Anda di halaman 1dari 147

Metode

Pelaksanaan
LANJUTAN PEMBANGUNAN EMBUNG RAWA SARI TAHAP
III KOTA TARAKAN

TAHUN 2018
Metode Pelaksanaan

DAFTAR ISI

A. TINJAUAN UMUM

B. METODE PENCAPAIAN SASARAN

C. URAIAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

D. GARIS BESAR TAHAPAN PEKERJAAN

E. DIAGRAM ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN

F. RANGKUMAN PERHITUNGAN WAKTU DURASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 1 of 143
Metode Pelaksanaan

A. TINJAUAN UMUM
Metoda pelaksanaan merupakan suatu dokumen teknis yang dijadikan sebagai acuan dalam
mengerjakan suatu pekerjaan. Metode pelaksanaan menjelaskan mengenai prosedur dan
urutan kerja dalam suatu kegiatan. Pembuatan metode pelaksanaan mengacu pada jadwal
pelaksanaan, item pekerjaan serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan.
Jangka waktu pelaksanaan Perkerjaan Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III
Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara adalah 240 hari kalender, yang mana dalam jangka
waktu tersebut diharapkan pekerjaan dapat terselesaikan 100%.
Untuk item pekerjaannya antara lain :
Pekerjaan Persiapan
- Mobilisasi dan Demobilisasi
Pekerjaan Pelaksanaan
- Pekerjaan Tubuh Embung dan Area Genangan
- Pekerjaan Bangunan Inlet
- Pekerjaan Gerbang dan Portal
- Pekerjaan Pos Jaga
- Pekerjaan Pompa
- Pekerjaan Pagar BRC
- Pekerjaan Landscape

Dasar utama penentuan metode pelaksanaan pada setiap pekerjaan, dapat diambil
penetapan kesimpulan sebagai berikut :
1. Skala Prioritas dalam melaksanaan setiap item pekerjaan
2. Perencanaan pada semua aspek
3. Pengawasan yang baik dalam setiap pekerjaan
4. Target waktu pelaksanaan setiap pekerjaan
5. Pengadaan Jumlah Tenaga kerja yang memadai untuk setiap item pekerjaan
6. Jadwal pengadaan material yang tepat waktu
7. Penggunaan peralatan dan penunjang pekerjaan
8. Pemantauan pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja
9. Langkah langkah teknis dalam mengantisipasi factor-faktor kendala di lapangan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 2 of 143
Metode Pelaksanaan

B. METODE PENCAPAIAN SASARAN


1. Pemilihan Alat
Minimum alat yang akan digunakan adalah :
1). Excavator 0,8 m3
2). Dump Truck 4 m3
3). Concrete Mixer 300 liter
4). Concrete Vibrator 4 m
5). Tripod/Tackel/Chain Block 5 ton
6). Theodolite 500 m / Total Station
7). Water Pass / Automatic Level
8). Waterpump 2”
9). Mesin Las
10). Genset
11). Alat penyambung Pipa HDPE

2. Tenaga Kerja
Kebutuhan Tenaga Lapangan :
1). Kepala Proyek
Bertugas mengkoordinir seluruh pelaksana pekerjaan di lapangan, Bertanggung
jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari awal sampai selesai, Melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.
2). Kepala Pelaksana
Bertugas mengkoordinir seluruh pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Bertanggung
jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari awal sampai selesai, Melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.
3). Petugas K3
Bertugas menerapkan ketentuan K3, Mengevaluasi dokumen pelaksanaan
penerapan K3, Mengevaluasi prosedur dan instruksi ketentuan K3 di lapangan,
Mengawasi penerapan K3 di lapangan.
4). Tenaga Ahli Geodesi
Bertugas menerapkan ketentuan K3, lingkungan dan kode etik, Mengelola
perencanaan pekerjaan survey awal, Mengelola rencana kerja geodesi, Mengelola
pekerjaan geodesi, Pengawasan pelaksanaan pekerjaan geodesi.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 3 of 143
Metode Pelaksanaan

5). Tenaga Ahli Tenaga Listrik


Bertugas menerapkan K3, Melakukan komunikasi dan kerjasama, merencanakan /
melaksanakan mengawasi pekerjaan instalasi distribusi tenaga listrik.
6). Pelaksana Lapangan
Bertugas menerapkan ketentuan K3 di tempat kerja, Mempelajari gambar kerja
dan spesifikasi teknis, Menghitung kuantitas pekerjaan, jenis peralatan, tenaga
kerja serta material yang digunakan, Melaksanakan dan mengawasi pekerjaan
bangunan, membuat laporan pelaksanaan pekerjaan.
7). Tenaga Ukur / Surveyor
Bertugas melakukan pengukuran dan pemetaan situasi, Melakukan orientasi
lapangan, Menyiapkan alat ukur dan alat pemetaan, menyiapkan buku ukur,
bahan dan alat pemetaan untuk pembuatan benchmark, Mengukur detail situasi
lapangan.
8). Administrasi dan Keuangan
Bertugas membuat laporan keuangan, membuat dan memverifikasi bukti-bukti
pekerjaan yang akan dibayar oleh owner.
9). Tenaga Besi Beton
Bertugas menyiapkan material, peralatan dan perlengkapan pekerjaan besi
beton, membuat, merakit dan memasangan tulangan besi beton.
10). Tenaga Cor Beton
Bertugas menyiapkan material, peralatan dan perlengkapan pengecoran beton,
Melakukan pengecoran dan pemadatan beton, Memeriksa hasil pengecoran.
11). Tenaga Pasang Bata
Bertugas menyiapkan material, peralatan dan perlengkapan pekerjaan pasangan
bata, Melakukan dan memeriksa pemasangan bata.
12). Tenaga Pasang Plafond (1 orang)
Bertugas menyiapkan material, peralatan dan perlengkapan pasang plafond,
Melakukan dan memeriksa pemasangan plafond.
13). Tukang
Bertugas melakukan pekerjaan sesuai keahliannya, seperti pasang bata, pasang
keramik, pasang plafond, pabrikasi pembesian dan pengecoran beton.
14). Pekerja
Bertugas membantu pekerjaan tukang.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 4 of 143
Metode Pelaksanaan

3. Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K-3L)


Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki resiko
kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Berbagai penyebab utama kecelakaan kerja pada
proyek konstruksi adalah hal-hal yang berhubungan dengan karakteristik proyek
konstruksi yang bersifat unik, lokasi kerja yang berbeda- beda, terbuka dan
dipengaruhi cuaca, waktu pelaksanaan yang terbatas, dinamis dan menuntut
ketahanan fisik yang tinggi, serta banyak menggunakan tenaga kerja yang tidak
terlatih.
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja berdampak ekonomis yang cukup signifikan.
Dari berbagai kegiatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi, pekerjaan-pekerjaan
yang paling berbahaya adalah pekerjaan yang dilakukan pada ketinggian dan
pekerjaan galian. Pada ke dua jenis pekerjaan ini kecelakaan kerja yang terjadi
cenderung serius bahkan sering kali mengakibatkan cacat tetap dan kematian. Jatuh
dari ketinggian adalah risiko yang sangat besar dapat terjadi pada pekerja yang
melaksanakan kegiatan konstruksi pada elevasi tinggi. Biasanya kejadian ini akan
mengakibat kecelakaan yang fatal.
Pengendalian resiko merupakan bagian dari manajemen resiko dan dilakukan
berdasarkan penilaian resiko terhadap masing-masing item pekerjaan. Dengan
mempertimbangkan peralatan yang digunakan, jumlah orang yang terlibat pada
masing-masing item pekerjaan, akan dapat diprediksi peluang kejadian dan tingkat
keparahan dari risiko kecelakaan. Menurut hirarki cara berpikir dalam melakukan
pengendalian resiko adalah dengan memperhatikan besaran nilai resiko/ tahapan
pengendalian risiko,seperti berikut:
1). Mengeliminasi/menghilangkan sumber bahaya terhadap kegiatan yang
mempunyai tingkat resiko yang paling tinggi/besar.
2). Melakukan substitusi/mengganti dengan bahan atau proses yang lebih aman.
3). Engineering: Melakukan perubahan terhadap desain alat /proses /layout.
4). Administrasi: Pengendalian risiko melalui penyusunan peraturan/standar untuk
mengajak melakukan cara kerja yang aman (menyangkut tentang prosedur kerja,
ijin kerja, instruksi kerja, papan peringatan/larangan,
pengawasan/inspeksi,dsb).
5). Penggunaan alat pelindung diri (APD).

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 5 of 143
Metode Pelaksanaan

C. URAIAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN


1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1). Mobilisasi
Kegiatan Mobilisasi meliputi hal sebagai berikut :
1).a Pembelian atau sewa atas tanah guna keperluan pangkalan kontraktor dan
kegiatan-kegiatan pelaksanaan.
1).b Mobilisasi semua personil Penyedia sesuai dengan struktur organisasi
pelaksanan yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan termasuk para
pekerja yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan
dalam kontrak dan personil Ahli K3 atau petugas K3 sesuai dengan ketentuan
yang disyaratkan dalam spesifikasi.
1).c Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan,
tempat peralatan tersebut akan digunakan.
1).d Penyediaan dan pemeliharaan base camp, termasuk kantor-kantor, tempat
tinggal, bengkel-bengkel, gudang dan sebagainya.
1).e Pengadaan dan pemeliharaan kantor lapangan serta perlengkapan kantor dan
akomodasi staf yang akan dipakai oleh Direksi Teknik.
1).f Adapun ruang lingkup mobilisasi dalam pekerjaan ini adalah :
 Pembuatan Kantor, Base Camp, Barak, Bengkel dan Gudang
 Pengukuran dan Pematokan Ulang
 Komunikasi Lapangan
 Pembuatan Shop & Asbuilt Drawing
 Dokumentasi dan Pelaporan
 Peralatan Utama :
 Excavator = 6 unit
 Dumptruck = 10 unit
 Concrete Mixer (Molen) = 2 unit
 Concrete Vibrator = 2 unit
 Tripot/Sackel/Chain Block = 2 unit
 Total Station/Theodolite = 1 unit
 Auto level/Waterpass = 1 unit

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 6 of 143
Metode Pelaksanaan

 Waterpump (Pompa Air) = 1 unit


 Mesin Las = 1 unit
 Genset = 1 unit
 Alat Penyambung Pipa HDPE = 1 unit
 Perlengkapan dan peralatan lainnya = 1 lot
1).g Personell Inti :
 Kepala Proyek = 1 org
 Kepala Pelaksana = 1 org
 Ahli Teknik Konstruksi = 1 org
 Ahli Mekanika Tanah = 1 org
 Pelaksana Lapangan = 1 org
 Adm & Keuangan = 1 org
 Mekanikal = 1 org
 Elektrikal = 1 org
 Petugas K3 = 1 org
 Surveyor/Juru Ukur = 1 org

2). Pengukuran, dokumentasi dan administrasi


2).a Pekerjaan pengukuran awal lokasi areal pekerjaan pada kondisi yang masih
asli yang mengacu kepada titik ikat yang telah disetujui oleh direksi
pekerjaan sebagai titik Benchmark, yang seterusnya akan digunakan sebagai
titik acuan kerja.
2).b Pengambilan dokumentasi dilakukan untuk setiap kondisi, dimulai dari :
 Pengukuran dan Dokumentasi kondisi 0%
 Pengukuran dan Dokumentasi kondisi 25%
 Pengukuran dan Dokumentasi kondisi 50%
 Pengukuran dan Dokumentasi kondisi 75%
 Pengukuran dan Dokumentasi kondisi 100%
2).c Review design atau perubahan-perubahan yang terjadi dilapangan karena
menyesuaikan kondisi lapangan yang ada, dilaporkan dan dibahas dengan
direksi untuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 7 of 143
Metode Pelaksanaan

2).d Pekerjaan dokumentasi dan pelaporan dilakukan dari tahapan pekerjaan


persiapan sampai dengan pekerjaan selesai, karena dokumentasi dan
pelaporan harus terus berjalan sehingga koordinasi tim lapangan dan direksi
pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar. Lingkup pekerjaan dokumentasi
dan pelaporan meliputi :
 Menyusun Mutual Chek Lapangan (MC-0) yang terdiri dari Gambar Kerja,
Perhitungan Volume Pekerjaan, menyusun pekerjaan tambah dan kurang
sesuai kondisi lapangan (jika ada), Foto dokumentasi existing lapangan
 Menyusun kembali metode pekerjaan yang sesuai dengan kondisi di
lapangan
 Pengajuan Kesiapan Pekerjaan (Request Pekerjaan) sebelum
melaksanakan kegiatan
 Membuat Laporan Harian, Laporan Mingguan & Laporan Bulanan
 Foto Dokumentasi
 Gambar-Gambar Pelaksanaan dan Perhitungan Backup Data Quantity
 Gambar Asbuilt
 Dokumen-dokumen pendukung lainnya

3). Demobilisasi
Pekerjaan demobilisasi merupakan pekerjaan akhir pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan demobilisasi harus dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan sesuai
dengan kontrak kerja selesai dikerjakan atau menurut perintah Direksi Pekerjaan.
Untuk pekerjaan demobilisasi alat yang dilakukan sesuai dengan mobilisasi alat
yang sudah dilakukan diawal pelaksanaan pekerjaan.
Pekerjaan demobilisasi ini meliputi pengangkutan kembali peralatan, tenaga
kerja dan sekaligus pembersihan/perapihan lokasi pekerjaan setelah pekerjaan
selesai 100%. Pekerjaan ini dilaksanakan 2 minggu sebelum berakhirnya kontrak
sampai pekerjaan mencapai bobot 100% atau setelah pekerjaan yang
menggunakan alat tersebut dinyatakan selesai oleh Direksi Pekerjaan. Semua
alat-alat berat yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan harus dibawa keluar
lokasi pekerjaan. Untuk metode pelaksanaan pekerjaan demobilisasi alat
dilaksanakan secara bertahap tergantung jenis dan jumlah kebutuhan alat yang
digunakan di lapangan.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 8 of 143
Metode Pelaksanaan

2. PEKERJAAN TUBUH EMBUNG DAN AREA GENANGAN


1). Galian tanah dengan alat dibuang keluar lokasi
1).a Volume pekerjaan = 70,840.61 M3
a.1 Uraian :
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Penetapan lokasi buangan tanah harus ditentukan terlebih dahulu
dengan jarak buang sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan.
Pelaksana Pekerjaan bersama Direksi Pekerjaan atau Konsultan Supervisi
berkordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat mengenai lokasi
buangan tanah serta bersosialisasi kepada masyarakat mengenai
kegiatan tersebut.
 Penetapan lokasi buangan tanah harus ditentukan terlebih dahulu
dengan jarak buang sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan.
Pelaksana Pekerjaan bersama Direksi Pekerjaan atau Konsultan Supervisi
berkordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat mengenai lokasi
buangan tanah serta bersosialisasi kepada masyarakat mengenai
kegiatan tersebut.
 Pekerjaan ini harus mencangkup penggalian, pembuangan dan
pembentukan serta perapian harus sesuai dengan gambar rencana atau
menurut perintah Direksi Pekerjaan. Galian tanah harus dikerjakan
secara mekanis dengan menggunakan alat jenis Excavator. Hasil galian
tanah dibuang dibuang keluar dengan menggunakan dumptruck.
Penggalian dan perapian tanah dilakukan harus sesuai dengan dimensi
dan elevasi berdasarkan gambar rencana atau menurut perintah Direksi
Pekerjaan.
 Sebelum melakukan pekerjaan galian dan perapian tanah, lokasi harus
dipasang patok batas lebar dan panjang lokasi jalur yang akan dikerjakan
sesuai dengan hasil pengukuran di lapangan dengan menggunakan bahan
balok kayu atau bahan lainnya.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 9 of 143
Metode Pelaksanaan

2). Timbunan Tanah Kembali dengan Alat


2).a Volume pekerjaan = 39.20 M3
2).b Uraian :
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Timbunan tanah kembali dengan alat dimaksudkan pada pekerjaan
struktur, meliputi penimbunan kembali dari hasil pekerjaan beton, baik
Fondasi, sloof atau struktur lainnya.
 Pekerjaan ini harus mencangkup pengadaan, pengangkutan,
penghamparan, pemadatan dan pembentukan timbunan tanah pada
yang disesuaikan dengan gambar rencana atau menurut perintah Direksi
Pekerjaan.
 Penimbunan dilaksanakan setelah pembongkaran bekisting pada umur
beton tertentu atau atas persetujuan direksi pekerjaan.
 Penimbunan dilaksanakan mengikuti patok peil elevasi sesuai gambar
kerja atau atas persetujuan direksi pekerjaan.
 Areal yanga akan ditimbun harus bersih dari bahan-bahan yang dapat
mengganggu stabilitas dari struktur bangunan.
 Bahan timbunan berasal dari galian awal yang memiliki kondisi gradasi
tanah yang baik sehingga dapat dipadatkan. Jika volume tanah galian
kurang dari kebutuhan volume timbunan, maka digunakan galian tanah
dari lokasi lain dengan spesifikasi yang mendukung atau atas persetujuan
direksi pekerjaan.

