Anda di halaman 1dari 45

PENERAPAN SMK3 PROYEK

( Disampaikan pada Acara SOSIALISASI K3 WILAYAH NAD)


Banda Aceh : 06 Mei s/d 07 Juni 2008

OLEH
Ir. Moch. Afianto Faisol
( Team Leader Paket BANDARA SIM ACEH)
PENGERTIAN
 K3 = Keselamatan & Kesehatan Kerja
 UU, Keppres, Permenaker,Peraturan
 Spesialisasi (Teknik Sipil, Medis, Hukum,
Sosial, Manajemen)
 Standar OHSAS 18001 : 1999 , 2007
DASAR HUKUM K3
(UU NO.1 Tahun 1970, tentang
Keselamatan Kerja)
Pasal 13 :
“ Barangsiapa akan memasuki sesuatu tempat
kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk
keselamatan kerja dan memakai alat-alat
perlindungan diri yang diwajibkan”

(UU No.13 Tahun 2003, tentang


Ketenaga-kerjaan)
Pasal 87 :
“Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan
POKOK2 KEBIJAKAN PEMPROV
NAD & BRR DALAM BIDANG K3

Sesuai dgn UU No I Thn 1970 ttg Keselamatan Kerja, UU No 3 Thn 1992 ttg
Jamsostek & UU No 13 Thn 2003 ttg Ketenaga-kerjaan yg dikaitkan dgn
potensi bahaya tempat kerja dlm wilayah NAD & di lingkungan Bapel BRR
NAD-Nias, maka Pemprov NAD dan Bapel BRR NAD-Nias, menyatakan
komitmen dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) sebagai
berikut :
7. K3 adalah unsur yg tidak dapat dipisahkan dari semua jenis kegiatan
kerja, sehingga Pemprov NAd & Bapel BRR NAD-Nias, akan selalu
memberi perhatian dan dukungan untuk terciptanya Keselamatan dan
2. Kesehatan Kerja dalam wilayah NAD dan lingkungan BRR NAD-Nias
Tanggung jawab untuk terwujudnya K3 terletak pada semua pemberi
kerja
a. dan pegawai
Setiap pemberi dari
kerjasemua jenjang
/ pegawai kepangkatan,
harus olehsemua
mengamankan karenanya :
pekerjaan
yang dilaksanakan sehingga aman bagi pegawai, orang lain dan
b. lingkungannya.
Penegakan aturan / syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
merupakan bagian dari pembinaan bawahan oleh pimpinan unit kerja
masing-masing.
POKO
KOK2 AKAN PEMPROV
KEB NAD &LAM BIBIDANG
EBIJ NA NG K 3
BR
BRR DA
. ti ng terkait ddeennggaann plpee aakkssaannaaaatnn
rj ji t i t t an-ketesstuuaa uu inni uuaann dd b.b ddaanngg
33 SSeem mriuuaa ppeemmaannggkkuu kkeeppeenn
. t r r salam dKK33 l
nnggaann yyaan ppeekkee aaaann wwaa bb artisipa
- i t r p iPee aakkssaannraa t
aann BlBaraddaal nn P
mmeem maaluuhh ke ke eei nn uul t i n pelak BBRRRR , t r i t
44 PPeet m
mee nn aahh rjNNaanngggg otoee berusa sis.i ssee uu uuhh aapp ssaann
AAcceehh DDaa uuss NNAADD NN aass mmaassya ya aaka ka sasannaaaann KK33
ssaannggaa m meenngghhaa aappkkaann p
AAce ; 18 Maggutunnaa ee cc pp aannya ya hhaa
cehh ddaa aam mm meenngg m mpp
eem meenn aass kkaa kkee eennaannggaann kkee
aa ddaann kkee eennaannggaann are 20 200808
KKABA
ABAPPEELL BBRR
RR
NA
NAD-NID-NIASAS
BBand
andaa
AAceh
ceh
GGUUBE
BERRNUR
NUR NNAD
AD

KU
KUNTNTOORROO
MANMANGGKUSKUSUUBR
BROOTTOO
Edaran Kabapel BRR ttg K3
No : 0241/SE.00/I/2008, Tgl 24 Jan 2008
1. Proyek yg berkualitas = proyek yg memenuhi : Sesuai kontrak,
tepat waktu & biaya, nihil kecelakaan & PAK dan prosesnya sesuai
aturan & ketentuan yang berlaku.

3. Penerapan K3 semua kegiatan yg rentan bahaya, mengancam


keselamatan, menimbulkan PAK & rugikan asset . Penerapan
diberlakukan pada pegawai Bapel, Satker maupun Kontraktor yang
menjadi rekanan BRR NAD-Nias. Pengawasan bersifat melekat
setiap jabatan.

3. Seluruh Deputi Sektoral harus mendukung & K3 jadi issue penting,


dibahas setiap pertemuan / pengawasan dilapangan serta unsur
penilaian kinerja kontraktor dan konsultan supervisi.
Edaran Kabapel BRR ttg K3
No : 0241/SE.00/I/2008, Tgl 24 Jan 2008
1. Seluruh Ka.Regional & Ka. Distrik ditugaskan memantau
penerapan K3 dilingkungannya, berikan teguran kepada Ka.Satker/
PPK bila tidak melaksanakan & jadikan K3 salah satu agenda
setiap rapat/ pengawasan

3. Pihak Satker/PPK, tidak cukup cantumkan K3 & Jamsostek saja


dalam kontrak kerja tetapi harus diawasi tiap hari dilapangan,
berikan teguran bila melanggar & K3 indikator kinerja pihak tsb.

5. Deputi Operasi ditugaskan untuk Audit K3, buat evaluasi sisdur,


lakukan sosialisasi/pelatihan, buat laporan, berikan reward

7. Semua pegawai BRR termasuk pegawai Satker/PPK, harus


dilindungi Jamsostek ( JKK, JK dan JPK)
Edaran Kabapel BRR ttg
No : 024 K3
1//SSEE..0000//II//22000088,, TTggll 2244 JJaann
1. Semua pegawai
2008
melakukan Mone2 0 0 8
Boot
3. Anggaran untuk BRRRR NNAADD--NNiiaass da
dann ppeeggaawwaaii SSaattkkeerr//PPPPKK
masing-masing vv && AAududiitt prproy
oyeekk hhaarruuss pa
pakkaaii HHeellm
m
dadann SSeeppaattuu
Kepala Badan Pela

pepellaakkssaana naaann kkeebbiijjaakkaann iinnii


ddiiaallok
okaassiikkaann da
darrii
DDIIPPAA Saattua uann KKeerrjjaa..
kkssaana
na RReehhaabbiilliittaassii ddaann
RReekkoonsnsttrruk
ukssii NNAADD--NNiiaass
TUJUAN PELAKSANAAN PROYEK
 Biaya = Efisien
 Pekerjaan = Bermutu
 Waktu = Sesuai Jadwal
 SDM, Sarana & Lingkungan = Sehat & selamat
ARAH KEBIJAKAN PEMBINAAN K3

•Aman
•S e hat
TERSELENGGARANYA •Ramah ling kung an
STANDAR •Nihil Ke c e lakaan

Peningkatan
produktifitas
Di Tempat Kerja
MENGAPA K3 PERLU
1. Keharusan Undang-Undang & Permenaker.
- UU No: 1 Thn 1970, ttg Keselamatan Kerja
- UU No. 3 Thn 1992, ttg Jaminan Sosial Tenaga Kerja
- UU No : 13 Thn 2003, ttg Ketenaga-kerjaan
- Permenaker R.I No. Per-01/MEN/1980 ttg K3 Konstruksi Bangunan
- Permenaker R.I No. Per-05/MEN/1996, ttg Sisitem Manajemen K3
- Permenaker R.I No. Kep-1135/MEN/1987, ttg Bendera K3
- Kepres R.I No.22 Thn 1993, ttg Penyakit yang timbul akibat kerja
- Permenaker R.I Lainnya
2. Keutuhan dan kebahagian keluarga.
3. Kepastian keuntungan bisnis
- Tidak ada gangguan pada proses kegiatan.
- Efisiensi biaya operasi.
- Citra Perusahaan/badan/lembaga
- Tidak ada tuntutan hukum.
4. Kerugian Sosial.
- Gangguan terhadap fasilitas umum.
- Biaya sosial yang ditanggung masyarakat
5. Kebutuhan banyak pihak, negara dan masyarakat.
ASPEK-ASPEK KEGIATAN
YANG MEMERLUKAN “ K3 “
1. PEKERJAAN & CARA KERJANYA :
- APD, Metoda yg berlaku, Cara gunakan Alat , Operasi Mesin, Rambu, Izin area,
Pelatihan pekerja, posisi tubuh, Keseriusan bekerja, dll
2. MATERIAL YANG DIGUNAKAN :
- Wadah ( Kondisi/Lebel), Gudang, P3K, Serapan Tumpahan, Cara Simpan, dll
6. MESIN /PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
- Alat pengaman, Kondisi mesin, bebas ceceran, tanda service, tombol darurat,
Instruksi pengoperasian., mobilisasi alat berat dll
9. LINGKUNGAN KERJA :
- Bebas tumpahan, Jalur bebas rintangan, penempatan barang, Penerangan,
Ventilasi, APAR,( Mudah dilihat & Kondisi), Jalur evakuasi, Polusi, Kamtibmas,dll
KECELAKAAN KERJA
 Kecelakaan timbul karena ada sebab musababnya

( Perbuatan x kondisi tdk aman )


 Perbuatan x kondisi tdk aman = Kesalahan
manusia.
 Kesalahan Manusia dipengaruhi
oleh beberapa faktor:
- Tingkat Ketrampilan / Skill
- Prosedur & Metoda kerja
- Lingkungan kerja
- Peralatan Kerja
- Adat Kebiasaan
- Ketaatan pada Peraturan dan Ketentuan yg berlaku
KECELAKAAN
KERJA
•Korban jiwa
•Kerusakan
•Kerugian
•Penderitaan
•Citra
Konsekuensi dari
Penyimpangan
Standar K3
Tanggung Jawab Kecelakaan
Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan
proyek, meliputi :
 Penyedia Jasa ( Kontraktor /Pengusaha)
 Pengawas ( Mandor, Konsultan Supervisi)
 Pekerja
 Pemberi Jasa ( Pemilik Pekerjaan /Owner )
 Pemerintah ( Disnaker )
I
DENTIFIKASI BAHAYA

 IDENTIFIKASI BAHAYA ADALAH SALAH SATU


LANGKAH DI DALAM MANAJEMEN K3 DENGAN
TUJUAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI APAKAH
BAHAYA MUNGKIN (KESERINGAN) TERJADI
DIDALAM SUATU KEGIATAN PROSES, APA AKIBAT
YANG DITIMBULKAN (TINGKAT KEPARAHAN) DAN

BAGAIMANA BAHAYA TERSEBUT BISA TERJADI
BANYAK CARA DAN PIRANTI DI DALAM IDENTIFIKASI
BAHAYA. SALAH SATU CARA ADALAH MELIHAT
KEJADIAN DARI KEGIATAN OPERASI DENGAN
MENGGUNAKAN CHECK LIST / PEMERIKSAAN /
INSPEKSI ..
Siapa & Kapan Melaksanakan K3
1. Pemerintah & DPR :
- UU, Keppres & Permenaker
- Sosialisasi, Kampanye, Pelatihan, Pengawasan
- Penghargaan dan Sanksi Hukum

