Anda di halaman 1dari 45

Kegiatan usaha/

pembangunan

Kesejahteraan
Dampak LH manusia
Dasar Manajemen
Lingkungan
• Setiap kegiatan / usaha manusia dan pembangunan akan
menimbulkan perubahan lingkungan hidup sebagai hasil
sampingan pembangunan
• Pembangunan adalah mutlak diperlukan untuk
meningkatkan harkat derajat bangsa, meskipun ada hasil
sampingannya yang dipengaruhi kualitas lingkungan hidup
• AMDAL diperlukan agar kualitas lingkungan hidup tidak
rusak karena adanya suatu kegiatan / usaha pembangunan
• AMDAL harus dilakukan untuk proyek-proyek
pembangunan yang akan menimbulkan dampak penting.
Aspek Legal / Hukum
• tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU RI no 32/2009

• tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup


PP RI 27/1999

Keputusan Menteri Negara


• tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL
Lingkungan Hidup no 2 tahun
2000,
KEPUTUSAN Badan
• tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan
Pengendalian Dampak Informasi dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan
Lingkungan no 8 tahun 2000,
• tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
PP 25/2000 Provinsi sebagai Daerah Otonom  (memberikan
kewenangan yang berbeda untuk penilaian AMDAL)
Peraturan Menteri Negara
• tentang Pedoman Penyusunan Analisis Dampak
Lingkungan Hidup no 08 tahun Lingkungan Hidup
2006
Peraturan Menteri Negara
• tentang Jenis Kegiatan Usaha dan / atau Kegiatan yang
Lingkungan Hidup no 11 tahun wajin dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
2006 Lingkungan Hidup
Pengertian
Lingkungan Kerja

Adalah istilah generik yg mencakup identifikasi dan


evaluasi faktor-faktor lingkungan yg memberikan
dampak pada kesehatan Tenaga Kerja (ILO)

5
Konsep Dasar Hygiene
Industri (Proyek Konstruksi)

1. Pengenalan lingkungan Kerja


2. Penilaian lingkungan Kerja
3. Pengendalian lingkungan Kerja

Terhadap potensi bahaya di tempat kerja


Untuk
Mencegah dampak buruk lingkungan kerja
terhadap kesehatan & keselamatan pekerja

6
Pengenalan Terhadap
Bahaya Faktor-faktor
Lingkungan Kerja

Pengenalan terhadap bahaya faktor-faktor yang


ada dilingkungan kerja yang timbul sebagai
akibat penggunaan terhadap teknologi proses
produksi akan meliputi pengetahuan dan
pengertian tentang berbagai jenis bahaya dan
pengaruh atau akibat yang dapat ditimbulkan
kepada kesehatan tenaga kerja.

7
Dalam Pengenalan
Lingkungan Perlu
Diperhatikan:

1. Alat – alat teknis penanggulangan apa yang


sudah tersedia/dipergunakan
2. Bentuk bahan baku yang dipergunakan dan
bagaimana digunakan
3. Jumlah orang yang terpapar dan bekerja
disetiap tahapan proses

8
Penilaian Lingkungan
Penilaian lingkungan dimaksudkan untuk
mengetahui secara kualitatif tingkat bahaya dari
suatu faktor bahaya lingkungan yang timbul
dengan Metoda pengukuran, pengambilan
sample serta analisa dilaboratorium, kemudian
dibandingkan dengan standar baku.
Manfaat Penilaian
Lingkungan
1. Penerapan teknik pengendalian dan
penenggulangan merupakan dasar utama.

2. Perencanaan alat – alat penanggulangan

3. Dokumen untuk inspeksi


Pengendalian
Lingkungan

• Penerapan metode teknik tertentu untuk menurunkan


tingkat faktor bahaya lingkungan sampai batas yang
masih dapat ditolerir oleh manusia dan lingkungannya
dengan Nilai Ambang Batas (NAB).

• Nilai Ambang Batas Bahan Kimia adalah kadar rata-rata


dari bahan kimia dalam lingkungan kerja agar tenaga
kerja yang bekerja paling lama 8 jam perhari dan 40 jam
perminggu tidak mengalami gangguan kesehatan atau
gangguan kenyamanan kerja.

11
METODE–METODE TEKNIS
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

1. PENGENDALIAN TEKNIS
2. PENGENDALIAN ADMINISTRASI
3. ALAT PELINDUNG DIRI

12
PENGENDALIAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
DI TEMPAT KERJA
(Kep.Menaker No. KEP.187/MEN/1999)

13
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA
BERBAHAYA

• Penyediaan Lembar Data Keselamatan


Bahan/Material Safety Data Sheet
(LDKB/MSDS) dan Label
• Penunjukan Petugas K3 Kimia dan Ahli K3
Kimia

14
Lembar Data Keselamatan Bahan
berisikan keterangan :

• Identitas Bahan dan Perusahaan • Sifat Fisika dan Kimia


• Komposisi Bahan • Stabilitas dan Reaktifitas Bahan
• Identifikasi Bahaya • Informasi Toksikologi
• Tindakan P3K • Informasi Ekologi
• Pembuangan Limbah
• Tindakan Penanggulangan
• Pengangkutan Bahan
Kebakaran
• Informasi Perat.Peruu yang
• Tindakan Mengatasi Kebocoran berlaku
& Tumpahan • Informasi Lain yang Diperlukan.
• Penyimpanan & Penanganan
Bahan
• Pengendalian Pemajanan &
APD
LABEL
berisikan tentang

• Nama produk • Instruksi Kebakaran


• Identifikasi Bahaya • Instruksi Tumpahan atau
• Tanda Bahaya dan Bocoran
Artinya • Instruksi Pengisian dan
• Uraian Risiko dan Penyimpanan
Penanggulangannya • Referensi
• Tindakan Pencegahan • Nama, Alamat dan No.
• Instruksi apabila Terkena Telp. Pabrik Pembuat
atau Terpapar atau Distributor

16
PENEMPATAN :
Lembar Data Keselamatan
Bahan (LDKB)
Label

• Ditempatkan pada tempat yang mudah diketahui


oleh :
– Tenaga Kerja
– Pegawai Pengawas

17
Bahan Kimia Berbahaya

Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang


berdasarkan sifat kimia; fisika atau toksikologi berbahaya
terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.
Terdiri :
 Bahan beracun
 Bahan reaktif
 Bahan mudah meledak
 Bahan oksidator
 Cairan mudah terbakar
 Gas mudah terbakar

18
KRITERIA
BAHAN KIMIA BERBAHAYA

• Bahan beracun
• Bahan sangat beracun
• Cairan mudah terbakar
• Cairan sangat mudah terbakar
• Gas mudah terbakar
• Bahan mudah meledak
• Bahan reaktif
• Bahan oksidator

19
Pengaruh Terhadap
Kesehatan
1. Iritasi
2. Korosif
3. Alergi
4. Aspiksian
5. Keracunan sistemik
6. Kanker
7. Kerusakan / kelainan janin
8. Pneumokoniosis
9. Efek Bius

20
FAKTOR – FAKTOR BAHAYA
LINGKUNGAN KERJA

FAKTOR FAKTOR
FAKTOR FISIK
KIMIA BIOLOGIK

FAKTOR
ERGONOMIK PSIKOLOGIs
RADIOLOGIS
FAKTOR FISIK
BAHAYA BENDA
BERGERAK
•DIPENGARUHI: SUHU UDARA, KELEMBABAN, PANAS RADIASI, KECEPATAN GERAKAN
IKLIM/CUACA KERJA UDARA KAITAN DENGAN PANAS METABOLISMEN TUBUH DALAM BEKERJA
•GANGGUAN: DEHIDRASI, HEAT EXHAUSTION, HEAT CRAMP, HEAT STROKE

KEBISINGAN: •GANGGUAN KONSENTRASI DAN PENDENGARAN

GETARAN MEKANIK •GANGGUAN SENDI, OTOT, PEMB. DARAH DAN SYARAF

•INTENSITAS CAHAYA, KESILAUAN


PENCAHAYAAN •PENGARUH TERHADAP EFISIENSI, GANGGUAN TAJAM PENGLIHATAN

PANAS
BISING

24
-

25
-

26
FAKTOR KIMIA

Jalan Reaksi
Efek
masuk tubuh :
Melalui Efek lokal:
pernapasan pengaruh pada akut
tempat kontak.
Melalui kulit
Efek sistemik:
pengaruh
Melalui kronik
setelah diserap
pencernaan tubuh
SIFAT KIMIA
• MUDAH MELEDAK • TERATOGENIK
• MUDAH TERBAKAR • KARSINOGEN
• BERACUN • ASFIKSIAN (gangguan
• IRITAN pernapasan)
• KOROSIF • FIBROGENIK PADA
• ALLERGEN PARU-PARU (gangguan
jaringan paru)
FAKTOR KIMIA
(berdasarkan daya racun)
• LD 50: kecil dari 1 mg/kg.bb;
Sangat toksik
• LD 50 : 1 - 50 mg/kg.bb;
Toksisitas tinggi
• LD 50: 50 - 500 mg/kg.bb;
Toksisitas sedang
• LD 50: 500 - 5000 mg/kg.bb;
Agak toksik
• LD 50 antara 5000 - 15.000 mg/kg.bb;
Hampir tidak beracun
• LD 50 lebih dari 15.000 mg/kg.bb.
Tidak berbahaya
FAKTOR BIOLOGIK

• PENGARUH MAKHLUK HIDUP TERHADAP


MANUSIA DI TEMPAT KERJA
– VIRUS
– BAKTERI
– JAMUR
– PARASIT
– SERANGGA
– TUMBUHAN
– BINATANG BERBISA
– BINATANG BUAS, DLL
FAKTOR
ERGONOMIS
• Bahaya yang timbul sebagai akibat interaksi
antara pekerja dengan desain tempat kerja.
• Pekerjaan berulang-ulang, manual handling,
overexertion (pengerahan tenaga)
• Dampak antara lain seperti: Sakit leher, Sakit
pinggang, Sakit kepala, Terkilir, Pegal-pegal

31
Bahaya yang timbul sebagai akibat interaksi
antara pekerja dengan desain tempat kerja,
antara lain seperti:
• Sakit punggung
• Terkilir

32
33
METODE KERJA

• CONTOH: KERJA ANGKAT

34
FAKTOR
PSIKOLOGIK
• Sikap terhadap pekerjaan
• Hubungan dengan atasan
• Hubungan dengan bawahan
• Hubungan dengan teman
• Pengorganisasian kerja
• Beban kerja, kelelahan
• Kepuasan kerja
• Imbalan
• Waktu istirahat, rekreasi
PROGRAM HIGIENE
PROYEK
• Merupakan program kegiatan yang meliputi area
di tempat kerja
• Keuntungan:
– Meningkatkan kesehatan dan higiene
– Mengurangi kompensasi
– Meningkatkan kepuasan kerja
– Mengurangi mangkir kerja
– Meningkatkan produktivitas
– Meningkatkan perilaku pekerja terhadap manajemen

36
Suatu program pemantauan
meliputi pemantauan berbagai
aspek lingkungan, terutama :

1. Pemantauan air
2. Pemantauan lahan
3. Pemantauan biologis
4. Pemantauan udara
5. Pemantauan kebisingan
6. Pemantauan limbah dan pengolahannya
7. Pemantauan penduduk/masyarakat
LANGKAH
PELAKSANAAN
• Mengkaji kondisi lingkungan
• Perencanaan dan program manajemen lingkungan
• Audit terhadap suplier dan klien
• Audit limbah dan energi
• Mempelajari dampak bahan baku
• Mereduksi produksi limbah dan konsumsi energi
• Mengganti bahan baku yang menimbulkan dampak
lingkungan
• Melakukan pelatihan/penyuluhan
• Mempublikasikan hasil yang dicapai
• Memantau perkembangan program
38
UPAYA PENCEGAHAN
• Upaya kesehatan promosional
– Penyuluhan kesehatan
– Gizi/olah raga/rekreasi
• Upaya kesehatan preventif
– Identifikasi bahaya
– Evaluasi bahaya
– Pengendalian sampai tingkat yang aman
– Reduksi dampak pada seluruh siklus hidup produk  reuse, recycle,
recovery
• Tindakan sedini mungkin
– Menghindari paparan terhadap faktor risiko
– Pengobatan
• Rehabilitasi
– Medik/fisik/sosial/vokasional (pelatihan kerja)
FASILITAS UMUM
• Struktur tempat kerja yang aman
• Prosedur untuk kondisi darurat
• Emergency exit
• Pencegahan Kebakaran
• Kamar Mandi dan WC
• Supply air minum dan udara bersih (jika diperlukan)
• Area makan yang bersih
• Pencahayaan
• Access yang aman untuk pejalan kaki/kendaraan sekitar
• P3K
• Suhu Ruang
KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA
42
PROGRAM 5 R
RINGKAS
Pisahkan dan singkirkan barang yang tidak perlu
dari tempat kerja
RAPI
Atur dan susun tata letak peralatan dan perlengkapan
kerja agar selalau siap pada saat diperlukan
RESIK
Bersihkan tempat kerja dan senantiasa
melaksanakankebersihan
RAWAT
Pertahankan ringkas, rapi, resik,
RAJIN
Jadikan sebagai suatu kebiasaan 43
KEBERHASILAN 5 R

• Partisipasi dan dukungan semua pihak

• Adanya komitmen manajemen

• Menjadi kesadaran setiap orang

• Sejalan dengan program kualitas lainnya

44
45
TERIMA KASIH

Kementerian Pekerjaan Umum


Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan 12210
Telp. 021-72786108 Fax. 021.7266637
http://bpksdm.pu.go.id/pppk
balai.pusbinpk@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai