Anda di halaman 1dari 7

B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RESIKO K3

Nama Perusahaan :
Kegiatan :
Lokasi :
Tanggal dibuat : halaman : ................./.....................

PENILAIAN RESIKO PENETAPAN


NO JENIS/TYPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK SKALA PRIORITAS PENGENDALIAN
KEKERAPAN KEPARAHAN TINGKAT RESIKO
RESIKO K3

1 Pembuatan Kantor Lapangan a. Bahaya akibat polusi yang


dihasilkan oleh kegiatan
pelaksanaan
b. Bahaya akibat bangunan
kantor dan fasilitasnya
lainnya roboh,
c. Bahaya akibat terjadi
genangan air dan
pencurian pada bangunan
kantor dan fasilitas
penunjang,
d. Bahaya akibat kebakaran
di kantor atau di
bangunan gudang dan
lainnya.
2 Mobilisasi dan Demobilisasi a. Kecelakaan dan gangguan
kesehatan tenaga kerja
akibat tempat kerja
kurang memenuhi syarat,
b. Kecelakaan dan gangguan
kesehatan pekerja akibat
penyimpanan peralatan
dan bahan atau material
kurang memenuhi syarat,
c. Kecelakaan dan gangguan
keseha-tan pekerja akibat
penyimpanan peralatan
dan bahan atau material
kurang memenuhi syarat
d. kecelakaan atau gangguan
kesehatan akibat kegiatan
pembongkaran tempat
kerja, instalasi listrik,
peralatan dan
perlengkapan,
pembersihan dan
pengembalian kondisi
yang kurang baik.
3 Galian Tanah a. Gangguan kesehatan
akibat kondisi kerja secara
umum,
b. kecelakaan akibat
pengaturan lalu lintas
kurang baik,
c. kecelakaan akibat jenis dan
cara penggunaan peralatan
salah
d. Kecelakaan terkena alat
gali (cangkul, balencong
dll.) akibat jarak antar
penggali terlalu dekat,
e. bahaya akibat lereng galian
longsor,
f. kecelakaan akibat
operasional alat berat baik
di tempat lokasi galian,
transportasi maupun di
tempat pembuangan.
g. Kecelakaan akibat
tumpukan bahan galian
yang akan digunakan untuk
timbunan.
4 Timbunan a. Gangguan kesehatan
akibat kondisi kerja secara
umum,
b. terluka akibat kondisi dan
penggunaan meteran yang
salah,
c. kecelakaan akibat
pengaturan lalu lintas
kurang baik,
d. kecelakaan akibat jenis dan
cara penggunaan peralatan
salah
e. Kecelakaan akibat
pengaturan lalu lintas
kurang baik,
f. Kecelakaan akibat
operasional alat berat di
tempat lokasi pemadatan,
5 Penyiapan Badan Jalan a. Gangguan kesehatan
akibat kondisi kerja secara
umum,
b. terluka akibat kondisi dan
penggunaan meteran yang
salah,
c. kecelakaan akibat
pengaturan lalu lintas
kurang baik,
d. kecelakaan akibat jenis dan
cara penggunaan peralatan
salah
e. Kecelakaan akibat
pengaturan lalu lintas
kurang baik,
f. Kecelakaan akibat
operasional alat berat di
tempalokasi pemadatan,
g. Kecelakaan akibat metode
penimbunan pada jalan
tanjakan.
h. Gangguan kesehatan
akibat debu yang timbul
saat penyiraman
6 Perkerasan Berbutir a. Terjadi iritasi pada kulit
dan paru-paru
akibat debu agregat yang
kering .
b. Terjadi kecelakaan pada
saat dumptruck
menurunkan agregat
c. Terluka oleh mesin
penghampar
karena pengoperasian
tidak benar
d. Terjadi kecelakaan akibat
penimbunan material
sebelum dihampar
e. Terjadi kecelakaan dalam
pengoperasian alat
pemadat
f. Terjadi gangguan lalu
lintas kendaraan
7 Perkerasan Beton Semen a. Terjadi iritasi pada kulit
dan paru-paru
akibat debu agregat yang
kering .
b. Terjadi kecelakaan pada
saat truck mixer
menurunkan beton
readymix.
c. Terluka oleh mesin
pengaduk
semen karena pengoper
asian tidak benar
d. Kecelakaan akibat
tergores/tersayat dalam
proses pabrikasi baja
tulangan
e. Terjadi kecelakaan dalam
pengoperasian alat
pengecoran
f. Terjadi gangguan lalu
lintas kendaraan
8 Perkerasan Aspal a. Terluka oleh percikan
aspal panas
b. Terjadi iritasi pada mata,
kulit dan paru-paru
c. Terjadi kecelakaan dalam
pengoperasian alat
penghampar
d. Terjadi gangguan lalu
lintas kendaraan
9 Pasangan Batu a. Kecelakaan akibat
pengukuran yang
dilakukan di jalan raya,
b. Luka akibat kena pukul
palu, luka akibat kena
gergaji,
c. luka akibat kena paku.
d. Potensi bahaya akibat
pipa gas, pipa air, dan
konduktor listrik, yang
terkena galian,
e. Kecelakaan akibat terkena
cangkul/alat penggali lain
dari sesama pekerja,
f. Terkena cangkul sendiri/
luka akibat lainnya jika
penggalian dilakukan
malam hari,
g. Runtuhnya lereng galian,
h. Terpeleset pada saat
menggali,
i. Tertimpa benda jatuh dari
atas,
j. Potensi kecelakaan akibat
penggalian menggunakan
mesin penggali/
Excavator,
k. Bahaya terperosok ke
tempat penggalian,
l. Bahaya akibat genangan
air di tempat galian.
m. Kena setrum,
n. Kaki tergenang air/lecet,
o. Runtuhnya dinding,
p. Terpeleset pada saat
menurunkan slang
pompa,
q. Genangan air hasil
pemompaan.
r. Bahaya akibat bahan-
bahan dan alat yang akan
dipakai,
s. Bahaya akibat genangan
air.
t. Luka karena tertimpa
batu,
u. Debu dari campuran
agregat, semen dan air,
v. Luka tangan/kaki karena
adukan.
w. Potensi longsor dari tanah
timbunan,
x. Potensi kecelakaan akibat
alat penimbun,
y. Potensi kecelakaan akibat
alat pemadat dengan
menggunakan mesin,
z. Potensi luka akibat
cangkul/peralatan
sejenisnya untuk
penimbunan dan
pemadatan cara manual.
10 Besi Tulangan a. Bahaya akibat besi yang
menjorok keluar
b. Bahaya pada saat
pemotongan besi
c. Bahaya iritasi pada kulit
dan paru-paru akibat
pemotongan besi
Catatan : Disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang ada dan untuk jenis pekerjaan lain yang tidak tercantum dapat diisi sendiri.

Dibuat oleh,

PJT (Penanggungjawab Teknis

Anda mungkin juga menyukai