Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIA FILSAFAT ILMU

DOAEN Dr.Sardianto MS,M.Si.M.Pd

DISusun Oleh: Elvianti.S.P

A. PENGERTIAN FILSAFAT

Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki Padanan kata philophobia, bahasa
Latin filosofi, bahasa Inggris filosofik bahasa Jerman Belanda dan Prancis, sedangkan bahasa
Arab adalah falsafah semua istilah itu bersumber pada istilah bahasa Yunani filosofia istilah
tersebut dari billiain yang berarti mencintai sedangkan pilos yang berarti teman kawan
sahabat. selanjutnya istilah sophos yang berarti bijaksana sedangkan Sophia yang berarti
kebijaksanaan.

Ada dua arti secara etimologis dari filsafat yang sedikit berbeda pertama apabila
istilah filsafat mengacu pada asal kata lain dan sopos maka artinya mencintai hal-hal yang
bersifat bijaksana artinya bijaksana yang dimaksud adalah sebagai kata sifat. Kedua apabila
filsafat mengacu pada asal kata philos dan Sophia maka artinya adalah teman kawan sahabat
kebijaksanaan maksudnya adalah kebijaksanaan sebagai kata benda filsafat.

Filsafat ilmu menurut Profesor Doktor Koni r semiawan menetapkan dasar


pemahaman tentang filsafat ilmu sangat bermanfaat untuk menyimak 4 titik pandang dalam
filsafat ilmu yaitu, Pertama bahwa filsafat ilmu adalah perumusan word views yang konsisten
dengan dan pada beberapa pengertian didasarkan atas teori-teori ilmiah yang penting jadi
Menurut pandangan ini merupakan tugas dari filsuf ilmu untuk mengelaborasikan implikasi
yang lebih luas dari ilmu.

Kedua bahwa filsafat ilmu adalah suatu eksposisi dari preset position dan
predisposition dari para ilmuwan filsuf ilmu mungkin mengemukakan bahwa para ilmuwan
menduga atau pressupose alam tidak berubah-ubah dan terdapat suatu keteraturan di alam
sehingga gejala alam yang tidak begitu Kompleks cukup didapat oleh peneliti Sebagai
tambahan peneliti mungkin tidak menutupi keinginan deterministik para ilmuwan lebih dari
hukum statistik atau pandangan mekanistik Lebih Dari penjelasan teologi pandangan ini
cenderung mengasimilasikan filsafat ilmu dengan sosiologi.

Ketiga bahwa filsafat ilmu adalah suatu disiplin yang didalamnya konsep dan teori
tentang ilmu dianalisis dan diklasifikasikan berarti memberikan kejelasan tentang makna dari
berbagai konsep seperti partikel gelombang potensial dan kompleks di dalam pemanfaatan
ilmiahnya
B. DEFINISI FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU
Definisi filsafat ditinjau dari dua segi, Pertama segi semantic, perkataan filsafat
berasal dari kata Arab falsafah yang berasal dari bahasa Yunani philosophia yang berarti pilos
Cinta suka atau loving dan Sophia pengetahuan hikmah atau wisdem jadi filosofia Berarti
cinta pada kebijaksanaan atau cinta kebenaran maksudnya setiap orang yang berfilsafat akan
menjadi bijaksana orang yang cinta kepada pengetahuan disebut filosoper. Dalam bahasa
Arabnya pecinta pengetahuan adalah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai tujuannya
hidupnya atau dengan perkataan lain mengabdikan dirinya pada pengetahuan.
Kedua segi praktis pengertian praktisnya filsafat berarti alam pikiran atau alam
berpikir berfilsafat artinya berpikir namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat
adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Semboyan mengatakan bahwa setiap
manusia adalah filsuf semboyan ini Benar karena semua manusia berpikir, akan tetapi secara
umum semboyan itu tidak benar karena tidak semua manusia yang berpikir adalah filsuf
hanyalah orang yang memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan
mendalam.
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran
segala sesuatu. Karena luasnya lingkungan pembahasan Ilmu Filsafat perhatikan definisi-
definisi Ilmu Filsafat dari filsuf barat dan timur yang pertama Plato yang hidup pada tahun
427 sebelum masehi sampai 347 sebelum Masehi.
Seorang filsuf Yunani yang sangat terkenal murid socrates dan juga guru Aristoteles
mengatakan filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada atau ilmu pengetahuan yang
berminat mencari kebenaran yang asli sedangkan, Aristoteles yang hidup 384 sebelum masehi
322 sebelum masehi mengatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran
yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika logika retorika etika ekonomi politik dan
estetika filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda. Kemudian Markus tulius dan ahli
pidato Romawi yang merumuskan filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang Maha
Agung dan usaha-usaha untuk mencapainya filsuf muslim terbesar sebelum Ibnu Sina yang
juga mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam Ma'un dan bertujuan
menyelidiki hakikat yang sebenarnya. Immanuel kan yang sering disebut raksasa pikir barat
yang mengatakan filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di
dalamnya tiga persoalan yaitu apakah yang dapat kita ketahui dijawab oleh metafisika.

C. OBJEK DAN METODE FILSAFAT ILMU


Pengetahuan ilmiah dalam bidang ini filsafat ilmu berkaitan erat dengan logika, dan
metodologi ini berarti cara-cara mengusahakan dan memperoleh pengetahuan ilmiah
berkaitan erat dengan susunan logis dan metodologis serta tata urutan berbagai langkah dan
unsur yang terdapat dalam kegiatan ilmiah. Pada umumnya baik bidang pertama dan kedua
tadi yang sudah dibahas dalam filsafat ilmu umum adapun dalam filsafat ilmu khusus
membicarakan kategori serta metode yang digunakan dalam ilmu atau dalam kelompok ilmu
tertentu seperti kelompok ilmu alam ilmu masyarakat ilmu teknik dan sebagainya.
Objek dan metode filsafat ilmu yang pertama adalah objek filsafat ilmu filsafat ilmu
sebagaimana halnya dengan bidang-bidang ilmu yang lain juga memiliki objek material dan
objek formal tersendiri. Pertama objek material filsafat ilmu objek material adalah objek yang
dijadikan sasaran penyelidikan oleh suatu ilmu atau objek yang dipelajari oleh suatu ilmu itu
objek material. Filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan itu sendiri yaitu pengetahuan yang
telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Secara umum yang kedua objek formal filsafat ilmu
objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek materialnya setiap
ilmu pasti berbeda dalam objek formalnya.
Objek formal filsafat ilmu adalah hakekat atau esensi ilmu pengetahuan artinya
filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan seperti
Apa hakikat ilmu itu sesungguhnya. Bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah, apa
fungsi pengetahuan ini bagi manusia problem inilah yang dibicarakan dalam landasan
pengembangan ilmu pengetahuan yaitu, landasan ontologis epistemologis dan aksiologis
landasan ontologis pengembangan ilmu artinya titik tolak penelaahan ilmu pengetahuan
didasarkan atas sikap dan pendirian filosofis yang dimiliki oleh seorang ilmuwan. Sikap atau
pendirian filosofis secara garis besar dapat dibedakan ke dalam dua mainstream aliran besar
yang sangat mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan yaitu, materialisme dan
spiritualisme materialisme adalah suatu pandangan metafisik yang menganggap bahwa tidak
ada hal yang nyata selain materi.
Spiritualisme adalah suatu pandangan metafisika yang menganggap kenyataan yang
terdalam adalah roh yang mengisi dan mendasari seluruh alam pengembangan ilmu
berdasarkan pada materialisme cenderung pada ilmu-ilmu kealaman dan menganggap bidang
ilmunya sebagai induk bagi pengembangan ilmu-ilmu lain. Dalam perkembangan ilmu
modern aliran ini disuarakan oleh positivisme sedangkan spiritualisme cenderung pada ilmu-
ilmu kerohanian dan menganggap bidang ilmunya sebagai wadah utama bagi titik tolak
Pengembangan bidang-bidang ilmu lain Jadi landasan ontologis ilmu pengetahuan sangat
tergantung pada cara pandang ilmuwan terhadap realitas manakala realitas. yang dimaksud
adalah materi maka lebih terarah pada ilmu-ilmu empiris manakala realitas yang dimaksud
adalah spirit atau roh lebih terarah pada ilmu-ilmu humaniora landasan epistemologis
pengembangan ilmu, artinya titik tolak penelaahan ilmu pengetahuan didasarkan atas cara dan
prosedur dalam memperoleh kebenaran dalam hal ini yang dimaksud adalah metode ilmiah.
metode ilmiah secara garis besar dibedakan ke dalam dua kelompok yaitu siklus empiris
untuk ilmu-ilmu kealaman dan metode linier untuk ilmu-ilmu sosial humaniora.
Cara kerja metode siklus empiris meliputi observasi Penerapan metode induksi
melakukan eksperimentasi atau percobaan verifikasi atau pengujian ulang terhadap hipotesis
yang diajukan sehingga melahirkan sebuah teori. Adapun cara kerja metode linier meliputi
langkah-langkah antara lain persepsi yaitu penangkapan indrawi terhadap realitas yang
