Anda di halaman 1dari 54

NAMA : MUHAMMAD AGUNG WIJDAN JALAL

NPM : 2115011062

SOAL 1. BUAT METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


RUMAH TINGGAL SEDERHANA !
I. Pekerjaan Persiapan

1. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


Pemasangan Bouwplank/Pengukuran dimulai sesudah lokasi pekerjaan bersih dari
semak-semak dan lainnya. Tiang bouwplank harus terpasang kuat, papan ketam
halus dan lurus pada sisi atasnya, tiap sudut harus siku. Untuk kayu bouwplank
tiang kayu digunakan kayu 5/7 cm dan papan bouwplank bagian atasnya diserut
rata dan bersih agar permukan peil bangunan yang telah ditentukan sama
permukaannya.

2. Pekerjaan Bedeng/Sewa
Setelah lokasi bersih dilanjutkan dengan pembuatan Direksi Keet + Barak Kerja
dan Gudang, dimana Direksi Keet dibuat untuk kegiatan administrasi proyek.
Sementara barak kerja dibuat untuk penginapan para pekerja dan gudang dibuat
untuk menyimpan bahan material dan peralatan.
3. Air dan Listrik Kerja
Air untuk kerja senantiasa bersih, bebas dari lumpur, minyak, asam, alkali, garam-
garam, bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak beton atau baja tulangan.
Listrik untuk bekerja akan disediakan yang diperoleh dari sambungan sementara
PLN setempat selama masa pembangunan.
4. Keamanan & Koordinasi Lingkungan
Kami akan menyediakan fasilitas keamanan dan koordinasi lingkungan untuk
kelancaran pelaksanaan proyek.

II. Pekerjaan Tanah

1. Galian tanah pondasi dilakukan setelah pekerjaan persiapan selesai. Galian tanah
pondasi ini berpedoman pada titik-titik yang telah dibuat pada bouwplank meliputi
galian tanah untuk pondasi plat menerus, batu gunung dan rollag bata. Langkah
awal yang kami lakukan adalah memasang patok/bouwplank sesuai kebutuhan,
setelah disetujui Direksi/Pengawasan baru dilakukan galian dengan hati-hati agar
tidak terganggu kedudukan patok bouwplank dan digali sesuai dengan gambar
pelaksanaan baik dari segi bentuk, ukuran dan elevasinya atau menurut petunjuk
dari Direksi/Pengawas.

2. Urugan tanah kembali pondasi dilaksanakan setelah pembuatan pondasi galian


dilaksanakan dengan terlebih dahulu tanah dibersihkan dari lapisan tanah humus
dan lapisan organik, kemudian permukaan tanah dikasarkan dan dibasahi dengan
air agar timbunan mudah monolit dengan tanah dasar. Bahan timbunan diambil dari
hasil galian setempat yang dipilih dan disetujui oleh Direksi/Pengawas. Pada saat
penimbunan dilaksanakan secara berlapis-lapis didapatkan, tebal lapisan pertama
dengan lapisan selanjutnya± 20 cm dan dipadatkan selapis demi lapis hingga
mencapai garis elevasi rencana. Pemadatan dilakukan dengan memakai
stamper/Hand Compector.
3. Urugan pasir dibawah pondasi dilakukan sebelum pondasi terpasang agar tidak
terjadi penurunan. Pada saat penimbunan dilaksanakan secara berlapis-lapis
didapatkan, tebal lapisan pertama dengan lapisan selanjutnya ± 20 cm dan
dipadatkan selapis demi lapis hingga mencapai garis elevasi rencana. Pemadatan
dilakukan dengan memakai stamper/Hand Compector.
4. Urugan tanah bawah lantai dilaksanakan setelah pondasi, sloof dan kolom sampai
elevasi nol telah terpasang dengan baik. Bahan timbunan digunakan tanah yang
mudah dipadatkan. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan stamper/Hand
Compector.

III. Pekerjaan Beton

1. Pemasangan pondasi batu gunung dikerjakan sesuai dengan gambar bestek


dimana ukuran dan penampang pondasi ditentukan dengan patok profil sesuai
dengan gambar bestek. Pasangan batu gunumg dilaksanakan sesudah pekerjaan
galian tanah pondasi dilaksanakan dengan sistim memberikan urugan pasir bawah
pondasi, pasangan batu kosong. Komposisi campuran sesuai spek yang diberikan.
2. Pekerjaan pasangan aanstamping/batu kosong dikerjakan setelah lapisan pasir
urug selesai. Pasangan batu kosong dipasang setebal 10 cm dari material batu kali
dengan perekat pasir urug.
3. Setelah Pasangan batu kosong dilaksanakan dilanjutkan dengan pekerjaan sloof,
pengecoran sloof dilaksanakan bersamaan dengan pengecoran lantai kerja dari
beton bertulang dengan tebal 10 cm dengan tulangan susut.
4. Pekerjaan pondasi tapak dilaksanakan setelah selesai pekerjaan lantai kerja,
pembesian tulangan dan bekisting serta telah mendapat persetujuan pengawas.
5. Pekerjaan kolom dapat dimulai pelaksanaannya setelah selesai pondasi tapak
pekerjaan sloof selesai dikerjakan. Pada sisi kolom yang akan dipasang batu bata
diberi nat agar antara kolom dengan dinding nantinya tidak retak.
6. Pekerjaan balok, lantai dikerjakan setelah pekerjaan kolom. Bekesting dari balok
lantai baru dapat dibuka setelah umur pengecoran cukup atau sesuai petunjuk dari
Direksi.
7. Pengecoran beton dilakukan setelah pembesian, penulangan sesuai gambar bestek
dan untuk posisi peralatan Concrete Mixer, Vibrator Concrete dan Elivator
Concrete.
8. Untuk bahagian pekerjaan lain yang terkait pekerjaan beton balok, lantai harus
dipersiapkan sebelum pengecoran beton sehingga tidak terjadi pembongkaran pada
bahagian beton yang telah dicor.

