Anda di halaman 1dari 13

METODE PEKERJAAN MCK

I. PEKERJAAN TANAH
1. Galian tanah
Galian Tanah dilaksanakan dengan tenaga manusia yang dilaksanakan
hingga memenuhi luas galian maximum menurut ketentuan yang
ditetapkan pada gambar rencana dengan kedalaman sesuai elevasi
rencana perletakan Pasangan Batu.
Galian Tanah terdiri dari penangan, pembuangan atau penumpukan
tanah dari tanah atau batuan atau bahan lainnya untuk pelaksanaan
yang memuaskan dengan toleransi dari ketinggian akhir, garis dan
betuk setelah galian tidak boleh berbeda dari yang ditentukan.
Permukaan akhir galian yang telah selesai, yang terbuka terhadap
aliran air permukaan harus cukup halus dan rata dan mempunyai
kemiringan yang cukup guna menjamin kelancaran drainase permukaan
sehingga tidak terjadi genangan.
Luas setiap galian yang dibuka dalam setiap operasi harus dibatasi
sesuai dengan pemeliharaan permukaan yang digali pada suatu kondisi
yang baik, dengan memperhatikan pengaruh dari pengeringan,
perendaman oleh air hujan dan gangguan oleh operasi pekerjaan
berikutnya.
2. Urugan Pasir/Sirtu
Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug,
kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini
berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan
beban. Urugan Pasir dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan
Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang
ada.

3. Urugan Tanah
Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah
mengeras. Tanah hasil galian dikembalikan lagi, dan digunakan untuk
menimbun pondasi. Tanah tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik
dengan cara manual atau menggunakan alat stamper.
Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian
lantai yang perlu ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug
yang dipakai dapat berasal dari hasil galian ataupun tanah urug yang
didatangkan. Tanah dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi lapis
hingga didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai dengan
spesifikasi teknis.
4. Buangan tanah
Tanah bekas galian yang tidak memenuhi syarat sebagai tanah timbunan
harus dibuang keluar dari areal pekerjaan (>150 m) atau sesuai petunjuk
dari direksi karena dapat mengganggu pandangan dan jalannya
pekerjaan.

II. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


1. Pasangan batu bata 1 pc : 4 ps 1/2 bata
Sebelum dinding dipasang, batu bata yang digunakan terlebih dahulu di
rendam di dalam air sebentar.
Proses Pengerjaan dinding bata yaitu :

Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang


terdapat pada gambar kerja dan spesifikasi teknis.
Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata.
Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang
Bata yang akan dipasang , harus siku dan ditegak luruskan oleh
surveyor.
Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu kemudian baru
dipasang.
Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah disiapkan.
Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan waterpass. Hal
ini bertujuan untuk melihat apakah batu bata yang dipasang telah
lurus.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember,
benang, sipatan, pacul, dan cetok.

2. Pas. beton tumbuk (lantai kerja)


Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat lantai
kerja dengan campuran beton 1Pc:3Ps:5Kr. Sebelum campuran beton
diletakkan, dasar tanah diratakan terlebih dahulu. Tebal dari lantai kerja
ini sekitar 5 cm.

3. Pas. Beton bertulang 1:2:3


Proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu :
Kegiatan ini harus meliputi penyiapan tempat kerja untuk
pengecoran beton, pemeliharaan pondasi, pengadaan lantai kerja,
pemompaan atau tindakan lain untuk mempertahankan agar
pondasi tetap kering.
Perbandingan campuran beton untuk masing-masing kelas mutu
beton akan ditetapkan oleh Direksi berdasarkan hasil percobaan
laboratorium
Kekentalan adukan beton diukur dengan Slump Test yang harus
berkisar antara 7,5 - 15 cm
Semen yang digunakan untuk pekerjaan ini haruslah jenis yang
memenuhi AASHTO M85 yang tidak menghasilkan gelembung udara
dalam campuran.
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau
pemakaian lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang
merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organik
ataua memenuhi ketentuan AASTHO T26.
Agrgeat yang akan digunakan harus terdiri dari partikel bersih,
keras, kuat yang diperoleh dengan pemecahan batu atau dari
pengayakan dan pencucuian dari kerikil atau memenuhi ketentuan
prosedur SNI/AASHTO yang berhubungan.
Beton harus dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi
partikel kasar dan halus dari campuran. Beton harus dicor dalam
cetakan sedekat mungkin dengan yang dicapai pada posisi akhir
beton untuk mencegah pengaliran yang tidak boleh melampaui satu
meter dari tempat awal pengecoran.
Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa
hingga campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga
dapat menyatu dengan campuran beton yang baru.
Pengecoran harus menggunakan alat penggetar mekanis yang
digerakkan dari dalam dari jenis pulsating (berdenyut) dan harus
mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 5000 putaran per menit
apabila digunakan pada beton yang mempunyai slump 2,5 cm atau
kurang, dengan radius daerah penggetaran tidak kurang dari 45
cm.
Beton harus dirawat apabila mulai mengeras dengan cara
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air dalam
waktu paling sedikit 3 hari. Semua bahan perawat atau lembaran
bahan penyerap air harus dibebani atau didikat ke bawah untuk
mencegah permukaan yang terekspos dari aliran udara.
Acuan / bekisting harus dipertahankan basah pada setiap saat
sampai dibongkar, untuk mencegah terbukanya sambungan-
sambungan dan pengeringan beton.
Baja tulangan harus memenuhi dimensi atau ukuran baja tulangan
yang ditentukan dalam gambar.
Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja lunak
yang memenuhi AASHTO M32 - 90.
Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk
menghilangkan kotoran, lumpur, oli, cat, karat atau kerak, percikan
adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau merusak
perletakan dengan beton.
Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan gambar dan
harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat
sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran.
Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi
permukaan beton sehingga tidak akan terekspos.

Bekisting terbuat dari kayu yang diserut permukaanya dan dapat


digunakan untuk permukaan akhir struktur yang tidak terekspos,
dan kayu yang diserut dengan tebal merata daigunakan untuk
permukaan beton yang terekspos.
Seluruh sudut-sudut tajam bekisting harus dibulatkan

Bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dibongkar


tanpa merusak beton.

4. Plesteran 1:4 dan Acian


Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau
dapat juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan
pekerjaan plesteran yaitu :

Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini
untuk menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang
diperlukan.
Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan
proses pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak
semen hingga halus.
Pekerjaan Acian Dinding dilaksanakan setelah pelaksanaan
plesteran dinding selesai dikerjakan hal ini dimaksudkan untuk
meratakan permukaan dinding yang sudah diplester.

Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember,


benang, sipatan, pacul, dan cetok.

5. Seponengan
Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran yaitu :

Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini
untuk menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang
diperlukan.
Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan
proses pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak
semen hingga halus.
Pekerjaan Acian Dinding dilaksanakan setelah pelaksanaan
plesteran dinding selesai dikerjakan hal ini dimaksudkan untuk
meratakan permukaan dinding yang sudah diplester.

Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember,


benang, sipatan, pacul, dan cetok.

6. Pasangan keramik Lantai 20/20


Pekerjaan Pemasangan keramik lantai, Proses pelaksanaan Pekerjaan
Lantai yaitu :

Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.


Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan
tanah. Campuran beton yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
teknis yang ada.
Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengan konsultan
pengawas. Setelah beton mengeras barulah dapat dipasang
keramik.
Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.
Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air terlebih
dahulu.
Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah
organiik lainnya.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan.
Keramik yang digunakan pada kegiatan adalah keramik
berkualitas yang dipasang pada lantai 20/20.

Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi
dari keramik.
Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian ratakan.
Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan dengan
cara sedikit memukul keramik agar tepat menempel.

7. Pas. Keramik Dinding 20/25


Pekerjaan Pemasangan keramik dinding, Proses pelaksanaan Pekerjaan
Lantai yaitu :

Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.


Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan
tanah. Campuran beton yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
teknis yang ada.
Cek kembali elevasi dari dasar dinding bersma dengan konsultan
pengawas. Setelah beton mengeras barulah dapat dipasang
keramik.
Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.
Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air terlebih
dahulu.
Bersihkan permukaan dinding dari semua kotoran.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan.
Keramik yang digunakan pada kegiatan adalah keramik
berkualitas yang dipasang pada lantai 20/25.

Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi
dari keramik.
Letakkan spesi adukan diatas dinding cor beton, kemudian
ratakan.
Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan dengan
cara sedikit memukul keramik agar tepat menempel.

8. List keramik Dinding


Pekerjaan Pemasangan List keramik dinding, Proses pelaksanaan
Pekerjaan Lantai yaitu :

Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.


Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan
tanah. Campuran beton yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
teknis yang ada.
Cek kembali elevasi dari dasar dinding bersma dengan konsultan
pengawas. Setelah beton mengeras barulah dapat dipasang
keramik.
Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.
Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air terlebih
dahulu.
Bersihkan permukaan dinding dari semua kotoran.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan.
Keramik yang digunakan pada kegiatan adalah keramik
berkualitas yang dipasang pada lantai 20/25.

Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi
dari keramik.
Letakkan spesi adukan diatas dinding cor beton, kemudian
ratakan.
Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan dengan
cara sedikit memukul keramik agar tepat menempel.

9. Pas Pondasi Batu Kali


Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :
Semua pasangan batu yang kami gunakan terdiri dari bahan-bahan
bermutu sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan dalam kontruksi
dan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

Bahan semen yang kami gunakan untuk pasangan batu adalah


semen portland sesuai dalam persyaratan dalam Standart Indonesia
N.I.8, tata cara penyimpanan semen digudang kami lakukan
dengan cermat, terlindung terhadap kelembaban. Semen kami
dapat diapkir (tidak diterima) oleh Direksi apabila tidak memenuhi
spesifikasi-spesifikasi yang berlaku.
Bahan material pasir untuk spesifikasi pekerjaan ini adalah berupa
pasir alam yang kami peroleh dari sungai atau sumber-sumber
alam lainnya yang disetujui oleh pengawas dan Direksi. Pasir telah
bersih dari kotoran, tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan lain yang
dapat mengganggu kwalitas bahan.
Air yang digunakan untuk spesifikasi pekerjaan ini, tetap dijaga
bebas dari lumpur, minyak, asam dan kotoran-kotoran lain sesuai
petunjuk pengawas dan Direksi.
Material batu yang dipergunakan untuk pekerjaan pasangan batu
berupa batu alam yang bersih dan keras, tahan lama, batu akan
diambil dari sumber yang disetujui oleh pengawas dan Direksi.
Sebelum pemasangan dilakukan, semua batu yang digunakan
dalam pekerjaan ini harus betul-betul bersih dari kotoran yang
disetujui oleh pengawas dan Direksi. Semua batu harus dibasahi
dengan air secara merata sebelum dipasang agar tidak terserap air
dari spesi. Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu tidak boleh
dilanjutkan selama hujannya cukup lebat atau cukup lama, kecuali
bila ada usaha-usaha lain yang memungkinkan untuk pelaksanaan,
sehingga lokasi pekerjaan tidak terkena hujan. Adukan yang
meleleh atau mencair karena hujan akan dibuang dan diganti
sebelum pekerjaan dilanjutkan. Pemasangan batu kami lakukan
dengan menyusun secara rapi dan rapat, dan ruang yang ada
diantara batu yang satu dengan batu yang lain kami isi dengan
spesi sehingga masuk kedalam celah-celahnya dengan sempurna
Kami mengerjakan pekerjaan pasangan batu kali dengan komposisi
bahan, yaitu ; campuran 1 PC : 4 pasir atau sesuai petunjuk
pengawas dan Direksi.
Semua pasangan batu dan plesterannya tetap kami rawat dengan
membasahi air agar tetap basah paling tidak 14 (empat belas) hari
lamanya, kecuali ada petunjuk lain dari pengawas dan Direksi.
Pembahasan dengan cara menutupi pasangan dengan bahan yang
terendam air atau pipa alat penyiram, pipa berpori mengenanginya
atau cara lain yang disetujui agar permukaan yang dirawat selalu
basah.air yang dipakai untuk perawatan harus memenuhi
ketentuan-ketentuan pada spesifikasi untuk air.

III. PEKERJAAN KUSEN DAN PERLENGKAPAN


1. Pas.Kusen & Daun Pintu Alumunium KM/WC
Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :

Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan dengan


pemasangan bata, atau untuk kusen aluminium dilakukan setelah
balok gantung dan dinding terpasang. Sedangkan untuk pemasangan
pintu dan jendela dapat dilakukan kemudian, atau ketika pekerjaan
lantai selesai dilakukan namun tetap memperhatikan gambar detail
yang ada pada shop drawing.

Bersamaan dengan pemasangan pintu dan jendela, dipasang juga


aksesoris dari pintu dan jendela seperti, kunci tanam, handle jendela,
handle pintu, dan lain sebagainya.

2. Pembuatan dan Pasang Kusen Pintu & Jendela Kayu Klas I


Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan kusen pintu dan jendela kayu.
Pelaksanaan :
Kusen kayu diratakan dan dirangkai sebelum dipasangan
Pemasangan angkur besi pada sisi dalam kusen
Kusen dipasang dengan teliti, berdiri tegak dan tidak miring

3. Pembuatan dan Pasang Pintu & Jendela Kayu Kelas I


Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan daun pintu dan jendela kayu.
Pelaksanaan :
Daun pintu dan jendela dipasang pada kusen yang telah terpasang
kokoh
Pemasangan daun pintu dan jendela hatus teliti.
Pemasangan aksesoris seperti engsel, kunci dan lainnya harus
dilakukan dengan baik, perletakan harus sesuai dan tidak membuat
cacat pada daun pintu.
4. Pasang Boven
Boven yang akan dipasang adalah roster yang berkualitas baik , utuh dan tidak
cacat dan memiliki ukuran yang sama atau sesuai dengan bentuk yang ditentukan (
gambar kerja ) dan antara roster yang satu dengan batu yang lain akan diberi spesi,
metode pemasangan bata dilakukan dengan arah memanjang dan dilaukan sistem
perlapis
5. Pasang Roster 20 x 20
Roster beton yang akan dipasang adalah roster yang berkualitas baik , utuh dan tidak
cacat dan memiliki ukuran yang sama atau sesuai dengan bentuk yang ditentukan (
gambar kerja ) dan antara roster yang satu dengan batu yang lain akan diberi spesi,
metode pemasangan bata dilakukan dengan arah memanjang dan dilaukan sistem
perlapis

6. Pekerjaan Pasang Slot dan Kunci Pintu Jendela


Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :
Sebelum dipasang, mengajukan seluruh contoh bahan beserta
brosurnya, dan diajukan kepada Direksi untuk disetujui.
Accessories seperti engsel pintu, handle/kunci, engsel daun jendela
jungkit, pengunci daun jendela, tarikan daun jendela dansebagainya,
dan cara pemasangannya dibuatkan mock-up terlebih dahulu untuk
dimintakan persetujuan Direksi.
Lebar engsel pintu lebih kecil, minimal 5 mm dari lebar
daunpintu"daun jendela, agar engsel tertanam dengan baik.
Posisi engsel pintu, engsel jendela jungkit, handle"kunci, tarikan daun
jendela disetujuan Direksi.
Posisi engsel jungkit untuk daun jendela tertanam baik, dan tidak
boleh terlihat pada saat daun jendela dalam keadaan tertutup, baik
dari dalam maupun dari luar.
Pemasangan dilakukan oleh pekerja yang benar-benar ahli dalam
pemasangan daun pintu/jendela dan accesoriesnya, sehingga hasil
pekerjaannya benar-benar rapih, baik dan halus.

7. Pekerjaan Pasang Grendel dan Engsel Pintu Jendela


Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :
Sebelum dipasang, mengajukan seluruh contoh bahan beserta
brosurnya, dan diajukan kepada Direksi untuk disetujui.
Accessories seperti engsel pintu, handle/kunci, engsel daun jendela
jungkit, pengunci daun jendela, tarikan daun jendela
dansebagainya, dan cara pemasangannya dibuatkan mock-up
terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan Direksi.
Lebar engsel pintu lebih kecil, minimal 5 mm dari lebar
daunpintu"daun jendela, agar engsel tertanam dengan baik.
Posisi engsel pintu, engsel jendela jungkit, handle"kunci, tarikan
daun jendela disetujuan Direksi.
Posisi engsel jungkit untuk daun jendela tertanam baik, dan tidak
boleh terlihat pada saat daun jendela dalam keadaan tertutup, baik
dari dalam maupun dari luar.
Pemasangan dilakukan oleh pekerja yang benar-benar ahli dalam
pemasangan daun pintu/jendela dan accesoriesnya, sehingga hasil
pekerjaannya benar-benar rapih, baik dan halus.

IV. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1. Penyambungan Daya Listrik PLN 1300 Watt
Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik ini pada dasarnya harus
memenuhi persyaratan yang dikeluarkan oleh PLN dan instansi yang
berwenang lainnya (sesuai dengan SNI 04-0225-1987 tentang Peraturan
Umum Instalasi Listrik).

2. Pemasangan Titik Lampu Dan Instalasi


Kabel-kabel untuk fixture ditutup asbestos dan tahan panas. Tidak
boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm², kawat-kawat harus
dilindungi dengan "tape" atau "tubing" disemua tempat dimana
mungkin ada abrasi. Semua kabel-kabel disembunyikan dalam
konstruksi armature kecuali dimana diperlukan penggantungan rantai
atau kalau pemasangan/perencanaan fixture. Saluran-saluran kabel
harus tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak merusak kabel.
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang
sesuai dengan persyaratan dan gambar.

3. Pemasangan Saklar dan Stop kontak

Sakelar-sakelar jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A / 250 V,


sakelar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada
gambar. Jika tidak ditentukan lain, sakelar-sakelar tersebut
bingkainya dipasang rata pada tembok pada ketinggian 150 cm diatas
lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang
dalam kotak-kotak dan ring (standar).
Stop kontak haruslah dengan tipe yang memakai earthing contact
dengan rating 10 A, 16 A, 25 A, 250 V AC. Semua pasangan stop
kontak dengan tegangan kerja yang harus diberi saluran ke tanah
(grounding). Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan
dinding dengan ketinggian 30 cm dari atas lantai yang sudah selesai
atau wall duct outlet sesuai gambar rencana atau petunjuk
Direksi/Konsultan Pengawas.

V. PEKERJAAN SANITASI
1. Penyambungan Air Bersih

Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.


Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta
accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka
kedalaman pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah
pecah.
Pipa yang akan disambung, bagian
ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya sambungan
dapat lengket dengan kuat.
Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat
luar dan diberi lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitair

2. Pemasangan Kloset Jongkok

Pasang terlebih dahalu instalasi pipa pvc yang digunakan sebagai


saluran pembuangan, pipa yang dapat digunakan minimal
berukuran sesuai spesifikasi dengan ujung pipa yang terhubung
dengan closet jongkok adalah lurus saja tanpa sambungan.
Tentukan posisi kloset jongkok berada diantara nad keramik yang
semestris misalnya diperempatan keramik atau ditengah badan
keramik
Buat marking atau pengukuran posisi jongkok diruangan toilet
sesuai dengan gambar kerja yang telah dibuat sebelumnya
Buat adukan beton dengan campuran 1 semen : 3 Pasir untuk
membuat dudukan kloset dan membuat cekungan pada ujung pipa
sesuai dengan bentuk kloset duduk jongkok pada posisi yang tepat
Ukur kedataran closet jongkok dengan water pass
Tunggu sampai adukan benar-benar kering sebelum membuat
percobaan penyiraman closet jongkok dengan air.

3. Pemasangan pipa PVC 3"


Sebelum melaksanakan Pemasangan pipa maka di lakukan pembuatan
rencana detil tentang pemasangan pipa sesuai trasenya ditetapkan yang
menyangkut sistematika, peralatan, tenaga instalator, waktu pelaksanaan
dan alternative system pelaksanaannya. Peletakan pipa harus pada posisi
arah memanjang yan dilaksanakan beberapa regu instalator. Arap peletekan
harus lurus kecuali bagian ruas pipa yang diletakkan untuk bengkokan kurva
dipasang sesaui dengan gambar. Pipa dan fitting diturunkan dengan hati hati
dan dibersihkan sebelum disambung dengan yang lain.

4. Pemasangan pipa PVC 4"


Sebelum melaksanakan Pemasangan pipa maka di lakukan pembuatan
rencana detil tentang pemasangan pipa sesuai trasenya ditetapkan yang
menyangkut sistematika, peralatan, tenaga instalator, waktu pelaksanaan
dan alternative system pelaksanaannya. Peletakan pipa harus pada posisi
arah memanjang yan dilaksanakan beberapa regu instalator. Arap peletekan
harus lurus kecuali bagian ruas pipa yang diletakkan untuk bengkokan kurva
dipasang sesaui dengan gambar. Pipa dan fitting diturunkan dengan hati hati
dan dibersihkan sebelum disambung dengan yang lain.

5. Pemasangan Tee & Elbow PVC 4"


Tee
Flange Tee dipasang pada jaringan Pipa Yang Bersimpangan untuk
menhubungkan Pipa dan cara penyambungannya dengan perkuatan baut
dan karet pakking

Elbow PVC 4”
Jenis accessories ini dalam hal ini bend steel dipasang pada jalur
yang membelok atau tikungan.
Pemasangannya harus memperhatikan kekencangan flange dengan
meletakkan karet packing diantara flange kemudian baut tersebut
dikencangkan agar tidak terjadi kebocora

6. Kran air bersih


o Semua keran yang dipakai adalah semutu merk Dalam negeri atau setaraf dengan
chormed finish Ukuran disesuaikan dengan keperluan masing-masing sesuai gambar
plumbing dan brosur alat-alat sanitair. Keran-keran tembok dipakai yang berleher
panjang dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding.
Keran-keran yang dipasang dihalaman harus mempunyai ulir untuk sambungan
selang. Selang-selang untuk metal sink diruang saji dan dapur disambung dengan pipa
leher angsa (extension).
o Stop kran yang dapat digunakan sesuai spesifikasi dengan diameter dan penempatan
sesuai dengan gambar rencana.
o Kran-kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya
harus sesuai dengan gambar-gambar rencana

7. Floor Drain
o Floor drain yang digunakan adalah semutu dengan merk Dalam negeri,
dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel.
o Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai dengan gambar untuk itu.
o Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik, tanpa cacat dan
telah disetujui oleh Pemilik Pekerjaan.
o Pada tempat-tempat yang telah dipasang floor drain, penutup lantai
harus dilubangi dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk
dan ukuran sesuai dengan ukuran floor drain tersebut.
o Hubungan saringan metal dengan beton/lantai menggunakan perekat
beton kedap air.
o Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapi waterpass,
dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran
8. Turen Air 1m3
Pemasangan Turen Air kapasitas 1m3 beserta accesoriesnya.

VI. PENGECATAN
1. Pengecatan dinding 2 lapis
Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut
menggunakan kuas.
Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak
lembab.
Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari
tumpahan cat.
Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan
diampelas, sikat kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran
+ aci yang tidak rata).
Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding
supaya pori-pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar
mendapatkan permukaan yang bersih/halus.
Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk
pengikat cat). Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka
dilakukan plamir ulang dan diampelas.
Kemudian dicat dengan cat penutup lapis demi lapis sesuai dalam
spesifikasi teknis

VII. PEKERJAAN PERLENGKAPAN


1. Perlengkapan MCK (gayung, ember, dll)
Pengukuran dan pematokan lokasi yang akan dikerjakan. Pengukuran
dilakukan bersama owner dan pengawas agar tidak ada perbedaan
dan sesuai gambar dan jika ada perubahan dipelaksanaan kami akan
membuat soft drawing yang disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan
Pengawas.
Pembersihan lokasi dari segala sampah (kotoran /puing-puing) dan
rintangan lainnya.
Pengadaan alat kerja dan tenaga kerja

Demikianlah Metode Pelaksanaan ini kami buat dengan sangat sederhana


dengan pemikiran bahwa segala sesuatunya dalam pelaksanaannya kami pasti
banyak mendapat petunjuk dan arahan dari Direksi dan Pejabat Pembuat
Komitmen.

Anda mungkin juga menyukai