3). Beton K-225


3).a Volume pekerjaan = 2,641.73 M3
3).b Uraian
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan, penanganan bahan,
pembentukan serta pemasangan dan perapihan
 Kualitas beton yang digunakan pada pekerjaan ini adalah K-225 yaitu
Mutu Beton Karakteristik 225Kg/cm2 dengan menggunakan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 10 of 143
Metode Pelaksanaan

perbandingan volume sebagai takaran pengadukan beton dan concrete


mixer sebagai alat pengaduk.
 Sehubungan dengan pekerjaan dilapangan yang kemungkinan tidak
dapat menggunakan ready mix, maka harus segera dilakukan trial mix
untuk mutu K-225 dengan formula yang kita ajukan /dibuat di instansi
atau laboratorium yang ditunjuk atau disepakati oleh direksi pekerjaan.
Dengan tujuan pencampuran material di lapangan dapat sesuai dengan
formula dari laboratorium dan dengan quality control yang baik sehingga
diperoleh mutu beton K-225 minimal atau lebih. Pencampuran di
lapangan harus dengan menggunakan bak ukur atau wadah agar
proporsional material semen, batu pecah, pasir dan air optimum.
Dengan cara ini maka akan diperoleh mutu beton yang diinginkan.
Dengan catatan material dalam kondisi bersih (tidak berlumpur).
 Adapun beberapa yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan
pembuatan beton mutu K-225 antara lain:
 Pembuatan formula campuran beton mutu K-225 (mix design) di
instansi yang ditunjuk oleh direksi.
 Trial mix di lapangan dengan mengacu ke mix design beton K-225.
Dengan membuat sampel kubus sebanyak minimal 5 sampel. Dimana
satu sampel diuji dengan umur 3 hari, satu sampel diuji dengan
umur 7 hari, satu sampel diuji dengan umur 14 hari, satu sampel
diuji dengan umur 21 hari, dan satu sampel diuji dengan umur 28
hari.
 Slump harus mengikuti tinggi yang ditentukan dari hasil
laboratorium (misal slump 10 – 12 cm)
 Pengambilan sampel kubus beton dengan umur 3 hari, 7 hari, 14
hari, 21 hari dan 28 hari.
 Menyiapkan concrete vibrator sesuai dengan kebutuhan.
 Satu orang QC (quality control) diwajibkan untuk mengawasi
pembuatan beton mutu K-225 secara seksama dan tercatat.
 Perawatan beton setelah pengecoran harus dilakukan secara rutin.
 Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah jenis semen
portland yang memenuhi AASHTO M85 kecuali jenis IA, IIA, IIIA dan IV.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 11 of 143
Metode Pelaksanaan

Semen disimpan pada tempat yang terlindung dari pengaruh cuaca


langsung untuk menghindari berkurangnya kualitas semen yang dapat
menyebabkan berkurangnya kekuatan beton.
 Air yang digunakan dalam campuran, perawatan, atau pemakaian
lainnya bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak,
garam, asam, basa, gula, atau organik. Air akan diuji sesuai dengan
ketentuan dalam AASHTO T26.
 Agregat untuk pekerjaan beton terdiri dari partikel yang bersih, keras,
kuat yang diperoleh dengan pemecahan batu, berangkal,atau dari
pengayakan dan pencucian (jika perlu) dari kerikil dan pasir sungai.
 Permukaan bekisting dibersihkan dari segala macam kotoran atau bahan
yang dapat mengganggu proses perkerasan beton. Dasar lantai kerja
harus bersih dari bahan-bahan organik serta genangan air. Beton decking
disesuaikan dengan ketebalan selimut beton sesuai gambar kerja atau
atas persetujuan direksi pekerjaan.
 Pememasangan titik elevasi pada patok atau bekisting sebagai batas
elevasi pengecoran. Pengecoran dilaksanakan setelah diadakannya
pemeriksaan bekisting, pembesian, persiapan bahan dan tenaga yang
telah disetujui oleh direksi pekerjaan.
 Pengendalian proses pelaksanaan pengecoran senatiasa diperhatikan
baik kebersihan bahan/material, jumlah takaran adukan, pemadatan
serta finishing akhir. Untuk menjaga konsistensi proporsi campuran
beton perlu dibuat takaran/bak dari kayu atau bisa juga menggunakan
keranjang. Pengambilan sampel beton dilaksanakan dilapangan dengan
jumlah sampel sesuai ketentuan dari direksi pekerjaan, dan dilakukan
pengetesan uji kuat tekan pada umur-umur beton tertentu atau atas
ketentuan direksi pekerjaan.
 Setelah pengecoran selesai, harus dilakukan perawatan beton untuk
menjaga kualitas beton serta mencegah terjadinya retak-retak rambut.

4). Pembesian
4).a Volume pekerjaan = 95,856,53 Kg
4).b Uraian

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 12 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pekerjaan ini mencangkup pengadaan, pembentukan dan perangkaian


atau pemasangan sesuai dengan konstruksi bangunan yang akan
dikerjakan. Pekerjaan pembesian dilaksanakan secara manual baik
pemotongan, pembentukan, perangkaian dan pemasangan.
 Pembesian harus dilaksanakan sesuai dengan dimensi konstruksi
bangunan yang akan dibuat harus sesuai dengan gambar rencana atau
menurut perintah Direksi Pekerjaan.
 Material besi yang digunakan harus terbuat dari bahan baja jenis besi
polos dan ulir. Untuk mengikat antar besi menggunakan bahan kawat
beton/bendrat yang terbuat dari material besi baja tidak mudah putus.
 Kontraktor menyiapkan dan mengajukan gambar detail rencana
pelaksanaan pekerjaan dan letak titik-titik pekerjaan, catatan
spesifikasi material serta jumlah tenaga kerja dan peralatan yang
digunakan serta rencana K3 untuk pekerjaan pembesian kepada direksi
pekerjaan.
 Melaksanakan safety meeting sebelum pekerjaan dimulai.
 Pembentukkan dan perangkaian pembesian dilakukan dilokasi pekerjaan
atau diluar lokasi pekerjaan.
 Pembentukan besi tulangan menggunakan alat bantu gunting pemotong
dan kunci pembengkok.
 Perangkaian pembesian menggunakan bahan kawat beton dan peralatan
tang atau lainnya.
 Pembesian dirangkai harus saling mengikat anatara satu sama lainnya
dan kuat serta tidak boleh lepas pada saat dilakukan pengecoran.
 Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar rencana atau
berdasarkan persetujuan Direksi Pekerjaan.
 Penempatan besi tulangan harus sesuai dengan gambar rencana. Besi
tulangan akan diperiksa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan ukuran,
bentuk, panjang, spasi, letak dan jumlah yang dipasang.
 Sebelum penulangan besi disambungkan pada beton, permukaan besi
tulangan dan permukaan beberapa penyangga tulangan harus bersih dari

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 13 of 143
Metode Pelaksanaan

karat berat, kotoran, lemak atau bahan asing yang menurut pendapat
Direksi Pekerjaan dapat mengganggu kekuatan beton.

5). Bekisting dari kayu termasuk pembongkaran


5).a Volume pekerjaan = 22.17 M2
5).b Uraian
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penanganan, pembentukan,
pemasangan serta pembongkaran
 Bekisting merupakan bahan cetakan cor beton yang dipasang atau dibuat
sesuai dengan bentuk konstruksi bangunan yang akan dibuat. Bekisting
yang dipasang terbuat dari bahan Multipleks 9 mm. Bekisting yang
dipasang harus kuat dan mudah dilakukan pembongkaran apabila sudah
dilakukan pengecoran. Bahan kayu untuk bekisting bisa menggunakan
bahan kayu jenis papan atau kayu lapis/plywood yang memiliki
permukaan yang rata. Sedangkan bahan penyanggah atau perangkai
bekisting menggunakan bahan balok kayu. Pekerjaan dilaksanakan
secara manual dengan menggunakan alat bantu seperti gergaji, palu,
pahat, ketam listrik, kapak dan lain-lain. Pelaksanaan pekerjaan
pembuatan bekisting bisa dilakukan dilokasi pekerjaan atau diluar lokasi
pekerjaan.
 Kontraktor menyiapkan dan mengajukan gambar detail bekisting dan
letak titik-titik pemasangan bekisting, catatan spesifikasi material serta
jumlah tenaga kerja dan peralatan yang digunakan serta rencana K3
untuk pekerjaan bekisting kepada direksi pekerjaan.
 Melaksanakan safety meeting sebelum pekerjaan dimulai.
 Pembuatan bekisting dilakukan dilokasi pekerjaan atau diluar lokasi
pekerjaan.
 Bahan papan bekisting yang dibuat pada permukaan yang digunakan
sebagai cetakan cor beton harus permukaan rata dan sudah dihaluskan
serta papan dipasang harus rapat.
 Bekisting dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yang
mendatar, tegak dan pertemuan antara kedua permukaan harus rata
atau tegak lurus berdasarkan konstruksi bangunan yang dibuat.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 14 of 143
Metode Pelaksanaan

 Sebelum pengecoran beton, semua bekisting harus kaku, kedap air dan
sesuai pada tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu
potongan, serbuk gergaji, gumpalan mortar kering, benda asing dan
genangan air harus dibuang dari antara bekisting.
 Bila diperlukan berpermukaan baik dengan dilapisi minyak bekisting
(form oil) atau yang sejenis dan disetujui oleh Direksi.

6). Lantai Kerja Beton B-0


6).a Data pekerjaan = 44.43 M3
6).b Uraian
 Pekerjaan beton untuk lantai kerja (Bedding) mencangkup pekerjaan
pengadaan, pencampuran dan pemasangan. Beton untuk lantai kerja
(Bedding) dibuat dengan perbandingan campuran material = 1 semen : 3
pasir : 6 kerikil. Beton untuk lantai kerja (Bedding) yang dikerjakan
harus sesuai dengan dimensi bangunan yang akan dibangun berdasarkan
gambar rencana atau menurut perintah Direksi Pekerjaan.
 Kontraktor menyiapkan dan mengajukan gambar detail beton untuk
lantai kerja (Bedding) dan letak titik-titik pembetonan, catatan
spesifikasi material serta jumlah tenaga kerja dan peralatan yang
digunakan serta rencana K3 untuk pekerjaan beton untuk lantai kerja
(Bedding) kepada direksi pekerjaan.
 Melaksanakan safety meeting sebelum pekerjaan dimulai.
 Kontraktor menyiapkan lokasi adukan agar dapat menjamin kelancaran
pekerjaan. Memudahkan bagi pengawas dan menjamin tercapainya mutu
adukan yang baik dan terlindung.
 Pengadukan dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi konstruksi yang
akan dikerjakan. Kerikil, pasir dan semen disiapkan terpisah ditempat
kering (lebih tinggi dari tanah sekitarnya).
 Kotak adukan dipasang ditempat datar tepat berada dibawah alat
pengaduk/concrete mixer dan dilokasi yang memudahkan bagi petugas
pengaduk dan pengangkutan adukan ke lokasi kerja.
 Drum air ditempatkan didekat alat pengaduk, kotak-kotak takaran
disiapkan secukupnya dilokasi timbunan kerikil, pasir dan semen.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 15 of 143
Metode Pelaksanaan

Gerobak pengangkut adukan dan ember disiapkan dekat alat pengaduk


kearah konstruksi yang akan dikerjakan.
 Beton untuk lantai kerja (Bedding) dilakukan dengan cara manual dan
menggunakan alat mekanik yaitu concrete mixer serta alat bantu.
 Beton untuk lantai kerja (Bedding) harus terbuat dari bahan semen,
pasir, kerikil, air dengan perbandingan campuran 1 Semen : 3 Pasir : 6
Kerikil dan bila diperlukan bahan tambahan yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Semua harus dicampur sampai merata dengan mengunakan
alat concrete mixer sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
 Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu
zak semen dalam keadaan kering.
 Memastikan Beton untuk lantai kerja (Bedding) sudah mengeras
seluruhnya dalam waktu tidak kurang dari 7 hari, Setelah itu kemudian
melakukan pekerjaan selanjutnya, antara lain pemasangan pembesian,
begisting, keramik atau lainnya.

7). Kanstin Beton K-225


7).a Volume pekerjaan = 2.75 M3
7).b Uraian
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pembuatan bahan kanstin terdiri dari bekisting kayu dan beton mutu k-
225.
 Pekerjaan kanstin dilakukan dengan pengecoran setempat (cast in)
dengan bentuk acuan sesuai gambar kerja atau atas persetujuan direksi
pekerjaan dan konsultan supervisi.
 Posisi dan letak kanstin serta bentuk memanjang harus sesuai dengan
gambar kerja.
 Tanah dasar sebelum dilaksanakan pengecoran harus rata dan bersih dari
kotoran atau bahan-bahan yang dapat mengganggu kekuatan beton.
 Bentuk acuan kanstin dengan menggunakan bekisting harus diperkuat
dengan baik untuk menghindari perubahan bentuk kanstin.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 16 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pengendalian proses pelaksanaan pengecoran senatiasa diperhatikan


baik kebersihan bahan/material, jumlah takaran adukan, pemadatan
serta finishing akhir.
 Pembongkaran bekisting kanstin dapat dilaksanakan setelah umur beton
mencapai kekuatan yang telah ditentukan atau atas persetujuan dari
direksi pekerjaan atau konsultan supervisi.

8). Pasangan Riprap


8).a Volume pekerjaan = 4,685.79 M2
8).b Uraian
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pasangan rip rap ditujukan untuk menjaga stabilitas lereng atau
menjaga permukaan kemiringan tanah agar tidak terjadi longsor dan
erosi oleh air.
 Bahan untuk pasangan rip rap yaitu beton blok (concrete block)
berbentuk segi empat dengan memiliki kuncian (interlock) pada sisi-
sisinya.
 Tahapan awal pekerjaan ini adalah produksi blok beton segi empat
dengan menggunakan cetakan plat baja dalam jumlah yang cukup
banyak. Campuran beton untuk pembuatan blok beton menggunakan
takaran perbandingan 1PC : 3PS : 5KR.
 Pelaksanaan pemasangan blok beton pada lantai kerja beton yang bersih
dari segala macam bahan atau kotoran sehingga kekuatan rekat blok
beton tetap terjaga.
 Pemasangan blok beton dibantu dengan bahan perekat pada dasar blok
beton tersebut yaitu dengan campuran spesi semen, air dan pasir.
 Pengukuran elevasi, posisi susunan letak blok beton dan acuan garis
kelurusan senantiasa dilakukan agar mendapatkan hasil yang baik.
 Perapihan pinggiran blok beton dengan cara memotong bentuk dan
dikunci dengan campuran spesi semen.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 17 of 143
Metode Pelaksanaan

9). Plastik Cor


9).a Volume pekerjaan = 22,420.00 M2
9).b Uraian
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pekerjaan pemasangan plastic cor sebagai pengganti lantai kerja beton
yang berfungsi menjaga air semen tidak meresap ke dasar tanah pada
proses pengecoran.
 Biasanya penggunaan plastic cor pada bagian-bagian pekerjaan struktur
lantai beton yang berhubungan langsung dengan tanah dasar.
 Sebelum plastic cor di gelar, pembentukan tanah dasar dengan proses
pemadatan serta pembentukan permukaan tanah dibuat menjadi level
atau rata secara keseluruhan.
 Juru ukur memberikan patok acuan elevasi pada proses perataan tanah
dasar.
 Plastik cor digelar pada permukaan tanah yang sudah rata
 Pemasangan plastic cor diberi pembeban agar tidak terbang ketika
tertiup angin.
 Perapihan permukaan plastic cor yang sudah terpasang.

10). Pemancangan Tiang Pancang Beton Dia. 20x20 cm


10).a Volume pekerjaan = 563 Btg

10).b Uraian :
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pekerjaan tiang pancang menggunakan bahan balok beton berukuran
20x20cm serta peralatan mekanis (Pile Driven Hammer). Pekerjaan
pemancangan dilaksanakan setelah galian tanah dengan alat (galian
setempat) telah selesai dikerjakan.
 Pemasangan patok garis (stake line) kelurusan dan posisi titik pancang
oleh juru ukur pada areal yang akan di pancang sehingga titik

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 18 of 143
Metode Pelaksanaan

pemancangan tidak menyimpang atau bergeser dari pekerjaan struktur


selanjunya.
 Pemancangan dilaksanakan dengan menggunakan alat Pile Driven
Hammer sebagai alat pemancangan.
 Pengendalian pelaksanaan pemancangan senantiasa diperhatikan dalam
pelaksanaanya agar posisi titik pancang tidak bergeser dan sesuai
dengan gambar rencana.
 Pemasangan peil elevasi top pancang diberikan setelah pemancangan
selesai, dan sekelompok pekerja dapat memulai melakukan pemecahan
kepala tiang pancang atas persetujuan direksi pekerjaan.
 Bilamana elevasi akhir kepala tiang pancang berada dibawah permukaan
tanah asli, maka galian harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum
pemancangan.
 Pemancangan dilakukan sampai dengan kedalaman rencana atau
menurut perintah Direksi Pekerjaan.

11). Pemecahan Kepala Tiang Pancang Beton Dia. 20x20 cm


11).a Volume pekerjaan = 140.75 Titik
11).b Uraian :
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Juru ukur memberikan garis / tanda pada tiang pancang beton sebelum
pemecahan dilaksanakan.
 Elevasi peil pemecahan kepala tiang pancang sesuai dengan gambar
rencana atau atas petunjuk direksi pekerjaan.
 Pemecahan dilakukan secara mekanis dengan mesin jack hammer listrik
serta secara manual dengan alat pemecah Bodem/Palu.
 Setiap pemecahan kepala tiang pancang, besi dari tiang pancang tidak
boleh dipotong dan harus keluar dari tiang pancang sepanjang min 50cm.
 Besi dari tiang pancang tersebut nantinya disambungkan pada
pembesian terhadap struktur diatasnya

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 19 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pemecahan tiang pancang dimulai pada bagian sudutan menggunakan


palu bodem.
 Hasil dari pecahan beton dibuang atau ditempatkan di tempat yang
sudah ditentukan dan tidak menganggu kegiatan yang lain.
 Pemecahan pancang disisakan minimal 5 cm dari elevasi bawah pondasi.
 Untuk besi dari pancang dipotong begelnya dan tulangan pokoknya
dibuat mekar sesuai dengan gambar rencana pondasi.

3. PEKERJAAN BANGUNAN INLET


1). Galian Tanah dengan Alat
1).a Volume pekerjaan = 863.02 M3
1).b Uraian :
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau
penumpukan tanah atau bahan lainnya dari sekitar areal pekerjaan.
 Galian tanah mengikuti patok kerja yang dibuat dilapangan dan dibentuk
menurut kelandaian, garis dan elevasi yang ditentukan dalam gambar
kerja serta mencakup pembuangan semua bahan apapun termasuk
tanah, batu, batang pohon dan bahan lain yang tidak digunakan untuk
pekerjaan permanent. Pekerjaan pembentukan harus dilakukan dengan
baik dan rapi, dan juga bersih dari bahan-bahan yang dapat mengganggu
kestabilan dari slope.
 Pekerjaan galian dilaksanakan menurut kedalaman elevasi rencana atau
atas persetujuan direksi pekerjaan dan konsultan supervisi.
 Cofferdam, penyokong (shoring) dan tanggul tanah atau tindakan lain
untuk mengeluarkan air genangan dipasang agar dapat dipompa keluar
areal kerja sehingga pembuatan dan pemeriksaan kerangka acuan kerja
dapat dilaksanakan dengan baik.
 Untuk menjaga stabilitas lereng galian dan keamanan pekerja maka
galian tanah yang lebih dari 5 meter harus dibuat bertangga dengan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 20 of 143
Metode Pelaksanaan

teras selebar minimal satu meter atau sebagaimana yang diperintahkan


Direksi Pekerjaan.
 Jarak antara peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau
keperluan lainnya lebih dari 1,5m dari tepi galian parit untuk gorong-
gorong pipa atau galian pondasi untuk struktur, terkecuali bilamana pipa
atau struktur lainnya yang telah terpasang dalam galian dan galian
tersebut telah ditimbun kembali dengan bahan yang disetujui Direksi
Pekerjaan dan telah dipadatkan.
 Hasil galian tanah dirapikan/digusur/dibentuk dengan menggunakan alat
bulldozer sehingga tidak menggangu proses kegiatan pekerjaan lainnya.
 Pelaksanaan pekerjaan senantiasa memperhatikan dimensi dan elevasi
aktual dengan yang ada dalam perencanaan.
 Sekelompok pekerja membantu perapihan dasar galian secara manual
dengan peralatan kerja ringan.

2). Lantai kerja beton B0


2).a Volume pekerjaan = 83.96 M3
2).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

3). Cor Beton K-225


3).a Volume pekerjaan = 215.76 M3
3).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

4). Pembesian
4).a Volume pekerjaan = 6,075.15 Kg
4).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 21 of 143
Metode Pelaksanaan

5). Bekisting dari kayu termasuk pembongkaran


5).a Volume pekerjaan = 230.00 M2
5).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

6). Pemancangan Tiang Pancang Beton 20x20 cm


6).a Volume pekerjaan = 528 M1
6).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

7). Pemecahan kepala tiang pancang beton 20x20 cm


7).a Volume pekerjaan = 132 Titik
7).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

4. PEKERJAAN GERBANG DAN PORTAL


1). Galian Tanah Manual
1).a Volume pekerjaan = 0.50 M3
1).b Uraian :
 Pekerjaan ini mencakup penggalian, pembuangan, pembentukan dan
perapihan yang dilakukan secara manual oleh sekelompok pekerja.
 Galian tanah dikerjakan secara manual dengan menggunakan alat bantu
seperti cangkul, sekop, keranjang, kereta dorong dan lain-lain. Hasil
galian tanah dibuang disekitar lokasi bangunan yang tidak mengganggu
pondasi bangunan yang sudah digali dan tidak mengganggu aktifitas
pelaksanaan pekerjaan bangunan yang dibuat. Penggalian dilakukan
sesuai dimensi dan elevasi bangunan yang akan dibuat. Pelaksanaan
penggalian harus dilakukan secara hati-hati agar tidak terjadi longsor,
terjatuh kelubang galian.
 Kontraktor menyiapkan dan mengajukan gambar detail galian dan letak
titik-titik galian, catatan spesifikasi material serta jumlah tenaga kerja

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 22 of 143
Metode Pelaksanaan

dan peralatan yang digunakan serta rencana K3 untuk pekerjaan galian


tanah (manual) kepada direksi pekerjaan.
 Melaksanakan safety meeting sebelum pekerjaan dimulai.
 Sekelompok pekerja menggali dan membentuk tanah sesuai dengan
bangunan yang akan dibuat atau sesuai dengan gambar rencana.
 Hasil galian dibuang disekitar lokasi yang tidak mengganggu aktifitas
pekerjaan.
 Batas galian ditentukan terlebih dahulu dengan menggunakan alat ukur
survey atau titik bouwplank yang sudah terpasang sesuai gambar
rencana.
 Galian atau kupasan tanah awal langsung dimuat kedalam gerobak dan
dibuang keluar areal galian. Apabila kupasan/galian tanah sudah cukup
dalam, maka galian di stock terlebih dahulu untuk kemudian dimuat ke
dalam gerobak dan dilangsir keluar areal galian. Kedalaman galian
ditentukan dari peil elevasi gambar rencana.

2). Timbunan Tanah kembali dengan Alat


2).a Volume pekerjaan = 0.15 M3
2).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

3). Cor Beton K-225


3).a Volume pekerjaan = 0.13 M3
3).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

4). Pipa Galvanis dia. 3”


4).a Volume pekerjaan = 5.00 M1
a.2 Uraian :
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 23 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan, proses


fabrikasi/pembentukan dan pemasangan.
 Ketebalan pipa galvanis yang digunakan sesuai dari spektek atau atas
petunjuk direksi pekerjaan.
 Tahapan awal pembentukan adalah Pipa Galvanish dipotong sesuai
bentuk pada gambar rencana dan kemudian disambung dengan
menggunakan mesin las.
 Tahapan akhir adalah pembersihan kotoran-kotoran akibar dari proses
pengelasan dan kemudian di finishing cat.

5). Pipa Galvanis dia. 2”


5).a Volume pekerjaan = 17.340 M1
a.3 Uraian :
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan, proses
fabrikasi/pembentukan dan pemasangan.
 Ketebalan pipa galvanis yang digunakan sesuai dari spektek atau atas
petunjuk direksi pekerjaan.
 Tahapan awal pembentukan adalah Pipa Galvanish dipotong sesuai
bentuk pada gambar rencana dan kemudian disambung dengan
menggunakan mesin las.
 Tahapan akhir adalah pembersihan kotoran-kotoran akibar dari proses
pengelasan dan kemudian di finishing cat.

6). Pekerjaan Pondasi (Galian Tanah Manual)


6).a Volume pekerjaan = 4.05 M3
6).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

7). Pekerjaan pondasi (Pekerjaan Tiang Pancang Cerucuk Dia. 7-10cm)


7).a Volume pekerjaan = 40 Titik
7).b Uraian :

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 24 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan


Supervisi
 Pekerjaan tiang pancang cerucuk menggunakan bahan balok kayu
cerucuk dia. 7-10cm dan peralatan mekanis. Pekerjaan pemancangan
dilaksanakan setelah galian tanah dengan alat (galian setempat) telah
selesai dikerjakan.
 Pemasangan patok garis (stake line) kelurusan dan posisi titik pancang
pada areal yang akan di pancang sehingga titik pemancangan tidak
menyimpang atau bergeser dari pekerjaan struktur selanjunya.
 Pemancangan dilaksanakan dengan menggunakan alat berat excavator
sebagai alat pemancangan.
 Pengendalian pelaksanaan pemancangan senantiasa diperhatikan dalam
pelaksanaanya agar posisi titikpancang tidak bergeser dan sesuai dengan
gambar rencana.
 Pemasangan peil elevasi top pancang diberikan setelah pemancangan
selesai, dan sekelompok pekerja dapat memulai pemotongan kepala
pancang.

8). Pekerjaan Pondasi (Lantai Kerja Beton B0)


8).a Volume pekerjaan = 0.22 M3
8).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

9). Pekerjaan Pondasi (Beton K-225)


9).a Volume pekerjaan = 3.60 M3
9).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

10). Pekerjaan Pondasi (Pembesian)


10).a Volume pekerjaan = 50.90 Kg
10).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 25 of 143
Metode Pelaksanaan

11). Pekerjaan Pondasi (Bekisting dan Pembongkaran)


11).a Volume pekerjaan = 12 M2
11).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

12). Pekerjaan Pondasi (Timbunan Tanah Kembali Manual)


12).a Volume pekerjaan = 2.03 M3
12).b Uraian :
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pekerjaan ini mencangkup pengadaan, pengangkutan, penghamparan,
pemadatan dan pembentukan timbunan tanah yang dilakukan secara
manual
 Timbunan tanah kembali manual dikerjakan oleh sekelompok pekerja
dengan alat bantu ringan meliputi penimbunan kembali dari hasil
pekerjaan beton, baik Fondasi, sloof atau struktur lainnya.
 Penimbunan dilaksanakan setelah pembongkaran bekisting pada umur
beton tertentu atau atas persetujuan direksi pekerjaan.
 Penimbunan dilaksanakan mengikuti patok peil elevasi sesuai gambar
kerja atau atas persetujuan direksi pekerjaan.
 Areal yanga akan ditimbun harus bersih dari bahan-bahan yang dapat
mengganggu stabilitas dari struktur bangunan.
 Bahan timbunan berasal dari galian awal yang memiliki kondisi gradasi
tanah yang baik sehingga dapat dipadatkan. Jika volume tanah galian
kurang dari kebutuhan volume timbunan, maka digunakan galian tanah
dari lokasi lain dengan spesifikasi yang mendukung atau atas persetujuan
direksi pekerjaan.

13). Kolom dan balok (Beton K-225)


13).a Volume pekerjaan = 0.90 M3
13).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 26 of 143
Metode Pelaksanaan

14). Kolom dan balok (Pembesian)


14).a Volume pekerjaan = 62.25 Kg
14).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

15). Kolom dan balok (Bekisting dan pembongkaran)


15).a Volume pekerjaan = 6.00 M2
15).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

16). Dinding (Pasangan Bata)


16).a Volume pekerjaan = 5.20 M2
16).b Uraian
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan, serta
penanganan, pembetukan dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pemeriksaan detil-detil denah ,ketinggian dinding, dikoordinasikan
dengan gambar pekerjaan–pekerjaan Mekanikal Elektrikal.
 Sebelum melaksanakan pekerjaan harus jelas terlebih dahulu mengenai
bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan.
 Pasangan batu bata yang digunakan adalah pasangan ½ bata.
 Campuran spesi yang dipakai 1PC : 4 Pasir, untuk dinding biasa.
 Campuran untuk dinding trasram 1PC : 2 Pasir.
 Campuran untuk dinding parit/saluran 1PC : 3 Pasir.
 Pengadukan spesi harus dilakukan dengan molen pengaduk spesi.
 Batu bata harus di rendam agar jenuh air agar tidak menyerap air dari
campuran.
 Penyedia Jasa konstruksi harus menjamin pasangan batu bata horizontal
dengan alat bantu profil kayu lot pengukur ketegakan pasangan dan
benang.
 Ketebalan spesi diusahakan sama pada arah vertikal dan horisontal.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 27 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri


maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
 Bidang dinding yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom
dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12x12 cm, dengan
tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 8 mm jarak 15 cm.
 Pada tiap 30-50 cm tinggi kolom harus diberi tulangan diameter 8 mm
panjang 30 cm tiap sisinya untuk menjamin bahwa kolom menyatu
dengan dinding batanya.
 Kolom praktis di cor pada setiap ketinggian 1 m (untuk pasangan bata
yang luasan nya lebih dari 12 m2 harus ada pasangan kolom praktis).
 Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi
dari 5%. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
 Pasangan batu bata untuk dinding harus menghasilkan dinding finish
setebal 13 cm.
 Setelah bata terpasang, nad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.

17). Dinding (Plesteran )


17).a Volume Pekerjaan = 30 M2
17).b Uraian :
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan, serta
penanganan, pembetukan dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Sebelum memulai pekerjaan, pekerjaan pipa-pipa dan conduit
mekanikal dan elektrikal harus sudah selesai.
 Pemasangan pipa-pipa dan conduit harus cukup dalam dan kuat
tertanam sehingga tidak menimbulkan retak pada plesteran yang sudah
jadi.
 Campuran/bahan dibuat menggunakan mixer selama 3 menit atau
dengan adukan manual yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 28 of 143
Metode Pelaksanaan

 Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang
berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata di
bawah permukan tanah sampai ketinggian 45 cm dari permukaan
lantai dan 220 cm dari permukaan lantai toilet dan daerah basah
lainnya dipakai adukan plesteran 1 PC : 2 Pasir.
 Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 PC : 4 pasir.
 Untuk plesteran beton menggunakan campuran 1 PC : 4 pasir.
 Untuk plesteran trasraam/parit/saluran menggunakan campuran 1
PC : 3 pasir.
 Untuk plesteran ciprat/kamprotan/kasar menggunakan campuran 1
PC : 2 pasir.
 Untuk plesteran pada batu kali (plester siar) menggunakan
campuran 1 PC : 4 pasir, dengan ketebalan 10 mm.
 Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah
plesteran berumur 8 hari (kering benar).
 Semua jenis adukan perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian
rupa sehingga selalu dalarn keadaan baik dan belum mengering,
diusahakan agar jarak waktu pencampuran aduk perekat tersebut
dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit terutama untuk adukan
kedap air.
 Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diplaster dengan memakai
spesi kedap air.
 Plasteran pada sambungan antara beton dan bata harus diberi kawat
ayam.
 Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan
menggunakan keping-keping plywood setebal 9 mm untuk patokan
kerataan bidang, pelaksanaan plesteran tidak boleh melebihi 2 hari
setelah dibuat kepalaan.
 Untuk beton sebelum diplaster permukannya harus dibersihkan dari sisa-
sisa bekisting dan kemudian dikretek (scrath) terlebih dahulu dan semua

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 29 of 143
Metode Pelaksanaan

lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup


aduk plaster.
 Ketebalan plasteran harus mencapai ketebalan permukaan
dinding/kolom yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang
diminta gambar. Tebal plasteran minimum 1.5 cm, jika ketebalan
melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan
memperkuat daya lekat dari plasterannya pada bagian pekerjaan yang
diizinkan .
 Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau
cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika
melebihi, Penyedia Jasa konstruksi berkewajiban memperbaikinya
dengan biaya atas tanggungan Penyedia Jasa konstruksi.
 Tidak diperbolehkan adanya pertemuan antar dinding atau dengan lantai
yang membentuk sudut.
 Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada
permukaannya diberi alur-alur garis horizontal atau dikretek (scrath)
untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya,
kecuali untuk menerima cat.
 Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu
dalam satu bidang datar, harus diberi naat (tali air) dengan ukuran lebar
0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam
gambar.
 Kelembaban plasteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung
wajar/tidak terlalu tiba-tiba dengan membasahi permukaan plasteran
setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari
langsung dengan bahan-bahan penutup yang bisa mencegah penguapan
air secara cepat.
 Plasteran harus mendapatkan curing minimal 1x sehari selama 3 hari.
 Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan
difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan
plasterannya).
 Plasteran harus sudah berumur 3 hari sebelum di-aci.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 30 of 143
Metode Pelaksanaan

18). Pekerjaan Atap (Rangka Atap)


18).a Volume Pekerjaan = 0.05 M3
18).b Uraian
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan, serta
penanganan, pembetukan dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Gording menggunakan konstruksi balok kayu 5/10
 Kasau menggunakan balok kayu 5/7
 Reng balok kayu 2/3.
 Pemasangan gording kayu pada kuda-kuda dengan posisi jarak sesuai
rencana.
 Pemasangan kasau pada gording dengan posisi jarak sesuai rencana.
 Pemasangan reng pada kasau dengan posisi jarak disesuaikan dengan
ukuran bahan penutup atap.
 Semua perkuatan rangka atap dengan paku atau apabila diperlukan
dapat menggunakan join mur baut pada kondisi pertemuan khusus.

19). Pekerjaan Atap (Atap Sirap)


19).a Volume Pekerjaan = 2.70 M2
19).b Uraian
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan dan
pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pemasangan atap sirap pada reng balok kayu dan diberi perkuatan paku
sirap
 Overlap pada susunan atap perlu diperhatikan agar atap tidak bocor.

20). Pekerjaan Atap (Bubungan)


20).a Volume Pekerjaan = 4.80 M1
20).b Uraian

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 31 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan, serta


penanganan, pembetukan dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pembentukan seng plat dengan alat bantu dibentuk sedemikian rupa
sehingga membentuk segitiga.
 Perletakan seng plat uang sudah dibentuk pada papan ruiter dan diberi
perkuatan paku.

21). Finishing (Rangka dan Tulisan dari besi)


21).a Volume Pekerjaan = 1 Bh
21).b Uraian
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan, serta
penanganan, pembetukan dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pembentukan rangka menggunakan bahan pipa stainless dibentuk sesuai
gambar rencana.
 Pembentukan tulisan menggunakan plat stainless dibentuk sesuai
gambar rencana.
 Pemasangan pada struktur bangunan gerbang

22). Finishing (Pasangan batu Palimanan)


22).a Volume Pekerjaan = 8.25 M2
22).b Uraian
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan, serta
penanganan, pembetukan dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Sebelum melaksanakan pekerjaan harus jelas terlebih dahulu mengenai
bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan.
 Campuran spesi yang dipakai 1PC : 4 Pasir, untuk batu palimanan.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 32 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pengadukan spesi harus dilakukan dengan molen pengaduk spesi.


 Penyedia Jasa konstruksi harus menjamin pasangan batu palimanan
horizontal dengan alat bantu profil kayu lot pengukur ketegakan
pasangan dan benang.
 Ketebalan spesi diusahakan sama pada arah vertikal dan horisontal.
 Pemasangan batu palimanan dilakukan bertahap pada permukaan
dinding pasangan bata.

23). Finishing - Pengecatan


23).a Volume Pekerjaan = 30 M2
23).b Uraian
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan, serta
penanganan, pembetukan dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pengecatan dimulai setelah plasteran berumur 14 hari, dinding harus
diamplas halus, bersih dari debu, lubang-lubang yang mungkin ada sudah
diisi, celah dan retak sudah diperbaiki
 Permukaan dinding harus kering (periksa dengan higrometer,
kelembaban maksimal 15 %), kadar alkali rendah (periksa dengan kertas
lakmus setelah kurang lebih 10 menit berubah hijau).
 Plamir digunakan untuk bekas bobokan, retak, dinding luar tidak boleh
menggunakan plamur.
 Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis
dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang
yang rata.
 Untuk warna-warna yang sejenis, penyedia Jasa menggunakan kaleng-
kaleng dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
 Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang
utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 33 of 143
Metode Pelaksanaan

5. POS JAGA
1). Pembuatan Bouwplank
1).a Volume Pekerjaan = 20 M1
1).b Uraian :
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Bersama dengan Direksi Pekerjaan atau Supervisi meninjau lokasi
pekerjaan.
 Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan kayu dan pemasangannya
 Pekerjaan Pengukuran, pematokan dan pemasangan bouwplank adalah
pekerjaan yang pertama dilakukan dilapangan, dimana situasi kegiatan
masih dalam keadaan asli atau 0%. Tahap pelaksanaan pekerjaan
pengukuran wajib mengikuti titik awal atau titik ikat yang diberikan oleh
direksi sebagai titik acuan pada pengukuran-pengukuran selanjutnya.
Dalam pekerjaan ini, peralatan yang digunakan adalah Theodolite /
Total Station dan Waterspass untuk menunjang pengukuran lokasi
kegiatan. Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah
pekerjaan pengukuran dilakukan. Pemasangan Bouwplank (Pematokan)
dilaksanakan bersama-sama oleh Pihak Proyek, Perencana, Pengawas
serta Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan. Bouwplank terbuat
dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi
5/7cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan
ketinggian papan bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan
bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk
mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap
titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan
ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali.
Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As
sekeliling bangunan atau menyesuaikan dengan kondisi di lapangan dan
dipakukan pada patok–patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam
tanah.
 Data pengukuran dan pemasangan bouwplank kemudian dikumpulkan
untuk didata dengan baik dan dilakukan penggambaran layout, long

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 34 of 143
Metode Pelaksanaan

section serta cross section dan gambar – gambar lain yang membutuhkan
hasil data pengukuran. Setelah proses penggambaran selesai, kemudian
dilaporkan kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui. Perubahan –
perubahan yang terjadi dilapangan karena menyesuaikan situasi
lapangan, wajib dilaporkan dan dibahas dengan direksi untuk
meminimalisir terjadinya kesalahan pekerjaan. Pekerjaan Pengukuran
dan pemasangan bouwplank ini dilakukan sejak awal minggu pertama
dan dipantau sampai dengan proyek berakhir.

