Anda di halaman 1dari 13

Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya

pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat merealisasikan pekerjaan sesuai dengan


waktu yang telah ditentukan, biaya yang telah dianggarkan dan kualitas pekerjaan
sesuai dengan yang diinginkan pihak pengguna anggaran, sebagai upaya untuk
terlaksananya Kegiatan Peningkatan dan Rehabilitasi Jalan Komplek PT. GUDANG
GARAM, maka berikut ini kami susun Metode Pelaksanaan.

DIVISI I. UMUM

1.2 Mobilisasi
 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup semua kegiatan mobilisasi peralatan dan personil
yang di perlukan dan semua fasilitas pendukung selama dalam masa
pelaksanaan pekerjaan serta melakukan demobilisasi kembali terhadap
semua terhadap semua peralatan dan personil pada saat pekerjaan selesai.

 Persiapan Pekerjaan
1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja,
schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan
digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum
pekerjaan dimulai.
2. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 48 jam
sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
 Tahapan Pekerjaaan

 Metode pelaksanaan

1. Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan


suatu pekerjaan konstruksi maka ketepatan waktu mobilisasi sangat
penting untuk dijadwalkan dengan baik.
2. Mobilisasi alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau
maksimal 14 hari setelah mendapat surat perintah mulai kerja (SPMK).
3. Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan
pelaksanaan. Peralatan tersebut di atas di simpan di lokasi pekerjaan dan
di jaga sehingga dapat dipergunakan pada waktunya tanpa ada kendala
yang dapat mengganggu pekerjaan, misalkan terjadi kerusakan pada alat
yang akan digunakan.
4. Demobilisasi alat akan dilakukan setelah semua pekerjaan telah selesai
Divisi 1. UMUM

1.2. Mobilisasi

No. URAIAN SATUAN VOL.

A. PERALATAN
Mobilisasi / Demobilisasi Alat Ls 1,00

B. Sewa Kantor Kontraktor dan Direksi Keet Ls 1,00


Lengkap dengan Fasilitasnya

C. MOBILISASI LAINNYA
1 Papan Nama Proyek Buah 1,00
2 Dokumentasi Kegiatan Ls 1,00
3 Administrasi dan Asbuild Drawing + Lap. Harian + Back UP Data Ls 1,00
4 Coredrill (tiap 100 Meter) Titik 29,00
5 Job Mix Design Ls 1,00
6 Ukur Ulang dan Pematokan Buah 1,00
7 K3 ( APD/APK/P3K) Ls 1,00

 Analisa K3

1. Personil

 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja

2. Aspek K3

 Memasang Rambu Peringatan


Rambu Kerucut/Rubber Cone (Standart)
Pita garis pengaman (safety line)
 Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Rompi Kesalamatan (Safety Vest)
Helm Keselamatan (Safety Helm)
Sepatu Keselamatan Ujung Besi (Safety Boots)
Sarung Tangan Kesalamatan (Safety Glove)
1.8. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

Manajemen Keselamatan Lalu Lintas sangat diperlukan untuk


penunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan dari kecelakaan kerja di
lapangan. Petugas Manajemen Lalu Lintas harus selalu berada di lokasi
kerja dengan menempatkan petugas untuk memantau dan
mengatur lalu lintas demi keselamatan pekerja dan penggunaan jalan.

 Uraian Kerja

1. Penyedia menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama periode


konstruksi sesuai ketentuan
2. Membuat rencana kerja manajemen lalu lintas sesuai schedule pekerjaan
dan koordinasi dengan seluruh personil yang terkait
3. Pengalihan arus lalu lintas harus ijin pihak terkait
4. Semua rambu harus jelas dan terbaca oleh pengguna jalan

 Peralatan Keselamatan Lalu Lintas

1. Rambu informasi pengalihan/pengaturan lalu lintas


2. Rambu portable informasi pengalihan/pengaturan lalu lintas
3. Rambu penghalang lalu lintas jenis plastic
4. Rambu peringatan
5. Rambu petunjuk
6. Peralatan komunikasi
 Analisa K3 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
1. Personil

 Pelaksana
 Petugas Keselamatan, Kesehatan Keja dan Lingkungan (K3L)
 Tenaga Kerja
2. Aspek K3

 Memasang Rambu Peringatan


Rambu Peringatan
 Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) :
Sarung Tangan,
Helm,
Sepatu Safety.

1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Mengatur tatacara untuk mengendalikan aktivitas-aktivitas yang mempunyai


resiko kecelakaan dalam pelaksanaan proyek. Rencana K3 ini mencakup
informasi tentang penjelasan singkat proyek, organisasi K3 dan tanggung
jawab, program kerja K3, daftar prosedur, daftar instruksi kerja serta
rencana inspeksi dan check list.
 Menggunakan Pelindung Diri (APD) terdiri atas :
1. Topi Pelindung (Safety helmet)
2. Sarung Tangan (Safety gloves)
3. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes)
4. Rompi Keselamatan (Safety vest)
Divisi 3. PEKERJAAN TANAH

3.1.(8) Galian Pekerasan Berbutir

Lingkup pekerjaan untuk galian perkerasan berbutir ini meliputi semua pekerjaan
galian (pengerukan) pada perkerasan jalan, hasil galian diangkut pada lokasi yang
telah ditentukan, pembersihan hasil galian.

 Persiapan Pekerjaan
1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metode kerja, schedule,
peralatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan untuk
memperoleh persetujuan dari konsultan dan direksi sebelum pekerjaan
dimulai.
2. Memberitahu konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum
tanggal dilakukan pelaksanaan pekerjaan (request for work)
3. Menentukan titik galian dan lokasi buangan material galian.

 Peralatan Perkerjaan
1. Jack Hammer
2. Compressor
3. Dunp Truck

 Uraian Pekerjaan
1. Menentukan titik dan luasan yang akan digali lalu demarking pada
perkerasan berbutir jalan lama
2. Melakukan penggalian dengan alat Jack Hammer atau ganco
3. Hasil galian diangkut dengan dump truck dibuang ke lokasi yang telah
ditentukan
4. Hasil galian dibersihkan dengan compressor dan dirapikan.
 Tahapan Pekerjaan

MULAI

Persiapan Alat

Pengukuran dan Pemasangan Marking

Pengerukan Dengan Jack Hammer

Pengangkutan Hasil Galian dengan DT

Perapihan Hasil Pekerjaan

SELESAI

 Analisa K3
1. Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Teaga Kerja

2. Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
 Rambu Peringatan :

Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)

 Sarung Tangan
 Helm
 Sepatu Safety
Divisi 5. PERKERASAN BERBUTIR

5.1.(1) Lapisan Pondasi Agregat Kelas A

Adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi bawah dan
lapisan permukaan.

 Fungsi dari lapis pondasi ini antara lain yaitu:


1. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan yang menahan gaya lintang
dari beban roda
2. Sebagai lapisan peresapan untuk pondasi bawah
3. Memberikan bantalan terhadap lapisan permukaan.

 Peralatan Pekerjaan
1. Whell Loader
2. Dump Truck
3. Motor Grader
4. Tandem Roller
5. Water Tanker
6. Alat Bantu
 Berikut langkah kerja pondasi agregat kelas A.
1. Apabila lapis pondasi agregat kelas B sudah finish grade, maka dilanjutkan
dengan agregat kelas A
2. Wheel Loader memuat agregat campuran ke dalam dump truck di base
camp
3. Dump truck mengangkut agregat kelas A ke lokasi pekerjaan dan dihampar
dengan motor grader
4. Hamparan agregat dibasahi denganwater tank sebelum dipadatkan dengan
tandem roller
5. Selama pemadatan pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu
Divisi 6. PEKERASAN ASPAL

6.1 (1)(a) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair


Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada
permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal
berikutnya.

 Persiapan Pekerjaan
1. Cek Kerusakan bagian yang akan menjadi dasar penghamparan telah
diperbaiki (jika diatas baha atau LPA-A)
2. Pastikan permukaan bersih dan bebas dari material lepas
3. Permukaan harus memperlihatkan mozaik agregat kasar dan halus
4. Pastikan area pembersihan lebih 20 cm dari batas bidang yang akan
disemprot.

