Setelah meneliti gambar rencana serta mempelajari kondisi lapangan baik secara teknis
maupun non teknis, kami membuat suatu metode pelaksanaan untuk memudahkan
para pekerja di lapangan dalam melaksanakan pekerjaan sehingga nantinya pekerjaan
dapat selesai dengan waktu dan spesifikasi yang telah ditentukan.
PEKERJAAN UMUM
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi I Demobilisasi
2. Pengukuran awal, dokumentasi dan laporan
3. Pembuatan PAS pekerja dan PAS kendaraan
PEKERJAAN UTAMA
B. PEKERJAAN TANAH
1. Pembersihan dan pengupasan lahan
2. Galian biasa
C. PEKERJAAN DRAINASE
1. Pipa drainase Ø 2 inch
D. PEKERJAAN STRUKTUR
1. Pasangan batu gunung 1 : 4 (tinggi = 1 m)
2. Lantai kerja (K-125) t = 10 cm
3. Cor beton lantai parkir (K-225)
4. Perawatan beton (curing)
1. Pengadaan Material
Material yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini berupa : Batu Kali/
Batu Belah (Sungai / Gunung ), Agregat Kelas B, semen portland, pasir pasang,
pasir beton/kerikil beton, Cat Marka (Road Line Paint) dan lain-lain. Material
tersebut akan didatangkan dari kota setempat ataupun dari luar daerah. Seluruh
bahan tersebut harus mendapat persetujuan dari Direksi.
2. Pengadaan Peralatan
3. Tenaga Ahli
Untuk menjamin kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan ini kami akan
menyediakan tenaga ahli di lapangan sesuai dengan keahliannya masing-masing
yang telah mempunyai pengalaman dalam bidang pekerjaan ini sehingga dapat
menyelesaikan pekerjaan dan permasalahan yang mungkin terjadi selama
pelaksanaan berlangsung di lapangan.
A. PEKERJAAN UMUM
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi / Demobilisasi
Setelah pengukuran awal (MC-0) dan gambar kerja selesai dikerjakan dan telah
disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas maka dilanjutkan dengan pekerjaan
Mobilisasi Alat. Sedangkan mobilisasi personil telah duluan dilaksanakan setelah
penerbitan SPMK. Pekerjaan Mobilisasi Alat dan Personil meliputi
mendatangkan peralatan kerja dan mendatangkan personil dan tenaga kerja
sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan Direksi. Peralatan yang didatangkan
antara lain:
Motor Greder 1 Unit
Vibrator Ruller 1 Unit
Dump Truck 1 Unit
Water Tanker
Survey Equipment
Pengendalian Resiko K3
Tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
Pekerja diinstruksikan untuk bekerja secara hati-hati dan semua pekerja
harus dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri) Seperi sarung tangan,
sepatu boat dan Pelindung Kepala (Helm) demi keselamatan kerja;
Pekerja dilengkapi dengan sarung tangan dan sepatu boat untuk mencegah
kemungkinan terjadinya luka karena tertusuk oleh benda yang sifatnya taja
Laporan Harian
Mengenai Laporan harian dari setiap aktifitas pekerjaan akan kami konsultasikan
dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Laporan harian tersebut akan menampilkan hal-hal berikut :
a. Keadaan cuaca termasuk jumlah Curah Hujan, lama hujan dan waktunya.
b. Staff dan tenaga kerja yang bekerja hari itu termasuk jabatan masing-masing.
c. Peralatan yang digunakan pada masing-masing item pekerjaan dan mencatat
juga apakah kondisi peralatan saat itu beroperasi, stand by atau dalam
perbaikan.
d. Material yang ada dilapangan.
e. Pekerjaan yang sedang dilaksanakan termasuk dilokasi mana dan perkiraan
kemajuan dalam sehari.
f. Pekerjaan yang sedang disiapkan.
g. Kecelakaan atau hal-hal lain yang menyebabkan terhentinya pekerjaan.
h. Kondisi dan kejadian yang bisa menyebabkan tertundanya kemajuan
pekerjaan.
i. Informasi relevan yang lain yang berhubungan dengan kemajuan pekerjaan.
Laporan Mingguan
Laporan Mingguan akan kami buat secara detail menjelaskan kemajuan
pekerjaan selama 1 minggu . Laporan mingguantersebut mencakup hal-hal
berikut :
Laporan Bulanan
Laporan Bulanan akan kami buat secara detail menjelaskan kemajuan pekerjaan
selama 1 bulan . Laporan bulanan tersebut mencakup hal-hal berikut :
1. Uraian pekerjaan yang dilaksanakan bulan lalu secara ringkas bersama
dengan kumulatif kemajuan pekerjaan sampai dengan akhir bulan untuk
setiap masing masing aktifitas yang ada dalam skedul, termasuk awal
sebenarnya pekerjaan, dimulai dan tanggal selesainya seluruh pekerjaan
pekerjaan yang kritis.
2. Persentase kemajuan keseluruhan dari pekerjaan sampai dengan akhir
bulan.
3. Persentase masing-masing pekerjaan yang kritis selama pelaksanaan dan
selesainya pekerjaan kritis tersebut.
4. Perbandingan kemajuan actual dari masing-masing item pekerjaan harus
dimasukkan dalam skedul dan sub skedul nya sesuai dengan rencana yang
sudah disetujui sebelumnya (Master Schedule)
5. Keterangan-keterangan atas revisi, re-scheduled dan aktifitas perkiraan
ulang berdasarkan kemajuan pekerjaan Penyedia saat itu dan perbaikan
skedul yang dilakukan (atau diusulkan untuk diubah) pada setiap masing-
Laporan Dokumentasi
Laporan dokumentasi terdiri dari foto-foto dokumentasi. Laporan dokumentasi
dibuat bersamaan dengan laporan harian, mingguan dan bulanan. Laporan
dokumetasi ini dibuat 3 buku dan diserahkan ke Direksi Pekerjaan.
a. Foto akan kami siapkan untuk aktifitas konstruksi kepada Direksi Pekerjaan
selain yang terdapat dalam laporan bulanan.
b. Foto-foto berwarna tersebut mencatat kemajuan pekerjaan dan keadaan
pekerjaan “sebelum dan sesudah” untuk semua item pekerjaan. Pengambilan
foto sesuai arahan Direksi Pekerjaan.
c. Kami akan mengambil foto dokumentasi dari tiga sudut yang berbeda.
d. Kami akan menyampaikan ke Direksi Pekerjaan rangkap tiga (3) cetak foto
berwarna dari kertas film (glossy paper) dari masing-masing sudut
pengambilan dengan ukuran 120 mm x 90 mm . Foto dokumentasi tersebut
dimasukkan kedalam album.
Masing-masing foto di album diberi keterangan dibawahnya, yaitu :
a. Nama proyek dan Penyedia
b. Uraian pekerjaan yang ada di foto
Denah lokasi, dengan membuat arah panah dimana foto tersebut diambil.
Bagian ini mencakup ketentuan-ketentuan penanganan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) konstruksi kepada setiap orang yang berada di tempat
kerja yang berhubungan dengan :
1. Pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses
produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja.
2. Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja
dan perlindungan kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan
personil yang kompeten dan organisasi pengendalian K3 Konstruksi
sesuai dengan tingkat resiko yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa.
3. Kami akan mengikuti ketentuan-ketentuan pengelolaan K3 yang tertuang
dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2009 tentang
Pengendalian Resiko K3
Tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
Pekerja diinstruksikan untuk bekerja secara hati-hati dan semua pekerja
harus dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri) Seperi sarung tangan,
sepatu boat dan Pelindung Kepala (Helm) demi keselamatan kerja;
Pekerja dilengkapi dengan sarung tangan dan sepatu boat untuk mencegah
kemungkinan terjadinya luka karena tertusuk oleh benda yang sifatnya tajam.
Pengendalian Resiko K3
Tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
Pekerja diinstruksikan untuk bekerja secara hati-hati dan mengikuti SOP
(Standar Oprasional Prosedur) yang berlaku di tempat bekerja. Dan serta
dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri) demi keselamatan kerja;
PEKERJAAN UTAMA
B. PEKERJAAN TANAH
1. Pembersihan dan pengupasan lahan
Pekerjaan ini mencakup pembuangan lapisan humus tanah, serta
pembersihan tumbuh – tumbuhan dan puing – puing dalam daerah kerja.
Pelaksaan pekerjaan tempat kerja hanya mencakup lapisan tanah bagi
tumbuhnya tumbuh-tumbuhan dan maksimal 20 cm.
Alat yang di gunakan ;
Pengendalian Resiko K3
Tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini
adalah sebagai berikut :
Pekerja diinstruksikan untuk bekerja secara hati-hati dan semua pekerja
harus dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri) Seperi sarung tangan,
sepatu boat dan Pelindung Kepala (Helm) demi keselamatan kerja;
Pekerja dilengkapi dengan sarung tangan dan sepatu boat untuk
mencegah kemungkinan terjadinya luka karena tertusuk oleh benda yang
sifatnya tajam.
2. Galian biasa
Untuk pekerjaan galian Biasa dengan alat berat dan juga bias dengan tenaga
manusia disini kami lakukan dengan memakai excavator yaitu menggali
kedudukan suatu kontruksi. Setelah pemasangan bouplank sesuai dengan
dimensi yang telah ditentukan pemasangan bouplank ini beriring dengan
pekerjaan Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak
diklasifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan
(borrow excavation) dan galian perkerasan beraspal. Selama pelaksanaan
pekerjaan galian Biasa, lereng sementara galian yang stabil dan mampu
menahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus dipertahan-kan
sepanjang waktu, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang
memadai harus dipasang bilamana permukaan lereng galian mungkin tidak
stabil. Bilamana diperlukan, menyokong atau mendukung struktur di
sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau
rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
Pengendalian Resiko K3
Tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
Pekerja diinstruksikan untuk bekerja secara hati-hati dan semua pekerja
harus dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri) Seperi sarung tangan,
sepatu boat dan Pelindung Kepala demi keselamatan kerja;
Pekerja dilengkapi dengan sarung tangan dan sepatu boat untuk
mencegah kemungkinan terjadinya luka karena oleh gergaji pada saat
memotong pipa drainase dia. 2 Inch
D. PEKERJAAN STRUKTUR
1. Pasangan batu gunung 1 : 4 (tinggi = 1 m)
Pasangan batu kali akan dilaksanakan setelah pekerjaan galian tanah dan
pemasangan bouwplank dikerjakan dengan campuran 1 semen : 4 pasir dan
akan dipasang pada dasar dan dinding saluran/bangunan air. Bahan semen
untuk pekerjaan ini harus berupa semen porland sesuai dengan persyaratan
Pengendalian Resiko K3
Tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
Pekerja diinstruksikan untuk bekerja secara hati-hati dan semua pekerja
harus dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri) Seperi sarung tangan,
sepatu boat dan Pelindung Kepala (Helm) demi keselamatan kerja;
Pekerja dilengkapi dengan sarung tangan dan sepatu boat untuk
mencegah kemungkinan terjadinya luka karena tertimpa batu
kali/gunung dan tertusuk oleh benda yang sifatnya tajam.
Pengendalian Resiko K3
Tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
Pekerja diinstruksikan untuk bekerja secara hati-hati dan semua pekerja
harus dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri) Seperi sarung tangan,
sepatu boat dan Pelindung Kepala (Helm) demi keselamatan kerja;
Pekerja dilengkapi dengan sarung tangan dan sepatu boat untuk
mencegah kemungkinan terjadinya luka karena tertimpa batu
kali/gunung dan tertusuk oleh benda yang sifatnya tajam.
Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran menggunakan Beton Ready Mix K-225, atau secara manual
dengan rincian :
Bahan :
- Semen Portland
- Kerikil
- Pasir
- Air
Peralatan :
- Concrete mixer
- Concrete vibrator
- Gerobak sorong
- Peralatan Tukang
Metode
Pencampuran beton.
Pekerjaan pengecoran Lantai Parkir dilaksanakan dengan menggunakan
mutu beton K-225 Sebelum melakukan pencampuran beton, harus dibuat
mix design beton yang akan dibuat. Hal ini meliputi penyelidikan
Laboratorium terhadap bahan-bahan sesuai standar yang diminta
spesifikasi, antara lain PBI, Setelah persiapan mix design disetujui, dan
diadakan uji campuran ( trial mix ) sudah berhasil, maka material dapat
diorder sesuai dengan yang telah disetujui oleh Pengawas/Pemilik
Proyek.
Penghampara Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader
dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal berikut :
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai
dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan
kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi,
semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan berdasarkan
petunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi
yang ditetapkan.
Pengendalian Resiko K3
Tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
a. Pengangkutan Material
Pengangkutan Material Base B kelokasi pekerjaan menggunakan Dump
truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader.
Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan pada saat tiba
dilokasi pekerjaan sebelum material di stack. Material diiurunkan dengan
jarak dan volume terlentu untuk memudahkan pada saat penghamparan
agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat dan kekurangan
material ditempat lain.
b. Penghamparan Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakqn Matar Grader
dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai
berikut ini :
Kondisi cuaca yang memungkinkan
Panjanghamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai
dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan
kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi
Material iang tidak dipakai dipisahkan dqn dilempatkan pada lokasi
yang telah ditetapkan.
c. Pemadatan Material
Pemadalan dilakukan dengan menggunakan vibra Roller, dimulai dari
bagian tepi ke bagian tengah.
o Prasedur Pelaksanaan :
o Pencampuran aggregat kelas B dicampur di Base Camp dengan
menggunakan alat Wheel Loader
o pengisian aggregat kelas B ke Dump Truck dilaksanakan dengan
memakai alat Wheel Laader
o Pengangkutan material aggregat kelas B dilaksanakan dengan
Dump Truck
o Penghamparan material aggregat kelas B dengan menggunakan alat
Motor Grader
o Hamparan aggregat dibasahi dengan wcter Tank Truck sebelum
dipadatkan dengan Tandem Roller
Pekerja terkena alat berat pada saat melakukan pekerjaan Lapis pondasi agg.
Kelas B disekitar areal lokasi pekerjaan.
Pengendalian Resiko K3
Tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
Pekerja diinstruksikan untuk bekerja secara hati-hati dan semua pekerja
harus dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri) Seperi sarung tangan,
sepatu boat dan Pelindung Kepala (Helm) demi keselamatan kerja;
Pengendalian Resiko K3
Tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
2. Marka parkir
a. Uraian
Yang dimaksud dengan Marka Jalan adalah suatu tanda yang berada di
permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk
garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang
berfungsi untuk mengarah arus lalu lintas dan membatasi daerah
kepentingan lalu lintas.
Pekerjaan ini meliputi pengecatan marka jalan baik pada permukaan
perkerasan lama maupun yang selesai di-overlay, pada lokasi yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan. Adapun lokasi yang kan di cat adalah lantai Parkiran.
a. Standar Rujukan
SNI 06-4825-1998 : Spesifikasi Campuran Cat Marka Jalan Siap Pakai Warna
Putih dan Kuning.
Pd. T-12-2004-B : Perencanaan Marka Jalan
b. Persyaratan Bahan
Cat untuk Marka Jalan
Pada pasal ini kata “cat” sering dikonotasikan sebagai bahan marka jalan
jenis termoplastik sebagai cat. Cat haruslah bewarna putih atau kuning
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar dan memenuhi Spesifikasi berikut ini :
Bahan Marka menggukan bahan Cat Road Line Paint
c. Persyaratan Kerja
Pengajuan Kesiapan Kerja
Satu liter contoh cat untuk setiap warna dan jenis cat bersama dengan data
pendukung untuk setiap jenis cat berikut ini harus diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan :
d. Jadwal Pekerjaan
Marka harus dilaksanakan pada permukaan jalan lama sedini mungkin
dalam Periode Pelaksanaan.
Untuk pengecatan marka pada permukaan perkerasan lama, Direksi
Pekerjaan akan menerbitkan detil dan lokasi.
Untuk ruas-ruas perkerasan lama yang dirancang untuk di-overlay
(pelapisan ulang) tetapi telah diberi marka jalan maka marka jalan tersebut
harus diulang setelah pekerjaan pelapisan ulang selesai dikerjakan dalam
batas waktu yang disyaratkan.
Pengendalian Resiko K3
Tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini
adalah sebagai berikut :
- Pekerja diinstruksikan untuk bekerja secara hati-hati dan semua
pekerja harus dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) Seperti
Sarung Tangan dan sepatu boat Kaca Mata, Helm Proyek dan
Mengikuti SOP demi keselamatan kerja;
- Pekerja dilengkapi dengan kaca mata sarung tangan, dan Sepatu boat
untuk mencegah kemungkinan terjadinya masuk serpihan acat
kemata .
- Pekerja dilengkapi dengan sarung tangan, Sepatu boat dan Kacamata
untuk mencegah kemungkinan terjadinya luka karena oleh Peralatan
Cat (MesinCat).
Demikian metode pelaksanaan pekerjaan ini dibuat agar pekerjaan dapat selesai
sesuai dengan jadwal yang direncanakan.
Mukhsin Andriansyah
Wakil Direktur