Anda di halaman 1dari 13

TUGAS LAPORAN PENELITIAN

DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR

DISUSUN OLEH:

FAJRI PRIMA SAPDAROJI (56192030033)

MOHAMMAD LUKMANUL HAKIM (56192030041)

MUHAMMAD YAZID ASWIN (56192030044)

RISA RIANA PUSPITA SARI (56192030045)

DOSEN PENGAMPU:

VIKTOR SURYAN, S.T., M.Sc.

TEKNOLOGI REKAYASA BANDAR UDARA

POLITEKNIK PENERBANGAN PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan “Tugas
Laporan Penelitian Drainase dan Pengendalian Banjir” dengan baik dan tepat pada
waktunya.

Penulisan Tugas Laporan Penelitian Drainase dan Pengendalian Banjir ini


ditunjukkan untuk melatih dan memberikan pengalaman bagi kami agar dapat menerapkan
dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima pada saat
pendidikan.

Selanjutnya kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada Bapak Viktor Suryan S.T., M.Sc. selaku dosen/instruktur pada proses pembuatan
Tugas Laporan Penelitian Drainase dan Pengendalian Banjir ini.

Dalam penyajian Tugas Laporan Penelitian Drainase dan Pengendalian Banjir ini,
penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi, cara
penyusunan maupun penyampaian mengingat waktu, pengetahuan, kemampuan, dan
pengalaman yang terbatas dimiliki penulis. Dengan segala kerendahan hati kami sangat
mengharapkan saran perbaikan serta masukan untuk lebih sempurnanya Tugas Laporan
Penelitian Drainase dan Pengendalian Banjir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan berharap agar Tugas Laporan
Penelitian Drainase dan Pengendalian Banjir ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya maupun pihak-pihak lain yang memerlukannya,

Palembang, 15 Juni 2021

Penulis
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Banjir adalah salah satu masalah yang sangat sulit untuk dipecahkan karena banjir
merupakan bencana alam yang sering terjadi di suatu wilayah terutama di Indonesia
yang kerap kali merepotkan masyarakat sekitar. Banjir disebabkan karena curah hujan
yang tinggi, oleh karena itu untuk menanggulanginya dibutuhkan saluran drainase dan
kolam retensi yang mampu untuk menanggulangi bencana banjir ini.

Sebenarnya penyebab banjir bukan hanya dari curah hujan yang tinggi, melainkan
dari bangunan pemukiman kumuh disekitar bantaran sungai, kurangnya daerah resapan
air hujan, permukaan tanah yang lebih rendah daripada permukaan air laut, serta
tanggul yang jebol akibat arus air yang sangat kuat.

Banjir juga bisa dicegah dengan melakukan perubahan penataan kota diantaranya
membangun sistem pemantauan dan memberikan papan peringatan pada wilayah yang
rawan terkena bencana banjir seperti dilarang membuang sampah ke sungai dan
membangun rumah disekitar bantaran sungai, menata aliran air dari hulu ke hilir sungai
secara terkoordinasi dan sesuai dengan fungsi lahannya, dan membangun tanggul yang
kuat untuk penahan kuatnya aliran arus air, serta melakukan pengecekan ke lapangan
secara periodik untuk memastikan bahwa daerah yang rawan banjir sudah dilakukan
evaluasi secara menyeluruh.

Ketika banjir tiba, artinya tidak ada saluran air yang mampu menyalurkan air ke
tempat yang lebih rendah
1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan bagaimana prosedur membuat alat ukur curah hujan sederhana?


2. Jelaskan bagaimana system drainase yang baik?
3. Jelaskan bagaimana system kerja rumah pompa?
4. Jelaskan bagaimana perhitungan infiltrasi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Taruna dan Taruni mampu membuat alat ukur air hujan.


2. Taruna dan Taruni mampu mengukur keresapan tanah.
3. Taruna dan Taruni mampu membuat rumah pompa sederhana.
4. Taruna dan Taruni mampu membuat drainase sederhana yg baik.
PENAKAR HUJAN

Peralatan

1. Corong Plastik
2. Selang Air
3. Pipa Paralon
4. Corong Talang Air
5. Jerigen
6. Lem Tembak
7. Solder

Prosedur Percobaan

1. Sambungkan corong plastic dengan corong talang air menggunakan lem tembak
2. Sambungkan selang dengan corong plastik
3. Potong pipa paralon dengan tinggi 120 cm dan lubangi bagian bawah paralon
menggunakan solder dengan jarak yang disesuaikan, agar selang air yang terhubung di
dalam dapat keluar.
4. Kemudian, sambungkan corong dengan memasukkan selang ke dalam pipa tersebut
5. Tampung air yang keluar dari pipa dengan menggunakan jerigen
6. Air hujan yang tertampung di dalam jerigen, dituang ke dalam gelas ukur.
Perhitungan

1. Rumus menghitung ketinggian air hujan yang jatuh pada bidang dengan luasan
tertentu:
V
H=
L
Dimana: H = Ketinggian Curah Hujan
V = Volume
L = Luas Bidang
2. Pada pengukuran curah hujan dengan menggunakan corong, berarti luas corong
dapat dihitung dengan rumus:

L = π.r²
Dimana π = 3,14
r = jari-jari corong

3. Untuk menghitung ketinggian hujan digunakan satuan mm, oleh karena itu
dilakukan konversi satuan, yaitu:

 Satuan luas adalah cm², menjadi 1 cm² = 100 mm²


 Satuan volume adalah ml, menjadi 1 ml = 1000 mm³

Maka untuk menghitung ketinggian hujan dengan satuan mm dapat dihitung:

V
H=
L
Dimana: H = Ketinggian Curah Hujan
V = Volume
L = Luas Bidang
Hasil Evaluasi Pengukuran Alat Ukur Curah Hujan Sederhana

Berikut ini adalah tabel hasil pengamatan setiap pukul 07.00 WIB apabila terjadi
hujan

No Hari, Tanggal Pengamatan Tinggi Air Hasil Perhitungan


1 V
H=
Selasa, 24 Mei 2022 135 ml L

2 V
H=
Rabu, 25 Mei 2022 100 ml L

3 V
H=
Kamis, 26 Mei 2022 10 ml L

4 V
H=
Jumat, 31 Mei 2022 150 ml L

5 V
H=
Jumat, 3 Juni 2022 40 ml L

6 V
H=
30 ml L

7 V
H=
380 ml L

8 V
H=
350 ml L

9 V
H=
1050 ml L

10 10 ml V
H=
L
INFLITRASI

Peralatan

1. Double Ring Infiltrometer


2. Palu
3. Balok Kayu
4. Sekop
5. Stopwatch
6. Penggaris

Prosedur Percobaan

1. Pengukuran infiltrasi dengan metode double ring infiltrometer


 Ring outer (sisi luar) berfungsi untuk menjaga air yang diukur pada ring
dalam, agar air tetap bergerak secara vertikal
 Ring dalam berfungsi untuk menunjukkan penurunan muka air tanah pada
waktu tertentu
2. Ring dipasang dengan cara dibenamkan ke dalam tanah sekitar 5 – 10 cm
3. Tentukan lokasi pengujian infiltrasi. Kemudian masukkan ring dalam dan disusul
ring luar.
4. Gunakan palu dan balok kayu untuk merapikan posisi ring agar seimbang pada saat
dimasukkan ke dalam tanah, dengan cara meletakkan balok kayu diatas ring dan
kemudian dipukul dengan palu sampai kedalaman 5 – 10 cm.
5. Rapikan posisi penggaris pada ring dalam.
6. Tuangkan air di ember.
7. Masukkan air pada ruang ring luar.
8. Siapkan tabel pencatatan data.
9. Setelah siap, masukkan air dengan batas ketinggian tertentu pada ruang ring dalam.
10. Lakukan pecatatan data-data.

Perhitungan

Pada pengujian ini, dapat digunakan 2 pendekatan:


1. Berbasis waktu
Misalnya setiap interval 1 menit
2. Berbasis tinggi muka air
Misalnya setiap interval 1 cm

Hasil Evaluasi Pengukuran Alat Ukur Curah Hujan Sederhana


Berikut ini adalah tabel hasil pengamatan turunnya muka air dari percobaan
menggunakan alat infiltrometer:

H Awal
NO T (Menit) H Akhir (cm) ΔT (Menit) ΔH (cm) ΔT/ΔH
(cm)
1 0 12 12 0 0 0
2 1 12 11,1 1 0,9
3 1 m 29 d 12 11 0,483 1
4 2 12 10,7 0,517 1,3
5 3 12 10,3 1 1,7
6 3 m 50 d 12 10 0,833 2
7 4 12 9,9 0,167 2,1
8 5 12 9,7 1 2,3
9 6 12 9,3 1 2,7
10 7 12 9 1 3
11 8 12 8,8 1 3,2
12 9 12 8,4 1 3,6
13 10 12 8,2 1 3,8
14 10 m 50 d 12 8 1 4
15 11 12 7,9 1 4,1
16 12 12 7,7 1 4,3
17 13 12 7,5 1 4,5
18 14 12 7,2 1 4,8
19 15 m 12 7 1 5
20 16 12 6,8 1 5,2
21 17 12 6,6 1 5,4
22 18 12 6,5 1 5,5
23 19 12 6,3 1 5,7
24 20 12 6,1 1 5,9
25 20 m 25 dtk 12 6 1 6
26 21 12 5,9 1 6,1
27 22 12 5,8 1 6,2
28 23 12 5,6 1 6,4
29 24 12 5,5 1 6,5
30 25 12 5,3 1 6,7
31 26 12 1
32 26 mnt 40 dtk 12 1
33 27 12 1
34 28 12 1
35 29 12 1
36 30 12 1
37 31 12 1
38 32 12 1
33
DRAINASE BANDARA SEDERHANA
Peralatan

1. Karton PvC
2. Plat kayu
3. Karton padi
4. Karton hitam
5. Miniatur rumput
6. Miniatur pesawat
7. Miniatur pohon
8. Gunting, Cutter, Lem, Mistar

SALURAN SISI UDARA BERFUNGSI UNTUK MENGALIRKAN


LIMPASAN AIR HUJAN DARI AREA SISI UDARA MENUJU KE TEMPAT
PENAMPUNGAN AIR AGAR TIDAK TERJADI GENANGAN AIR YANG
DAPAT MERUSAK STRUKTUR PERKERASAN/MERUGIKAN
LINGKUNGAN SEKITAR. PADA BANDARA SMB-II TERDAPAT 2 JENIS
SALURAN SISI UDARA, YAKNI:

•SALURAN TERBUKA, YANG MENAMPUNG DAN MENGALIRKAN AIR


LIMPASAN LANGSUNG

•SALURAN TERTUTUP, YANG MENGALIRKAN AIR DARI SALURAN


TERBUKA MELINTANG ARAH RUNWAY DAN JALAN PERIMETER

Anda mungkin juga menyukai