Anda di halaman 1dari 9

SPESIFIKASI KHUSUS

Pasal 1
Jenis Pekerjaan

Program : Pembangunan Jalan dan Jembatan Kabupaten Rokan Hilir


Kegiatan : Peningkatan (Awcas) Jalan menuju TPU Desa Bangko Permata (1 Km)
Dinas : Bina Marga dan Pengairan Kab. Rokan Hilir
Dana : APBD Kabupaten Rokan Hilir
Tahun Anggaran : 2014
Lokasi : Kecamatan Bangko Pusako - Kabupaten Rokan Hilir

Pasal 2
Pekerjaan Pendahuluan

a. Sebelum memulai pekerjaan pemborong harus memberitahu direksi


lapangan dari Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Rokan Hilir yang telah ditunjuk,
serta Lurah/Kepada Desa dan Camat setempat.
b. Pembersihan lokasi dilaksanakan sesuai dengan ukuran areal yang
ditetapkan di dalam gambar rencana, semua bekas-bekas pembuangan/ sampah-
sampah harus dibebaskan dari lokasi (areal) yang ditetapkan.
c. Pemborong harus menyediakan Direksi keet dengan dilengkapi meja
tulis, kursi dan papan tulis serta buku instruksi dan buku tamu
d. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik, rapi dan benar sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam bestek ini/syarat-syarat teknis/gambar rencana
serta mengikuti petunjuk-petunjuk dari Konsultan Pengawas dan Direksi teknis. Semua
persyaratan dan ukuran bahan yang ditentukan dalam Bestek ini wajib dipenuhi oleh
pemborong yang bersangkutan.
e. Pihak pemborong harus melaksanakan pengukuran secara bersama
dengan pihak Pemimpin Kegiatan, Direksi Teknik dan Konsultan Pengawas yang
bersangkutan, kemudian memasang patok-patok yang kuat dan kokoh serta diberi
tanda dengan cat merah dengan jarak tiap-tiap patok 50 m’
f. Pemborong diwajibkan memasang papan nama kegiatan dengan baik,
jelas dan benar. Bahan yang digunakan adalah papan dengan dilapisi seng yang diberi
warna dasar putih dan diberi tulisan dengan warna hitam. Tulisan yang tercantum
adalah sebagai berikut :
a. Nama Program
b. Nama Kegiatan
c. Harga Borongan
d. Jangka waktu pelaksanaan
e. Konsultan Pengawas/Direksi
f. Kontraktor/Pemborong
g. Waktu mulai pelaksanaan
Papan nama kegiatan tersebut dipasang pada dua buah tiang kayu ukuran 5/7 cm yang
ditanam kuat kedalam tanah.
g. Pemborong diwajibkan memuat dan memasang rambu-rambu
pengaman lalu lintas sebelum melakukan pekerjaan.
h. Mobilisasi alat-alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
i. Jika memungkinkan pada setiap akhir bulan diadakan rapat untuk
membahas permasalahan pekerjaan yang timbul di lapangan.
j. Pada akhir bulan membuat laporan kemajuan pekerjaan yang diperoleh
dari hasil laporan tiap-tiap minggu pekerjaan di lapangan.

Pasal 3
Penyiapan Badan Jalan

a. Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan, pembentukan dan pemadatan


permukaan tanah dasar sehingga badan jalan menjadi rata sebelum pekerjaan struktur
diatasnya dilaksanakan.
b. Penyiapan badan jalan dilakukan secara mekanik dengan menggunakan peralatan yang
disetujui oleh direksi teknis dan konsultan pengawas atau yang sesuai dengan kondisi
lapangan sehingga lapisan perkerasan yang ada diatasnya betul-betul stabil dan tidak
mengalami penurunan/bergelombang.
c. Toleransi ukuran
Permukaan akhir tanah dasar setelah dipadatkan dibuat rata melintang jalan seperti
yang ditetapkan atau ditunjukkan pada gambar dan dibuat cukup rata serta seragam
untuk menjamin kerataan lapisan perkerasan yang akan dilaksanakan
d. Perbaikan pembentukan badan jalan yang tidak memuaskan
Kontraktor harus memperbaiki atas biaya sendiri setiap ketidakrataan atau gelombang
yang terjadi akibat pekerjaan atau lalu lintas atau oleh sebab lainnya dengan
membentuk kembali dan memadatkannya yang sesuai dengan ukuran dan jenis serta
kondisi lapangan
e. Pengukuran pembentukan badan jalan
Pembentukan badan jalan harus diukur sebagai jumlah meter persegi dari badan jalan
yang telah disiapkan. Volume yang diukur harus didasarkan pada gambar penampang
melintang yang disetujui. Methode untuk menghitung volume pembentukan badan
jalan haruslah metode lebar bidang ujung, dengan menggunakan penampang
memanjang yang berselang jarak tidak lebih dari 50 m. Satuan pembayaran adalah M2
f. Dasar pembayaran
Kuantitas dari pembentukan badan jalan yang diukur seperti yang diuraikan diatas,
harus dibayar untuk satuan pengukuran dari harga yang dimasukkan pada masing
masing daftar penawaran untuk mata pembayaran, dimana harga tersebut sudah
merupakan kompensasi penuh untuk pelaksanana pekerjaan, pemotongan/galian,
urugan, pemadatan dan seluruh biaya lain yang perlu atau biasa untuk penyelesaian
yang tepat dari pekerjaan sesuai dengan mata pembayaran

Pasal 4
Pekerjaan Urugan Biasa

a. Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan


tanah yang disetujui untuk konstruksi urugan, untuk urugan kembali galian atau galian
pipa atau struktur dan untuk urugan umum yang diberlakukan untuk membuat bentuk
dimensi timbunan antara lain ketinggian yang sesuai persyaratan atau penampang
melintang

b. Kontraktor harus terlebih dahulu mengerjakan pemasangan patok-patok untuk


membentuk profil jalan sesuai dengan gambar rencana, pematokan ini harus
seluruhnya telah disetujui Direksi sebelum memulai pekerjaan konstruksi, bila
dipandang perlu direksi dapat melakukan revisi atas pemasangan patok tersebut sesuai
dengan petunjuk sebelum memulai pematokan, kontraktor harus memberitahukan
kepada direksi dalam waktu tidak kurang dari 48 jam sebelumnya, agar direksi dapat
mempersiapkan segala peralatan untuk pengawasan.

c. Pelaporan
1. Untuk setiap urugan yang akan dibayar menurut ketentuan-ketentuan dari
spesifikasi ini kontraktor diharuskan menyerahkan laporan dibawah ini kepada
direksi Pekerjaan sebelum Izin Memulai pekerjaan disetujui.
- Gambar detail penampang melintang yang menunjukkan permukaan yang
telah dipersiapkan untuk penempatan urugan.
2. Kontraktor harus menyerahkan hal-hal berikut dalam bentuk tertulis kepada Direksi
Pekerjaan segera setelah selesainya satu bagian dari pekerjaan, dan sebelum
mendapat persetujuan dari Direksi tidak diperkenankan material lain dipasang
diatas urugan terdahulu.
- Hasil dari pengujian pengukuran permukaan yang ditentukan dapat terpenuhi.

d. Pemasangan Urugan
1. Urugan Harus dibawa kepermukaan yang telah disiapkan dan disebar merata
dalam lapis yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang
diberikan dalam spesifikasi. Bila lebih dari satu lapis akan dipasang, lapis-lapis
tesebut sedapat mungkin harus sama tebalnya.
2. Urugan tanah umumnya harus diangkut langsung dari sumber material ketempat
permukaan yang telah dipersiapkan sewaktu cuaca kering dan disebar.
Penimbunan stok tanah urug biasanya tidak diperbolehkan terutama selama musim
hujan.

e. Urutan Kerja
1. Excavator memuat tanah urug kedalam dump truk di quarry.
2. Dump truk mengangkut tanah urug ke lokasi pekerjaan dan jika diperlukan alat
bantu lainnya untuk melangsir tanah urug jika Dump truk tidak bisa sampai ke
lokasi pekerjaan.
3. Motor Grader dipergunakan untuk menghampar urugan.
4. Vibro Roller dipergunakan untuk memadatkan urugan yang telah dihampar.

f. Toleransi dan Dimensi


1. Seluruh permukaan akhir urugan/timbunan harus cukup rata dan harus memiliki
kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran yang bebas dari air permukaan.
2. Urugan/timbunan tidak boleh dipasang dalam lapis yang lebih dari 20 cm tebal
padat juga tidak dalam lapis yang kurang dari 10 cm tebal padat

g. Kondisi Tempat Kerja


1. Kontraktor harus menjamin bahwa pekerjaan tetap kering sebelum dan selama
pekerjaan pemasangan dan pemadatan berlangsung, untuk itu bahan urugan
agregat selama konstruksi harus memiliki kemiringan yang cukup untuk membantu
drainase dari aliran air hujan dan harus menjamin bahwa pekerjaan akhir
mempunyai drainase yang baik.
2. Kontraktor harus menjamin di tempat kerja tersedia air yang cukup untuk
mengendalikan kelembaban timbunan tanah urug selama operasi
pemasangan/penghamparan.
h. Pembatasan oleh Cuaca
Urugan tidak boleh dipasang, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, pemadatan
tidak boleh dilakukan setelah hujan atau lainnya bila kadar air material diluar rentang
yang ditentukan.

i. Perbaikan dari urugan tanah urug yang tidak memuaskan


1. Urugan tanah urug akhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang
disyaratkan atau disetujui atau tolerasi permukaan harus diperbaiki dengan
membuang atau menambah meterial sebagaimana diperlukan yang dilanjutkan
dengan pembentukan dan pemadatan kembali.
2. Urugan tanah urug yang terlalu basah untuk pemadatan dimana kadar airnya
melampaui kadar air yang disyaratkan atau sebagaimana yang diperintahkan
direksi teknis harus diperbaiki ulang dengan menggaru material, dengan selang
waktu istirahat ketika penanganan dalam cuaca yang kering, jika pengeringan tidak
dapat dicapai dengan cara tersebut direksi teknik dapat memerintahkan untuk
mengeluarkan bahan tersebut dari pekerjaan dan menggantinya dengan bahan
kering yang lebih cocok.
3. Urugan yang menjadi jenuh akibat hujan atau banjir atau karena hal lain setelah
dipadatkan dalam batas yang diisyaratkan ini biasanya tidak memerlukan pekerjaan
perbaikan asal sifat materialnya dan kerataan permukaan masih memenuhi
persyaratan spesifikasi.
4. Perbaikan dari urugan yang rusak akibat gerusan banjir atau menjadi lembek
setelah pekerjaan selesai dan diterima oleh direksi pekerjaan haruslah seperti yang
ditentukan dalam spesifikasi.

j. Pengukuran Dan Pembayaran


1. Urugan harus diukur sebagai jumlah meter kubik dari bahan yang
diperlukan, selesai ditempat dan diterima. Volume yang diukur harus didasarkan
pada gambar penampang melintang yang disetujui dari profil tanah sebelum
urugan ditempatkan dan pada garis dan ketinggian yang disyaratkan dan diterima
dari pekerjaan urugan akhir.
2. Kuantitas dari urugan dari galian tanah setempat yang diukur
seperti yang diuraikan diatas, harus dibayar untuk satuan pengukuran dari harga
yang dimasukkan pada masing masing daftar penawaran untuk mata
pembayaran, dimana harga tersebut sudah merupakan kompensasi penuh untuk
pengolahan, pengadaan, pemadatan, penyelesaian, seluruh biaya lain yang perlu
atau biasa untuk penyelesaian yang tepat dari pekerjaan yang diuraikan dalam
pasal ini.

Pasal 5
Pekerjaan Awcas

a. Pekerjaan ini meliputi pemasokan, pengangkutan,. penghamparan dan


pemadatan. material untuk pelaksanaan lapis pondasi tanpa penutup dan suatu lapisan
permukaan kerikil atau sementara. pada permukaan tanah dasar atau pondasi bawah
yang telah dipersiapkan. Pemasokan material akan mencakup, jika perlu pemecahan,
pengayakan, mixiig dan operasi-operasi lain yang diperlukan, untuk memperoleh
material yang memenuhi persyaratan Spesifikasi ini.

b. Toleransi Dimensi
- Tebal minimum tidak boleh kurang dari 1 cm terhadap tebal yang disyaratkan.
- Bila semua agregat yang lepas telah dibuang, standar kerataan dari permukaan
yang padat harus sedemikian rupa sehingga semua titik pada permukaan tidak
boleh bervariasi lebih dari 1 cm diukur dengan mistar penyipat 3 m yang
dipasang.sejajar atau tegak lurus pada as jalan.
- Tidak boleh ada ketidakrataan pada permukaan sehingga dapat menahan air.
- Kecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjan atau diberikan secara detail dalam
Gambar, Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup harus dibangun dengan kemiringan
permukaan atau panggung sebesar 5 % untuk daerah bukan superelevasi.

c. Pembatasan oleh Cuaca


Lapis pondasi jalan tanpa penutup tidak boleh dipasang, dihampar atau dipadatkan
pada waktu hujan, dan pemadatan tidak boleh dilaksanakan sesudah hujan atau juga
bila kadar air dari mineral tidak memenuhi syarat.

d. Perbaikan Lapis pondasi Jalan Penup Yang Tidak Memuaskan.


- Bagian-bagian dengan tebal dan keseragaiman permukaan yang tidak memenuhi
toleransi yang ditentukan, atau yang permukaannya. bergelombang selama dan
sesudah pelaksanan, harus diperbaiki dengan inengemburkan permukaan dan
membuang atau menambah material yang diperlukan, dilanjutkan dengan
pembentukan dan pemadatan kembali.
- Perbaikan lapis pondasi jalan tanpa penutup yang tidak memenuhi persyaratan
kepadatan atau sifat material dari Spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan
pentujuk Direksi Pekejaan dan dapat mencakup pemadatan tambahan,
penggemburan dilanjukan dengan penyesuaian kadar air dan pemadatan kembali,
pembuangan dan pengagantian material, atau menambali tebal material.

e. Persyaratan Sifat Material


- Material yang dipilih sebagai Lapis Pondasi jalan Tanpa Penutup (Aucas) harus
memenuhi persyaratan dibawah ini dan harus bebas dari gumpalan lempung,
material organik, atau material lain yang tidak dikeliendaki dan harus mempuyai
kwalitas sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan lapis permukaan yang
keras dan stabil.
- Agregat untuk melapis penutup jalan tanpa penutup (Aucas) dapat terdiri atas kerikil
pecah, padas pecah atau kerikil alami bulat yang memenuhi spesifikasi gradasi.

f. Pemasangan Dan Pemadatan Lapisan Pondasi Jalan Tanpa Penutup


- Penyiapan Formasi
Jika disyaratkan, penyiapan drainase, tanah dasar dan pondasi bawah harus selesai
dan diterima selalu paling lambat sedikit 100 m di muka pemasangan material
pondasi tanpa penutup
- Pengiriman Material Lapis Pondasi
Jika Lapis Pondasi tanpa penutup (Aucas) dipasok sebagai material yang dicampur
terlebih dahlu, material itu harus dikirim ke badan jalan sesuai dengan persyaratan.
Jika agregat dikirim dalam bentuk dua atau tiga komponen, setiap komponen harus
dikirim kecuali jika komponen itu harus dikirim dalam keadaan kering.
- Tebal lapis gembur minimum tidak boleh kurang dari dua kali ukuran agregat.
maksinium. Tebal maksimum tidak boleh lebih dari 20 cm kecuali ditentukan. lain
atau disetujui Direksi Pekerjaan.

g. Agregat lapis pondasi jalan Tanpa Penutup Yang Dicampur Ditempat


1. Bila material badan jalan yang ada harus dicampur untuk membuat salah satu
komponen lapis Pondasi Tanpa Penutup, tempat-tempat tertentu yang materialnya
basah atau mutunya kurang baik harus digali dan dibuang terlebih dahulu, diganti
dengan material yang sama dengan material badan jalan lainnya. Seluruh badan
jalan yang padat harus digaru sampai kedalaman penggaru yang harus dihitung
untuk menghasilkan proporsi material badan jalan yang tepat dalam campuran
pondasi jalan. Material badan jalan harus dikeringkan benar-benar dan kemudian
dicampur dengan menggunakan motor grader, sampai seluruh tempat itu secara
memanjang dan melintang merata.

2. Komponen material darl setiap lapis harus dipasang dengan ketebalan yang sama
di seluruh tempat. Mesin pencampur stabilitas tanah, mesin pencampur tanah,
pertanian, Cakram baja atau alat lain yang sesuai untuk mencampur dengan baik
seluruh tebal material gembur tersebut. Sebagai alternatif, tumpukan kecil material
menerus dan memanjang (windrows) dengan penampang melintang yang uniform
dapat dihampar sepanjang bagian jalan yang lebarya tetap. Seluruh kedalaman
material yang gembur itu dibolak-balik dari sisi jalan yang satu ke yang lainnya
sampai material itu tercampur merata, kemudian dihampar dengan ketebalan yang
sama.

3. Pencampuran ditempat hanya boleh diijinkan jika kondisi adalah kering dan cuaca
panas diharapkan berlangsung sapai pekerjaan selesai.

h. Pemadatan Lapis Pondasi Jalan (Aucas)


1. Segera setelah pembentukan selesai, setiap lapis harus dipadatkan benar-benar
dengan alat pemadat yang sesuai dan cukup yang telah disetujui Direksi Pekerjaan.
2. Pembentukan Akhir dan lapis atas pondasi bawah harus dilakukan paling sedikit
sesudah dua lintasan pemadatan pada seluruh daerah itu.
3. Selama pemasangan, pembentukan dan pemadatan lapis Pondasi Tanpa Penutup,
agregat harus dipertahankan dalam keadaan lembab dengan penyemprotan air
yang diatur dengan ketat sehingga matenial halus yang ada dipermukaan tidak
terganggu Kontraktor harus membuang agregat yang sebelum pemadatan selesai,
karena satu dan lain hal menjadi terlalu basah sehingga dapat merusak tanah dasar.
Pemadatan tidak boleh dilanjutkan jika material menunjukan tanda-tanda terlalu
bergelombang. Dalam keadaan begini, material harus dibuang atau diperbaiki.
4. Operasi penggilasan harus dimulai sepanjang tepi perkerasan dan
berangsur-angsur menuju ketengah, dengan arah memajang. Pada tempat
super-elevasi penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan menuju
bagian yang tinggi.
5. Material sepanjang kerb kepala tembok, dan pada tempat-tempat lain yang tak
terjangkau mesin gilas harus dipadatkan dengan menggunakan timbris atau
pemadat mekanis.
6. Pemadatan harus berlanjut sampai seluruh bagian itu tclah dipadatkan merata
menjadi permukaan yang keras dengan kepadatan merata dan bekas-bekas mesiin
gilas tidak tampak. Lapis yang keras dan tidak stabil harus dihasilkan dengan mesin
gilas, sehingga agregat saling mengunci dengan rapat.
7. Penambahan sedikit abu batu dengan plastisitas rendah atau pasir ddapat
diperbolehkan pada tahap akhiir pemadatan untuk membantu pengikatan Lapis
permukaan ini. Abu batu dan pasir tidak boleh dipasang terlalu tebal sehingga
agregat kasar tidak tampak.
i. Pengukuran Dan Pembayaran
1. Metode Pengukuran
1. Lapis pondasi jalan tanpa penutup harus diukur
menurut jumlah meter kubik material padat yang diperlukan, siap ditempat dan
diterima Direksi Pekerjaan. Pekerjaa Volume yang diukur harus berdasarkan
penampang melintang yang ditunjukkan dalam Gambar bila tebal yang diminta
seragam dan pada penampang melintang yang dietujui Direksi Pekerjaan tidak
seragam, dan panjangnya diukur mendatar sepanjang as jalan.
2. Dalam hal lapis pondasi jalan tanpa penutup dimana
tebal lapis pondasi yang ditentukan atau disetujui tidak seluruhnya terdiri dari
material baru tetapi termasuk material, yang tclah ada dijalan, volume untuk
pembayaran harus didasarkan pada material baru padat, sebagai mana
dihltung dan penampang melintang yang oleh Kontraktor dan disetujui Direksi
Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
3. Pekerjaan meyiapkan dan memelihara lapis pondasi
bawah, tanah dasar atau pormasi diatas mana akan dipasang pondasi tidak
akan diukur atau dibayar menurut Seksi ini, tetapi harus dibayar secara terpisah
dengan harga penawaran untuk penyiapan permukaan jalan menurut
Spesifikasi ini.

2. Pengukuran Pekerjaan Perbaikan


1. Dimana perbaikan atas lapis Pondasi Jalan Tanpa
Penutup yang tidak memuaskan telah diperintahkan Direksi Pekerjaan,
kwantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah sama dengan kwantitas
yang dibayar jika pekerjaan semula telah dapat diterima Pembayaran tambahan
tidak akan diberikan untuk pekerjaan atau kwantitas tambahan yang diperlukan
oleh perbaikan itu
2. Dimana penyesuaian kadar air telah diperintahkan
Direksi Pekerjaan sebelum pemadatan, pembayaran tambahan ticlak akan
diberikan untuk penambahan air atau pengeringan terhadap material atau
pekerjaan lainnya yang diperlukan untuk memperoleh kadar air yang
memuaskan.

3. Dasar Pembayaran
1. Kwantitas yang ditentukan dengan cara diatas, harus
dibayar menurut harga kontrak per satuan pengukuran masing-masing untuk
setiap Mata Pembayaran tertentu yang terdaftar dibawah ini dan terdapat
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran tersebut
harus merupakan kompensasi penuh untuk memperoleh, pemasokan,
pemasangan, pemadatan, penyelesaian akhir dan penyajian material,
pengadaan lapis atas, penggunaan lapis permukaan sementara pada
permukaan yang sudah selesai, dan semua biaya yang diperlukan atau
umumnya dikeluarkan untuk penyelesaian yang semestinya dari pekerjaan
yang dirumuskan dalam Pasal ini.
2. Mata Pembayaran untuk Lapis Pondasi Agregat
(Aucas) adalah M3

Pasal 6
Pekerjaan Lain-Lain
a. Pengambilan foto-foto pekerjaan untuk dokumentasi terdiri dari beberapa arah yang
diatur oleh pengawas lapangan/Direksi.
- Semua klise foto (negatifnya) tersebut harus dikumpulkan dan dikirimkan ke Kantor
Dinas bersangkutan sebagai dokumen.
- Foto-foto dalam keadaan 0% harus diambil sebelum pekerjaan dimulai beserta ada
papan pengenal kegiatan.
- Foto fisik untuk tiap-tiap pengambilan termijn.
- Foto fisik secara keseluruhan setelah pekerjaan 100%.
- Bahan-bahan laporan harian/mingguan dan bulanan setiap kali pengambilan termijn
harus disampaikan kekantor Dinas bersangkutan oleh pemborong setelah diperiksa
dan disetujui oleh konsultan pengawas yang menyatakan kelancaran pekerjaan.

b. Pekerjaan Ukuran
Pemborong bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut ukuran-
ukuran yang tercantum dalam gambar-gambar dan bestek ini, pemborong juga
berkewajiban memberitahukan kepada pengawas/ Direksi pada setiap selisihnya yang
didapatnya dalam bestek atau gambar.

c. Halaman Kerja
Pembagian halaman kerja dan penimbunan bahan-bahan harus diselenggarakan atas
perundingan dengan Direksi.

d. Alat-Alat Dan Pesawat Pengukur


- Selama pekerjaan berlangsung pemborong harus menyediakan alat
ukur/alat pendukung lainnya untuk direksi guna memeriksa dan pengukuran
seperlunya.
- Direksi dapat memberikan perintah kepada pemborong, tanpa
mengganti kerugian atau ongkos untuk pelaksanaan pengukuran-pengukuran guna
kepentingan pekerjaan.

e. Pemeliharaan dan pembersihan halaman


Selama pekerjaan berlangsung, kontraktor harus memelihara kebersihan halaman kerja,
umpamanya menyingkirkan kelebihan dan pembuangan sampah-sampah dan lain-lain
hingga Direksi menyetujuinya.
Pada penyerahan pertama dari pekerjaan, keadaan halaman harus bersih seluruhnya.

f. Penyerahan Pekerjaan
Pekerjaan seluruhnya harus sudah diserahkan lengkap dan baik kepada Direksi sebagai
tercantum dalam Akte pekerjaan ini.

g. Penutup
Semua syarat-syarat yang tercantum dalam bestek ini harus dilaksanakan oleh
kontraktor dan mengikuti petunjuk dari Direksi dalam pelaksanaan pekerjaan.

Pasal 7
Serah Terima Pekerjaan

a. Dalam rangka serah terima pekerjaan, akan diadakan peninjauan bersama-sama


kelapangan. Serah terima pekerjaan dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu, serah terima
pertama untuk memastikan bahwa semua pekerjaan telah selesai dilaksanakan dengan
baik oleh pemborong dan memenuhi syarat, dan serah terima kedua yang
dilaksanakan setelah selesai masa pemeliharaan yang ditetapkan berakhir.

b. Jika dalam proses serah terima pekerjaan tersebut masih memuat keseluruhan
pekerjaan belum baik/lengkap maka adalah merupakan kewajiban pemborong untuk
memperbaiki dengan biaya ditanggung oleh pemborong.

c. Pada saat serah terima pekerjaan, pemborong wajib menyerahkan : 2 (dua) set
dokumen terlaksana, Dokumen-dokumen resmi dan hasil (seperti : surat berita acara)
sesuai yang disyaratkan.

Ditetapkan Oleh :
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN
KABUPATEN ROKAN HILIR

JASWADI, BE
NIP. 19610703 198503 1 008

Anda mungkin juga menyukai