2). Pekerjaan Pondasi (Galian tanah manual)


2).a Volume Pekerjaan = 6 M3
2).b Uraian
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

3). Pekerjaan Pondasi (Tiang Pancang Cerucuk dia. 7-10cm)


3).a Volume Pekerjaan = 12 Titik
3).b Uraian
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

4). Pekerjaan Pondasi (Pasangan batu gunung)


4).a Volume Pekerjaan = 3,23 M3
4).b Uraian
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Bersama dengan Direksi Pekerjaan atau Supervisi meninjau lokasi
pekerjaan dan pengecekan bahan yang digunakan.
 Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan/material batu gunung,
semen, pasir dan air, serta pengangkutan, pencampuran bahan adukan,
pemasangan dan pembentukan.
 Pekerjaan Pasangan batu gunung dikerjakan dengan campuran adukan
manual dengan perbandingan semen dan pasir yaitu 1PC : 4PS. Dimensi
pasangan batu gunung sesuai gambar rencana.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 35 of 143
Metode Pelaksanaan

 Tahapan pelaksanaan dimulai dari persiapan bahan batu gunung


dilangsir ke areal pekerjaan, campuran adukan 1PC : 4PS dengan
menggunakan bak ukur/dolag dicampur dengan air.
 Hasil dari campuran/adukan dipasang pada permukaan tanah yang sudah
diratakan sebelum batu gunung diletakan sebagai dasar lantai kerja
pasangan batu, kemudian batu gunung disusun dengan perbandingan
pasangan 1 batu gunung dan 1 adukan spesi bertahap hingga tersusun
rapi naik keatas sampai elvasi rencana.
 Pekerjaan ini senantiasa memperhatikan kelurusan pasangan batu,
bentuk permukaan dan kerataan, hal ini agar pasangan batu gunung
mendapatkan kekuatan dan hasil yang baik.

5). Pekerjaan Pondasi (Pembesian)


5).a Volume Pekerjaan = 130 Kg
5).b Uraian
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

6). Pekerjaan Pondasi (Bekisting)


6).a Volume Pekerjaan = 4.80 M2
6).b Uraian
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

7). Pekerjaan Pondasi (Beton K-225)


7).a Volume Pekerjaan = 1.20 M3
7).b Uraian
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

8). Pekerjaan lantai (Timbunan tanah)


8).a Volume Pekerjaan = 2.60 M3
8).b Uraian
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 36 of 143
Metode Pelaksanaan

9). Pekerjaan lantai (Urugan Pasir)


9).a Volume Pekerjaan = 1.24 M3
9).b Uraian
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan pasir urug, serta
penanganan dan pembetukannya pada areal yang akan di timbun
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Urugan pasir ditujukan sebagai alas atau dasar sebelum pelaksanaan
pekerjaan lantai kerja atau struktur selain beton diatasnya.
 Urugan dilaksanakan setelah tanah dasar mencapai peil elevasi rencana.
 Pelaksanaan pengurugan mengikuti patok peil elevasi serta ketebalan
sesuai gambar kerja atau atas persetujuan direksi pekerjaan.
 Areal yang akan diurug harus bersih dari bahan-bahan yang dapat
mengganggu stabilitas dari pasangan rip rap.
 Pengecekan kembali peil elevasi permukaan hasil dari pengurukan atau
timbunan, apabila masih kurang atau kelebihan, maka penanganan
kembali sampai mencapai peil elevasi rencana

10). Pekerjaan lantai (Beton B0)


10).a Volume Pekerjaan = 2.30 M3
10).b Uraian
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

11). Pekerjaan Sloof, Kolom, Ring Balk, Plat Atap dan listplank (Pembesian)
11).a Volume Pekerjaan = 1,222.50 Kg
11).b Uraian
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

12). Pekerjaan Sloof, Kolom, Ring Balk, Plat Atap dan listplank (Bekisting)
12).a Volume Pekerjaan = 101.90 M2
12).b Uraian
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 37 of 143
Metode Pelaksanaan

13). Pekerjaan Sloof, Kolom, Ring Balk, Plat Atap dan listplank (Beton K-225)
13).a Volume Pekerjaan = 3.42 M3
13).b Uraian
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

14). Pekerjaan Dinding (Pasangan Batu Bata)


14).a Volume Pekerjaan = 59.50 M2
14).b Uraian
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya
15). Pekerjaan Dinding (Plasteran)
15).a Volume Pekerjaan = 112 M2
15).b Uraian
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

16). Pekerjaan Plafond (Rangka Plafond)


16).a Volume Pekerjaan = 20 M3
16).b Uraian
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan, serta
penanganan, pembetukan dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Sebelum memulai pekerjaan rangka plafond, penentuan elevasi plafond
sesuai gambar rencana. Pengambilan ukuran tinggi manual dapat
dilakukan dari lantai.
 Balok Penopang harus dipasang terlebih dahulu pada pinggiran dinding
dan rangka gording. Dari balok penopang tersebut penarikan benang
dilakukan sebagai acuan pasangan rangka plafond keseluruhan.
 Arah dan jarak seperti yang di tunjukkan pada gambar.
 Pola rangka plafond harus sesuai dengan gambar rencana.
 Penggantung antara rangka plafond dengan penggantung atas
menggunakan kawat penggantung dengan diameter minimal 4 mm atau
menggunakan kayu reng.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 38 of 143
Metode Pelaksanaan

17). Pekerjaan Plafond (Plafond Plywood)


17).a Volume Pekerjaan = 20 M2
17).b Uraian
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan, serta
penanganan, pembetukan dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pasangan plafond dilaksanakan dengan menggunakan skrup/paku
tergantung dari bahan plafond yang digunakan.
 Arah dan jarak seperti yang di tunjukkan pada gambar.
 Pola plafond harus sesuai dengan gambar rencana.
 Batas antara plafond dan tembok harus membentuk sudut yang rapi
dengan sudut dan ukuran seperti pada gambar
 Opening untuk pekerjaan M&E harus disediakan sesuai dengan gambar
rencana.

18). Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela (Kusen Pintu dan Jendela)
18).a Volume Pekerjaan = 0.06 M3
18).b Uraian
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan, serta
penanganan, pembetukan dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Kusen pintu dan jendela menggunakan balok kayu dengan minimal
ukuran bersih (setelah diserut/diketam halus) menjadi balok 5/13 cm.
 Pekerjaan pembuatan kusen pintu/jendela dengan alat bantu mekanis
dan manual.
 Pemotongan bahan dasar balok kayu sesuai ukuran lebar dan tinggi
pintu, kemudian membuat skonengan/roter pada bagian pinggir kayu
dengan ukuran sama dengan tebal daun pintu/jendela dan permukaan
kayu dihaluskan.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 39 of 143
Metode Pelaksanaan

 Hasil potongan kayu yang sudah diskoneng dan halus tersebut disambung
dengan menggunakan kayu pasak kecil/pin kayu sebagai penguncinya.
 Hasil kusen yang sudah jadi dibuat kaku dengan menyilang bagian bawah
kusen dengan bantuan balok kayu kecil.
 Kusen yang sudah siap diberi paku pada bagian luar kusen dan dipasang
pada dinding bata dengan mengecek kelurusannya. Kemudian dengan
bantuan kayu diperkuat agar kusen tidak bergeser.
 Pada celah antara dinding bata dan kusen diisi dengan spesi dicampur
dengan pecahan batu bata kemudian dirapikan.

19). Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela (Daun Pintu)


19).a Volume Pekerjaan : = 2 Bh
19).b Uraian
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan, serta
penanganan, pembetukan dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Daun pintu kayu bengkirai panil dengan ukuran ketebalan bersih (setelah
diserut/diketam halus) setebal 4 cm, untuk daun pintu WC/KM pada
bagian luar bentuk permukaan panil dan bagian belakang bentuk
permukaan rata dan dilapis alluminium.
 Pada pekerjaan pembuatan daun pintu/jendela adalah dengan
menggunkan bahan dasar papan kayu berlapis yang kemudian diberi
pasak dan ditempel menggunakan lem kayu. Sebelumnya lapisan-lapisan
papan tersebut dibentuk/diskoneng/dibevel untuk membentuk panel.
 Pemasangan daun pintu/jendela dengan menggunakan engsel yang
disambung dengan skrup/paku pada kusen.
 Pekerjaan selanjutnya melengkapi daun pintu/jendela dengan
penggantung (kait angin) dan pengunci (grendel/kunci slot/kunci tanam)
digunakan skrup/paku sebagai perkuatannya.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 40 of 143
Metode Pelaksanaan

20). Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela (Rooster)


20).a Volume Pekerjaan = 3.52 M2
20).b Uraian
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan, serta
penanganan, pembetukan dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pekerjaan pasangan rooster adalah pasangan bata terawang / bata segi
empat bolong-bolong dengan campuran spesi 1PC : 4PS.
 Tahapan pekerjaan pasangan ini dimulai dari pengukuran kelurusan
dengan menggunakan benangan sebagai acuan kelurusan susunan batu
bata.
 Mempersiapkan adukan spesi 1PC : 4PS dan bata terawang kemudian
pemasangan dilaksanakan sesuai acuan dari benangan.
 Posisi tinggi pasangan roster minimal setinggi diatas kusen pintu atau
atas petunjuk direksi pekerjaan.
21). Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela (Engsel + Kunci Pintu)
21).a Volume Pekerjaan = 2 Bh
21).b Uraian
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan dan
pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Daun pintu menggunakan 3 engsel ukuran 4 Inchi berbahan stainless
steel.
 Pemasangan Engsel pada daun pintu dan kusen dengan perkuatan baut
skrup dengan jarak engsel sesuai gambar rencana atau atas petunuk
direksi pekerjaa.
 Tipe kunci harus sesuai dengan fungsi ruang, dipasang setinggi 100 cm
dari lantai atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
 Pengunci (grendel/kunci slot/kunci tanam) dipasang dengan perkuatan
skrup/paku.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 41 of 143
Metode Pelaksanaan

22). Pekerjaan Cat-catan (Cat Kusen Pintu dan Jendela)


22).a Volume Pekerjaan = 16.70 M2
22).b Uraian
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan, serta
penanganan, pembetukan dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Semua kayu hanya boleh dimenie dan di cat di lokasi proyek dan
mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan.
 Sebelum pekerjaan menie dan cat dillakukan, bidang kayu kasar harus
diamplas dengan amplas kayu kasar dan dilanjutkan dengan amplas kayu
halus sampai permukaan bidang licin dan rata.
 Pekerjaan menie dan cat dasar serta penutup dilakukan dengan
menggunakan kuas, dilakukan berlapis, sedemikian rupa sehingga bidang
kayu tertutup sempurna dengan lapisan manie dan cat.

23). Pekerjaan Cat-catan (Cat Tembok)


23).a Volume Pekerjaan = 149 M2
23).b Uraian
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

24). Pemasangan Keramik 30x30 cm


24).a Volume Pekerjaan = 20 M2
24).b Uraian
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan, serta
penanganan, pembetukan dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pasangan rabat dengan mutu rendah dilaksanakan sebelum pasangan
keramik.
 Pekerjaan lantai penutup atau dengan bahan keramik dengan ukuran
bervariasi dikerjakan dengan elevasi finish penutup lanta/keramiki
sesuai dengan gambar rencana.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 42 of 143
Metode Pelaksanaan

 Penarikan benang elevasi harus selalu terpasang agar pemasangan


keramik tersusun rata dan rapi
 Keramik yang masuk ke tapak harus diseleksi, agar sesuai dengan
ukuran, bentuk dan warna yang telah ditentukan. Dus keramik harus
dalam keadaan tersegel dengan spesifikasi yang ditentukan. Warna,
ukuran, tekstur, dan bentuk harus seragam. Keramik yang tidak sesuai
dengan spesifikasi tidak boleh dipasang.
 Pemasangan keramik boleh dilakukan bila Instalasi M&E pada lantai
sudah selesai.
 Untuk keramik jenis acian semen, keramik harus direndam air hingga
jenuh air terlebih dahulu sebelum dipasang, untuk keramik jenis
addesive keramik, keramik tidak boleh direndam air.
 Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar, level yang
tercantum pada gambar adalah level finish lantai, karenanya screeding
dasar harus diatur hingga memungkinkan pada keramik dengan
ketebalan yang berbeda permukaan finishnya terpasang rata.
 Header/kepalaan keramik harus dibuat pada dua arah dengan bantuan
alat ukur (theodolit atau waterpass)
 Adukan semen untuk screeding dibuat dengan pebandingan 1 pc : 3 pasir.
Adukan perekat dengan perbandingan 4,5 kg adesive dengan 1 liter air.
 Lantai harus benar-benar terpasang rata, baik yang ditentukan datar
maupun yang ditentukan mempunyai kemiringan.
 Kemiringan tidak boleh kurang dari 25 mm pada jarak 10 m untuk area
toilet. Sedangkan untuk area lain, tidak boleh kurang dari 12 mm pada
jarak 10 m. Kemiringan harus lurus hingga air bisa mengalir semua tanpa
meninggalkan genangan.
 Pemotongan keramik harus menggunakan alat yang sesuai agar
menghasilkan hasil potongan yang rata, tidak bergerigi.
 Keramik harus dilindungi dari pergerakan selama 48 jam setelah
pemasangan dengan menempatkan rambu atau tanda.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 43 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pasangan keramik harus diperiksa jarak dan kelurusan nat-nya, tidak


kosong aciannya, tidak retak dan gores, beda tinggi keramik (plint)
maksimal 1 mm.
 Keramik boleh di-grouting atau kolot setelah berumur 24 jam. Warna
grouting harus seragam, halus dan tanpa celah, bila perlu gunakan alat
bantu untuk meratakan grouting. Tepi dinding diberi sealant atau
dibiarkan saja tanpa grouting untuk ruang muai-susut.

25). Pekerjaan Lain-lain (Closed Jongkok)


25).a Volume Pekerjaan = 1 Bh
25).b Uraian :
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan jadi dan
pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pemeriksaan pada shock pipa dudukan kloset sebelum dipasang.
 Pada lubang pipa tersebut harus bersih dari macam kotoran agar kloset
tidak tersumbat.
 Pemasangan dudukan kloset dengan pasangan satu bata naik dan setelah
pasangan bata tersebut kering, kloset diletakan dan di stel agar posisi
tidak bergerak.
 Tahapan akhir adalah finishing pada pinggiran kloset dengan pecahan
batu bata dicampur dengan adukan semen dan dipalster rapid an rata.

26). Pekerjaan Lain-lain (Kran Air 1/2")


26).a Volume Pekerjaan = 1 Bh
26).b Uraian :
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan jadi dan
pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 44 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pengecekan terhadap drat sock pipa yang akan dipasang kran,


dibersihkan dari segala macam kotoran agar pemasangan kran tidak
macet dan untuk menghidari terjadinya kebocoran.
 Drat pada kran dilapis dengan sealtape pipa secukupnya kemudian kran
dipasang dan dikencangkan dengan alat kunci pipa.

27). Pekerjaan Lain-lain (Pipa PVC 1/2")


27).a Volume Pekerjaan = 4.00 M1
27).b Uraian :
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan jadi dan
pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pekerjaan ini merupakan pasangan pipa pvc berdiameter ½” yang
berfungsi sebagai pipa supply air bersih.
 Pengecekan pada posisi pemasangan pipa sebelum pemasangan.
 Melubangi posisi-posisi pada dinding untuk jalur pipa beserta
pemasangannya dengan perkuatan lem pipa pada setiap sambungan dan
konektor/fitting pipa.

28). Pekerjaan Septictank (Galian Tanah Manual)


28).a Volume Pekerjaan = 1.50 M3
28).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item sebelumnya

29). Pekerjaan Septictank (Buis Beton Dia. 1 m)


29).a Volume Pekerjaan = 2 Buah
29).b Uraian :
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan jadi, perakitan
dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 45 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pembuatan lantai kerja pada lubang yang sudah digali sebelum


pemasangan buis beton.
 Setelah lantai kerja cukup umur, pembuatan adukan tipis dan dipasang
pada dasar bidang lantai kerja secukupnya kemudian buis diturunkan.
Fungsi dari adukan tersebut sebagai bahan perekat antar lantai kerja
dan buis beton.
 Kemudian pasangan adukan tebal pada ujung atas permukaan buis beton
sebelum buis berikutnya dipasang.
 Perletakan buis beton kedua dan di stel sedemikian rupa sehingga tidak
terjadi kebocoran.
 Pada didsing buis beton paling atas diberi 2 lubang untuk instalasi pipa
inlet air kotor dan pipa outlet resapan.
 Pengecoran tutup buis beton dengan plywood tebal sebagai dasar
cetakan bekisting, pembesian sederhana diatasnya untuk memperkuat
tutup buis beton.
 Perletakan pipa hawa/pipa udara pada tutup beton sebelum
pengecoran.

30). Pekerjaan septictank (Pipa PVC 1/2" )


30).a Volume Pekerjaan = 4 M1
30).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

31). Pekerjaan Septictank (Cor Beton K-175)


31).a Volume Pekerjaan = 0.31 M3
31).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item sebelumnya

32). Pekerjaan Septictank (Pembesian)


32).a Volume Pekerjaan = 04.98 Kg
32).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item sebelumnya

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 46 of 143
Metode Pelaksanaan

33). Pekerjaan Septictank (Pipa PVC 2")


33).a Volume Pekerjaan = 2 M1
33).b Uraian :
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan jadi dan
pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pekerjaan ini merupakan pasangan pipa pvc berdiameter 2” yang
berfungsi sebagai pipa air kotor.
 Pengecekan pada posisi pemasangan pipa sebelum pemasangan.

34). Pekerjaan Septictank (T PVC 2")


34).a Volume Pekerjaan = 1 Bh
34).b Uraian :
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan jadi dan
pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pekerjaan ini merupakan pasangan accessories/fitting pipa pvc
berdiameter 2” yang berfungsi sebagai pipa air kotor.
 Pengecekan pada posisi dan jalur pipa sebelum pemasangan.

35). Pekerjaan Septictank (Pipa PVC 4")


35).a Volume Pekerjaan = 2 M1
35).b Uraian :
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan jadi dan
pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pekerjaan ini merupakan pasangan pipa pvc berdiameter 4” yang
berfungsi sebagai pipa air kotor.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 47 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pengecekan pada posisi pemasangan dan jalur pipa sebelum


pemasangan.

36). Pekerjaan Septictank (Elbow PVC 4")


36).a Volume Pekerjaan = 1 Bh
36).b Uraian :
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan jadi dan
pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pekerjaan ini merupakan pasangan accessories/fitting pipa pvc
berdiameter 4” yang berfungsi sebagai pipa air kotor.
 Pengecekan pada posisi dan jalur pipa sebelum pemasangan.

37). Pemasangan Titik Lampu + instalasi


37).a Volume Pekerjaan = 1 Ls
37).b Uraian :
 Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengadaan bahan jadi, perakitan
dan pemasangannya
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pengadaan dan pemasangan panel-panel elektrikal tegangan rendah.
 Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan dan stop kontak
bangunan.
 Pekerjaan pemasangan instalasi listrik pada bangunan untuk posisi
dinding yaitu dengan menanam pipa conduit lengkap dengan rumah stop
kontak atau rumah switch sebagai akses kabel instalasi listrik dan
kemudian penarikan kabel dilakukan.
 Pada posisi plafond biasanya dikerjakan setelah rangka plafond
terpasang sudah harus disiapkan kabel-kabel tarikan dilengkapi tee dos
kemudian disalurkan ke dinding.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 48 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pemasangan acceosries seperti head stop kontak, switch dan lain lain
dapat dikerjakan diakhir finishing pengecetan, hal ini untuk menghindari
accesorie tersebut agar tidak kotor terkena cat.

