Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU

Dosen Pengampuh : Dr. Lexie Adrin Kembuan, M.Pd.k


Nama Mahasiswa : Tirta Budiawan
Nim : 1323430 MT
Prodi : S2 Teologi

Soal
- Mengapa filsafat ilmu menjadi landasan dalam pengembangan ilmu?
- Jelaskan dengan disertai kutipan (minimal 2 kutipan)
Jawaban
Filsafat ilmu menjadi landasan dalam pengembangan imu dikarenakan Filsafat Ilmu
sangat penting peranannya terhadap penalaran manusia untuk membangun ilmu. Sebab,
Filsafat Ilmu akan menyelidiki, menggali, dan menelusuri sedalam, sejauh, dan seluas
mungkin semua tentang hakikat Ilmu. Dalam hal ini, kita bisa mendapatkan gambaran
bahwa filsafat ilmu merupakan akar dari semua ilmu dan pengetahuan. Beberapa
pandangan mengenai Filsafat Ilmu diantaranya Filsafat Ilmu merupakan suatu tinjauan kritis
tentang pendapat-pendapat ilmiah. Filsafat ilmu adalah pembandingan atau pengembangan
pendapat-pendapat masa lampau terhadap pendapat-pendapat masa sekarang yang
didukung dengan bukti-bukti ilmiah. Filsafat ilmu merupakan paparan dugaan dan
kecenderungan yang tidak terlepas dari pemikiran para ilmuwan yang menelitinya.
Filsafat ilmu dapat dimaknai juga, sebagai suatu disiplin, konsep, dan teori tentang
ilmu yang sudah dianalisis serta diklasifikasikan. Filsafat ilmu adalah perumusan pandangan
tentang ilmu berdasarkan penelitian secara ilmiah. Ketika filsafat dikatakan sebuah sebuah
disiplin ilmu, disebut sebagai akar dari sebuah ilmu pengetahuan itu sendiri, disini diambil
pertanyaan balik pada filsafat itu sendiri, sejauh mana kontribusi yang diberikan oleh filsafat
ilmu kepada ilmu Pengetahuan.
Kutipan-kutipan tentang filsafat ilmu
1. Thales (620-546 SM) dari Miletus (Sekarang wilayah turki) Pemikirannya ini adalah
bentuk kritik terhadap orang mesir kuno dan Yunani kuno yang mencari dan
menjawab suatu permasalahan berdasarkan mitos yang ada., karena thales
berusaha memberikan metode ilmiah yang baru dan menarik dalam melihat dan
menjawab suatu fenomena alam yang terjadi.
2. Lacey (1996) Filsafat ilmu adalah pembahasan ilmu yang dieksplorasi tentang
hakikatnya, tujuannya, metodenya, bagian-bagiannya, jangkauannya dan
hubungannya dengan masalah kehidupan nilai, etika, moral, dan kesejahteraan
manusia
3. Robert Ackerman Filsafat ilmu dalam satu sisi adalah suatu tinjauan kritis mengenai
pendapat-pendapat ilmiah, dewasa ini, melalui perbandingan terhadap kriteria-
kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat tertentu, tetapi filsafat ilmu
juga jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.
4. Lewis White Beck berpendapat bahwa filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi
metode-metode pemikiran ilmiah serta upaya untuk mencoba menemukan ilmu dan
pentingnya upaya ilmiah ilmu secara keseluruhan.
5. Cornelius Benjamin berpendapat filsafat ilmu adalah cabang pengetahuan filsafat
yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya: metode, konsep dan
praanggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan
intelektual.
6. Michael V. Berry berpendapat bahwa filsafat ilmu merupakan penelaahan tentang
logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan
teori, yaitu: metode ilmiah.
7. May Brodbeck, seorang pakar filsafat ilmu asal Amerika Serikat yang hidup dari
tahun 1917 sampai 1983 mendefinisikan “Philosophy of science is the ethically and
philosophically neutral analysis, description, and clarifications of science.” Dengan
begitu menurutnya, “filsafat ilmu adalah analisis, deskripsi dan klarifikasi ilmu yang
netral secara etis dan filosofis.”
8. Peter Caws tentang Filsafat Ilmu adalah bagian dari filsafat, yang bertindak secara
sains yang filsafat lakukan untuk menelaah pengalaman manusia. Filsafat melakukan
dua macam hal: di satu sisi, membangun teori-teori tentang manusia dan alam
semesta, dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan
tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat
disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-
teorinya sendiri, dengan harapan dapat menghilangkan ketidakkonsistenan dan
kekeliruan.”

Anda mungkin juga menyukai