Anda di halaman 1dari 13

METODE PELAKSANAAN

Nama Pekerjaan : Pemeliharaan Jalan Raya Watudakon (DAK)


Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto
Sumber Dana : APBD Kota Mojokerto Tahun Anggaran 2019
Pokja ULP : Pokja Pemilihan Pemeliharaan Jalan Raya Watudakon (DAK)
Alamat Pokja : Jl. Gajahmada No. 145, Kota Mojokerto
Website LPSE : www.lpse.mojokerto.go.id
Waktu Pelaksanaan : 60 (Enam Puluh) hari kalender sejak SPMK

BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Jalan merupakan infrastruktur yang menghubungkan satu daerah dengan daerah yang lain yang sangat
penting dalam sistem pelayanan masyarakat. Seperti kita ketahui bersama bahwa untuk membangun
suatu sarana transportasi memerlukan dana yang tidak sedikit dan metode pelaksanaan yang tepat.
Oleh sebab itu, diperlukan perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan kontruksi jalan yang optimal
dan memenuhi syarat teknis menurut fungsi, volume maupun sifat lalu lintas sehingga pembangunan
kontruksi tersebut dapat berguna maksimal bagi perkembangan daerah sekitarnya. Maka Pemerintah
Kota Mojokerto Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang melaksanakan Pemeliharaan Jalan
Raya Watudakon (DAK)
2. Maksud dan Tujuan
Metode Pelaksanaan adalah pemaparan atau gambaran tentang cara menyelesaikan pekerjaan (teknis)
yang dibuat dan disampaikan oleh calon penyedia jasa kepada pengguna jasa untuk memenuhi aspek
teknis dalam dokumen penawaran. Metode Pelaksanaan juga digunakan pada saat nanti calon penyedia
jasa dinyatakan sebagai pemenang pelelangan, dapat menjadi acuan dalam menyelesaikan pekerjaan
dengan baik dan menghasilkan mutu pekerjaan sesuai spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam
kontrak pekerjaan. Dalam membuat metode pekerjaan ini kami sudah mempertimbangkan lokasi, kondisi,
dan aspek keselamatan pekerjaan. Semua rincian koefisien tentang kebutuhan tenaga kerja, bahan dan
alat pekerjaan ini dituangkan kedalam analisa teknis pekerjaan.

3. Lokasi

Lokasi Jl. Raya Watudakon, Kota Mojokerto

1
4. Menegemen Pekerjaan
Untuk melaksanakan Pekerjaan Peningkatan Jalan ini maka perusahaan kami menyusun dan juga
menugaskan beberapa Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil dengan fungsi dan tugas masing-masing, sesuai
dengan bidang keahlianya.

Uraian Tugas Josb Desk :

Manager Proyek
 Memimpin jalannya pelaksanaan proyek
 Penanggung jawab dan pengendali dari pelaksanaan proyek
Manajer Teknis
 Mengatur atau menyusun jadwal pekerjaan
 Bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan yang diinstruksikan
 Memberikan pengarahan saat pelaksanaan pekerjaan
Manajer Keuangan
 Mengatur keuangan proyek
 Membuat laporan keuangan proyek
 Menyiapkan berkas tagihan / invoice
Ahli K3
 Memberikan pengarahan tentang bahaya dan tingkat resiko pekerjaan
 Memberikan pengarahan tentang penggunaan APD
Mandor
 Memberikan Perintah kepada pekerja
 Melaksanakan arahan sesuai instruksi pelaksana
Pekerja
 Melaksanakan instruksi dari mandor

2
5. Lingkup Pekerjaan
Adapun lingkup pekerjaan pada paket pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Pekerjaan Perkerasan Beraspal