6. PEKERJAAN POMPA
1). Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible
1).a Data pekerjaan = 2 Unit
1).b Uraian
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan, perakitan dan pengangkutan Pompa
menuju ke lokasi pekerjaan
 Pengadaan pompa dengan spesifikasi :
 Jenis : Submersible
 Kapasitas : 100 Liter/detik
 Head : 80 Meter
 Putaran : Max 1,475 rpm/3ph/50 Hz
 Daya : 155 Kw, 3 x 400/690 V
 Pihak penyedia mengajukan spesifikasi barang disertai brosur kepada
Direksi Pekerjaan sebelum dilakukan pemesanan.
 Pompa dilengkapi dengan non-return valve untuk mencegah arus
balik air waktu pompa dimatikan. Untuk kesempurnaan pendinginan
motor, maka flow sleeve sudah harus termasuk. Kabel untuk
menghubungkan daya listrik dari panel ke motor pompa disediakan
dengan cukup dan dengan ukuran yang sesuai dengan keperluan daya
yang dialirkan. Pipa disharge pompa dari pipa baja galvanis klas medium,
dengan diameter sesuai dengan discharge pompa, dengan panjang sesuai
dengan gambar. Pompa juga dilengkapi dengan water level cut-off
untuk mencegah terjadinya kerusakan pompa akibat kurangnya air pada
waktu pemompaan. Dalam hal menggunakan sistim star-delta, maka
harus menggunakan sistim tertutup (close circuit), sehingga tidak terjadi
tenggang waktu antara perpindahan star ke delta. Untuk mengalirkan
daya listrik dari jaringan listrik PLN ke pompa, diperlukan panel listrik,
yang sekurang-kurangnya berisi :

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 49 of 143
Metode Pelaksanaan

 Lampu indikator
 Volt meter (per phase)
 On dan Off Switch
 Grounding terminal
 MCB ( Mini Circuit Breaker )
 Ampere meter (per phase)
 Overload relay
 Magnetic contactor + overload relay
 Water level cut off + elektrodes
 Phase Failure Relay
 Temperature sensor
 Panel kontrol dapat memberikan pengamanan terhadap :
 Dry running
 Ketidak stabilan tegangan
 Over/under load
 Keseimbangan arus (current unbalance)
 Panasnya motor.
 Control Ground Failure
 Control Phase Sequence
 Motor pompa Centrifugal dari type ‘squirrel cage induction motor’, dan
didesain untuk operasi kontinyu didalam air. Motor juga sesuai dengan
sistim starter langsung, atau starter dengan pengaturan voltage
(reduced voltage starting). Motor mempunyai thrust bearing yang
mampu menerima beban berat dari seluruh bagian/komponen yang
berputar ditambah dengan tekanan hidraulik (hydraulic thrust).
Bearing tersebut harus dengan ukuran yang sesuai dan dengan rata-rata
umur (life time) tidak kurang dari 5 (lima) tahun untuk operasi kontinyu.
 Kabel pompa terdiri dari 3 (tiga) atau lebih konduktor yang terpisah.
Tiap konduktor harus dibungkus/diisolasi dengan karet sintetis atau
plastik, dengan kemampuan yang cukup untuk digunakan dalam air
secara kontinyu. Sambungan kabel dalam air harus dilakukan sedemikian
sehingga kedap air (watertight).

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 50 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan


Supervisi
 Pemasangan pompa dilaksanakan dengan perlengkapan tripot,
chainblock, clamp, lifting sling, mega Ohm meter, multi tester capacity
25 ampere, Megger test, ampere, digital ampere tester capacity 60
ampere dan chain hoist 3 ton dll.

2). Pengadaan Panel Pompa


2).a Volume pekerjaan = 2 Unit
2).b Uraian
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan, perakitan dan pengangkutan Panel
Pompa menuju ke lokasi pekerjaan
 Pengadaan panel pompa dengan spesifikasi
 Type : Inverter, 160 Kw/3ph/380 V/50 Hz
 Pihak penyedia mengajukan spesifikasi barang disertai brosur kepada
Direksi Pekerjaan sebelum dilakukan pemesanan.
 Jumlah dan jenis Panel Listrik disediakan dan dipasang pada pekerjaan
ini adalah sesuai dengan peralatan yang tercantum dalam gambar dan
atau pada BOQ.
 Panel dibuat termasuk seluruh alat dan perlengkapan untuk melengkapi
sistem kontrol.
 Rangka panel terbuat dari rangka besi yang kuat dan ditutup dengan
pelat besi. Tebal pelat yang digunakan minimum 1,8 mm.
 Rangka panel dengan pintu-pintunya harus dibersihkan dari
bekas-bekas lasan, gergajian/potongan. Kemudian di cat dengan
antikarat dan dicat finishing sampai 3 (tiga) lapis dengan warna abu-
abu atau sesuai dengan permintaan pemberi tugas. Panel harus kuat
dan bebas dari guncangan pada saat daya listrik diputuskan atau
disambungkan, dan harus bebas pula dari getaran magnetik (magnetic
vibrat ion). Untuk panel change over dan panel induk diutamakan bentuk
panel listrik yang berdiri sendiri , atau tertanam. Panel harus dilengkapi
dengan pintu yang dapat dikunci dan pegangan dari chrome. Kisi-kisi
ventilasi harus disediakan pada bagian pintu yang dapat dibuka

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 51 of 143
Metode Pelaksanaan

atau pada bagian lain bila diperlukan. Kisi-kisi ventilasi harus dilengkapi
dengan kawat kasa agar serangga tidak dapat masuk kedalamnya.
Seluruh terminal untuk penyambungan keluar harus ada disisi sebelah
bawah panel. Terminal kabel masuk disesuaikan dengan kabel masuk.
Kabel masuk dilengkapi dengan cable lug (kabel schoen) yang
besarnya disesuaikan dengan ukuran kabel. Sakelar kontrol dan lampu
isyarat harus diletakkan pada bagian yang mudah dioperasikan.
 Komponen panel :
 Air Cirduit Breaker dan atau Molded Case Circuit breaker
Circuit breaker untuk panel-panel utama, harus mempunyai
interupting capacity minimum 50 KA dilengkapi dengan pengaman
terhadap arus lebih, arus hubungan singkat dan tegangan dibawah
nominal, serta dilengkapi dengan shunt trip. Miniature Circuit
breaker untuk arus-arus cabang, minimum mempunyai interupting
capacity 10 KA.
 Fuse Load Break Switch
Fuse load break switch yang dipergunakan harus dapat
memutuskan arus pada saat berbeban. Untuk fuse load break
yang lebih besar dapat digunakan sepanjang fuse pengaman
yang dibutuhkan tetap sama seperti dinyatakan dalam gambar.
 Amperemeter
Amperemeter yang digunakan dari type untuk dipasang pada panel.
Dilengkapi dengan trafo arus dengan maksimal ratio 5.
 Voltmeter
Voltmeter yang digunakan harus dari type untuk dipasang pada
panel. Dilengkapi dengan selector switch dengan 6 posisi + 0 (7
posisi).
 Lampu indikasi
Lampu indikasi dari tipe untuk dipasang pada panel. Warna lampu
disesuaikan dengan tanda phase:
Merah untuk R.
Kuning untuk S.
Hijau untuk T.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 52 of 143
Metode Pelaksanaan

Dilengkapi dengan fuse pengaman.


 Untuk unit monitoring dan kontroling harus dilengkapi dengan
sekurang-kurangnya :
 Fuse untuk sirkuit kontrol adalah 500 v, 50 KA symetrikal.
 Selektor switch untuk mengatur urutan atau system
pengoperasian pompa.
 Level relay, berfungsi mengontrol level air pada bak
pengumpul sekaligus mematikan pompa bila level air dibawah
setting. Sedang level relay pada reservoir hanya untuk
memonitor kondisi permukaan air. Untuk jarak antara unit
utama dan probe rods = 500m digunakan relay yang
mempunyai Resistance antara probe rods pada tegangan
nominal adalah 5 K.ohm. Untuk jarak antara unit utama dan
probe rods lebih besar dari 500 m dan lebih kecil dari 1500 m
digunakan relay yang mempunyai resistance antara probe rods
pada tegangan nominal adalah 3 K. ohm. Elektrode rod harus
dilengkapi dengan separator dan pipa pelindung PVC diameter
4".
 Pressure switch berfungsi untuk mematikan pompa bila
tekanan dalam pipa melebihi setting.
 Flow switch, berfungsi untuk mengontrol aliran air dalam
pipa suction. Switch ini dihubungkan ke relay bantu pada
panel kontrol motor untuk memutuskan supply daya bila
tidak ada aliran (dry running ).
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pemasangan panel pompa dilaksanakan dengan perlengkapan tripot,
chainblock, clamp, lifting sling, webbing belt dll

3). Generator Set 250 KVA 380/220 V Open


Pengadaan
3).a Volume pekerjaan = 1 Unit
3).b Uraian

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 53 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pekerjaan ini meliputi pengadaan, perakitan dan pengangkutan


Generator Set menuju ke lokasi pekerjaan
 Pengadaan genset dengan spesifikasi
 Generator Set 250 kva 380/220 V open
 Tangki harian kapasitas 1000 Liter dan perpipaan
 Pihak penyedia mengajukan spesifikasi barang disertai brosur kepada
Direksi Pekerjaan sebelum dilakukan pemesanan.
 Kelengkapan Genset untuk 250 KVA sebagai berikut. :
 Skid-BASE dilengkapi dengan anti vibrasi (vibration absorb)
 Tangki harian untuk pengoperasian kurang lebih 8 jam dan dual
flexible fuel lines.
 Battery charger
 Pipa exhaust dan silencer, komplit supporting
 Standard tool kit.
 Buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan 2 (dua) set
 Accessories lainnya sesuai standard manufacture.
 Spesifikasi Panel Control
 Panel Pengendali (Control Panel) harus didesain sedemikian rupa,
sehingga seluruh komponen pengendali yang berada didalamnya
mampu untuk menahan getaran yang timbul bila Genset sedang
berjalan. Pada Panel pengendali ini AVR (Automatic Voltage
Regulator) dan Enginee Speed Governor (ESG) sudah terintegrasi.
 Adapun minimum unit pengendali yang tersedia dalam Panel
masing-masing sebagai berikut :
 Analog % dari amperemeter
 Anaog AC frekwensi meter
 Analog AC Voltmeter
 Analog % dari kW meter Kontrol cycle cranking
 Panel digital display
 Switch Emergency stop
 Kontrol Idle mode
 Switch Menu Panel

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 54 of 143
Metode Pelaksanaan

 backlighting
 Battery monitoring system
 Start remote
 Switch reset
 Run – off – Auto switch
 Scaled front panel, gasketed door
 Self diagnostics
 Separate customer interconnection box
 Voltmater/Amperemeter phase selector switch
 Pengoperasian genset hanya dilakukan bila PLN mengalami gangguan.
Oleh karena itu pada panel genset dan panel induk yang ada harus
diinterlocking untuk menghindari supply power beban pada saat yang
bersamaan. genset dapat digunakan baik pada saat PLN normal
maupun dalam keadaan gangguan. Pengoperasian engine melalui
panel control yang dilengkapi dengan speed adjuster.
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pemasangan genset dilaksanakan dengan perlengkapan tripot,
chainblock, clamp, lifting sling, dan alat bantu angkat lainnya.

4). Pengadaan dan Pemasangan Water Hammer


4).a Volume pekerjaan = 1 Unit
4).b Uraian
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan, perakitan, pengangkutan menuju ke
lokasi pekerjaan serta pemasangannya
 Pihak penyedia mengajukan spesifikasi barang disertai brosur kepada
Direksi Pekerjaan sebelum dilakukan pemesanan.
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Water hammer yang dipasang berbentuk oval atau bentuk lainnya
dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana atau menurut petunjuk
Direksi Pekerjaan.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 55 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pemasangan water hammer dilaksanakan dengan perlengkapan tripot,


chainblock, clamp, lifting sling, dan alat bantu angkat lainnya.
 Sebelum pemasangan, water hammer dicek apakah tangki bocor atau
tidak, dan pondasi tangki dipastikan harus kuat agar tidak terjadi
penurunan pada tangki yang dipasang.

5). Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa Steel dia 200mm


5).a Data pekerjaan = 24 M1
5).b Uraian
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan / pengiriman Pipa Baja
menuju ke lokasi pekerjaan.
 Pihak penyedia mengajukan spesifikasi barang disertai brosur kepada
Direksi Pekerjaan sebelum dilakukan pemesanan.
 Pengadaan Pipa Baja dengan spesifikasi
 Diameter Luar : 200 mm
 Ketebalan Pipa : Sch 20
 Tekanan kerja dari pipa minimal 80 m kolom air atau 80 kg/cm (SNI 06-
0084-1987 dan SNI 03-6419-200) baik untuk pipa air baku maupun pipa
air bersih, dan tekanan pengujian minimal 2 (dua) kali tekanan kerja
pipa.
 Penanganan pipa steel harus kita lakukan secara baik untuk menghindari
terjadinya korosi pada permukaan pipa. Dalam hal pengangkatan pipa
steel yang dipak bersama-sama, beratnya harus disamaratakan
sepanjang pipa. Apabila tali kawat atau rantai digunakan, maka harus
digunakan bantalan pada permukaan pipa yang bersinggungan dengan
tali sling untuk menjamin terhindarnya permasalahan di lapangan.
 Tumpukan pipa harus diberi alas papan yang bertujuan untuk
menghindari distorsi. Penyangga horisontal dengan lebar min. 75mm,
dengan jarak 1.5m diletakkan di bawah pipa dan untuk t mpukan pipa
berbentuk rektangular, harus digunakan penyangga vertikal setiap jarak
3m. Pipa steel harus diikat dengan balk pada truck/trailer dengan
menggunakan tali atau nilon pengikat.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 56 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan


Supervisi
 Pada pekerjaan ini, penyambungan pipa dilakukan dengan cara
pengelasan yaitu dengan menggunakan Welding Set.
 Penyambungan pengelasan adalah proses penyambungan baja dengan
bantuan kawat las yang disambung pada kedua ujung pipa.
 Sebelum dimulainya pengelasan, dilakukan pemeriksaan sebagai berikut
:
 Adanya bahan bakar yang cukup pada mesin las (minimal
menggunakan 20 KVa) dan mesin dalam keadaan benar-benar
berfungsi sebelum dilakukan pengelasan.
 Permukaan dan bagian dalam pipa pada kedua ujungnya dalam
keadaan bersih.
 Menyiapkan tenda untuk memberikan perlindungan selama
pekerjaan dilaksanakan.
 Perlengkapan mesin harus lengkap dan tidak rusak. Periksa dan
pastikan bahwa pipa-pipa dan atau fitting – fitting yang akan
disambung mempunyai ukuran diameter, bahan yang sama.
 Proses Pengelasan :
 Tempatkan pipa pada posisi rata dibantu dengan alat angkat manual
atau crane truck dan dasar pipa diberi alas balok kayu serta dibuat
dengan dudukan agak tinggi kemudian diperkuat agar pipa tidak
bergeser , posisi kedua ujung pipa berhadapan dalam posisi lurus.
 Pengelasan dilakukan pada bagian bidang permukaan dengan proses
pengelasan mengelilingi diameter pipa. Pengelasan dilakukan
secara berulang sehingga didapat ketebalan penyambungan sesuai
rencana.
 Bersihkan sisa-sisa las pada permukaan pipa dengan alat bantu.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 57 of 143
Metode Pelaksanaan

6). Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa Steel dia 400mm


6).a Data pekerjaan = 2,500.00 M1
6).b Uraian
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan / pengiriman Pipa Baja
menuju ke lokasi pekerjaan.
 Pihak penyedia mengajukan spesifikasi barang disertai brosur kepada
Direksi Pekerjaan sebelum dilakukan pemesanan.
 Pengadaan Pipa Baja dengan spesifikasi
 Diameter Luar : 400 mm
 Ketebalan Pipa : Sch 20
 Tekanan kerja dari pipa minimal 80 m kolom air atau 80 kg/cm (SNI 06-
0084-1987 dan SNI 03-6419-200) baik untuk pipa air baku maupun pipa
air bersih, dan tekanan pengujian minimal 2 (dua) kali tekanan kerja
pipa.
 Penanganan pipa steel harus kita lakukan secara baik untuk menghindari
terjadinya korosi pada permukaan pipa. Dalam hal pengangkatan pipa
steel yang dipak bersama-sama, beratnya harus disamaratakan
sepanjang pipa. Apabila tali kawat atau rantai digunakan, maka harus
digunakan bantalan pada permukaan pipa yang bersinggungan dengan
tali sling untuk menjamin terhindarnya permasalahan di lapangan.
 Tumpukan pipa harus diberi alas papan yang bertujuan untuk
menghindari distorsi. Penyangga horisontal dengan lebar min. 75mm,
dengan jarak 1.5m diletakkan di bawah pipa dan untuk t mpukan pipa
berbentuk rektangular, harus digunakan penyangga vertikal setiap jarak
3m. Pipa steel harus diikat dengan balk pada truck/trailer dengan
menggunakan tali atau nilon pengikat.
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pada pekerjaan ini, penyambungan pipa dilakukan dengan cara
pengelasan yaitu dengan menggunakan Welding Set.
 Penyambungan pengelasan adalah proses penyambungan baja dengan
bantuan kawat las yang disambung pada kedua ujung pipa.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 58 of 143
Metode Pelaksanaan

 Sebelum dimulainya pengelasan, dilakukan pemeriksaan sebagai berikut


:
 Adanya bahan bakar yang cukup pada mesin las (minimal
menggunakan 20 KVa) dan mesin dalam keadaan benar-benar
berfungsi sebelum dilakukan pengelasan.
 Permukaan dan bagian dalam pipa pada kedua ujungnya dalam
keadaan bersih.
 Menyiapkan tenda untuk memberikan perlindungan selama
pekerjaan dilaksanakan.
 Perlengkapan mesin harus lengkap dan tidak rusak. Periksa dan
pastikan bahwa pipa-pipa dan atau fitting – fitting yang akan
disambung mempunyai ukuran diameter, bahan yang sama.
 Proses Pengelasan :
 Tempatkan pipa pada posisi rata dibantu dengan alat angkat manual
atau crane truck dan dasar pipa diberi alas balok kayu serta dibuat
dengan dudukan agak tinggi kemudian diperkuat agar pipa tidak
bergeser , posisi kedua ujung pipa berhadapan dalam posisi lurus.
 Pengelasan dilakukan pada bagian bidang permukaan dengan proses
pengelasan mengelilingi diameter pipa. Pengelasan dilakukan
secara berulang sehingga didapat ketebalan penyambungan sesuai
rencana.
 Bersihkan sisa-sisa las pada permukaan pipa dengan alat bantu.

