Anda di halaman 1dari 43

RENCANA KESELAMATAN

KONSTRUKSI
(RKK)

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
B. Perencanaan keselamatan konstruksi
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan peraturan perundangan
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber Daya
C.2.Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan Operasi
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. Tinjauan manajemen
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : TOMY RAHMADANI
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk : CV. PUTRA PRATAMA MANDIRI
dan atas nama
dalam rangka pengadaan Pekerjaan Pembangunan Bangunan Gedung Tempat Kerja Lainnya -
Pembangunan Kantor Resort KPH Bukit Batu Pada UPT KPHP Kahayan Tengah pada Pokja pemilihan
Paket Dinas Kehutanan UKPBJ Provinsi Kalimantan Tengah berkomitmen melaksanakan konstruksi
berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan
konstruksi:
1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;
2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)

Palangka Raya, 26 Juni 2019


CV. PUTRA PRATAMA MANDIRI
Pusat Palangka Raya

TOMY RAHMADANI
Direktur
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3

Nama Perusahaan : CV. PUTRA PRATAMA MANDIRI


Kegiatan : Pembangunan Gedung Kantor
Lokasi : Provinsi Kalimantan Tengah – Kota Palangka Raya
Tanggal dibuat : 26 Juni 2019

PENILAIAN RESIKO
TINGKA SKALA PENETAPAN PENGENDALIAN
NO JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK KEKERAPA KEPARAHA
T PRIORITAS RISIKO K3
N N
RISIKO
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A Pekerjaan Persiapan
1 Pembuatan Papan Nama  Terkena peralatan  menggunakan apd (alat
Luka
Kegiatan kerja (Palu, linggis, 1 1 1 1 pengaman diri) sesuai standar
Ringan
gergaji, parang, dll.) keselamatan
2 Land Clearing/Pembersihan  Terkena peralatan  menjaga jarak aman antara
Lokasi kerja (Palu, linggis, pekerja
gergaji, parang, dll.)  menggunakan apd (alat
Luka
1 1 1 1 pengaman diri) sesuai standar
Ringan
keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja
3 Direksi Keet/Gudang  Terkena peralatan  menjaga jarak aman antara
Peralatan kerja (Palu, linggis, pekerja
gergaji, parang, dll.)  menggunakan apd (alat
 Tertimpa material pengaman diri) sesuai standar
Luka
pekerjaan 1 1 1 1 keselamatan
Ringan
 Tertusuk paku  Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja
4 Pengukuran dan Pemasangan  Terkena peralatan  menjaga jarak aman antara
1 m’ Bouwplank kerja (Palu, linggis, pekerja
gergaji, parang, dll.)  menggunakan apd (alat
Luka
 Tertusuk paku 1 1 1 1 pengaman diri) sesuai standar
Ringan
keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja
5 Pekerjaan Pembuatan  Terkena peralatan 1 1 1 1  menjaga jarak aman antara
Jembatan Masuk kerja (Palu, linggis, pekerja
gergaji, parang, dll.)  menggunakan apd (alat
Luka
 Tertimpa material pengaman diri) sesuai standar
Ringan
pekerjaan keselamatan
 Tertusuk paku  Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja
6 K-3 & Peralatannya - - - - - - -
B Pekerjaan Tanah
1 Penggalian Tanah Biasa  Terkena peralatan  menjaga jarak aman antara
Sedalam 1 Mtr kerja (Linggis, pekerja
cangkul, dll) Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
2 Pengurugan Kembali Galian  Terkena peralatan  menjaga jarak aman antara
Tanah kerja (Linggis, pekerja
cangkul, dll)  menggunakan apd (alat pengaman
Luka diri) sesuai standar keselamatan
1 1 1 1
Ringan  Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja

3 Pengurugan Dengan Tanah  Terkena peralatan Luka 1 1 1 1  menjaga jarak aman antara
Urug kerja (Linggis, pekerja
cangkul, dll)  menggunakan apd (alat pengaman
 Tertimpa material Ringan diri) sesuai standar keselamatan
pekerjaan  Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
C Pekerjaan Beton
1 Membuat Lantai Kerja Beton  Gangguan pernafasan Luka  menjaga jarak aman antara
Mutu f’c = 7,4 MPa akibat debu material Ringan pekerja
 Terkena alat kerja  menggunakan apd (alat pengaman
 Gangguan penglihatan diri) sesuai standar keselamatan
akibat debu material 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
 Iritasi pada kulit akibat pekerja
terkena material
campuran pembuatan
beton
2 Cor Lantai Beton Mutu f’c =  Gangguan pernafasan Luka  menjaga jarak aman antara
7,4 MPa akibat debu material Ringan pekerja
 Terkena alat kerja  menggunakan apd (alat pengaman
 Gangguan penglihatan diri) sesuai standar keselamatan
akibat debu material 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
 Iritasi pada kulit akibat pekerja
terkena material
campuran pembuatan
beton
3 Acian lantai Beton  Gangguan pernafasan Luka 1 1 1 1  menjaga jarak aman antara
akibat debu material Ringan pekerja
 Terkena alat kerja  menggunakan apd (alat pengaman
 Gangguan penglihatan diri) sesuai standar keselamatan
akibat debu material
 Iritasi pada kulit akibat  Pembagian tugas yang jelas antara
terkena material pekerja
campuran pembuatan
beton

4 Membuat Pondasi Beton Bertulang


a Membuat Beton Pondasi  Gangguan pernafasan Luka  menjaga jarak aman antara
Mutu f’c = 14,5 MPa akibat debu material Ringan pekerja
 Terkena alat kerja  menggunakan apd (alat pengaman
 Gangguan penglihatan diri) sesuai standar keselamatan
akibat debu material 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
 Iritasi pada kulit akibat pekerja
terkena material
campuran pembuatan
beton
b Pembesian Dengan Besi  Terluka terkena Luka  menjaga jarak aman antara
Polos peralatan kerja Ringan pekerja
 Tertusuk, tersayat,  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
luka robek akibat diri) sesuai standar keselamatan
terkena besi  Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
c Pemasangan Bekisting Untuk  Terluka terkena Luka  menjaga jarak aman antara
Pondasi peralatan kerja Ringan pekerja
 Tertusuk, tersayat,  menggunakan apd (alat pengaman
luka robek akibat diri) sesuai standar keselamatan
terkena kayu, paku, 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
dll. pekerja

5 Membuat Sloof Beton Bertulang


a Membuat Beton Sloof Mutu  Gangguan pernafasan  menjaga jarak aman antara
f’c = 14,5 Mpa akibat debu material pekerja
 Terkena alat kerja  menggunakan apd (alat pengaman
 Gangguan penglihatan diri) sesuai standar keselamatan
Luka
akibat debu material 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
Ringan
 Iritasi pada kulit akibat pekerja
terkena material
campuran pembuatan
beton
b Pembesian Sloof Dengan  Terluka terkena  menjaga jarak aman antara
Besi Polos peralatan kerja pekerja
 Tertusuk, tersayat, Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
luka robek akibat Ringan diri) sesuai standar keselamatan
terkena besi  Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
c Pemasangan Bekisting Untuk  Terluka terkena  menjaga jarak aman antara
Sloof peralatan kerja pekerja
 Tertusuk, tersayat, luka  menggunakan apd (alat pengaman
robek akibat terkena diri) sesuai standar keselamatan
kayu, paku, dll.  Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
Luka
1 1 1 1
Ringan

6 Membuat Kolom Beton Bertulang K-1


a Membuat Beton Kolom  Gangguan pernafasan  menjaga jarak aman antara
Mutu f’c = 14,5 MPa K-1 akibat debu material pekerja
 Terkena alat kerja  menggunakan apd (alat pengaman
 Gangguan penglihatan diri) sesuai standar keselamatan
Luka
akibat debu material 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
Ringan
 Iritasi pada kulit akibat pekerja
terkena material
campuran pembuatan
beton
b Pembesian Kolom Dengan  Terluka terkena  menjaga jarak aman antara
Besi Polos K-1 peralatan kerja pekerja
 Tertusuk, tersayat, Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
luka robek akibat Ringan diri) sesuai standar keselamatan
terkena besi  Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
c Pemasangan Bekisting Untuk  Terluka terkena  menjaga jarak aman antara
Kolom K-1 peralatan kerja pekerja
 Tertusuk, tersayat,  menggunakan apd (alat pengaman
luka robek akibat diri) sesuai standar keselamatan
terkena kayu, paku,  Pembagian tugas yang jelas antara
dll. pekerja
 Tertimpa material
Luka
pekerjaan pada saat 1 1 1 1
Ringan
pemasangan bekesting

7 Membuat Kolom Beton Bertulang K-2


a Membuat Beton Kolom  Gangguan pernafasan  menjaga jarak aman antara
Mutu f’c = 14,5 MPa K-2 akibat debu material pekerja
 Terkena alat kerja  menggunakan apd (alat pengaman
 Gangguan penglihatan diri) sesuai standar keselamatan
Luka
akibat debu material 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
Ringan
 Iritasi pada kulit akibat pekerja
terkena material
campuran pembuatan
beton
b Pembesian Kolom Dengan  Terluka terkena  menjaga jarak aman antara
Besi Polos K-2 peralatan kerja pekerja
 Tertusuk, tersayat, Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
luka robek akibat Ringan diri) sesuai standar keselamatan
terkena besi  Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
c Pemasangan Bekisting Untuk  Terluka terkena  menjaga jarak aman antara
Kolom K-2 peralatan kerja pekerja
 Tertusuk, tersayat,  menggunakan apd (alat pengaman
luka robek akibat Luka diri) sesuai standar keselamatan
1 1 1 1
terkena kayu, paku, dll Ringan  Pembagian tugas yang jelas antara
 Tertimpa material pekerja
pekerjaan pada saat
pemasangan bekesting
8 Membuat Ring Balok Beton  Terluka terkena Luka 2 2 4 2  berkewajiban menerapkan
Bertulang (10 x 15) Cm, elv peralatan kerja Sedang berbagai aturan , standar untuk
+ 3.50  Tertusuk, tersayat, meningkatkan K3 dan juga harus
luka robek akibat mengawasi pekerja dalam
terkena kayu, paku, keselamatan pekerja sebagai
dll. upaya untuk menghindari terjadi
 Tertimpa material kecelakaan dan permasalahan
pekerjaan pada saat dalam proyek konstruksi dengan
pemasangan bekesting cara : mengarahkan pada pekerja
 Terjatuh pada saat untuk menggunakan peralatan dan
pemasangan bekesting pengamanan sesuai standar
 Gangguan pernafasan keselamatan
akibat debu material  menjaga jarak aman antara
 Terkena alat kerja pekerja
 Gangguan penglihatan  Pembagian tugas yang jelas antara
akibat debu material pekerja
 Iritasi pada kulit akibat
terkena material
campuran pembuatan
beton
9 Pekerjaan Plat Meja Pantry T. = 7 cm
a Membuat Beton Mutu f’c =  Gangguan pernafasan  menjaga jarak aman antara
14,5 Mpa akibat debu material pekerja
 Terkena alat kerja  menggunakan apd (alat pengaman
 Gangguan penglihatan diri) sesuai standar keselamatan
Luka
akibat debu material 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
Ringan
 Iritasi pada kulit akibat pekerja
terkena material
campuran pembuatan
beton
b Pembesian Balok Dengan  Terluka terkena  menjaga jarak aman antara
Besi Polos peralatan kerja pekerja
 Tertusuk, tersayat, Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
luka robek akibat Ringan diri) sesuai standar keselamatan
terkena besi  Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
c Pemasangan Bekisting Untuk  Terluka terkena Luka 1 1 1 1  menjaga jarak aman antara
Meja Pantry peralatan kerja Ringan pekerja
 Tertusuk, tersayat,  menggunakan apd (alat pengaman
luka robek akibat diri) sesuai standar keselamatan
terkena kayu, paku,  Pembagian tugas yang jelas antara
dll. pekerja
 Tertimpa material
pekerjaan pada saat
pemasangan bekesting
d Plesteran  Gangguan pernafasan  menjaga jarak aman antara
akibat debu material pekerja
 Terkena alat kerja  menggunakan apd (alat pengaman
 Gangguan penglihatan diri) sesuai standar keselamatan
Luka
akibat debu material 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
Ringan
 Iritasi pada kulit akibat pekerja
terkena material
campuran pembuatan
beton
e Acian  Gangguan pernafasan  menjaga jarak aman antara
akibat debu material pekerja
 Terkena alat kerja  menggunakan apd (alat pengaman
 Gangguan penglihatan diri) sesuai standar keselamatan
Luka
akibat debu material 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
Ringan
 Iritasi pada kulit akibat pekerja
terkena material
campuran pembuatan
beton
D Pekerjaan Dinding Pasangan
1 Pemasangan Dinding Batako  Gangguan pernafasan Luka 1 1 1 1  menjaga jarak aman antara
Tebal ½ Batu Campuran 1 akibat debu material Ringan pekerja
SP : 3 PP  Terkena alat kerja  menggunakan apd (alat pengaman
 Gangguan penglihatan diri) sesuai standar keselamatan
akibat debu material  Pembagian tugas yang jelas antara
 Iritasi pada kulit akibat pekerja
terkena material
campuran pembuatan
beton
 Tertimpa material
pekerjaan
2 Pemasangan Dinding Partisi  Terluka terkena  menjaga jarak aman antara
Kalsi Board Rangka Kayu peralatan kerja pekerja
Klas II  Tertusuk, tersayat, luka  menggunakan apd (alat pengaman
robek akibat terkena diri) sesuai standar keselamatan
Luka
kayu, paku, dll. 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
Ringan
 Tertimpa material pekerja
pekerjaan pada saat
pemasangan dinding
partisi
E Pekerjaan Plesteran dan Acian
1 Pemasangan Plesteran 1 SP :  Gangguan pernafasan  menjaga jarak aman antara
3 PP Tebal 15 mm. akibat debu material pekerja
 Terkena alat kerja  menggunakan apd (alat pengaman
 Gangguan penglihatan diri) sesuai standar keselamatan
akibat debu material  Pembagian tugas yang jelas antara
 Iritasi pada kulit akibat Luka pekerja
1 1 1 1
terkena material Ringan
campuran pembuatan
beton
 Tertimpa material
pekerjaan

2 Pemasangan Acian  Gangguan pernafasan Luka 1 1 1 1  menjaga jarak aman antara


akibat debu material Ringan pekerja
 Terkena alat kerja  menggunakan apd (alat pengaman
 Gangguan penglihatan diri) sesuai standar keselamatan
akibat debu material  Pembagian tugas yang jelas antara

Iritasi pada kulit akibat pekerja
terkena material
campuran pembuatan
beton
 Tertimpa material
pekerjaan
F Pekerjaan Penutup Lantai dan Penutup Dinding
1 Pemasangan Lantai Keramik  Gangguan pernafasan  menjaga jarak aman antara
Toilet Ukuran 20 cm x 20 cm akibat debu material pekerja
Unpolished  Terkena alat kerja  menggunakan apd (alat pengaman
 Gangguan penglihatan diri) sesuai standar keselamatan
akibat debu material  Pembagian tugas yang jelas antara
 Iritasi pada kulit akibat pekerja
terkena material
campuran pembuatan
beton
Luka
 Tertimpa material 1 1 1 1
Ringan
pekerjaan
 Tertusuk, tersayat, luka
robek akibat terkena
keramik, peralatan
kerja, dll.

2 Pemasangan Dinding  Gangguan pernafasan Luka 1 1 1 1  menjaga jarak aman antara


Keramik Toilet 20 cm x 25 akibat debu material Ringan pekerja
cm  Terkena alat kerja  menggunakan apd (alat pengaman
 Gangguan penglihatan diri) sesuai standar keselamatan
akibat debu material  Pembagian tugas yang jelas antara
 Iritasi pada kulit akibat pekerja
terkena material
campuran pembuatan
beton
 Tertimpa material
pekerjaan
 Tertusuk, tersayat, luka
robek akibat terkena
keramik, peralatan
kerja, dll.
G Pekerjaan Plafond
1 Pemasangan Rangka Kayu  Terluka terkena  menjaga jarak aman antara
Plafond peralatan kerja pekerja
 Tertusuk, tersayat, luka  menggunakan apd (alat pengaman
robek akibat terkena diri) sesuai standar keselamatan
Luka
kayu, paku, dll. 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
Ringan
 Tertimpa material pekerja
pekerjaan pada saat
pemasangan rangka
plafond
2 Pemasangan langit-langit  Terluka terkena  menjaga jarak aman antara
Kalci Board Ukuran peralatan kerja pekerja
(120x240x4) mm, Tebal 4  Tertusuk, tersayat, luka  menggunakan apd (alat pengaman
mm robek akibat terkena diri) sesuai standar keselamatan
kayu, paku, dll. Luka  Pembagian tugas yang jelas antara
1 1 1 1
Ringan pekerja
 Tertimpa material
pekerjaan pada saat
pemasangan rangka
plafond
3 Pemasangan List Langit-  Terluka terkena  menjaga jarak aman antara
Langit Molding peralatan kerja pekerja
 Tertusuk, tersayat, luka  menggunakan apd (alat pengaman
robek akibat terkena diri) sesuai standar keselamatan
Luka
kayu, paku, dll. 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
Ringan
 Tertimpa material pekerja
pekerjaan pada saat
pemasangan rangka
plafond
H Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap
1 Memasang Rangka Kuda-  Tertusuk, tersayat, luka  berkewajiban menerapkan
Kuda Kayu robek akibat terkena berbagai aturan , standar untuk
kayu, paku, peralatan meningkatkan K3 dan juga
kerja, dll. harus mengawasi pekerja dalam
 Tertimpa akibat keselamatan pekerja sebagai
kejatuhan material upaya untuk menghindari terjadi
pekerjaan kecelakaan dan permasalahan
 Terjatuh pada saat dalam proyek konstruksi dengan
pemasangan rangka Luka Berat 3 3 9 2 cara : mengarahkan pada pekerja
kuda-kuda untuk menggunakan peralatan
dan pengamanan sesuai standar
keselamatan
 menjaga jarak aman antara
pekerja
 Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja

2 Memasang Rangka Atap  Tertusuk, tersayat, luka Luka Berat 3 3 9 2  berkewajiban menerapkan
robek akibat terkena berbagai aturan , standar untuk
kayu, paku, peralatan meningkatkan K3 dan juga
kerja, dll. harus mengawasi pekerja dalam
 Tertimpa akibat keselamatan pekerja sebagai
kejatuhan material upaya untuk menghindari terjadi
pekerjaan kecelakaan dan permasalahan
 Terjatuh pada saat dalam proyek konstruksi dengan
pemasangan rangka cara : mengarahkan pada pekerja
atap untuk menggunakan peralatan
dan pengamanan sesuai standar
keselamatan
 menjaga jarak aman antara
pekerja
 Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja
3 Memasang Gording  Tertusuk, tersayat, luka  berkewajiban menerapkan
robek akibat terkena berbagai aturan , standar untuk
kayu, paku, peralatan meningkatkan K3 dan juga
kerja, dll. harus mengawasi pekerja dalam
 Tertimpa akibat keselamatan pekerja sebagai
kejatuhan material upaya untuk menghindari terjadi
pekerjaan kecelakaan dan permasalahan
 Terjatuh pada saat Luka Berat 3 3 9 2 dalam proyek konstruksi dengan
pemasangan gording cara : mengarahkan pada pekerja
untuk menggunakan peralatan
dan pengamanan sesuai standar
keselamatan
 menjaga jarak aman antara
pekerja

4 Pemasangan 1 m’ lisplank  Tertusuk, tersayat, luka Luka Berat 3 3 9 2  berkewajiban menerapkan


ukuran (3 x 20) cm, kayu robek akibat terkena berbagai aturan , standar untuk
kelas II kayu, paku, peralatan meningkatkan K3 dan juga
kerja, dll. harus mengawasi pekerja dalam
 Tertimpa akibat keselamatan pekerja sebagai
kejatuhan material upaya untuk menghindari terjadi
pekerjaan kecelakaan dan permasalahan
 Terjatuh pada saat dalam proyek konstruksi dengan
pemasangan lisplank cara : mengarahkan pada pekerja
untuk menggunakan peralatan
dan pengamanan sesuai standar
keselamatan
 menjaga jarak aman antara
pekerja
 Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja
5 Pemasangan Genteng Metal  Tertusuk, tersayat, luka  berkewajiban menerapkan
(Warna Cokelat) robek akibat terkena berbagai aturan , standar untuk
kayu, paku, peralatan meningkatkan K3 dan juga
kerja, dll. harus mengawasi pekerja dalam
 Tertimpa akibat keselamatan pekerja sebagai
kejatuhan material upaya untuk menghindari terjadi
pekerjaan kecelakaan dan permasalahan
 Terjatuh pada saat Luka Berat 3 3 9 2 dalam proyek konstruksi dengan
pemasangan genteng cara : mengarahkan pada pekerja
metal untuk menggunakan peralatan
dan pengamanan sesuai standar
keselamatan
 menjaga jarak aman antara
pekerja

6 Pemasangan Nok Genteng  Tertusuk, tersayat, luka Luka Berat 3 3 9 2  berkewajiban menerapkan
Metal robek akibat terkena berbagai aturan , standar untuk
kayu, paku, peralatan meningkatkan K3 dan juga
kerja, dll. harus mengawasi pekerja dalam
 Tertimpa akibat keselamatan pekerja sebagai
kejatuhan material upaya untuk menghindari terjadi
pekerjaan kecelakaan dan permasalahan
 Terjatuh pada saat dalam proyek konstruksi dengan
pemasangan nok cara : mengarahkan pada pekerja
genteng metal untuk menggunakan peralatan
dan pengamanan sesuai standar
keselamatan
 menjaga jarak aman antara
pekerja
 Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja
7 Pemasangan Kanopi Teras  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
(termasuk bahan) luka robek akibat pekerja
terkena besi, paku,  menggunakan apd (alat
peralatan kerja, dll. pengaman diri) sesuai standar
 Tertimpa akibat keselamatan
kejatuhan material  Pembagian tugas yang jelas
pekerjaan antara pekerja
Luka
 Terjatuh pada saat 2 1 2 1
Ringan
pemasangan kanopi
teras

I Pekerjaan Pintu dan Jendela


1 Pembuatan dan Pemasangan Kusen Pintu dan Kusen Jendela, Kayu Kelas II P-1
a Membuat dan Memasang  Tertusuk, tersayat, Luka 1 1 1 1  menjaga jarak aman antara
Kusen Kayu Kelas-II, P-1 luka robek akibat Ringan pekerja
terkena besi, paku,
kayu, peralatan kerja,  menggunakan apd (alat pengaman
dll. diri) sesuai standar keselamatan
 Tertimpa akibat  Pembagian tugas yang jelas antara
kejatuhan material pekerja
pekerjaan
b Pembuatan dan Pemasangan  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
Daun Pintu Panel, Kayu luka robek akibat pekerja
Kelas II, P-1 terkena besi, paku,  menggunakan apd (alat pengaman
kayu, peralatan kerja, Luka diri) sesuai standar keselamatan
1 1 1 1
dll. Ringan  Pembagian tugas yang jelas antara
 Tertimpa akibat pekerja
kejatuhan material
pekerjaan
c Memasang Kaca - Tebal 5  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
mm P-1 luka robek akibat pekerja
terkena kaca, peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja, dll. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
d Memasang Kunci Tanam  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
Biasa P-1 luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
e Memasang Engsel Pintu P-1  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
2 Pembuatan dan Pemasangan Kusen Pintu dan Kusen Jendela, Kayu Kelas II P-2
a Membuat dan Memasang  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
Kusen Kayu Kelas-II, P-2 luka robek akibat pekerja
terkena besi, paku,  menggunakan apd (alat pengaman
kayu, peralatan kerja, diri) sesuai standar keselamatan
Luka
dll. 1 2 2 2  Pembagian tugas yang jelas antara
Ringan
 Tertimpa akibat pekerja
kejatuhan material
pekerjaan

b Pembuatan dan Pemasangan  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara


Daun Pintu Panel, Kayu luka robek akibat pekerja
Kelas II, P-2 terkena besi, paku,  menggunakan apd (alat pengaman
kayu, peralatan kerja, Luka diri) sesuai standar keselamatan
1 1 1 1
dll. Ringan  Pembagian tugas yang jelas antara
 Tertimpa akibat pekerja
kejatuhan material
pekerjaan
c Memasang Kaca - Tebal 5  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
mm P-2 luka robek akibat pekerja
terkena kaca, peralatan  menggunakan apd (alat pengaman
Luka
kerja, dll. 2 2 4 2 diri) sesuai standar keselamatan
Ringan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja

d Memasang Kunci Tanam  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara


Biasa P-2 luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
e Memasang Engsel Pintu P-2  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
luka robek akibat pekerja
terkena peralatan  menggunakan apd (alat
Luka
kerja. 1 1 1 1 pengaman diri) sesuai standar
Ringan
keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja
3 Pembuatan dan Pemasangan Kusen Pintu dan Kusen Jendela, Kayu Kelas II P-3
a Membuat dan Memasang  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
Kusen Kayu Kelas-II, P-3 luka robek akibat pekerja
terkena besi, paku,  menggunakan apd (alat pengaman
kayu, peralatan kerja, diri) sesuai standar keselamatan
Luka
dll. 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
Ringan
 Tertimpa akibat pekerja
kejatuhan material
pekerjaan

b Pembuatan dan Pemasangan  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara


Daun Pintu Panel, Kayu luka robek akibat pekerja
Kelas II, P-3 terkena besi, paku,  menggunakan apd (alat pengaman
kayu, peralatan kerja, Luka diri) sesuai standar keselamatan
1 1 1 1
dll. Ringan  Pembagian tugas yang jelas antara
 Tertimpa akibat pekerja
kejatuhan material
pekerjaan
c Memasang Kaca - Tebal 5  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
mm P-3 luka robek akibat pekerja
terkena kaca, peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja, dll. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
d Memasang Kunci Tanam  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
Biasa P-3 luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
e Memasang Engsel Pintu P-3  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
luka robek akibat pekerja
terkena peralatan  menggunakan apd (alat
Luka
kerja. 1 1 1 1 pengaman diri) sesuai standar
Ringan
keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja
4 Pembuatan dan Memasang Jendela Kayu J-1
a Membuat dan Memasang  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
Kusen Jendela Kayu Kelas- luka robek akibat pekerja
II, J-1 terkena besi, paku,  menggunakan apd (alat pengaman
kayu, peralatan kerja, diri) sesuai standar keselamatan
dll. Luka  Pembagian tugas yang jelas antara
1 1 1 1
 Tertimpa akibat Ringan pekerja
kejatuhan material
pekerjaan

b Membuat dan Memasang  Tertusuk, tersayat, Luka 1 1 1 1  menjaga jarak aman antara
Daun Jendela Kaca Rangka luka robek akibat Ringan pekerja
Kayu Kelas II, J-1 terkena besi, paku,  menggunakan apd (alat pengaman
kayu, peralatan kerja, diri) sesuai standar keselamatan
dll.  Pembagian tugas yang jelas antara
 Tertimpa akibat pekerja
kejatuhan material
pekerjaan
c Memasang Kaca - Tebal 5  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
mm J-1 luka robek akibat pekerja
terkena kaca, peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja, dll. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
d Memasang Tunci Kunci Slot  Tertusuk, tersayat, luka  menjaga jarak aman antara
J-1 robek akibat terkena pekerja
peralatan kerja. Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
e Pemasangan Engsel Jendela  Tertusuk, tersayat, luka  menjaga jarak aman antara
Kupu-Kupu J-1 robek akibat terkena pekerja
peralatan kerja.  menggunakan apd (alat pengaman
diri) sesuai standar keselamatan
Luka  Pembagian tugas yang jelas antara
1 1 1 1
Ringan pekerja

f Memasang Pegangan Jendela  Tertusuk, tersayat, luka  menjaga jarak aman antara
J-1 robek akibat terkena pekerja
peralatan kerja. Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
g Pemasangan Kait Angin J-1  Tertusuk, tersayat, luka Luka 1 1 1 1  menjaga jarak aman antara
robek akibat terkena Ringan pekerja
peralatan kerja.  menggunakan apd (alat pengaman
diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
5 Pembuatan dan Memasang Jendela Kayu J-2
a Membuat dan Memasang  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
Kusen Jendela Kayu Kelas- luka robek akibat pekerja
II, J-2 terkena peralatan  menggunakan apd (alat
Luka
kerja. 1 1 1 1 pengaman diri) sesuai standar
Ringan
keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja
b Membuat dan Memasang  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
Daun Jendela Kaca Rangka luka robek akibat pekerja
Kayu Kelas II, J-2 terkena peralatan  menggunakan apd (alat
kerja. pengaman diri) sesuai standar
Luka keselamatan
1 1 1 1
Ringan  Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja

c Memasang Kaca - Tebal 5  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara


mm J-2 luka robek akibat pekerja
terkena peralatan  menggunakan apd (alat
Luka
kerja. 1 1 1 1 pengaman diri) sesuai standar
Ringan
keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja
d Memasang Tunci Kunci Slot  Tertusuk, tersayat, Luka 1 1 1 1  menjaga jarak aman antara
J-2 luka robek akibat Ringan pekerja
terkena peralatan  menggunakan apd (alat
kerja. pengaman diri) sesuai standar
keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja
e Pemasangan Engsel Jendela  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
Kupu-Kupu J-2 luka robek akibat pekerja
terkena peralatan  menggunakan apd (alat
kerja. Luka pengaman diri) sesuai standar
1 1 1 1
Ringan keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja

f Memasang Pegangan Jendela  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara


J-2 luka robek akibat pekerja
terkena peralatan  menggunakan apd (alat
kerja. Luka pengaman diri) sesuai standar
1 1 1 1
Ringan keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja

g Pemasangan Kait Angin J-2  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
luka robek akibat pekerja
terkena peralatan  menggunakan apd (alat
Luka
kerja. 1 1 1 1 pengaman diri) sesuai standar
Ringan
keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas
antara pekerja
6 Pembuatan dan Memasang Jendela Kayu Kelas-II, V-1
a Membuat dan Memasang  Tertusuk, tersayat, Luka 1 1 1 1  menjaga jarak aman antara
Kusen Jendela Kayu Kelas- luka robek akibat Ringan pekerja
II, V-1 terkena peralatan  menggunakan apd (alat pengaman
kerja. diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
b Memasang Kaca - Tebal 5  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
mm V-1 luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
J Pekerjaan Pengecatan
1 Pengecatan Tembok Baru  Gangguan pernafasan  menjaga jarak aman antara
akibat debu material pekerja
pekerjaan  menggunakan apd (alat pengaman
 Terkena alat kerja diri) sesuai standar keselamatan
Luka
 Gangguan penglihatan 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
Ringan
akibat debu material pekerja
 Iritasi pada kulit akibat
terkena material
pekerjaan pengecatan
2 Pengecatan Plafond Baru  Gangguan pernafasan  menjaga jarak aman antara
akibat debu material pekerja
pekerjaan  menggunakan apd (alat pengaman
 Terkena alat kerja diri) sesuai standar keselamatan
Luka
 Gangguan penglihatan 1 1 1 1  Pembagian tugas yang jelas antara
Ringan
akibat debu material pekerja
 Iritasi pada kulit akibat
terkena material
pekerjaan pengecatan
3 Pengecatan Bidang Kayu  Gangguan pernafasan Luka 1 1 1 1  menjaga jarak aman antara
Baru (1 Lapis Plamur, 1 akibat debu material Ringan pekerja
Lapis Cat Dasar, 2 Lapis Cat pekerjaan  menggunakan apd (alat pengaman
Penutup)  Terkena alat kerja diri) sesuai standar keselamatan
 Gangguan penglihatan  Pembagian tugas yang jelas antara
akibat debu material pekerja
 Iritasi pada kulit akibat
terkena material
pekerjaan pengecatan
K Pekerjaan Sanitasi dan Drainase
1 Pemasangan Closet Jongkok  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
2 Pemasangan Bak Cuci  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
Stainless luka robek akibat pekerja
Luka
terkena peralatan 1 1 1 1  menggunakan apd (alat pengaman
Ringan
kerja. diri) sesuai standar keselamatan

3 Pemasangan Pipa PVC Tipe  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
AW Ø 3/4” luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
4 Pemasangan Pipa PVC Tipe  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
AW Ø 2” Air Bekas luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
5 Pemasangan Pipa PVC Tipe  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
AW Ø 4” Air Kotor luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
6 Pemasangan Bak Mandi  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
Fiber Glass Uk. 50 x 50 Cm luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
7 Pemasangan Floor Drain  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
8 Pemasangan Septictank +  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
Resapan luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
9 Pemasangan 1 Buah Kran Ø  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
½” atau 3/4” luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
10 Pemasangan 1 Buah Kran Ø  Tertusuk, tersayat, Luka 1 1 1 1  menjaga jarak aman antara
½” atau 3/4” bak cuci luka robek akibat pekerja
terkena peralatan  menggunakan apd (alat pengaman
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
L  Pekerjaan Elektrikal
1 Stop Kontak + Instalasi  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
2 Schakelar (Seri)  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
luka robek akibat pekerja
Luka
terkena peralatan 1 1 1 1  menggunakan apd (alat pengaman
Ringan
kerja. diri) sesuai standar keselamatan

3 Schakelar (Ganda)  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara


luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
4 MCB  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
5 Lampu SL 20 Watt  Tertusuk, tersayat, Luka 1 1 1 1  menjaga jarak aman antara
luka robek akibat Ringan pekerja
terkena peralatan  menggunakan apd (alat pengaman
kerja. diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja
6 Titik Lampu + Instalasi  Tertusuk, tersayat,  menjaga jarak aman antara
luka robek akibat pekerja
terkena peralatan Luka  menggunakan apd (alat pengaman
1 1 1 1
kerja. Ringan diri) sesuai standar keselamatan
 Pembagian tugas yang jelas antara
pekerja

Keterangan Penilaian Risiko K3


Kekerapan Keparahan Tingkat Risiko Skala Prioritas
Nilai 1= Jarang Terjadi Nilai 1= Luka Ringan Nilai 1 - 2 = Risiko rendah Nilai 1 = Rendah
Nilai 2= Kadang-Kadang Terjadi Nilai 2= Luka Sedang Nilai 3 - 4 = Risiko sedang Nilai 2 = Sedang
Nilai 3= Sering Terjadi Nilai 3= Luka Berat, cacat, kematian Nilai 6 - 9 = Risiko tinggi Nilai 3 = Tinggi

Dibuat oleh,

TOMY RAHMADANI
Direktur
TABEl 2. PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3
Nama Perusahaan : CV. PUTRA PRATAMA MANDIRI
Kegiatan : Pembangunan Gedung Kantor
Lokasi : Provinsi Kalimantan Tengah – Kota Palangka Raya
Tanggal dibuat : 26 Juni 2019

SASARAN KHUSUS PROGRAM


PENGENDA
INDIKATOR BIAYA
NO JENIS/TIPE PEKERJAAN LIAN TOLOK SUMBER JANGKA MONITORIN PENANGGU
URAIAN PENCAPAIA (Rp)
RISIKO UKUR DAYA WAKTU G NG JAWAB
N
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
A Pekerjaan Persiapan  Penyiapan  Seluruh  Penggunaan  Bahan  Sebelum  terpasang  Checklist  Pengawas / Sesuai
1 Pembuatan Papan Nama Kegiatan Perlengkapa pekerjaan metode (peralatan bekerja sesuai  Evaluasi petugas perhitungan
2 Land Clearing/Pembersihan n K3 dipastikan kerja, dll harus hasil terkait Analisa K3
Lokasi
3 Direksi Keet/Gudang Peralatan  Penggunaan memenuhi memenuhi yang terkait) sudah gambar dan penyuluhan /  Quality (terlampir)
4 Pengukuran dan Pemasangan 1 m’ Perlengkapa prinsip spesifikasi) SDM sesuai lengkap spesifikasi pelatihan Engineering
Bouwplank n Safety keselamatan  Sesuai dengan  Sesuai  Tertib  Disediakan  Petugas K3,
5 Pekerjaan Pembuatan Jembatan yang sesuai  Tersedianya dengan kebutuhan jadwal melaksanaka petugas yang unit
Masuk  Menyusun metode metode yang  Dokumen pelaksanaa n sesuai melakukan pelatihan /
6 K-3 & Peralatannya instruksi  Tersedianya telah (manual n metode pengawasan HRD
B Pekerjaan Tanah kerja instruksi kerja ditetapkan instruction /  Tertib selama  Inspektor K3
1 Penggalian Tanah Biasa Sedalam
 Penyesuaian  Seluruh lokasi  Sesuai petunjuk melaksanaka pekerjaan / petugas
1 Mtr
instruksi Pekerjaan dengan kerja) n petunjuk galian pengawas
2 Pengurugan Kembali Galian
kerja diberikan instruksi  Dokumen kerja berlangsung pelaksanaan
Tanah
3 Pengurugan Dengan Tanah Urug terhadap rambu dan kerja petunjuk  100% sesuai pekerjaan
C Pekerjaan Beton jenis barikade  Rambu dan kerja standar
1 Membuat Lantai Kerja Beton pekerjaan standar barikade  Rambu dan  100% lulus
Mutu f’c = 7,4 MPa  Menggunaka  Seluruh standar barikade dan paham
2 Cor Lantai Beton Mutu f’c = 7,4 n metode pekerja terkait (dicari SDM sesuai  100% sesuai
MPa kerja yang telah contoh dari dengan standar
sesuai mengikuti jasa marga, kebutuhan
3 Acian lantai Beton
terhadap pelatihan dan NFPA)  Instruktur,
4 Membuat Pondasi Beton jenis penyuluhan  Lulus tes program,
Bertulang pekerjaan  Seluruh dan paham materi/modu
a Membuat Beton Pondasi Mutu f’c  Instruksi pekerja mengenai l, tes
= 14,5 MPa terhadap menggunakan sistem pemahaman,
b Pembesian Dengan Besi Polos pekerja APD standar keselamatan dan peserta
c Pemasangan Bekisting Untuk  Penyampaia seluruh jenis  Sebelum
Pondasi n informasi pekerjaan bekerja
5 Membuat Sloof Beton Bertulang
setiap  SNI helm, harus sudah
a Membuat Beton Sloof Mutu f’c =
melaksanaka masker dan lengkap
14,5 Mpa
n kegiatan sepatu
b Pembesian Sloof Dengan Besi
 Menggunaka (dicari
Polos
c Pemasangan Bekisting Untuk n Rambu jumlah
Sloof pekerja)
6 Membuat Kolom Beton Bertulang Peringatan
K-1 dan Barikade
a Membuat Beton Kolom Mutu f’c  Melakukan
= 14,5 MPa K-1 pelatihan
b Pembesian Kolom Dengan Besi kepada
Polos K-1 pekerja
c Pemasangan Bekisting Untuk  Penggunaan
Kolom K-1 APD yang
7 Membuat Kolom Beton Bertulang sesuai
K-2
a Membuat Beton Kolom Mutu f’c
= 14,5 MPa K-2

b Pembesian Kolom Dengan Besi


Polos K-2
c Pemasangan Bekisting Untuk
Kolom K-2
8 Membuat Ring Balok Beton
Bertulang (10 x 15) Cm, elv +
3.50
9 Pekerjaan Plat Meja Pantry T. = 7
cm
a Membuat Beton Mutu f’c = 14,5
Mpa
b Pembesian Balok Dengan Besi
Polos
c Pemasangan Bekisting Untuk
Meja Pantry
d Plesteran

e Acian
D Pekerjaan Dinding Pasangan
1 Pemasangan Dinding Batako
Tebal ½ Batu Campuran 1 SP : 3
PP
2 Pemasangan Dinding Partisi Kalsi
Board Rangka Kayu Klas II

E Pekerjaan Plesteran dan Acian


1 Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP
Tebal 15 mm.
2 Pemasangan Acian

F Pekerjaan Penutup Lantai dan


Penutup Dinding
1 Pemasangan Lantai Keramik
Toilet Ukuran 20 cm x 20 cm
Unpolished
2 Pemasangan Dinding Keramik
Toilet 20 cm x 25 cm
G Pekerjaan Plafond
1 Pemasangan Rangka Kayu
Plafond
2 Pemasangan langit-langit Kalci
Board Ukuran (120x240x4) mm,
Tebal 4 mm
3 Pemasangan List Langit-Langit
Molding
H Pekerjaan Rangka dan Penutup
Atap

1 Memasang Rangka Kuda-Kuda


Kayu
2 Memasang Rangka Atap
3 Memasang Gording
4 Pemasangan 1 m’ lisplank ukuran
(3 x 20) cm, kayu kelas II
5 Pemasangan Genteng Metal
(Warna Cokelat)
6 Pemasangan Nok Genteng Metal
7 Pemasangan Kanopi Teras
(termasuk bahan)

I Pekerjaan Pintu dan Jendela


1 Pembuatan dan Pemasangan
Kusen Pintu dan Kusen Jendela,
Kayu Kelas II P-1
a Membuat dan Memasang Kusen
Kayu Kelas-II, P-1
b Pembuatan dan Pemasangan Daun
Pintu Panel, Kayu Kelas II, P-1
c Memasang Kaca - Tebal 5 mm P-
1
d Memasang Kunci Tanam Biasa P-
1
e Memasang Engsel Pintu P-1
2 Pembuatan dan Pemasangan
Kusen Pintu dan Kusen Jendela,
Kayu Kelas II P-2
a Membuat dan Memasang Kusen
Kayu Kelas-II, P-2
b Pembuatan dan Pemasangan Daun
Pintu Panel, Kayu Kelas II, P-2
c Memasang Kaca - Tebal 5 mm P-
2
d Memasang Kunci Tanam Biasa P-
2
e Memasang Engsel Pintu P-2
3 Pembuatan dan Pemasangan
Kusen Pintu dan Kusen Jendela,
Kayu Kelas II P-3
a Membuat dan Memasang Kusen
Kayu Kelas-II, P-3
b Pembuatan dan Pemasangan Daun
Pintu Panel, Kayu Kelas II, P-3
c Memasang Kaca - Tebal 5 mm P-
3
d Memasang Kunci Tanam Biasa P-
3
e Memasang Engsel Pintu P-3
4 Pembuatan dan Memasang
Jendela Kayu J-1
a Membuat dan Memasang Kusen
Jendela Kayu Kelas-II, J-1
b Membuat dan Memasang Daun
Jendela Kaca Rangka Kayu Kelas
II, J-1
c Memasang Kaca - Tebal 5 mm J-1
d Memasang Tunci Kunci Slot J-1
e Pemasangan Engsel Jendela
Kupu-Kupu J-1
f Memasang Pegangan Jendela J-1
g Pemasangan Kait Angin J-1
5 Pembuatan dan Memasang
Jendela Kayu J-2
a Membuat dan Memasang Kusen
Jendela Kayu Kelas-II, J-2
b Membuat dan Memasang Daun
Jendela Kaca Rangka Kayu Kelas
II, J-2
c Memasang Kaca - Tebal 5 mm J-2
d Memasang Tunci Kunci Slot J-2
e Pemasangan Engsel Jendela
Kupu-Kupu J-2
f Memasang Pegangan Jendela J-2
g Pemasangan Kait Angin J-2
6 Pembuatan dan Memasang
Jendela Kayu Kelas-II, V-1
a Membuat dan Memasang Kusen
Jendela Kayu Kelas-II, V-1
b Memasang Kaca - Tebal 5 mm V-
1
J Pekerjaan Pengecatan
1 Pengecatan Tembok Baru
2 Pengecatan Plafond Baru
3 Pengecatan Bidang Kayu Baru (1
Lapis Plamur, 1 Lapis Cat Dasar,
2 Lapis Cat Penutup)
K Pekerjaan Sanitasi dan
Drainase
1 Pemasangan Closet Jongkok
2 Pemasangan Bak Cuci Stainless
3 Pemasangan Pipa PVC Tipe AW
Ø 3/4”
4 Pemasangan Pipa PVC Tipe AW
Ø 2” Air Bekas
5 Pemasangan Pipa PVC Tipe AW
Ø 4” Air Kotor
6 Pemasangan Bak Mandi Fiber
Glass Uk. 50 x 50 Cm
7 Pemasangan Floor Drain
8 Pemasangan Septictank +
Resapan
9 Pemasangan 1 Buah Kran Ø ½”
atau 3/4”

10 Pemasangan 1 Buah Kran Ø ½”


atau 3/4” bak cuci
L Pekerjaan Elektrikal
1 Stop Kontak + Instalasi
2 Schakelar (Seri)
3 Schakelar (Ganda)
4 MCB
5 Lampu SL 20 Watt
6 Titik Lampu + Instalasi

Dibuat oleh,

TOMY RAHMADANI
Direktur
PEMENUHAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PERSYARATAN YANG LAIN

Daftar Peraturan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang akan dipenuhi dalam
melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Keputusan bersama Menaker-PU N0. 174/MEN/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada
Kegiatan Konstruksi
3. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
4. Permenaker No.5 Tahun 1996 tentang Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
5. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
6. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga-kerjaan
7. Permen PU No.09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen K3 konstruksi

Dan Ketentuan Lainnya yang meliputi Kegiatan pekerjaan Konstruksi yang berlaku
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03/1978 tentang Persyaratan, Wewenang, Kewajiban Pegawai
Pengawas K3 dan Ahli K3
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per 04/Men/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukkan Ahli Keselamatan Kerja
3. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta
Penerangan Dalam Tempat Kerja
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. Per.O2/Men/L980 tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. Per.Ol/Men/1989 tentang Kualifikasi Dan
Syarat-Syarat Operator Keran Angkat
6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.02/1986 tentang Biaya Pemeriksaan & Pengawasan K3 di
Perusahaan
7. Surat Edaran Dirjen Binawas No. 05/Bw/1997 tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri

SASARAN K3 DAN PROGRAM K3


Sasaran K3
1) Zero Accident
2) Meninggal / Cacat Tetap (0%)
3) Kehilangan Jam Kerja akibat Kecelakaan kerja maksimal 1 %
4) Kehilangan jam kerja akibat sakit maksimal 5 %

Pemahaman Dan Kesadaran K3 Seluruh Karyawan


1) Penggunaan APD 95 %
2) Laporan kerja K3 minimal 1 kali dalam sebulan

Program K3
1) Mengidentifikasi dan membuat analisa Bahaya dan Resiko setiap pekerjaan.
2) Mengawasi setiap pekerjaan beresiko tinggi dengan dikeluarkannya Surat Ijin Kerja
3) Melakukan Safety Briefing di setiap awal bekerja kepada seluruh pengawas dan pekerja.
4) Melakukan Safety Patroli dan Inspeksi terhadap Lokasi Kerja, Metode dan Peralatan Kerja.
5) Membuat metode pengamanan dan pengawasan terhadap alat selama bekerja, khususnya alat angkat,
angkut dan muat.
6) Penyediaan alat dan pendukung keselamatan kerja (Rambu-rambu, APD, Pemadam kebakaran, P3K).
7) Membatasi kerja lembur
8) Pemeriksaan kesehatan setiap pekerja beresiko tinqgi ( secara periodik )
9) Menyediakan Alat Pelindung Diri sesuai kebutuhan
10) Meningkatkan kedisiplinan terhadap pemakaian APD melalui inspeksi dan punishment (bila
diperlukan) Mensosialisasikan Perundang-undangan dan Peraturan K3
11) Memberikan training / pelatihan internal yang berhubungan dengan kesadaran K3

Organisasi K3
Penyedia Jasa Konstruksi harus menugaskan secara khusus Ahli K3 dan tenaga K3 untuk setiap proyek
yang dilaksanakan. Tenaga K3 tersebut harus masuk dalam struktur organisasi pelaksanaan konstruksi
setiap proyek, dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Petugas keselamatan dan kesehatan kerja harus bekerja secara penuh (full-time) untuk mengurus dan
menyelenggarakan keselamatan dan kesehatan kerja.
2) Pengurus dan Penyedia Jasa yang mengelola pekerjaan dengan mempekerjakan pekerja dengan
jumlah minimal 100 orang atau kondisi dari sifat proyek memang memerlukan, diwajibkan
membentuk unit pembina K3.
3) struktural dari organisasi penyedia jasa yang dikelola oleh pengurus atau penyedia jasa.
4) Petugas keselamatan dan kesehatan kerja tersebut bersama-sama dengan panitia pembina keselamatan
kerja ini bekerja sebaik-baiknya, dibawah koordinasi pengurus atau Penyedia Jasa, serta bertanggung
jawab kepada pemimpin proyek.
5) Penyedia jasa harus mekukan hal-hal sebagai berikut :
 Memberikan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja fasilitas-fasilitas dalam
melaksanakan tugas mereka.
 Berkonsultasi dengan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja dalam segala hal yang
berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja dalam proyek.
 Mengambil langkah-langkah praktis untuk memberi efek pada rekomendasi dari panitia pembina
keselamatan dan kesehatan kerja.

SKEMA ORGANISASI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Laporan Kecelakaan
Salah satu tugas pelaksana K3 adalah melakukan pencatatan atas kejadian yang terkait dengan K3,
dimana :
1) Setiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan kepada Instansi
yang terkait.
2) Laporan tersebut harus meliputi statistik yang akan menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
 Menunjukkan catatan kecelakaan dari setiap kegiatan kerja, pekerja masingmasing dan,
 Menunjukkan gambaran kecelakaan-kecelakaan dan sebab-sebabnya.

Keselamatan Kerja Dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Organisasi untuk keadaan darurat dan pertolongan pertama pada kecelakaan harus dibuat
sebelumnya untuk setiap proyek yang meliputi seluruh pegawai/petugas pertolongan pertama
pada kecelakaan dan peralatan, alat-alat komunikasi dan alat-alat lain serta jalur transportasi,
dimana :
1) Tenaga kerja harus diperiksa kesehatannya.
 Sebelum atau beberapa saat setelah memasuki masa kerja pertama kali (pemeriksaan
kesehatan sebelum masuk kerja dengan penekanan pada kesehatan fisik dan kesehatan
individu),
 Secara berkala, sesuai dengan risiko-risiko yang ada pada pekerjaan tersebut.
2) Tenaga kerja di bawah umur 18 tahun harus mendapat pengawasan kesehatan khusus, meliputi
pemeriksaan kembali atas kesehatannya secara teratur. Data yang diperoleh dari pemeriksaan
kesehatan harus dicatat dan disimpan untuk referensi.
3) Pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang tiba-tiba, harus dilakukan oleh
Dokter, Juru Rawat atau seorang yang terdidik dalam pertolongan pertama pada kecelakaan
(PPPK).
4) Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan yang memadai, harus disediakan di tempat
kerja dan dijaga agar tidak dikotori oleh debu, kelembaban udara dan lain-lain.
5) Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit dengan obat untuk kompres,
perban, antiseptik, plester, gunting dan perlengkapan gigitan ular.
6) Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus tidak berisi benda-benda lain selain
alat-alat PPPK yang diperlukan dalam keadaan darurat.
7) Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus berisi keterangan-keterangan/instruksi yang mudah
dan jelas sehingga mudah dimengerti. Isi dari kotak obat-obatan dan alat PPPK harus diperiksa
secara teratur dan harus dijaga supaya tetap berisi (tidak boleh kosong).
8) Kereta untuk mengangkat orang sakit (tandu) harus selalu tersedia. Jika tenaga kerja dipekerjakan
di bawah tanah atau pada keadaan lain, alat penyelamat harus selalu tersedia di dekat tempat
mereka bekerja.
9) Jika tenaga kerja dipekerjakan di tempat-tempat yang menyebabkan adanya risiko tenggelam atau
keracunan, alat-alat penyelematan harus selalu tersedia di dekat tempat mereka bekerja.
10) Persiapan-persiapan harus dilakukan untuk memungkinkan mengangkut dengan cepat, jika
diperlukan untuk petugas yang sakit atau mengalami kecelakaan ke rumah sakit atau tempat
berobat lainnya.
11) Petunjuk/informasi harus diumumkan/ditempel di tempat yang baik dan strategis yang
memberitahukan antara lain :
 Tempat yang terdekat dengan kotak obat-obatan, alat-alat PPPK, ruang PPPK, ambulans, tandu
untuk orang sakit, dan tempat dimana dapat dicari petugas K3.
 Tempat telepon terdekat untuk menelepon/memanggil ambulans, nomor telepon dan nama
orang yang bertugas dan lain-lain.
 Nama, alamat, nomor telepon Dokter, rumah sakit dan tempat penolong yang dapat segera
dihubungi dalam keadaan darurat.

Pembiayaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


1) Biaya operasional kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah diantisipasi sejak
dini yaitu pada saat Pengguna Jasa mempersiapkan pembuatan desain dan perkiraan biaya
suatu proyek.
2) Sehingga pada saat pelelangan menjadi salah satu item pekerjaan yang perlu menjadi bagian
evaluasi dalam penetapan pemenang lelang. Selanjutnya Penyedia Jasa harus melaksanakan
prinsip-prinsip kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja termasuk penyediaan prasarana,
sumberdaya manusia dan pembiayaan untuk kegiatan tersebut dengan biaya yang wajar, oleh
karena itu baik Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa perlu memahami prinsip-prinsip keselamatan
dan kesehatan kerja ini agar dapat melakukan langkah persiapan, pelaksanaan dan
pengawasannya.

K3 Kantor Lapangan Dan Fasilitasnya


1) Fasilitas Pencucian.
Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas pencucian yang memadai dan sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukan untuk seluruh pekerja konstruksi. Fasilitas pencucian termasuk penyediaan air panas dan zat
pembersih untuk kondisi berikut ini:
 Jika pekerja beresiko terpapar kontaminasi kulit yang diakibatkan oleh zat beracun, zat yang
menyebabkan infeksi dan iritasi atau zat sensitif lainnya;
 Jika pekerja menangani bahan yang sulit dicuci dari kulit jika menggunakan air dingin;
 Jika pekerja harus membersihkan seluruh badannya;
 Jika pekerja terpapar pada kondisi panas atau dingin yang berlebih, atau bekerja pada kondisi basah
yang tidak biasa sehingga menyebabkan para pekerja harus membersihkan seluruh badannya, maka
Penyedia Jasa harus menyediakan pancuran air (shower) dengan jumlah yang memadai.
 Untuk kondisi normal, Penyedia Jasa harus menyediakan pancuran air untuk mandi dengan jumlah
sekurang-kurangnya satu untuk setiap 15 orang.
2) Fasilitas Sanitasi
 Penyedia Jasa harus menyediakan toilet yang memadai baik toilet khusus pria maupun toilet khusus
wanita yang diperkerjakan di dalam atau di sekitar tempat kerja.
 Jika Penyedia Jasa mempekerjakan lebih dari 15 orang tenaga kerja, maka persyaratan minimumnya
adalah:
 Satu peturasan untuk jumlah pekerja 15 orang, apabila jumlah pekerja lebih dari 15 orang sampai
dengan tambahan 30 orang maka harus ditambah satu peturasan;
 Satu kloset untuk jumlah pekerja kurang dari 15 orang, apabila jumlah pekerja lebih dari 15 orang
sampai dengan tambahan 30 orang maka harus ditambah satu kloset.
 Jika Penyedia Jasa mempekerjakan wanita, toilet harus disertai fasilitas pembuangan pembalut wanita.
 Toilet pria dan wanita harus dipisahkan dengan dinding tertutup penuh. Toilet harus mudah diakses,
mempunyai penerangan dan ventilasi yang cukup, dan terlindung dari cuaca. Jika toilet berada di luar,
harus disediakan jalur jalan kaki yang baik dengan penerangan yang memadai di sepanjang jalur
tersebut. Toilet harus dibuat dan ditempatkan sedemikian rupa sehinga dapat menjaga privasi orang
yang menggunakannya dan terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan.
 Penyedia Jasa dapat menyediakan satu toilet jika: setiap jumlah pria dan setiap jumlah wanita kurang
dari 10 orang; toilet benar-benar tertutup; mempunyai kunci dalam; tersedia fasilitas pembuangan
pembalut wanita; tidak terdapat urinal di dalam toilet tersebut.
3) Air Minum
Penyedia Jasa harus menyediakan pasokan air minum yang memadai bagi seluruh pekerja dengan
persyaratan:
 Mudah diakses oleh seluruh pekerja dan diberi label yang jelas sebagai air minum;
 Kontainer untuk air minum harus memenuhi standar kesehatan yang berlaku;
 Jika disimpan dalam kontainer, kontainer harus: bersih dan terlindungi dari kontaminasi dan panas;
harus dikosongkan dan diisi air minum setiap hari dari sumber yang memenuhi standar kesehatan.
4) Fasilitas Pertolongan Pertama pada Kecelakaan(P3K)
 Peralatan P3K harus tersedia dalam seluruh kendaraan konstruksi dan di tempat kerja.
 Di tempat kerja harus selalu terdapat pekerja yang sudah terlatih dan/atau bertanggung jawab dalam
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
5) Akomodasi untuk Makan dan Baju
 Akomodasi yang memadai bagi pekerja harus disediakan oleh Penyedia Jasa sebagai tempat untuk
makan, istirahat, dan perlindungan dari cuaca.
 Akomodasi tersebut harus mempunyai lantai yang bersih, dilengkapi meja dan kursi, serta furnitur
lainnya untuk menjamin tersedianya tempat istirahat makan dan perlindungan dari cuaca.
 Tempat sampah harus disediakan, dikosongkan dan dibersihkan secara periodik.
 Tempat ganti baju untuk pekerja dan tempat penyimpanan pakaian yang tidak digunakan selama
bekerja harus disediakan. Setiap pekerja harus disediakan lemari penyimpan pakaian (locker).
6) Penerangan
 Penerangan harus disediakan di seluruh tempat kerja, termasuk di ruangan, jalan, jalan penghubung,
tangga dan gang. Semua penerangan harus dapat dinyalakan ketika setiap orang melewati atau
menggunakannya.
 Penerangan tambahan harus disediakan untuk pekerjaan detil, proses berbahaya, atau jika
menggunakan mesin.

PENGENDALIAN OPERASIONAL
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian pada Tabel diantaranya :
1) Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam Struktur Organisasi K3 beserta
Uraian Tugas;
2) Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh Tabel
3) Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4) Program – program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada contoh Tabel
5) Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6) Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada contoh Tabel
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung
Jawab.

PEMERIKSAAN DAN EVALUASI KINERJA K3


Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan pada
bagian D. (Pengendalian Operasional) berdasarkan upaya pengendalian pada bagian C. (Perencanaan
K3) sesuai dengan uraian (sasaran dan program K3).

TINJAUAN ULANG K3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan
tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan pada Sasaran dan Program K3.
Hal – hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk
diambil tindakan perbaikan.

CV. PUTRA PRATAMA MANDIRI


Pusat Palangka Raya

TOMY RAHMADANI
Direktur

Anda mungkin juga menyukai