diamati kemudian disusun sebuah pengertian konsepsi, yang akhirnya dilakukan prediksi atau
peramalan tentang kemungkinan yang akan terjadi di masa depan landasan aksiologis
pengembangan ilmu merupakan sikap etis yang harus dikembangkan oleh seorang ilmuwan
terutama dalam kaitannya dengan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya. Dengan demikian,
suatu aktivitas ilmiah senantiasa dikaitkan dengan kepercayaan ideologi yang dianut oleh
masyarakat atau bangsa tempat ilmu itu dikembangkan timbulnya filsafat. Karena manusia
merasa kagum atau heran takjub merasa tidak puas merasa ingin tahu dan merasa ragu-ragu
pada tahap awalnya kekaguman atau keheranan itu terarah kepada gejala-gejala alam
misalnya: gempa bumi, hujan, banjir, melihat laut yang sangat luas, orang yang heran berarti
dia merasa tidak tahu atau dia menghadapi persoalan persoalan inilah yang ingin diperoleh
jawabannya oleh para filsuf dari mana jawaban itu dapat diperoleh dengan melakukan
kontemplasi yaitu berpikir dan merenung yang sedalam-dalamnya. Melakukan refleksi yaitu
berpikir tentang pikirannya sendiri atau intropeksi bahwa sendiri dalam hal ini tidak semua
persoalan itu harus persoalan filsafat persoalan filsafat berbeda dengan persoalan non filsafat
Perbedaannya terletak pada materi dan ruang lingkupnya ciri-ciri persoalan filsafat adalah
yang pertama bersifat umum artinya persoalan ke filsafatan tidaklah bersangkutan dengan
objek-objek khusus. Dengan kata lain, sebagian besar masalah ke filsafatan berkaitan dengan
ide-ide besar yang kedua tidak menyangkut fakta dengan kata lain persoalan filsafat lebih
bersifat spekulatif persoalan-persoalan yang dihadapi melampaui batas-batas pengetahuan
ilmiah pengetahuan.
Ilmiah adalah pengetahuan yang menyangkut fakta yang ketiga bersangkutan dengan
nilai-nilai artinya persoalan-persoalan ke filsafattan bertalian dengan penilaian baik nilai
moral etika estetika agama dan social. Nilai dalam pengertian ini adalah suatu kualitas abstrak
yang ada pada sesuatu hal yang keempat bersifat kritis. Filsafat merupakan analisis secara
kritis terhadap konsep-konsep dan arti-arti yang biasanya diterima begitu saja yang kelima
oleh suatu ilmu tanpa pemeriksaan secara kritis yang keenam bersifat sinopsis artinya
persoalan filsafat mencakup struktur kenyataan secara keseluruhan.
Filsafat merupakan ilmu yang membuat susunan kenyataan sebagai keseluruhan yang
ketujuh bersifat implikatif artinya, kalau sesuatu persoalan ke filsafat sudah dijawab maka
dari jawaban tersebut akan memunculkan persoalan baru yang saling berhubungan jawaban
yang dikemukakan mengandung akibat-akibat lebih jauh yang menyentuh kepentingan-
kepentingan manusia. Berpikir ke filsafat memiliki karakteristik tersendiri yang dapat
dibedakan dari ilmu lain beberapa ciri berpikir ke filsafat yang pertama Radhika artinya,
berpikir sampai ke akar-akarnya hingga sampai hakikat atau substansi yang dipikirkan. Yang
kedua universal artinya pemikiran filsafat menyangkut pengalaman umum manusia
kekhususan berpikir ke filsafattan menurut dasper terletak pada aspek keumumannya
sementara yang ketiga konseptual artinya merupakan hasil generalisasi dan abstraksi
pengalaman manusia yang keempat koheren dan konsisten atau runtut koheren artinya sesuai
kaidah-kaidah berpikir logis.
D. CABANG-CABANG FILSAFAT DAN KEGUNAAN FILSAFAT
Ahli filsafat biasanya mempunyai pembagian yang berbeda- beda. Hege The Voice
menggolongkan filsafat sebaga metafisika, logika ajaran tentang ilmu pengetahuan, filsafat
alam, filsafat kebudayaan, filsafat sejarah etika estetika dan antropologi. Sedangkan Profesor
alburey Castle membagi masalah filsafat menjadi enam pertama masalah teologis atau teologi
kemasalah metafisika metafisika, masalah epistemologi epistemological, masalah etika,
masalah politik sejarah historical problem. Doctor Richards dalam buku mereka filosofi Maid
simple membagi pembahasan mereka ke dalam 7 bagian yaitu pertama etik atau etika, kedua
adalah political filosofi, tiga filsafat politik atau metafisika, keempat filosofi of religion
filsafat agama, kelima teori of knowledge teoi pengetahuan, keenam logic atau Logika,
ketujuh adalah kontemporer.
Filsafat adalah ilmu kesatuan yang terdiri atas tiga lingkungan masalah yang pertama
lingkungan masalah keadaan yaitu metafisika manusia alam dan seterusnya, Yang Kedua
lingkungan masalah pengetahuan yaitu teori kebenaran teori pengetahuan dan Logika dan
yang, ketiga lingkungan masalah nilai teori nilai etika estetika yang bernilai berdasarkan religi
Aristoteles. Murid Plato mengadakan pembagian secara konkrit dan sistematis menjadi 4
cabang yaitu logika ilmu ini dianggap sebagai ilmu pendahuluan bagi filsafat filsafat teoritis
cabang ini mencakup ilmu fisika, yang mempersoalkan dunia materi dari alam nyata ini. ilmu
matematika yang mempersoalkan benda-benda alam dalam kuantitasnya. ilmu metafisika
yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu. inilah yang paling utama dari filsafat yang
ketiga filsafat praktis cabang ini mencakup ilmu etika yang mengatur kesusilaan dan
kebahagiaan dalam hidup perseorangan ilmu ekonomi yang mengatur kesusilaan dan
kemakmuran dalam keluarga atau rumah tangga.
Ilmu Politik yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran di dalam negara yang
keempat adalah filsafat botika atau kesenian pembagian Aristoteles ini merupakan permulaan
yang baik sekali bagi perkembangan pelajaran filsafat sebagai suatu ilmu yang dapat
dipelajari secara teratur ajaran Aristoteles sendiri terutama ilmu logika sehingga sekarang
masih menjadi contoh-contoh filsafat klasik yang dikagumi dan dipergunakan walaupun
pembagian ahli yang satu tidak sama dengan pembagian ahli-ahli lainnya kita melihat banyak
persamaan daripada perbedaan dari pandangan para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
filsafat dalam coraknya yang baru ini mempunyai beberapa cabang yaitu metafisika logika
etika estetika epistemologi dan filsafat filsafat khusus lainnya.
Metafisika adalah filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika hakikat yang
bersifat transenden di luar jangkauan pengalaman manusia logika filsafat tentang pikiran yang
benar dan yang salah etika filsafat tentang perilaku yang baik dan yang buruk estetika filsafat
tentang kreasi yang indah dan yang jelek. Epistemologi filsafat tentang ilmu pengetahuan
filsafat filsafat khusus lainnya filsafat agama filsafat manusia filsafat hukum filsafat sejarah
filsafat alam filsafat pendidikan filsafat komunikasi dan sebagainya Seperti telah dikatakan
Ilmu Filsafat itu sangat luas lapangan pembahasannya yang ditujunya adalah mencari hakekat
kebenaran dari segala sesuatu baik dalam kebenaran berpikir atau logika berperilaku atau
etika maupun dalam mencari hakekat atau keaslian yaitu metafisika matra persoalannya
menjadi apakah sesuatu itu Hakiki atau asli atau palsu atau Maya dari tinjauan itu kita dapat
mengambil kesimpulan.
Sejak zaman Aristoteles hingga dewasa ini lapangan-lapangan yang paling utama
dalam ilmu filsafat selalu berputar di sekitar logika metafisika dan etika sedangkan berbicara
tentang kegunaan filsafat. Filsafat adalah suatu usaha untuk memahami alam semesta
maknanya dan nilainya apabila tujuan ilmu adalah kontrol dan tujuan seni adalah kreativitas
kesempurnaan bentuk keindahan komunikasi dan ekspresi. Maka tujuan filsafat adalah
pengertian dan kebijaksanaan understanding dan wisdom Doctor Umar a Husein mengatakan
ilmu memberi kepada kita pengetahuan dan filsafat memberikan hikmah filsafat memberikan
kepuasan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan tertib akan
kebenaran.
Susan takdir allisabana juga menulis dalam bukunya itulah letaknya kebenaran
kemuliaan malahan kebangsawanan filsafat diantara kerja manusia yang lain kebenaran dalam
arti yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya baginya itulah tujuan yang tertinggi dan satu-
satunya bagi manusia filsafat itu berarti mengatur hidupnya senen-netralnya dengan perasaan
tanggung jawab yaitu tanggung jawab, terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya baik
Tuhan alam ataupun kebenaran. Krisna dalam bukunya History of filosofi menyebutkan tugas
filsafat bukanlah sekedar mencerminkan semangat Masa ketika kita hadapi melainkan
membimbingnya maju. Fungsi filsafat adalah kreatif menetapkan nilai menerapkan tujuan
menentukan arah dan menuntun pada jalan baru filsafat hendaknya mengilhamkan keyakinan
kepada kita untuk menopang dunia baru mencetak manusia-manusia yang menjadikan
penggolongan-golongan berdasarkan ras dan keyakinan keagamaan mengabdi kepada kita.
Mulia kemanusiaan filsafat dapat mendukung kepercayaan keagamaan seseorang asal saja
kepercayaan itu tidak tergantung kepada konsepsi yang pra ilmiah yang usang yang sempit
dan yang dogmatis urusan utama agama adalah Harmoni pengaturan ikatan pengabdian
kedamaian kejujuran pembebasan dan Tuhan.
E. RUANG LINGKUP FILSAFAT
Menurut The Liang Gie bahwa lingkup filsafat ilmu dari para filsuf dapat dijelaskan
yang pertama oleh Peter Angeles menurut filsuf ini filsafat ilmu mempunyai empat bidang
konsentrasi. yang pertama, telaah mengenai berbagai konsep pra anggapan dan metode ilmu
berikut analisis perluasan dan penyusunannya untuk memperoleh pengetahuan yang lebih
kuat dan cermat. Kedua, telaah dan pembenaran mengenai proses penalaran dalam ilmu
berikut struktur perlambangnya. Ketiga telaah mengenai saling kaitan diantara berbagai ilmu.
Keempat telaah mengenai akibat-akibat pengetahuan ilmiah bagi hal-hal yang berkaitan
dengan penyerapan dan pemahaman manusia terhadap realitas hubungan logika dan
matematika. Dengan realitas identitas teoretis sumber dan keabsahan pengetahuan serta sifat
dasar kemanusiaan. kemudian pendapat Cornelius Benjamin filsuf ini membagi pokok soal
filsafat ilmu dalam tiga bidang:
Pertama telaah mengenai metode ilmiah lambang ilmiah dan struktur logis dari sistem
perlambang ilmiah telaah ini banyak menyangkut Logika dan teori pengetahuan dan teori
umum tentang tanda.
Kedua penjelasan mengenai konsep dasar pra anggapan dan pangkal pendirian ilmu
landasan-landasan empiris rasional atau pragmatis yang menjadi tempat tumpuannya segi ini
dalam banyak hal berkaitan dengan metafisika karena mencakup berbagai keyakinan
mengenai dunia kenyataan keseragaman alam dan rasionalitas dari proses alamiah.
Ketiga mengenai saling kait diantara berbagai ilmu dan implikasinya bagi Satu teori
alam semesta, misalnya idealisme materialisme atau pluralisme pendapat Marx wartopski
menurut filsuf ini rentangan luas dari soal-soal interdisipliner dalam filsafat ilmu meliputi
Yang pertama perenungan mengenai konsep dasar struktur formal dan metodologi ilmu yang
kedua persoalan-persoalan ontologi dan epistemologi yang khas bersifat filsafatty dengan
pembahasan yang memadukan peralatan analitis dari logika modern dan model konseptual
dari penyelidikan ilmiah. sedangkan pendapat Ernest Nagel, dari hasil penyelidikannya filsuf
ini menyimpulkan bahwa filsafat ilmu mencakup tiga bidang luas yang pertama pola logis
yang ditunjukkan oleh penjelasan dalam ilmu yang kedua pembuktian konsep ilmiah dan
yang ketiga pembuktian keabsahan kesimpulan ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai