:
:
:
:
:
Page 1 of 70
Bilamana tidak ada lagi sumber dari standar dan ketentuan-ketentuan lain
yang sah berlaku di Republik Indonesia, maka standar internasional lainnya
yang biasa diperbandingkan dapat dipergunakan sebagai pengganti standar
yang telah diperinci di atas dan harus dengan persetujuan Kuasa Pengguna
Anggaran.
h. Semua bahan-bahan yang diuraikan pada pasal-pasal ini harus didatangkan
dalam keadaan baru sama sekali dan tanpa cacat sesuai spesifikasi terkecuali
ditentukan lain dalam persyaratan kontrak ini.
i. Spesifikasi ini hanya menguraikan pekerjaan untuk pekerjaan struktur dan di
uraikan secara terperinci terpisah dalam spesifikasi terpisah.
1.3. RENCANA KERJA
Dalam waktu selambat-lambatnya 3 hari dari saat penunjukan pemenang,
kontraktor harus menunjukan rencana kerja atau action plan tertulis lengkap
dengan gambar-gambar pendukung metode kerja, sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan seperti yang disebutkan dalam dokumen tender,
menjelaskan secara rinci urusan pekerjaan dan tata cara melaksanakan pekerjaan
tersebut termasuk hal-hal khusus yang diperlukan, persiapan-persiapannya,
perawatan, pekerjaan sementara yang ada sejauh mana hal tersebut mencakup
lingkup dari pekerjaannya dan harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), Pengawas Lapangan, dan pihak-pihak atau instansi
yang terkait dengan kelangsungan proyek tersebut diatas.
1.4. TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib memeriksa kekuatan/kualitas
konstruksi yang akan dilaksanakan dan harus berkonsultasi dengan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), atau Konsultan Pengawas. Segala sesuatu kerusakan
yang timbul akibat kelalaian kontraktor tidak melaksanakan pemeriksaan kekuatan
konstruksi akan menjadi tanggung jawab kontraktor. Pada keadaan apapun,
dimana pekerjaan yang dilaksanakan telah mendapat persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), Pengawas Lapangan tidak berarti membebaskan
kontraktor atas tanggungjawab pekerjaannya sesuai dengan isi kontrak.
1.5. TENAGA KERJA
Tenaga kerja yang digunakan hendaknya tenaga yang sudah terlatih dan
berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik
sesuai ketentuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pengawas Lapangan.
Adalah sebagai berikut :
1. Site Manajer
: Site Manajer adalah Tenaga Ahli
yang memiliki pengalaman minimal 3 tahun dengan
kualifikasi Ijazah min S1/D3 Elektro, dan Sertifikat
Keahlian (SKA) Teknik Tenaga Listrik kode AE100.
2. Pelaksana Elektrikal : Pelaksana Elektrikal adalah
Tenaga Terampil yang memiliki pengalaman minimal 3
tahun dengan Kualifikasi Ijazah min STM/SMK
Listrik/Elektro dan Sertifikat Ketrampilan (SKT) Teknisi
Instalasi Jaringan Tegangan Rendah (JTR) kode
TE060 atau Teknisi Instalasi Penerangan dan Daya
Fasa Satu kode TE021.
Page 2 of 70
Page 3 of 70
BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1. Umum
Bagian ini mencakup sebagai sarana pelengkap untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.
1. Mengadakan pengaman lokasi dari segala gangguan.
2. Mengadaan peralatan, fasilitas dan mesin-mesin pembantu pekerjaan
guna menjamin kelancaran pekerjaan.
3. Melaksanakan pengukuran guna menentukan duga lapangan dan ukuranukuran lainnya yang berhubungan dengan.
4. Menyediakan kotak P3K dan perlengkapannya
2.2. Pengukuran dan Pasang Bowplang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Page 4 of 70
Page 5 of 70
BAB IV
PEKERJAAN PENGAMAN FASILITAS PLAYGOUND
4.1. Umum
Bagian ini adalah membuat pagar pengaman disekeliling area yang akan
dikerjakan dengan ukuran dan titik titik yang telah ditentukan sesuai dengan
gambar. Bahan yang dipakai adalah Pipa Besi Diameter 8 Cm sebagai rangka
dengan dikombinasi Besi Hollw 2 Cm X 4 Cm sebagai rangka pengisi Pagar
serta finishing berupa cat besi.
4.2. Metode Pekerjaan :
1. Pipa Besi diameter 8 Cm dirakit sedemikian rupa menjadi Rangka Pagar
dimana di dalam rangka pagar diisi dengan Besi Hollow 2 X 4 Cm dengan
Jarak antar Besi sekitar 10 Cm. Pengukuran dilakukan dengan melihat
kondisi lapangan dengan gambar rencana
2. Sambungan antar besi dilakuka dengan las dimana semua bagain yang
tersambung harus dilas penuh agar tidak terjadi rongga udara yang bisa
membuat bagian dari besi menjadi korosi karena aliran udara
3. Setelah pabrikasi pagar selesai dilakukan pekerjaan finishing dengan
memberikan lapisan pertama berupa meni besi dan dilanjut dengan finishing
cat besi sampai dengan 2 Lapis agar tertutup dengan rapi dan baik
4. Setelah Pagar selesai maka bisa dilakukan pemasangan di titik yang telah
ditentukan dengan cara dilakukan pemasangan dengan menggunakan
Dynabolt ke lantai area taman Existing tempat titik yang telah ditentukan
Page 6 of 70
BAB V
PEMBUATAN PAGAR PENGAMAN GENSET
5.1. Umum
Bagian ini adalah membuat pagar pengaman disekeliling area yang akan
dikerjakan dengan ukuran dan titik titik yang telah ditentukan sesuai dengan
gambar. Bahan yang dipakai adalah Pipa Besi Diameter 8 Cm sebagai rangka
dengan dikombinasi Besi Hollw 2 Cm X 4 Cm sebagai rangka pengisi Pagar
serta finishing berupa cat besi.
