Anda di halaman 1dari 3

6.

4 PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM

6.4.1 Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan, biaya, peralatan dan alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi seluruh interior kusen pintu, kusen jendela, seperti yang
dinyatakan atau ditunjuk dalam gambar.
3. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela,
Pekerjaan Kaca.

6.4.2 Persyaratan Bahan


1. Kusen terbuat dari bahan Aluminium finish powder coating atau anodized
2. Bentuk profile sesuai yang ditentukan dalam gambar dan terlebih dahulu dibuat gambar
detail rinci dalam shop drawing yang disetujui Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Pengawas.
3. Warna profil: Akan ditentukan kemudian dalam pelaksanaan.
4. Bahan yang akan melalui proses fabrikasi harus melalui persetujuan Direksi
Pekerjaanatau Konsultan Pengawas.
5. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi Rencana Kerja dan Syarat-syarat
pekerjaan aluminium serta ketentuan pabrik bersangkutan.
6. Pekerjaan menggunakan mesin potong, mesin punch, drill, dan lain-lain harus
sedemikian sehingga diperoleh hasil rakitan untuk unit-unit jendela dan partisi yang
mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut:
a. Untuk tinggi dan lebar : 2 mm.
b. Untuk diagonal : 3 mm.
7. Accessories.
a. Sekrup kepala tertanam, pengikat alat penggantung yang dihubungkan
dengan aluminium harus ditutup sealant.
b. Sealant yang digunakan adalah produk standard.

6.4.3 Peraturan

103
1. SNI 03-0675-1989
2. SNI 7393:2008
3. ICS 91.060.50
4. SNI 03-0675-1989
5. SNI 2407: 2008
6. Standar spesifikasi dari pabrik dan persyaratan teknis.

6.4.4 Syarat-Syarat Pelaksanaan


1. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor wajib meneliti gambar dan kondisi di
lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukaan dinding. Kontraktor harus membuat
gambar kerja untuk semua detail sambungan dan profile aluminium yang berhubungan
dengan sistem konstruksi bahan lain dan dimintakan persetujuan kepada Direksi
Pekerjaan atau Konsultan Pengawas.
2. Proses fabrikasi harus berjalan dan siap lebih dulu sebelum pekerjaan lapangan dimulai.
Proses harus didahului dengan pembuatan shop drawing atas petunjuk Direksi
Pekerjaan atau Konsultan Pengawas, meliputi denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk,
ukuran.
3. Semua frame atau kusen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi, dikerjakan
dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan.
4. Pemotongan aluminium agar dijauhkan dari material besi untuk menghindari
penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk mengerjakan di tempat
aman dan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan permukaannya.
5. Akhiran kusen harus disambung kuatatau teliti dengan sekrup atau rivet.
6. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat,
sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air. Celah antara
kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup sealant.
7. Jika ada pekerjaan jendela geser, baik horizontal maupun vertical, posisi rel mutlak
harus diperhatikan sebelum rangka terpasang. Permukaan bidang horizontal yang
melekat pada ambang bawah-atas harus benar-benar waterpass (saat pelubangan
dinding).

104
8. Sekeliling tepi kusen yang berbatasan dengan dinding harus diberi sealant.
9. Engsel untuk jendela yang bisa dibuka diletakkan sejarak jangkauan tangan.
10. Profil aluminium yang akan dipilih harus diajukan secepatnya untuk memperoleh
persetujuan Direksi Pekerjaan atau Konsultan Pengawas.

PASAL 7-PEKERJAAN SANITAIR

7.1 Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan pembongkaran closet duduk, urinoir dan sensor urinal
3. Pekerjaan pasang closet duduk
4. Pekerjaan sealent
5. Pekerjaan penggantian sensor urinal dan baterai
6. Pekerjaan bobokan
7. Pekerjaan pembersihan

7.2 Lokasi Pekerjaan


Pekerjaan penggantian sanitair terletak di Terminal Internasional dan Gedung GAT
Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai-Bali.

7.3 Peraturan
RSNI T-15-2002 Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor:
11/KPTS/M/2003

7.4 Persyaratan Bahan


1. Type: white public utilities “heavy duty”
2. Merk: sesuai spesifikasi material arsitektur

7.5 Pekerjaan Persiapan


1. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus melakukan konsultasi dengan Direksi
Pekerjaan untuk menetapkan tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Kontraktor diwajibkan untuk mengajukan jadwal waktu rencana pelaksanaan pekerjaan
secara terperinci kepada Direksi Pekerjaan guna mendapatkan persetujuan dan
pengesahannya.

105

Anda mungkin juga menyukai