BAGIAN I
PEKERJAAN PENDAHULUAN
2.5. Iklan
Kontraktor Pelaksana tidak diijinkan memuat/memasang iklan dalam bentuk apapun di dalam
Iokasi kegiatan, tanpa izin Pihak Penanggung Jawab Kegiatan.
2.13. KM / WC Proyek
Kontraktor Pelaksana harus menyediakan KM / WC untuk pekerja dari kendaraan (toielet mobil)
minimal
1 unit, untuk melayani keperluan pekerja dalam hal kebersihan selama pekerjaan berlangsung.
BAGIAN II PEKERJAAN
STRUKTUR
PEKERJAAN BETON
PASAL 7
PEKERJAAN BEKISTING
1.4.Syarat-Syarat Pelaksanaan
1.4.1. Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu
diserahkan contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
1.4.2. Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak cacat, warna dan teks tur bahan
harus seragam.
1.4.3. Pasangan batako, dengan menggunakan aduk campuran 1 pc : 5 pasir pasangan.
1.4.4. Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof
sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding di daerah bas ah
setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding yang pada gambar
menggunakan simbol aduk trasram / kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran 1
pc : 3 pasir pasang.
1.4.5. Batako yang digunakan batako ex. Lokal dengan kualitas terbaik, sik u dan sama
ukurannya, atau yang disetujui Konsultan Pengawas.
1.4.6. Sebelum digunakan batako harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh.
1.4.7. Setelah batako terpasang dengan aduk, nat / siar -siar harus dikerok sedalam 1 cm dan
bersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
1.4.8. Pasangan dinding batako sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan
siar -siar telah dikerok serta dibersihkan.
1.4.9. Pemasangan dinding batako dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri maksimum 10 lapis
setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
1.4.10. Bidang dinding batu yang luasnya lebih besar dari 12 m ditambahkan kolom dan balok
penguat
(kolom dan balok praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4 12 mm,
beuguel 8 mm jarak 20 cm.
1.4.11. Pembuatan lubang pasangan untuk perancah / steiger sama sekali tidak diperkenankan.
1.4.12. Pembuatan lubang pada pasangan batako yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek -stek besi beton 8 mm jarak 50 cm,
yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang
ditanam dalam pasangan batako sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
1.4.13. Pasangan batako untuk dinding batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm
dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm, pelaksanaan harus cermat, rapi dan benar -
benar tegak lurus.
1.4.14. Dinding batako yang baru dipasang harus dibasahi dengan air terus menerus selama paling
sedikit
7 hari dan tidak diperkenankan terkena sinar matahari langsung.
1.4.15. Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus dipasang angkur
besi beton dengan 8 panjang 50 cm dan beton yang berhubungan langsung dengan
dinding bata harus diketrik atau dikasarkan dulu agar pasangan tembok dapat merekat
dengan baik.
1.4.16. Siar-siar pasangan bata harus dikerok dan dibersihkan sebelum spesie menjadi kering
sehingga membentuk lekukan agar supaya plesteran dapat merekat dengan baik.
PASAL 2
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN DINDING
2. Galvalume (AZ100)
a. Pelapisan Zinc-Aluminium
b. Jenis Hot-dip-allumunium-
zinc c. Kelas AZ100
d. Ketebalan pelapisan 100 gr/m
e. Komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.
3. Multigrip ( MG )
3.2.3. Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi untuk
menahan gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:
1 Galvabond Z275
2 Yield Strength 250 MPa
3 Design Tensile Strength 150 MPa
.
sebelum pemasangan.
3. Jangan memasang ceiling mendahului pekerjaan mekanikal dan elektrikal dan untuk
itu diperlukan pemeriksaan sampai kesiapan menyeluruh telah dilakukan dan pekerjaan
lain tersebut telah selesai seluruhnya.
4. Bila terdapat rekomendasi dari pabrik memiliki perbedaan berarti dari spesifikasi disini,
harus memakai rekomendasi dari pabrik, kecuali bahwa spesifikasi disini harus diberlakukan
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.
5. Dipasang sedemikian rupa dengan penguat -penguat sehingga menghasilkan permukaan
yang rata, horisontal dan tidak bergelombang / melendut.
6. Semua nat harus lurus, pertemuannya tegak lurus dan rapi.
7. Dalam hal pemotongan, harus menggunakan alat pemotong (cutter) mekanik.
8. Hasil pemasangan tersebut harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
9. Setelah seluruh pekerjaan selesai, bersihkan panel ceiling dari bekas telapak tanga n,
kotoran, lemak, dan benda-benda asing lain.