5.2. Metode Pekerjaan :
1. Pipa Besi diameter 8 Cm dirakit sedemikian rupa menjadi Rangka Pagar
dimana di dalam rangka pagar diisi dengan Besi Hollow 2 X 4 Cm dengan
Jarak antar Besi sekitar 10 Cm. Pengukuran dilakukan dengan melihat
kondisi lapangan dengan gambar rencana
2. Sambungan antar besi dilakuka dengan las dimana semua bagain yang
tersambung harus dilas penuh agar tidak terjadi rongga udara yang bisa
membuat bagian dari besi menjadi korosi karena aliran udara
3. Setelah pabrikasi pagar selesai dilakukan pekerjaan finishing dengan
memberikan lapisan pertama berupa meni besi dan dilanjut dengan finishing
cat besi sampai dengan 2 Lapis agar tertutup dengan rapi dan baik
4. Setelah Pagar selesai maka bisa dilakukan pemasangan di titik yang telah
ditentukan dengan cara dilakukan pemasangan dengan menggunakan
Dynabolt ke lantai area taman Existing tempat titik yang telah ditentukan
Page 7 of 70
BAB VI
PENINGKATAN FASILITAS TOILET
6.1. Umum
Bagian ini dari pekerjaan ini adalah :
1. Pengurasan Septic Tank
2. Pengurasan Resapan
3. Penggantian Tutup bak kontrol.
6.2. Metode Pekerjaan :
1. Secara umum Pengurasan Septic tank dan resapan dapat dilakukan
dengan bantuan aplikator yang merupakan spesialis pekerjaan penguranan
tersebut diatas. Yang perlu diperhatikan adalah setelahs selesai dilakukan
pengurasan maka area lokais harus kembali bersih dan rapi seperti kondisi
semula.
2. Penggantian Tutup bak kontrol dapat dilakukan pabrikasi diluar lokasi
dengan terlebih dahulu melakukan pengukuran di lapangan dengan
memperhatikan gambar rencana untuk selanjutnya dilakukan pabrikasi
sesuai dengan hasil pengukuran tersebut diatas.
3. Setelah selesai dilakukan pabrikasi, maka pekerjaan dapat dilakukan
pemasangan tutup plat bak kontrol tersebut di lokasi yang telah ditentukan
Page 8 of 70
BAB VII
PENGECATAN WAHANA
7.1. Umum
Bagian ini dari pekerjaan ini adalah :
1. Pengecatan Wahana Staberry
2. Pengecatan Wahana Apel
3. Pengecatan Wahana Botol Susu
4. Pengecatan Wahana Wortel
5. Pengecatan Wahana Apel Air Mancur
7.2. Metode Pekerjaan :
1. Secara garis Besar pengecatan wahan dilakukan dengan bantuan alat
bantu berupa skafolding yang dirakit sedemikian rupa di wahana yang akan
dikerjakan.
2. Pengamanan K3 wajib diperhatikan untuk para pekerja seperti Sabuk
pengaman, Topi Pelindung, Karung Tangan, Sepatu Khusus agar tidak licin
pijakan kaki, serta sabuk peralatan harus tetap tersedia dan dipakai oleh
para pekerja. Disamping itu jaring pengaman harus dipasang vertikal agar
bagian bagian bongkaran / Bekas Cat tidak terjatuh kemana mana.
3. Sebelum dilakukan pengecatan maka terlebih dahulu harus dilakukan
pengerokkan cat existing, beru kemudain dapat dilakukan pengecatan
dimana disini faktor Art / seni sangat berpengaruh dengan hasil yang akan
dicapai dimana hasil pengecatan tidak sama dengan hasil pengecatan biasa
4. Khusus area apel air mancur, maka bahan yang dipakai adalah cat duco
dengan finishing pernis untuk lapisan penutup akhir
5. Area yang telah selesai dilakukan pengecatan harus bersih dari segala
bekas bekas kotoran atau sisa sisa dari cat tersebut diatas.
Page 9 of 70
BAB VIII
PEMBUATAN LOGO TULISAN ALUN ALUN KOTA BATU
8.1. Umum
Bagian ini dari pekerjaan ini adalah :
1. Pembuatan Pedestal Tulisan
2. Finishing pedestal Tulisan
3. Pemasangan Logo Tulisan Acrilic Include dengan lampu LED
8.2. Metode Pekerjaan ( Umum ) :
1. Secara garis besar dilakukan pekerjan pembuatan pedestal dimana
pedestal ini dibuat dari pasangan bata dengan ada ikatan kolom serta sloof
dan ring balok sebagai pengunci.
2. Finishing dari pedestal ini dipasang batu andesit dengan finishing akhir dari
batu andesit itu adalah dilakukan coating dengan corak Hitam Doff
3. Logo tulisan alun alun kota batu dibuat fabrikasi tersendiri dengan terbuat
dari rangka yang ditutup dengan bahan acrilic serta ada instalasi lampu led
di dalamnya yang mana akan menjadi satu kesatuan. Setelah fabrikasi
selesai dapat dilakukan pemasangan diatas pedestal yang telah dibuat
dengan dibantu pengaman khusus agar tulisan tetap aman diatas pedestal
tersebut
Page 10 of 70
BAB IX
PEKERJAAN GALIAN TANAH DAN PASANGAN BATA MERAH
9.1. Umum
a. Bagian ini mencakup seluruh pekerjaan tanah sebagaimana dituntut oleh
gambar dan dokumen kontrak.
b. Sebelum pekerjaan pengukuran dan galian dimulai, kontraktor berkewajiban
untuk meneliti semua dokumen kontrak yang berhubungan, pemeriksaan
kebenaran dari kondisi pekerjaan, meninjau pekerjaan dan kondisi-kondisi
yang ada, melakukan pengukuran ulang dan mempertimbangkan seluruh
lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan
kegiatan.
c. Kontraktor harus mempertimbangkan hambatan dan perubahan yang
mungkin terjadi pada kondisi lapangan, walaupun telah dilakukan
penyelidikan kontur tanah oleh konsultan perencana bilamana perlu,
berdasarkan pertimbangan dan tanggung jawabnya, Kontraktor
diperkenankan untuk melaksanakan penyesuaian rencana tambahan atas
persetujuan tertulis dari direksi teknik dan konsultan pengawas.
d. Tanah atau site diserahkan kepada Kontraktor dalam rangka pelaksanaan
pembangunan ini seperti apa adanya seluruh pekerjaan ini dan dapat
dilakukan penyesuaian ketinggian-ketinggian drainase, sepenuhnya menjadi
tanggung jawab kontraktor.
9.2. Uraian
a. Pekerjaan galian
Galian tanah untuk saluran drainase dan pasangan bata merah struktur
nya, serta bagian-bagian yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Pekerjaan pasangan bata merah
Pekerjaan pasangan bata merah bata di kiri kanan galian saluran
sepanjang Ukuran yang telah ditentukan
Urugan tanah bekas lubang galian dan di bawah lantai untuk peninggian
permukaan.
Urugan pasir di bawah pasangan bata merah bata
c. Pekerjaan plesteran
Plesteran digunakan sebagai penutup pasangan bata.
Menggunakan campuran 1 : 4 dan tidak dilakukan acian.
d. Pekerjaan penutup saluran
Penutup saluran terbuat dari plat beton K175.
Menggunakan wire mesh sebagai struktur.
Dikerjakan dengan cara pra cetak untuk memudahkan perawatan
darainase.
Perhatikan gambar teknis.
