BALIKPAPAN
1. PROFIL PERUSAHAAN
2. DATA PROYEK
3. ALAT TRANSPORTASI KILANG
4. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
5. PENGELOLAAN ASPEK HSE
a. POTENSI BAHAYA UTAMA PEKERJAAN
b. JOB SAFETY ANALYSIS
6. PROSEDUR KERJA YANG DIGUNAKAN
7. PERIJINAN YANG DIPERLUKAN
8. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
9. KOMPETENSI PEKERJA YANG TERLIBAT
10. CURRICULUM VITAE PETUGAS HSE
a. DATA & IDENTITAS
b. PENGALAMAN DI BIDANG HSE
c. PELATIHAN HSE YANG PERNAH DIIKUTI
d. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL
11. KEBIJAKAN HSE
12. KEBIJAKAN OBAT TERLARANG DAN ALKOHOL
13. KOMITMEN HSE KONTRAKTOR
14. PROGRAM INSPEKSI/KUNJUNGAN MANAGEMENT SELAMA PROYEK
15. PROGRAM INSPEKSI
16. PROGRAM PELAPORAN INSIDEN
17. ALUR PELAPORAN INSIDEN DAN KEADAAN DARURAT
a. ALUR PELAPORAN INSIDEN
b. ALUR PELAPORAN KEADAAN DARURAT
18. KEADAAN DARURAT
a. NOMOR TELPON KEADAAN DARURAT
b. RUMAH SAKIT RUJUKAN
19. RENCANA PROMOSI HSE
20. RENCANA PEMERIKSAAN KESEHATAN
21. DATA HISTORI PROYEK
22. ASPEK SAFETY
a. READINESS STOCK APD
b. READINESS ALAT KESELAMATAN LAIN
23. KEY PERFORMANCE INDIKATOR (KPI)
24. PERUBAHAN HSE PLAN
LAMPIRAN
HSE PLAN
Nama Proyek : Pekerjaan Pagar Pengaman Belakang Banua Patra Pertamina RU V Balikpapan - Kalimantan Timur
1. PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : PT. KARYA PATRA ABADI
Nama Direktur : Sartono
Nama Pengawas HSE : Novri Supiatman
Alamat Perusahaan : Jl. Letjend. Soeprapto No.69 Balikpapan
Telepon / Fax. : 0542-8507118
Alamat Email : karyapatra14@gmail.com
2. DATA PROYEK
Nama Pekerjaan : Pekerjaan Pagar Pengaman Belakang Banua Patra Pertamina RU V Balikpapan -
Kalimantan Timur
Nomor Tender : 210134/I04160/2021-S0
Resiko Kerja : High Risk/ Medium Risk/ Low
Lokasi Pekerjaan : Belakang Banua Patra Pertamina RU V Balikpapan - Kalimantan Timur
Lama Pekerjaan : hari kalender
Jumlah Pekerja : Orang
2. Cutting Torch
7. Grinding Machine 4
5. PENGELOLAAN ASPEK HSE
a. Potensi Bahaya Utama Pekerjaan Potensi bahaya kelelahan (fatigue), Bahaya Fisik lainnya ( terjepit, terpeleset,tersandung, terjatuh,dll), Paparan debu halus(debu
semen,katalis dll), Bahaya tertusuk benda tajam, terpapar suhu tinggi, Bahaya tersengat arus listrik, Bahaya bekerja dengan alat cutting torch, Bahaya pekerjaan penggalian,
Bahaya pekerjaan pengelasan, Bahaya pekerjaan menggunakan forklift, bahaya limbah B3 dan non B3.
b. Draft Job Safety Analysis :
Perkiraan
Peralatan yang Jenis Rencana
No Tahapan Kerja Bahaya Pencegahan APD yang Diperlukan Jumlah
digunakan Limbah Pengelolaan
Limbah
1 PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan persiapan :
Kontraktor menyiapkan surat- Ijin kerja tidak Membuat ijin kerja yang telah Masker debu
surat ijin kerja, man power dan sesuai dengan didiskusikan dengan Direksi dan Sarung tangan
dokumen lainnya untuk jenis pekerjaan Pengawas pekerjaan serta telah di karet
keperluan pekerjaan approval oleh HSSE RU V Masker
JSA tidak JSA disampaikan kepada pekerja Sepatu Safety
dipahami oleh pada saat tool box meeting/safety talk
Helmet Safety
pekerja
Kacamata Las
Kegagalan Yakinkan sebelum melalukan
personil (pekerja perekrutan seluruh pekerja harus
tidak dalam dalam keadan Fit To Work dengan
kondisi Fit To melakukan MCU
Work)
Mobilisasi dan demobilisasi man Bahaya fisik Yakinkan kepada pekerja agar selalu
power dan peralatan kerja lainnya berhati – hati saat mob demob
(tersandung, peralatan serta yakinkan bahwa
terpeleset, peralatan kerja telah di inspeksi oleh
terjatuh, dll) saat HSSE RU V
mobilisasi dan
demobilisasi
peralatan kerja
Kontraktor menghubungi
pengawasan PT. Pertamina RU
V yang ditunjuk untuk
membicarakan teknis
pelaksanaan pekerjaan
2 PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan Pembongkaran dan Galian Fatigue (kelelahan) Yakinkan agar pekerja dalam bekerja Coverall
Tanah tidak memaksakan diri terlalu lelah dan Masker debu
mempergunakan waktu istirahat Sarung tangan
dengan cukup Las
Safety shoes
Bahaya fisik lainnya Yakinkan kepada pekerja agar dalam Safety helmet
(Terjept, terpeleset, bekerja selalu mempergunakan Kacamata safety/
tersandung, terjatuh) prosedur kerja yang aman serta dalam kacamata las
melakukan pekerjaan untuk selalu
fokus dan membersihkan area sekitar
kerja dari material maupun peralatan
dan dapat menimbulkan potensi
bahaya
3 PEKERJAAN REPORTING
Melakukan pembersihan material sisa Fatigue (kelelahan) Yakinkan agar pekerja dalam bekerja tidak Coverall
dari hasil kerja memaksakan diri terlalu lelah dan Masker debu
mempergunakan waktu istirahat dengan Sarung tangan
cukup
Safety shoes
Bahaya fisik lainnya Yakinkan kepada pekerja agar dalam
(Terpeleset, bekerja selalu mempergunakan prosedur
Safety helmet
tersandung, terjatuh) kerja yang aman serta dalam melakukan Kacamata safety
pekerjaan untuk selalu fokus dan
membersihkan area sekitar kerja dari
material maupun peralatan dan dapat
menimbulkan potensi bahaya
Terkena benda tajam Yakinkan pada pekerja agar berkonsetrasi
saat bekerja saat bekerja dan bekerja dengan prosedur
kerja yang aman
Setiap kecelakaan, insiden/nearmiss atauapun penyimpangan (anomaly) akibat adanya suatu tindakan dibawah
satandar wajib segera dilaporkan kepada atasan langsung yang terkait.
Adapun pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam prosedur pelaporan ini adalah sebagai berikut :
1. Supervisor/Atasan Langsung
Dalam hal kecelakaan fatal, berat atau kecelakaan dengan hari hilang:
a. Pastikan bahwa semua korban telah mendapatkan perawatan medis dan lakukan pengamananyang diperlukan
terhadap semua yang terlibat.
b. Beritahukan kecelakaan tersebut ke Bagian K3LL (HSE) dan kepala bagian yang bersangkutan.
c. Lenhkapi laporan form penyelidikan kecelakaan dan kiriman ke Bagian K3LL (HSE).
d. Lakukan tindakan perbaikan untuk mencegah agar kecelakaan tersebut tidak terjadi lagi.
a. Pastikan bahwa kegiatan ditempat kerja dimana terjadi insiden/near miss dilakuakan penghentian untuk
mencegah agar tidak terjadi kecelakaan.
b. Diskusikan dengan segera keadaan tersebut ketahui jenis tindakan yang segera diperlukan dan selanjutnya
lakukan tindakan-tindakan perbaikan.
c. Buat laporan kejadian, sebutkan tindakan yang dilakukan sehingga keadaan tersebut benar-benar telah menjadi
aman dan bicarakan dengan kepala bagian.
d. Tanda tangani laporannya dan salinannya agar dikirim ke Bagian K3LL (HSE).
e. Sampaikan hal tersebut kedalam daily toolbox meeting dan weekly Bagian meeting.
Catatan :
Adalah sangat penting bahwa semua insiden/near miss, anomaly dilaporkan dan diselidiki dengan cara
yang sama seperti kecelakaan yang sebenarnya
a. Pastikan bahwa kegiatan ditempat kerja dimana ada penyimpangan dilakukan penghentian (penundaan
pelaksanaan pekerjaan) untuk mencegah agar tidak terjadi kecelakaan.
b. Diskusikan segera keadaan tersebut, lakukan tindakan perbaikan ynag diperlukan sampai keadaan telah benar-
benar dinyatakan aman baik untuk lokasi dimana pekerjaan akan dilanjutkan maupun keadaan sekitarnya.
c. Buat laporan, sebutkan tindakan yang telah dilakukan sehingga keadaan tersebut telah benar-benar menjadi
aman.
d. Bicarakan dengan kepala dingin, tandatangani laporan kejadiannya dan lainnya agar dikirimkan ke Bagian K3LL
(HSE).
e. Sampaiakan hal tersebut kedalam daily toolbox meeting.
2. Kepala Bagian
Dalam hal kecelakaan Fatal, Berat, atau Kecelakaan dengan Hari Hilang :
a. Pastikan bahwa pengawas yang bersangkutan telah mengambil tindakan dan situasi terkontrol.
b. Beritahukan keadaan tersebut kepada site manager, diskusikan keadaan umumnya, pendapatnya tentang
penyebab dan tindakan yang dilakukan.
c. Diskusikan penyelidikan dengan K3LL (HSE) Officer untuk menemukan kemungkinan penyebab, tentukan
prosedur atau tindakan pencegahan yang diperlukan.
d. Persiapkan cerita kejadian singkat kecelakaan tersebut dan prosedur-prosedur yang terkait untuk dibicarakan
dalam weekly safety meeting berikutnya.
Dalam hal Kecelakaan Fatal, Berat atau Kecelakaan dengan Hari Hilang :
a. Kirimkan petugas K3LL (HSE) Officer ke lokasi kecelakaan untuk melakukan penyelidikan, membuat photo dan
mencari serta mengupulkan bahan-bahan yang diperlukan untuk penyelidikan.
b. Siapkan telex/faxsimile laporan pendahuluan kekantor pusat.
c. Memeriksa laporan penyelidikan kecelakaan dan membuat ringkasannya, memilih beberapa diantaranya untuk
dipasang dibuletin keselamatan kerja dan menempilakannya dalan weekly safety meeting.
Apabila diberihatu adanya suatu kecelakaan yang mengakibatkan cidera dan hari hilang bagi karyawan, pengawas
bagian personalia akan menghubungi K3LL (HSE) Officer dan tanggung jawab yang melengkapi laporannya dalam
bentuk KK2 dan seterusnya sesuai dengan ketentuan, yang akan disampaiakn ke DEPNAKER RI setempat dimana
terjadi kecelakaan.
Bentuk KK2 laporan kecelakaan, sudah harus diserahkan ke DEPNAKER oleh bagian personalia dalam waktu 2 X
24 jam setelah terjadi kecelakaan.
5. Penyelidikan
Setiap kecelakaan yang terjadi tanpa memandang apakah kecelakaan tersebut berat atau ringan harus dilakukan
penyelidikan secara seksama, hal ini merupakan kelengkapan suatu laporan kecelakaan.
Dalam melakukan penyelidikan adalah sangat penting untuk melakuakan wawancara-wawancara dan meminta
pernyataan-pernyataan tertulis dengan segera dan secepat mungkin setelah peristiwa tersebut terjadi dan ini harus
dilakaukan sebelum para saksi-saksi meninggalkan tempat kejadian/lokasi.
Hal ini harus menjadi pertimbangan bagi orang yang berkepentingan untuk melakukan penyelidikan kecelakaan.
Team Penyelidik
Suatu team penyelidik sebaiknya dikoordinir oleh seorang kepala bagian dan terdiri dari bagian yang bersangkutan
dengan kecelakaan, Depatemen K3LL (HSE) dan anggota ahli dari bagian lain.
Hal-hal penyimpangan :
Temuan-temuan.
Laporan kecelakaan/insiden.
Pernyataan saksi mata.
Photo-photo.
Sketsa/gambar.
Keterangan medis.
Hasil penyelidikan yang lengkap harus diberikan kepada Site Manager melalui bagian K3LL (HSE) untuk mendukung
tindakan-tindakan yang diamati.
Team ini terdiri dari Site Manager, Bagian K3LL (HSE), pengawas yang bersangkutan dan tenaga ahli yang sesuai
dengan kasus kejadian.
Laporan Rekomendasi
Site manager akan mendelegasi rekomendasi perbaikan sesuai saran-saran dari hasil team penyelidik kepada
kepala bagian dimana terjadi kecelakaan untuk segera menindak lanjutinya.
Suatu checklist akan disiapkan oleh kepala bagian yang bersangkutan dan berstatus rekomendasi akan dilaporkan
setiap hari sampai tindakan perbaikan selesai dilakukan.
Semua laporan kecelakaan fatal dan berat ataupun ringan akan dibicarakan dalam coordination meeting, weekly
meeting rekomendasi telah selesai ditindak lanjuti. Dalam hal terjadi insiden yang serius suatu meeting khusus harus
dilakukan.
Semua team penyelidik akan mengidentifikasi seluruh biaya-biaya / kerugian akibat kecelakaan seperti :
Jumlah jam kerja ( termasuk pengawas, team penyilidik dan lain-lain )
Kerugian peralatan.
Kerugian lain-lain ( evakuasi, penggunaan transport, bantuan dan lain-lain )
Kehilangan Produksi
Kerugian-kerugian lain-lain ( penalty, denda dan lain-lain )
LOKASI : BAGIAN :
TANGGAL : JAM : TEMPAT :
Telah dijumpai sesuatu yang tidakpada tempatnya serta membahayakan dan apabila dibiarkan dapat
menimbulkan
kecelakaan: ...........................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
Keterangan :
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
Saran-saran:
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
-----------------------------------
Nama supervisor & tanda tangan
Section – 3 : Verifikasi petugas HSE :
(Diisi oleh petugas HSE)
Level investigasi : Metode investigasi :
1 5-why (untuk level 1)
2 why tree (untuk level 2&3)
3 (conduct full investigation)
----------------------------------------- -------------------------------------------------
2. RUANG LINGKUP
2.1 Prosedur Kerja ini berlaku bagi seluruh personil yang bekerja di wilayah kerja PT. Karya Patra Abadi.
2.2 Prosedur ini dipergunakan untuk kesiagaan, pengendalian dan penanggulangan keadaan darurat, antara
lain:
a. Setiap kejadian besar yang berpotensial mempengaruhi aktivitas perusahaan.
b. Setiap kecelakaan kerja.
c. Kebakaran dan ledakan.
d. Kebocoran gas berbahaya dan beracun
e. Bencana alam seperti gempa bumi, banjir, kebakaran hutan.
f. Terorisme dan Sabotase
Jika Keadaan Darurat tidak dapat ditanggulangi PT. Karya patra Abadi maka kendali Keadaan Darurat
diambil alih oleh pihak yang lebih berwenang.
2.3 PT. Karya Patra Abadi sebagai perusahaan penyedia jasa dan layanan kepada Pelanggan, maka
prosedur ini batal, patuh, dan tunduk kepada prosedur penanggulangan keadaan darurat sejenis yang
berlaku dan ditetapkan oleh Pengguna Jasa PT. Karya Patra Abadi.
3. DEFINISI
a. Insiden adalah suatu peristiwa / kejadian yang tidak diinginkan yang dapat berakibat menurunnya efisiensi
kegiatan operasi perusahaan.
b. Accident (kecelakaan) adalah insiden yang berakibat cedera dan atau kerusakan harta benda.
c. Alat Pelindung Diri (APD) adalah pakaian atau perlengkapan lain yang digunakan untuk melindungi diri dari
bahaya yang mungkin ada di tempat kerja. Alat Pelindung Diri harus sesuai dengan jenis pekerjaan sehingga
Keselamatan dan Kesehatan pekerja dapat terjamin.
d. Keadaan Darurat (Emergency) adalah suatu insiden (kebakaran, ledakan, bocoran gas, semburan liar,
pencemaran, tumpahan minyak, kegagalan tenaga total, bencana alam dan lain-lain) di mana sumber daya
dan manajemen yang ada di daerah operasi masih mampu menanggulanginya berdasarkan prosedur tetap
keadaan darurat yang ada di daerah operasi setempat.
e. Keadaan Darurat Kecil adalah keadaan darurat yang dapat ditanggulangi sendiri oleh petugas setempat dan
petugas K3.
f. Keadaan Darurat Besar adalah keadaan darurat yang tidak dapat ditanggulangi sendiri oleh petugas
setempat dan petugas K3, sehingga memerlukan pengarahan seluruh anggota Penanggulangan Keadaan
Darurat (PKD).
g. Kesiagaan adalah sikap atau kondisi seseorang atau suatu sistem yang memungkinkan untuk setiap saat
dapat mengambil tindakan dan atau dapat digerakkan sesuai keperluan secara cepat dan tepat menghadapi
keadaan darurat yang terjadi. Kesiagaan meliputi kesiagaan seluruh sistem, yaitu sumber daya manusia,
peralatan dan prosedur atau tata cara baku yang berlaku.
h. Penanggulangan Terpadu adalah upaya penanggulangan keadaan darurat yang melibatkan seluruh Bidang
di PT. Karya Patra Abadi. dalam rangka pengamanan asset, pencegahan korban jiwa manusia serta menjaga
citra perusahaan.
i. Bencana Kebakaran diartikan sebagai suatu kejadian terbakarnya suatu unsur / zat yang tidak diinginkan /
diharapkan serta tidak terkendali yang dapat mengancam korban jiwa manusia, kerusakan asset perusahaan
maupun lingkungan.
j. Ledakan adalah suatu rekasi kimia yang berjalan sangat cepat, jumlahnya cukup dan biasanya terjadi di
dalam ruangan tertutup dan bisa juga di ruangan terbuka serta terkadang disertai dengan nyala api.
k. Pusat Komando Pengendalian (Puskodal) adalah Pusat Komando Pengendalian Keadaan Darurat yang
berlokasi di suatu tempat yang aman dengan perlengkapan dan fasilitas tertentu.
l. Pusat Komando Penanggulangan (Puskopen) adalah Pusat Komando Penanggulangan Keadaan Darurat
yang berlokasi di dekat tempat kejadian yang dilengkapi dengan tanda (dapat lampu atau bendera).
m. PPPK / P3K Area adalah tempat Pertolongan Pertama apabila terjadi korban kecelakaan yang ditempatkan di
dekat tempat kejadian pada saat terjadi keadaan darurat dan ditandai dengan bendera P3K.
n. Formulir Non Conformity adalah formulir yang memuat informasi mengenai adanya ketidaksesuaian dalam
aspek Mutu, Kesehatan dan Keselamatan kerja (Mutu & K3) yang diisi oleh pelapor, rencana tindakan
perbaikan dan pencegahan yang diisi oleh Bidang Terkait yang menjadi penanggungjawab (PIC), target
penyelesaian, dan verifikasi Management Representative atas Tindakan Perbaikan dan Pencegahan yang
sudah direalisasi. Formulir ini juga dapat digunakan sehari-hari maupun untuk mendukung pelaksanaan
Audit.
Prosedur ini mengatur tahapan :
- Identifikasi Sumber Bahaya K3
- Penilaian Tingkat Keadaan Darurat
- Klasifikasi Keadaan Darurat
- Anggota Tim Manajemen Tanggap Darurat.
- Tanggungjawab Tim Manajemen Tanggap Darurat.
- Pembuatan Dokumen dan Laporan
- Penentuan Tim Pendukung
4. PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB
LAPORAN
KEJADIAN KEADAAN DARURAT
1 Jenis Potensi :
Harta benda / peralatan
Gangguan lingkungan
Kebakaran / ledakan
Gangguan keamanan
Lain - lain
2 Penyebab / pelaku :
Nama : Jenis kelamin :
Usia : Alamat :
3 Saksi mata :
Nama :
Jenis kelamin :
Bagian :
4 Korban :
Nama :
Jenis kelamin :
Bagian :
Inspeksi dan pelihara perkakas tangan secara reguler dan jaga agar berada dalam kondisi baik
setiap saat.
Perkakas tangan yang kedapatan cacat harus segera dipasang label dan dikeluarkan dari kotak/rak
tempat perkakas siap dipakai.
Pemerikasaan secara berkala (mis. sekali sebulan, per kuartal, atau per enam bulan) untuk tujuan
pemeliharaan setiap perkakas tangan harus dilaksanakan oleh orang yang kompeten (orang yang
benar – benar tahu bagaimana melakukan pemeriksaan yang menyeluruh) dengan perkakas
tangan.
3.3 PENYIMPANAN
Menyediakan sumber daya memadai untuk memastikan standar ini terlaksana di area tanggung
jawabnya.
Memastikan setiap langkah dalam standar ini terlaksana dan tujuannya untuk dikomunikasikan,
dipahami, dan diikuti dengan baik di area tanggung jawabnya.
4.2 KARYAWAN
Direksi Pekerjaan
Pertamina RU V
Pengawas Lapangan
Asset Operation RU V
Pengawas Safety
Safetyman
Pekerja
1.
LABORATORIUM
9. Kompetensi Pekerja yang terlibat
NO Nama Jabatan Kompetensi yang dimiliki
1
2
Periode Nama
No Posisi Nama Pekerjaan Lokasi
Kerja Kontraktor
1 6 Bulan Petugas PT Karya Patra Proyek tenaga kerja pembantu Land PT Pertamina
HSE Abadi preparation di fungsi site construction RDMP RU V
RDMP RU V balikpapan
KEBIJAKAN HSE
PT. Karya Patra Abadi berupaya untuk mewujudkan menjadi kontraktor lokal profesional yang terkemuka untuk solusi
terintegrasi dalam bidang suplai, jasa dan konstruksi.
Sejalan dengan visi, misi dan nilai-nilai perusahaan maka kami berusaha untuk melakukan layanan secara sistematis
dan proaktif. Manajemen kami menyediakan komitmen kepemimpinan yang jelas untuk menghindari bahaya bagi
karyawan yang mungkin terkena dampak langsung maupun tidak langsung oleh kegiatan dalam menjalankan
usaha,Kerugian terhadap aset maupun nama baik perusahaaan. Kami juga menjaga perlindungan terhadap
kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan dalam hari-hari kerja kami.
Melalui pelaksanaan yang ketat diminta semua elemen yang terlibat agar sejalan dengan semangat kebijakan ini
untuk mendapatkan budaya kerja yang aman dan berkelanjutan.
Sartono
Direktur
Adalah menjadi kebijakan Kopekta PT. Karya Patra Abadi. untuk tidak mentolerir terhadap penggunaan dan
bentuk apapun dari alkohol dan obat-obatan terlarang tidak peduli berapapun kecilnya pelanggaran tersebut.
Kebijakan berikut secara tegas mengarahkan terhadap :
Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang meningkatkan resiko terhadap kecelakaan. Bagaimanapun
pemanfaatan dan atau penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang atau yang dipengaruhi oleh bahan-
bahan tersebut pada saat bekerja tidak ditoleransi.
Obat-obatan resep dan obat-obat diperoleh dari luar kemungkinan dapat mempengaruhi kinerja pekerja.
Bicarakan mengenai obat-obatan anda dan atau label aturan yang berhubungan dengan adanya resiko kerja.
Beritahu supervisor/atasan anda secepatnya bilamana ada obat-obatan yang sedang digunakan sehingga
langkah-langkah keselamatan dapat diambil. Karyawan bertanggung jawab melaporkan penggunaan semua
obat resep atau obat bukan resep sebelum memulai kerja.
Lini Manager, Supervisor, dan officer bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa kebijakan mengenai obat-
obatan dan alkohol ini penting untuk dipertahankan dan dilaksanakan dalam rangka menciptakan situasi kerja
yang aman bagi seluruh pekerja.
Sartono
Direktur
KOMITMEN HSSE
Bahwa dalam semua pekerjaan akan dilaksanakan dengan cara yang sungguh – sungguh memperhatikan
keselamatan kerja agar dalam setiap pekerjaan para pekerja akan selamat serta memberikan manfaat kepada
PT. Karya Patra Abadi. Semua pihak harus memberikan perhatian khusus demi tercapainya lingkungan kerja
yang sehat bebas dari kecelakaan dan cidera melalui praktek yang aman secara konsisten
Setiap lini manajemen bertanggung jawab atas dipatuhinya peraturan yang tercantum dalam aturan sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi yang lebih penting lagi adalah semua pihak dituntut untuk
menggunakan tata cara kerja yang aman demi kepentingan diri sendiri, kawan sekerja maupun masyarakat.
Jika ada cara kerja yang belum benar untuk suatu pekerjaan, harus dikonsultasikan dengan supervisor/penyedia
untuk memperoleh instruksi khusus, menjaga lingkungan kerja yang bebas dari kecelakaan dan cidera
merupakan suatu elemen integral dari perusahaan. Hal ini sangat penting bagi suksesnya pencapaian sseluruh
tujuan.
Sasaran dari program Keselamatan kerja adalah menanamkan sikap sadar Keselamatan kerja pada diri kita
sehingga menjadi bagian integral dari kehidupan kita, baik didalam maupun diluar tugas, Keselamatan Kerja ini
kemudian akan menjadi bagian dari kehidupan keluarga kita dan mendorong tumbuhnya sikap mengutamakan
Keselamat Kerja dalam setiap tindakan.
REVISI : 00
HALAMAN :1/1
1 Inspeksi Management
2 Petugas Inspeksi Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono
ACTUAL
PLAN
REVISI : 00
HALAMAN :1/1
1 Inspeksi Management
2 Petugas Inspeksi Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono Sartono
ACTUAL
PLAN
Ketentuan :
1. Kontraktor pelaksana wajib melaporkan seluruh kejadian / insiden yang terjadi di lokasi pekerjaan ke
direksi pekerjaan dan fungsi HSSE
2. Kontraktor wajib membuat laporan awal kejadian / insiden dan dilaporkan ke Direksi pekerjaan dan fungsi
HSSE
3. Form laporan awal kejadian / insiden sesuai dengan format milik kontraktor (format form harus
mencakup : waktu kejadian, lokasi kejadian, judul kejadian, aktifitas saat kejadian, tingkat keparahan
kejadian,
Safetyman
Safetyman KPA
.................................. MA 1 RU V Safety RU V
Pengawas kerja
MA 1 RU V
Safety RU V
Mandor
18. KEADAAN DARURAT
a. Daftar nomor telepon keadaan darurat
NO. Nama & Nomor Telepon Jabatan
01. Nama : Sartono
No. Office : 0542-8507118 Direktur PT. KARYA PATRA ABADI
Mobile : 08125841244
02. Nama : Novri Supiatman
Office : 0542-8507118 SAFETY OFFICER
Mobile : 081357218884
03. Nama : Lydia Sulistyowati
Office : 0542-8507118 KOMISARIS
Mobile : 081250509681
LAGGING INDICATOR
No Item Target Actual Evidence Keterangan
03 Fatal 0 Angka total kasus
Demikian HSE Plan ini disusun dan direncanakan untuk kami patuhi, dan apabila terjadi pelanggaran maka kami bersedia ditindak
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
No Item Perubahan
Demikianlah HSE Plan ini telah dibuat dan disepakati bersama untuk selanjutnya dipergunakan sebagai acuan dalam penilaian
kinerja Kontraktor. Bilamana dalam pelaksanaan HSE Plan ini terdapat pelanggaran maka akan diberlakukan sanksi sesuai
dengan peraturan PT. Pertamina (Persero) yang berlaku.
Balikpapan, 07 Mei 2021
Perwakilan Kontraktor Safety Officer Direksi Pekerjaan GSI / Pemilik Area
PT.Karya Patra Abadi