PASAL 6
PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU DAN JENDELA KAYU
6.1.2. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan kusen pintu dan jendela kayu, termasuk kaca, engsel,
daun pintu dan jendela rangka kayu, handle pintu, aksesoris jendela dan aksesoris lain yang
dibutuhkan atau seperti yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.
.
6.2.3. Bahan Panil Daun Pintu.
Daun pintu dengan konstruksi teak plywood / plastic laminated dengan bahan - bahan :
1. Plastic laminated ketebalan 0.5 (nol koma lima) mm, mutu terbaik buatan merk Formica
atau setara.
2. Kayu yang dipakai adalah kayu Kamper samarinda seperti telah disebutkan terdahulu,
yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
3. Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus rata, lurus dan siku.
4. List akhiran daun pintu, lis kaca digunakan kayu Kamper samarinda, Sesuai dengan
gambar detail.
.
benturan benda benda lain dan dari kelembaban ataupun terkena cuaca langsung.
6.4.9. Apabila terjadi cacat atau kerusakan-kerusakan baik yang terlihat maupun yang
tersembunyi, Kontraktor wajib memperbaiki ataupun mengganti dengan yang baru sampai
dengan disetujui oleh Konsultan Pengawas dengan seluruh biaya ditanggung oleh Kontraktor.
.
7.3. Gambar Detail Pelaksanaan
7.3.1. Kontraktor Pelaksana wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
7.3.2. Kontraktor Pelaksana wajib membuat shop drawing untuk detail -detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak:
7.3.3. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang belum tercakup secara
lengkap di dalam gambar kerja / dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
7.3.4. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Konsultan
Pengawas.
7.3.5. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor Pelaksana diwajibkan untuk meneliti gambar -
gambar yang ada dengan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang), termasuk mem pelajari
bentuk, pola layout/penempelan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail.
.
8.3. Perlengkapan Pintu Dan Jendela.
Untuk ketentuan perincian tipe dan jenis perlengkapan yang digunakan antara ini :
8.3.1 Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu :
1. Untuk daun jendela kaca dipakai pengunci yang kuat dengan finish serasi dengan
door hardware.
2. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang
setinggi
105 cm dari lantai pada klos kayu yang tertanam dalam kusen, atau sesuai petunjuk
Konsultan
Pengawas.
8.3.2 Pekerjaan Engsel :
1. Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu yang kuat,
dipasang sekurang-kurangnya 3 (tiga) buah untuk setiap daun dengan menggunakan
sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel. Jumlah engsel
yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel memikul
maksimal 20 kg.
2. Untuk jendela digunakan engsel samping yang kuat
8.3.3 Pekerjaan aksesories jendela
1. Pengunci Jendela menggunakan grendel yang kuat dan baik
2. Pengunci boven light menggunakan Springknip setara produk Grendel dan engsel
yang digunakan.
8.3.4. BahanBahan :
Untuk ketentuan tipe dan jenis perlengkapan yang digunakan harus diambil dari agen
resmi produsen dan harus mendapatkan surat garansi.
8.3.5. Kontraktor Pelaksana wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan
Pengawas.
.
ditunjukkan dalam detail gambar.
9.2.4. Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi potongan yang
rata dan lurus, toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.
9.2.5. CacatCacat.
1. Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari pabrik.
2. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelombang (ruang -ruang yang berisi gas yang
terdapat pada akaca).
3. Kaca yang digunakan harus sesuai dengan komposisi kimia yang dapat
menganggu pandangan.
4. Kaca harus bebas dari keretakan (garis -garis pecah pada kaca baik sebagian atau
seluruh tebal kaca).
5. Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar kearah luar
atau masuk).
6. Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah cacat garis timbul
yang tembus padangan, gelombang adalah permukaan kaca yang berubah dan
menggan ggu pandangan.
7. Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch), bebas
lengkungan
(lembaran kaca yang bengkok).
8. Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA.
9. Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi yang ditentukan
oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm kira-kira 0,3 mm.
9.2.6. Bahan Kaca :
Bahan kaca dan cermin, harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1962, digunakan setara produk Mulia
Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
9.2.7. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus digerinda /
dihaluskan, hingga membentuk tembereng.
.
9.3.4. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahu lu dari
Konsultan
Pengawas.