 Peralatan Pekerjaan
1. Asp. Distributor
2. Compressor

 Uraian Pekerjaan
1. Aspal dan Minyak Flux dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi
campuran aspal cair
2. Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan air
compressor
3. Campuran aspal cair disemprotkan dengan aspalt distributor ke atas
permukaan yang akan dilapis.

1.1 (2)(a) Lapis Perekat – Aspal Cair

Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara lapis lama dengan
baru, dan dipasang pada permukaan beraspal atau beton semen yang kering dan
bersih. Bahan lapis perekat adalah aspal emulsi yang cepat menyerap atau
aspal keras pen 80/100 atau pen 60/70 yang dicairkan dengan 25 sampai 30
bagian minyak tanah per 100 bagian aspal. Pemakaiannya berkisar antar 0,15
liter/m2 samapai 0,50 liter /m2. Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian
lapis resap pengikat.

 Alat Pekerjaan
1. Asp. Distributor
2. Compressor

 Cara Pemasangan
Pemasangan lapis resap pengikat dan lapis perekat digunakan alat asphalt
distributor. Asphalt Distributor adalah truk atau kendaraan lain yang
dilengkapi dengan aspal, pompa, dan batang penyemprot. Umumnya truk
dilengkapi juga dengan pemanas untuk menjaga temperatur aspal dan juga
penyemprot tangan (hand sprayer). Hand sprayer digunakan untuk daerah –
daerah yang sulit dicapai dengan batang penyemprot.
Sebelum dilakukan pemasangan harus dipastikan bahwa daerah yang akan
disemprot bebas dari kotoran dan debu – debu. lalu asphalt distributor harus
dikalibrasikan terlebih dahulu, seperti sudut nosel, ketinggian dan kecepatan
kendaraan. Ketinggian batang penyemprot diatur sedemikian rupa
disesuaikan dengan jarak nosel agar diperoleh penyemprotan yang tumpang
tindih sebanyak 2 – 3 kali. penyemprotan dilakukan secara merata sepanjang
jalan. Agar tidak menggangu pekerjaan, pastikan pelaksana mengalihkan arus
lalu lintas jika dirasa perlu.

6.3(5a) Laston Lapis Antara (AC-BC)


Lapisan ini merupakan lapisan perkerasan yang terletak dibawah lapisan aus
(wearing course) dan di atas lapisan pondasi (base course). Lapisan ini tidak
berhubungan langsung dengan cuaca, tetapi harus mempunyai ketebalan dan
kekauan yang cukup untuk mengurangi tegangan/regangan akibat beban lalu
lintas yang akan diteruskan ke lapisan di bawahnya yaitu base dan sub
grade (tanah dasar). Karakteristik yang terpenting pada campuran ini adalah
stabilitas.
 Alat Pekerjaan
1. Wheel Loader
2. AMP
3. Genset
4. Dump Truck
5. Asphalt Finisher
6. Tandem Roller
7. P. Tyre Roller
8. Alat Bantu

 Uraian Pekerjaan
1. Wheel Loader memuat Agregat dan Asphalt ke dalam Cold Bin AMP
2. Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan dengan AMP untuk dimuat
langsung kedalam dump truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan
3. Campuran panas AC dihampar dengan finisher dan dipadatkan dengan
tandem & pneumatic tire roller
4. Selama pemadatan, pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan
menggunakan alat bantu.
PENUTUP

Dengan Metode Pelaksanaan yang berjalan dengan baik, maka akan menghasilkan
produk akhir yang memuaskan dan hasil pekerjaan dapat difusingkan sebagaimana
mestinya.

Demikian Metode pelaksanaan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya untuk kelancaran paket pekerjaan Peningkatan dan Rehabilitasi Jalan
Komplek PT. GUDANG GARAM .

Bandar Lampung, 10 November 2020


CV. CIPTA DAYA MANDIRI

Anda mungkin juga menyukai