6. Penjelasan Umum
 Sebelum melaksanakan pekerjaan, telah mempelajari dengan benar dan berpedoman
kepada ketentuan - ketentuan yang tertulis pada Gambar - gambar Kerja dan
RKS/Dokumen Spesifikasi Teknis ini beserta lampiran perubahannya.
 Melapor kepada Direksi/Konsultan Pengawas setiap akan melakukan kegiatan pekerjaan
dilapangan.
 Apabila terdapat perbedaan ukuran, kelainan - kelainan antara Gambar Kerja dan
RKS/Dokumen Spesifikasi serta kesesuaiannya dilapangan maka melapor
kepadaDireksi/Konsultan Pengawas untuk segera mendapatkan keputusan.
 Daerah Kerja (Construction Area) diserahkan selama waktu pelaksanaan pekerjaan dalam
keadaan seperti pada saat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) telah benar-benar
mengetahui tentang :
 Posisi lahan yang akan dikerjakan.
 Batas Persil/ Lahan maupun kondisi pada saat itu.
 Keadaan awal lokasi serta rencana pembangunannya.

 Menyediakan sekurang-kurangnya 1 (satu) set lengkap Gambar - gambar Kerja dan RKS/Dokumen
Spesifikasi Teknis serta Dokumen Kontrak ditempat pelaksanaan pekerjaan untuk dapat dipergunakan
setiap saat oleh Direksi/ Konsultan Pengawas.

7. Jadwal Pelaksanaan
Dalam waktu paling lambat 1 (satu) minggu setelah dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
atau dengan lain cara ditunjuk oleh Pemberi Tugas sebagai pelaksana pembangunan,
segera membuat: Jadwal waktu pelaksanaan (Time Schedule) untuk disetujui oleh Pemberi Tugas dan
Direksi/Konsultan Pengawas. Jadwal Waktu Pelaksanaan adalah selama 60 (Enam Puluh) hari kalender
sesuai dengan kontrak pekerjaan.

BAB II. METODE PENYELASIAN PEKERJAAN

1. Pekerjaan Persiapan
 Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan ini diharuskan menyediakan kelengkapan Direksi
Keet, guna untuk penyelesaian Administrasi dilapangan, berupa bangunan sementara, yang
khusus dimanfaatkan oleh Konsultan Pengawas.
 Sarana dan prasarana listrik, telepon dan komunikasi.
 Selesai pelaksanaan proyek ini (Serah Terima pertama) semua Peralatan / kelengkapan
tersebut menjadi milik Kontraktor, dengan demikian pembiayaannya tidak perlu ditawarkan
(semua biaya ditanggung oleh pemborong).
 Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor harus memasang papan nama Proyek yang dibuat

3
dan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana. Semua bahan tersebut diatas
pembiayaannya tidak perlu ditawarkan (ditanggung oleh pemborong) Sebelum dimulainya
pekerjaan.

2. Pengukuran dan Survey


Survey dilapangan dilakuka sebelum dimulai pekerjaan dengan maksud untuk mengantisipasi hal-hal
yang tidak diketahui dalam gambar terhadap kondisi exsisting (sarana dan prasarana) yang telah dan
masih beroperasi. Sebelum dilakukan kegiatan pengukuran dan pematokan / marking, lapangan
terlebih dahulu harus dibersihkan / diamankan dari hal-hal lain yang mengganggu. Sebelum pekerjaan
ini dimulai, lapangan selalu dijaga tetepa bersih dan rata. Kemudian dilakukan pengukuran ulang dan
gambar kembali untuk lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan - keterangan mengenai peil
ketinggian tanah, letak pohon, letak batas - batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera
kebenarannya. Pengurukan dikerjakan oleh tenaga surveyor (juru ukur) dibantu oleh wakilnya,
sebelum dilaksanakan pengukuran yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan adanya utilitas, serta
koordinasi dengan dinas PU setempat, jika ada dan masih berfungsi pasang rambu diarea tersebut.

Peralatan yang digunakan dalam pengukuran antara lain :


 Alat ukur (Total Station, Theodolite, Waterpass)
 Dan alat – alat lain yang perlu digunakan

3. Pengaturan lalu lintas (Traffict Management)


 Koordinasi dengan dinas setempat, terkait dengan penutupan arus jalan atau
pengalihan arus.
 Pengaturan lau lintas dilaksankan dengan melakukan koordinasi dengan pihak DLLAJR dan
Kepolisian sektor setempat, sehingga diharapkan kelancaran lalu lintas tetap terjaga,
demikian pula hanya pada saat mobilisasi / demobilisasi peralatan.

4. Keamanan dan Kesehatan Kerja serta Keselamatan Konstruksi (K3)


Pelaksanaan kegiatan K3 mengikuti antara lain :
1. Alat Pelindung Diri (APD)
Alat pelindung diri akan disediakan untuk semua pekerja tanpa terkecuali dan setiap pekerja akan
diwajibkan untuk menggukanan Alat Pelindung Diri (APD) sebelum sampai dengan selesai
pekerjaan, antara lain :
 Topi pelindung (safety Helmet)
 Sepatu keselamatan (safaty shoes)
 Rompi keselamatan
 Sarung tangan
 Masket
 Kaca mata
2. Fasilitas Kesehatan
Untuk peralatan kesehatan akan desediakan untuk semua pekerja seperti P3K
3. Rambu – rambu
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai sampai selesai Pekerjaan, Kontraktor
harusMemasang Rambu Pengaman
 Adapun Bentuk Rambu yang dipasang berupa Papan Peringatan, Garis Batas
Pekerjaan,Segita Pengaman, atapun tanda tanda dalam bentuk lain 'yang bisa mendukung

4
kegiatan ini
 Adapun Isi dari pada dalam bentuk papan peringatan menyesuaikan dengan kondisilapangan
baik manyatakan ada kegiatan, 'peringatan dan permohonan maaf ada kegiatan proyek
 Pemasangan Nama Proyek untuk dilakukan di awal pekerjaan, sebagai upaya
pemberitahuan dan informasi pekerjaan kepada masyarakat setempat bahwa sedang ada
pekerjaan resmi dari dinas terkait kepada penyedia jasa sesuai dengan surat perintah kerja
/ kontrak

Gambar : Contoh rambu – rambu

BAB III. PEKERJAAN UTAMA / PENTING / POKOK

Metode Pelaksanaan

Berikut adalah metode Pelaksanaan yang akan kami gunakan pada pekerjaan ini sesuai dengan urutanya dan
penjelasanya masing-masing :

1. Mobilisasi
Pekerjaan persiapan disini adalah meliputi segala pekerjaan awal yang bertujuan untuk mendukung semua
pelaksanaan pekerjaan fisik sehingga dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan ketentuan yang
dipersyaratkan.

A. Pekerjaan Persiapan
 Penyiapan Lahan :
Sebelum proyek dilaksanakan, untuk mendukung lancarnya proyek dan hasil pekerjaan, terlebih
dahulu dilakukan pembersihan lapangan (Clearing). Pekerjaan yang dimaksud adalah meliputi
pembersihan semak-semak pohon, rumput-rumput liar ataupun pepohonan yang menghalangi
jalannya pelaksanaan proyek. Kemudian untuk jalan akses material, bahan, ataupun jalur
transportasi proyek menggunakan jalan desa setempat, jalan kabupaten, ataupun jalan-jalan
lain disekitar lokasi proyek dengan mengajukan permohonan ijin atau persyaratan kepada
pihak-pihak terkait setempat yaitu RT, RW, pihak Dusun maupun Kelurahan setempat.
Penyiapan lahan tersebut dilakukan sedemikian sehingga dapat memperlancar segala aktifitas
pekerjaan. Pengaturan penempatan material, bahan dan peralatan yang diperlukan dapat
disesuaikan kondisi dilapangan agar sirkulasi proyek dapat lancar sehingga mendukung kinerja
proyek dengan baik. Disamping pembuatan jalan kerja menuju lokasi penyimpanan bahan dan
peralatan, juga meliputi pekerjaan penyiapan air kerja dan penerangan bilamana diperlukan
pekerjaan lembur sesuai dengan kebutuhan pekerjaan di lapangan.