10.2.2. Bahan Perekat dari Semen, Pasir dan Air harus memenuhi syarat :
1. Portland Cement (PC)
a. Semen yang digunakan harus semen Portland jenis I atau II yang memenuhi Standard
Semen
Indonesia (NI-8 1964 dan ASTM C -150).
b. Semen harus disimpan di tempat yang terlindung dari cuaca luar, kelembaban dan air,
serta dijaga jangan sampai terjadi kontaminasi. Penyimpanan semen harus mengikuti
ketentuan- ketentuan material saat ini.
c. Semen harus disimpan dengan teratur dan rapi sesuai urutan kedatangannya
.
dan pemakaiannya harus diusahakan sesuai dengan urutan kedatangannya sehingga
tidak ada semen yang terlalu lama penyimpanannya.
d. Umur semen yang akan digunakan tidak boleh lebih dari 2 (dua)
bulan. e. Semen yang telah menggumpal tidak boleh digunakan.
f. Jumlah semen yang disimpan harus diperhitungkan agar cukup banyak untuk
menghindarkan kemacetan pekerjaan yang diakibatkan oleh keterlambatan pengiriman.
g. Harus dijaga agar tidak terjadi proses pelembaban pada semen yang sedang
dalam pengangkutan ataupun penyimpanan.
h. Kadar alkali maksimum 0,40 %. Bahan perekat yang merupakan produk industri
dapat digunakan atas persetujuan Konsultan pengawas/Pejabat Pembuat Komitmen.
i. Bahan perekat tersebut berbahan dasar semen, pasir silica dan mengandung
Polymeric Binder dan atau berbahan dasar Synthetic Latex. Produk yang dapat
dijadikan referensi adalah produk ex AM.
2. Pasir.
Pasir yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir-butir yang tajam, keras, bersih
dari tanah dan lumpur dan tidak mengandung bahan-bahan organis.
3. Air.
Air yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik, basa, garam dan
kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.
10.2.3. Persyaratan Keramik dan material lainnya.
1. Harus dapat dijamin ketersediaan Keramik yang sama/homogen dalam jumlah yang
mencukupi untuk menjamin keseragaman penampilan dan estetika.
2. Pemasangan Keramik untuk lantai harus sudah dipasang lapis perkerasan rabat beton atau
lantai kerja / spesi tebal 5cm, diatas perkerasan rebat beton dipasang urug pasir
3. Bahan pengisi nat harus mendapat persetujuan dari pemberi tugas / Pejabat Pembuat
Komitmen / Konsultan Pengawas
4. Pekerjaan pemasangan Keramik dipasang menggunakan adukan 1 pc : 5 ps
5. Semua Keramik PC/ Tegel abu-abu dan jenisnya harus memenuhi syarat sbb :
a. Kualitas : Kelas II
b. Ketebalan minimum : 2 cm
c. Warna : Putih
d. Mutu : setara lokal
e. Ukuran :
Lantai : 30 x 30 cm,
lantai KM / WC : 20 x 20 cm bertextur,
dinding KM / WC : 20 x 25 cm
meja dapur : 20 x 20 cm
.
seragam
10.4.3. Pelaksanaan hanya dapat dimulai setelah :
1. Diterbitkannya surat persetujuan material dari Konsultan Pengawas / Pejabat Pembuat
Komitmen.
2. Gambar kerja / shop drawing pemasangan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas /
Pejabat
Pembuat Komitmen.
3. Pekerjaan yang berkaitan mendahului pemasangan pelapis lantai seperti plafond, instalasi
listrik, telepon, pipa-pipa, pemadatan lantai telah selesai dilaksanakan dengan baik dan
diterima oleh Konsultan Pengawas / Pejabat Pembuat Komitmen.
10.4.4. Pada ruangan lantai harus sudah dipasang urug pasir setebal 10 cm dipadatkan dan rabat
beton setebal 5 cm
10.4.5. Pada pemasangan lantai kamar mandi / WC harus sudah terpasang waterproofing dan sudah
dilakukan pengujian rendam selama 3 hari dengan hasil pengujian baik dan tidak bocor, serta
sudah terpasang urug pasir dipadatkan dengan ketebalan minimal 5 cm
10.4.6. Dipasang pada seluruh lantai dan dinding yang telah ditentukan/ditunjukkan dalam detail gambar.
10.4.7. Sebelum dipasang harus dicuci sampai permukaannya bersih dari segala kotoran (tanah,
lumpur, minyak dan cat).
10.4.8. Siar-siar diisi dengan grout semen dan cairan penambah zat pengisi, nat / perekat adhesive
produk yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas / Pejabat Pembuat Komitmen.
PEKERJAAN PENGECATAN
.
1. Vynil Acrylic Emulsion / Acrylic Emulsion untuk cat interior pada bidang permukaan
plasteran, beton, plywood, plafond, dan sejenisnya setara Dulux warna ditentukan kemudian
2. Acrylic Emulsion Exterior Grade Fungi / Acrylic Resin / Weathershield untuk cat eksterior
pada bidang permukaan plesteran, beton, atau lainnya. Setara Dulux warna ditentukan
kemudian
3. Synthetic Super Gloss / Synthetic Enamel setara Dulux untuk cat pada bidang permukaan
kayu dan besi meliput, daun pintu dan daun jendela dan railing seperti ditunjukan pada
gambar.
11.2.3. Persyaratan lain
1. Semua material cat, baik cat dasar cat akhir maupun bahan pengencernya, harus
merupakan produk asli keluaran satu produsen yang sama
2. Tidak dibenarkan melakukan pencampuran cat sendiri (mengoplos) atau menggunakan
material yang berbeda dengan yang telah ditentukan / disyaratkan oleh produsen.
Untuk memeriksa tembok apakah cukup kering untuk dicat, tutup permukaan tembok
dengan Plastik yang tidak bocor / sobek sebesar 30 x 30 cm dan ke empat sisinya dengan
double tape adhesive. Biarkan selama 24 jam untuk membaca kadar air atau kelembaban,
tusukkan jarum electrode alat PROTIMETER MINI sampai menembus plastik tersebu t.
Untuk pengecatan dengan cat dasar air, pembacaan meter harus pengecatan dengan
cat dasar minyak, pembacaan meter harus menunjukkan daerah warna hijau (kadar air kurang
dari 14%).
Bila tidak ada alat tersebut dapat juga dilakukan pemeriksaan secara Visua l dan
dirasakan dengan telapak tangan.
Jika warna permukaan tembok / dinding masih berwarna abu-abu tua sampai hitam dan
kalau dipegang terasa lembab atau dingin, menunjukkan kadar air dalam tembok masih
hangat, menunjukkan tembok belum cukup kering untuk dilakukan pengecatan.
4. Pemeriksaan Kadar Alkali Tembok
Cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan kertas lakmus. Gunakan kertas
lakmus pH ( INDIKATOR PAPIER NATURALIT ) untuk pH 5,5 9,0 dari perusahaan MERCK.
Tempelkan potongan kertas lakmus yang telah disobek sebesar 2 3 cm pada
permukaan tembok yang telah dibasahi dengan air bersih. Lakukan pada beberapa tempat.
Bila kertas lakmus berubah warna menjadi hijau kebiru -biruan sampai hijau muda
menandakan kadar alkali sekitar pH 7, permukaan tembok siap untuk dicat.
Bila kertas lakmus berubah warna menjadi biru sampai biru tua menandakan pH lebih besar
pH
.
8 yang berarti kadar alkali masih tinggi. Tembok belum layak untuk dicat.
BAGIAN IV PEKERJAAN
SANITARI
PEKERJAAN SANITARI DAN AKSESORIS
1.1.2. Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam detail gambar
atau sesuai dengan persyaratan dan standard yang berlaku.
.
1.2.4. Tipe sanitair yang digunakan :
1. Kloset Jongkok
Produksi : Setara/sekualitas INA
Warna : Ditentukan kemudian.
Kualitas : Kw 1
2. Floor drain
Jenis : Stainless
Produksi : Setara/sekualitas SAN EI
Warna : Ditentukan kemudian.
Kualitas : (Kw 1).
3. Dipakai kran Besi.
Semua tipe kran sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari PPK / Direksi Pengawas.
BAGIAN V
PEKERJAAN MEKANIKAL/PLUMBING DAN ELEKTRIKAL
PASAL 1
PEKERJAAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK
.
PASAL 2
PEKERJAAN PENERANGAN DAN KOTAK KONTAK
2. pelaksanaan pemasangan kabel yang tidak dapat memenuhi kedalaman 1,20 meter,
maka penanaman kabelnya dilakukan sebagai berikut :
a. Minimum 0,80 meter di bawah permukaan tanah yang dilewati kendaraan
b. Minimum 0,60 meter di bawah permukaan tanah yang tidak dilewati kendaraan
(pedestrian) Kabel tanah harus diletakan pada pasir atau tanah halus, galian tanah
tersebut harus stabil, kuat, rata dengan ketentuan tebal lapisan pasir atau tanah halus
tersebut tidak lebih dari 10 cm di sekelilling kabel tanah tersebut.
