Anda di halaman 1dari 12

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN

PEKERJAAN :
PERENCANAAN REHAB LAPANGAN BOLA VOLLY GAMPONG BLANG KEC.
DARUSSALAM KAB. ACEH BESAR

LOKASI :
GAMPONG BLANG KEC. DARUSSALAM KAB. ACEH BESAR

Letak bangunan sesuai dengan yang sudah direncanakan dan selanjutnya akan dijelaskan pada saat
rapat penjelasan lapangan. Pemborong harus melihat langsung di lapangan terutama situasi
lapangan yang menyangkut penyimpanan bahan, penempatan peralatan, dan pelaksanaan
pekerjaan.

BAB I
PEKERJAAN PERSIAPAN

Pasal 1 : Papan Nama Proyek


1. Kontraktor harus membuat dan memasang Papan Nama Proyek yang memuat
tentang identitas proyek.
2. Papan nama proyek mengunakan papan/kayu
dengan ukuran minimal 150 cm x 250 cm kecuali ditentukan lain oleh Owner.
3. Papan nama proyek rangka dan kakinya
terbuat dari kayu dengan kualitas terbaik sehingga sanggup bertahan minimal
sampai selesainya pengerjaan proyek. Latar papan nama dapat berupa papan
kayu tebal minimal 2 cm atau multiplek dengan tebal minimal 12 mm.
Penggunaan bahan dan material lain harus dengan persetujuan Konsultan
Supervisi.
4. Papan nama proyek belatar belakang putih
dengan tulisan warna hitam, kecuali untuk logo atau simbul dapat dipakai
warna yang bervariasi.
5. Papan nama proyek harus mencantumkan
Instansi Penyandang Dana, Instansi Pemilik , Kontraktor Pelaksana,
Konsultan Perencana dan Konsultan Supervisi.
6. Papan juga harus mencantumkan besar anggaran pelaksanaan proyek, waktu
mulai proyek, dan waktu penyelesaian proyek.

Pasal 2 : Pengukuran & Pemasangan Patok Elevasi


1. Kontraktor Pelaksana harus melakukan pemasangan Patok - Patok sebagai
acuan tetap pada semua Pekerjaan yang akan dikerjakan.
2. Patok dibuat dari kayu yang ditanam dalam tanah dengan jarak maksimal 25
cm, bagian patok yang muncul di atas tanah diberi tanda batas elevasi
timbunan dengan cat warna merah.
3. Hasil pekerjaan pengukuran dan pematokan harus disetujui oleh Konsultan
Supervisi.

Rehab Lapangan Bola Volly Gampong Blang Kec. Darussalam Kab. Aceh Besar ……………………………….. 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

BAB II
PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Pasal 1 : Pekerjaan Tanah/Urugan


1.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus
diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah pasir, gambut,
tanah keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu:
1.1.1 Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi).
1.1.2 Septictank dan peresapan
1.1.3 Timbunan kembali galian tanah pondasi
1.1.4 Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran termasuk
pemadatannya.
1.1.5 Perataan tanah sekelilling bangunan
1.1.6 Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang di
syaratkan.

1.2 Persyaratan Bahan


Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi. Untuk
timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik.

1.3 Pedoman Pelaksanaan


1.3.1 Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan
penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi. Bentuk
galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar.
Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik,
telepon atau lainnya yang masih berfungsi, maka Kontraktor secepatnya
memberitahukan kepada Direksi atau kepada instansi yang berwenang
untuk mendapat petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab
sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian
tersebut.
Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka
kontraktor wajib melaporkannya kepada Pemerintah Daerah setempat.
Galian-galian untuk septictank, saluran air hujan, saluran air kotor dan air
bersih dilaksanakan dengan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan
gambar detail.
Untuk kondisi tanah yang mudah longsor Kontraktor harus memasang turap
kayu pengaman yang cukup kuat. Turap didalam bangunan harus dibongkar
setelah pondasi selesai.
1.3.2 Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkan
dalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan
kontur tanah yang disyarat dalam Site Plan.
1.3.3 Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam
gambar, maka Kontraktor harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan
pasir urug.
1.3.4 Pengurugan bekas galian pondasi, galian septictank, galian saluran air
hujan, saluran air bersih dan saluran air kotor diurug lapis demi lapis dengan
ketebalan tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan
menumbuk lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah
lapisan pertama padat kembali seperti diatas. Demikian seterusnya
dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi tertutup kembali.
1.3.5 Pengurugan dengan tanah timbunan dibawah lantai dilakukan lapis demi
lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat.

Rehab Lapangan Bola Volly Gampong Blang Kec. Darussalam Kab. Aceh Besar ……………………………….. 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm, dan


ditumbuk 5 kali tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut.
1.3.6 Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan. Pengurugan
dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga jenuh, kemudian
ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan. Hasil akhir harus
mendapat persetujuan Direksi atas kesempurnaan pengurugan dan
pemadatan.
1.3.7 Dibawah pondasi, dan dibawah air diurug dengan pasir pasangan setebal 10
cm dan dipadatkan.

Pasal 2 : Penimbunan dan Penimbunan Kembali


Pekerjaan penimbunan dan penimbunan kembali terdiri dari pekerjaan penimbunan
tanah serta pemadatannya yang dilaksanakan di daerah-daerah atau bagian-bagian
pekerjaan sesuai ketentuan-ketentuan yang tercantum pada gambar pelaksanaan
yang mencakup kedudukan kemiringan bagian-bagian dan dimensi-dimensi.
Penimbunan harus dilaksanakan dalam bentuk lapisan-lapisan dengan ketebalan
maksimum 20 cm, dan didapatkan sesuai dengan instrukri Direksi. Bahan timbunan
harus bebas dari kotoran-kotoran, tumbuhan-tumbuhan, batu-batuan atau bahan lain
yang dapat merusak pekerjaan.

Pasal 3 : Penghamparan dan Pemadatan


Material untuk urugan yang didapat dan dengan macam yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas akan dihamparkan pada lapisan-lapisan horizontal dengan
tebal yang sama meliputi lebar yang ditentukan oleh ahli dan sesuai dengan
kedudukan kemiringan, bagian-bagian dan ukuran seperti yang tercantum pada
gambar pelaksanaan. Lapisan dari material lepas selain dari material batu-batuan,
tebalnya harus tidak lebih dari 20 cm. dalam hal ini pemborong tidak dibatasi untuk
menghampar dan memadatkan material bukan batu-batuan dengan tebal lapisan-
lapisan yang diinginkan. Kepadatan yang maksimum, material lepas harus segera
dipadatkan hingga dicapai kepadatan seperti yang ditentukan. Harus diusahakan
agar lebar urugan harus dapat menampung alat pemadatan yang dipergunakan, bila
perlu lorong asli urugan tanah lama dipotong secukupnya.

Pasal 4 : Pekerjaan Pondasi


4.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengerjaan pondasi tapak beton bertulang
4.2. Persyaratan Bahan
4.2.1. Untuk pondasi plat beton bertulang digunakan bahan yang
memenuhi persyaratan yang diuraikan dalam pasal beton
bertulang. Campuran yang digunakan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr. Sama
halnya dengan tiang pancang.
4.2.2. Untuk pondasi batu bata digunakan jenis batu setempat yang
berkualitas baik.
4.2.3. Pondasi batu belah dengan menggunakan spesi 1 PC : 3 Kpr : 10
Psr, bagian bawah pondasi dibuat aanstamping dari batu belah
kosong yang dipasang berdiri rapat, setebal 20 cm dengan tidak
terdapat batu-batu bertumpuk.
4.3. Pedoman Pelaksanaan
4.3.1. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-
pengukuran untuk as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan
dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian.
4.3.2. Dibawah dasar pondasi dilapisi dengan pasir pasang setebal 10 cm
dan dipadatkan, sebagai lantai kerja. Diatas pasir dipasang
aanstamping, untuk pondasi plat tapak beton bertulang, cyclopen
beton dan pondasi batu kali/batu belah, terdiri dari batu kali dan
pasir pasang (pasangan batu kosong). Lapisan ini juga harus
Rehab Lapangan Bola Volly Gampong Blang Kec. Darussalam Kab. Aceh Besar ……………………………….. 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

dipadatkan, dengan menyiram air diatasnya, sehingga pasir akan


mengisi rongga-rongga batu kali tersebut. Tebal lapisan dibuat
sesuai dengan gambar detail pondasi.
4.3.3. Untuk tanah yang berdaya dukung lebih kecil 0,5 kg/cm2, dibawah
pondasi dipasang cerucuk kayu gelam/kelukup yang ditumbuk
hingga mencapai kedalaman tanah keras.
4.3.4. Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja
dan gambar detail. Campuran yang digunakan: Plat tapak beton
adukan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr. Pondasi batu kali/belah dipasang dengan
perekat 1 Pc : 3 Ps. Pondasi batu bata dipasang dengan perekat 1
Ps : 4 Ps dan pada bagian sisi diplester kasar/brappen adukan 1 Pc :
3 Ps.
4.3.5. Untuk pondasi plat tapak beton bertulang Pedoman pelaksanaan,
adukan dan pembesian harus memenuhi pedoman pada pasal beton
bertulang.

BAB III
PEKERJAAN BETON BERTULANG

Pasal 1 : Lingkup Pekerjaan


Meliputi seluruh Pekerjaan Beton bertulang dengan perbandingan dan mutu beton
sesuai dengan gambar kerja, yaitu untuk pekerjaan :
1. Pondasi Tapak
2. Lantai Lapangan

Pasal 2 : Bahan
1. Semen
 Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun 1972 dan
memenuhi S-400 menurut Standart Cement Portlandia yang digariskan oleh
Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972).
 Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak
semen, tidak siperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.
 Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang
lembab agar semen tidak mengeras. Tempat penyimpanan semen harus
ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 cm. Setiap semen baru
yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian
semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.

2. Aggregat

a. Kualitas aggregat harus memenuhi syarat-syarat SNI 03-246-1991 atau


P.B.I 1971. Aggregat kasar harus berupa koral atau batu pecah yang
mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan
padat (tidak porous). Kadar lumpur dari pasir beton tidak boleh lebih dari
4% berat.

b. Dimensi maksimum dari aggregat kasar tidak lebih dari 31,5 mm dan
tidak lebih dari seper empat dimensi beton yang terkecil dari bagian
konstruksi yang bersangkutan.
c. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari
bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.
Rehab Lapangan Bola Volly Gampong Blang Kec. Darussalam Kab. Aceh Besar ……………………………….. 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

3. Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali,
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton
atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang diminum.

4. Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah besi ø 12 dan behel ø 6 dengan mutu baja
yang digunakan adalah U-24 (tegangan leleh karakteristik minimum
2400kg/cm2). Diameter besi yang digunakan harus sesuai dengan gambar kerja
dan mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas. Daya lekat baja tulangan
harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya, jika
besi tulangan yang diorder tidak ada label spesifikasi dari pabrik maka harus
dilakukan uji tarik, biaya ditanggung kontraktor.

5. Toleransi besi
Diameter, ukuran sisi (jarak antara dua permukaan yang berlawanan), Dibawah
10 mm variasi dalam berat yang diperuntukkan adalah +/- 7 % dan toleransi
diameter adalah +/- 0,4 mm.
Diameter, ukuran sisi (jarak antara dua permukaan yang berlawanan), 10 mm
sampai dengan 16 mm (tapi tidak termasuk diameter 16) variasi dalam berat
yang diperuntukkan adalah +/- 5 % dan toleransi diameter adalah +/- 0,4 mm.
Diameter, ukuran sisi (jarak antara dua permukaan yang berlawanan), 16 mm
sampai dengan 28 mm (tapi tidak termasuk diameter 28) variasi dalam berat
yang diperuntukkan adalah +/- 4 % dan toleransi diameter adalah +/- 0,4 mm.

Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang.
Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang
dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus
diminta persetujuan Direksi terlebih dahulu. Jika Pemborong tidak berhasil
memperoleh diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka
dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan :
Harus ada persetujuan Direksi.
Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah
jumlah luas). Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi
menjadi tanggungjawab pemborong.

6. Cetakan dan Acuan


Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga
hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai
dengan yang ditujukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.
Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan didalam
pasal 5.1. SK SNI T-15.1991.03.

7. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan adalah K–225 untuk Pekerjaan Pondasi Tapak
dan Pengecoran Lapangan.

8. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan


syarat-syarat ini, maka sebagai pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1991.03.

9. Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada


Direksi apabila ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan
gambar arsitektur.
Rehab Lapangan Bola Volly Gampong Blang Kec. Darussalam Kab. Aceh Besar ……………………………….. 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

10. Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi.
Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan
diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai
harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-
kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor.
Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus
disetujui oleh Direksi. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus
tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar
kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada
pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih
tinggi dari 1,5 m.
Selama pelaksanaan pengecoran beton harus diadakan/ dibuatkan uji beton
dengan pengujian slump test, minimum 7 cm, dan maksimum 12 cm. Cara
pengujian adalah sebagai berikut : contoh beton diambil tepat sebelum
dituangkan kedalam cetakan beton (bekisting ). Cetakan Slump dibasahkan dan
ditempatkan diatas kayu yang rata atau plat beton. Cetakan diisi sampai kurang
lebih sepertiganya. Kemudian adukan tersebut diitusuk – tusuk 25 kali dengan
besi berdiameter 16 mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat. Setelah
diatasnya diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan dan diukur
penurunannya (nilai slump).
Harus menggunakan vibrator untuk pemadatan beton.

11. Bagian – bagian yang tertanam dalam beton


 Pasang angkur dan lain-lai yang akan menjadi satu dengan beton
bertulang dan dicor pada saat yang bersamaan.
 Diperhatikan juga tempat klos-klos untuk kosen atau instalasi.

12. Pekerjaan Coating


 Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi penyediaan bahan dan pemasangan penyekat air, serta
penyediaan tenaga dan peralatan yang berhubungan dengan pekerjaan ini.,
sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar dan dipasang pada plat atap
beton.
 Persyaratan
- NI – 3 1970
- BS 278 untuk elongation dan membrane strenght
- ASTME 154 untuk puncture resistence
- BS 3177 untuk water vapour permeability

13. Perawatan Beton


Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelebaban untuk
paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara
sebagai berikut :
 Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup
beton.
 Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan
tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada
permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus
dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi.
Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong.

14. Perbaikan Permukaan Beton


Pada saat pembongkaran bekesting/ mal yang perlu diperhatikan adalah :
 Penambahan pada daerah yang kurang sempurna, kropos dengan campuran
Rehab Lapangan Bola Volly Gampong Blang Kec. Darussalam Kab. Aceh Besar ……………………………….. 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

adukan semen (cement mortar) setelah pembukaan acuan, hanya boleh


dilakukan setelah mendapat persetujuan dan sepengetahuan
Direksi/Pengawas.
 Jika ketidak sempurnaan itu tidak diperbaiki untuk menghasilkan
permukaan yang diharapkan dan diterima Direksi/pengawas, maka harus
dibongkar dan diganti dengan pembetonan kembali atas beban biaya
kontraktor.
 Ketidak sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur .
pecah/retak, ada gelombang udara, kropos, berlubang,tonjolan, dan lainnya
yang tidak sesuai dengan bentuk yang diharapkan/diinginkan.

Hal- hal lain (“ Miscellaneous Items”)


 Isi lubang-lubang atau permukaan yang tertinggal dibeton bekas
jalan kerja sewaktu pembetonan. Jika dianggap perlu untuk dibuat bantalan
beton untuk pondasi alat – alat mekanik dan elektronik yang ukuran,
rencana, dan tempatnya berdasarkan gambar-gambar rencana mekanikal
dan elektrikal. Digunakan mutu beton seperti yang ditentukan dan dengan
penghalusan permukaannya.

Pasal 3 : Pekerjaan Quality Control Beton


1. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengaduan ketempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi, yaitu:
a. Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
b. Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang
sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan
beton harus memenuhi tabel 4.4.1SK SNI T-15.1991.03.
c. Pengadukan pengecoran harus menggunakan Concrete Mixer.
d. Kontraktor harus memberikan Jaminan atas kemampuannya membuat
kualitas beton dengan memperhatikan data-data pelaksanaan di lain tempat
atau dengan mengadakan trial-mixer dilaboratorium yang ditunjuk oleh
Direksi/pengawas lapangan.
e. Kontraktor membuat laporan tertulis atas data-data kualitas yang dibuat
dengan disahkan oleh Direksi dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan
nilai karakteristik Laporan tertulis tersebut.
f. Penunjukan Laboratorium harus dapat persetujuan dari Direksi/Pengawas.

2. Pengujian Dengan Menggunakan “ Kubus “


Sebelum diadakan pekerjaan pengecoran untuk setiap bagian pekerjaan struktur
bangunan (Pondasi, Sloof, Kolom, Plat Lantai dan Balok, pihak kontraktor harus
membuat percobaan test “kubus“ minimal 3 (tiga) sampel untuk masing-masing
bagian pekerjaan.
Pelaksanaan percobaan yang dimaksud adalah pengujian mutu beton dengan
kubus terbuat dari plat baja dengan ukuran 20 x 20 x 20 cm, jika dalam
pengetesan laboratorium mutu beton yang inginkan tidak tercapai maka harus
diadakan job mix design.
a. Pemeriksaan Mutu Beton
Mutu beton dan mutu pelaksanaan dianggap memenuhi syarat apabila
dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
 Tidak boleh lebih dari 1 nilai diantara 3 nilai hasil pemeriksaan benda
uji berturut-turut.
 Tidak boleh satu pun nilai rata-rata dari 3 hasil pemeriksaan benda uji
berturut-turut berkurang.

Rehab Lapangan Bola Volly Gampong Blang Kec. Darussalam Kab. Aceh Besar ……………………………….. 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

Setiap hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut seperti diatas, harus


dipakai sebagai dasar untuk mempertimbangkan apakah perlu diadakan
perubahan dalam campuran beton.

3. Pemeriksaan Benda Uji


Adukan beton untuk benda uji harus diambil langsung dari mesin pengaduk
dengan menggunakan ember atau alat lainnya yang tidak menyerap air.
a. Pada adukan beton yang encer, adukan beton diisikan kedalam
cetakan dalam 3 lapis yang kira-kira sama tebal, dimana masing-masing lapis
ditumbuk 10 kali dengan tongkat baja dengan diameter 26 mm, dan ujung
dibulatkan.
b. Selanjutnya adukan didalam cetakan harus dipadatkan dengan cara
yang sesungguhnya. Apabila dalam hal ini dipergunakan jarum-jarum
penggetar, maka jarum penggetar tersebut harus dimasukkan sentris kedalam
setiap kubus tanpa menyentuh dasarnya. Penggetaran harus dilanjutkan
sampai permukaan adukan beton nampak mengkilap oleh air semen.
Kemudian jarum penggetar ditarik dan diadukkan.
c. Kubus-kubus uji harus disimpan ditempat yang bebas dari getaran
dan ditutupi dengan karung basah selama 24 jam.
d. Sebelum kubus diuji diperiksa kekuatannya, ukurannya harus
ditentukan dengan ketelitian sampai mm. Apabila berat isi dari beton juga
harus ditentukan, maka berat beton harus ditentukan dengan ketelitian sampai
ratusan gram.
e. Sebagai beban hancur dari kubus berlaku beban tertinggi yang
ditunjukkan oleh pesawat penguji. Pesawat penguji tidak boleh mempunyai ±
3 % pada setiap pembebanan diatas 10 % dari kapasitas maksimum.

BAB IV
PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN

Pasal 1 : Pekerjaan Dinding


1. Lingkup Pekerjaan
a. Dinding Bata
Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan untuk pembatas
area lapangan, seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar
detail.
Persyaratan ;
- PUBI – NI 1970 / peraturan Umum
- NI – 19 1973 / Peraturan Batu Merah Sebagai Bahan Bangunan
- NI – 10 1973 / Peraturan
- SII – 0021 1978 / Standar Industri Indonesia

2. Persyaratan Bahan
a. Bata
Mutu bata yang digunakan dari jeis klas I menurut NI 10 dengan bentuk
standart batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku
dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak
yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran
bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur
bila direndam air.
b. Pasir
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus
bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca,

Rehab Lapangan Bola Volly Gampong Blang Kec. Darussalam Kab. Aceh Besar ……………………………….. 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5%
berat
c. Semen dan Air
Untuk persyartan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah
digariskan pada pasal beton bertulang.
d. Batu Kali/ batu belah
Batu kali untuk pondasi harus bersih dari kotoran serta keras dan
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
e. Papan digunakan bahan kayu kelas II yang tidak cacat, dan untuk triplek
digunakan produksi dalam negeri.

3. Pedoman Pelaksanaan
a. Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, yaitu:
 Pasangan kedap air (1 PC : 3 PS)
 Semua pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm
diatas lantai
 Pasangan dinding saluran keliling bangunan
 Pasangan dinding WC setinggi 1,50 cm diatas permukaan lantai
 Pasangan dinding septicktank
 Pasangan adukan 1 PC : 3 KPR : 10 PSR berada diatas pasangan
kedap air tersebut.
b. Persyaratan Adukan
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu
yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam
keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang
plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan
sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.
c. Pengukuran (Uit-zet)harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan
sesuai gambar, dengan syarat:
 Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran
harus dilakukan dengan benang.
 Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang
tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangn bata yang telah selesai.
d. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda
setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah
pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.
e. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga
menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari.
Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom–kolom praktis
yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.

f. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditaman didalam dinding,
harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester).
Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan
plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama
dengan plesteran seluruh bidang tembok.
g. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan
lebat harus diberi perhitungan dengan sesuatu penutup yang sesuai
(plastik). Dinding yang telah terpasang harus deiberi perawatan dengan
cara membasahi secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah
pemasangannya.

Pasal 2 : Pekerjaan Plesteran


1. Lingkup Pekerjaan

Rehab Lapangan Bola Volly Gampong Blang Kec. Darussalam Kab. Aceh Besar ……………………………….. 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang,


saluran keliling bangunan dan septicktank.
2. Persyaratan :
- NI 2 – 1971
- NI 3 – 1970
- NI 8 – 1972
3. Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam
pasal beton bertulang.
4. Pedoman Pelaksanaan
a. Sebelum plesteran dilakukan, maka :
 Dinding dibersihkan dari semua kotoran
 Dinding dibasahi dengan air
 Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0,5 cm
 Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran
dapat merekat dengan baik.
b. Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 PC : 2 PS,
sedangkan plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 PC:4 PSR.
c. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya
dan tidak diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm. Untuk
mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan
secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakan
secara horisontal dan vertikal.
d. Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan
memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus
diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran
berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
e. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama
seminggu sejak permulaan plesteran.
f. Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup
atap selesai dipasang dan setelah pipa-pipa listrik selesai dipasang.

BAB V
PEKERJAAN LAIN-LAIN

Pasal 1 : Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaannya adalah Pekerjaan Administrasi/dokumentasi, Biaya
Keamanan/jaga malam, obat-obatan/P3K. Penjelasan masing-masing lingkup
pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal diatas, kecuali pekerjaan
administrasi proyek berupa :
(i) Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala
sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak.
(ii) Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan
dan jika diminta oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK untuk keperluan
pemeriksaan sewaktu-waktu dapat diserahkan.
(iii) Dokumen Foto :
KONTRAKTOR diwajibkan membuat dokumen foto-foto, sebelum pekerjaan
dimulai sampai pada pekerjaan selesai 100 % dan tiap tahap permintaan
angsuran disertai keterangan lokasi, arah pengambilan dan tahap pelaskanaan
Rehab Lapangan Bola Volly Gampong Blang Kec. Darussalam Kab. Aceh Besar ……………………………….. 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

pembangunan serta disusun secara rapih dan diketahui oleh DIREKSI


PEKERJAAN/PEMILIK dan Pengelola Teknis.
Syarat-syarat foto dokumentasi :
a) Tiap Unit Bangunan diambil dari empat arah,
b) Gambar menyeluruh pandangan dari empat arah,
c) Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada sudut
pengambilan tersebut pada butir (a).

Gambar dimasukkan dalam album diserahkan kepada PEMILIK melalui


DIREKSI PEKERJAAN rangkap 5 (lima).
Biaya dokumen merupakan tanggung jawab Kontraktor, Foto-foto tersebut
harus dibuat dan menjadi lampiran setiap permohonan angsuran pembayaran.
Segala laporan atau catatan tersebut dalam Ayat (i) dan (ii) Pasal ini, dibuat
dalam bentuk buku harian rangkap 5 (lima) diisi pada formulir yang telah
disetujui oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK dan harus selalu berada di
tempat pekerjaan.

Pasal 2 : Kewajiban Kontraktor


KONTRAKTOR harus menyerahkan pada PEMILIK as built drawing.
As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan yang harus diselesaikan 4 minggu setelah serah terima pekerjaan untuk
pertama kali, dalam format kertas A3.
i. Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit taksiran
penawaran Kontraktor. Harga taksiran ini sudah mencakup semua kebutuhan
kontraktor sehingga bagian pekerjaan ini berjalan dengan baik dan sempurna.

ii. Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian ini,
yang ternyata pekerjaan tersebut harus ada agar mendapatkan hasil akhir
yang sempurna, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh Kontraktor
atas perintah tertulis Pemimpin Bagian Proyek.

iii. Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus
ditaati oleh Kontraktor dan Pemimpin Bagian Proyek dalam melaksanakan
pekerjaan ini.

BAB IV
PENUTUP

1. Pelaksana Harus Membuat Opname Photografi Sebanyak 3 (Tiga) lembar pada saat
belum dimulai, sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai pekerjaan, pada
pandangan yang sama dari 4 (empat) arah muka, belakang, samping kiri, dan samping
kanan. Selain itu ikut dilampirkan laporan harian serta semua Berita acara yang
diperlukan.
2. Setiap terjadi perubahan gambar rencana sesuai dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan
di lapangan harus gambar as built drawing untuk mendapatkan persetujuan pekerjaan
dari direksi.

Rehab Lapangan Bola Volly Gampong Blang Kec. Darussalam Kab. Aceh Besar ……………………………….. 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

Banda Aceh, Mei 2016


Konsultan Perencana
CV. ELEMENT ENGINEERING

HABIBURRAHMAN
Direktur

Rehab Lapangan Bola Volly Gampong Blang Kec. Darussalam Kab. Aceh Besar ……………………………….. 12

Anda mungkin juga menyukai