Page 11 of 70
9.3. Bahan-bahan
a. Umum
Semua bahan konstruksi yang akan digunakan berupa bahan kualitas baik
dan sebelum digunakan dan atau dikerjakan harus seijin direksi.
b. Bata merah
Bata merah yang dipakai harus berkualitas baik dengan ciri visual matang
pembakaran dan memiliki sudut bagus. Apabila di bagi dua memiliki tekstur
bagus dan tidak mudah pecah, hingga mengurangi faktor buangan.
c. Pasir pasang
Pasir untuk pekerjaan pasangan dan plesteran menggunakan pasir yang
berstekstur bagus dan tidak mengandung lumpur. Bisa menggunakan pasir
pasang lokal.
d. Pasir cor
Pasir ini digunakan untuk pekerjaan plat beton penutup saluran darainase.
Memiliki syarat tekstur kasar dan bersih lumpur dan segala jenis kotoran.
e. Air kerja
Air yang digunakan harus bersih dan tidak tercemar zat lain yang dapat
mengurangi kekuatan struktur.
9.4. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pekerjaan galian
Sebelumnya dilakukan pekerjaan pengukuran menentukan peil yang
menjadi titik acuan dasar nol.
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus membuat galian secara
baik dan rapi sesuai profil terlihat pada gambar.
Selama pelaksanaan penggalian, harus diperhatikan benda-benda
yang dapat menggangu konstruksi.
Galian tanah harus dibuang ke luar bowplang dan diratakan di luar
sedemikian rupa hingga tidak mudah jatuh kembali ke dalam lubang
drainase.
Kedalaman galian minimal sesuai gambar.
Karena ini adalah galian dangkal, maka diharapkan tidak terjadi
genangan air pada galian sehingga tidak memerlukan adanya pompa
air.
b. Pekerjaan pasangan bata merah
Sebelumnya dilakukan pekerjaan pengukuran menentukan peil yang
menjadi titik acuan dasar nol.
Bata merah yang akan digunakan sebelumnya harus disiram dengan
air agar monilit
Pemasangan Bata Merah harus disesuaikan dengan gambar dan
spesifikasi teknis
Campuran yang dipakai untuk perekat antar bata merah adalah 1 PC
( Portland Cement ) : 6 Pasir
Pemasangan Bata Merah dipasang lapis demi lapis dimana setelah
lapis pertama, maka pemasangan lapis kedua dipasang dengan poisisi
bata merah as tengah bata merah sejajar dengan ujung lapis bata
merah bertama sehingga setelah terpasang maka akan membentuk
ikatan saling bersinggungan antara lapis pertama dengan lapis
berikutnya.
Page 12 of 70
BAB X
PEKERJAAN BETON
10.1. Umum
1. Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan beton yang diminta menurut
dokumen kontrak. Kecuali untuk ketentuan lain, maka untuk ketentuan
pekerjaan beton ini dipakai SNI 2002
2. Beton Bertulang (struktural)
3. Pekerjaan beton struktural terdiri dari : pondasi, kolom-kolom konstruksi,
sloof, plat lantai, duiker (plat penutup drainase), yang tercantum dalam
gambar rencana.
4. Mutu beton struktural adalah K175 dengan tegangan izin 60kg/cm2
untuk pekerjaan konstruksi yang harus megikuti persyaratan-persyaratan
yang tercantum dalam SNI 2002 dengan pengawsan yang ketat terhadap
mutu dengan keharusan untuk memeriksa kekuatan tekan beton secara
kontinue berupa pemeriksaan benda-benda uji melakukan laboratorium
yang ditunjuk atas biaya Kontraktor.
5. Sebagai pedoman, maka campuran minimal untuk beton struktural
adalah 1 PC : 2 PS : 3 Kerikil, apabila dari hasil mix desain untuk mutu K
175 didapatkan kurang dari campuran 1 PC : 2 PS : 3 Kerikil.
6. Beton tidak bertulang
Beton tidak bertulang seperti beton lantai kerja dan rabatan dibuat
dengan campuran 1 PC : 3 PS : 5 KR.
7. Pengujian pekerjaan beton
Pada prinsip pengujian beton mengikuti persyaratan yang ditentukan
dalam SNI 2002 dan sesuai petunjuk/instruksi dari Direksi.
8. Dalam hal penggunaan beton fabrikasi atau ready mix concrete,
diperbolehkan, namun harus seizin tertulis kepada Direksi dan Konsultan
pengawas dengan menyebutkan dimana dan kapan serta dengan
spesifikasi apa beton tersebut dibuat, untuk memudahkan pengawasan
mutu beton yang dibuat.
10.2. Bahan-bahan
Bahan bahan campuran beton berupa PC, agregat halus dan agregat kasar.
Kontraktor harus mengajukan lebih dulu contoh-contoh yang memenuhi
syarat-syarat dari berbagai sumber (tempat pengambilan).
1. Semen
a. Jenis semen PC yang dipakai memenuhi ketentuan-ketentuan
dan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam NI. 81969 dan
sebagai pedoman dalam memakai semen merek PC type 1
produksi Gresik/setaraf dan seusia standar SNI.
Page 13 of 70
2.
3.
4.
5.
Page 14 of 70
Page 15 of 70
Page 16 of 70
5.
6.
7.
8.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Page 19 of 70
BAB XI
PEKERJAAN BATU ALAM
1.1. Umum
Pekerjaan Pemasangan Batu Alam antara lain :
BAB XII
PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL ( ME )
1.1. Spesifikasi Teknis
No.
1
2
Uraian Item
Lighting dan Armature
Panel Maker
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Spesifikasi Teknis
Trafo, Tube, Lamp
Panel dibuat dari plat baja serta definishing
dengan powder coating yang dikeringkan dengan
sistim oven.
Warna Panel harus mendapat persetujuan
Pimpinan Kegiatan.
Harus tersedia sarana pendukung kabel dan
busbar untuk pentanahan (grounding) yang
berfungsi
untuk
dudukan
ujung
kabel
pentanahan.
Pada dinding samping harus tersedia lubang
ventilasi udara secukupnya. Konstruksi ventilasi
sedemikian rupa sehingga tusukan benda logam
lurus tidak dapat langsung
menyentuh
komponen bertegangan.
Pada circuit breaker, sepatu kabel, kabel
incoming,
dan
outgoing
serta
terminal
penyambungan
kabel
harus
diberi
indikasi/label/sign plates mengenai nama beban
atau kelompok beban yang dicatu daya listriknya.
Label itu harus terbuat dari plat aluminium atau
sesuai standard DIN 4070.
Pintu panel dilengkapi dengan kunci jenis masterkey.
Ukuran panel sebagaimana sesuai gambar.
Ukuran panel harus mampu menampung seluruh
Page 21 of 70
Page 22 of 70
Lampu Pohon
Simulation Tree
10
11
Circuit
Breaker
Asesoris
LED
dan
Page 23 of 70
Power Amplifier
Page 24 of 70
Page 25 of 70
1.2.