3. Pada bagian atas pasir urug halus dipasang beton cetak pelindung kabel dengan ukuran 40
cm x
20 cm x tebal 7 cm.
4. Pada kondisi dimana terdapat kabel PLN tegangan menengah atau tinggi maka kabel tanah
harus di tempatkan di atas kabel PLN (jarak 30 cm).
5. Pada persilangan dimana terdapat kabel tanah dan kabel lainya harus diambil salah satu
tindakan pengamanan yang disebutkan dalam ketentuan di bawah ini, kecuali jika salah
satu kabel yang bersilangan itu terletak dalam satu saluran.
a. Di atas kabel tanah yang terletak di bawah, harus dipasang tutup pelindung dari
lempengan atau pipa beton atau sekurang-kurangnya dari bahan yang tahan lama atau
yang sederajat.
b. Di atas kabel yang terletak di atas, dipasang pipa pvc atau dari bahan lain yang cukup
kuat, tahan lama dan tahan api. Pipa ini harus dipasang menjorok keluar sekurang-
kurangnya 0,5 meter dari kabel yang terletak di bawah diukur dari sisi luar kabel.
1.1.4. Kotak-kontak biasa (KKB)
Kotak-kontak biasa (KKB) yang dipakai adalah kotak-kontak satu fasa. Semua kotak-kontak
harus memiliki terminal fasa, netral dan pentanahan. Kotak-kontak Biasa ditempatakan 60 cm
dari lantai rata dinding dan Kotak-kontak harus dari satu tipe dengan rating 250 Volt, 10
Amp. Dengan Merk Setara Brocco.
1.1.5. Sakelar Dinding
Sakelar harus dari satu tipe yaitu untuk pemasangan rata dinding dengan ketinggian 120 cm
dari lantai dan mempunyai rating 250 Volt, 10 Amp dari jenis single atau double dengan merk
setara Brocco
1.1.6. Kotak untuk sakelar dan kotak-kontak
Kotak dari bahan PVC dengan kedalaman minimal 35 mm, kotak harus mempunyai
terminal pentanahan. Sakelar dan kotak-kontak dipasang dalam kotak dengan menggunakan
baut.
1.1.7. Kabel instalasi
.
1. Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan kotak kontak harus kabel inti tembaga
dengan insulasi PVC, berinti lebih dari satu (NYM). Kabel harus mempunyai penampang
minimum 2,5 mm2.
2. Kode warna insulasi kabel harus memenuhi ketentuan dalam PUIL 2011 sebagai berikut :
a. Fasa R, S, T : merah, kuning, hitam
b. Netral : biru
c. Pembumian : hijau dan kuning
3. Sambungan kabel harus dibuat baik secara listrik dengan menggunakan
konus penyambungan (lasdop) plastic atau konektor lain yang di setujui Direksi Pengawas.
4. Sambungan kabel hanya boleh dilakukan dalam kotak penyambungan (T-doos).
5. Di dalam pipa tidak boleh ada sambungan kabel.
6. Kabel harus dari merk Supreme, Kabelindo, Tranka dan Kabel Metal.
7. Lasdop dari merk 3 M, T & B
1.1.8. Pipa instalasi pelindung kabel
Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah PVC conduit khusus untuk instalasi listrik.
Pipa, elbow junction box dan kelengkapan lainnya harus sesuai antara satu dan lainnya.
Diameter yang dipakai adalah 20 mm dan 25 mm.
Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara junction box dan armature
lampu. PVC conduit dari setara Maspion.
2.2. Pemasangan
2.1.1. Pemasangan lampu-lampu
1. Semua fixture penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh tukang-tukang yang
berpengalaman dengan cara yang harus disetujui oleh Direksi Pengawas dan seperti
ditunjukan dalam gambar.
2. Pada waktu diselesaikan pemasangan fixture penerangan, seluruhnya harus dalam keadaan
yang baik dan siap untuk bekerja dalam kondisi sempurna serta bebas dari semua cacat /
kekurangan.
3. Pada waktu pemeriksaan akhir semua fixture dan semua perlengkapan harus siap menyala.
4. Semua fixture dan perlengkapan harus bersih dari debu, plester dan lain2.
5. Semua reflector, kaca, panil pinggir atau bagian-bagian lain yang rusak sebelum pemeriksaan
akhir harus diganti oleh Kontraktor Pelaksana tanpa biaya tambahan.