5
 Pemasangan Papan Nama
Dalam Pekerjaan Papan Nama Proyek Bahan Yang Dibutuhkan adalah :
Triplek 6 mm dengan ukuran 120cm x 240cm
Kaso dengan ukuran 5/7 cm
Paku berukuran 5 cm dan 7 cm
Cat kayu warna sesuai tema yang di sepakati Tahapan
Pelaksanaan Pembuatan Papan nama Proyek :
Triplek berukuran 6mm dengan ukuran 120 x 240 cm di cat berwarna merah
Buat Tulisan dengan menggunakan Cat warna yang sudah di sepakati
Pasang papan nama tersebut dengan bantuan kaso berukuran 5/7 sebagai tiang-tiang
penyangga.
Letakan pada tempat yang mudah dilihat, sehingga memudahkan dalam
mengidentifikasi suatu proyek.

 Administrasi dan Dokumentasi


Administrasi dan dokumantasi dikerjakan dengan tertib dan baik sehingga dapat memperlancar
program-program pekerjaan sesuai dengan schedule tahapan pekerjaan yang telah direncanakan.
Pekerjaan administrasi meliputi :

Pembuatan Gambar Kerja (Shop Drawing)


Pembuatan Ijin Pelaksanaan Pekerjaan (Request)
Pembuatan Laporan Harian.
Pembuatan Laporan Mingguan.
Pembuatan Buku Laporan Cuaca
Pembuatan Buku Bahan atau Material.
Pembuatan Buku Tamu.
Pembuatan Buku Daftar Tenaga.
Proses Penarikan Termijn.
Pembuatan Gambar Terlaksana atau Terpasang (As Build Drawing)
Dan lain - lain

 Pengukuran (Uitzet)
Pedoman dalam melaksanakan pekerjaan adalah menggunakan posisi berdasarkan data
ketinggian umum (Bench Mark), yaitu menggunakan Bench Mark yang ditetapkan oleh proyek.
Semua ukuran ketinggian bangunan dan saluran serta peralatan operasional jaringan irigasi, yang
tercantum dalam lembar kerja mengacu pada referensi ketinggian bench mark tersebut.
Bilamana sulit untuk diterapkan di lapangan mengingat kondisi yang tidak memungkinkan, kami
menggunakan data ketinggian pembantu atau titik pinjaman ukuran yang mungkin diperlukan dalam
pelaksanakan pekerjaan dengan memohon persetujuan dari Direksi.
Untuk pekerjaan pengukuran ini akan kami laksanakan bersama-sama dengan pihak terkait dalam
proyek yaitu : Supervisi ataupun Direksi, yang bertujuan untuk menentukan titik awal elevasi (Bench
Mark) sebagai acuan kerja. Pekerjaan pengukuran ini akan sangat berpengaruh akan semua hasil
pekerjaan fisik. Pekerjaan pengukuran kami lakukan pada masing-masing item pelaksanaan pekerjaan
dengan dibuat laporan hasil pengukuran dan dimohonkan persetujuan pihak Direksi dan Supervisi
sehinga muncul suatu Berita Acara Uitzet yang ditandatangani atas persetujuan bersama dengan pihak
terkait proyek.

6
Hasil pengukuran ini akan disahkan sehingga dapat dibuat acuan dalam pembuatan laporan gambar
kerja (Shop Drawing) yang nantinya akan dipakai sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.
Setelah pengukuran dan penempatan titik diketahui, selanjutnya pada titik tersebut dibuat tanda
permanen dan dipakai untuk dasar elevasi maupun letak posisi dari pekerjaan dan ditentukan titik ± 0.00
sebagai Titik Dasar.
Peralatan pengukuran yaitu meliputi : theodolit, waterpass, pita ukur, patok-patok tanda dan alat-alat
lain yang diperlukan dan dalam kondisi yang baik siap pakai bilamana sewaktu-waktu diperlukan.
Semua pekerjaan bangunan maupun saluran sebelum dimulainya pelaksanaannya, harus mengajukan
permohonan dan mendapat persetujuan pihak Direksi maupun Pengguna Jasa. Dalam pelaksanaan
semua pekerjaan mengacu pada gambar Lelang dan Gambar Kerja atas persetujuan dari Direksi
maupun Pengguna Jasa.