Page 28 of 70
c.
d.
e.
f.
g.
diperlukan, maka penggeseran untuk posisi yang tepat dari access panel
tersebut sehubungan dengan letak peralatan / accessories dan kaitannya
dengan arsitek interior, perlu dibicarakan dengan pihak Owner untuk
disetujui.
1.10.
Proteksi
1.11.
Pengecatan
1. Semua peralatan dan bahan yang dicat, yang menjadi lecet karena
pengangkutan / pengapalan atau pemasangan harus segera diperbaiki dan
dicat dengan warna aslinya sehingga nampak seperti baru kembali.
2. Semua bagian-bagian pekerjaan yng menyangkut carbon steel atau seng
yang di galvanis harus dicat dasar dan cat finish.
3. Sebelum pengecatan dilakukan, bagian-bagian harus bebas dari grease,
minyak dan segala kotoran yang melekat.
4. Urut-urutan pengecatan adalah cat dasar anti karat (zincromate) dan cat
finish terdiri atas 2 lapis cat copolymer.
5. Untuk peralatan-peralatan yang cat pabriknya rusak/cacat dalam
pengangkutan, penyimpanan dan lain sebagainya harus dicat kembali
sesuai aslinya atau sesuai dengan warna yang ditentukan Pihak Owner.
6. Untuk jalur-jalur pipa, code warna disesuaikan dengan standart.
1.12.
Penjagaan
Penyimpangan di Lapangan
Pengujian di Pabrik
1.19.
Page 34 of 70
Pengujian Ulang
Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, kontraktor harus
memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan kekurangan-kekurangan
Page 35 of 70
Masa Pemeliharaan
Page 36 of 70
Judul dokumen
Nama Proyek
Page 37 of 70
Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) set buku catalog suku cadang dari
peralatan yang dipasang kepada Pemberi Tugas dan Konsultan
Pengawas.
e. Pemeliharaan dan Garansi:
Kontraktor wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok barangbarang atau sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi,
akibat kesalahan pabrik atau pengerjaan yang salah selama jangka waktu
180 (seratus delepan puluh) hari setelah proyek ini diserahkan terimakan.
Kontraktor wajib menempatkan 2 (dua) orang pada setiap hari kerja selama
masa perawatan untuk mengoperasikan / merawat peralatan dan
mendatangkan 1 (satu) orang supervisor sekali seminggu untuk melakukan
pemeriksaaan selama masa pemeliharaan.
Apabila terjadi gangguan dan atau kerusakan selama masa garansi, maka
selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam Pemborong harus dapat
mendatangkan tenaga ahlinya untuk mengatasi gangguan tersebut setelah
Page 39 of 70
c.
Pasal 2
Instalasi Penerangan dan Tenaga
2.1.Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi listrik adalah pemasangan dan pengadaan termasuk
testing dan comissioning peralatan dan bahan, bahan-bahan utama, bahanbahan pembantu dan lain-lainnya seperti yang diterangkan dalam Bab
terdahulu, sehingga diperoleh instalasi listrik yang lengkap dan baik serta diuji
dengan seksama siap untuk digunakan, baik instalasi tenaga maupun instalasi
penerangan pengadaan dan pemasangan yang terdiri dari :
1. Panel
a. Panel Utama Gedung ( MDP )
b. Panel Pembagi ( PP-Panel Pembagi )
Page 40 of 70
2. Kabel
a. Pemasangan kabel daya dari Panel Utama Tegangan Rendah ( PTUR )
Gedung ke Panel Utama Gedung (MDP) termasuk seluruh peralatan
peralatan bantu yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem instalasi.
b. Kabel daya dari Panel Utama Gedung (MDP) ke seluruh Panel Pembagi
(PP)
termasuk seluruh peralatan - peralatan
dibutuhkan untuk
kesempurnaan sistem instalasi listrik.
bantu yang
1. Mempunyai surat ijin kerja Instalatir Listrik (SIKA) tahun kerja yang
berlaku dengan Pas. Instalatir Kelas C. dari Instansi terkait.
2. Mempunyai Tanda Lulus Prakualifikasi (Tanda Daftar Rekanan) untuk tahun
kerja yang berlaku, sesuai dengan KEPPRES No.80 Tahun 2003.
3. Sudah berpengalaman dan dapat menunjukkan Surat Kemampuan
Pengalaman Kerja dalam mengerjakan pekerjaan yang sejenis.
2.3.GambarGambar Instalasi
1. Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling
melengkapi dan sesuatu yang tercantum dalam gambar dan spesifikasi
bersifat mengikat.
2. Gambar- gambar instalasi menunjukkan secara teknis pekerjaan instalasi
yang harus dilaksanakan dimana dicantumkan ukuran bahan-bahan
instalasi serta keterangan lain yang diperlukan.
3. Pelaksanaan dilapangan selain yang tertera pada gambar disesuaikan
dengan kondisi lapangan atas petunjuk direksi / pengawas lapangan
secara tertulis / lisan.
4. Bila kontraktor menganggap perlu adanya perubahan ukuran / konstruksi
dalam pelaksanaan, kontraktor diwajibkan mengajukan alternatif atau Shop
drawing yang dikehendaki dan mendapat persetujuan dari Pengawas /
Pemilik Proyek.
5. Segala perubahan yang disengaja dilakukan kontraktor tanpa ijin Direksi /
Pengawas lapangan adalah resiko Kontraktor.
6. Bila nantinya tidak disetujui oleh Direksi / Pengawas lapangan maka
terpaksa harus dibongkar. Kontraktor hal ini tidak diperkenankan menuntut
ganti rugi.
7. Seluruh pola pemasangan armatur / fixture dan soket & outlet disesuaikan
dengan gambar desain arsitektur atau sesuai petunjuk direksi / Pengawas
lapangan.
2.4.Pelaksanaan Pekerjaan
1. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh tenaga ahli yang
sudah berpengalaman.
2. Pelaksana yang dianggap tidak cukup ahli / perpengalaman oleh Direksi /
Pengawas Lapangan, harus segera diganti dengan orang lain setelah
mendapat persetujuan Direksi / Pengawas lapangan.
3. Kontraktor harus menempatkan seorang Supervisor yang ahli,
berpengalaman dan profesional untuk masing-masing bidang yang
bertanggung jawab untuk menjadi supervisi, management proyek.
Page 42 of 70
harus
Dinding
2.0 mm
1.6 mm
Pintu
2.0 mm
2.0 mm
3. Karakteristik panel :
a. Tegangan kerja
: 220-415 Volt
b. Tegangan Uji
: 3.000 Volt
c. Tegangan Uji impuls : 20,Kv
d. Frekuensi
: 50 Hz.
4. Panel harus dilengkapi dengan master key.
5. Setiap panel harus dilengkapi dengan label, yang memberi nama pada
setiap panel.
