Anda di halaman 1dari 2

FILSAFAT ILMU

Oleh: Kadek Suwi Yantari / 1981811012

Istilah filsafat berasal dari Yunani Kuno yakni philosophia dan philosophos yang berarti “orang
yang cinta pada kebijaksanaan” atau “cinta pada pengetahuan”. Dalam filsafat, kegiatan
mencintai pengetahuan/kebijaksanaan itu dilakukan dengan mempertanyakan sesuatu secara
mendasar dan menyeluruh. Filsafat sebagai upaya terus-menerus mencari pengetahuan dan
kebenaran. Karena itu filsafat identik dengan cara/metode berpikir yang selalu
mempertanyakan segala sesuatu secara kritis dan mendasar. Terdapat beberapa pengertian
filsafat, diantaranya sebagai berikut:
1. Filsafat sebagai upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta
lengkap tentang seluruh realitas. Filsafat berupaya untuk mempersatukan ilmu-ilmu khusus
menjadi satu sistem yang utuh.
2. Filsafat sebagai upaya untuk melukiskan hakikat realistis paling akhir serta paling dasar
yang diakui sebagai satu hal yang nyata.
3. Filsafat sebagai upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan.
4. Filsafat sebagai hasil suatu penelitian kritis atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan
yang diajukan dari berbagai bidang ilmu pengetahuan.
5. Filsafat sebagai disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu menyatakan apa yang ingin
dikatakan dan ingin dilihat.
Filsafat disebut sebagai “secondary reflexion” atau refleksi tingkat kedua. Maksudnya
filsafat tidak membahas atau meneliti fenomena secara langsung akan tetapi lebih terfokus pada
pembahasan tentang teori dan pemikiran yang ada dalam berbagai ilmu pengetahuan. Filsafat
membahas asumsi-asumsi dasar yang berkaitan dengan masalah ontologi (realitas atau
kenyataan konkret secara kritis), epistemologi (sifat dasar, sumber, dan validitas pengetahuan),
dan aksiologi (hakikat dan manfaat yang terdapat dalam suatu pengetahuan) bidang-bidang
ilmu khusus tersebut.
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai
segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari
kehidupan umat manusia Robert Ackermann mendefinisikan filsafat ilmu adalah sebuah
tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap
pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam kerangka ukuran-ukuran yang
dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu. Rudolf Carnap memakai istilah science
of science dan memberikan definisi the analysis and description of science from various points
of view, including logic, methodology, sociology and history of science. (Analisis dan
deskripsi tentang ilmu dari berbagai sudut tinjauan, termasuk logika, metodologi, sosiologi dan
sejarah ilmu). Pengertian Filsafat Ilmu menurut beberapa ahli :
1. Menurut Robert Ackerman filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis
tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-
kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas
bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.
2. Menurut Lewis White Beck, memberi pengertian bahwa filsafat ilmu membahas dan
mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya
upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
3. Menurut A. Cornelius Benjamin memandang filsafat ilmu sebagai cabang dari filsafat yang
secara sistematis menelaah sifat dasar ilmu, khususnya mengenai metode, konsep-konsep,
dan pra anggapan-pra anggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang-
cabang pengetahuan intelektual.
4. Menurut Michael V. Berry berpendapat bahwa filsafat ilmu adalah penelaahan tentang
logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori,
yakni tentang metode ilmiah.
5. Menurut May Brodbeck filsafat ilmu adalah analisis yang netral secara etis dan filsafati,
pelukisan dan penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu.
6. Menurut Peter Caws Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat
bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia.
7. Menurut Stephen R. Toulmin mengemukakan bahwa sebagai suatu cabang ilmu, filsafat
ilmu adalah unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur
pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, pra-
anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-
landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis,
dan metafisika.
8. Menurut Jujun Suriasumantri memandang filsafat ilmu sebagai bagian dari epistemologi
(filsafat pengetahuan) yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu.
9. Menurut Conny Semiawan menyatakan bahwa filsafat ilmu pada dasarnya adalah ilmu
yang berbicara tentang ilmu pengetahuan (science of sciences) yang kedudukannya di atas
ilmu lainnya.

Anda mungkin juga menyukai