B. Manajemen dan keselamatan Lalu Lintas

Dalam melaksanakan pekerjaan Peningkatan Jalan setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan mulai
dari awal. Pelaksanaan Pekerjaan sampai dengan akhir kegiatan di lapangan diusahakan tidak mengganggu
arus lalu lintas. Aktifitas arus lalu lintas yang terhambat akibat adanya kegiatan proyek akan merugikan
pengguna jalan raya.
Agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi kerugian dipihak pengguna jalan, maka manajemen lalu
lintas dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
1. Menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama periode kontruksi sesuai ketentuan.
2. Membuat rencana kerja manajemen lalu lintas sesuai schedule pekerjaan dan koordinasikan dengan
seluruh personil yang terkait.
3. Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di lapangan.
4. Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan, dan menempatkannya secara tepat dan benar.
5. Menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur dan mengarahkan arus lalu lintas.

Peralatan Keselamatan Lalu Lintas :

1. Rambu penghalang lalu lintas jenis plastik


2. Rambu peringatan
3. Peralatan komunikasi dan lainnya

Pada saat pekerjaan, rambu-rambu diletakkan sepanjang daerah galian, tujuannya agar lalu lintas tidak
masuk atau terperosok ke dalam daerah galian. Rambu-rambu yang dipasang haruslah mempunyai cat
dengan pantulan cahaya, guna menghindari kecelakaan di malam hari.

Gambar rambu – rambu dan pembatas

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1. Membuat, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk identifikasi bahaya, penilaian risiko dan

7
pengendaliannya secara berkesinambungan sesuai dengan Rencana K3 Konstruksi (RK3K)
yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
2. Wajib melengkapi RK3K dengan rencana penerapan K3 Konstruksi untuk seluruh tahapan pekerjaan.
3. Harus melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan risiko K3 tinggi atau sekurang-
kurangnya. Petugas K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan risiko K3 sedang dan kecil.Ahli K3
Konstruksi atau Petugas K3 bertugas untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi Sistem
Manajemen K3 Konstruksi. Tingkat risiko KJ ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan.

2. Pekerjaan Galian

1. Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine

A. Lingkup Kerja
Lingkup pekerjaan untuk galian perkerasan beraspal dengan cold milling machine ini meliputi semua pekerjaan
galian (pengerukan) pada badan jalan, hasil galian diangkut pada lokasi yang telah ditentukan, pembersihan
hasil galian.

B. Pekerjaan Persiapan
1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil kerja dan
gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan dan Direksi sebelum
pekerjaan dimulai.
2. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan
pekerjaan (Request For Work)
3. Menentukan titik galain dan lokasi buangan material galian

C. Uraian Pengerjaan
1. Daerah lapisan perkerasan yang telah mengalami kerusakan akan ditandai kemudian Lapisan perkerasan
dibongkar dengan Cold Milling Machine. Hasil bongkaran di muat kedalam dump truk.
2. Dump truk membuang hasil galian keluar lokasi.
3. Lingkup pekerjaan Pekerjaan ini mencakup pemberian tanda pada permukaan aspal yang akan di gali,
penggalian dengan menggunakan mesin cold milling dan membuangan hasil galian perkerasan dengan
menggunakan dump truck ke luar lokasi.
4. Setiap lubang pada permukaan dasar galian harus diisi dengan material yang cocok lalu dipadatkan dengan
merata sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan
5. Pada pekerjaan galian pada perkerasan aspal yang ada, material yang terdapat pada permukaan dasar
galian, menurut petunjuk Direksi Pekerjaan, adalah material yang lepas, lunak atau tergumpal atau hal-hal
lain yang tidak memenuhi syarat, maka material tersebut harus dipadatkan dengan merata atau dibuang
seluruhnya dan diganti dengan material yang cocok sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
6. Hasil galian dibersihkan dan dirapikan.

