Anda di halaman 1dari 12

METODE PEKERJAAN

PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA

PROYEK PEMBANGUNAN KONSTRUKSI JALAN TOL KATARAJA


SEKSI 1, STA 0+000 sd 6+700

Kode Dokumen

…………………………………

Diajukan oleh, Disetujui oleh, Diketahui Oleh


Penyedia Jasa Konsultan Pengawas Pengguna Jasa

PT. Waskita Karya (Persero) PT. Duta Graha Karya

Khairul Umam
Site Engineering Manager ………………………. ……………………….
Tanggal : Tanggal : Tanggal :
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
1. Definisi Pekerjaan
2. Spesifikasi Teknis
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
B. METODE

1. Alat yang Digunakan

2. Flowchart

3. Tahap Pekerjaan

C. QHSE

1. Aspek Perhatian

2. Rambu-rambu

3. Bagan Pelaksanaan QHSE

D. PRODUKTIVITAS

E. LANGKAH STRATEGIS

F. ASPEK RISIKO

G. REFERENSI PERSONIL INTI

paraf
A. PENDAHULUAN
1. Definisi Pekerjaan
Pembersihan tempat kerja mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan

lapisan tanah permukaan, dan pembuangan sampah dan semua bahan yang tidak

dikehendaki serta pembersihan semua tanaman/pohon termasuk pembongkaran

tunggul, akar dan pembuangan semua ceceran bahan yang diakibatkan oleh

pembersihan dan pengupasan dan puing-puing di dalam daerah kerja, kecual i benda-

benda yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya atau yang harus dipindahkan

sesuai ketentuan

Pembersihan tempat kerja akan dibantu menggunakan alat berat yang telah

ditentukan, kemudian sampah / material yang harus dibuang akan di pindahkan di

lokasi yang telah di setujui.

Pekerjaan ini mencakup juga perlindungan tumbuhan dan benda-benda yang

ditentukan harus tetap berada di tempatnya dari kerusakan atau cacat.

2. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol Divisi 2 – Pembersihan
Tempat Kerja.

3. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Batas lokasi pekerjaan, pohon, semak, tumbuhan dan benda-benda lainnya

yang harus tetap berada ditempatnya harus ditentukan terlebih dahulu,

sehingga dapat terjaga dari dampak pekerjaan.

b. Semua objek yang berada di atas muka tanah dan semua pohon, tonggak,

kayu lapuk, tunggul, akar, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan-

paraf
rintangan lainnya yang muncul, yang tidak diperuntukkan berada di sana,

harus dibersihkan dan/atau dibongkar, dan dibuang bila perlu.

Pada daerah-daerah di bawah timbunan badan jalan, dimana lapisan tanah

permukaan atau material tak terpakai harus dibuang atau harus dipadatkan,

seluruh tunggul dan akar harus dibuang sampai habis dan bersih

Pada daerah galian, segala tunggul dan akar harus dibuang sampai habis dan

bersih.

Pembersihan dan pembongkaran terowongan, kana! dan selokan hanya

ditentukan sampai kedalaman yang diperlukan oleh pekerjaan penggalian

pada daerah-daerah tersebut.

Lubang-Iubang akibat pembongkaran akar harus diurug dengan material yang

memadai dan dipadatkan

c. Perlindungan untuk tempat tertentu yang harus tetap dipertahankan seperti

semak-semak, pohon, rerumputan, patok pengukuran, patok kilometer,

instalasi pelayanan umum, dan benda lainnya agar selalu dilindungi dan

dipelihara. Bila pekerjaan telah selesai, daerah-daerah tersehut harus

dikembalikan dengan keadaan yang sama seperti sehelumnya.

d. Material buang seperti kayu-kayu dapat dimanfaatkan (bila ada ijin tertulis dari

instansi yang herwenang) untuk tujuan-tujuan yang herkenaan dengan

Kontrak.

paraf
B. METODE
1. Alat yang digunakan
a. Excavator

b. Dump Truck

c. Alat Ukur

d. Alat Bantu

2. Flowchart Pekerjaan Galian Struktur

paraf
3. Tahap Pekerjaan
1) Persiapan pekerjaan

a) Persiapan Personil

b) Persiapan Peralatan

c) Persiapan Rambu-rambu K3

d) Persiapan alat pelindung diri untuk para personil

e) Persiapan gambar kerja dan kuatitas pekerjaan

2) Melakukan pekerjaan setting-out dan pengukuran lokasi kerja untuk dasar

pembuatan gambar kerja dan perhitungan kuantitas pekerjaan.

3) Mengajukan ijin kerja, gambar kerja dan perhitungan kuantitas pekerjaan

galian kepada Pengawas/Direksi/konsultan untuk mendapat persetujuan.

4) Apabila tidak disetujui maka kontraktor harus merevisi usulan gambar kerja

dan perhitungan kuantitas pekerjaan untuk kemudian diajukan kembali.

5) Apabila sudah disetujui maka pelaksanaan pekerjaan pembersihan tempat

kerja di seluruh area stakeout dapat dimulai.

6) Material buang hasil dari pekerjaan pembersihan tempat kerja dibuang di

lokasi yang sudah disediakan.

7) Pastikan Jalan dan daerah-daerah di sekitarnya harus dijaga kerapihannya.

Tidak holeh terdapat puing-puing di atau di sekitar daerah milikjalan.

8) Hasil pekerjaan kemudian di inspeksi oleh konsultan pengawas dan pemilik

proyek untuk menentukan apakah hasil pekerjaan sudah dapat diterima

berdasarkan spesifikasi yang digunakan.

9) Lakukan pekerjaan perapihan bila diperlukan

paraf
C. QHSE
1. Aspek Perhatian
a. Memasang rambu-rambu kerja sesuai keperluan pekerjaan

b. Operator alat berat harus memiliki SIO yang masih aktif

c. SILO alat berat harus masih aktif

d. Safety device alat berat harus berfungsi baik

e. Pasang batas area steril dari pekerjaan

f. Pastikan penerangan / cahaya yang cukup jika pekerjaan dilakukan dimalam

hari

2. Rambu-rambu
a. Rambu Pemberitahuan penggunaan APD.

b. Pemasangan police line di lokasi steril.

paraf
3. Bagan Pelaksanaan QHSE

Safety • Induksi keselamatan oleh Tim HSE


Induction • Penyerahan Salinan KTP
• Pembagian ID Card Proyek

Ijin Kerja • Pengajuan ijin kerja oleh Superintendent dan diperiksa


Bersama oleh Tim HSE.

• Dipimpin oleh Superintendent dan HSE


TBM • Penyampaian metode kerja dan bahaya yang ada.
• Memastikan semua pekerja sudah menggunakan APD
lengkap (Helm, rompi, sepatu, full body harness) dan ID
Card.
• Tindakan pertoolongan pertama apabila terjadi hal hal
yang tidak diinginkan.
• Doa Bersama sebelum diimulai pekerjaan.

paraf
D. PRODUKTIFITAS
Produktivitas Alat Berat yang dimaksud produktivitas atau kapasitas alat adalah

besarnya keluaran (output) volume pekerjaan tertentu yang dihasilkan alat per-satuan

waktu. Untuk memperkirakan produktivitas alat diperlukan factor standart kinerja alat

yang diberikan oleh pabrik pembuat alat, faktor efisiensi alat, operator, kondisi

lapangan dan material. Cara perhitungan taksiran produktivitas alat pun beraneka

ragam tergantung fungsi dan kegunaan alat tersebut. Walaupun demikian, mempunyai

dasar perhitungan yang sama, yaitu :

P = q x N x Ek

P = Produksi per satuan waktu

q = Kapasitas produksi alat persatuan waktu

N = Jumlah siklus per jam = (60/Ws)

Ws = Waktu siklus

Ek = Efisiensi kerja

paraf
E.LANGKAH STRATEGIS
1. Faktor Cuaca

Faktor cuaca perlu dipertimbangkan dalam perhitungan produksi galian serta

perkiraan jumlah alat yang digunakan..

2. Pembagian Wilayah Kerja

Untuk pekerjaan dengan volume tanah besar, pekerjaan sebaiknya dibagi menjadi

beberapa lokasi pekerjaan sehingga dapat melakukan pekerjaan secara paralel dan

waktu pekerjaan menjadi lebih efisien

3. Monitoring

Pekerjaan harus selalu dilaporkan produksinya setiap harinya sehingga pekerjaan

dapat termonitor yang kemudian hasil monitoring dapat dijadikan dasar melakukan

evaluasi dan rencana pekerjaan selanjutnya.

paraf
F. ASPEK RESIKO
NO URUTAN
POTENSI BAHAYA UPAYA PENGENDALIAN
. KERJA
1. Memberi pengarahan dengan teliti dan
jelas tentang pentingnya keselamatan
kerja.
2. Pastikan seluruh pekerja sudah

menggunakan APD dengan baik &

Pekerja tidak mengerti benar.


Toolbox dengan potensi bahaya
1 3. Ijin kerja dipastikan sudah disetujui
meeting pada saat pekerjaan
oleh Kontrktor.

4. Menentukan Master point untuk sarana

berkumpul pada saat keadaan darurat.

5. Pasang barrikade pada tempat-tempat

yang dibutuhkan.

'1 .Memasang sheetpile pada galian

2. Memperhatikan sudut galian galian

3. Barikade area tepi galian

1. Tertimbun Material 4. Memasang rambu bahaya galian

Pembersihan 2. Terperosok Lubang 5. Operator alat berat harus memiliki SIO

2 Tempat 3. Terkena Debu 6. Safety device alat berat berfungsi

Kerja 4. Terkena Alat Berat 7. Area steril dilokasi

5. Alat Berat Terguling 8. Penerangan yang cukup saat bekerja

di malam hari

9. Memasang rambu safetyline pada

daerah galian

paraf
G. REFERENSI PERSONAL INTI
NAMA JABATAN

NGESTI WIDODO Project Manager

KHAIRUL UMAM Site Engineering Manager

SUNARDI Site Oprational Manager

ZAISI PRIADI Site Contract Administration & Risk Manager

ADI KURNIAWAN Site QHSE Manager

DELLA ABDI HSE Superintendent

HERI NURHAYANTO Chief Surveyor

IKROMI AKBAR Site Prcurement, Logistic & Equipment Manager

RAHMITA AZIZ Site Administration Manager

paraf

Anda mungkin juga menyukai