E/12
20.123
Filsafat Ilmu merupakan filsafat khusus yang membahas berbagai macam hal yang berkenaan
dengan ilmu pengetahuan. Sebagai filsafat, Filsafat Ilmu berusaha membahas ilmu pengetahuan sebagai
obyeknya secara rasional (kritis, logis, dan sistematis), menyeluruh dan mendasar.
Filsafat Ilmu berusaha memperoleh pemahaman tentang ilmu pengetahuan secara jelas, benar
dan lengkap, serta mendasar untuk dapat menemukan kerangka pokok serta unsur-unsur hakiki yang
kiranya menjadi ciri khas dari ilmu pengetahuan yang sebenarnya. Filsafat yang didasari semangat
mencari kejelasan, kebenaran serta kebijaksanaan, tentu saja tidak puas terhadap kebiasaan-kebiasaan
serta pendapat-pendapat yang dikemukakan begitu saja tanpa adanya landasan pemikiran rasional dan
menyeluruh dan radikal berusaha membongkar pandangan-pandangan yang dikemukan begitu saja
tanpa adanya penjelasan rasional, serta membongkar kebiasaan-kebiasaan yang tidak memiliki orientasi
yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan pemikiran kritisnya, manusia tidak puas terhadap
kebodohannya sendiri serta terhadap ketidakjelasan segala macam informasi yang diterimanya.
Pemikiran kritis adalah pemikiran yang menyadari akan arah tujuan dari kegiatan berpikir, yaitu
mencari kejelasan dan tidak kebenaran. Sehingga orang yang berpikir kritis tidak puas akan sekedar
informasi sebagai penjelasan yang asal saja. Dengan demikian orang yang berpikir kritis perlu dapat
membedakan serta memilih penjelasan yang relevan dan benar, daripada penjelasan yang tidak relevan
dan salah. Untuk memperoleh penjelasan yang relevan dan kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan, selain melakukan pengamatan dan penelitian secara cermat dan teliti, orang
juga perlu berpikir logis. Dengan pemikiran yang kritis dan disusun secara logis, diharapkan dapat
menghasilkan tubuh pengetahuan yang sistematis, sebagai satu-kesatuan pemahaman yang saling
terkait satu sama lain secara organis, yang masing-masing bagian memiliki kedudukan dan peranan yang
memang tak tergantikan. Dalam perkembangannya, filsafat ilmu merupakan kajian filosofis yang selalu
berkaitan dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya pengkajian dan pendalaman
mengenai ilmu (ilmu pengetahuan/sains), baik itu ciri substansinya, pemerolehannya, ataupun manfaat
Ada tiga landasan yang digunakan untuk melakukan pembahasan secara filosofis terhadap ilmu
pengetahuan, yaitu: landasan ontologis, landasan epistemologis, dan landasan aksiologis. Berdasarkan
landasan ontologis, filsafat mempersoalkan tentang ciri khas dari ilmu pengetahuan (yang mencakup
segala jenis ilmu pengetahuan) bila dibandingkan dengan berbagai macam pengetahuan dan kegiatan
yang dilakukan oleh manusia. Secara ontologis juga perlu dipersoalkan tentang lingkup wilayah kerja
ilmu pengetahuan sebagai obyek dan sasarannya, serta perlu diketahui tentang target dari kegiatan ilmu
pengetahuan yang ingin diusahakan serta dicapainya. Disini perlu dijelaskan langkah-langkah, metode-
metode ilmu pengetahuan, dan sarana yang relevan dengan sasaran serta target kegiatan ilmiah yang
dilakukannya. Selain nilai kebenaran, perlu disadari adanya berbagai nilai kegunaan yang dapat
ditemukan dalam ilmu pengetahuan sebagai implikasinya. Sebagai yang memiliki nilai kegunaan, ilmu
pengetahuan memiliki nilai netral, yang baik dan jahatnya sangat tergantung pada manusia yang
mengoperasikannya. Ilmu dan filsafat pernah merupakan suatu kesatuan, namun dalam
perkembangannya mengalami divergensi, dimana dominasi ilmu lebih kuat mempengaruhi pemikiran
manusia. Pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran Van Peursen (1985) yang mengemukakan bahwa
dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat. Hal ini senada juga diungkapkan oleh Gie (1999) yang
menyatakan bahwa filsafat merupakan disiplin ilmu yang mampu menunjukkan batas-batas dan ruang
lingkup pengetahuan manusia secara tepat. Bidang garapan filsafat ilmu terutama diarahkan pada
komponen-komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu itu sendiri yaitu: ontologi,
epistemologi dan aksiologi. Interaksi antara filsafat dan ilmu mengandung arti bahwa filsafat saat ini
tidak dapat berkembang dengan baik jika terpisah dari ilmu. Ilmu tidak dapat tumbuh dengan baik tanpa
kritik dari filsafat. Ilmu dalam kealaman persoalannya dianggap bersifat ilmiah karena terlibat dengan
persoalan-persoalan filsafati sehingga memisahkan satu dari yang lain tidak mungkin.
RANGKUMAN
1. Filsafat ilmu merupakan kajian filosofis yang selalu berkaitan dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu
merupakan upaya pengkajian dan pendalaman mengenai ilmu (ilmu pengetahuan/sains), baik itu ciri
substansinya, pemerolehannya, ataupun manfaat ilmu bagi kehidupan manusia. Ada tiga landasan yang
2. Filsafat mempunyai batasan yang lebih luas dan menyeluruh ketimbang ilmu. Artinya, apa yang sudah
tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat berupaya mencari jawabannya, bahkan ilmu itu sendiri bisa
dipertanyakan atau dijadikan objek kajian filsafat (Filsafat Ilmu), namun demikian filsafat dan ilmu
mempunyai kesamaan dalam menghadapi objek kajiannya yakni berpikir reflektif dan sistematis, meski
3. Para ahli telah banyak mengemukakan definisi/pengertian filsafat ilmu dengan sudut pandangnya
masing-masing, dan setiap sudut pandang tersebut amat penting guna pemahaman yang komprehensif
tentang makna filsafat ilmu. Secara historis filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya
ilmu makin terspesifikasi dan mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa
dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya, filsafat memberi penjelasan
atau jawaban substansial dan radikal atas masalah tersebut, sementara ilmu terus mengembangakan
dirinya dalam batas-batas wilayahnya, dengan tetap dikritisi secara radikal, proses atau interaksi
tersebut pada dasarnya merupakan bidang kajian filsafat ilmu, oleh karena itu filsafat ilmu dapat
dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat dengan ilmu, sehingga ilmu tidak
menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas
4. Bidang kajian filsafat ilmu ruang lingkupnya terus mengalami perkembangan, hal ini tidak terlepas
dengan interaksi antara filsafat dan ilmu yang makin intens. Bidang kajian yang menjadi telaahan filsafat
ilmu pun berkembang dan diantara para akhli terlihat perbedaan dalam menentukan lingkup kajian
filsafat ilmu, meskipun bidang kajian induknya cenderung sama, sedang perbedaan lebih terlihat dalam
perincian topik telaahan. Adapun bidang kajian filsafat ilmu adalah ontology, epistemologis, dan
aksiologis.
Menghindarkan diri dari memutlakan kebenaran ilmiah, dan menganggap bahwa ilmu
Menghidarkan diri dari egoisme ilmiah, yakni tidak menghargai sudut pandang lain di luar
bidang ilmunya.