Gambar Galian dengan Cold Milling Machine

8
3. Perkerasan Aspal

A. Penyiapan Lokasi
 Permukaan harus kering atau mendekati kering.
 Kerusakan perkerasan yang ada harus diperbaiki dahulu
 Apabila dilaksanakan pada perkerasan baru, perkerasan tersebut harus sudah dikerjakan sepenuhnya
 Debu dan kotoran lain harus dibersihkan terlebih dahulu dengan sikat mekanis atau kompresor
 Tonjolan benda – benda asing lain harus disingkirkan dan dibersihkan

B. Lapis Perekat Aspal Cair


Lapis Perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara lapis lama dengan lapis baru, dan dipasang pada
permukaan beraspal atau beton semen yang kering dan bersih. Bahan lapis perekat adalah aspal emulsi yang
cepat menyerap atau aspal keras pen 80/100 atau pen 60/70 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak
tanah per 100 bagian aspal. Pemakainanya berkisar antara 0.15 liter/m2 sampai 0.50 liter/m2. Lebih tipis
dibandikan dengan pemakaian lapis resap pengikat.

Pekerjaan dilakukan secara mekanis ( memakai alat berat ) dengan urutan pekerjaan sebgai berikut :
 Menyiapkan permukaan yang akan dihampar dengan menggunakan mesin kompresor yang dibantu
dengan alat manual seperti : sikap dan sapu lidi.
 Menyiapkan material yang digunakan dengan mencampur Aspal dan Korosene sesuai komposisi yang
ditentukan, dan kemudian dipasnaskan sehingga menjadi aspal cair.
 Penghamparan diolakukan dengan menggunakan aspal Sprayer secara seksama, dengan mengacu
pada rentang suhu yang disyaratkan dalam Spesifikasi.
 Perapihan dilakukan setelah penyemprotan selesai dilakukan.
 Peralatan yang digunakan adalah : Compressor, Asphalt Sprayer yang di gandeng Dump Truck dan alat
bantu.

Gambar lapis perekat aspal dengan menggunakan alataspal sprayer

9
C. Laston Lapis Antara ( AC – WC )
Pencampuran dilakukan dengan Asphalt Mixing Plant, diangkut dengan dump truck dan dihampardengan
asphalt finisher, dipadatkan dengan tandem roller dan pneumatic tire roller, serta dirapikan oleh pekerja
dengan alat bantu. Dilaksanakan sesuai dengan spek dan rencana.
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padatyang awet untuk lapis perata, lapis pondasi atau
lapiscampuran aspal yang terdiri dari agregat dan bahanaspal yang dicampur di AMP, serta menghampar
danmemadatkan campuran tersebut diatas pondasi ataupermukaan jalan yang telah disiapkan.

Tahap dan tata cara pelaksanaan, sebagai berikut:


1. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui
2. Menyerahan hasil pengujian material (Job Mix Design) material laston lapis aus (AC-WC) yang akan
digunakan dan komposisi harus sesuai spesifikasiteknis yang disyaratkan.
3. Sebelum pelaksanaan pekerjaan AC-WC dilakukan trial mix terlebih dahulu agar bisa diketaui ketebalan
dan densitynya
4. Pencampuran hot-mix AC-WC diolah menggunakan AMP
5. Material hot-mix AC-WC levelling dimuat langsung kedalam dump truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan
6. Material AC-WC dihampar dengan menggunakan asphalt finisher dan dipadatkan tandem roller dengan
lintasan minimum sesuai spesifikasi teknis,kemudian dipadatkan kembali dengan menggunakan alat
pneumatic tire roller denganlintasan sesuai hasil trial dan dipadatkan finishingdengan alat tandem roller
7. Selama pemadatan, tepi hamparan dirapihkan oleh pekerja dengan menggunakan alat bantu
8. Setelah penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan sample dengan core drill untuk
ditest dilab agar diketahui ketebalan dandensitynya.