6. Untuk Panel Distribusi harus dilengkapi dengan peralatan ukur dan meter
ukur Type Moving Iron Typedengan ukuran yang proporsional dan
peralatan lain misalnya lampu Indikator dan Minifuse.
7. Pada dinding panel bagian sisi kiri dan kanan, harus disediakan lubang
ventilasi dengan dibagian dalamnya diberi plat / lapisan pelindung, sehingga
dapat dicegah kemungkinan terjadinya tusukan secara langsung terhadap
bagian-bagian dalam panel yang bertegangan.
8. Konstruksi dalam panel-panel serta tata letak komponen harus diatur
sedemikian sehingga, apabila perlu dilaksanakan perbaikan perbaikan,
penyambungan kabel ke terminal CB dapat dilakukan dengan mudah tanpa
mengganggu komponen yang lain.
9. Pengaturan komponen panel, posisi dan ukuran ventilasi harus tidak
menyebabkan temperatur didalam panel 5 derajat lebih tinggi dari urara
diluar panel.
10. Untuk pemasangan kabel incoming dan outgoing harus disediakan terminal
penyambung yang disusun rapi dan ditempatkan pada lokasi yang tepat
dalam arti kata pada bagian panel dimana kabel incoming itu datang dan
kabel outgoing itu meninggalkan panel.
11. Panel jenis Free Standing dipasang pada lantai kerja dengan lokasi seperti
pada gambar perencanaan. Pemasangan panel harus menggunakan
dudukan konstruksi baja dan harus diperkuat dengan mur baut atai dinabolt
sehingga tidak akan berubah posisi oleh gangguan mekanis.
12. Panel jenis wall mounting dipasang flush mouting pada dinding tembok
dengan lokasi sesuai Gambar perencanaan. Pemasangan panel pada
dinding harus diperkuat dengan baut tanah (anchor bolt) sehingga tidak
tidak akan rusak oleh gangguan mekanis.
13. Box panel dan semua material yang bersifat konduktif yang berada
disekitar panel harus dihubungkan ke sistem pengaman pentanahan
gambar skema rangkaian listrik panel harus dilengkapi dengan gambar-
Page 44 of 70
j.
13. Semua Circuit Breker harus diidentifikasi dengan jelas. Identifikasi ini
meliputi Breaking Capacity-nya, Voltage Rating dan Ampera Trip-nya
sesuai dengan dinyatakan dalam gambar perencanaan.
14. Pemasangan MCB harus menggunakan omega rail sedangkan MCCB dan
komponen-komponen lain seperti relay contractor, time switch lain harus
menggunakan dudukan plat.
15. Pemasangan komponen-komponen tersebut harus rapi dan kokoh sehingga
tidak akan lepas oleh gangguan mekanis dan thermis.
16. Jika dalam gambar perencanaan dinyatakan ada spare tersebut harus
terpasang secara lengkap. Semua CB harus diberi label / sign plate yang
terbuat dari bahan yang sudah disetujui oleh Pengawas / Direksi.
2.9.Alat Ukur / Indikator
1. Panel dilengkapi dengan alat alat ukur seperti
a.
b.
c.
d.
Volt meter
Ampere meter pada masing masing phase
Frekuensi Meter
KW meter
Sistem Pentanahan
1. Penghantar Pengaman yang biasa digunakan adalah : kawat tembaga
telanjang atau BC (Bare Conductor).
2. Pembumian biasanya dilakukan pada :
-
3. Sistem pentanahan panel listrik yang digunakan pada Instalasi ini adalah
sistem PNP (Pentanahan Netral Pengaman), sesuai aturan yang
digunakan pada PUIL 1987.
4. Elektroda pentanahan menggunakan Elektroda Pipadengan ground rod
5/8dan kawat BC yang ditanam sedalam minimal 6 (enam) meter hingga
dicapai tahanan pentanahan sesuai dengan gambar. Apabila tidak tercapai
keadaan tersebut, maka harus diusahakan dengan memparalelkan
beberapa ground rod hingga tercapai keadaan yang diinginkan.
5. Bila perlu elektroda pentanahan untuk badan peralatan dan panel harus
dipisahkan penanamannya sejauh minimum 3 meter satu dengan yang lain.
6. Saluran pentanahan dari elektroda pentanahan sampai kebadan harus
dilindungi dengan pipa PVC High Impact (HI) 20 mm.
7. Saluran ini tidak boleh ada sambungan hanya diperbolehkan pada terminal
yang disediakan dengan menggunakan sambungan mur baut dan sepatu
kabel yang sesuai.
8. Penampang kawat pentanahan dari masing-masing panel dapat dilihat
pada gambar masing-masing panel.
9. Titik pentanahan panel ini harus dipisahkan dengan system pentanahan
penangkal petir dan peralatan lain (peralatan kontrol, MCFA, PABX, dll)
minimal sejauh 10 meter.
10. Penyambungan dipanel harus pada rek pentanahan atau mur baut yang
telah di las ke badan panel.
2.11.
Kabel Instalasi
1. Persyaratan teknis ini berlaku untuk :
a. Kabel daya
Page 49 of 70
Setiap kabel daya ujungnya harus diberi end cup marking colour,
untuk mengidentifikasi warna phasa. Warna tanda harus tidak boleh
berubah atau pudar karena temperatur kabel.
b. Instalasi penerangan
Yang dimaksud dengan instalasi penerangan adalah kabelkabel
menghubungkan antara panelpanel penerangan dengan fixture
penerangan. Dalam instalasi penerangan ini harus termasuk juga
peralatanperalatan bantu
Page 50 of 70
2. Kabelkabel listrik yang digunakan harus sesuai dengan standard yang berlaku
yang diakui di negara Republik Indonesia. Ukuran kabel untuk instalasi listrik yang
digunakan minimal harus sesuai dengan gambar Perencanaan dan sudah
direkomendasi oleh LMK
a. Inti Tembaga
b. Ukuran minimum 2.5 mm2 kecuali untuk kabel control
c. Kabel harus dalam keadaaan baru, tanpa cacat dan bila perlu harus ada
surat keterangan dari distributor / pabrik.
d. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan cable mark yang
jelas dan tidak mudah hilang untuk mengidentifikasi arah beban.
e. Ketentuan pemberian tanda harus mengacu pada SNI 04-0225-2000 pasal
7.2.
f.
Penyambungan :
-
bahan yang sama dengan conduit dipasang tutup dengan skrup. Tutup
kotak dengan cara clip tidak diijinkan. Setiap sambungan harus memakai
alat penyambung berupa las dop.
-
g. Pada setiap jarak maksimum 25 meter dan setiap belokan sepanjang jalur
penanaman kabel harus di pasang patok beton dengan tulisan TR/TM.
h. Semua kabel yang dipasang menembus dinding harus dipasang sleeve pipa
galvanized minimum 2,5 kali penampang kabel.
3. Pemipaan ( Konduit )
a. Konduit digunakan untuk melindungi kabel yang ada didalamnya, yang umum
digunakan pada bangunan tinggi adalah solasi PVC High Impact (HI)yang
khusus digunakan untuk instalasi penerangan saja.
b. Pipa PVC HI yang dipergunakan sudah direkomendasi oleh LMK, bila
diperlukan kontraktor harus dapat menunjukkan bukti rekomendasi tersebut.
c. Berhubung untuk instalasi penerangan hanya terdapat 1 (satu) kabel untuk 1
(satu) konduit, maka sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 1987)
berlaku faktor pengisian maksimum = 50 %.
Luas penampang luar kabel
Faktor pengisian : --------------------------------------- x 100%
Luas penampang dalam konduit
d. Pasangan kabel dalam pipa PVC HI pada jarak maksimum 100 cm harus diberi
klem.
e. Klem dibuat dari bahan plat logam digalvanis atau allumunium, pemasangan
pada tembok harus menggunakan vicher dan sekrup, pemasangan dengan
menggunakan paku tidak dibenarkan.Untuk kabel berpenampang 16 mm2 atau
lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk terminasinya.
f.
Pemasangan sepatu kabel untuk kabel berukuran 70 mm2 atau lebih harus
menggunakan hydraulic press kemudian di solder dengan timah pateri.
Page 52 of 70
g. Sepatu kabel yang dipergunakan harus sesuai dengan besarnya kabel dan
harus yang berkualitas baik, standart produksi ex. GAE, 3M atau setara.
4. Tahanan Isolasi
a. Tahanan isolasi kabel yang dipersyaratkan sesuai pasal 213 sub pasal 213.B.2
PUIL 1987 adalah minimum 1000OHM per satu volt tegangan nominal.
b. Tahanan isolasi kabel yang digunakan harus sedemikian rupa sehingga arus
bocor yang terjadi tidak melebihi 1 mA untuk setiap 100 m panjang kabel.
Kecuali untuk instalasi yang harus beroperasi pada keadaan darurat.
5. Kabelkabel yang digunakan adalah kabel yang sesuai dengan fungsi dan lokasi
pemasangannya seperti table dibawah ini / sesuai dengan gambar Perencanaan :
Pemakaian
Instalasi penerangan didalam
bangunan
Instalasi penerangan diluar bangunan
Instalasi kabel tenaga didalam
bangunan
Instalasi kabel daya didalam
bangunan
Instalasi kabel daya diluar bangunan
Jenis Kabel
NYM
NYM, NYY,
NYFGbY
NYM, NYY
NYY
NYFGbY
6. Sebagai pengenal untuk inti kabel atau rel digunakan warna, lambang atau huruf
seperti yang terdapat dalam tabel Tabel : 701 - 1, PUIL 1987.
Pengganti Inti
Atau Rel
1
A. Instalasi arus bolak-balik :
Fase Satu
Fase Dua
Fase Tiga
Dengan
huruf
2
L 1/R
L 2/S
L 3/T
Pengenal
Dengan Dengan warna
lamban
g
3
4
Merah
Kuning
Hitam
Page 53 of 70
Netral
B. Instalasi perlengkapan listrik :
Fase satu
Fase dua
Fase tiga
C. Instalasi arus searah :
Positif
Negatif
Kawat tengah
D. Penghantar Pembumian
Biru
U/X
V/Y
W/Z
Merah
Kuning
Hitam
L+
LM
+
-
Tidak
ditetapkan
Tidak
ditetapkan
Biru
HB
Warna kabel yang mengikat (harus ada) adalah biru (untuk netral) dan kuning /
hijau (untuk ground). Bila warna tersebut tidak ada maka pada ujung-ujung kabel
harus diberi isolasi dengan warna yang bersesuaian seperti butir di atas.
7. Pelaksanaan penanaman galian pada kondisi khusus dimana penanaman
kabel
tidak dapat dilaksanakan dengan kedalaman 1,20 meter, maka pelaksanaannya
sebagai berikut :
a. Minimum 0,80 meter di bawah permukaan tanah, pada jalan-jalan yang
dilewati kendaraan .
b. Minimum 0,60 meter di bawah permukaan tanah, pada jalan-jalan yang tidak
dilewati kendaraan (pedestrian) dan diberi pelindung pipa galvanized dengan
penampang minimum 2,5 kali penampang kabel.
c. Pada kondisi dimana terdapat kabel PLN tegangan menengah/tinggi dan kabel
telekomunikasi maka kabel tanah harus ditempatkan di atas kabel PLN
dengan jarak minimum 50 cm.
d. Pada persilangan antara kabel tanah dan kabel lainnya harus diambil salah
satu tindakan pengamanan, kecuali jika salah satu kabel tanah yang
bersilangan itu terletak di dalam saluran pasangan batu, beton atau semacam
itu yang mempunyai tebal dinding sekurang-kurangnya 6 cm.
Di atas kabel tanah yang terletak di bawah, harus dipasang tutup pelindung
dari lempengan beton (concrete tile) atau pipa beton atau sekurangkurangnya dari bahan tahan lama atau yang sederajat.
Di atas kabel yang terletak di atas, dipasang pelindung beton, pipa beton
belah atau dari bahan lain yang cukup kuat tanah lama dan tahan api. Pipa
belah ini harus dipasang menjorok keluar sekurang-kurangnya 0,5 meter
dari kabel yang terletak di bawah diukur kabel sisi luar.
e. Pada tempat persilangan dengan kabel tanah telekomunikasi, kabel
tanah harus dilindungi pada bagian atasnya dengan pipa belah, plat atau
Page 54 of 70
f.
8. Rak Kabel
a. Rak kabel digunakan untuk menunjang kabel-kabel utama (feeder
cable), atau kabel lainnya yang berada dalam jumlah yang cukup
banyak.
b. Rak kabel umumnya buatan pabrik yang telah digalvanized dan dalam
pemasangannya harus dibumikan.
c. Dimensi rak kabel harus mencukupi kebutuhan kabel yang akan
dilayaninya. Seluruh kabel yang ada diatas rak kabel harus diikat
dengan pengikat kabel (cable ties).
d. Penyusunan kabel didalam rak harus secara rapi dan tidak saling
menyilang.
9. Seluruh bahan metal tidak bertegangan (rak kabel, panel dll) harus
ditanahkan secara sempurna, pada sambungan rak kabel dimana
sambungan tersebut tidak menggunakan las maka kedua bagian rak harus
jumperdengan konduktor tembaga minimal berpenampang 2,5mm2.