7). Pekerjaan Pengadaan dan Penyambungan Pipa HDPE dia 200mm


7).a Data pekerjaan = 500 M1
7).b Uraian
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan / pengiriman Pipa
HDPE menuju ke lokasi pekerjaan.
 Pihak penyedia mengajukan spesifikasi barang disertai brosur kepada
Direksi Pekerjaan sebelum dilakukan pemesanan.
 Pengadaan Pipa HDPE dengan spesifikasi
 Diameter Luar : 560 mm

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 59 of 143
Metode Pelaksanaan

 Jenis Bahan : HDPE 100 SDR 13.6


 Tegangan Uji : 12.4 MPa dengan 100jam pada 20 derajat
celcius
 Ketebalan Pipa : 41.20 mm
 Panjang : 6m per batang
 Pipa, fitting dan joints disyaratkan produksi nasional atau internasional
berdasarkan standar yang disetujui dan untuk persyaratan-persyaratan
tambahan dari spesifikasi ini
 Panjang pipa bentuk batangan lurus dengan toleransi ± 0,05 m.
 Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa polietilena, harus
merupakan bahan baku yang menyatakan layak digunakan untuk air
minum yang dikeluarkan oleh pemasok bahan baku, hal tersebut
dibuktikan dengan Certificate Badan Independen BODYCOTE.
 Penanganan pipa HDPE harus kita lakukan secara baik untuk menghindari
terjadinya goresan pada bagian dinding maupun ujung pipa. Dalam hal
pengangkatan pipa HDPE yang dipak bersama-sama, beratnya harus
disamaratakan sepanjang pipa. Apabila tali kawat atau rantai
digunakan, maka harus digunakan bantalan pada permukaan pipa yang
bersinggungan dengan tali sling untuk menjamin terhindarnya
permasalahan di lapangan.
 Tumpukan pipa harus diberi alas papan yang bertujuan untuk
menghindari distorsi. Penyangga horisontal dengan lebar min. 75mm,
dengan jarak 1.5m diletakkan di bawah pipa dan untuk t mpukan pipa
berbentuk rektangular, harus digunakan penyangga vertikal setiap jarak
3m. Pipa PE harus diikat dengan balk pada truck/trailer dengan
menggunakan tali atau nilon pengikat. Rantai besi atau cable sling tidak
disarankan untuk digunakan. Demikian pula dengan fitting-fitting harus
diatur sedemikian rupa agar terhindar dart kerusakan
 Untuk penyimpanan pipa jangka panjang (lebih dari 6 bulan). Harus
diperhatikan pencegahan terjadinya distorsi pada pipa. Dan juga
dibutuhkan alas papan untuk menghindari melengkungnya pipa dan
harus pula dilindungi dari goresan benda tajam. Pipa-pipa lurus tersebut

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 60 of 143
Metode Pelaksanaan

harus di beri alas kayu dengan ukuran lebar minimum 75 mm setiap jarak
1.5 meter. Tumpukan maximum yang direkomendasikan adalah 2 meter.
 Pekerjaan ini meliputi penyambungan, pemasangan dan penanaman
Pipa HDPE.
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pada pekerjaan ini, penyambungan pipa dilakukan dengan cara
pemanasan yaitu dengan menggunakan mesin butt fusion.
Penyambungan dengan menggunakan butt fusion dilakukan untuk pipa
dengan diameter mulai dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4.7 mm
dengan SDR 13.6.
 Penyambungan butt fusion adalah proses termofusi yang melibatkan
pemanasan secara bersama di kedua ujung pipa yang akan disambung
sampai kondisi leleh tercapai pada kedua ujungnya. Lalu kedua ujung
pipa di gabung pada tekanan tertentu untuk waktu tertentu sehingga
terbentuk sambungan yang senyawa. Hasil penyambungan pipa harus
tahan terhadap gaya tarik dan mempunyai kekuatan yang sebanding
dengan pipa. Metode penyambungan jenis ini membutuhkan plat
pemanas elektrik untuk dapat mencapai suatu temperatur tertentu yang
digunakan untuk jenis pipa dari bahan PE 80 dan PE 100 untuk ukuran 90
mm ke atas dengan SDR yang sama.
 Sebelum dimulainya pengelasan, dilakukan pemeriksaan sebagai berikut
:
 Adanya bahan bakar yang cukup pada mesin genset (minimal
menggunakan 20 KVa) dan mesin genset dalam keadaan benar-
benar berfungsi sebelum dihubungkan ke mesin HDPE.
 Heater plate (plat pemanas) dalam keadaan bersih dan lakukan
pembersihan apabila sebelumnya sudah digunakan. Untuk
membersihkan kotoran pada plat pemanas bisa dicuci pada saat
dingin dengan sedikit air yang cukup sebelum memulai
penyambungan. Gunakan bahan yang bersih yang tidak
meninggalkan bekas. Untuk membersihkan kotoran lapisan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 61 of 143
Metode Pelaksanaan

minyak atau pelumas harus menggunakan kain dan bahan


pembersih yang sesuai seperti ISO PROPANOL.
 Perlengkapan mesin dan pompa hidrolik mesin HDPE berfungsi
dengan baik.
 Menyiapkan tenda untuk memberikan perlindungan selama
pekerjaan dilaksanakan.
 Perlengkapan mesin harus lengkap dan tidak rusak.
 Periksa dan pastikan bahwa pipa-pipa dan atau fitting – fitting
yang akan disambung mempunyai ukuran diameter, SDR dan bahan
yang sama.
 Prosedur Penyambungan :
 Tempatkan pipa pada klam penjepit (ragum hdpe) dimana ujung
pipa berhadapan dengan plat pemotong dalam posisi lurus.
Kemudian ratakan posisi komponen dengan roller dan kencangkan
klam penjepit untuk memegang dan membulatkan kembali pipa.
 Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan plat
oleh masuknya udara kebagian dalam pipa.
 Nyalakan alat pemotong dan geserkan klam pipa perlahan sehingga
ujung pipa tepat berhadapan sampai terjadinya pemotongan
permukaan yang rata.
 Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara klam penjepit
dibuka untuk menghindari terjadinya pemotongan permukaaan yang
tidak rata.
 Angkat alat pemotong perlahan dan hindarkan persinggungan
dengan permukaan pipa.
 Bersihkan sisa potongan dari mesin pipa serta periksa kembali
bahwa kedua permukaan sudah rata, Jika tidak, ulangi proses
pemotongan.
 Buka dan kemudian tutup klam dan perhatikan tekanan Tarik yang
dibutuhkan untuk menggerakan pipa Bersama-sama secara hidrolik.
Tekanan tarik adalah ukuran tekanan minimal yang dibutuhkan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 62 of 143
Metode Pelaksanaan

untuk mengatasi gaya gesek akibat tarikan kerja mesin dan berat
pipa/fitting yang sedang disambung.
 Catatan : Tekanan tarik ( kPa ) harus diperkirakan secara
tepat sebelum pembuatan sambungan dan harus ditambahkan
tekanan ram dasar yang ditunjukkan pada mesin.
 Pindahkan lempengan pemanas dari tempat pelindungnya, periksa
bahwa plat tersebut bersih dan baik suhunya.
 Tempatkan plat pemanas pada mesin dan tutup klam supaya bagian
permukaan yang akan disambung menyentuh lempengan. Gunakan
system hidrolik dengan menggunakan tekanan yang ditentukan
sebelumnya.
 Jaga tekanan yang dipakai sampai pada pipa mulai meleleh dan
lelehnya merata 1-6mm terbentuk tiap ujungmya. Lihat schedule
PE butt welding AS/NZS4130.
 Setelah lelehan awal muncul, tekanan pada system hidrolik harus
dilepas supaya pencatat tekanan tercatannol dan tekanan Tarik
sedemikian sampai pertumbuhan lelehan terkontrol selama waktu
pemanasan. Periksa bahwa pipa tidak bergeser posisinya di klam
dan ujung pipa harus terus dijaga agar tetap kontak dengan alat
pemanas.

8). Galian Tanah Manual


8).a Volume Pekerjaan = 304.20 M3
8).b Uraian
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya
9). Timbunan tanah Manual
9).a Volume Pekerjaan = 4.14 M3
9).b Uraian
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

10). Kabel Panel ke Genset NYY 4 x 150 mm


10).a Volume pekerjaan = 10 M1
10).b Uraian

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 63 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan kabel NYY termasuk


pemasangan instalasinya dari Panel ke Generator Set
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Sambungan kabel (moof kabel) didalam tanah tidak diperkenankan
tanpa persetujuan Direksi Proyek.
 Jenis kabel yang digunakan adalah kabel dengan inti tembaga dan
isolasi PVC atau yang sejenis, antara lain : NYY atau NYFGbY.
 Tiap kabel pada saluran utama dari tegangan menengah dan rendah bagi
tenaga harus cukup diameternya untuk menghantarkan arus sebesar
yang diperlukan untuk alat pemutus arus (switch gear) dan motor
kontrol.
 Setiap jenis kabel sebelum dipasang harus dimegger terlebih dahulu
isolasinya dengan megger 500 volt. Hasil merger antara fasa minimum
500 megaohm.
 Pada beberapa tempat yang ditunjukkan dalam gambar, harus
digunakan flexible konduit lengkap dengan alat-alat bantunya.
 Semua klem-klem kabel merupakan buatan pabrik.
 Semua kabel yang terlihat mata (expose) diberi penahan dengan klem
sehingga kabel tersebut kelihatan lurus dan baik.
 Doos/junction box yang digunakan harus cukup besarnya dan minimum
10 cm terbuat dari bahan logam. Setelah terpasang doos-doos ini harus
ditutup dengan baik dengan penutup yang khusus untuk itu.
 Semua sambungan kabel harus dipilih kawatnya dengan baik,
sehingga tidak menimbulkan beda tegangan satu sama lain, kemudian
diisolasi dengan isolasi PVC dan terakhir diberi penutup atau dop.

11). Kabel Pompa ke Genset NYY 4 x 150 mm


11).a Data pekerjaan = 20 M1
11).b Uraian
 Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan kabel NYY termasuk
pemasangan instalasinya dari Pompa ke Generator Set

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 64 of 143
Metode Pelaksanaan

 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan


Supervisi
 Kabel pompa harus terdiri dari 3 (tiga) atau lebih konduktor yang
terpisah. Tiap konduktor harus dibungkus/diisolasi dengan karet
sintetis atau plastik, dengan kemampuan yang cukup untuk
digunakan dalam air secara kontinyu. Sambungan kabel dalam air harus
dilakukan sedemikian sehingga kedap air (watertight).
 Sambungan kabel (moof kabel) didalam tanah tidak diperkenankan
tanpa persetujuan Direksi Proyek.
 Jenis kabel yang digunakan adalah kabel dengan inti tembaga dan
isolasi PVC atau yang sejenis, antara lain : NYY atau NYFGbY.
 Tiap kabel pada saluran utama dari tegangan menengah dan rendah bagi
tenaga harus cukup diameternya untuk menghantarkan arus sebesar
yang diperlukan untuk alat pemutus arus (switch gear) dan motor
kontrol.
 Setiap jenis kabel sebelum dipasang harus dimegger terlebih dahulu
isolasinya dengan megger 500 volt. Hasil merger antara fasa minimum
500 megaohm.
 Pada beberapa tempat yang ditunjukkan dalam gambar, harus
digunakan flexible konduit lengkap dengan alat-alat bantunya.
 Semua klem-klem kabel merupakan buatan pabrik.
 Semua kabel yang terlihat mata (expose) diberi penahan dengan klem
sehingga kabel tersebut kelihatan lurus dan baik.
 Doos/junction box yang digunakan harus cukup besarnya dan minimum
10 cm terbuat dari bahan logam. Setelah terpasang doos-doos ini harus
ditutup dengan baik dengan penutup yang khusus untuk itu.
 Semua sambungan kabel harus dipilih kawatnya dengan baik,
sehingga tidak menimbulkan beda tegangan satu sama lain, kemudian
diisolasi dengan isolasi PVC dan terakhir diberi penutup atau dop.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 65 of 143
Metode Pelaksanaan

12). Tangki Bulanan Bahan Bakar kapasitas 10.000 Liter


12).a Data pekerjaan :
 Volume = 1 Unit
12).b Uraian
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan, perakitan, pengangkutan menuju ke
lokasi pekerjaan serta pemasangannya
 Pihak penyedia mengajukan spesifikasi barang disertai brosur kepada
Direksi Pekerjaan sebelum dilakukan pemesanan.
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Tangki bulanan yang dipasang berbentuk segi empat atau bentuk
lainnya dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana atau menurut
petunjuk Direksi Pekerjaan
 Sebelum pemasangan, tangki bulanan dicek apakah tangki bocor atau
tidak, dan pondasi tangki dipastikan harus kuat agar tidak terjadi
penurunan pada tangki yang dipasang.
 Pemasangan instalasi perpipaan dari Tangki Bulanan menuju ke Tangki
Harian Genset

13). Overhead Crane Kapasitas 2 Ton


13).a Data pekerjaan :
 Volume = 1 Unit
13).b Uraian
 Pekerjaan ini mencakup pengadaan, perakitan/pembentukan dan
pemasangan Overhead Traveling Crane Berkapasitas 2 Ton
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan :
 Chain Hoist 2Ton (Electric)
 Girder Baja WF
 Runway Baja WF
 Rail Beam

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 66 of 143
Metode Pelaksanaan

 Manual Horisontal Movement Support


 Accesories
 Fabrikasi dan 'Pengecatan
 Pemasangan/Instalasi
 Proses pemasangan awal adalah Runway Baja WF yang diletakan pada
plat baja konsul beton dan diperkuat dengan pengelasan. Sebelum
pengelasan dilakukan, pengecekan terhadap kelurusan runway baja dan
peil elevasi harus benar-benar rata. Setelah itu pemasangan accessories
rail beam, rubber stopper.
 Tahapan selanjutnya adalah penyetelan Manual Horisontal Movement
Support sebelum Girder Baja WF dinaikan. Hal ini bertujuan agar
pergerakan Girder Baja tidak terganggu. Setelah penyetelan support
selesai, selanjutnya adalah pemasangan Baja Girder diletakan diatas
Movement support dan dilakukan penyetelan kembali. Apabila
penyetelan terhadap kelurusan dan kerataan selesai, maka Girder Baja
WF diperkuat dengan pasangan baut pada Movement Support.
 Pemasangan Hanger Chain Hoist pada Girder Baja dengan dilakukan
penyetelan terhadap pergerakan horizontal dan dikunci dengan
perkuatan baut.
 Tahap akhir adalah pemasangan Chain Hoist pada Hanger Girder dan
pemasangan instalasi listrik.

14). Pasangan Kipas Pendingin


14).a Data pekerjaan :
 Volume = 6 Buah
14).b Uraian
 Pekerjaan ini mencakup pengadaan, dan pemasangan Kipas Pendingin
pada Ruangan Genset
 Pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan atau Konsultan
Supervisi

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 67 of 143
Metode Pelaksanaan

 Kipas Pendingin berfungsi sebagai blower atau sirkulasi udara pada


ruangan genset dan panel untuk mengurangi suhu temperature akibat
dari panas mesin genset dan panel.
 Kipas pendingin diletakan pada kisi-kisi atau lubang pada dinding yang
sudah disiapkan.
 Perkuatan pasangan Kipas terhadap dinding dengan baut dynabolt
kemudian pemasangan instalasi listrik.

15). Test Commisioning Genset dan Pompa


15).a Data pekerjaan :
 Volume = 1 LS
15).b Uraian
 Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, peralatan dan tenaga ahli
dari manufacture untuk melakukan pengetesan terhadap genset dan
pompa.
 Pihak penyedia mengajukan kesiapan test commisioning kepada Direksi
Pekerjaan atau Konsultan Supervisi dan melakukan penjadwalan.
 Pengetesan genset dan pompa dilakasanakan dengan tahapan sebagai
berikut :
 Load 0% selama 15 menit.
 Load 25% selama 15 menit.
 Load 50% selama 30 menit.
 Load 75% selama 30 menit.
 Load 100% selama 15 menit
 load 110% selama 5 menit
 Pada tahapan ini juga sekaligus menguji seluruh instalasi pemasangan
elektrikal yang dipasang dengan bagian perbagian hasil pengujian
harus dijalankan secara teliti.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 68 of 143
Metode Pelaksanaan

7. PEKERJAAN PAGAR BRC


1). Galian Tanah Manual
1).a Volume Pekerjaan = 480.06 M3
1).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

2). Pancang cerucuk dia 7-10 cm


2).a Volume Pekerjaan = 1,426.10 M3
2).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

3). Bekisting dari kayu termasuk pembongkaran


3).a Volume Pekerjaan = 768.10 M2
3).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

4). Cor Beton K-225


4).a Volume Pekerjaan = 81.63 M3
4).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

5). Pagar BRC


5).a Volume Pekerjaan = 3,037.22 M2
5).b Uraian :
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penanganan,
pembentukan/fabrikasi beserta penyetelan dan pemasangan
 Pekerjaan pemasangan pagar BRC dimulai dari tahapan galian tanah
manual, pancang cerucuk, pemasangan bekisting, pengecoran dan
pembongkaran kembali bekisting.
 Pada saat pengecoran beton K-225, Setiap jarak kolom pagar brc
dipasang kotak, hal ini bertujuan untuk pemasangan tiang kolom pagar
brc.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 69 of 143
Metode Pelaksanaan

 Setelah umur beton cukup, pekerjaan selanjutnya adalah penanaman


tiang pagar brc kemudian dilanjutkan dengan pengecoran sebagai
perkuatannya.
 Dalam hal pekerjaan ini, pekerja wajib untuk menggunakan sarung
tangan, helm dan sepatu boot.

8. PEKERJAAN LANDSCAPE
1). Tanah Hitam Top Soil
1).a Volume Pekerjaan = 268.11 M3
1).b Uraian :
 Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan material tanah top
soil eksisting
 Ketebalan pengurugan sesuai dengan spesifikasi atau detail gambar
rencana.
 Pekerjaan dilakukan dengan alat bantu manual seperti cangkul, sekop
dan gerobak.
 Hasil pengurugan harus rapi, padat dan rata atau atas persetujuan dari
Direksi Pekerjaan atau Konsultan Supervisi.
 Pekerjaan landscape dimulai dari tahapan pembentukan kondisi tanah
untuk tanaman yaitu dengan pengadaan tanah hitam (top soil).
 Pengurugan tanah hitam dikerjakan secara manual dengan bantuan alat
gerobak, cangkul dan sekop.
 Perataan dan elevasi tanah hitam disesuaikan dengan gambar rencana
atau atas persetujuan direksi pekerjaan

2). Galian Drainase


2).a Volume Pekerjaan = 51 M3
2).b Uraian :
Sudah dijelaskan pada item pekerjaan sebelumnya

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 70 of 143
Metode Pelaksanaan

3). Rumput Gajah Mini


3).a Volume Pekerjaan = 1,399.04 M2
3).b Uraian :
 Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pemasangan dan penanganan
rumput gajah mini.
 Pemasangan rumput dengan memperhatikan elevasi dasar tanah top
soil.
 Pemasangan rumput dengan jarak-jarak atas ketentuan direksi
pekerjaan atau konsultan supervisi.
 Dalam tahap proses pemasangan rumput, dilaksanakan
perawatan/treatment rumput.

4). Pohon Cemara


4).a Volume Pekerjaan = 30 Bh
4).b Uraian :
 Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pemasangan dan penanganan Pohon
Cemara.
 Pemasangan/penanaman sesuai posisi pada gambar rencana atau atas
petunjuk direksi pekerjaan

5). Pohon Pucuk Merah


5).a Volume Pekerjaan = 30 Bh
5).b Uraian :
 Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pemasangan dan penanganan Pohon
Pucuk Merah
 Pemasangan/penanaman sesuai posisi pada gambar rencana atau atas
petunjuk direksi pekerjaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 71 of 143
Metode Pelaksanaan

D. GARIS BESAR TAHAPAN PEKERJAAN


1. TAHAPAN PERSIAPAN
1). Sebagai tahapan awal pekerjaan persiapan yaitu mobilisasi tenaga atau sumber
daya manusia (sdm) harus dilakukan terlebih dahulu guna menyiapkan dan
merencanakan segala keperluan dilapangan sebelum alat berat dan peralatan
maupun bahan material didatangkan kedalam lokasi pekerjaan. Pada tahapan ini
Manager Proyek dan Staf sudah berada di lapangan guna mengatur jadwal
pengiriman alat, pengadaan bahan dan pekerjaan persiapan lainnya termasuk
persiapan aplikasi K3 di lapangan. Ditahap ini juga pekerjaan persiapan lainnya
seperti halnya pembuatan direksi keet, pembuatan barak, gudang dan jalan akses
termasuk pengukuran awal (Mutual Check Lapangan) sudah harus direncanakan
dan dijalankan agar pelaksanaan dapat sesuai jadwal rencana.
2). Persiapan Selanjutnya adalah peninjauan lokasi bersama Direksi Pekerjaan serta
Kosultan Pengawas/Supervisi dengan melakukan pengecekan terhadap kondisi
existing lapangan serta pengecekan lokasi/posisi titik ikat (Bench Mark) yang akan
digunakan oleh pelaksana sebagai acuan (patokan) pekerjaan sehingga pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Pada tahapan ini sekaligus meninjau
lokasi yang dapat digunakan sebagai akses jalan masuk, posisi kantor direksi, dan
fasilitas lainnya juga dapat ditetapkan atas ketentuan, arahan dan persetujuan
dari Direksi Pekerjaan serta mengadakan sosialisasi terhadap instansi-instansi
terkait serta masyarakat setempat sehubungan dengan berlangsungnya
pelaksanaan pekerjaan.

3). Pekerjaan pengukuran awal (topografy) lokasi areal pekerjaan pada kondisi yang
masih asli (kondisi 0%) yang mengacu kepada titik ikat/BM (benchmark) yang telah
disetujui oleh direksi pekerjaan, yang seterusnya akan digunakan sebagai titik
acuan kerja sampai pekerjaan selesai. Pengukuran ini dilakukan dengan
menggunakan alat ukur Total station atau minimal Theodolite dibantu dengan
autolevel sebagai penentu elevasi sehingga diperoleh hasil yang akurat.
Pengukuran dilakukan secara lengkap dengan minimal skup / lingkup lokasi
pekerjaan semuanya harus terdata dengan data pengukuran yang diperoleh
berupa titik-titik koordinat x, y dan elevasi existing.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 72 of 143
Metode Pelaksanaan

4). Dalam pelaksanaan pengukuran juga sekaligus melakukan dokumentasi


(dokumentasi 0%) sehingga dalam persiapan administrasi akan lebih baik dan
lengkap. Pekerjaan pengukuran yang dibarengi dengan pekerjaan dokumentasi ini
dilakukan untuk setiap kondisi yang mengalami perubahan.
5). Review design atau perubahan-perubahan yang terjadi dilapangan karena
menyesuaikan kondisi lapangan yang ada, harus dilaporkan dan dibahas dengan
direksi untuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan.
6). Pekerjaan dokumentasi dan pelaporan (administrasi) pada tahapan ini juga sudah
dilakukan sampai dengan pekerjaan selesai, karena dokumentasi dan pelaporan
harus terus berjalan sehingga koordinasi tim lapangan dan direksi pekerjaan
berjalan dengan baik dan lancer.
7). Pembuatan bouwplank dan leveling di lapangan.
Tahapan pembuatan bouwplank dan leveling yaitu juru ukur / surveyor
memberikan titik stake out awal dengan patok kayu yang ditancapkan ke tanah
sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan pembuatan bouwplank, dari titik-titik stake
out awal tersebut kemudian sekelompok pekerja memasang patok-patok kayu
diantara titik kayu stake out awal dengan jarak mundur minimal 2 meter dari titik
stake out awal. Pada patok kayu yang sudah ditancapkan ke tanah kemudian
diberi penyangga kayu sebagai perkuatan. Setelah patok kayu tersebut dicek dan
dianggap kuat/tidak bergerak, langkah selanjutnya juru ukur memberi tanda garis
elevasi sebagai dasar pemasangan papan bouwplank. Setelah papan bouwplank
dipasang pada patok kayu dan diberi perkuatan paku kemudian untuk langkah
selanjutnya pemasangan titik as (center line) pada bagian sisi atas papan
bouwplank tersebut. Fungsi dari pemasangan bouwplank dan leveling ini sebagai
acuan kerja untuk kelurusan bangunan serta elevasi ketinggian bangunan.

2. TAHAPAN PEKERJAAN PELAKSANAAN


Secara garis besar tahapan pekerjaan pelaksanaan Lanjutan Pembangunan Embung
Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan dapat dijabarkan sebagai berikut :
1). Membuang/memompa keluar air pada area kolam genangan menuju ke
saluran/sungai eksisting
2). Pembenahan dan perbaikan jalan akses dumptruk untuk persiapan pekerjaan
pembuangan tanah

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 73 of 143
Metode Pelaksanaan

3). Galian tanah dibuang keluar lokasi beserta pembentukan kemiringan dan slope
tanah untuk pekerjaan riprap
4). Pemancangan tiang beton pada sepatu struktur riprap beserta pemecahan kepala
tiang pancang
5). Pembuatan lantai kerja struktur frame riprap yang tahapan selanjutnya adalah
pemasangan bekisting, besi dan pengecoran beton K-225.
6). Setelah cukup umur beton dari frame struktur riprap, pembongkaran bekisting
dilaksanakan serta dilanjutkan pekerjaan timbunan tanah kembali untuk
persiapan pemasangan riprap dari blok beton segi empat.
7). Setelah timbunan selesai dengan elevasi dan kemiringan sesuai rencana, tahapan
berikutnya pemasangan lantai kerja dan pemasangan riprap atau blok beton
8). Pada areal atas pekerjaan riprap, persiapan jalan akses/jalan beton dapat
dimulai dengan urutan pekerjaan : kanstin beton - pembuatan jalan beton dan
saluran-saluran pembuang serta pekerjaan lainnya seperti pasangan hand railing
9). Pada tahapan ini juga dapat dilaksanakan pekerjaan-pekerjaan pada dasar
genangan
10). Pada proses pekerjaan di atas memerlukan waktu yang lama sehingga
kegiatan/pekerjaan struktur bangunan lainnya seperti Bangunan Inlet, Gerbang
dan Portal, Pos Jaga, Pagar BRC serta Pekerjaan Landscape dilakukan di akhir
atau paling tidak 3-4 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir. Hal ini dilakukan
agar pekerjaan Tubuh Embung dan Area Genangan tidak terhambat mengingat
pekerjaan tersebut membutuhkan jalan akses dengan mobilitas tinggi.
11). Pengadaan-pengadaan bahan Pekerjaan Pompa sudah dilaksanakan di awal
kegiatan sehingga apabila bahan tersebut sudah berada di lokasi dapat langsung
dipasang/dikerjakan.
12). Test Commisioning Pompa dan Genset dilakukan paling tidak 2-3 minggu sebelum
berakhirnya massa kontrak agar dapat dilakukan pembenahan dan
penyempurnaan apabila pengetesan tidak dapat berjalan dengan baik.
Demikian tahapan/urutan pekerjaan secara garis besar, dimana pada setiap item-item
pekerjaan tersebut diatas mempunyai kegiatan yang saling terkait sehingga penyedia
jasa merencanakan tahapan diatas dengan pertimbangan kondisi eksiting serta
mengutamakan komponen penting setiap pekerjaan agar tidak menghambat
pekerjaan-pekerjaan lainnya.

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 74 of 143
Metode Pelaksanaan

3. TAHAPAN PEKERJAAN AKHIR


Sebagai tahapan terakhir pekerjaan adalah pekerjaan pembersihan dan pemeliharaan.
Pembersihan yang dimaksud pada pekerjaan ini adalah pembersihan areal pekerjaan
dari seluruh sisa material bekas pekerjaan serta pembongkaran fasilitas-fasilitas
perkantoran sementara serta pembongkaran perlengkapan/rambu-rambu K3.
Pekerjaan pembersihan ini mencakup pekerjaan pembongkaran, pemindahan,
pengangkutan dan pembuangan keluar sisa-sisa bahan dengan atas arahan atau
petunjuk dari direksi pekerjaan. Selama proses pelaksanaan pekerjaan pembersihan,
pelaksana bersama direksi pekerjaan melakukan pengecekan (check list) terhadap
seluruh fisik pekerjaan terpasang, dalam hal ini apabila ada fisik pekerjaan yang belum
rapi, maka pelaksana wajib untuk merapikannya. Setelah pekerjaan pembersihan
selesai dilaksanakan, masa perawatan/pemeliharaan berjalan sesuai dengan
durasi/waktu yang telah ditentukan.

E. DIAGRAM ALIR PEKERJAAN


Diagram alir kegiatan dibuat sebagai skema urutan/tahapan pelaksanaan pekerjaan serta
sebagai panduan/acuan kerja di lapangan yang disajikan dalam bentuk chart / tabel, agar
dari pelaksana pekerjaan, supervisi dan direksi pekerjaan dapat melakukan pengendalian,
pengawasan serta koreksi dalam proses pelaksanaan pembangunan.
Terlampir gambar diagram rencana / bagan alir kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai penyelesaian pekerjaan :

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 75 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 76 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 77 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 78 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 79 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 80 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 81 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 82 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 83 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 84 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 85 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 86 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 87 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 88 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 89 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 90 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 91 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 92 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 93 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 94 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 95 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 96 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 97 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 98 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 99 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 100 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 101 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 102 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 103 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 104 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 105 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 106 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 107 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 108 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 109 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 110 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 111 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 112 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 113 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 114 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 115 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 116 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 117 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 118 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 119 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 120 of 143
Metode Pelaksanaan

1.E

1.
Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible
Jenis: Submersible
Kapasitas: 100 Liter/detik
Head: 80 Meter
Putaran: Max 1,475 rpm/3ph/50 Hz
Daya: 155 Kw, 3 x 400/690 V

Document pengadaan Pengecoran


pompa, spek pompa Ya Grouting Skid
Pompa

Tidak
Pekerjaan
Cek Alignment
Pompa dan
cek motor

Ya Tidak

Berita acara Tidak


Pembelian cek
pembelian
Pompa

Pemasangan Ya
Pompa
Pondasi
Pompa
Pemasangan
Ya Pipa-pipa
dan Electrik

Detail gambar cek Tidak


dari Vendor
pompa
cek

Pembesian,
begisting dan Ya
pengecoran Tidak Tidak Cek Elevasi
pondasi Pompa
Tes
Commisioning

Tidak
cek
cek

Ya

Pasang Sim Ya
plate
Selesai

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 121 of 143
Metode Pelaksanaan

2.E

2.
Pengadaan Panel Pompa
Type : Inverter, 160 Kw/3ph/380 V/50 Hz

Document pengadaan
Panel, spek Panel
Pompa

Tidak
Tidak Tes
cek Ya
Commisioning
Cek

Tidak
Ya

Pembelian Berita acara Pemasangan


pembelian cek
Panel Kabel Electrik
Pompa

Ya

Pondasi
cek
Panel

Tidak
Detail gambar
Ya
dari Vendor
Panel

Pemasangan
Pembesian, Panel pompa
begisting dan
pengecoran Tidak
pondasi Panel

cek Ya Selesai

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 122 of 143
Metode Pelaksanaan

3.E

3.
a.Pengadaan Generator set 250 kva 380/220 V open
beserta panael MDPKomplit tangki harian kapasitas 1000
Liter dan perpipaan
b.Pemasangan Generator set, kapasitas 250 kva 380/220
VKomplit tangki harian kapasitas 1000 Liter dan
perpipaantermasuk testing oleh ahli dari manufacture

Document pengadaan
Generator set 250 kva 380/220
V, Panel MDP dan Tangki 1000 Pemasangan
Liter Spek Genset Pipa-pipa dan
cek Ya
Kabel dan
Pentanahan

Tidak
Tidak

Cek Tidak

Pengecoran
Grouting Skid
Ya
Genset
cek
Pembelian Generator
set 250 kva 380/220 Berita acara
V termasuk Panel pembelian
MDP dan Tangki Ya
1000 Liter

Pondasi
Generator set 250 cek
kva 380/220 V Ya

Tidak
Detail gambar
dari Vendor
Genset

Pemasangan Tes
Generator set 250 Commisioning
Pembesian, begisting
kva 380/220 V
dan pengecoran
pondasi Genset dan Tidak
Saluran pengendali
Ya
limbah oli/solar
Tidak

Tidak cek
cek
cek

Ya
Ya
Pasang Sim
Cek Elevasi
plate Selesai

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 123 of 143
Metode Pelaksanaan

4.E

4.
Pengadaan dan Pemasangan Water Hammer

Document pengadaan
Water Hammer, Spek
Water Hammer

Tidak

Cek

Ya

Pembelian Berita acara


Water pembelian
Hammer

Pemasangan
Water Hammer

Tidak

cek

Ya

Tes
Commisioning

Tidak

cek

Ya

Selesai

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 124 of 143
Metode Pelaksanaan

5.E

5.
Pengadaan dan Pemasangan Pipa Steel ∅200 mm
Berita acara
pembelian

Shop Drawing Document pengadaan


pipa, spek pipa dan Pembelian
jalur pipa, fitting
cek ya
Fitting Cek Ya pipa dan
dan penumpu
fitting

Tidak Tidak
Tidak

Pekerjaan Pabrikasi pipa, fitting


cek permukaan dan penumpu- Ya cek
pipa, bross penumpu

Ya
Ya

Tidak

Pekerjaan Cat
cek
dasar

Pekerjaan
Ya Pabrikasi
Penumpu dan
pemasangan
penumpu

Pekerjaan Cat
Tengah

Tidak

Tidak

cek cek

Ya 1a Ya

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 125 of 143
Metode Pelaksanaan

1a

Pekerjaan Pengelasan/ Pekerjaan


Pemasangan Pipa penyambungan Cek Kualitas Ya Pengujian tes
dan fitting Pipa dan fitting Kebocoran pipa

Tidak

Pekerjaan
Pekerjaan
Uji kebocoran Pemasangan Fitting
Pengecatan
Ya cek dengan diberi sementara untuk
Cat
tekanan air pengujian
Penutup
kebocoran

Tidak

Tidak

cek

Selesai

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 126 of 143
Metode Pelaksanaan

6.E

6.
Pengadaan dan Pemasangan Pipa Steel ∅400 mm
Berita acara
pembelian

Shop Drawing Document pengadaan


pipa, spek pipa dan Pembelian
jalur pipa, fitting
cek ya
Fitting Cek Ya pipa dan
dan penumpu
fitting

Tidak Tidak
Tidak

Pekerjaan Pabrikasi pipa, fitting


cek permukaan dan penumpu- Ya cek
pipa, bross penumpu

Ya
Ya

Tidak

Pekerjaan Cat
cek
dasar

Pekerjaan
Ya Pabrikasi
Penumpu dan
pemasangan
penumpu

Pekerjaan Cat
Tengah

Tidak

Tidak

cek cek

Ya 2a Ya

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 127 of 143
Metode Pelaksanaan

2a

Pekerjaan Pengelasan/ Pekerjaan


Pemasangan Pipa penyambungan Cek Kualitas Ya Pengujian tes
dan fitting Pipa dan fitting Kebocoran pipa

Tidak

Pekerjaan
Pekerjaan
Uji kebocoran Pemasangan Fitting
Pengecatan
Ya cek dengan diberi sementara untuk
Cat
tekanan air pengujian
Penutup
kebocoran

Tidak

Tidak

cek

Selesai

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 128 of 143
Metode Pelaksanaan

7.E

7.
A. Pengadaan dan penyambungan Pipa HDPE dia. 400
mm
B. Galian Tanah Manual Berita acara
c.Timbunan Tanah Manual pembelian

Document pengadaan Pembelian


Shop Drawing jalur
Pipa HDPE dia 400mm Pipa HDPE
Pipa HDPE dia 400mm cek ya Cek Ya
dan Accessories dan
Accessories

Tidak Tidak
Tidak

Pekerjaan
cek Penggalian cek
Manual

Tidak
Ya
Tidak

Menyambung Membagi Material


Cek Kualitas Pipa HDPE dengan Pipa HDPE di 2 Pekerjaan Penyambungan
Sambungan cara Heat Fusion / Area, di awal dan Pipa HDPE
Butt Fusion. Tengah

Pengujian Tes
cek Selesai
Tekanan Pipa HDPE

Tidak

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 129 of 143
Metode Pelaksanaan

8.E

8.
Kabel Panel ke Genset NYY 4 x 150 mm
Berita acara
pembelian

Shop Drawing jalur


Document pengadaan Pembelian
Kabel, Accessories
cek ya Kabel dan Accessories Cek Ya Kabel dan
dan penumpu
Accessories

Tidak Tidak
Tidak

Pengujian Merger
Pabrikasi penumpu-
Test dan Pekerjaan Pengujian Ya cek
penumpu kabel
Continuiti test

Tidak
Tidak

Pekerjaan
Pekerjaan Pabrikasi
cek cek Penggalian, Penumpu dan
Penumpu pemasangan
penumpu

Ya

Pekerjaan
Pekerjaan Penyambungan
cek Ya
Penarikan Kabel Kabel ke Panel dan
Genset

Tidak

Tidak Tidak

cek Commisioning Ya cek

Ya

Selesai

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 130 of 143
Metode Pelaksanaan

9.E

9.
Kabel Pompa ke Genset NYY 4 x 150 mm
Berita acara
pembelian

Shop Drawing jalur


Document pengadaan Pembelian
Kabel, Accessories
cek ya Kabel dan Accessories Cek Ya Kabel dan
dan penumpu
Accessories

Tidak Tidak
Tidak

Pengujian Merger
Pabrikasi penumpu-
Test dan Pekerjaan Pengujian Ya cek
penumpu kabel
Continuiti test

Tidak
Tidak

Pekerjaan
Pekerjaan Pabrikasi
cek cek Penggalian, Penumpu dan
Penumpu pemasangan
penumpu

Ya

Pekerjaan
Pekerjaan Penyambungan
cek Ya
Penarikan Kabel Kabel ke Pompa
dan Genset

Tidak

Tidak Tidak

cek Commisioning Ya cek

Ya

Selesai

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 131 of 143
Metode Pelaksanaan

10.E

10.
Tangki Bulanan Bahan Bakar Kapasitas 10.000 Liter

Document pengadaan
Tangki, spek Tangki

Tidak

Cek

Ya

Berita acara
Pembuatan Pembelian
pembelian
Pondasi Tangki Tangki

Tidak
Tidak

Cek Kualitas Cek Kualitas

Ya
Ya

Pemasangan
Tangki

Tidak
Pekerjaan
Pemasangan
Ya cek
Accessories
Tangki

Tidak
Tidak

Tes
cek Ya cek
Commisioning

Ya

Selesai

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 132 of 143
Metode Pelaksanaan

11.E

Tidak

Shop Drawing
11.
Overhead Crane 2
cek Overhead Crane 2
Ya Ton
Ton

Document pengadaan Overhead


Crane 2 Ton, termasuk Peralatan
dan Safety Tes
cek Ya
Commisioning

Tidak Tidak
Tidak
Cek
Pengecoran
Grouting Kolom cek
Ya Overhead Crane
2 Ton
Berita acara
Pembelian Overhead
pembelian dan
Crane 2 Ton
Penerimaan
Termasuk
Barang Ya Ya
Accessories

Pekerjaan Pondasi Finishing


Overhead Crane 2 cek
Ton

Ya
Detail gambar dari Tidak
Manufactur
Overhead Crane 2
Ton Selesai

Pemasangan
Overhead Crane 2
Ton dan
Pembesian, begisting Accessories
dan pengecoran
pondasi Overhead Tidak
Crane 2 Ton Ya

Tidak cek
cek

Ya

Pasang Sim
Cek Elevasi
plate

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 133 of 143
Metode Pelaksanaan

12.E

Tidak

Shop Drawing 12.


cek Kipas Pendingin Pasangan Kipas
Pendingin
Ya

Document pengadaan Kipas


Pendingin

Tidak

Cek

Ya

Berita acara
Pembelian Kipas
pembelian
Pendingin

Pekerjaan pembuatan Detail gambar dari


Pemasangan Kipas
Bracket Kipas manufactur Kipas
Pendingin
Pendingin Pendingin

Tidak
Tidak

Tes
cek Ya cek
Commisioning

Ya

Tes
Commisioning

Selesai

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 134 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 135 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 136 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 137 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 138 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 139 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 140 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 141 of 143
Metode Pelaksanaan

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 142 of 143
Metode Pelaksanaan

F. RANGKUMAN PERHITUNGAN DURASI WAKTU PEKERJAAN


Terlampir berikut :

Lanjutan Pembangunan Embung Rawa Sari Tahap III Kota Tarakan


Page 143 of 143
URAIAN PERHITUNGAN WAKTU PELAKSANAAN
LANJUTAN PEMBANGUNAN EMBUNG RAWA SARI TAHAP III
KOTA TARAKAN

KAPASITAS PRODUKSI WAKTU MENENTUKAN


NO URAIAN SAT. VOL / QTY
PER JAM PER UNIT JUMLAH UNIT PER JAM PER HARI (HARI) (HARI) (MINGGU)
1 2 3 4 5 6 7 = (5 x 6) 8 = (7 x 7jam) 9 = (4 / 8) 10 = (9 dibulatkan) 11 = (10 / 7hari)

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi Ls 1.00 28.00 28.00 4.00
2 Demobilisasi Ls 1.00 12.00 12.00 2.00

II. PEKERJAAN PELAKSANAAN


A PEKERJAAN TUBUH EMBUNG DAN AREA GENANGAN
1 Galian Tanah Dengan Alat dibuang keluar Lokasi (Area Genangan) M3 70,840.61 31.25 2.00 62.49 437.46 161.94 162.00 24.00
2 Timbunan Tanah Kembali dengan Alat M3 39.20 25.30 1.00 25.30 177.07 0.22 1.00 1.00
3 Beton K-225 M3 2,641.73 0.79 4.00 3.15 22.05 119.81 120.00 18.00
4 Pembesian Kg 95,856.53 428.57 1.00 428.57 3,000.00 31.95 32.00 5.00
5 Bekisting dari Kayu Termasuk Pembongkaran M2 22.17 7.14 1.00 7.14 50.00 0.44 1.00 1.00
6 Lantai Kerja Beton B0 M3 44.43 1.18 1.00 1.18 8.27 5.37 6.00 1.00
7 Kanstin Beton K-225 M3 2.75 0.79 1.00 0.79 5.51 0.50 1.00 1.00
8 Pasangan Rip Rap M2 4,685.79 4.86 2.00 9.72 68.04 68.87 69.00 10.00
9 Plastik Cor M2 22,420.00 21.43 1.20 25.71 180.00 124.56 125.00 18.00
Pekerjaan Mini Pile
1 Pemancangan Tiang Pancang Beton 20x20 cm M' 563.00 5.43 1.00 5.43 38.03 14.80 15.00 3.00
2 Pemecahan Kepala Tiang Pancang Beton 20x20 cm Titik 140.75 1.80 1.00 1.80 12.60 11.17 12.00 2.00

B PEKERJAAN BANGUNAN INLET


1 Galian Tanah dengan Alat M3 863.02 24.15 1.00 24.15 169.02 5.11 6.00 1.00
2 Lantai Kerja Beton B0 M3 83.96 1.18 2.00 2.36 16.54 5.08 6.00 1.00
3 Cor Beton K-225 M3 215.76 0.79 3.00 2.36 16.54 13.05 14.00 2.00
4 Pembesian Kg 6,075.15 428.57 1.00 428.57 3,000.00 2.03 3.00 1.00
5 Bekisting dari Kayu Termasuk Pembongkaran M2 230.00 7.14 1.00 7.14 50.00 4.60 5.00 1.00
Pekerjaan Mini Pile
1 Pemancangan Tiang Pancang Beton 20x20 cm M' 528.00 5.43 2.00 10.87 76.06 6.94 7.00 1.00
2 Pemecahan Kepala Tiang Pancang Beton 20x20 cm Titik 132.00 1.80 1.00 1.80 12.60 10.48 11.00 2.00

C PEKERJAAN GERBANG DAN PORTAL


Pembuatan Portal
1 Galian Tanah dengan Alat M3 0.50 24.15 1.00 24.15 169.02 0.00 1.00 1.00
2 Timbunan Tanah Kembali dengan Alat M3 0.15 25.30 1.00 25.30 177.07 0.00 1.00 1.00
3 Cor Beton K-225 M3 0.13 0.79 1.00 0.79 5.51 0.02 1.00 1.00
4 Pipa Galvanish Ø 3" M' 5.00 6.43 1.00 6.43 45.00 0.11 1.00 1.00
5 Pipa Galvanish Ø 2" M' 17.34 7.14 1.00 7.14 50.00 0.35 1.00 1.00
Pembuatan Gerbang Masuk Utama
1 Pekerjaan Pondasi
a. Galian Tanah (Manual) M3 4.05 5.71 1.00 5.71 40.00 0.10 1.00 1.00
b. Tiang Pancang Cerucuk Dia. 7-10 cm Titik 40.00 38.00 1.00 38.00 266.00 0.15 1.00 1.00
c. Lantai Kerja Beton B-0 M3 0.22 1.18 1.00 1.18 8.27 0.03 1.00 1.00
d. Beton K-225 M3 3.60 0.79 1.00 0.79 5.51 0.65 1.00 1.00
e. Pembesian Kg 50.90 428.57 1.00 428.57 3,000.00 0.02 1.00 1.00
f. Bekisting dan Pembongkaran M2 12.00 7.14 1.00 7.14 50.00 0.24 1.00 1.00
g. Timbunan Tanah Kembali (Manual) M3 2.03 11.43 1.00 11.43 80.00 0.03 1.00 1.00
2 Kolom dan Balok
a. Beton K-225 M3 0.90 0.79 1.00 0.79 5.51 0.16 1.00 1.00
lembar ke 1 dari 3
KAPASITAS PRODUKSI WAKTU MENENTUKAN
NO URAIAN SAT. VOL / QTY
PER JAM PER UNIT JUMLAH UNIT PER JAM PER HARI (HARI) (HARI) (MINGGU)
1 2 3 4 5 6 7 = (5 x 6) 8 = (7 x 7jam) 9 = (4 / 8) 10 = (9 dibulatkan) 11 = (10 / 7hari)

b. Pembesian Kg 62.25 428.57 1.00 428.57 3,000.00 0.02 1.00 1.00


c. Bekisting dan Pembongkaran M2 6.00 7.14 1.00 7.14 50.00 0.12 1.00 1.00
3 Dinding
a. Pasangan Bata M2 5.20 9.29 1.00 9.29 65.00 0.08 1.00 1.00
b. Plesteran M2 30.00 9.29 1.00 9.29 65.00 0.46 1.00 1.00
4 Pekerjaan Atap
a. Rangka Atap M3 0.05 0.71 1.00 0.71 5.00 0.01 1.00 1.00
b. Atap Sirap M2 2.70 5.71 1.00 5.71 40.00 0.07 1.00 1.00
c. Bubungan M' 4.80 5.71 1.00 5.71 40.00 0.12 1.00 1.00
5 Finishing
a. Rangka dan Tulisan dari Besi Buah 1.00 12.00 12.00 2.00
b. Pasangan Batu Paliman M2 8.25 4.00 1.00 4.00 28.00 0.29 1.00 1.00
c. Pengecatan M2 30.00 21.43 1.00 21.43 150.00 0.20 1.00 1.00

D PEKERJAAN POS JAGA 1 BUAH


1 Pembuatan Bowplank M' 20.00 28.57 1.00 28.57 200.00 0.10 1.00 1.00
2 Pekerjaan Pondasi
a. Galian Tanah (Manual) M3 6.00 5.71 1.00 5.71 40.00 0.15 1.00 1.00
b. Tiang Pancang Cerucuk Dia. 7-10 cm Titik 12.00 38.00 1.00 38.00 266.00 0.05 1.00 1.00
c. Pasangan Batu Gunung M3 3.23 1.86 1.00 1.86 13.00 0.25 1.00 1.00
d. Pembesian Kg 130.00 428.57 1.00 428.57 3,000.00 0.04 1.00 1.00
e. Bekisting M2 4.80 7.14 1.00 7.14 50.00 0.10 1.00 1.00
f. Beton K-225 M3 1.20 0.79 1.00 0.79 5.51 0.22 1.00 1.00
3 Pekerjaan Lantai
a. Timbunan Tanah M3 2.60 11.43 1.00 11.43 80.00 0.03 1.00 1.00
b. Urugan Pasir M3 1.24 11.43 1.00 11.43 80.00 0.02 1.00 1.00
c. Beton B-0 Tebal10 cm M3 2.30 1.18 1.00 1.18 8.27 0.28 1.00 1.00
4 Pekerjaan Sloof, Kolom, Ring Balk, Plat Atap dan Listplank
a. Pembesian Kg 1,222.50 428.57 1.00 428.57 3,000.00 0.41 1.00 1.00
b. Bekisting M2 101.90 7.14 1.00 7.14 50.00 2.04 3.00 1.00
c. Beton K-225 M3 3.42 0.79 1.00 0.79 5.51 0.62 1.00 1.00
5 Pekerjaan Dinding
a. Pasangan Batu Bata M2 59.50 9.29 1.00 9.29 65.00 0.92 1.00 1.00
b. Plesteran M2 112.00 9.29 1.00 9.29 65.00 1.72 2.00 1.00
6 Pekerjaan Plafond
a. Rangka Plafond M3 20.00 4.29 1.00 4.29 30.00 0.67 1.00 1.00
b. Plafond M2 20.00 14.29 1.00 14.29 100.00 0.20 1.00 1.00
7 Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
a. Kusen Pintu dan Jendela M3 0.06 0.57 1.00 0.57 4.00 0.02 1.00 1.00
b. Daun Pintu Buah 2.00 2.86 1.00 2.86 20.00 0.10 1.00 1.00
c. Rooster M2 3.52 9.29 1.00 9.29 65.00 0.05 1.00 1.00
d. Engsel + Kunci Pintu Buah 2.00 2.86 1.00 2.86 20.00 0.10 1.00 1.00
8 Pekerjaan Cat-Catan
a. Cat Kusen Pintu dan Jendela M2 16.70 18.57 1.00 18.57 130.00 0.13 1.00 1.00
b. Cat Tembok M2 149.00 21.43 1.00 21.43 150.00 0.99 1.00 1.00
9 Pasangan Keramik 30 x 30 cm M2 20.00 5.71 1.00 5.71 40.00 0.50 1.00 1.00
10 Pekerjaan Lain-lain
a. Closed Jongkok Buah 1.00 0.86 1.00 0.86 6.00 0.17 1.00 1.00
b. Kran Air 1/2" Buah 1.00 3.57 1.00 3.57 25.00 0.04 1.00 1.00
c. Pipa PVC 1/2" M' 4.00 23.57 1.00 23.57 165.00 0.02 1.00 1.00
11 Pekerjaan Septictank
a. Galian Tanah (Manual) M3 1.50 5.71 1.00 5.71 40.00 0.04 1.00 1.00
b. Buis Beton Dia. 1,00 m Buah 2.00 1.86 1.00 1.86 13.00 0.15 1.00 1.00
c. Pipa PVC 1/2" M' 4.00 23.57 1.00 23.57 165.00 0.02 1.00 1.00
d. Cor Beton K-175 M3 0.31 0.73 1.00 0.73 5.09 0.06 1.00 1.00
e. Pembesian Kg 4.98 428.57 1.00 428.57 3,000.00 0.00 1.00 1.00

lembar ke 2 dari 3
KAPASITAS PRODUKSI WAKTU MENENTUKAN
NO URAIAN SAT. VOL / QTY
PER JAM PER UNIT JUMLAH UNIT PER JAM PER HARI (HARI) (HARI) (MINGGU)
1 2 3 4 5 6 7 = (5 x 6) 8 = (7 x 7jam) 9 = (4 / 8) 10 = (9 dibulatkan) 11 = (10 / 7hari)

f. Pipa PVC 2" M' 2.00 14.29 1.00 14.29 100.00 0.02 1.00 1.00
g. T PVC 2" Buah 1.00 11.43 1.00 11.43 80.00 0.01 1.00 1.00
h. Pipa PVC 4" M' 2.00 9.29 1.00 9.29 65.00 0.03 1.00 1.00
i. Elbow PVC 4" Buah 1.00 7.14 1.00 7.14 50.00 0.02 1.00 1.00
12 Pemasangan Titik Lampu + Instalasi Ls 1.00 3.00 3.00 1.00

E PEKERJAAN POMPA
1 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible Unit 2.00 90.00 90.00 13.00
Jenis : Submersible
Kapasitas : 100 Liter/detik
Head : 80 Meter
Putaran : Max 1,475 rpm/3ph/50 Hz
Daya : 155 Kw, 3 x 400/690 V
2 Pengadaan Panel Pompa Unit 2.00 72.00 72.00 11.00
Type : Inverter, 160 Kw/3ph/380 V/50 Hz
3 a. Pengadaan Unit 1.00 77.00 77.00 11.00
Generator set 250 kva 380/220 V open
Komplit tangki harian kapasitas 1000 Liter dan perpipaan
b. Pemasangan Generator set, kapasitas 250 kva 380/220 V Ls 1.00 7.00 7.00 1.00
Komplit tangki harian kapasitas 1000 Liter dan perpipaan
termasuk testing oleh ahli dari manufacture
4 Pengadaan dan Pemasangan Water Hammer Unit 1.00 58.00 58.00 9.00
5 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Steel ∅200 mm M' 24.00 35.00 35.00 5.00
6 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Steel ∅400 mm M' 2,500.00 5.92 1.00 5.92 41.44 60.33 61.00 9.00
7 a. Pengadaan dan penyambungan Pipa HDPE dia. 400 mm M' 500.00 0.37 4.00 1.49 10.42 48.00 48.00 7.00
b. Galian Tanah Manual M3 304.20 5.71 1.00 5.71 40.00 7.61 8.00 2.00
c. Timbunan Tanah Manual M3 4.14 11.43 1.00 11.43 80.00 0.05 1.00 1.00
8 Kabel Panel ke Genset NYY 4 x 150 mm M' 10.00 2.57 1.00 2.57 18.00 0.56 1.00 1.00
9 Kabel Pompa ke Genset NYY 4 x 150 mm M' 20.00 2.57 1.00 2.57 18.00 1.11 2.00 1.00
10 Tangki Bulanan Bahan Bakar Kapasitas 10.000 Liter Unit 1.00 56.00 56.00 8.00
11 Overhead Crane 2 Ton Unit 1.00 45.00 45.00 7.00
12 Pasangan Kipas Pendingin Buah 6.00 4.00 4.00 1.00
13 Test Commisioning Genset dan Pompa Ls 1.00 3.00 3.00 1.00

F PEKERJAAN PAGAR BRC


1 Galian Tanah (Manual) M3 480.06 5.71 1.00 5.71 40.00 12.00 13.00 2.00
2 Pancang Cerucuk dia. 7-10 cm Titik 1,426.10 38.00 1.00 38.00 266.00 5.36 6.00 1.00
3 Bekisitng Dari Kayu Termasuk Pembongkaran M2 768.10 7.14 1.00 7.14 50.00 15.36 16.00 3.00
4 Cor Beton K-225 M3 81.63 0.79 1.00 0.79 5.51 14.81 15.00 3.00
5 Pagar BRC M2 3,037.22 3.57 2.00 7.14 50.00 60.74 61.00 9.00

G PEKERJAAN LANDSCAPE
1 Tanah Hitam (Top Soil) M3 268.11 8.57 1.00 8.57 60.00 4.47 5.00 1.00
2 Galian Drainase M3 51.00 5.71 1.00 5.71 40.00 1.28 2.00 1.00
3 Rumput Gajah Mini M2 1,399.04 7.14 1.00 7.14 50.00 27.98 28.00 4.00
4 Pohon Cemara Bh 30.00 4.29 1.00 4.29 30.00 1.00 1.00 1.00
5 Pohon Pucuk Merah Bh 30.00 6.43 1.00 6.43 45.00 0.67 1.00 1.00

lembar ke 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai