Anda di halaman 1dari 33

SPESIFIKASI TEKNIS CV.

JAYA UTAMA CONSULTANT

BAB VI.

`SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN INTERIOR

Pasal 1
Pekerjaan Persiapan

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
1.1 Pekerjaan Pembongkaran
1.1.1. Pekerjaan Pembongkaran.
a. Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus memberitahukan
kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas (MK) dan pihak terkait (Pengelola
Gedung) guna pemeriksaan awal dan ijin pelaksanaan pekerjaan.
b. Waktu pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum memulai pekerjaan

1.1.2. Pemeriksaan Tempat Kerja. Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan
kesiapan dan segala akibat yang mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan
pembongkaran. Persetujuan ijin mulai pelaksanaan pekerjaan adalah setelah dilakukan
pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama Konsultan Pengawas (MK), Perencana dan Pemberi
Tugas

1.1.3. Pengamanan/pemutusan Jalur-jalur Instalasi.


a. Amankan jalur-jalur air, listrik, gas, Air Conditioning (AC) atau instalasi lain dengan
menutupnya dengan bahan yang diijinkan atau disyaratkan oleh Konsultan Pengawas,
Pemilik bangunan (Pengelola gedung) dan pihak-pihak lain yang berkepentingan
Pembongkaran a. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna
dan aman. Pengawasan agar dilakukan tehadap timbulnya debu, suara dan getaran yang
mempengaruhi lingkungan sekitar/sekelilingnya.
b. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik untuk bangunan yang tidak
dibongkar atau kesiapan-kesiapan pekerjaannya
c. Segala kerusakan yang terkadi menjadi Tnggung jawab pelaksana pembongkaran/kontaktor.
d. Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan (proyek).
e. Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dll) dan dapat digunakan
kembali, disimpan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas dengan diketahui oleh Konsultan
Pengawas/MK dengan disertai daftra/list item barangbarang tersebut.

1.2 Pekerjaan Pengamanan

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 1


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

1.2.1. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat barang-barang kantor/peralatan di lokasi proyek,
maka kontraktor wajib mengamankan/melindungi barang-barang tersebut dari akibat pekerjaan
bongkaran. Material pelindung yang dipakai adalah berupa plastik lembaran atau karton kardus
atau material lain yang disetujui Konsultan Pengawas/MK
1.2.2. Pemasangan alat Bantu Scalf Holding atau bekisting atau tangga harus dipasang secara hati-
hati
1.2.3. Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, harus dibangun pagar atau panel partisi pembatas
setinggi ruangan atau sekat lainnya yang diizinkan/disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK.
1.3 Pemindahan Barang-barang.
Pemindahan barang-barang di lokasi proyek harus disetujui dan disaksikan oleh Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas/MK.
1.4 Marking. Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek, untuk menyamakan persepsi
ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan antara gambar perencanaan dengan ukuran sebenarnya di
lokasi, perlu dilakukan marking oleh kontraktor untuk penentuan ukuranukuran yang akan
dilaksanakan atas dasar kondisi sebenarnya di lokasi proyek. Hasil marking tersebut harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.

Pasal 2
Pekerjaan Kaca dan Cermin Tempered Glass

2.1. Lingkup Pekerjaan


Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. Pekerjaan kaca
dan cermin meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar. Pekerjaan yang
berhubungan adalah pekerjaan kusen alumunium dan pekerjaan pintu serta jendela rangka
alumunium.
Standard : ANSI : American Nasional Standard Institute
297.1.1975 Safety Material Used in Building
ASTM : American Sosiety for Testing and Materials
E6 - P3 Proposed Specification for Sealed Insulating Glass Unit
2.2. Persyaratan Bahan
Kaca adalah benda yang terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai ketebalan
yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik tembus cahaya,
dapat diperoleh dari proses-proses tarik, gilas dan pengembangan (float glass).

2.3. Toleransi Lebar dan Panjang


Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 2


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

2.4 Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi potongan yang rata dan
lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenangkan adalah 1,5 mm per meter

2.5 Cacat-Catat
- Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari pabrik
- Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas yang terdapat
pada kaca)
- Kaca yang digunakan harus dari komposisi kimia yang dapat menggangu pandangan
- Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau seluruh tebal
kaca)
- Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar kearah luar dan masuk)
- Cermin dan kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata tidak diperkenangkan retak
dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
- Cermin yang terpasang sesuai dengan contoh yang telah diserahkan dan semua yang terpasang
harus distujui perencana/Konsultan Pengawas.
- Pemotongan cermin harus rapid an lurus, diharuskan menggunakan pemotong kaca khusus.

2.6 Pemasangan Cermin


Cermin ditempelkan dengan dasar kayu lapis jenis MR yang disekrupkan pada klos-klos di dinding,
kemudian dilapisi dengan plastic busa 1 cm. Pemasangan cermin menggunakan penjepit alumunium
siku atau sekrup-skrup kaca yang mempunyai dop penutup stainless steel. Setelah terpasang cermin
terpasang harus dibersihkan dengan cairan pembersih.

Pasal 3
Pekerjaan Automatic Sliding Glass Door

3.1 Pintu otomatis biasanya dipakai pada gedung bertingkat yang banyak dilalui orang dalam waktu
tertentu. Jikalau mengandalkan security untuk membuka pintu hal yang demikian tentu saja tak efesien
karena jumlah pengunjung sangat banyak dan ruangan membutuhkan tingkat privasi yang tinggi. Yang
pintu tak bias tertutup dan terbuka otomatis. Patut ada seseorang yang menjaga pintu di area depan
sentra pembelanjaan dan mall hal yang demikian. Kalau ini sungguh-sungguh tidak tepat sasaran
sekali sebab mengingat pengunjungnya yang dating cukup banyak.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 3


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

3.2 Pemasangan Pintu Otomatis


Pemasangan pintu otomatis tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang, anda patut tahu bagaimana
hokum yang tepat untuk menggunakan automatic sliding door sehingga nanti dapat bekerja dengan
baik. Berikut sedikit berita mengenai pemasangan pintu kaca otomatis :
- Tentukan ukuran lubang pintu pada sebuah bangunan (lebar x tinggi)
- Gunkan ukuran standar pintu pada gedung umumnya
- Pilih ukuran kaca tempered 12 mm dimana lebar dan tingginya tlah ditambahkan overlap sebesar 5
cm.
- Menyiapkan struktur penggantung rel (tembok, balok, besi UNP, besi CNP, beso hollow dan juga
besi siku)
- Buat cover penutup rel pintu : alkubon, standar cover dari unit, penutup cover dengan bahan
stainless dan plat lembaran
- Kabel power untk ditarik pada posisi mesin yang sesungguhnya

3.3 Perbaikan Pintu Kaca Otomatis


Beraneka kerusakan pada pintu kaca tak jarang terjadi, apalagi kalau anda tidak melaksanakan
pengecatan secara rutin kepada situasi kaca sendiri. Untuk itulah penting untuk mengetahui system
perawatan pintu otomatis yang benar maupun memmanggil jasa maintenancenya secara rutin tersebut
pintu kaca otomatis sedang rusak, jangan terburu-buru memasang pintu otomatis dengan yang baru.

Pasal 4
Pekerjaan Dinding Partisi

4.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan dinding partisi gypsum, termasuk pemasangan rangka
sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas
4.2. Persyaratan Bahan
a. Rangka :
Rangka vertikal dari besi hollow 4 x 4 cm/ 2 x 4 cm, tebal pelat besi hollow minimal 0,3 mm dan
diberi meni. Rangka horizontal atas dan bawah dari metal runner berbahan steel galvanized,
berupa profil kanal C (C-Channal).
b. Penutup partisi : Digunakan Gypsum Board yang bermutu baik produk JAYA Plasterboard atau
produk lain yang setara, tebal = 12 mm.
c. Bahan penutup sambungan partisi : Compound atau bahan plester ex UB400 atau produk lain yg
setara. Paper tape yang berpori/berlubang dan bergaris tengah, serta Corner Bead berbahan metal,
yaitu untuk penutup bagian sudut dinding partisi.
d. Bahan Insulasi Glasswool, tebal 4 cm density 28 kg/m3.
e. Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas, Perencana dan Pemberi Tugas

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 4


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

4.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out /
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. Juga terlebih dahulu
harus memeriksa untuk dikoordinasikan dengan pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan partisi
gypsum, diantaranya adalah :
- Pekerjaan Instalasi pada dinding
- Pekerjaan Kosen, dan lain sebagainya yang terkait dalam terlaksananya pekerjaan ini.
b. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan
ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya
dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. Sebelum pemasangan metal runner, dibuat tanda/marking terlebih dahulu di atas bidang lantai
sesuai gambar rencana dan diajukan untuk diperiksa terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas dan
Perencana.
d. Modul rangka vertikal besi hollow adalah setiap berjarak per as = 60 cm.
e. Rangka besi hollow dan metal runner harus siku, tegak, kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain,
misal : permukaan merupakan bidang miring sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
f. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang telah dipersyaratkan
dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Gypsum board dipasang
dengan sekrup khusus, dengan menggunakan alat bor listrik dan setiap pemasangan masing-
masing sekrup sejajar minimal berjarak 300 mm.
g. Kepala sekrup yang terlihat diberi compund agar tertutup dan diamplas.
h. Sambungan partisi gypsum board diberi compound dengan sebelumnya diberi paper tape khusus
gypsum. Setelah compound kering, diamplas sampai rata dan garis sambungan setiap unit gypsum
board hilang.
i. Bagian sudut partisi gypsum board yang tidak terlindung oleh material lain, diberi corner bead dan
dicompound dan diamplas dengan baik.
j. Setelah panel gypsum board terpasang, bidang permukaan partisi harus rata, lurus dan siku, dan
antara unit-unit gypsum board tidak terlihat bergelombang dan sambungan. Kecuali bila dinyatakan
lain, misal : permukaan merupakan bidang miring atau melengkung sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar.
k. Untuk menguji kesikuan/kerataan bidang partisi gypsum, dilakukan dengan menggunakan waterpas
khusus, dan diperiksa bersama-sama Konsultan Pengawas/MK.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 5


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

Pasal 5
Pekerjaan Backdrop

5.1 Penentuan lokasi pemasangan backdrop sangat berpengaruh pada hasil desain
5.2 Bila dasar backdrop menggunakan tembok yang sudah ada pastikan permukannya rata dan
bersih/bebas dari kotoran
5.3 Setelah tembok sudah dipastikan bersih maka langkah selanjutnya pemasangan rangka teakwood
sebagai perekat menggunakan lem dan untuk meghasilkan kekuatan bias dibantu dengan
menggunakan baut/sekrup dengan jarak ssuai kebutuhan
5.4. Setelah ranka teakwood terpasang langkah selanjutnya memasng HPL sebagai finishing dengan
menggunakan lem sebagai perekat sesuai dengan motif serat kayu yang direncanakan dan disetujui
oleh Direksi Tenis.
5.5 Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan maka variasi/ornament stainlees dipasang perletakannya
sesuai yang direncanakan dengan menambah instalasi lampu Spot model downlight besar maupun
kecil sesuai kebutuhan dan atas persetujuian Direksi Teknis.

Pasal 6
Pekerjaan Dinding Bata
6.1 Lingkup pekerjaan Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan dinding bata, termasuk acian dan
plesteran dinding sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas/MK.
6.2 Persyaratan Bahan
a. Bata yang dipasang adalah jenis bata press sejenis HEBEL atau setara, dengan tebal = 8 cm.
b. Semen Portland (PC) yang bermutu I dan dari satu produk. Pasir bermutu baik dan air
pencampur/pelarut/pengencer yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
6.3 Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Campuran (aggregate) untuk plester, perekat naad antar bata dan acian halus harus dipilih yang
bersih dan bebas dari segala macam kotoran, dan melalui ayakan.
b. Campuran plesteran dan perekat antar bata adalah dengan perbandingan 1 PC : 5 Pasir pasang.
c. Lebar atau tebal naad/siar-siar adalah sesuai petunjuk yang disyaratkan oleh produk bata
bersangkutan.
d. Untuk area basah adalah dinding trasraam/rapat air dengan ketinggian dari lantai setinggi 120 cm.
Campurannya adalah 1 PC : 3 pasir pasang.
e. Tebal plesteran adalah minimal 1,5 cm, apabila tebal melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk
membantu dan memperkuat daya lekat plesteran.
f. Perbandingan campuran plesteran acian halus adalah 1 PC : 3 pasir pasang. Diterapkan pada
seluruh permukaan plesteran adukan 1 : 5 maupun 1 : 3 yang sudah kering benar.
g. Hasil akhir dinding adalah rata, tideak bergelombang.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 6


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

Pasal 7
Pekerjaan Pengecatan

A. Pekerjaan Pengecatan DInding


7.1. Untuk cat tembok bagian luar dan dalam, warna ditentukan kemudian atau sama dengan cat tembok
yang telah ada, sebelum dicat harus diplamir hingga rata dengan plamir yang sesuai catnya.
7.2 Untuk seluruh dinding tembok dengan komposisi :
a. Air : 17,25 %
b. Natrosol : 0,15 %
c. Amoniak : 0,30 %
d. Glue : 11,50 %
e. Dipersing Agent : 0,25 %
f. Formalin : 0,20 %
g. Pine Oil : 0,10 %
h. Latex (Vinil Acrilic) : 12,50 %
i. CaCO3 800 Mesh : 67,50 %
j. Anti Foam : 0,45 %
7.3 Sebelum memulai dengan mempalur tembok, maka tembok yang belum diplaster dengan rata dan
sempurna harus diperbaiki terlebih dahulu (dihaluskan)
7.4 Untuk tembok bagian luar, lapisan cat pertama menggunakan cat dasar baru setelah itu difinishing
menggunakan cat eksterior dan interior dengan komposisi seperti diatas.
7.5 Warna cat ditentukan kemudian oleh Direksi Teknis dan kontraktor pelaksana harus menunjukkan
contoh cat yang akan dipergunakan.
7.6 Kontraktor pelaksana tidak diijinkan memakai cat diluar ketentuan bestek ini dan pengecatan tembok
dilaksnakan oleh tenaga khusus.

B. Pekerjaan Pengecatan Langit-Langit Gypsum Board


1.2.1  Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengecatan seluruh permukaan langit-langit gypsum board dengan finishing cat
emulsi Jotun Ecohealth Optima (lantai 1-6) dan Jotun Strax Matt (lantai basement dan lantai 7 –
atap) serta Jotun Jotashield sesuai dengan gambar dan petunjuk Pengawas atau MK.
1.2.2 Bahan-bahan
Cat menggunakan merk Jotun yang terdiri dari:
1.  Untuk Cat Exterior (Jotashield) :
Primer             : Jotashield Primer 07
Second Coat     :    Jotashield
Finish Coat       :    Jotashield

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 7


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

2.  Untuk Cat Interior (Eco Health) :


Primer            : Majestic Primer
Second Coat     :    Ecohealth Optima
Finish Coat       :    Ecohealth Optima
3.  Untuk Cat Interior (Strax Matt) :
Primer             :   Basecoat Interior Sealer
Second Coat     :   Strax Matt
Finish Coat       :    Strax Matt
Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Emulsion untuk interior, dengan warna-warna yang akan ditentukan
kemudian.
1.2.3  Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan langit-langit harus diperhatikan mengenai: Profil yang
diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan, berdasarkan peil-peil yang ditentukan. Permukaan
langit-langit harus datar dan sempurna sesuai dengan pola yang telah ditentukan. ·Pada permukaan
langit-langit tidak terjadi lubang-lubang atau cacat lain.·Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari
segala noda atau kotoran/debu.  Tekstur hasil penyemprotan cat harus merata. Pada permukaan
langit-langit yang sudah siap untuk dicat, dilakukan pengecatan dengan lapisan - lapisan
sebagai  berikut :
1 lapis Jotashield Primer 07/ Majestic Primer/ Basecoat Interior Sealer
2 lapis Jotashield/ Ecohealth Optima/ Strax Matt

Pasal 8
Pekerjaan Keramik Lantai

8.1. Pekerjaan lantai keramik dilaksanakan untuk Ruang lantai (I) satu dan seluruh lantai di lt s/d lt 2
termasuk tangga, plint hospital dan border.
8.2 Data-data Teknis Bahan.
Bahan : keramik tile sekualitas : Roman, Mulia, Asia Tile Ukuran : sesuai gambar Warna : harus sesuai
dengan petunjuk tim teknis dan konsultan pengawas
8.3 Keramik yang akan dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, bentuk dan ukuran masing-
masing unit sama, tidak ada bagian yang gompal, retak maupun cacat.
8.4 Pekerjaan pemasangan lantai keramik tile bisa dimulai dan dilaksanakan apabila kontraktor pelaksana
telah membawa contoh-contoh keramik dan telah disetujui.
8.5 Sebelum pemasangan keramik tile untuk Toilet (lantai dasar), terlebih dahulu dipasang pasir urug,
minimal setebal 10 cm, tanah telah dipadatkan, selanjutnya dibuat lantai kerja minimal tebal 5 cm
campuran 1:3:5.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 8


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

8.6 Pemotongan keramik harus dilakukan dengan menggunakan mesin potong bekas potongan harus
digerindas dan diampelas sampai halus dan rata. Perlu dihindari pemotongan keramik yang < 1/2 x
lebar/ panjang ukuran standar.
8.7 Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (Tidak mengandung asam alkali)
sampai jenuh.
8.8. Adukan pasangan/ pengikat dengan adukan campuran 1Pc:3Ps dan ditambah bahan perekat. i. Bahan
pengisi adalah grout semen berwarna yang sesuai dengan warna keramik yang digunakan.
8.9 Apabila hasil pemasangan keramik tile tidak rapih, tidak membentuk garis lurus, retak dan hasil
bergelombang, kontraktor pelaksana harus mengganti/ mengulangi pekerjaan dengan biaya
ditanggung sendiri oleh kontraktor pelaksana.
8.10. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan keramik,
hingga betul-betul bersih.
8.11 Keramik yang sudah terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan
dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
8.12. Plint keramik terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-siarnya bertemu dengan siar
lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.

Pasal 9
Pekerjaan Custom Made Furniture

1. PERSYARATAN UMUM
1.1. Batasan Lingkup Kerja :
Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, disiapkan untuk membuat custommade furniture, seperti
yang dispesifikasikan dan tertera dalam gambar desain.

2. PRODUK
2.1. Bahan / Material Jenis :
jenis bahan / material yang digunakan dalam pembuatan furniture adalah sebagai berikut :
a. Bahan utama 1 : Plywood veneer dan kayu padat.
b. Bahan utama 2 : Plywood dan MDF untuk finishing dengan HPL.
c. Bahan pengikat & perekat.
d. Bahan finishing 1 : Melamic.
e. Bahan finishing 2 : High Pressure Laminate ( HPL ).
f. Bahan finishing 3 : pelapis kain/kulit (upholstery).
g Bahan pelengkap/hardware.
h. Dan bahan / material lain seperti yang tercantum dalam gambar rancangan/desain, seperti :
marmer ex Impor tipe Nero Marquina dan Serpegiante, kaca bening tebal minimal 8 mm, dan

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 9


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

stainless steel ( baik pelat maupun profil ) Persyaratan : Pemilihan jenis bahan / material dan
sumbernya harus sesuai dengan spesifikasi Pengajuan Alternatif : Apabila karena suatu hal,
Pelaksana akan mengganti jenis bahan / material atau sumber yang telah dispesifikasikan,
pengajuan alternatif tersebut harus memenuhi persyaratan yang ada dan mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.

3. SYARAT PELAKSANAAN
3.1. Plywood Veneer dan Kayu Padat
Persyaratan : Jenis plywood veneer yang dipakai adalah plywood nyatoh dan plywood mega
sungkai atau sesuai yang tercantum dalam gambar desain Kayu padat/solid yang dipakai adalah
sama/sejenis dengan plywood veneer yang dipakai dalam satu barang/item tersebut Ukuran-
ukuran yang tertera pada gambar desain adalah ukuran jadi artinya ukuran kayu sesudah
diserut dan diproses atau diberi finishing Kedap air : kayu harus melalui proses tertentu supaya
mempunyai kedap air yang cukup, terutama bila digunakan untuk jenis furniture sebagai berikut
Kualitas / Mutu Kayu : Kayu yang digunakan harus memiliki kualitas / mutu yang sesuai
standard yang ada dan sesuai dengan tujuan penggunaannya Kelembaban Kayu : Persyaratan
kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat NI-5 (PPKI tahun 1961). Untuk
pekerjaan ini, kelembaban kayu yang dijinkan, baik kayu padat maupun kayu lapis tidak boleh
melebihi 12% WMC. Khusus untuk kayu Kamper atau kayu Kapur tidak diperkenankan melebihi
10% WMC Pola Serat Kayu : Harus diperhatikan pola serat kayu pada pekerjaan kayu dekoratif,
baik yang bersifat veneer matching, cross veneer inlay, ataupun banding, harus sesuai dengan
desain dan pola yang tertera pada gambar desain, serta sesuai dengan contoh warna pada
Material color board. Pengerjaan harus dilakukan sebaik-baiknya sehingga menghasilkan
permukaan dekoratif yang betul-betul rata, sejajar, halus dan menghasilkan daerah-daerah
pertemuan yang rapi Metode : Semua pekerjaan kayu di tempat pengerjaan harus sebaik
mungkin, dalam ruang yang kering, sirkulasi udara baik dan dijaga agar tidak terkena cuaca /
udara langsung. Pencegahan kerusakan oleh benturan amat mutlak, baik sebelum maupun
sesudah terpasang
Alat Pengikat & Bahan Perekat Meja Alat Pengikat : Sediakan alat-alat pengikat kayu yang
diperlukan seperti angkur, paku, sekrup, baut dan jenis lain yang disetujui. Penggunaan
pengikat ini harus tampak rapi, tidak menimbulkan keretakan dan harus menunjang konstruksi
furniture agar kuat dan kokoh. Bila perlu kayu harus dibor agar permukaannya tidak retak
Metode : Pembuatan, persiapan dan pemasangan alat-alat pengikat yang terbuat dari logam /
iron mongery pada kayu harus dikerjakan dengan mesin kayu sehingga tercapai kerapian dan
ketepatan yang setinggi-tingginya Bahan Perekat : Perekat yang digunakan harus disetujui dan
tidak berpengaruh bagi kesehatan. Penggunaan perekat ini harus menunjang konstruksi
furniture agar kuat dan kokoh, permukaan kayu harus tampak rapi dan tidak meninggalkan noda
(terutama bila di-spesifikasikan bahwa permukaan kayu diberi clear / transparent finish ) Bahan

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 10


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

Finishing 1 - Melamic Persyaratan : Finishing melamic yang dipakai adalah warna yang sesuai
dengan skema warna dan material yang dikeluarkan oleh Perencana dengan syarat intensitas
warna sama antara masing-masing bagian bidang permukaan kayu/plywood. Contoh warna
melamic, harus diajukan terlebih dulu oleh kontraktor, untuk disetujui Konsultan Pengawas/MK
dan Perencana Lapisan akhir : seluruh kayu/plywood bagian top harus diberi lapisan akhir
dengan jenis polyurethane, atau sesuai dengan ditunjukkan dalam gambar rencana Semua
bagian kayu yang terlihat (exposed) harus difinish, termasuk semua permukaan yang terlihat
bila pintu dan laci dibuka dan ditutup Pekerjaan finishing kayu harus dilaksanakan sebagai
berikut : - Digosok dengan amplas no. 2 sampai 0 - Diberi wood filler, ICI atau Nippon paint dan
dikerjakan spray gun. - Digosok dengan amplas duco - Diberi bahan pewarna (wood stain)
dengan teknik spray gun sesuai dengan warna yang ditentukan Perencana. Bahan pewarna :
IMPRA, NIPPON PAINT atau sejenis. - Sanding sealer dengan spray gun. Bahan sanding sealer
: IMPRA, NIPPON PAINT atau sejenis - Digosok dengan amplas ducco - Melamic coating
dengan spray gun, ICI, NIPPON PAINT atau sejenis Bahan Finishing 2 - HPL Persyaratan : High
Pressure Laminate ( HPL ) yang dipakai adalah ex Grassmerino motif kayu dan warna solid atau
Setara, warna sesuai dengan skema warna dan material yang dikeluarkan oleh Perencana
Tebal HPL yang disyaratkan adalah minimum 0,8 mm. Untuk finishing HPL dengan profil post
forming adalah dengan ketebalan maksimal 0,8 mm Proses laminasi sebaiknya dipress secara
hydrolis (High Pressure system ) di bengkel / work-shop Kontraktor Arah serat dari HPL, sesuai
yang ditunjukkan dalam gambar rencana/desain Permukaan HPL dilarang keras diamplas
Bagian tepi (edging) dari daun pintu, bidang atas/top meja /credenza, diberi edging berbahan
PVC tebal minimal 2 mm. Warna disesuaikan dengan warna HPL nya atau sesuai petunjuk
gambar rencana/desain Bahan Finishing 3 - Pelapis / Upholstery Persyaratan : Tekstur bahan
pelapis harus konsisten, polanya rapi dan teratur dan tidak bercacat. Kondisinya harus kuat,
tidak menyusut. Mempunyai warna yang awet, tidak luntur / colorfast dan mempunyai daya
tahan terhadap sinar matahari / UV resistant. Tahan api : Harus mempunyai daya tahan
terhadap api dan memenuhi standard keselamatan Anti noda : Bahan pelapis tersebut harus
sudah diberi lapisan anti noda yang sesuai dan memenuhi standard Bahan Pelengkap /
Hardware Jenis : Bahan pelengkap / hardware yang digunakan untuk furniture ini adalah produk
Hafele ex Jerman, Blum ex Austria atau Stanley Untuk handel laci/pintu lemari digunakan ex
Vogel atau setara, metal/besi dengan diameter handel 12mm panjang + 15 cm, kecuali
disebutkan lain dalam gambar rencana/desain ( misal dengan finger pull, dll ) Glides untuk kaki
meja/kursi/sofa/credenza : Berbahan plastik atau karet keras harus berasal dari sumber yang
disetujui Perencana / KP dan dianggap memenuhi persyaratan penggunaan setelah pihak
Pelaksana mengajukan contohnya Tacon : Bila digunakan plastik dalam bentuk Tacon ex
Jerman atau setara untuk bahan penutup permukaan BAGIAN BAWAH meja, lemari simpan dan
lain-lain, dipersyaratkan dengan kwalitas yang baik dan warna merata Hardware : Pemasangan
rel laci, rel laci, engsel, handel dan kunci dll, harus kuat dan tepat, sehingga mudah digunakan

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 11


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

dan mudah dibuka tutup Elemen Lepasan : Pemasangan elemen lepasan harus tepat dan
sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan. Kesalahan dalam ukuran yang berakibat pada
kerapihan bentuk dan desain harus dihindari. Bila hal itu terjadi, Pelaksana harus mengganti
sebagian atau seluruh bagian yang tidak sesuai Mock Up Penyerahan : Bila jenis furniture yang
dibuat berjumlah 10 (sepuluh) buah / unit atau lebih, maka dalam pelaksanaannya diwajibkan
untuk membuat 1 (satu) contoh / mock up Penilaian : Mock up tersebut dinilai dan diuji oleh
Perencana dan Konsultan Pengawas/MK. Hasil penilaian mengikat di dalam proses pengerjaan
selanjutnya Revisi : Bila diperlukan, maka revisi yang menyangkut pekerjaan konstruksi, metode
pelaksanaan atau ukuran-ukuran masih dapat dilakukan oleh Pelaksana, dengan
mempertimbangkan penilaian dan pengarahan dari Perencana dan Konsultan Pengawas/MK
Penyesuaian dan Pembersihan Penyesuaian : Sebelum dan setelah pengiriman ke site, perlu
dilakukan penyesuaian / penyetelan untuk menguatkan konstruksi furniture yang sudah dibuat
Pembersihan : Setelah penyetelan selesai dilakukan dan sebelum penyerahan barang,
Pelaksana harus membersihkan seluruh noda, bekas goresan maupun kotoran bekas tangan
pekerja. Penyerahan furniture harus dalam kondisi yang baik dan sempurna.

4. SYARAT PEMELIHARAAN
4.1. Perbaikan :
Pelaksana diwajibkan memperbaiki furniture yang rusak, cacat atau ternoda Pengamanan :
harus diberi perlindungan agar tidak rusak, karena pekerjaan lain yang mungkin dapat
menyebabkan rusaknya furniture Pelaksana bertanggung jawab untuk menyimpan dan
memelihara seluruh furniture, sebelum dilakukan penyerahan resmi kepada pihak Pemberi
Tugas Finishing ulang : adanya perbedaan suhu di bengkel dan di proyek / site akan
mempengaruhi kadar kelembaban dan finishing dari furniture. Apabila setelah ditempatkan di
site diperlukan finishing kembali, maka biaya yang timbul ditanggung oleh Pelaksana. .

Pasal 10
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

1.1. PEKERJAAN  KUSEN  ALUMINIUM
1.1.1 Lingkup Pekerjaan    
1.  Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen bouvenlicht seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar perencanaan. Seluruh Kusen untuk pintu yang
dipasang engsel kupu-kupu di beri kayu 5/7 yang telah diserut setinngi pintu.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 12


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

1.1.2 Persyaratan Bahan


1.1.2.1 Standar
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan  dalam:
1.    The Aluminium Association (AA)
2.    Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA)
3.    American Standards For Testing Material (ASTM)
1.1.2.2 Kusen Aluminium yang digunakan
1. Bahan
Dari bahan aluminium framing system buatan YKK.
2. Bentuk Profil
Sesuai shop drawing yang disetujui Pengawas.
3. Ukuran Profil
Ukuran Proril 40x100x1.35 mm digunakan untuk semua kusen.
4.    Nilai Deformasi : 0
Artinya tidak diijinkan adanya celah atau kemiringan.
5.     Powder Coating
Ketebalan lapisan di seluruh permukaan aluminium adalah 60 mikron dengan warna
white atau ditentukan lain oleh Pengawas.
6.     Jaminan
Harus diberikan jaminan tertulis dari tipe campuran (“Alloy”) dan ketebalan “Powder
Coating”. Kontraktor harus dapat memperlihatkan bukti-bukti keaslian barang/bahan
dengan “Certificate of Origin” dari pabrik yang disetujui Pengawas.

1.1.2.3 Kadar Campuran :


Architectural billet 45 (AB45) atau yang setara dengan karakteristik kekuatan sebagai
berikut : Ultimate Strength 28.000 psi Yield aluminium adalah 18 mikron.

1.1.2.4 Sealant
Sealant untuk kaca pada rangka aluminium harus menggunakan bahan sejenis silicon sealant
yaitu “Silicon Glazing Sealant” produksi DOW CORNING atau yang setara.

1.1.2.5  Contoh-contoh
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas contoh potongan kusen aluminium dari
ukuran 40 cm, beserta brosur lengkap dari pabrik/produsen. Kontraktor harus membuat shop
drawing untuk dikonsultasikan dengan Pengawas.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 13


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

1.1.2.6  Penyimpanan dan Pengiriman


Penyimpanan harus diruang beratap, bersih, kering dan dijaga agar tidak terjadi abrasi atau
kerusakan lain serta tidak dekat dengan tempat pembakaran.

1.1.2.7 Aksesoris
Sekrup dari stainless steel kepala tertanam, weather strip dari vinyl dan pengikat alat
penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan
sealant. Angkur-angkur untuk rangka kusen aluminium terbuat  dari  steel plate tebal 2-3 mm,
dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak dapat bergeser.

1.1.2.8 Bahan Finishing


Finishing untuk permukaan kusen pintu yang bersentuhan dengan bahan alkaline seperti
beton, adukan atau plesteran dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang
jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating varnish seperti asphaltic varnish atau
bahan insulation lainnya yang disetujui Pengawas.

1.1.2.9 Syarat lainnya


1.  Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
2.  Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test, minimum 100
kg/m2.
3.  Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap tekanan air 15 kg/m2
yang harus disertai hasil test.
4.  Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk
toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.
5.  Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna, profil-profil harus
diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela, pintu partisi
dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan
warna yang sama. Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian
rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding  dan pintu.

1.1.3 Syarat-Syarat  Pelaksanaan
1.  Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib meneliti gambar-gambar dan kondisi di
lapangan (ukuran dan peil lubang harus diketahui) serta membuat contoh jadi untuk semua
detail sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan
lain.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 14


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

2.  Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dan pintu dikerjakan secara fabrikasi
dengan teliti  sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.
3.  Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari bahan besi untuk menghindarkan
penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat
yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
4.  Pengelasan dibenarkan menggunakan non-actived gas (argon) dari arah bagian dalam agar
sambungannya tidak tampak oleh mata.
5.  Pada akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet dan
harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai
dengan gambar.
6.  Angkur-angkur untuk kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2,3 mm dengan lapisan
zink tidak kurang dari 13 mikron dan ditempatkannya pada interval 300 mm.
7.  Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stainless steel,
sedemikian rupa sehingga hari line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi
syarat kebutuhan terhadap tekanan air sebesar 1000 kg/cm2.
8.  Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh sealant yang sudah
disetujui Pengawas.
9.  Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kusen aluminium akan kontak
dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi
lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
10.Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah 10 - 25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
11.Toleransi Puntiran : Pemasangan semua pintu terhadap kusen yang diijinkan adalah 1 mm,
sedangkan terhadap lentur adalah 3 mm.
12.Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara, terutama pada ruang yang
dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber
atau bahan dari synthetic resin.
13.Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya
kedap air dan suara.
14.Kaca-kaca dinding luar bangunan dan daun pintu hendaknya dibuat fixed dengan beads.
Beads dimaksud harus dari aluminium extruded shape dan dilengkapi dengan neoprene.
Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi finishing untuk penahan air hujan.
15.Kisi-kisi aluminium yang akan dipasang harus setelah mendapat persetujuan Pengawas.
16.Seluruh kisi-kisi aluminium yang dipasang harus benar-benar tegak lurus terhadap gari
horizontal. Jarak pemasangan kisi-kisi sesuai dengan gambar perencanaan.
17.Kisi-kisi aluminium yang dipasang adalah aluminium yang telah terpilih dan tidak ada bagian
yang cacat atau tergores.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 15


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

18.Dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan spesifikasi dari produsen atau yang
disetujui Pengawas.
19.Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaian, maka Kontraktor tersebut harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
20.Pintu jendela harus terpasang rapat, rapi dan kuat pada sistem kosen penggantung.

1.1.4 Pengujian Mutu Pekerjaan


1.  Semua bahan harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dan yang telah disetujui Pengawas.
2.  Kusen aluminium terpasang dengan kuat, dan setiap hubungan sudut harus 90°. Apabila
tidak terpenuhi maka harus dibongkar atas biaya Kontraktor.
3.    Semua sistem dan mekanismenya harus berfungsi dengan sempurna.
4.  Setiap engsel daun pintu harus terpasang lengkap, sempurna dan harus sesuai dengan
produk pabrik yang mengeluarkan.
5.  Kaca harus diteliti dengan seksama, setelah terpasang tidak boleh timbul getaran ; apabila
masih terjadi getaran, maka profil rubber seal pemegang kaca harus diganti atas biaya
Kontraktor.

1.1.5  Pengamanan Pekerjaan


1.  Setelah pemasangan, kotor akibat noda-noda pada permukaan kusen dapat dibersihkan
dengan “Volatile Oil”.
2.  Semua pintu dan dinding kaca luar bangunan harus dilindungi dengan “Corrugated Card
Board” dengan hati-hati agar terlindung dari benturan alat-alat pada masa pelaksanaan.
3.  Bila kusen ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya, bahan pelindung harus segera
digunakan. Bahan aluminium yang terkena bercak noda tersebut dapat dicuci dengan air
bersih, sebelum kering sapukan dengan kain yang halus kemudian baru diberikan bahan
pelindung.
4.  Permukaan kusen aluminium yang bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton,
adukan atau plesteran dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih
atau anti corrosive treatment dengan insulating material seperti asphaltic varnish atau yang
lainnya.
5.  Setelah pemasangan instalasi pada pintu dan dinding kaca luar bangunan maka sekeliling
kaca yang berhubungan langsung dengan permukaan dinding perlu diberi lapisan vinyl tape
untuk mencegah korosi selama masa pembangunan.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 16


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

1.2.  PEKERJAAN  PINTU DAN JENDELA KACA RANGKA ALUMINIUM


1.2.1 Lingkup Pekerjaan
1.  Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2.  Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panil kaca seperti yang ditunjukkan
dalam gambar.

1.2.2 Persyaratan Bahan :


1.2.2.1 Bahan Rangka
1.  Dari bahan aluminium framing system, dari produk dalam negeri merk YKK.
2.  Bentuk dan ukuran profil disesuaikan gambar perencanaan
3.  Warna profil aluminium framing colour powder coating. Warna yang digunakan adalah
warna putih atau ditentukan kemudian.
4.  Lapisan powder coating minimal 18 micron. Tebal  bahan minimal 1.35 mm.
5.  Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama sesuai
dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan
yang disyaratkan oleh Pengawas.
6.  Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
7.  Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka aluminium, seperti yang ditunjukkan
dalam gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.

1.2.2.2   Penjepit Kaca


Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan memenuhi persyaratan
yang ditentukan dari pabrik. Pemasangan disyaratkan hanya 1 (satu) sambungan serta harus
kedap air dan bersifat structural seal.

1.2.2.3   Bahan Panil Kaca Daun Pintu dan Jendela


1.  Bahan  untuk kaca pintu frameless menggunakan kaca tempered 12 mm.
2.  Bahan untuk kaca pintu rangka aluminium menggunakan kaca tempered 6 mm.
3.  Bahan untuk kaca jendela mati yang menerus dari lantai sampai balok, menggunakan
kaca tempered 10 mm.
4.  Bahan untuk kaca jendela hidup dan jendela mati yang menerus dari lantai sampai
setinggi 220 cm, menggunakan kaca tempered 8 mm.
5.  Kaca-kaca interior menggunakan tipe clear, sedangkan kaca-kaca eksterior
menggunakan tipe Tempered Panasap Green.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 17


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

6.  Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun
bercak-bercak lainnya dari produk Asahimas

1.2.3  Syarat-Syarat  Pelaksanaan
1.  Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari
bentuk, pola, lay-out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai
gambar.
2.  Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu di tempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
3.  Harus diperhatikan semua sambungan harus siku untuk rangka aluminium dan penguat lain
yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapian
terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada cacat penyetelan.
4.  Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.

1.3. PEKERJAAN DAUN PINTU KACA, FRAMELESS DAN JENDELA KACA MATI
1.3.1 Lingkup Pekerjaan 
1.  Bagian ini meliputi penyediaan ke lokasi pekerjaan termasuk pengangkutan serta pemasangan
material, angkur, bobokan dan perapihan kembali terhadap bagian-bagian dengan lantai dan langit-
langit yang berkaitan dengan pekerjaan daun pintu kaca.
2.  Pekerjaan Jendela Kaca Mati meliputi seluruh jendela kaca sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

1.3.2  Bahan-Bahan
1.  Kaca yang digunakan untuk daun pintu ini adalah jenis Tempered produksi Asahimas dengan
ketebalan 12 mm sesuai gambar.
2.  Kaca yang digunakan untuk jendela kaca mati menggunakan kaca polos produksi Asahimas,
dengan ketebalan 6 mm sesuai gambar.
3.  Kaca untuk eksterior menggunakan tipe Tempered Panasap Blue menggunakan tipe yang
meredam panas 70%, sedangkan untuk interior menggunakan tipe Clear.

Shop Drawing dan Contoh


a.  Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan gambar
dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
b.   Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum tercakup lengkap
dalam gambar kerja/dokumen kontrak.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 18


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

c.  Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan
produk, cara pemasangan atau pernyataan khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam
gambar kerja/dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
d.  Gambar shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Pengawas.
e.  Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Pengawas sebanyak minimal 2 (dua)
produk yang setara dari berbagai merk pembuatan atau kecuali ditentukan lain oleh Pengawas.
f.   Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan.
g.  Keputusan bahan, warna tekstur dan produk akan diambil alih Pengawas yang kemudian akan
diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan
contoh-contoh bahan tersebut.
h.  Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji, baik pada pembuatan, pengerjaan
maupun pelaksanaan di lapangan oleh Pengawas atas tanggungan Kontraktor tanpa biaya
tambahan.

1.3.3 Pelaksanaan
1.3.3.1 Persyaratan Pekerjaan
1.  Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan
serta ketentuan teknis yang harus dipenuhi menurut brosur  produksi yang nantinya terpilih atau
petunjuk Pengawas.
2.  Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Pengawas.
3.  Semua bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda untuk mudah diketahui.
4.  Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, bebas dari goresan/gompel (Chipping), diharuskan
menggunakan alat-alat pemotongan kaca khusus, dan harus digosok tepinya dengan “sander”
pada tingkat 120 mesh atau lebih.

1.3.3.2  Pekerjaan Pemasangan


1.  Pemasangan kaca ini dilaksanakan pada semua pekerjaan pemasangan kaca yang disebutkan
dalam gambar seperti partisi, pintu, jendela dll.
2.  Ukuran, tebal dan jenis kaca yang dipasang sesuai dengan petunjuk gambar uraian dan syarat
pekerjaan tertulis serta petunjuk Pengawas dan Konsultan Perencana.
3.  Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka aluminium sesuai dengan persyaratan dari
pabrik.
4.  Perhatikan ukuran dan bentuk list profil yang dipakai untuk pemasangan ini apakah telah sesuai
dengan petunjuk gambar dan spesifikasi bahan kusen/kerangka yang terpasang.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 19


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

5.  Dipakai bahan untuk lapisan kedap air pada kaca dengan rangka aluminium yang berhubungan
dengan udara luar, untuk bagian dalam dipakai sealant sesuai dengan persyaratan dari pabrik.
Disyaratkan tebal sealant maksimal 5 mm yang tampak dari kaca dan kerangka.
6.  Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak dan pecah
pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
7.  Gunakan sealant yang benar-benar elastis dan bermutu baik (polysulfids).
8.  Gunakan Back Up material yang memiliki tingkat insulasi panas yang tinggi, seperti neoprene,
foam dan polyethylene.
9.  Gunakan 2 buah setting blocks dari neoprene dengan kekerasan 90 derajat atau lebih pada sisi
bawah kaca dengan ukuran :
- Panjang :  (25 x luas kaca (m2)  mm, max 50 mm
-    Lebar          :  Tebal kaca + 5 mm
-    Tebal          :  5 mm s/d 12 mm

1.3.3.3   Pekerjaan Perapihan


1.  Adalah pekerjaan merapikan kembali akibat-akibat dari pekerjaan pembobokan, pemasangan,
dan lain-lain yang berkaitan terhadap bagian-bagian dinding, lantai dan langit-langit yang
berdekatan dengan tempat pekerjaan tersebut.
2.  Kontraktor wajib memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan
lain; jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa
biaya tambahan.

1.3.4     Pengujian Mutu Pekerjaan


1.  Mutu bahan memenuhi persyaratan yang tertulis dalam buku ini serta ketentuan teknis dalam
brosur produk bahan tersebut.
2.  Semua kaca yang terpasang tidak boleh terjadi retak tepi, akibat pemasangan list.
3.  Kaca yang telah terpasang harus terkunci dengan sempurna dan tidak bergeser dari sponing.
4.  Pada saat terpasang, semua kaca tidak boleh bergelombang, apabila masih terlihat adanya
gelombang, maka kaca tersebut harus dibongkar atas biaya Kontraktor.

1.4. PEKERJAAN PINTU KAYU


1.4.1 Lingkup Pekerjaan
1.  Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna. Semua jenis kayu
harus kering oven.
2.  Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu double plywood lapis plastic laminate  (HPL) seperti
yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 20


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

1.4.2 Persyaratan Bahan


1.4.2.1  Bahan Kayu
1.  Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5 (PPKI tahun 1961) dan
persyaratan lain yang tertulis dalam bab material kayu.
2.  Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata, bebas dari cacat
seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
3.  Kelembaban bahan rangka daun  pintu disyaratkan 12%-14%.
4.  Untuk kayu yang dipakai adalah kayu damar laut dan atau meranti batu dengan mutu baik,
keawetan kelas I dan kelas kuat I - II. Ukuran daun pintu yang tertera dalam gambar adalah
ukuran jadi.
5.  Daun pintu dengan konstruksi kayu solid dan lapisan cat duco di kedua sisi pintu. Ukuran
disesuaikan dengan gambar-gambar detail (kecuali ditentukan lain dalam gambar).

1.4.2.2  Bahan Perekat


Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik.

1.4.2.3    Bahan Panil Daun Pintu


1. Plywood ketebalan 4 mm produk dalam negeri.
2.  Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus rata, lurus dan siku.
3.  Pada sekeliling tepi daun pintu diberi Edging PVC

1.4.2.4  Bahan Finishing


Finishing untuk permukaan plywood  menggunakan lapisan Plastik laminated (HPL) ketebalan 
3 mm, mutu terbaik merk Gres Merino

1.4.3  Syarat-Syarat  Pelaksanaan
1.  Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola,
lay-out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2.  Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan di tempat pekerjaan harus ditempatkan pada
ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
3.  Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat lain yang
diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapian terutama untuk
bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
4.  Semua kayu tampak harus diserut  halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-sisinya, dan
di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 21


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

5.  Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan pembuatan
profil kayu dilakukan dengan mesin diluar tempat pekerjaan/pemasangan.

Daun Pintu
a.  HPL yang dipasang pada permukaan plywood, adalah dengan cara dilem dan di-press di workshop, tanpa
pemakuan. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Pengawas atau MK
tanpa meninggalkan bekas cacat permukaan yang tampak.
b.  Lembaran plywood harus dipasang rata, tidak bergelombang dan merekat dengan sempurna.
c.  Permukaan plywood boleh di dempul.

Pasal 11
Pekerjaan Langit-Langit (Plafond)

1.1. UMUM
1.1.1  Persyaratan
1.  Pemasangan langit-langit baru boleh dilaksanakan setelah semua peralatan yang terdapat di dalam
langit-langit (kabel-kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat penggantung dan penguat langit-langit)
siap dan selesai dikerjakan.
2.  Sebelum pelaksanaan, Kontraktor harus mengajukan contoh/sample untuk disetujui oleh Konsultan
Perencana, Pemberi Tugas dan Pengawas.
3.  Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya, namun sebelum dilaksanakan
harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas untuk menentukan warna yang akan
dipakai.
4.  Dalam kaitannya dengan jenis elemen lain yang terdapat dalam rencana langit-langit haruslah
mengacu pada gambar mekanikal-elektrikal, sedangkan gambar arsitektur hanya memuat tata
letaknya saja.

1.1.2  Pelaksanaan
1.  Sebelum pemasangan, Kontraktor harus memberikan contoh/sample bahan penutup langit-langit
dan harus mendapat persetujuan Konsultan Perencana, Pengawas dan Pemberi Tugas.
2.  Penggantung langit-langit harus dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh bidang langit-langit
yang rata, datar dan tidak melengkung.
3.  Pemasangan langit-langit harus rata. Naad-naad yang pecah pada waktu pemasangan harus
diganti.
4.  Kontraktor bertanggung jawab atas segala akibat yang mungkin terjadi terhadap Kemungkinan
pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian partisi yang harus disangga oleh rangka langit-
langit.Kemungkinan dibuatnya lubang-lubang untuk pemeriksaan (man-hole).Kemungkinan-
kemungkinan tidak sempurna alat-alat penggantung, sehingga langit-langit menjadi bergelombang
PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 22
SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

karenanya.Kemungkinan-kemungkinan pemasangan alat-alat maintenance pada langit-langit di luar


bangunan.

1.2. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUM BOARD


1.2.1 Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, peralatan serta pemasangan langit-langit gypsum board
dengan rangka besi hollow 4x4 cm tebal 0.9 mm, yang dipasang pada ruang-ruang rawat inap, koridor,
termasuk juga kamar mandi (daerah basah lainnya) atau disebutkan dalam gambar.

1.2.2  Pengendalian Pekerjaan


Pemasangan langit-langit harus sesuai dengan syarat-syarat di dalam:
1. NI  -  5  -  1961
2.  NI  - 0458 - 1961

1.2.3  Bahan-bahan
1.2.3.1 Gypsum Board
Gypsum board yang dipakai adalah merk Jayaboard dengan ukuran 120 x 240 cm, tebal 9
mm. Finishing Gypsum Board dicat sesuai dengan Pasal PEKERJAAN CAT, juga harus memiliki
daya tahan terhadap bahaya kebakaran minimal 60 menit.

1.2.3.2  Rangka Langit-langit


Rangka langit-langit menggunakan besi hollow 4x4 cm tebal 0.9 mm dengan finishing cat zincromate.
Rangka hollow di pasang dengan modular 60x60 cm untuk plafond datar sedangkan untuk drop
ceilling mengikuti pola gambar atau sesuai ketentuan pabrik gypsum.

1.2.3.3 Baja Penggantung


Dipakai baja atau gesper metal penggantung yang dapat distel agar seluruh sistem langit-langit
dapat tetap rata permukaannya, setelah sistem-sistem lainnya ikut terpasang (mekanikal, elektrikal)
dan sebagainya.

1.2.3.4 Contoh-contoh
1.  Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan untuk
mendapatkan persetujuan Pengawas.
2.  Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai pedoman/standard bagi Pengawas
untuk menerima/memeriksa bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke lapangan.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 23


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

1.2.4 Pelaksanaan
1.2.4.1 Pekerjaan rangka langit-langit Gypsum Board
1.  Rangka langit-langit gypsum menggunakan rangka hollow 4x4 cm dengan bentuk, ukuran dan
pola pemasangan sesuai dengan gambar dan harus sesuai tata cara dan teknis pemasangan dari
pabriknya.
2.  Batang-batang hollow untuk rangka langit-langit dipasang  rata sesuai ukuran yang telah
ditentukan. Batang hollow yang dipasang di pasangan bata harus di fiser masuk dalam tembok
sedalam 5 cm. Pada sambungan antar modul dilas dan di sekru dan sebagainya yang telah
diseleksi dengan baik, lurus, rata, tidak ada bagian yang bengkok atau melengkung, atau cacat-
cacat lainnya, dan tidak disetujui oleh Pengawas.
3.  Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton dan atau atap dengan menggunakan
penggantung dari logam galvanized suspension / kawat seng BWG 14 yang dapat diatur
ketinggiannya dan dibuat sedemikian rupa sehingga seluruh rangka dapat melekat dengan baik
dan kuat pada pelat beton dan tidak dapat berubah-ubah bentuk lagi.
4.  Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus dan
waterpass, tidak ada bagian yang bergelombang dan batang-batang rangka harus saling tegak
lurus.
5.  Rangka tersebut mempertimbangkan beban mechanical electrical equipment yang terletak di
plafon.

1.2.4.2 Pekerjaan langit-langit Gypsum Board


1.  Bahan penutup langit-langit yang digunakan adalah gypsum board dengan ukuran sesuai
dengan gambar.
2.  Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan
ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lain
dan telah mendapat persetujuan dari Pengawas.
3.  Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar untuk itu dan setelah
gypsum board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus, waterpas dan tidak
bergelombang dan sambungan antara unit-unit gypsum board harus tidak kelihatan.
4.  Finishing gypsum adalah cat emulsi, warna akan ditentukan kemudian.
5.  Semua sambungan antar gypsum board didempul dengan bahan tertentu sesuai tatacara dan
teknis dari pabrik. Sambungan gyspum harus didempul dan compound sehingga rata menutupi
sambungan tanpa ada retakan.

1.3. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GyPSUM WET AREA


1.3.1  Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, peralatan serta pemasangan langit-langit gypsum wet
area dengan  rangka besi hollow 4x4 cm, di ruang yang berhubungan dengan elektrikal dan mekanikal,

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 24


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

dan pekerjaan lain yang sesuai dengan detail yang dinyatakan dalam gambar dan atas petunjuk
Pengawas.

1.3.2  Pengendalian Pekerjaan


Pemasangan langit-langit harus sesuai dengan syarat-syarat di dalam:
1.     NI  -  5  -  1961
2.     NI  - 0458 - 1961

1.3.3 Bahan-bahan
1.3.3.1  GYPSUM WET AREA
Gypsum Wet Area yang dipakai adalah merk Jayaboard atau yang setara dengan ukuran 120 x 240
cm, tebal 9 mm. Finishing Gypsum Wet Area dicat sesuai dengan Pasal PEKERJAAN CAT, juga
harus memiliki daya tahan terhadap bahaya kebakaran minimal 60 menit.

1.3.3.2  Rangka Langit-langit


Rangka langit-langit menggunakan rangka hollow 4x4 cm. Jarak rangka rangka hollow 60 x 60 cm
atau sesuai rekomendasi pabrik.

1.3.3.3   Baja Penggantung


Dipakai baja atau gesper metal penggantung yang dapat distel agar seluruh sistem langit-langit
dapat tetap rata permukaannya, setelah sistem-sistem lainnya ikut terpasang (mekanikal, elektrikal)
dan sebagainya.

1.3.3.4    Contoh-contoh
1.  Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan untuk
mendapatkan persetujuan Pengawas.
2.  Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai pedoman/standard bagi Pengawas
untuk menerima/memeriksa bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke lapangan.

1.3.4 Pelaksanaan
1.3.4.1 Pekerjaan rangka langit-langit Gypsum Wet Area
1.  Rangka langit-langit gypsum wet area menggunakan rangka hollow 4x4 cm dengan bentuk,
ukuran dan pola pemasangan sesuai dengan gambar dan harus sesuai tata cara dan teknis
pemasangan dari pabriknya.
2.  Batang-batang hollow untuk rangka langit-langit dipasang  rata sesuai ukuran yang telah
ditentukan. Batang hollow yang dipasang di pasangan bata harus di fiser masuk dalam tembok
sedalam 5 cm. Pada sambungan antar modul dilas dan di sekru dan sebagainya yang telah

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 25


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

diseleksi dengan baik, lurus, rata, tidak ada bagian yang bengkok atau melengkung, atau cacat-
cacat lainnya, dan tidak disetujui oleh Pengawas.
3.  Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton dan atau atap dengan
menggunakan penggantung dari logam galvanized suspension / kawat seng BWG 14 yang
dapat diatur ketinggiannya dan dibuat sedemikian rupa sehingga seluruh rangka dapat melekat
dengan baik dan kuat pada pelat beton dan tidak dapat berubah-ubah bentuk lagi.
4.  Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus dan
waterpass, tidak ada bagian yang bergelombang dan batang-batang rangka harus saling tegak
lurus.
5.  Rangka tersebut mempertimbangkan beban mechanical electrical equipment yang terletak di
plafon.

1.3.4.2  Pekerjaan langit-langit Gypsum Wet Area


1.  Bahan penutup langit-langit yang digunakan adalah gypsum wet area dengan ukuran sesuai
dengan gambar.
2.  Gypsum wet area yang dipasang adalah gypsum yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan
ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lain
dan telah mendapat persetujuan dari Pengawas.
3.  Gypsum wet area dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar untuk itu dan
setelah gypsum terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus, waterpas dan tidak
bergelombang dan sambungan antara unit-unit gypsum board harus tidak kelihatan.
4.  Finishing gypsum wet area adalah cat emulsi untuk interior dan cat acrylic untuk ekterior, warna
akan ditentukan kemudian.
5.  Pada tempat tertentu harus dibuat manhole/access panel pada langit-langit yang dapat dibuka,
tanpa merusak gypsum dan sekelilingnya, untuk keperluan pemeriksaan/pemeliharaan instalasi
Mekanikal-Elektrikal. Semua sambungan antar gypsum wet area didempul dengan bahan
tertentu sesuai calsiboard. Didempul dan compound sehingga rata menutupi sambungan tanpa
ada retakan.

Pasal 12
Pekerjaan Alumunium Composite Panel (ACP)

Aluminium Composite Panel (ACP) merupakan bahan yang banyak digunakan dalam industri konstruksi
karena keawetannya, keanekaragamannya, dan daya tarik estetikanya. ACP terdiri dari dua lembar
aluminium yang ditempelkan pada inti polietilena, dan dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk
pelapis eksterior, dekorasi interior, dan penanda. Dalam artikel ini, kita akan membahas metode
pemasangan ACP.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 26


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

Ada dua metode utama untuk memasang ACP: sistem kaset dan sistem baki. Sistem kaset juga dikenal
sebagai sistem pemasangan wajah, dan melibatkan menempelkan panel ACP ke substruktur bangunan
dengan sekrup. Sistem baki, di sisi lain, melibatkan penggunaan bingkai aluminium yang dipasang ke
substruktur bangunan, dan panel ACP kemudian ditempatkan di atas bingkai.
Metode pemasangan ACP harus dilakukan dengan hati-hati dan memerlukan keterampilan khusus untuk
memastikan bahwa instalasi dilakukan dengan benar. Sebelum memasang ACP, pastikan bahwa substruktur
bangunan telah disiapkan dengan baik dan memenuhi persyaratan teknis. Jangan lupa untuk memperhatikan
keamanan kerja, seperti menggunakan alat pengaman saat bekerja di ketinggian.

Untuk sistem kaset, panel ACP dipasang pada substruktur dengan sekrup. Sebelum memasang sekrup,
pastikan bahwa panel ACP telah diletakkan di tempat yang tepat dan sejajar dengan bingkai. Setelah panel
ditempatkan dengan benar, sekrup harus dipasang di setiap sudut panel dan setiap 30-50 cm pada sisi
lainnya. Pastikan bahwa sekrup masuk dengan benar dan tidak melampaui permukaan panel.

Untuk sistem baki, bingkai aluminium dipasang pada substruktur dengan sekrup. Bingkai harus diposisikan
dengan benar untuk memastikan bahwa panel ACP nanti dapat dipasang dengan rapi. Setelah bingkai
dipasang, panel ACP kemudian ditempatkan di atas bingkai dan dipasang dengan sekrup. Pastikan bahwa
panel ACP sejajar dengan bingkai dan diposisikan dengan benar sebelum dipasang. Metode Pelaksanaan
pemasangan ACP ( Alumunium Composite Panel ) sederhana

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk memasang ACP:


 Siapkan bahan dan alat yang diperlukan. Pastikan Anda memiliki cukup jumlah ACP, sekrup, bingkai
aluminium (jika menggunakan sistem baki), serta alat-alat seperti bor, gunting, dan obeng.
 Siapkan subtruktur bangunan. Pastikan bahwa subtruktur bangunan telah diperiksa dan memenuhi
persyaratan teknis sebelum memasang ACP. Pastikan bahwa subtruktur dalam kondisi baik dan cukup
kuat untuk menahan berat ACP.
 Potong ACP ke ukuran yang diinginkan. Gunakan gunting atau mesin pemotong untuk memotong ACP
sesuai ukuran yang dibutuhkan.
 Pasang bingkai aluminium (jika menggunakan sistem baki). Pasang bingkai aluminium pada subtruktur
bangunan dengan sekrup, dan pastikan bingkai diletakkan dengan benar dan sejajar.
 Tempatkan ACP pada substruktur. Jika menggunakan sistem kaset, pasang panel ACP ke substruktur
dengan sekrup. Jika menggunakan sistem baki, tempatkan panel ACP di atas bingkai aluminium dan
pasang dengan sekrup.
 Pastikan ACP terpasang dengan rapi. Pastikan bahwa ACP dipasang dengan benar dan sejajar dengan
bingkai atau substruktur. Pastikan juga bahwa sekrup telah dipasang dengan benar dan tidak terlalu
kencang atau terlalu longgar.
 Selesaikan finishing. Setelah ACP terpasang dengan benar, selesaikan finishing seperti menutup
sekrup dengan tutup sekrup atau lembaran ACP yang disediakan untuk menutupi sekrup.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 27


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

 Lakukan inspeksi akhir. Periksa kembali instalasi ACP untuk memastikan bahwa semua bagian telah
dipasang dengan benar, dan tidak ada masalah atau kekurangan.

Dalam melakukan pemasangan ACP, penting untuk memperhatikan keamanan kerja dan mengikuti
pedoman instalasi yang direkomendasikan oleh produsen. Dengan melakukan instalasi dengan benar, ACP
dapat memberikan perlindungan yang baik dan meningkatkan estetika bangunan.

Kesimpulannya, metode pemasangan ACP harus dilakukan dengan hati-hati dan memerlukan keterampilan
khusus. Pastikan untuk mempersiapkan subtruktur bangunan dengan baik sebelum memasang ACP, dan
memperhatikan keamanan kerja selama proses pemasangan. Dengan instalasi yang tepat, ACP dapat
meningkatkan daya tarik estetika dan memberikan perlindungan yang baik untuk bangunan.

Pasal 13
Pekerjaan Keramik Lantai dan Dinding

13.1. Lingkup Pekerjaan.


a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan peralatan dan semua pekerja yang berhubungan dengan
pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan gambar kerja dan RKS.
b. Kontraktor pelaksana diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan dipasang,
khususnya untuk diseleksi kwalitas, warna, tesktur, bahan lantai untuk mendapat persetujuan dari
Pengawas Lapangan dan Tim Teknis.
c. kepada Pemilik Proyek untuk setiap masing-masing penggunaan bahan lantai dengan jangka waktu
jaminan minimal 5 (lima) tahun.
d. Pekerjaan lantai yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan lantai keramik ukuran 60 x 60 cm ruang lobby dan koridor
2. Pekerjaan Lantai dan Dinding Kamar Mandi ukuran 30 x 60 cm

Masing-masing pekerjaan lantai tersebut diatas uraiannya adalah sebagai berikut:


13.2. Pekerjaan Lantai Keramik.
a. Pekerjaan lantai keramik dilaksanakan untuk Ruang lantai (I) satu .
b. Data-data Teknis Bahan.
Bahan : keramik sesuai gambar
Warna : harus sesuai dengan petunjuk tim teknis dan konsultan pengawas
c. Keramik yang akan dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, bentuk dan ukuran masing-
masing unit sama, tidak ada bagian yang gompal, retak maupun cacat.
d. Pekerjaan pemasangan lantai keramik tile bisa dimulai dan dilaksanakan apabila kontraktor
pelaksana telah membawa contoh-contoh keramik dan telah disetujui.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 28


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

e. Sebelum pemasangan keramik tile untuk Toilet (lantai dasar), terlebih dahulu dipasang pasir urug,
minimal setebal 10 cm, tanah telah dipadatkan, selanjutnya dibuat lantai kerja minimal tebal 5 cm
campuran 1:3:5.
f. Pemotongan keramik harus dilakukan dengan menggunakan mesin potong bekas potongan harus
digerindas dan diampelas sampai halus dan rata.
Perlu dihindari pemotongan keramik yang < 1/2 x lebar/ panjang ukuran standar.
g. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (Tidak mengandung asam
alkali) sampai jenuh.
h. Adukan pasangan/ pengikat dengan adukan campuran 1Pc:3Ps dan ditambah bahan perekat. 
i. Bahan pengisi adalah grout semen berwarna yang sesuai dengan warna keramik yang digunakan.
j. Apabila hasil pemasangan keramik tile tidak rapih, tidak membentuk garis lurus, retak dan hasil
bergelombang, kontraktor pelaksana harus mengganti/ mengulangi pekerjaan dengan biaya
ditanggung sendiri oleh kontraktor pelaksana.
k. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan
keramik, hingga betul-betul bersih.
l. Keramik yang sudah terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan
dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
m. Plint keramik terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-siarnya bertemu dengan
siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.

Pasal 14
Pekerjaan Sanitair

14.1 Lingkup Pekerjaan


a. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapainya hasil
pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya / operasinya.
b. Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam detail gambar,
uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.

14.2 Persyaratan Bahan-Bahan


a. Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan dipasaran, kecuali bila
ditentukan lain.
b. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya sesuai dengan yang
telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing type yang dipilih.
c. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing
type yang dipilih.
PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 29
SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

d. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah diisyaratkan dalam uraian dan syarat-syarat
dalam buku.
e. Sebelum mulai pemasangan pekerjaan sanitair, Kontraktor terlebih dahulu harus menyerahkan
contoh-contoh perlengkapan sanitair yang akan dipasang lengkap dengan sertifikat / surat
pernyataan dari produsennya yang menjelaskan bahwa kwalitas produk tersebut benar-benar
sesuai dengan persyaratan di atas.
f. Contoh-contoh tersebut apabila oleh Pengawas dianggap perlu, harus ditest di Laboratorium yang
disetujui Pengawas, biaya pengujian di Laboratorium ini menjadi tanggungan Kontraktor.
g. Alat-alat Sanitair
1. Washtafel
 Washtafel digunakan adalah merk semutu TOTO atau American Standard, lengkap dengan
segala accessoriesnya seperti tercantum dalam brosurnya.
 Washtafel dinding semutu TOTO atau American Standard with pedestal,
 Warna akan ditentukan kemudian
 Washtafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi baik tidak ada
bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui oleh Pengawas.

2. Kloset
 Kloset duduk dan jongkok berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah semutu TOTO
atau American Standard dengan warna akan ditentukan oleh Pengawas.
 Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,
tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat- cacat lainnya dan telah disetujui Pengawas.
 Untuk dudukan dasar kloset dipakai papan jati tua tebal 3 Cm dan telah dicelup dalam
larutan pengawet tahan air, dibentuk seperti dasar kloset. Kloset disekrupkan pada papan
tersebut dengan sekrup kuningan.

3. Pekerjaan Urinal
 Urinal berikut kelengkapannya yang digunakan adalah merk American Standard, TOTO atau
setara. Type yang dipakai adalah type Wall Hung Urinal dengan fitting.
 Urinal yang dipasang adalah urinal yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian-bagian
yang gompal, retak dan cacat lainnya dan telah disetujui Pengawas.
 Pemasangan urinal pada tembok menggunakan baut ficher atau stainless steel dengan
ukuran yang cukup menahan beban seberat 20 Kg tiap baut.
 Setelah urinal terpasang, letak dan ketinggian pemasangan harus sesuai gambar untuk itu,
baik waterpassnya. Semua celah-celah yang mungkin ada, antar dinding dengan urinal,
ditutup dengan semen berwarna sama dengan urinal sempurna. Sambungan instalasi
plumbingnya harus baik tidak ada kebocoran-kebocoran air.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 30


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

4. Perlengkapan Toilet
 Perlengkapan-perlengkapan lain untuk toilet yaitu gantungan handuk, tempat sabun, tempat
kertas rol, tempat kertas tissue, gantungan lap, gantungan baju, dan lain-lain seperti
ditunjukkan dalam gambar, dipakai adalah semutu TOTO atau American Standard.
 Perlengkapan-perlengkapan tersebut harus dalam keadaan baik tanpa ada cacat-cacat,
sudah mendapat persetujuan Pengawas. Letak pemasangan disesuaikan gambar-gambar
untuk itu dan cara-cara pemasangan mengikuti petunjuk-petunjuk dari produsen seperti
diterangkan dalam brosur-brosur yang bersangkutan.

5. Kran
 Semua kran yang dipakai semutu merk TOTO atau American Standard Verchroom, atau
setara, dengan chromed finish.
 Ukuran disesuaikan keperlauan masing-masing sesuai gambar plumbing brosur alat-alat
sanitair.
 Jetwasher yang digunakan adalah semutu merk TOTO atau American Standard

6. Floor Drain dan Clean Out


 Floor drain dan clean out yang digunakan adalah floor drain semutu merk TOTO atau
American Standard dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor drain dan
doperchroom dengan draad untuk clean out.
 Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui Pengawas.
14.3 Pelaksanaan Pekerjaan
a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Pengawas beserta persyaratan /
ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa
biaya tambahan.
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / pengantian bahan, pengganti harus disetujui Pengawas
berdasarkan contoh yang dilakukan Kontraktor.
c. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di
lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
d. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka
Kontraktor harus segera melaporkan kepada Pengawas.
e. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disatu tempat bila ada kelainan / perbedaan di
tempat itu sebelum kelainan tersebut terselesaikan.
f. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian / pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil
pekerjaan dan fungsinya.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 31


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

g. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama
masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan
oleh tindakan Pemilik.
h. Syarat Pemasangan

Tenaga
Pemasangan pekerjaan sanitair harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan
trampil dalam pekerjaannya dengan menunjukkan Surat Keterangan yang pernah dikerjakan.

Persiapan
 Sebelum mulai pemasangan pekerjaan sanitair, Kontraktor terlebih dahulu harus memeriksa semua
pekerjaan yang nantinya akan ditutup oleh pasangan pekerjaan ini
 Pekerjaan yang harus diperiksa diantaranya adalah : - Pekerjaan pemasangan instalasi-instalasi -
Pekerjaan waterproofing dan lain-lain yang dianggap perlu
 Sebelum pemasangan pekerjaan sanitair, alas permukaannya harus dibuat rata dan halus terlebih
dahulu.
 Sesudah pekerjaan-pekerjaan tersebut selesai diperiksa, Kontraktor harus meminta persetujuan
Pengawas untuk melanjutkan pekerjaannya.
 Kontraktor wajib membuat gambar-gambar kerja (shop drawing) untuk pelaksanaan yang dibuat
berdasarkan gambar rencana. Ukuran-ukuran berdasarkan dengan kondisi lapangan.
 Gambar kerja ini terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Pengawas.

Pelaksanaan
 Setiap pemasangan pekerjaan sanitair pada dinding harus diperkuat dengan angkur-angkur dan
perlengkapan / accessories lainnya yang disyaratkan oleh pabrik pembuatnya.
 Setiap pemasangan pekerjaan sanitair harus dilaksanakan dengan teliti, tepat pada posisi pipa
sanitasinya.

Syarat Pemeliharaan
 Setiap pasangan pekerjaan sanitair yang rusak harus diperbaiki dengan cara-cara yang dianjurkan
oleh pabriknya.
 Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing
lainnya.
 Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan lantai keramik tersebut,
maka kerusakan-kerusakan pekerjaan finishing tersebut harus segera diperbaiki atas biaya
Kontraktor.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 32


SPESIFIKASI TEKNIS CV. JAYA UTAMA CONSULTANT

 Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan sanitair selesai terpasang, harus dibiarkan mengering dan
selama itu tidak boleh dipergunakan.
 Sesudah pekerjaan sanitair terpasang harus dijaga terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena
cairan-cairan dan benda-benda lain yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan
sebagainya. Apabila hal ini terjadi Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih
kembali seperti semula atas biaya Kontraktor.

Syarat Penerimaan
 Setiap pekerjaan sanitair yang dipasang harus teliti pada posisinya dan rapat, tidak bocor dan
terjamin hubungan kerapihannya.
 Setiap pekerjaan sanitair harus dipasang lengkap dengan accessories- nya dan dapat berfungsi
dengan sempurna, tanpa cacat.

PERENCANAANN REVITALISASI KANTOR KEJAKSAAN DAN RUMAH DINAS KEJAKSAAN Page 33

Anda mungkin juga menyukai