Anda di halaman 1dari 3

NAMA: AI SITI NAJARIAH

NIM : 1221030307
PRODI : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
MATKUL : FILSAFAT ILMU

FILSAFAT ILMU
 Pengertian Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu merupakan filsafat khusus yang membahas berbagai macam hal yang
berkenaan dengan ilmu pengetahuan. Sebagai filsafat, filsafat ilmu berusaha membahas ilmu
pengetahuan sebagai obyeknya secara rasional (kritis, logis, dan sistematis), menyeluruh dan
mendasar. Filsafat Ilmu berusaha memperoleh pemahaman tentang ilmu pengetahuan secara
jelas, benar dan lengkap, serta mendasar untuk dapat menemukan kerangka pokok serta unsur
- unsur hakiki yang kiranya menjadi ciri khas dari ilmu pengetahuan yang sebenarnya,
sehinga kita dapat menentukan identitas ilmu pengetahuan dengan benar, dapat menentukan
mana yang termasuk ilmu pengetahuan, dan mana yang tidak termasuk dalam lingkup ilmu
pengetahuan.

Filsafat yang didasari semangat mencari kejelasan, kebenaran serta kebijaksanaan,


tentu saja tidak puas terhadap kebiasaan-kebiasaan serta pendapat-pendapat yang
dikemukakan begitu saja tanpa adanya landasan pemikiran rasional dan obyektif yang dapat
dipertanggung jawabkan. Filsafat merupakan pelopor yang pertama-tama berani mendobrak
dan membongkar pandangan-pandangan tradisional dan mitis yang sejak lama hanya diterima
begitu saja tanpa adanya penjelasan rasional. Filsafat dengan pertanyaan - pertanyaannya
yang rasional (kritis, logis, sistematis), obyektif, menyeluruh dan radikal berusaha
membongkar pandangan-pandangan yang dikemukakan begitu saja tanpa adanya penjelasan
rasional, serta membongkar kebiasaan - kebiasaan yang tidak memiliki orientasi yang jelas
dan dapat dipertanggung jawabkan.

Dengan demikian Filsafat ilmu (sebagai pemikiran filosofis) tentu saja semestinya
juga mengemukakan sebanyak mungkin pertanyaan-pertanyaan dan persoalan - persoalan
tentang segala macam hal yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tidak
hanya dipahami atas dasar kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan serta atas dasar Pandangan -
pandangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, melainkan perlu dipahami atas dasar
pembahasan yang rasional (kritis, logis, dan sistematis), obyektif, menyeluruh dan mendalam.
Filsafat ilmu tidak membahas ilmu pengetahuan atas perkiraan - perkiraan yang ada pada
subyek, melainkan langsung mengarah pada ilmu pengetahuan itu sendiri sebagai obyeknya.
Filsafat ilmu tidak membatasi pembahasannya hanya pada beberapa unsur serta hanya dari
satu segi saja, melainkan berusaha untuk membahasnya secara menyeluruh, sehingga
diperoleh pemahaman yang utuh. Filsafat ilmu tidak hanya membahas hal-hal yang secara
aksidental nampak di permukaan, melainkan perlu membahas secara radikal (mendalam)
untuk dapat memperoleh unsur-unsur hakiki yang menjadi ciri khas dari ilmu pengetahuan.

Menurut Plato filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai


pengetahuan tentang kebenaran yang asli karena kebenaran itu mutlak di tangan Tuhan.
Berbeda dengan filsafat, kata ilmu berasal dari bahasa Arab, yakni "alima” dan berarti
pengetahuan. Ilmu sendiri dapat didefinisikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang
disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan
gejala tertentu di bidang. Berdasarkan kedua penjelasan tersebut, filsafat ilmu adalah ikhtiar
manusia untuk memahami pengetahuan agar menjadi bijaksana. Dengan filsafat ilmu
keabsahan atau cara pandang harus bersifat ilmiah.

Robert Ackerman menyebutkan bahwa filsafat ilmu adalah suatu tinjauan kritis
mengenai pendapat-pendapat ilmiah, melalui perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang
dikembangkan dari pendapat-pendapat tertentu, tetapi filsafat ilmu juga jelas bukan suatu
kemandirian cabang ilmu.

 Ruang Lingkup Filsafat Ilmu

Ruang lingkup filsafat ilmu adalah suatu ruang yang membatasi lingkup pembahasan
dari filsafat ilmu yang digunakan untuk memberikan batasan pada pengalaman manusia. Hal
tersebut diperlukan sebab metode yang dipergunakan dalam menyusun kebenaran secara
empiris. Jika ditelisik secara ontologis, ilmu membatasi diri pada pengkajian yang ada pada
lingkup pengalaman manusia. Dalam mempelajari filsafat ilmu, penting untuk mengetahui
ruang lingkup dari kajian filsafat tersebut. Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistimologi
yang fokus melakukan kajian pada ruang lingkup berikut ini:

1. Ontologis

2. Epistimologis

3. Aksiologis
 Macam-macam cabang filsafat ilmu.
1. Ontologi
Ontologi sebagai cabang filsafat ilmu fokus pada pembahasan mengenai hakikat
ilmu pengetahuan dari sisi realitas. Ontologi kemudian muncul dalam beberapa
aliran, seperti idealisme, rasionalisme, dan materialisme. Cabang filsafat ilmu ini
merupakan kajian mengenai esensi dari suatu benda atau objek yang ada di dunia
ini. Oleh sebab itu, ontologi sering kali disebut sebagai teori tentang keberadaan
sebagai keberadaan.
2. Epistimologi
Epistimologi merupakan suatu cabang dalam filsafat ilmu yang berkaitan dengan
hakikat atau teori pengetahuan. Cabang ini fokus membahas tentang asal mula,
sumber, ruang lingkup, nilai validitas, dan kebenaran dari pengetahuan.
Epistimologi juga secara khusus melakukan kajian terhadap batasan pengetahuan
manusia. Singkatnya, epistimologi merupakan cara bagaimana pengetahuan
disusun dari bahan yang diperoleh dalam prosesnya menggunakan metode ilmiah.
3. Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang merefleksikan bagaimana
menggunakan pengetahuan yang diperoleh. Dalam beberapa kajian, aksiologi bisa
menjadi studi mengenai etika dan estetika dalam penggunaan ilmu pengetahuan.
Oleh sebab itu, aksiologi dapat diartikan sebagai suatu kajian terhadap apa itu
nilai-nilai manusiawi dan bagaimana cara melembagakannya.
4. Metodologi
Metodologi merupakan cabang filsafat ilmu yang lebih mendasar dari sekadar
metode. Metodologi menyediakan dasar filosofis dari suatu metode.

Refensi :
Buku pengantar filsafat ilmu karya Suaedi
Buku pengantar lengkap ilmu komunikasi filsafat dan etika ilmunya serta
perspektif islam karya Rachmat Kriyantono Ph.D.
Wahana P. 2016. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Diamond.

Anda mungkin juga menyukai