Anda di halaman 1dari 8

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

USULAN TEKNIK

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan dilaksanakan pada semua jenis kotoran yang mengganggu
pelaksanaan pekerjaan konstruksi
2. Pembuangan sisa – sisa pembersihan lokasi segera dikeluarkan dari
lokasi sesuai petunjuk pengawas
3. Mobilisasi Tenaga Kerja
Sebelum melaksanakan pekerjaan, persiapan yang harus dilakukan
dalam proyek adalah mempersiapkan tenaga kerja yang profesional
yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan. Selain dari
pekerja-pekerja lapangan, dalam pelaksanaannya juga harus
mempersiapkan staf pengawas lapangan baik dari proyek itu sendiri,
konsultan, maupun kontraktor.
4. Mobilisasi Peralatan
Dalam pelaksanaan pekerjaan penyedia fasilitas-fasilitas yang
berfungsi dapat mendukung terlaksananya dan kelancaran kegiatan
proyek mutlak diperlukan. Alat-alat tersebut harus disesuaikan dengan
jenis pekerjaan, kondisi lapangan dan kemampuan pekerjaan yang
mampu dilaksanakan,

5. Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan
peralatan yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi
lapangan yang telah digunakan sebgai tempat penyimpanan alat dan
lain sebaginya kembali ke kondisi awal.

B. PEKERJAAN MEKANIKAL
I. METODE PEKERJAAN MEKANIKAL

A. FABRIKASI
Pekerjaan Fabrikasi melipiti:
a. Gambar kerja
Pembuatan Shop Drawing yang harus disetujui Direksi Pekerjaan
sebelum dimulainya fabrikasi

Page 1 of 8
b. Pemotongan Baja
Fabrikasi, Pengecatan dan pre assembly dilakukan di bengkel (work
shop) dan Material harus dalam keadaan lurus dan tidak berkarat atau
kotor

c. Pengelasan Listrik
Pengelasan dilakukan sesuai prosedur dan tata cara yang benar dan
tidak melanggar ketentuan yang ada,
Dilakukan oleh welder yang berpengalaman dan diawasi oleh
supervisor

B. PEKERJAAN PENGELASAN
1. Persiapan
 Sebelum pemotongan, material harus ditandai untuk
memperoleh hasil yang persisi
 Sebelum pengelasan, material ( H beam, Siku, Canal dll ) yang
akan dikerjakan harus dibersihkan dari material yang tidak
diinginkan atau kotoran-kotoran.

2. Pekerjaan fabrikasi dan pemasangan


 Pekerjaan pemotongan dan pengubahan harus dikerjakan
dengan mesin pemotong dan bor, serta di gerinda pada bekas
potongan.

3. Pengelasan
1. Elektode yg digunakan untuk pengelasan disesuaikan dengan type
material chasing
2. Penyimpangan dari prosedur yang telah diajukan tidak dapat
dilakukan tanpa persetujuan dari direksi teknik
3. Permukaan las yang terlihat harus dibersihkan dari residu kerak.
Semua percikan las harus dihilangkan dan permukaan yang terkena
harus dibalut dan dibersihkan
4. Kontraktor harus memberikan daftar kepada direksi teknis mengenai
tukang las yang diperkerjakan dan harus mendapat persetujuan dari
direksi
5. Secara prinsip semua yang berhubungan dengan pekerjaan
penegelasan antara lain cara pelaksanaan, teknik pengelasan,
kualifikasi tukang las /