Untuk melaksanakan Pekerjaan Beton Bertulang, terlebih dahulu harus didahului


dengan menyiapkan pekerjaan pembesian di lokasi pekerjaan/bengkel kerja dan
diluar lokasi. Pekerjaan ini terdiri dari memotong besi, membengkok sesuai ukuran
dimensi serta merangkainya hingga membentuk suatu kerangka yang siap untuk
dipasang dilapangan. Dalam proses merangkai/mengikat ini dilakukan langsung
dilapangan selanjutnya bersamaan dapat disiapkan pekerjaan pembuatan bekesting
dan perancah sesuai keperluan. Material untuk beton yang digunakan terdiri dari
Semen Portland (PC), pasir beton, kerikil pecah dan air yang memenuhi persyaratan
spesifikasi teknis. Adukan beton cor dilakukan dengan mencampurkan seluruh
material kedalam Molen Beton (Concrete Mixer), komposisi campuran sesuai
spesifikasi diawasi secara akurat berdasarkan perbandingan volume untuk tiap-tiap
material yang akan dicampurkan. Untuk memudahkan pelaksanaan pengadukan
pada Concre Mixer, akan didahului dengan menuangkan air ke dalam tabung
pencampur dengan jumlah takaran yang telah ditetapkan, lalu dilanjutkan dengan
menuangkan semen portland (PC) hingga kedua material tersebut membentuk
menjadi air semen yang benar-benar larut dan homogen. Setelah hal tersebut
dilakukan, langkah selanjutnya adalah mencampurkan material lainnya (pasir dan
kerikil) kedalam tabung mixer. Proses pengadukan akan dilakukan selama lebih
kurang tiga menit agar diperoleh adukan yang benar-benar tercampur secara
merata. Untuk selanjutnya diangkut ke lokasi pekerjaan. Posisi concrete
mixer/mesin pencampur akan diletakkan sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan
agar proses pengangkutannya tidak memakan waktu lama hingga berpengaruh
terhadap kekentalan adukan sewaktu dilakukan pengecoran. Proses pengecoran
akan dilakukan kedalam cetakan/bekisting melalui talang Elivator sambil dilakukan
pemadatan dengan Concrete Vibrator. Permukaan beton yang telah selesai dicor
selanjutnya akan dirawat selama 7 hari dengan proses penyiraman, hal ini dilakukan
untuk menjaga agar beton senantiasa dalam keadaan lembab hingga proses
pengerasan beton dapat berjalan secara normal tanpa dipengaruhi oleh suhu
disekitarnya.

IV. Pekerjaan Pasangan Dinding dan Plesteran

1. Pekerjaan pasangan dinding batu bata dilaksanakan sebahagian sesudah pekerjaan


sloof dan kolom selesai dilaksanakan dan bersamaan dengan pekerjaan kolom
praktis.
2. Pasangan bata adukan 1Pc : 2Ps dipasang pada daerah basah (KM/WC) ataupun
seperti yang tertera dalam gambar rencana dengan ketinggian sesuai dengan
gambar rencana.
3. Pasangan bata adukan 1Pc : 4Ps dipasang pada dinding bangunan, tolak angin dan
dinding penutup diatas ring balok.
4. Sebelum digunakan batu bata terlebih dahulu direndam air dalam bak atau drum
hingga jenuh. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan
air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan. Pemasangan dinding
batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis setiap
harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
5. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang
memenuhi syarat, mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering
yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah
mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi
dengan adukan yang baru.
6. Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang dan
dinding. Pekerjaan plesteran dilakukan bersamaan dengan penyelesaian pasangan
bata, pemipaan elektrikal, plumbing.

7. Plesteran adukan 1 Pc : 2 Ps dipergunakan pada dinding KM/WC setinggi 1,5 m


dari kaki dinding, trasram juga 30 cm dari permukaan pasangan batu pada dinding,
sedangkan plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 Pc : 4 Ps.
8. Sebelum plesteran dilakukan terlebih dahulu dinding dibersihkan dari semua
kotoran, kemudian dinding dibasahi dengan air dan permukaan beton yang akan
diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat merekat dengan baik.
9. Ketebalan plesteran untuk seluruh konstruksi minimal 10 mm, termasuk lapisan
dinding keramik, kecuali ditentukan lain pada gambar.

V. Pekerjaan Atap

Kuda-kuda, balok dan rangka atap yang digunakan adalah dari baja ringan yang
mempunyai kualitas yang bagus dan tahan lama. Metode pemasangan dimulai dari
sisi bawah (dari sisi lisplank). Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat
sehingga tidak mengakibatkan kebocoran. Untuk pekerjaan lisplank akan
menggunakan jenis kayu Seumantok yang mempunyai daya tahan lama (awet).
Pada pekerjaan atap ini dilakukan dengan teliti dan rapi.

VI. Pekerjaan Plafond

1. Langit-langit ruangan dipasang plafond triplek. Sebelum pemasangan plafond


terlebih dahulu dibuat rangka plafond terbuat dari kayu kelas II. Pemasangan
plafond triplek dilakukan langsung pada rangka plafond kayu kelas II.

VII. Pekerjaan Lantai


1. Pada pekerjaan lantai seperti tercantum pada gambar rencana yang dikerjakan
diatas beton cor, sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu tanah pasir urug
dipadatkan dengan alat pemadat (stamper).
2. Pola pemasangan keramik lantai satu sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk
Direksi. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar)
dibuat sama lebar minimum 2 mm dan kedalaman maksimum 2 mm yang
membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk
siar-siar yang berpotongan dibuat membentuk sudut siku dan saling berpotongan
tegak lurus sesamanya. Pemotongan unit-unit keramik menggunakan alat pemotong
keramik khusus sesuai persyaratan pabrik.
3. Keramik yang telah terpasang dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik hingga bersih. Sebelum keramik dipasang terlebih dahulu unit-
unit keramik direndam dalam air sampai jenuh. Pinggulan pasangan keraamik
dilakukan dengan alat gurinda sehingga diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku
dan tepian yang sempurna.
4. Untuk plat lantai kamar mandi dan balkon serta plat atap beton digunakan water
proofing yang mempunyai jaminan/garansi dari pabrik. Bidang permukaan beton
yang akan diberi bahan kedap air dibuat rata, halus, kering dan bersih serta cukup
landai (kemiringan 1-2 % ke arah lubang pembuang air).
5. Sebelum diplester, lantai beton dikasarkan dan jenuh dengan air. Hasil akhir dari
pekerjaan lapisan kedap air merupakan suatu lapisan dengan permukaan yang
rata/tidak bergelombang serta tidak berlubang-lubang pada sambungan-
sambungannya ataupun keretakan lainnya yang dapat menimbulkan kebocoran.

VIII. Pekerjaan Plumbing

1. Pemasangan pipa-pipa dilakukan sebelum plesteran dan langit-langit dilaksanakan


dan bisa dilakukan secara bersamaan.
2. Pemasangan sparing untuk pipa-pipa yang mungkin akan menembus struktur
bangunan mesti dilakukan bersama-sama pada waktu pelaksanaan struktur yang
bersangkutan.
3. Pemasangan pipa-pipa atau alat bantu dilakukan sedemikian rupa, sehingga tidak
ada suatu sambungan yang saling bersilangan atau pipa air bersih dengan pipa
pembuangan lainnya.
4. Seluruh perlengkapan toilet dan peralatan bantu dilakukan sejalan dengan
pekerjaan lantai, dinding sebelum dipasang terlebih dahulu mendapat persetujuan
Direksi serta warnanya telah mendapat persetujuan perencana.
5. Tempat dudukan yang dipasang perlengkapan toilet beserta seluruh pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut telah terpasang dengan baik dan disetujui
dari Direksi.

IX. Pekerjaan Elektrikal


1. Semua bahan sebelum dipasang terlebih dahulu ditunjukkan kepada Direksi beserta
persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan.
2. Sebelum pemasangan dimulai, kami akan meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi dilapangan terhadap bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan dan
detail-detail sesuai gambar.
3. Semua sambungan rapat air dan udara. Penyaring dan pipa-pipa yang diekspos
untuk semua peralatan dan perlengkapan dihubungkan ke pipa kasar pada dinding
dengan sambungan sesuai yang disyaratkan.
4. Jaringan instalasi dan ukuran pipa-pipa yang dipakai disesuaikan dengan gambar
rencana. Untuk pekerjaan elektikal, instalasi listrik pada dinding bata dikerjakan
sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan demikian juga halnya dengan
penempatan kabel-kabel dan titik lampu dilakukan seiring dengan pekerjaan
pemasangan plafond. Setelah instalasi listrik selesai lampu-lampu segera dipasang
atau sesuai dengan petunjuk Direksi. Jenis lampu dipasang sesuai dengan gambar
rencana.

X. Pekerjaan Kusen dan Penggantung

1. Pekerjaan kusen pintu menggunakan bahan yang terbuat dari aluminium, yang
memiliki kualitas yang bagus sesuai spesifikasi dalam bestek dan disetujui oleh
Direksi. Pemasangan kusen dilakukan seiring dengan pemasangan dinding bata.
Pada bagian pekerjaan bata dipasang kusen langsung ditempatkan kusen pintu,
kusen jendela maupun kusen bouvenlight. Untuk pemasangan kusen pintu diberi
kaki kusen dari semen agar kusen tidak rusak terkena air. Untuk ketinggian
penempatan jendela dari lantai mengikuti gambar rencana atau disamakan antara
elevasi ambang atas kusen pintu dengan elevasi ambang atas jendela atau
bouvenlight. Bagian kusen yang menyentuh dinding akan diberi angker yang
terbuat dari baut khusus.
2. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan kunci pintu dan jendela serta
aksesoris lain. Dalam pekerjaan ini nilai atau persentase pekerjaan ini sangat kecil,
namun demikian pekerjaan ini menjadi penting mengingat keamanan maupun
kenyamanan dimasa yang akan datang berhubungan erat dengan kesempurnaan
pekerjaan ini. Sebelum alat-alat penggantung dan kunci dipasang kami akan
memperlihatkan terlebih dahulu kepada direksi ataupun konsultan pengawas untuk
mendapatkan persetujuan penggunaannya.

XI. Pekerjaan Pengecatan

1. Sebelum Pekerjaan Pengecatan dilakukan bagian yang akan dicat terlebih dahulu
dibersihkan dan sebagai dasar awal diberikan dempul agar permukaan dinding
terlihat halus tidak kasar.
2. Pengecatan dilakukan lapis demi lapis, setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan,
dihindarkan terjadinya sentuhan-sentuhan selama ½ sampai 1 ½ jam. Pengecatan
akhir dilakukan minimum 2 (dua) lapis sehingga hasil pengecatan yang baik dan
rata warnanya.

XII. Pekerjaan Lain-lain

Untuk pekerjaan Septictank dimulai dengan terlebih dahulu dikerjakan galian


tanah, kemudian dilanjutkan dengan pasangan pondasi batu bata 1 : 2. Setelah
terpasang, sisi pondasi diurug dengan tanah dan pasir serta dipadatkan dengan baik
agar tidak terjadi penurunan. Pondasi ditimbun hingga mencapai ketinggian di
bawah lantai dengan pasir dan kerikil. Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan
ijuk. Pada saat penimbunan kerikil dipasang pipa buang air kotor 4”. Setelah urugan
pasir dilaksanakan dilanjutkan dengan urugan tanah dan pemasangan pipa hawa
dia. 2”.
N Item Sub Item Man Material Method Machine
0 Pekerjaa Pekerjaan
n
1 Pekerjaan Pembersihan Tukang Membersihkan Mesin babat
awal lahan babat lahan yang akan Parang
dibangun dengan
menggunakan
mesin babat dan
parang
Pemasangan Tukang Patok kayu Menancapkan Parang
patok patok untuk
menentukan batas-
batas lahan
2 Pekerjaan Galian tanah Tukang Hasil tanah Menggali tanah Cangkul
pondasi gali galian menggunakan
cangkul sampai
kedalaman 70 cm
Pasangan Tukang Batu kali Menyusun Alat-alat
pondasi batu batu pasangan pondasi tukang
kali Campuran batu kali dengan
beton ukuran sesuai
gambar dengan
campuran perekat
1pc : 3kp : 10ps
dan kemudian di
plester kasar
Urugan tanah Tukang Tanah Menimbun Angkong
urugan kembali pondasi
batu kali dengan
tanah urug dan
memadatkannya
3 Pekerjaan Pengerjaan Tukang Besi Membuat rakitan Alat-alat
struktur sloof tulangan tulangan utama tukang
sloof 4Ø10 dan
Campuran sengkang Ø8-15 Pemotong
beton cm, kemudian besi
membuat bekisting
Bekisting sesuai dengan
kayu dimensi sloof yaitu
15 cm x 20 cm dan
selanjutnya di cor
Pengerjaan Tukang Besi Membuat rakitan Alat-alat
kolom tulangan tulangan kolom tukang
utama 6Ø10, dan
Campuran 4Ø10 untuk kolom Pemotong
beton praktis, serta besi
sengkang Ø8-15
Bekisting cm, kemudian
kayu membuat bekisting
sesuai dengan
dimensi kolom
yaitu 15 cm x 20
cm dan selanjutnya
di cor
Pengerjaan Tukang Besi Membuat rakitan Alat tukang
ring balok tulangan tulangan utama
balok 4Ø10 dan Pemotong
Campuran sengkang Ø8-15 besi
beton cm, kemudian
membuat bekisting
Bekisting sesuai dengan
kayu dimensi balok
yaitu 15 cm x 20
cm dan selanjutnya
di cor
Pembongkara Tukang Bekisting Membongkar Linggis
n bekisting kayu bekisting setelah
sehari pengecoran
4 Pekerjaan Pemasangan Tukang Batu bata Pasangan bata Alat-alat
dinding bata merah biasa dengan tukang
memakai adukan
Perekat 1PC : 5Psr dan Unting-
semen pasangan bata unting
transram memakai
adukan 1PC : 3Psr.

Sebelum bata dipas


ang terlebih dahulu
direndam dalam air
jenuh, biar air
semen adukan
tidak terserap
dalam bata yang
mana akan
menjadikan
adukan gampang
rontok dan dan
pasangan kerikil
bata cukup kuat.

Buat adukan untuk


pasangan dinding
bata.

Pasang profil dan


benang serta
unting-unting
untuk pola
pasangan dinding
bata.

Pasang dan susun


bata pada area
yang telah diberi
tanda marking
dengan memakai
perekat adukan.