2.1.2. Sakelar dan kotak-kontak biasa
Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, tinggi pemasangan saklar adalah 120 cm dari
permukaan lantai dan untuk kotak-kontak biasa harus 60 cm dari permukaan lantai.
2.3. Pengujian
2.3.1. Pengujian seluruh sistem diselenggarakan setelah seluruh pekerjaan selesai. Pengujian sistem
terdiri dari :
1. Pengujian sambungan-sambungan
2. Pengujian tahanan isolasi tiap sikrit
3. Pengujian tahanan pembumian
4. Pengujian pemberian tegangan
2.3.2. Paling lambat 2 minggu sebelum pengujian dilaksanakan, Kontraktor Pelaksana harus sudah
mengaju- kan jadwal dan prosedur pengujian kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan. Pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas. Kontraktor Pelaksana harus
membuat catatan hasil pengujian. Segala biaya untuk penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh
Kontraktor Pelaksana. Kontraktor Pelaksana harus melakukan general test penerangan selama 3 x
24 jam.
.
PASAL 3
PEKERJAAN PLUMBING
3.4. Pemasangan
3.4.1. Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik, dan semua pembongkaran bagian-
bagian bangunan lainya hanya boleh dilaksanakan setelah mendapatkan ijin tertulis dari PPK
/ DIreksi Pengawas, pemasangan harus dibuat secara rinci oleh Kontraktor Pelaksana. Hal
ini agar dapat diketahui dengan tepat letak/ukuran lubang pada dinding yang diperlukan untuk
jalur pipa. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas ukuran (dimensi) dan lokasi lubang-
lubang tersebut. Apabila diperlukan, dilakukan pembobokan / penambalan tanpa tambahan biaya.
3.4.2. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas penyediaan lokasi pemasangan yang tepat.
Pemasangan pada lokasi bangunan yang dicor dengan beton dilakukan oleh Kontraktor
Pelaksana struktur atas petunjuk Kontraktor Pelaksana Plumbing.
3.4.3. Selama pemasangan berlangsung, Kontraktor Pelaksana harus menutup ujung pipa yang terbuka
.
untuk mencegah tanah, debu, dan kotoran lain masuk ke dalam pipa.
3.4.4. Semua sambungan yang menghubungkan pipa dengan ukuran yang berbeda harus
menggunakan reducing fitting. Sedapat mungkin belokan atau el-bow dengan jenis long radius.
Belokan atau el-bow short radius hanya boleh digunakan apabila kondisi setempat tidak
memungkinkan memakai long radius, dan Kontraktor Pelaksana harus memberitahukan hal ini
kepada Direksi Pengawas. Fiting dan alat yang menimbulkan tahanan aliran air yang tidak wajar
tidak boleh digunakan.
3.4.5. Penggantung atau penumpu pipa harus terikat secara kuat pada bangunan dengan
menggunakan
dynabolt atau fischer dilengkapi dengan kontruksi baja bila memang diperlukan.
3.4.6. Setiap pipa cabang utama yang masuk ke lantai harus dilengkapi dengan katup penyetop (gate
Valve).
3.4.7. Semua peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam pekerjaan ini harus disediakan
dan dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana tanpa menuntut biaya tambahan.
3.5. Pengujian
Setelah pipa dipasang, seluruh jaringan pipa air bersih harus diuji dengan tekanan uji sebesar 2 (dua)
kali tekanan kerja (Working Pressure) selama paling kurang 12 (dua belas) jam tanpa mengalami
kebocoran.
3.5.1. Apabila suatu bagian dari pipa akan ditutup oleh tembok atau konstruksi bangunan lainya, maka
bagian tersebut harus diuji dengan cara yang sama seperti yang tertulis di atas sebelum
ditutup dengan tembok atau konstruksi bangunan lainnya.
3.5.2. Kontraktor Pelaksana harus menguji semua motor yang telah terpasang pada beban normal
dan menyerahkan hasil pengujian kepada Direksi pengawas untuk arsip Pemberi Tugas.
3.5.3. Kontraktor Pelaksana harus melakukan penyetelan yang perlu pada semua alat-alat
pengaturan otomatis.
1. Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ada kerusakan maka Kontraktor Pelaksana
harus mengganti bagian yang rusak tersebut dan pengujian diulang sampai hasil
pengujianya diterima oleh DIreksi Pengawas.
2. Penggantian bagian yang rusak tersebut harus dengan yang baru. Penambalan dengan
bahan apapun tidak diperkenankan.
H.MUHADI
Direktur
.