2. Pemilik Pekerjaan (Perusahaan/Badan/Lembaga/Dinas)


- Owner Estimate
- Aanwijing
- Pemasukan Penawaran
- Kontrak Kerja
- Termin Pembayaran
- Penghargaan dan Sanksi
Siapa& Kapan melaksanakan K3
3. Penyedia Jasa ( Kontraktor, Konsultan)
- Penawaran ( Biaya dan Sertifikasi, Reward)
- Peraturan,prosedur,Identifikasi Bahaya,Safety Plan, SMK3 dll
- Penerapan dilokasi proyek
a. Alat Pelindung Diri sesuai jenis & kebutuhan
b. Safety Morning, Pelatihan, Kampanye dll
c. Inspeksi , Dokumentasi dll
d. Reward dan Punishment
e. Bukti pembayaran premi Jamsostek
f. Perlengkapan K3 ( Poster, Rambu, Perancah,Bendera,
Barikade, Kotak P3K, APAR, Spanduk, dll )
g. Mobilisasi Alat Berat
i. SOP terhadap operasionalisasi Alat Berat, Pesawat
Angkat/Angkut. dll
Siapa & Kapan melaksanakan K3
4. Mandor, Konsultan Supervisi :
- Mengawasi penerapan dilokasi proyek setiap waktu
- Membuat dokumentasi
- Melakukan evaluasi & perbaikan serta saran/ usul
- Memberikan contoh yg baik & pengarahan2., dll
5. Pekerja :
- Memakai APD sesuai jenis pekerjaan dgn benar
- Mematuhi dan melaksanakan K3 secara konsisten.
- Menolak metoda kerja yg tidak aman & berbahaya
- Memberikan usul, saran untuk perbaikan
6. Serikat Pekerja & Asosiasi Kontraktor :
- Melakukan advokasi K3 bagi pekerja & pengusaha
- Membantu kampanye, sosialisasi, pelatihan ttg K3
- Memperjuangkan perlindungan hukum bagi dunia usaha
Siapa & Kapan melaksanakan K3
7. Aparat Hukum:
- Mengawasi penerapan K3 sebagaimana UU & Permenaker
- Memberikan perlindungan bagi pekerja dan pengusaha
- Menjaga ketertiban unjuk rasa & kerusuhan pekerja
- Memproses tindakan hukum bagi pelanggaran K3
8 Pers ( Media cetak & Elektronik ) :
- Memberitakan penghargaan dan saksi kepada publik
- Membantu sosialisasi dan kampanye K3
- Memberikan usul, saran untuk perbaikan
9. Akademik, Cedikiawan & Komponen Masyarakat Lainnya :
- Memantau penerapan oleh Penyedia Jasa
- Membantu memberikan usul/saran untuk perbaikan
- Mematuhi UU& Permenaker yg berlaku dalam lingkungannya
RUANG LINGKUP K3
 Semua kegiatan yang menggunakan tenaga kerja dan
memiliki kerentanan terhadap kecelakaan, yang
dilaksanakan didarat, laut maupun udara.
 Jenis kegiatan, dapat berupa, antara lain :
- Konstruksi, Proyek dll
- Industri ( Pabrik, Karoseri, dll)
- Mobilisasi Alat Berat, Kenderaan, Pesawat AA dll
- Pekerjaan Instalasi ( Listrik, Sanitasi, Telkom dll)
- Penanganan limbah, Kimia dll
- Pekerjaan di kantor, rumah sakit dll
- Kegiatan Survey
- Kenderaan angkutan ( Mobil, Pesawat, Kapal dll )
- Pemadam Kebakaran, Evakuasi dll
KOMPONEN K3 YANG PERLU
PERHATIAN DIPROYEK
 APD ( Helm, Sepatu, Masker, Sarung Tangan,
Kacamata Pengaman, Body Protector, Rompi,
Safety Belt dll ), tersedia dgn cukup dan kondisi baik
sesuai jenis pek.nya
 Perlengkapan K3 ( Bendera K3, spanduk, papan
info K3, Rambu, Barikade, APAR, Obat2an P3K,
Poster, Segitiga Pengaman, Jas Hujan, lampu
malam hari dll ) tersedia dengan cukup dan sesuai
dengan jenis pekerjaan.