Page 2 of 8
operator las / tack welder , inspection / testing, toleransi , perbaikan
las dan lain-lain harus memenuhi AWS DI 1-90 serta ketentuan-
ketentuan yang berlaku
6. pengelasan tidak boleh dilakukan pada keadaan dimana
permukaan/bagian yang hendak dilas basah atau terekpose
terhadap hujan, atau angina kencang atau keadaan dimana tukang-
tukang las / welder bekerja pada kondisi buruk
7. pekerjaan las dalam keadaan cuaca buruk dapat dilakukan dengan
persetujuan direksi teknis, jika telah diambil langkah-langkah
pengamanan terhadap pengaruh cuaca buruk
8. ukuran kawat las, panjang lengkungan, voltace dan ampere mesin
las harus sisesuaikan dengan type groove, posisi pengelasan dan
keadaan lain yangberhubungan dengan pekerjaan pengelasan .
besar arus harus sesuai dengan range yang diperbolehkan oleh
pembuat electrode
9. dalam melakukan thermal cutting, peralatan harus diatur
sedemikian sehingga dapat dihindarkan pemotongan yang melewati
garis pemotong yang seharusnya
10. bagian yang dilas dengan las sudut harus diletakan sedekat
mungkin, sedangkan untuk bagian-bagian yang akan dilas tumpul
harus diatur sesuai dengan ketentuan yang di syaratkan dalam AWS
DI.1-90
11. dalam assembling dan penyambungan bagian yang dilas maka harus
dilakukan prosedur dan urtan sedemikian sehingga dapat
dihindarkan semaksimal mungkin terjadinya distorsi dan penyusutan
dari bagian-bagian yang akan dilas
12. profil penampang las dapat sedikit cekung / cembung asalkan
memenuhi syarat AWSS DI.1-90
13. pengelasan-pengelasan yang tidak memenuhi syarat toleransi yang
disebutkan dalam AWS DI. 1-90 harus diperbaiki dengan cara
matching, grinding,chiping atau gouging seperti diatur dalam AWS
DI 1-90
14. bagian-bagian yang mengalami distrosi harus diluruskan dengan
cara mekanis atau cara pemanasan local. Temperature pemanasan
local tersebut tidak boleh melebihi 600˚C
15. pendempulan terhadap pengelasan sama sekali tidak diperbolehkan
16. untuk pengelasan yang menggunakan backing plate make backing
plate tersebut harus dibuat menembus sepanjang las. Ketebalan
backing plate mengikuti AWS DI. 1-90
17. Ketebalan maksimum dan setiap layer root passed dan groove serta
las sudut adalah sebagai berikut :

Page 3 of 8
 3 mm untuk setiap layer yang dilakukan pada posisi datar
 5 mm untuk setiap layer yang dilakukan dalam posisi
vertical. Overhead, atau horizontal

18. Ukuran maksimum dart single pass las sudut dan root passed dari
multypel passed las sudut adalah sebagai berikut :
o 10 mm untuk pengelasan posisi datar
o 8 mm untuk posisi overhead atau horizontal
o 3mm untuk posisi vertical
4. ERECTION
a. Pengangkutan, pengangkatan atau pemindahan pipa struktur harus
sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan timbulnya demorfasi
atau kerusakan yang berarti
b. Bila didapatkan adanya demorfasi atau kerusakan, harus segera
diadakan perbaikan sebelum dipasang
c. pipa struktur tidak diletakkan langsung diatas tamah lebih-lebih yang
berlumur dan harus diberi ganjal/landasan yang memadai sehingga
tidak terkena kotoran tanah/air.

d. Permukaan – permukaan sambungan harus dibersihkan terlebih dahulu


dari segala macam kotoran, kecuali cat dasar/primer atau jenis lainnya
sebagaimana standard SSPC PS-12.00

e. Alat alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaan dan harus
dalam keadaan baik. Bila dijumpai bagian bagian konstruksi yang tidak
dapat dipasang atau ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai akibat
dari kesalahan pabrikasi atau perubahan bentuk yang disebabkan
penanganan, maka keadaan itu harus segera dilaporkan kepada direksi
teknis disertai usulan cara perbaikannya. Cara perbaikan tersebut harus
mendapat persetujuan dari direksi teknis sebelumdimulai pekerjaan
tersebut. Perbaikan harus dilakukan dihadapan direksi teknis biaya
tambahan yang timbul akibat pekerjaan perbaikan tersebut adalah
menjadi tanggungan kontraktor.

f. Meluruskan pelat dan besi siku atau bentuk lainnya harus dilaksanakan
dengan cara yang disetujui. Pekerjaan baja harus kering sebagaimana
mestinya. Kantong air pada konstruksi yang tidak terlindungi dari cuaca
harus diisi dengan bahan waterproof yang disetujui .

g. Sabuk pengaman dan tali – tali harus digunakan oleh para pekerja pada
saat bekerja ditempat yang tinggi disamping pengaman yang berupa
platform atau jaringan.