Pemasangan bata
diikuti dengan
pengecoran kolom
praktis.

Cek dan periksa


kesikuan/kerataan
pasangan bata pada
setiap ketinggian 1
m.

Plesteran Tukang Campuran Sebelum diplester Alat-alat


semen dinding tukang
dibersihkan dari
debu - debu atau
lumut. Kemudian
dinding dibasahi.
Kemudian di
plester dengan
lapisan awal 3 mm
dengan campuran
1 semen : 3 pasir,
lalu dilapis lagi
dengan tebal 10
mm sebagai
lapisan perata.
Acian Tukang Pasta Dilakukan Alat-alat
semen pengacian dengan tukang
tebal acian 3 mm.
5 Pekerjaan Konstruksi Tukang Reng kayu Pilih jenis kayu Alat-alat
atap rangka atap 2x3 cm meranti dan tukang
pastikan material
Usuk kayu memiliki Alat bor
5x7 cm perlindungan kayu
terhadap serangga
Gording dan pembusukan
kayu 8x12 jika diperlukan.
cm
Paku Potong kayu sesuai
dengan ukuran
Perekat yang telah diukur
kayu dan hitung.
Pastikan potongan
Sekrup kayu akurat dan
tepat.

Pasang balok atap


di atas dinding
atau bingkai yang
sudah ada
menggunakan
paku baja atau
sekrup kayu.
Pastikan balok atap
sejajar dan
memiliki sudut
kemiringan yang
tepat sesuai dengan
desain atap.

Pasang balok
tengah di antara
balok atap untuk
memberikan
dukungan
tambahan.
Pastikan balok
tengah sejajar dan
memiliki jarak
yang sesuai sesuai
dengan desain
atap.

Pasang rafters di
atas balok tengah
untuk membentuk
rangka atap.
Pastikan rafters
memiliki
kemiringan yang
sesuai dengan
desain atap dan
terpasang dengan
baik.

Pasang sistem
ventilasi untuk
memastikan
sirkulasi udara
yang baik di
bawah atap.
Pasang penutup
atap seperti papan
seng, genteng, atau
bahan penutup atap
lainnya sesuai
dengan desain dan
kebutuhan.

Pemasangan Tukang Atap Memasang atap Alat-alat


atap genteng genteng di seluruh tukang
bentang atap.
Paku Genteng
khusus dihubungkan
genteng dengan perekat dan
paku khusus
Perekat genteng.
6 Pekerjaan Pekerjaan Tukang Balok kayu Ukur dengan teliti Alat-alat
kusen, kusen kayu dimensi yang tukang
pintu, dan Perekat diperlukan untuk
jendela kayu kusen, termasuk Bench
panjang, lebar, dan plane
Paku ketebalan, sesuai
dengan dimensi Amplas
gambar detail

Gunakan alat
seperti amplas,
mesin
penghobbing, atau
pahat untuk
meratakan dan
memuluskan
permukaan kayu

Rakit kusen kayu


sesuai dengan
desain yang telah
Anda rencanakan.

Cat atau finishing


memberikan
tampilan yang
lebih baik dan
melindungi kayu
dari elemen-
elemen alam.
Setelah kusen kayu
selesai, pasanglah
di tempat yang
diinginkan, seperti
jendela atau pintu.

Pekerjaan Tukang Daun pintu Rencanakan desain Router


pintu kayu pintu, termasuk
Engsel ukuran, bentuk, Alat-alat
dan gaya yang tukang
Gagang telah ditentukan
pintu dengan bahan kayu
mahoni
Baut
Ukur dengan
cermat dimensi
yang diperlukan
untuk pintu,
termasuk panjang,
lebar, dan
ketebalan.

Gunakan peralatan
seperti pahat kayu,
mesin
penghobbing, atau
router untuk
membentuk dan
memahat pintu
sesuai dengan
desain yang
diinginkan.

Tentukan posisi
dan ukuran lubang
untuk engsel pintu,
serta lokasi gagang
pintu.

Gunakan alat yang


tepat untuk
membuat lubang-
lubang ini, dan
pastikan mereka
sejajar dan sesuai
dengan desain.

Gabungkan semua
bagian pintu,
seperti panel,
bingkai, engsel,
dan gagang, sesuai
dengan desain

Cat atau finishing


akan memberikan
tampilan yang
lebih baik serta
melindungi kayu
dari elemen-
elemen alam.

Pasang pintu
dengan hati-hati ke
dalam lubang pintu
yang telah
disiapkan
sebelumnya.

Pastikan pintu
sejajar dengan
bingkai dan
berfungsi dengan
baik saat dibuka
dan ditutup
Pekerjaan Tukang Daun Rencanakan desain Alat-alat
jendela kayu jendela jendela, termasuk tukang
ukuran, bentuk,
Engsel jumlah panel, dan Pahat
gaya seperti pada
Baut gambar detail
dengan
Kaca menggunakan
kayu mahoni
Perekat
kaca Gunakan gergaji
kayu, pahat kayu,
atau mesin
penghobbing untuk
membentuk
bingkai dan panel
jendela.

Pasanglah kaca
dengan hati-hati
dalam bingkai
jendela. Gunakan
penyegelan kaca
atau pengunci kaca
untuk memastikan
kaca tetap aman
dan kedap air.

Pasang jendela ke
dalam lubang
jendela yang sudah
disiapkan
sebelumnya.
Pastikan jendela
sejajar dengan
bingkai dan
terpasang dengan
baik.

Pasanglah engsel
dengan hati-hati
sehingga jendela
dapat dibuka dan
ditutup dengan
mudah.

7 Pekerjaan Pembuatan Tukang Batu bata Menggali tanah Cangkul


plumbing, septic tank sedalam 2 meter.
mekanikal Campuran Kemudian Angkong
dan semen membuat sekat
elektrikal menggunakan Alat-alat
beton sebagai tukang
pembatas antara
wadah
pembuangan dan
sumur resapan.
Setelah itu, buat
saluran
penghubung di
dalam sekat untuk
menghubungkan
kedua wadah.
Buatlah dinding
pasangan ½ bata di
sekeliling galian
dan lapisan tembok
di bawah septic
tank serta ventilasi
pada bagian
penutup.
Plumbing Tukang Pipa Untuk saluran air Pemotong
diameter 1 bersih digunakan pipa
inch pipa diameter 1
inch dan Cangkul
dihubungkan ke
Pipa saluran PAM dan
diameter 3 ditanam sedalam
inch 60 cm. Untuk
saluran
Tanah urug pembuangan
digunakan pipa
Lem pipa ukuran 3 inch.
Semua pipa diberi
Berbagai lapisan pasir yang
jenis telah dipadatkan
sambungan setebal 30 cm
pipa untuk bagian atas
dan bagian bawah
pipa dan baru
diurug dengan
tanah.
Instalasi Tukang Kabel Pemasangan kotak Tang
listrik listrik listrik sekering yang
harus kita lakukan Obeng
Sekring dalam
hubungannya Voltmeter
Pipa dengan kabel
pelindung MYM 3 × 4 Amperemet
kabel dalamnya. Tahap er
pertama membuat
Isolasi kotak sekering di Voltage
dinding dengan tester
ukuran sedikit
lebih besar dari Pemotong
kotak sekering. kabel
Membuat dudukan
kotak sekering
dapat
menggunakan palu
dan sirih setelah
membuat jalur
untuk MYM kabel
3 × 4, juga
merupakan jalur
untuk
menempatkan pipa
utama. Untuk
saluran kabel
NYM 3 × 4 harus
dilakukan melalui
sisi dinding.
Pekerjaan Tukang Toilet Pasang wastafel,
kamar mandi, jongkok toilet, bak mandi,
wastafel, dan dan shower sesuai
WC
Set dengan tata letak
wastafel yang direncanakan.

Set shower Bak mandi yang


digunakan adalah
Campuran ember ukuran
semen diameter 50 cm
dan tinggi 1 m.
Toilet yang
digunakan adalah
toilet jongkok dan
dipasang setinggi
30 cm dari lantai
kamar mandi dan
di cor dengan
semen.
Pastikan semua
peralatan sanitasi
terpasang dengan
benar dan
terhubung dengan
saluran air dan
pembuangan.

8 Pekerjaan Pemasangan Tukang Keramik Dipasang keramik Alat-alat


Finishing keramik 60x60 cm 60x60 cm di tukang
lantai seluruh bentang
Mortar lantai. Palu karet

Tile spacer Pastikan Notched


permukaan yang
Grout akan dipasang Tile cutter
keramik dalam
kondisi bersih dan Kain lap
rata.

Campur mortar
perekat dengan air
hingga mencapai
konsistensi yang
benar.

Gunakan notched
trowel untuk
mengoleskan
mortar perekat ke
permukaan yang
akan dipasang
keramik dengan
sudut sekitar 45
derajat.
Pastikan
permukaan
tertutup dengan
mortar secara
merata.

Tempelkan
keramik ke atas
permukaan dengan
tekanan yang
merata. Gunakan
tile spacers untuk
menjaga jarak
yang konsisten
antara ubin.
Ketuk lembut
permukaan
keramik dengan
palu karet untuk
menetapkannya
dengan baik.

Untuk memotong
keramik agar
sesuai dengan tepi
atau sudut tertentu
gunakan tile cutter.

Setelah mortar
perekat mengering,
campur mortar
penjepit (grout)
sesuai petunjuk.
Gunakan aplikator
atau trowel khusus
untuk menerapkan
grout ke celah
antara keramik,
pastikan untuk
meratakan dan
mengisi celah
dengan baik.

Segera setelah
mengaplikasikan
grout, bersihkan
kelebihan grout
dari permukaan
keramik dengan
kain lap lembab.
Biarkan grout
mengering selama
beberapa hari
sebelum digunakan
kembali.
Pengecatan Tukang Cat semi- Mulailah dari Roller
cat gloss sudut atas dan
kerjakan satu Kuas cat
bagian dinding
secara berurutan.
Gunakan kuas cat
untuk menyapu cat
semi-gloss ke
dinding dalam
gerakan vertikal
atau horizontal.
Pastikan Anda
menutupi seluruh
permukaan dengan
cat secara merata.
Gunakan roller cat
untuk area yang
lebih besar.
Biarkan cat
mengering sekitar
2 jam sebelum
pengecatan lapis
kedua dilakukan.

9 Pekerjaan Pemasangan Tukang Besi holo Pembuatan pagar


tambahan pagar rumah pagar menggunakan besi
Cat anti holo dan di las
karat sesuai dengan
detail, kemudian di
Roda pagar cat dengan cat anti
karat.

10 Pembersi Pembersihan Tukang Cairan Sebelum rumah Sapu


han seluruh pembersih ditempati
bagian lantai dilakukan Kain pel
bangunan pembersihan
menyeluruh di
semua bagian
bangunan, seperti
debu dan puing
puing campuran
semen.
SOAL 2. CARI DETAIL MASING-MASING BAGIAN KONSTRUKSI
DAN JABARKAN MATRIKSNYA !

Konstruksi bangunan memiliki bagian-bagian struktur yang memiliki fungsi penting tersendiri
Pengertian secara umum, struktur bangunan adalah rangkaian elemen yang menjadi satu
kesatuan sebagai penyalur beban pada suatu bangunan dari dalam tanah hingga ke bagian atas
bangunan.
Elemen utama pada struktur konstruksi bangunan
Pondasi Bangunan
Pondasi merupakan bagian struktur yang paling penting walaupun tidak bisa terlihat secara
langsung ketika bangunan sudah selesai. Pondasi harus dibuat dengan perencanaan yang
matang karena jika salah maka dapat mengancam keamanan bangunan.
Pondasi terbagi menjadi 2 macam yaitu
Pondasi Dangkal
Jenis pondasi ini hanya masuk beberapa meter bagian saja ke dalam tanah. Pondasi dangkal
umumnya dibuat dari beton yang berfungsi untuk meneruksan beban dari dinding dan kolm
bangunan ke tanah keras
Pondasi Dalam (Tiang Pancang)
Jenis pondasi ini digunakan untuk menyalurkan beban bangunan ke bagian lapisan tanah sondir
di dalam tanah. Sebutan lain dari pondasi dalam yaitu pondasi tiang pancang (driven pile) dan
tiang bor (bored pile). Sebelum membuat pondasi dalam ini biasanya dilakukan beberapa
pengujian seperti PDA Test, CSL Test, UPV, Pundit dan lainnya.
Kolom
Definisi dari kolom yaitu bagian dari struktur berupa tiang penyangga pada suatu bangunan
yang berfungsi untuk menahan beban aksial tekan vertical dengan bagian tinggi atas yang
ukurannya tiga kali dimensi lateral terkecil.
Jika terjadi kegagalan kolom, maka bisa mengakibatkan komponen struktur lain yang terhubung
menjadi runtuh.
Sloof
Secara garis besar, sloof merupakan elemen struktur konstruksi bangunan yang berada
dibagian atas pondasi bangunan. Fungsi dari sloof yaitu mengirim beban bangunan atas ke
pondasi, sehingga beban dapat tersalurkan dengan baik ke setiap titik pada pondasi.
Selain itu, sloof juga berfungsi untuk mengunci dinding dan kolom agar tetap kuat sehingga
tidak roboh ketika terjadi pergerakan tanah. Biasanya untuk bangunan tahan gempa, sloof
disempurnakan dengan diberikan angker berdiameter 12 mm dengan jarak 1,5 meter. Angka ini
disesuaikan dengan banyaknya tingkat dan tinggi bangunan.
Balok
Elemen yang terbuat dari kayu, beton ataupun baja ini dipasang pada bagian dalam ruangan
yang berfungi sebagai penahan rangka pada bagian langit-langit plafon. Beban yang dialirkan
pada balok diantaranya adalah beban plat lantai, dinding dan berat beban balok itu sendiri.
Plat Lantai
Pada bagian bawah struktur terdapat plat lantai yang tingginya lebih kecil dibandingkan dengan
dimensi struktur lainnya. Beban pada plat menyebar ke berbagai arah dan biasanya digunakan
untuk pembangunan Gedung.
Itulah beberapa elemen utama pada struktur bangunan beserta fungsinya. Ketika terjadi
perubahan pada suatu bangunan seperti ada lendutan pada lantai, penambahan dan
pengurangan lantai, keretakan pada tiang maka harus dilakukan audit struktur bangunan.

Ring Balok
Konstruksi bangunan berbahan baku beton ini terletak tepat di atas tembok. Fungsi utamanya
adalah menstabilkan posisi dinding di bawahnya, serta mengokohkan bagian atas kolom.
Akhirnya, beban konstruksi bagian atas bisa diteruskan ke kolom hingga pondasi
Kuda-kuda
Sederhananya, kuda-kuda adalah konstruksi bangunan yang berguna untuk mengokohkan
bagian-bagian atap berupa usuk, reng, dan genting. Kuda-kuda umumnya terbuat dari kayu, baja
profil atau baja ringan.
Atap
Atap adalah konstruksi bangunan paling atas dengan fungsi utama sebagai pelindung hunian
dari cuaca dan gangguan dari luar. Atap menjamin keamanan dan keleluasaan penghuni rumah.
Atap juga turut memperindah suatu bangunan
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh
ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh dari panas, debu, hujan, angin dan
sebagainnya,atau juga untuk keperluan perlindungan, dan juga sebagai memperindah
bangunan, supaya terlihat menarik dan sempurna pembuatannya.

Bentuk bangunan atap, sangatlah berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan,


dan pemilihan tipe atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang
dikehendaki oleh arsitek, dalam penggambaran denah rencana arsitektur-nya dan biaya
yang terjangkau dan yang tersedia, dan material yang mudah didapat dan berkualitas.
Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-kuda. Rangka atap
atau kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung
beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk pada atap.
Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk
segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup atap, maka
konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batang
haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul
beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan.
Bentuk-Bentuk Atap
Bentuk atau model konstruksi atap bermacam – macam sesuai dengan peradaban dan
perkembangan teknologi serta sesuai dengan segi arsitekturnya. Bentuk atap yang
banyak terdapat adalah

1. Atap Datar

Model atap yang paling sederhana adalah atap berbentuk datar atau rata. Atap datar
biasanya digunakan untuk bangunan/ rumah bertingkat, balkon yang bahannya bisa
dibuat dari beton bertulang, untuk teras bahannya dari asbes maupun seng yang tebal.
Agar air hujan yang tertampung bisa mengalir, maka atap dibuat miring ke salah satu
sisi dengan kemiringan yang cukup.

Modelnya bidang datar memanjang horizontal biasanya dipakai untuk atap teras. Atau
bahkan digunakan untuk membuat taman di atas rumah. Atap bentuk ini paling susah
perawatannya terutama dalam masalah mendeteksi kebocoran. Yang perlu diperhatikan
dalam merencana atap ini adalah memperhitungkan ruang sirkulasi udara di bawahnya
supaya suhu ruangan tidak terlalu panas.
2. Atap Sandar

Model atap sengkuap biasa digunakan untuk bangunan – bangunan tambahan


misalnya; selasar atau emperan, namun sekarang atap model ini juga dipakai untuk
rumah -rumah modern. Beberapa arsitek mengadopsi model atap ini
kemudian menggabungkannya dengan atap model pelana.

3. Atap Pelana

Bentuk atap ini cukup sederhana, karena itu banyak dipakai untuk bangun –
bangunan atau rumah di masyarakat kita. Bidang atap teridiri dari dua sisi yang bertemu
pada satu garis pertemuan yang disebut bubungan.

Atap ini merupakan bentuk atap rumah yang dianggap paling aman karena
pemeliharaannya mudah dalam hal mendeteksi apabila terjadi kebocoran. Atap pelana
terdiri atas dua bidang miring yang ujung atasnya bertemu pada satu garis lurus yang
biasa kita sebut bubungan. Sudut kemiringan antara 30 sampai dengan 45 derajat.
4. Atap Limas (perisai)

Atap berbentuk limas terdiri dari empat bidang atap, dua bidang bertemu pada satu garis
bubungan jurai dan dua bidang bertemu pada garis bubungan atas atau pada nook. Jika
dilhat terdapat dua bidang berbentuk trapesium dan dua dua bidang berbentuk segitiga.

Bentuk atap ini penyempurnaan dari bentuk atap pelana, yang terdiri atas dua bidang
atap miring yang berbentuk trapezium. Dua bidang atapnya berbentuk segi tiga dengan
kemiringan yang biasanya sama.

5. Atap Piramida

Model atap ini terdiri lebih dari empat bidang yang sama bentuknya. Bentuk denah
bangunan dapat segi 5, segi 6, aegi 8 dan seterusnya
6. Atap Joglo

Model atap joglo hampir sama dengan atap limas tersusun sehingga atpnya seperti
bertingkat. Atap ini banyak dibangun di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat.

7. Atap Tenda

Model atap tenda dipasang pada bangunan yang panjangnya sama dengan lebarnya,
sehingga kemiringan bidang atap sama. Bentuk atap tenda terdiri dari empat bidang
atap yang bertemu disatu titik puncak, pertemuan bidang atap yang miring adalah
dibubungan miring yang disebut jurai.
8. Atap Gergaji

Model atap gergaji ini terdiri dari dua bidang atap yang tidak sama lerengnya. Model
atap gergaji bisa digunakan untuk bangunan pabrik, gudang atau bengkel.

KOMPONEN ARSITEKTUR
1. Dinding
2. Lantai
3. Plafond
4. Kusen

1. Pengertian dan Jenis Dinding serta Macamnya

Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan dan
membentuk ruangan. Teknologi menghadirkan fungsi baru dari dinding dan
menyajikan berbagai macam jenis finishing-nya. Fungsi lain dari dinding yaitu
sebagai pendefinisi ruangan, peredam suara, melindungi bagian dalam bangunan
dari paparan sinar matahari,hujan,maupun binatang dan sebagainya. Berdasarkan
fungsinya, dinding terbagi menjadi beberapa bagian yaitu dinding partisi, dinding
pembatas , dinding penahan dan masih banyak lagi.
Dinding memiliki beberapa fungsi yaitu:
 Pembatas antar ruang bagian dalam, luar, samping,depan dan belakang.
 Pembentuk daerah fungsi (zoning) dalam bangunan. Ruang tidur dengan
ruang dapur dan ruang-ruang lainnya dipisahkan oleh dinding dan masing-
masing ruangan memiliki funsi yang berbeda.
 Pelindung dari pengaruh di lingkungan luar tempat kita tinggal dan
beraktifitas.
 Menambah keindahan pada bangunan, pada rumah dan bangunan modern
seringkali menampilkan dinding luar di ekspose sedemikian rupa untuk
menambah daya tarik suatu bangunan tersebut
 Pada struktur bangunan tertentu dinding berfungsi sebagai pemikul beban
(shear wall), Umumnya terdapat pada bangunan dengan denah yang tidak
teratur dan bertingkat, hal ini untuk mengurangi gaya geser berlebihan yang
akan diterima struktur bangunan sehingga bangunan tersebut aman terhadap
bahaya roboh.

Jenis Dinding
1. Dinding Batu Bata

Dinding batu bata adalah dinding yang paling sering digunakan dalam pembangunan
baik perumahan sederhana maupun pembangunan gedung-gedung yang berukuran
besar. Karena itu pasangan batu bata memiliki nilai seni tersendiri dalam sistem
pemasangannya dalam konstruksi bangunan atau dinding. Pembuatan batu bata
harus memenuhi peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia NI-3 dan
peraturan batu bata merah sebagai bahan bangunan NI-10.
Adapun kelebihan dari dinding batu bata yaitu:Kuat dan tahan lama,Kedap air,
sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol akibat air hujan, Keretakan relatif
jarang terjadi. Namun, batu bata memiliki kekurangan tersendiri yaitu: Biaya yang
cukup tinggi, Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan
dinding lainnya.

2. Dinding Batako

Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu. Jenis dinding
ini ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang
menggunakan mesin. Pembuatannya menggunakan cetakan yang dipres secara
maksimal, dan dibakar dengan tungku khusus, dengan panas yang tinggi. Ukuran
harus tepat sehingga pemasangannya tidak perlu diadakan plesteran.
Kelebihan dari dinding batako pres yaitu:Pemasangan batako lebih cepat, Kedap air
sehingga sangat kecil terjadinya rembesan air,Penggunaan rangka beton
pengakunya lebih luas, antara 9 – 12 m2.
Namun dinding batako pres memiliki kekurangan:Kekurangan dinding batako
pres:Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras, Mudah terjadi retak rambut
pada dinding,Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.

3. Dinding Bata Kapur


Ukuran dinding bata kapur 8 cm x 17 cm x 30 cm. Dinding ini banyak digunakan
pada rumah-rumah di pedesaan, perumahan rakyat,pagar pembatas tanah, atau
rumah sederhana. Dinding bata kapur terbuat dari campuran tanah liat dengan kapur
gunung. Waktu pemasangan pun cepat dan sedikit memakaian adukan semen-pasir.
Bila telah terpasang dan diplester dinding ini tidak akan terlihat dari tanah dan kapur.
Dinding ini memerlukan kolom pengaku (kolom praktis) setiap 2,5 m.

4. Dinding Bata Ringan Hebel Atau Celcon

Bata hebel dibuat dengan mesin pabrik. Dinding bata hebel atau celcon adalah
bahan bangunan pembentuk dinding dengan mutu yang relatif tinggi. Dinding jenis
ini bisa tidak di plester, cukup di aci saja karena permukaannya yang sudah rata
dan permukaan batu yang lebar. Hanya saja ketebalan kusennya harus disesuaikan.
Selain itu, dalam praktik pemasangan sedikit bahan yang terbuang percuma. Bata ini
cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik. Bisa langsung diberi
aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus. Bahan
dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk
menggunakannya, semen ini hanya d icampur dengan air. Tetapi bisa juga
menggunakan bahan seperti pemasangan batako.
Kelebihan dari dinding bata hebel atau celcon:Kedap air sehingga sangat kecil
kemungkinan terjadinya rembesan air,Pemasangan lebih cepat dengan pemotongan
yang lebih mudah dengan menggunakan gergaji,Penggunaan rangka beton
pengakunya lebih luas, antara 9 - 12,Ringan, tahan api, dan mempunyai kekedapan
suara yang baik.Kekurangan yang di miliki dinding bata hebel atau celcon
yaitu:Harga relatif lebih mahal,Tidak semua tukang pernah memasang bata jenis
ini,Hanya toko material besar yang menjual dan penjualannya dalam jumlah m3.

5. Dinding Partisi

Sesuai dengan namanya dinding partisi memang dikhususkan untuk sekat antar
ruang. Karena di desain sebagai sekat antara ruang satu dan yang lain, dinding ini
memiliki desain konstruksi yang lebih praktis dan ringan dibanding dengan
konstruksi dinding yang lain. Bahan partisi untuk dinding jenis ini termasuk bagus
dan murah. Sayangnya dinding ini tidak bisa digunakan untuk dinding luar
(eksterior). Ini disebabkan sifat bahannya yang kurang menjamin faktor keamanan
dari gangguan luar. Disamping tidak cocok untuk konstruksi terbuka, dinding jenis ini
juga tidak dirancang untuk memikul beban yang berat.

Dinding macam ini banyak digunakan sebagai bahan penyekat ruangan, terutama di
perkantoran. Bahan yang dipakai umumnya terdiri dari lembaran multiplek atau
papan gipsum dengan ketebalan 9-12 mm. Dari segi beban terhadap bangunan,
dinding partisi dapat diabaikan.
2. Lantai

Lantai adalah permukaan bawah dari sebuah ruangan atau kendaraan. Lantai dapat
terbuat dari batu, kayu, bambu, metal, keramik, marmer, batu granit, dan bahan
lainnya. Tingkat bangunan sering kali disebut lantai, meskipun arti sebenarnya
adalah tingkat

Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting
untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai
secara umum adalah: menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter
ruang. Ketika orang berjalan di atas lantai, maka karakter yang muncul adalah:
tahan lama, tidak licin dan berwarna netral (tidak dominan). Lantai rumah digunakan
untuk meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya serta
mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan, anak-anak berlari, duduk di lantai,
dan lain-lain.

Dari sisi estetika, lantai berfungsi untuk memperindah ruang dan membentuk
karakter ruang. Tema warna dan image yang ditampilkan dapat mengambil konsep
apa pun sesuai karakter yang dimunculkan. Beberapa tema yang dapat diterapkan
seperti etnik tradisional, modern minimalis, retro dan sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis lantai dengan beragam karakteristiknya yang
sering digunakan pada rumah kebanyakan:

1. Lantai Plester

Jenis ini tergolong paling sederhana dan paling murah, karena diperlakukan seperti
saat memplester dinding dan diaci hingga halus. Namun perbedaan dengan
perlakuan pada dinding adalah dilakukan langkah penggosokan lantai hingga halus
dan mengkilap. Warna yang ditimbulkan sama dengan warna semen-pasir dan
cenderung lebih gelap. Pada beberapa penerapan yang dilakukan dengan merata
(covering) pada luas ruang, memiliki kelemahan ketika terjadi retak tidak dapat
diganti dengan material dan harus ditambal.

2. Lantai Keramik

Jenis lantai ini sangat lazim digunakan. Keramik punya fleksibilitas pakai tinggi dan
dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah. Selain kuat, lantai rumah
dari bahan keramik juga tidak membutuhkan pemolesan dan mudah dalam
perawatannya. Kesan material keramik adalah hangat. Saat ini beragam tekstur
keramik yang dijual di pasaran, yang secara visual mirip dengan jenis material lain.
Misalnya: keramik bertekstur marmer, granit, kayu, batu, bata dan sebagainya.

3. Lantai Marmer

Marmer banyak disukai karena lebih memiliki karakter dan berkelas mewah. Tekstur
dan pola yang tidak teratur serta persediaan alam yang terbatas menjadikan material
ini mahal. Material marmer memiliki kesan dingin dan kuat. Kelemahan marmer
adalah memiliki pori-pori relatif besar. Marmer yang berpori-pori relatif besar
membutuhkan perawatan ekstra. Hal ini karena marmer mudah menyerap cairan
dan layaknya karpet, meninggalkan noda jika tidak cepat dibersihkan.

4. Lantai Granit

Granit memiliki pori-pori yang lebih rapat, sehingga memiliki kemungkinan yang lebih
kecil untuk dimasuki air dan kotoran. Granit memiliki kesan dingin dan berkesan
kokoh. Batuan granit diperoleh dari bukit atau gunung granit. Namun sejalan dengan
perkembangan teknologi, saat ini juga telah disediakan granit buatan dengan motif
yang lebih beraneka dan harga yang lebih murah.

5. Lantai Kayu

Yang paling umum adalah lantai parket (parquette), yang berasal dari
kata parquetry. Material kayu memiliki kesan hangat dan alami. Selain berasal dari
kayu solid, bahan parket saat ini juga berasal dari bahan non kayu seperti bambu.
Jenis lainnya yaitu laminate yang merupakan kayu olahan yang permukaannya
adalah hasil printing.

3. Plafond

Plafon merupakan bagian yang menutupi bagian atas ruangan (langit-langit). Karena
material yang digunakan pun berbeda. Plafon yang indah dapat menambah daya
tarik ruangan, serta dapat menyulap rumah biasa menjadi mewah. Secara fungsi,
plafon berguna untuk menjaga kondisi suhu di dalam ruangan agar tidak terlalu
panas.
Plafon juga terdiri dari berbagai macam lho. Macam ini didasari oleh bahan
penyusun plafon rumah. Mungkin yang paling populer dan diketahui oleh khalayak
orang adalah plafon berbahan triplek. Namun, masih banyak jenis bahan lain yang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama plafon, lho. Ingin tahu?
Berikut ini adalah jenis-jenis plafon rumah yang wajib Anda ketahui, yakni :

1. Plafon Triplek
Plafon triplek memang merupakan salah satu material yang paling digunakan
sebagai bahan plafon. Selain digunakan sebagai salah satu bahan-bahan dalam
membangun rumah, triplek digemari sebagai material plafon karena
pemasangannya yang terbilang mudah dan sangat mudah ditemukan serta
harganya relatif murah, cocok sebagai cara membangun rumah dengan dana minim.
Ukurannya dan ketebelannya pun beragam, ada yang 3 mm, 4 mm, 5 mm, 6 mm
dan yang lainnya.

2. Plafon Gypsum
Kelebihan plafon ini adalah proses pekerjaannya yang mudah serta sambungan
plafon dapat dengan mudah ditutupi sehingga hasilnya lebih sempurna. Selain
itu, plafon gypsum juga memiliki beragam pilihan list yang dapat dipadukan dengan
motif-motif lain. Untuk pemasangan plafon gyspsum biasanya dapat menggunakan
rangka furing atau pun kayu.

3. Plafon Eternit
Jika dibandingkan dengan jenis triplek dan gypsum, ukuran plafon eternit jauh lebih
mungil, yakni sekitar 100 x 50 cm. Keunggulan utama dari jenis bahan ini adalah
tanah api serta tahan air. Namun proses pemasangan rangkanya harus disesuaikan
dengan ukuran lembaran eternity (perlu berhati-hati saat pemasangan karena bahan
eternit dapat dengan mudah retak dan rapuh).

4. Plafon GRC
Plafon GRC atau Glassfiber Reinforced Cement Board sebenarnya memiliki
karakteristik yang serupa dengan bahan plafon eternit. Namun dari segi ukuran,
plafon GRC sedikit lebih besar yakni sekitar 120 x 240 cm. plafon GRc juga memiliki
ketahanan yang baik terhadap api dan air, namun pemasangan terbilang cukup
rumit dan tidak tahan jika terkena dengan benturan.

5. Plafon Metal
Plafon jenis ini tersusun dari bahan lempengan metal yang sangat tipis sehingga
nantinya metal dapat diukir dengan berbagai macam motif sesuai dengan selera
yang Anda inginkan. Selain itu, finishing plafon metal biasanya dengan
menggunakan penambahan cat minyak, dimana plafon akan memiliki unsur-unsur
klasik yang menarik.

6. Plafon Akustik
Jika Anda merupakan tipe orang yang sangat menyukai ketenangan dan
membutuhkan sebuah ruangan privat dengan tingkat suara yang rendah, Anda
dapat menggunakan plafon akustik (didesain untuk meredam udara sekitar). Aplikasi
dari plafon ini biasa pada ruangan-ruangan seperti auditorium, ruang rapat, ruang
musik dan sebagainya. Lembaran ukurannya berkisar dari 60 x 60 cm dan 60 x 120
cm. Plafon ini juga dapat dipasang pada bangunan yang menggunakan rangka kayu
atau juga pada bahan metal pabrikan yang sudah jadi sebelumnya.

7. Plafon PVC
Plafon PVC atau Polyvinyl Chloride merupakan salah satu jenis plafon rumah yang
memiliki bobot sangat ringan (tahan terhadap air dan api serta anti rayap). Memang
PVC sudah banyak terkenal sebagai bahan dasar pembuatan pipa air, namun kini
PVC juga dapat difungsikan sebagai bahan plafon. Plafon ini juga hadir dalam
beragam macam warna yang dapat dipilih sehingga tidak perlu dicat lagi. Plafon
PVC dirangkai menggunakan hollow dengan jarak 80-120 cm sehingga hemat
rangka.

4. Kosen

Kosen merupakan suatu konstruksi bantu untuk membentuk hubungan yang baik
antara subuah dinding dari pasangan bata, beton atau kayu dengan sebuah pintu,
jendela ayau kaca jendela.
Kosen sekaligus digunakan untuk menggantungkan perlengkapanyang perlu bagi
pintu dan jendela.

Anda mungkin juga menyukai