10. Untuk galian kabel yang melalui jalur kabel existing/lama harus dikerjakan
dengan extra hati-hati. Bila terjadi kerusakan pada kabel existing karena
terkena peralatan gali (pacul, ganco, dsb), kontraktor harus mengganti kabel
tersebut tanpa adanya tambahan biaya, termasuk biaya perawatan pekerja
yang mengalamai kecelakaan hingga sembuh benar.
11. Pengurusan Ijin Instalasi Listrik kepada Instansi yang berwenang (PLN)
merupakan Pekerjaan dan Tanggung Jawab dari Kontraktor.
12. Motor
a. Motor dengan kapasitas sama atau lebih kecil 5,5 Kw yang distart
secara langsung atau Direct On Line (DOL) starters.
Page 55 of 70
b. Motor dengan kapasitas lebih besar 5.5 KW distart secara star delta (Y-)
starters.
2.12.
Armatur Lampu
j.
Ballast harus mempunyai dudukan yang kuat dalam box lampu, tetapi mudah
dibuka untuk diperiksa atau diangkat.
untuk lampu fluorescent mempunyai reability tinggi, terbuat dari high quality
white polycarbonate. Rating stater disesuaikan dengan rating lampu TL.
e. Kapasitor Yang digunakan harus Kapasitor yang dapat menghasilkan p.f. 0.95
(kapasitas + 3.25 s/d 4.5 micro farad).
f.
Fitting/Lamp Holder dan starter holder ( sockets ) produksi ex. Vossloh atau
setara. Material dari white plastic polycarbonate dengan proteksi Uncorosive
dan Touchproof. Lamp holder dan starter holder anti vibrator contact.
Page 57 of 70
pengikat
pipa
conduit
tidak
Emergency Battery
1. Komponen lampu Emergency yang dilengkapi Battery charger harus
dipasang pada rumah lampu jenis TL dan PLC yang diletakan pada daerah
yang membutukan
penerangan atau area evakuwasi bila terjadi lampu mati atau kebakaran
dan berfungsi sebagai penerangan darurat sesrta berfungsi sebagai
penunjuk jalan pada saat terjadi pemadaman listrik.
2. Lampu Emergency harus berfungsi menyala minimal 2 jam saat terjadi
pemadaman listrik.
3. Tegangan input pada komponen Emergency adalah 220 V, n 10 % 50 Hz,
phase, dilenkapi dengan indicator LED dan peralatan push to Check
battery.
Page 58 of 70
2.14.
: 250 volt
: 10 A, 13A, 16A
Saklar yang digunakan sesuai dengan standard PLN atau SII atau
standard lain yang berlaku dan diakui di
Indonesia. Saklar harus mempunyai spesifikasi :
Rated Voltage
: 250 volt
Rated Current
: minimal 10 / 16 A
5. Persyaratan pemasangan saklar dan stop kontak :
a. Saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai dengan pasangan
terpendam (In-Bow) rata dengan permukaan plesteran dinding atau
didalam partisi dengan konstruksi tersendiri / khusus.
b. Kotak kontak yang dipergunakan adalah jenis in-bow / rata dengan
permukaan plesteran dinding atau didalam partisi dengan konstruksi
tersendiri / khusus dengan menggunakan In-Bow doos yang terbuat dari
bahan yang sama dengan kotak kontaknya. Pemasangan kotak kontak
pada doosnya menggunakan sekrup.
c. Kotak kontak 1 phase dipasang setinggi 30 cm dari lantai / sesuai
permintaan user (disesuaikan dengan alat) dengan pasangan
terpendam (In-Bouw) rata dengan permukaan plester dinding atau
didalam partisi dengan konstruksi khusus sesuai petunjuk dari
Pengawas.
d. Kotak kontak 1 phase Khusus untuk Televisi Posisi Atas dipasang
setinggi 210 cm dari lantai / sesuai permintaan user (disesuaikan
dengan alat) dengan pasangan terpendam (In-Bouw) rata degnan
permukaan plester dinding atau didalam partisi dengan konstruksi
khusus sesuai petunjuk dari Pengawas.
e. Kotak kontak 3 phase dipasang setinggi 40 cm dari lantai atai
disesuaikan dengan kondisi ruang dan perlatan terpasang dengan
pasangan menempel dinding ( out-bouw ) dan harus terpasang kuat,
tidak boleh goyang/miring sesuai petunjuk pengawas.
f.
Page 59 of 70
h. Untuk kotak kontak yang dipasang untuk daerah basah harus memakai
type tertutup (Water Proof Type).
i.
2.15.
Jalur pipa konduit dan kabel tekukan kabel tidak boleh patah.
Jalur kabel diatas rak kabel harus rapi dan diusahakan posisi rak
kabel diatas instalasi pipa atau duct VAC untuk menghindari adanya
tetesan air.
Sambungan dan terminasi kabel pada panel atau beban harus rapi
dan tersambung dengan kuat. Kabel serabut atau berurat banyak
(multicore) harus dilengkapi dengan sepatu kabel (cable shoe).
Page 60 of 70
Tegangan Nominal
V
Resistans
Isolasi
MOhm
0,25
2. Setelah semua instalasi selesai dipasang dan aliran listrik telah dimasukan,
maka jaringan instalasi harus dites terhadap group group yang dipasang
apakah telah sesuai dengan gambar.
3. Setelah jaringan dibebani dengan beban penuh, maka perlu diadakan
balancing beban terhadap masing masing fase.
4. Fungsi komponen-komponen panel antara lain :
a. Volt meter
b. Ampere meter
c. Frekwensi meter
d. Lampu indikator
e. Saklar pilih (selector switch)
f.
5. Semua bahan bahan peralatan dan perbaikan, atas kerusakan yang timbul
Page 61 of 70
BAB XIII
Page 62 of 70
UMUM
Page 63 of 70
MATERIAL
13.2.1. Media Tanam
A. Tanah taman (Top soil)
Alami, subur, tanah remah bebas kerikil, biji-bijian, gulma dan akarakaran.
B. Campuran media tanam
Media tanam untuk pohon, palm, semak dan penutup tanah terdiri
dari:
3 bagian tanah taman (top soil)
1 bagian pasir saring/ayak
1 bagian pupuk kandang/kompos (pupuk organik)
C. Lapisan di bawah media tanam (pada area basement)
Untuk mendapatkan ketinggian tanah yang dikehendaki, lapisan
sirtu diletakkan di bawah media tanam sebelum melakukan
penanaman di atas area basement.
13.2.2. Pemupukan awal tanam: Rock Phosphate
Pohon
: 500 gr/nos
Semak/groundcover/rumput : 100 gr/m2
13.2.3. Pestisida awal: Furadan 3 G
Butiran Furadan 3 G dicampurkan ke dalam area lubang tanam pohon
atau palem sesuai dengan konsentrasi dan dosis yang
direkomendasikan.
13.2.4. Material Tanaman
A. Jumlah
Menyediakan jumlah yang cukup dari material tanaman yang
dibutuhkan dalam pekerjaan seperti dalam rencana penanaman
(planting plan). Bill of quantities (BOQ) harus mendahului gambar
rencana penanaman.
B. Penamaan
Nama tanaman harus sesuai dengan nama yang diketahui
pedagang tanaman lokal dan nama yang diketahui arsitek
lansekap. Dalam perselisihan, keputusan arsitek lanskap adalah
final.
C. Syarat
1. Semua pohon, palem, semak, dan tanaman penutup tanah
harus memiliki pertumbuhan yang normal, sehat, kuat dan
bebas hama.
2. Ukuran minimum yang diterima dari pohon dan semak diukur
Page 65 of 70
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
13.2.5. Penyiraman
Pelaksanadapat menggunakan sumber air yang ada di tapak.
Kontraktor harus menyediakan selang dan semprotan untuk penyiraman
tanaman.
Bila terdapat ketentuan lain mengenai detail teknis
penyiraman, harus ditentukan oleh kedua belah pihak (pemilik dan
pelaksana) sebelum dimulainya pelaksaan konstruksi di lapangan.
13.2.6. Material dan Pekerjaan Lain-lain
Pelaksana harus memasukkan material dan pekerjaan berikut dalam
harga penawaran BOQ:
1. Bambu untuk penyangga: dengan diameter 5 cm tanpa cat dan noda
2. Tali: dengan tali ijuk
3. Pekerjaan pemeliharaan selama masa konstruksi
13.3.
PELAKSANAAN
13.3.1. Pembersihan
a. Membersihkan semua area penanaman dari vegetasi yang ada (existing),
yang tidak sesuai dengan rencana dan semua sampah dan material asing
lainnya yang dianggap halangan untuk pelaksanaan penanaman dan atau
tidak terlihat baik.
b. Memelihara bentukan lahan/grade yang telah terbentuk sebelumnya (hanya
pada area grading yang sudah selesai).
c. Kontraktor utama harus bertanggung jawab untuk pembersihan bak
tanaman dan menyerahkannya kepada Pelaksanadalam keadaan siap
ditanami. Adalah tanggung jawab Pelaksanamemastikan hal ini dikerjakan.
Jika gagal, pekerjaan pembersihan dan persiapan bak tanaman menjadi
tanggung jawab Kontraktor Lansekap.
d. Mengatur semua material yang sudah disiapkan ke area dalam tapak
sebagaimana diarahkan oleh Manajer Konstruksi.
13.3.2. Tahap-Tahap Persiapan Lahan Tanam :
Page 66 of 70
1.
Page 67 of 70
C. Penunjang
Segera sesudah penanaman semua pohon dan palem dengan tinggi 2,0 m
atau
lebih, seperti pada detil, diberi penunjang.
13.3.6. Penanaman Rumput/Lempengan Rumput
A. Semua rumput yang disuplai oleh kontraktor haruslah dari jenis Zoysia
matrella (Rumput Manila) dan/atau Cynodon dactylon (Rumput Bermuda)
yang sehat dan vigor dari sumber yang disetujui sesuai dengan yang tertera
di BOQ. Rumput atau lempengan rumput harus dipotong bujur sangkar
dengan ukuran sekitar 15x15 cm, dan tebal 5 cm. Semua rumput harus
bersih dari gulma atau rumput liar (khususnya Mimosa pudica/putri malu
dan rumput teki) dan sampah.
B. Lempengan rumput tidak boleh terpecah menjadi potongan-potongan kecil
untuk penanaman.
C. Lempengan rumput harus diletakkan bersisian pada tanah dengan jarak
antaranya tidak lebih dari 2 cm.
D. Rumput harus ditanam pada area yang telah disiapkan segera sesudah
pengiriman untuk mencegah kerusakan.
E. Segera menyiram area rumput setelah penanaman. Penyiraman dalam
jumlah yang cukup untuk membasahi lempengan.
F. Setelah rumput dan tanah yang disiram sudah agak mengering, giling atau
tumbuk area rumput untuk memastikan ikatan yang baik antara lempengan
dan tanah serta menghilangkan ketidakteraturan ketinggian (bumpy).
13.3.7. Penanaman Semak
A. Menanam kembali dengan hati-hati dan sesuai dengan praktek-praktek
standard nursery.
B. Memakai media tanam sesuai spesifikasi pada Bagian 2 di atas untuk
pengisian lubang tanam.
C. Jarak tanam disesuaikan dengan ukuran diameter tanaman dan volume
tanaman yang dikehendaki per meter persegi.
13.3.8. Penanaman Tanaman Rambat
A.
Menanam kembali dengan hati-hati dan sesuai dengan praktek-praktek
standard nursery.
B.
Memakai media tanam sesuai spesifikasi pada Bagian 2 di atas untuk
pengisian lubang tanam.
C.
Jarak tanam disesuaikan dengan ukuran diameter tanaman kurang lebih
berjarak 30 cm dan ditanam berdekatan dengan kaki dinding.
D.
Tanaman rambat sebaiknya dilekatkan pada struktur penunjang dengan
mengikat pucuk utama mengarah ke atas.
13.3.9. Penanaman Palem dan Pohon
A. Menanam kembali dengan hati-hati dan sesuai dengan praktek-praktek
standard nursery.
B. Memakai media tanam sesuai spesifikasi pada Bagian 2 di atas untuk
pengisian lubang tanam.
C. Menunjang setiap pohon dan palem segera setelah tanam. Memasang
penyangga bambu untuk setiap pohon dan palem.
13.3.10.
Pemeliharaan Tanaman
A. Pemeliharaan akan meliputi, namun tak terbatas pada:
1. Perlindungan area yang dilewati lalu lintas, dengan membangun
Page 68 of 70
Penyiraman
Pembersihan gulma
Forking bedeng tanaman
Edging
Pemupukan
6. Penyemprotan hama penyakit
dibutuhkan
7. Pemangkasan rumput
8. Perapian/trimming semak dan
penutup tanah
9. Penggantian tanaman dan
perbaikan kecil bedeng tanaman
10. Pemberian penunjang untuk
mengatur pertumbuhan pohon dan
tanaman
C. Tenaga kerja
Pengawas
Tim pekerja pemeliharaan
Frekuensi
Harian
Harian dan jika dibutuhkan
Bulanan
Bulanan
2 kali/bulan
Bulanan
atau
jika
dengan adanya hama dan
penyakit
Sekali/bulan
Sekali/bulan dan atau jika
dibutuhkan
Jika dibutuhkan
Jika dibutuhkan
Page 69 of 70
Batu,__________________2015
Dibuat Oleh :
Konsultan Perencana
CV. DEKA KHARIESMA
Page 70 of 70