Alat Bantu kerja ( Perancah, Tangga, Pesawat
Angkat Angkut, Alat Berat dll ) dalam keadaan aman
dan siap pakai
KOMPONEN K3 YANG PERL U
PERHATIAN DIPROYEK
 Peralatan Kerja ( Mesin, Perkakas ) dalam keadaan
baik dan aman
 Mobilisasi alat berat, pastikan sesuai ketentuan dan

 aman bagi lingkungan.


Safety Plant & Identifikasi bahaya yang dibuat oleh
Kontraktor termasuk Safety Morning

Barak, sanitasi dan air minum pekerja yg hiegines,
 aman dan sehat
 Pembayaran premi Jamsostek & Sertifikasi
 Penanganan emergency ( No.Telp, Sisdur dll)
Pola Pelaksanaan SMK3 ( SOP, Aturan, Pedoman)
POLA PELAKSANAAN K3 PROYEK
PROSES

STRATEGI - SISDUR -KAMPANYE -PELA


IMPLEMEN - SOP - SOSIALISAS TIHAN
INPUT TASI OUTPUT

TAR
POKOK2 GET
KEBI KINER
JAKAN
JA
K3
K3

EVALUASI
& -REWARD - INSPEKSI PENE
REKOMEN -SANKSI - AUDIT RAPAN
DASI
INSPEKSI K3 DI PROYEK
INSPEKSI K3 DALAM PERMENAKER NO. 05/1996 (elemen 4.1) :
Personil --- pengalaman & keahlian cukup
Peralatan & metode --- memadai
Tindakan perbaikan
Catatan inspeksi --- dipelihara & tersedia
Penyelidikan --- dikembangkan
Hasil temuan --- dianalisa & ditinjau ulang ..

INSPEKSI K3 DALAM OHSAS 18002:2000 (klausul 4.5.1, butir d.3) :

Peralatan kerja --- harus diinspeksi


Tempat kerja --- harus diinspeksi
Verifikasi atas hasil inspeksi --- harus dilakukan
Data hasil inspeksi --- dikelola ..
PENYAKIT AKIBAT KERJA
(PAK )
 Penyakit yang terjadi akibat kerja dapat
dicegah
 Diperlukan kesadaran dan kemauan
 PAK dapat menimbulkan kelainan/cacat yang
tidak dapat dipulihkan kembali
 Kemungkinan cacat besar
 Menyebabkan hilangnya waktu kerja
 Penyakit yang timbul/terjadi adalah akibat
tindakan/perbuatan manusia berupa apa yang
dikerjakan, hasil yang dikerjakan, maupun
alat yang dipakai kerja
UPAYA DITUJUKAN
 Penyesuaian diri dengan pekerjaan
 Menghindarkan dari gangguan kesehatan
sebagai akibat pengaruh potensi bahaya
yang timbul karena pekerjaan/lingkungan
 Meningkatkan kesehatan fisik & rohani
serta kesegaran jasmani
 Memberikan pengobatan & perawatan
serta rehabilitasi
UPAYA MENCAKUP
 Pemeriksaan kesehatan awal, berkala,
khusus
 Pelayanan kesehatan
 Penanganan pencegahan &
penanggulangan keadaan darurat
 Saran & laporan perencanaan tempat
kerja, gizi kerja
 Pembinaan & pengawasan lingkungan
ETIOLOGI PENYAKIT

 Golongan fisik
 Golongan kimia
 Golongan hayati
GOLONGAN FISIK (1)

 Suara gaduh dapat menimbulkan pekak atau tuli


 Tekanan yang berubah-ubah dapat menyebabkan
penyakit caisson
 Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan penyakit heat
stroke, heat cramp, atau hyperpiera
 Suhu terlalu rendah dapat menimbulkan frostbite,
white finger diseases, trench foot, dan lain-lain
 Getaran dapat menyebabkan terganggunya sirkulasi
darah tepi dan gangguan syaraf, antara lain:
syndrome vibrasi, raynoud phenomena, white finger,
low back pain (lumbago), syndrome sciatica dll.
GOLONGAN FISIK (1)

 Penerangan lampu yang kurang dapat


merusak daya penglihatan
 Sinar infra merah dapat menyebabkan
kekeruhan lensa mata (katarak)
 Sinar ultra violet dapat menyebabkan
peradangan mata
 Radiasi sinar radio aktif dapat
menyebabkan tumor ganas, kulit, dan
sistem darah lukemia, aplastik animea
GOLONGAN KIMIA

 Gas seperti CO, H2S, HCN, amoniak dapat


menyebabkan keracunan pada tenaga kerja
 Uap diantaranya uap dari logam yang dapat
menyebabkan penyakit meradang, keracunan, dan
metal fume fever
 Larutan/zat kimia dapat menyebabkan kulit
dermatitis dan luka bakar
 Debu, penimbunan debu dalam paru-paru,
menyebabkan penyakit: silicious oleh Si2 bebas,
byssinosis disebabkan debu kapas, asbestosis
disebabkan debu asbes, stenosis disebabkan debu biji
timah, siderosis disebabkan debu Fe2O3
GOLONGAN HAYATI
(BIOLOGI)

 Cacing dapat menyebabkan


ankylostmiasis, schitosomiasis
 Serangga misalnya lebah, kutu, pinjal,
atau nyamuk dapat menularkan penyakit
malaria, filarisasi, dan lain-lain
PENCEGAHAN P A K
 Substitusi, mengganti bahan-bahan berbahaya dengan
bahan yang tidak berbahaya tanpa mengurangi hasil dan
mutu pekerjaan
 Isolasi, yaitu menjauhkan/memisahkan proses kerja
yang membahayakan/mengganggu
 Ventilasi, baik secara umum maupun secara lokal yaitu
dengan udara bersih yang dialirkan keruang kerja atau
dengan menghisap keluar
 Alat pelindung diri, alat ini dapat berbentuk topi
pelindung kepala, sarung tangan, sepatu yang dilapisi
baja bagian depan untuk menahan beban berat,masker
khusus untuk melindungi alat pernafasan terhadap debu
atau gas yang berbahaya, kaca mata khusus, dsb nys
STRES KERJA
 Stres merupakan masalah bagi kesehatan
tenaga kerja yang banyak menimbulkan
kerugian materi
 Stres merupakan suatu sindrom/kumpulan
gejala yang merupakan respon non spesifik
dari individu terhadap suatu
rangsangan/tuntutan dari lingkungannya
 Dalam lingkungan ketenagakerjaan stres
didefinisikan sebagai suatu ketidak
seimbangan yang dihayati antara tuntutan
pekerjaan dan kemampuan individu bila
kegagalan yang terjadi berdampak penting
REAKSI TUBUH
TERHADAP STRESS
 Respon psikologik, berupa gangguan jiwa (mudah
tersinggung, konsentrasi menurun, gejala
kecemasan, ketegangan, apatis maupun depresi)
 Respon perilaku, berupa perubahan perilaku
(merokok dan minuman keras, menyendiri,
selera makan, perilaku seksual, obat penenang,
agresif, antisosial, lesu kerja)
 Respon fisiologis, berupa (sistemjantung
pembuluh darah, sistem pencernaan, nyeri
punggung, sakit kepala, asma, gangguan
menstruasi, sakit pinggang, alergi)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN (P3K)

 Bukan mengambil alih tugas dari


petugas medis, melainkan usaha
darurat sebelum petugas medis
datang.
 Pertolongan pertama adalah perawatan
yang harus segera diberikan pada
orang yang mengalami cedera atau
sakit mendadak.
 Pertolongan pertama tidak melakukan
penanganan medis yang tepat, hanya
berupa pemberian bantuan sementara
PROSES P3K

 Identifikasi kerusakan yang terjadi:


seberapa serius luka yang terjadi
 Untuk pertolongan pertama itu sendiri
adalah: apa yang harus dilakukan sekarang?
Dalam suatu kedaruratan, penanggulangan
harus segera dilakukan dan untuk hal ini
memerlukan keterampilan
 Hubungi secepat mungkin bantuan: kontak
orang yang tepat. Kecepatan seseorang
mendapatkan pertolongan pertama sangat
menentukan terhadap akibat yang
didapatkannya
DASAR DASAR ENAM
TINDAKAN DARURAT
 Pernapasan buatan
 Penghentian pendarahan
 Penanggulangan renjatan (schok)
 Perawatan luka dan luka bakar
 Perawatan terkilir dan patah tulang
 Pengangkutan penderita
MANFAAT K3
A. BAGI PENYEDIA JASA (Owner )
 Mengurangi beban biaya proyek
 Mengurangi kerugian waktu akibat terlambatnya proyek
 Bukti Komitmen Lembaga pada UU & Peraturan
 Mengurangi penundaan pengadaan peralatan
 Memberikan rasa aman sehingga waktu penyerapan dana
dapat terpenuhi
 Adanya garansi terhadap terpenuhinya jadwal, mutu, biaya
dan keselamatan kerja
MANFAAT K3
B. BAGI PEKERJA
 Mendapatkan hak mengikuti program asuransi
 Menjaga pekerja tetap sehat dan produktip
 Keterampilan pekerja berkembang
 Dapat bekerja dalam keadaan tenang dan nyaman
 Tugas pekerja lebih effesien
 Ada jaminan untuk kelangsungan bekerja
 Terjalinya kerja sama antara pekerja dgn perusahaan
 TK yang mengerti K3 merupakan asset perusahaan

K-,E-R:~ -
- - -- -:- - -

- <_
MANFAAT K3
c. BAGI KONTRAKTOR
 Ada korelasi yang jelas antara program K3 dgn laba usaha
 Dengan menerapkan K3 maka kontraktor akan dapat
mengurangi biaya premi untuk asuransi
 Program K3 dapat mengurangi kehilangan waktu
pelaksanaan proyek
 Program K3 dapat meningkatkan mutu pelaksanaan proyek
 Program K3 dapat meningkatkan citra kontraktor dalam
pandangan penyedia jasa
SANKSI & REWARD K3
DALAM PROYEK
SANKSI :
 Teguran lisan
 Teguran tertulis
 Denda pada termin
 Pemutusan kontrak kerja .
REWARD :
~P"TtN"l.Jll'AV.A,,!l<iAFr.Y"P..

- Cinderamata / Piagam ~~!:!"=~ ~·i;t~,.,,,!'.~"'-~!!:!~~--'!!~''P


":.:~~-E.~1::-7::~~::·~-
~'.'.?~ii" ..

==.:...

- Bonus
- Mitra kerja dalam proyek lain
- Dsb.
SANKSI HUKUM K3
Pelanggaran dari UU No.1 Thn
1970 ttg
Keselamatan Kerja dan UU No. 13 CONTOH-CONTOH
Thn 2003 KECELAKAAN KERJA
ttg Ketenaga-kerjaan, dikenakan
sanksi :

e. Pidana = Kurungan Badan +


Denda
f. Administratif.
- Teguran -
Peringatan Tertulis
- Pembatasan Usaha -
Pembekuan
- Pencabutan Izin -
Pembatalan Kontrak
- Dll.
K3
Sukses

Terima
kasih &
Sampai
Jumpa Lagi

Anda mungkin juga menyukai