic
3.2 Keterampilan
3.2.1 Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan kerja.
3.2.2 Penerapan prosedur pengoperasian HRSG.
3.2.3 Trouble shooting HRSG.
3.2.4 Pembuatan pelaporan.
Aspek Penting
5.1 Mampu melaksanakan pengoperasian HRSG dengan konsisten di tiap
elemen kompetensi.
5.2 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.3 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai
dengan tuntutan pengoperasian HRSG ini.
257
354
355
356
Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap elemen
kompetensi.
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar
yang berlaku
357
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1 Merencanakan 1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar
pengoperasian pelaksanaan pengoperasian diketahui.
Unit PLTGU
1.2 Prosedur pengoperasian Unit PLTGU,
termasuk: batasan pelaksanaan
pengoperasian; metoda komunikasi; dan
standar pelaporan, serta standar lain yang
berlaku dipahami.
258
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
Batasan Variabel
Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-
prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang
berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan
terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
259
3.2 Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik
ketenagalistrikan pada pengoperasian Unit PLTGU.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan
dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
4.2 Perlengkapan
4.2.1 APD
4.2.2 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
5. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja
atau pada tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan,
dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama
dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan
dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi
bukti/portofolio
Persyaratan Kompetensi
2.1Mengoperasikan Turbin Gas-Generator.
2.2Mengoperasikan sistim bahan bakar minyak dan gas.
2.3Mengoperasikan HRSG
2.4Mengoperasikan Turbin-Uap Generator
260
3.2 Keterampilan
3.2.1 Pembuatan rencana kerja pengoperasian unit PLTGU
3.2.2 Pemeriksaan kesiapan operasi unit PLTGU
3.2.3 Pengoperasian Unit PLTGU
3.2.4 Trouble Shooting pengoperasian Unit PLTGU
3.2.5 Koordinasi pengoperasian Unit PLTGU
3.2.6 Pembuatan laporan
Aspek Penting
5.1 Mampu melaksanakan pengoperasian Unit PLTGU dengan konsisten
di tiap elemen kompetensi.
5.2 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.
5.3 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
sesuai dengan tuntutan pengoperasian Unit PLTGU ini.
261