Page 4 of 8
h. Setiap komponen diberi marking / kode denan gambar pemasangan.
Komponen harus diberi tanda sedemikian rupa sehingga memudahkan
pemasangan.

i. Fabrikasi, pengecatan dan pre assembly harus dilakukan di bengkel


(shop) kontraktor. Tidak dibenarkan melakukan fabrikasi dan atau
pengecatan di lokasi pekerjaan. Meterial / profil baja yang akan
difabrikasi harus dalam keadaan : (1) tidak berkarat dan atau terkena
kotoran lainnya (2) Lurus dan prismatis, tidak bengkok dan atau muntir.

j. Semua pemotongan baja terutama untuk keperluan structural, harus


dilaksanakan dengan rapi dan rata, sesuai dengan gambar rencana.
Pemotongan hanya boleh dilaksanakan dengan brinder atau gergaji
besi. Pemotongan dengan mesin las sama sekali tidak diperkenankan.

k. Pengelesan diatas harus dilaksanakan pada saat konstruksi sudah


dalam keadaan tidak berubah posisinya, dan sudah dalam keadaan
yang stabil secara structural.

l. Stabilitas konstruksi harus selalu diperhatikan dengan cermat pada saat


pekerjaan berlangsung.

m. Pelaksanaan las harus sesuai dengan gambar, kawat las harus dipakai
merek kobesteel atau sederajat. Dan pengelasan harus dilaksanakan
pada saat konstruksi sudah dalam keadaan tidak berubah posisinya.

C. PEKERJAAN PENGECATAN

a. Pengecatan mengikuti peraturan/standart yang berlaku.


b. Permukaan baja dilakukan Wire Blast. Pengecatan struktur baja
menggunakan Zinc Silicate – Epoxy Polyurethane System, produksi
Sigmakalon, Jotun, International atau Hempell dengan spesifikasi cat sbb :

Tipe Cat Deskripsi Micron

Prime coat Primer Epoxy High Build & High 150


Solid Polyamide

Finish Coat Aliphatic Acrylic Polyutrethane 50

Page 5 of 8
Warna pada setiap lapisan cat dibedakan. Setiap selesai satu lapis
pengecatan, dilakukan pengujian ketebalan yang sesuai dengan persyaratan
diatas.
a. Pengecatan dilaksanakan diruang tertutupp (Work Shop/Bengkel) agar tidak
terganggu oleh tiupan angin kencang, debu, hujan, dan lain – lain.
b. Untuk bagian – bagian yang merupakan “contact area” (untuk sambungan )
harus diberi penutup agar tidak tertutup cat.

II. METODE PEKERJAAN ELEKTRIKAL

PEMASANGAN KABEL
 Drum seharusnya dibuka dan diceck dahulu
 Cek dan periksa duck bank/kabel parit sesuai bentuk yang diinginkan, san bedding,
kebersihan dan tidak ada halangan di dalam pipa sleeve
 Pipa penyaluran, kabel tray / tangga akan dicek agar putaranya lengkap, bendnya
tepat, dan bebas dari seluruh duri dan tepi bentuk
 Identifikasi kabel drum dan transport yang diinginkan untuk mendisain tempat
penghalang yang disediakan di sekitar lokasi
 Tatanan kabel jack pada tingkat dasar, pastikan / jamin bahwa posisi tempat drum
seperti petunjuk penarikan seperti yang diidentifikasikan pada drum
 Susunan kabel gulung pada interval yang sesuai dengan jumlah yang cukup untuk
ins’n yang pas dan menghindari kelebihan berat pada kabel
 Hasil dari daftar pemasangan dan pemberian perhatian untuk menghindari jenis
kerusakan dan kekakuan pada kabel
 Ketika penarikan kabel dengan sebuah mesin derek menjamin bahwa operasi
penarikan merupakan seragam lembut dan berajut dengan selaan minimal.
 Tekanan kelebihan berat seharusnya tidak terjadi pada kabel dan tension meter
diobservasi setiap saat.
 Setelah menarik kabel, seharusnya kabel yang dari gulungan dan terta dipindahkan
ke tempat akhir dengan memisah dan mengendurkan secara tepat
 Sebelum memotong kabel, seharusnya dicek dari kerusakan dan ketika dipotong
seharusnya dilindungi dari endapan air dan embun dengan cara menyegel dengan
karet dan plester pv atau dengan cara lain yang sesuai dan juga jarak yang cukup
seharusnya dibiarkan agar terminasinya pas.
 Setelah pemasangan dan sebelum penyegelan kabel berakhir kabel seharusnya dicek
agar penyekatan bertahan
 Kabel seharusnya diidentifikasikan dengan persetujuan pengawasan sepanjang kabel
dan masing-masing berakhir. Catatan pasir seharusnya seperti yang diinginkan
ketebalan dan susunanya sebelum pemasangan ubin. Parit / pasir seharusnya
terbebas dari beberapa puing seperti kerikil, paku benda logam dsb.
 Dimana system duck bank yang akan digunakan kabel akan diidentifikasi pada setiap
lubang, sejumlah gedung dan masing – masing kabel akhir
 Setelah back filling dari lubang parit, seluruh kabel akan dites untuk menyakinkan
bahwa tidak ada kerusakan yang muncul selama back filling

Page 6 of 8
 Cap kabel route akan dipasang pada interval yang sesuai untuk mengidentifikasi
tempat kabel
 Dimana kabel dipasang diatas tanah pada kabel tray/tangga mereka seharusnya
disusun dan diikat bawah tali kabel / apitan pada interval yang sesuai

KABEL SAMBUNGAN, BAGIAN TERMINASI


 Seluruh bahan dicek berdasarkan catatan pengepakan untuk kelengkapan dan
kerusakan
 Seluruh bahan yang akan di tanggani dengan tepat dalam tenmpat tertutup dan
kedap udara serta terkunci
 Seluruh bahan akan dikirim dan ditanggani dengan tepat dalam tempat tertutup
dan kedap udara serta terkunci
 Kemasan asli akan di buka segera sebelum bahan digunakan
 Bahan H.V sambungan terminasi akan diperiksa pada bagian kerja commengcing
untuk menjamin semua perlengkapan dan instruksi pabrik yang lain

SAMBUNGAN HV / TERMINASI
 Bahan sambungan HV san terminasi dibuat sesuai aturan pabrik, tidak ada
sambungan terminasi mungkin dipasang pada kondisi hujan, berkabut atau
berdebu
 Sambungan / terminasi harus dioperasikan secara terus menerus tanpa ada
gangguan. Kabel penyambungan harus tidak meninggalkan tempat kerja sampai
tugas akhir
 Tanda pengenal yang benar dan pekerja yang tepat akan diobservasi, peralatan
kabel penyambung seharusnya terbebas dari udara yang bocor atau
menggelembung
 Dimana sambungan yang bercampur dengan bahan campuran seharusnya
dikeluarkan dan seharusnya terbebas dari udara yang bocor atau
menggelembung
 Tempat sambungan akan diidentifikasi menggunakan esuatu metode
persetujuan

III. SDM/ PEKERJA


Adapun Kualifikasi dari man power, seperti yang dijelaskan dalam tabel
berikut :
NO NAMA KUALIFIKASI URAIAN KUALIFIKASI

1 FOREMAN 1. Punya kemampuan mengkoordinasi pekerjaan


2. Mempunyai kemampuan menengah dibidang
NDT dan kualitas pengelasan
3. Bisa membaca dan mengerti gambar teknik

Page 7 of 8
4. Bisamemakai peralatan ukur, mis : Micrometer,
Jangka Sorong.
5. Memahami prosedur Keselamatan Kerja
6. Mempunyai pengalaman pekerjaan konstruksi
minimal 5 Tahun

2 SAFETY OFFICER 1. Punya Keahlian Keselamatan Kerja dan


bersertifikat
2. Bisa membaca dan mengerti gambar teknik
3. Mempunyai pengalaman pekerjaan konstruksi
minimal 2 Tahun

3 MILLWRIGHT 1. Bisa membaca dan mengerti gambar teknik


2. Bisa dan mengerti pemakaian alat – alat kerja
3. Bisa membaca perlatan ukur
4. Memahami prosedur Keselamatan Kerja
5. Mempunyai pengalaman pekerjaan
konstruksi minimal 2 Tahun

4 WELDER 1. Punya skill menengah dibidang pengelasan


minimal 2 G
2. Mempunyai kemampuan menengah dibidang
NDT dan kulaitas pengelasan
3. Bisa membaca dan mengerti gambar teknik
4. Bisa dan mengerti pemakaian alat – alat kerja
5. Bisa membaca perlatan ukur
6. Memahami prosedur Keselamatan Kerja
7. Mempunyai pengalaman pekerjaan
konstruksi minimal 2 Tahun

5 HELPER 1. Mempunyai pengetahuan dasar mengenai


pengelasan dan konstruksi
2. Memahami prosedur Keselamatan Kerja
3. Mempunyai pengalaman pekerjaan
konstruksi minimal 1 Tahun

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai