I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pengukuran/ Uitzet.
Pengukuran pekerjaan dilakukan untuk menentukan batas-batas daerah kerja, pekerjaan yang akan
dilaksanakan berdasarkan gambar rencana yang ada.
Titik-titik pengukuran ditandai dengan patok-patok kayu dengan ukuran 5x7x80cm.
Foto pekerjaan untuk mengetahui keadaan 0%.
Menyiapkan peralatan kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
Penyiapan tenaga kerja dan barak-barak.
Pekerjaan ini meliputi penyedian, pendayagunaan tenaga kerja, bahan–bahan, peralatan dan alat– alat bantunya
yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembangunan pada proyek ini.
Bagian ini meliputi pembersihan lokasi, pembuatan Direksi Keet dan Gudang Material, penyediaan air kerja dan
penerangan kerja, serta mobilisasi dan demobilisasi.
2. Pembongkaran
Pada saat bersamaan dan dari hasil pengukuran serta berdasarkan RAB dan gambar, kami melakukan
pembongkaran dinding bata. Pembongkaran dilaksanakan secara manual oleh beberapa orang pekerja dengan
diawasi oleh mandor menggunakan peralatan seperti Breker, Godam, Linggis, Martil dan alat bantu lainya. Hasil
bongkaran dibuang keluar lokasi pekerjaan jika tidak dibutuhkan menggunakan mobil pick up.
Pada pekerjaan pembongkaran rangka atap dimulai dengan membuka seluruh paku/baut sambungan rangka
atap secara bertahap, dimulai dari gording dan dilanjutkan dengan rangka kuda-kuda. Untuk pekerjaan
pembongkaran rangka atap ini resiko kecelakaan kerja sangat tinggi, maka harus diawasi secara seksama agar
tidak terjadi kecelakaan. Setiap rangka atap yang selesai dibongkar akan dikumpulkan pada suatu tempat dan
disusun secara rapi.
Pada pekerjaan pembongkaran ini dimulai dari pembongkaran penutup atap, dimulai dari pembongkaran
perabung dan lembaran atap dari atas menggunakan lingis, paku pengikat atap harus dicabut dahulu kemudian
lembaran atap bisa ditutunkan menggunakan katrol dan taliatau bisa langsung dilamparkan kebawah. Setelah
seluruh permukaan penutup atap selesai dibongkar dilanjutkan dengan membongkar lisplang. Metodo
pembongkaran listlang sama seperti pembongkaran penutup atap yaitu dicabut paku terdahulu denggan
menngunakan linggis pada pangkal palu. Setelah semua material bongkaran dibawah dilnjutkan dengan
melakukan pembersihan sisa material bongkaran menuju gudang sementara dan disusun dengan rapi
II. PEKERJAAN K3
- Penyiapan RKK
- Sosialisasi, Promosi dan pelatihan
- Alat Pelindung Kerja dan alat pelindung diri
- Asuransi dan Perijinan
- Personal Ahli Konstruksi
- Fasilitas Sarana dan Prasarana, alat Kesehatan
- Rambu – rambu yang diperlukan
Pelaksanaan pemadatan dilakukan lapis demi lapis, tiap lapisan tidak boleh lebih dari 20 cm tebal sebelum
dipadatkan atau 15 cm setelah dipadatkan.
Pemadatan urugan dan pembentukan permukaan (shaping) dilakukan dengan blade graders / stemper
atau lainnya dengan mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas. Sebelumnya tanah harus digaru
dengan sheep foot rollers.
Selama pemadatan harus dikontrol terus kadar airnya, sebelum pemadatan kadar air dari fill material
harus sama dengan kadar air optimum dari hasil test Compaction Modified Proctor dari contoh fill
material.
Apabila kadar air bahan timbunan/fill material lebih kecil dari bahan optimum, maka fill material harus
diberi air sehingga menyamai kadar air optimum. Sebaliknya bila kadar air bahan timbunan/fill material
lebih besar dari kadar air optimum, maka fill material harus dikeringkan terlebih dahulu atau ditambah
dengan bahan timbunan yang lebih kering.
Pemadatan harus dilakukan pada cuaca baik, bila hujan dan air tergenang, pemadatan
dihentikan. Diusahakan air dapat mengalir dengan membuat saluran-saluran drainage / dewatering
sehingga daerah pemadatan selalu kering.
Setiap lapis dari daerah yang dipadatkan harus ditest dengan 'Field Dry Density Test' untuk mengetahui
kepadatan tanah yang dicapai serta Moisture Content. Satu test untuk setiap 400 m2 untuk tanah yang
dipadatkan.
Apabila urugan yang dipadatkan telah mencapai nilai 90% compacted dari modified proctor (untuk lapisan
sub grade setebal 30 cm di bawah base) tetapi tidak mencapai soaked CBR minimum = 4, maka tanah (sub
grade) tersebut harus diganti dengan fill material yang pada 90% maksimum compacted mencapai nilai
soaked CBR = 4.
V. PEKERJAAN PASANGAN
1. Pasangan Batu Bata Biasa
Syarat-syarat Pelaksanaan
o Sebelum melaksanakan pemasangan bata peninggian dan perbaikan harus dilakukan pembongkaran
pasangan lama agar didapat posisi, ukuran dan bentuk pasangan yang sesuai dengan yang tertera dalam
gambar.
o Campuran (aggregate) untuk plester, perekat naad antar bata dan acian halus harus dipilih yang bersih
dan bebas dari segala macam kotoran, dan melalui ayakan.
o Campuran plesteran dan perekat antar bata adalah dengan perbandingan 1 PC : 5 pasir pasang.
o Lebar atau tebal naad/siar-siar adalah sesuai petunjuk yang disyaratkan oleh produk bata bersangkutan.
o Untuk area basah adalah dinding trasraam/rapat air dengan ketinggian dari lantai setinggi 120 cm.
Campurannya adalah 1 PC : 3 pasir pasang.
2. Pasangan
Syarat-syarat Pelaksanaan
o Sebelum memulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan (mock up) yang
memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna dan grouting-nya (kolotannya) untuk
mendapatkan peresetujuan dari pengawas dan direksi.
o Sebelum pemasangan dimulai, klontraktor harus memeriksa lapisan dasarnya terutama bentuk
dindingnya.
o Untuk semua pasangan dinding menggunakan adukan 1 pc : 3 ps.
o Pengisi celah antar ubin, digunakan acian Portland Cement sesuai dengan warna ubin yang dipasang
atau warna lain atas persetujuan Pengawas/Perencana.
o Kontraktor harus melindungi bata terakota yang telah dipasang maupun adukan perata dan harus
mengganti, atas biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi, penyerahan pekerjaan dilakukan dalam
keadaan bersih.
o Setelah pemasangan, sikat permukaan batu alam dan keringkan. Lalu lapisi dengan cairan coating.
o Pada saat penyerahan pertama pekerjaan semua permukaan dinding dalam keadaan bersih dari kotoran
yang menempel pada muka lantai.
o Sebelum pekerjaan dilaksanakan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
3. Plesteran Benangan dan Acian
Pelaksanaan Pekerjaan
o Sebelum diplester bidang dinding harus dibasahi terlebih dahulu sampai jenuh, agar adukan dapat
melekat dengan baik.
o Untuk pekerjaan plesteran dinding bata biasa dipergunakan adukan 1 pc : 5 ps, sedangkan untuk
plesteran dinding trasraam 1pc : 3 ps.
o Untuk plesteran beton dipergunakan 1 pc : 3 ps, setelah dipermukaan beton yang akan diplester
dikasarkan terlebih dahulu dan disiram dengan air semen.
o Semua pekerjaan plesteran dikerjakan dengan teknik sempurna, bidang-bidangnya rata, tegak lurus/siku
terhadap bidang lainnya kemudian diaci atau dihaluskan permukaannya dengan digosok sampai licin.
Agar didapat bidang plesteran yang rata permukaannya maka dalam pelaksanaanya pemborong harus
menginstruksikan kepada tukang batu agar membuat kepala-kepala plesteran setiap bidangnya.
o Sebelum pekerjaan dilaksanakan kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.
o Tebal plesteran adalah minimal 1,5 cm, apabila tebal melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk
membantu dan memperkuat daya lekat plesteran.
o Perbandingan campuran plesteran acian halus adalah 1 PC : 3 pasir pasang. Diterapkan pada seluruh
permukaan plesteran adukan 1: 5 maupun 1 : 3 yang sudah kering benar.
o Hasil akhir dinding adalah rata, tidak bergelombang.
o Untuk penyelesaian sudut-sudut, sponing (benangan) supaya digunakan plesteran 1 pc : 2 ps
dilaksanakan lurus dan tajam.
o Setelah diplester dengan jenis plesteran seperti diuraikan dalam butir (b) di atas, selanjutnya permukaan
plesteran diaci (semen dan air) hingga lurus.
4. Pasangan Keramik
Pelaksanaan Pekerjaan
o Sebelum memulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan (mock up) yang
memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna dan grouting-nya (kolotannya) untuk
mendapatkan peresetujuan dari pengawas dan direksi.
o Sebelum pemasangan lantai keramik di lantai dasar dimulai, klontraktor harus memeriksa lapisan
dasarnya terutama pemadatan tanah serta pembuatan lantai beton tumbuk 1 : 3 : 5 tebal 5 cm.
o Untuk semua pasangan lantai menggunakan adukan 1 pc : 4 ps kecuali untuk ruang dan dinding
menggunakan adukan 1 pc : 3 ps.
o Pengisi celah antar ubin, digunakan acian Portland Cement sesuai dengan warna ubin yang dipasang
atau warna lain atas persetujuan Pengawas/Perencana.
o Kontraktor harus melindungi keramik yang telah dipasang maupun adukan perata dan harus mengganti,
atas biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi, penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih.
o Pada saat penyerahan pertama pekerjaan semua permukaan lantai dalam keadaan bersih dari kotoran
yang menempel pada muka lantai.
o Sebelum pekerjaan dilaksanakan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
TULUS PURWANTO
Direktur