Gambar pekerjaan Aspal AC-WC

10
D. Lapisan AC – BC

Campuran berasphalt panas dengan Asbuton Lapis Aus (AC-BC ) adalah campuran panas antara agregat
dengan bahan pengikat asphalt keras pen 60 yang campurannya menggunakan Asbuton butir dengan kelas
penetrasi 15 (0,1 mm) dan kadar abutmen 20 %, yang dicampur diunit pencampuran asphalt (UPA), dihampar
dan dipadatkan dalam keadaan panas pada temperature tertentu
Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semua usulan agregat dan
campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujuian material dan campuran di Laboratorium dan hasil
percobaan penghamparan dan pemadatan campuran (Trial Mix) yang dibuat diinstansi pencampuran aspal,
yang tertuang secara berurutan sesuai dalam Spesifikasi Teknik, mulai dari pengusulan DMF hingga
persetujuan JMF.

Tahap dan tata cara pelaksanaan, sebagai berikut:

1. Penyiapan lokasi yang akan dikerjakan. Aspal lama dibersihkan terlebih dahulu dengan Compressor
angin.
2. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
3. Menyerahan hasil pengujian material (Job Mix Design) material laston lapis aus (AC-BC) yang akan
digunakan dan komposisi harus sesuai spesifikasiteknis yang disyaratkan.
4. Sebelum pelaksanaan pekerjaan AC-BC dilakukan trial mix terlebih dahulu agar bisa diketaui ketebalan
dan densitynya.
5. Penghamparan aspal cair tack coat pada aspal lama.
6. Membuat Marking dengan cat putih untuk area penghamparan.
7. Persiapan Asphalt Mixing Plant untuk memproduksi hotmix. Yang perlu disiapkan adalah stock Material
agregat hasil Stone Crusher, Aspal bitumen, Aspal cair untuk tack coat, dan beberapa Mesin yang ada di
AMP.
8. Setelah AMP siap, memulai pencampuran Material agregat dan memasukkan aspal drum ke dalam ketel.
Material agregat dimasukkan kedalam cold bin sesuai fraksi.
9. Hotmix yang sudah jadi langsung dimasukkan ke dalam dump truck
10. Dump Truck berisi hotmix harus ditimbang terlebih dahulu di jembatan timbangan. Berat hotmix dan data -
data aspal hotmix ditulis pada selembar kertas atau tiket yang di tanda tangani oleh konsultan pengawas
dan kontraktor. kansultan akan meminta salinan tiket tersebut. Nantinya tiket ini akan dijadikan bukti
perhitungan tagihan pekerjaan AC-BC.
11. Aspal hotmix AC-BC diangkut menuju lokasi penghamparan.
12. Cek suhu aspal hotmix saat dihamparkan menggunakan termometer khusus. Jika Suhu sudah sesuai
maka mulai dihamparkan.
13. Penghamparan dan perataan menggunakan Asphalt finisher. Hotmix dituang dari Dump truck.
14. Asphalt finisher berjalan sesuai marking yang telah dibuat.
15. Perataan hotmix menggunakan asphalt finisher dibantu oleh tenaga harian (leker) untuk meratakan secara
manual dan mengambil Sisa hotmix untuk dimasukkan kembali ke paver.
16. Ukur ketebalan hamparan hotmix dan Cek kembali kemiringan melintang badan jalan (cross fall).
17. Setelah dihampar, pemadatan dengan Tandem Roller dan PTR (pneumatic Tire Roller).

11
Gambar pekerjaan Aspal AC-WC

E. Pekerjaan Marka Jalan Termoplastik


Pekerjaan marka termoplastik dilaksanakan pada akhir seluruh pekerjaan.
Langkah - langkah kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat request pekerjaan dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui sebelum melakukan pekerjaan.
2. Permukaan jalan dibersihkan dari debu / kotoran dengan menggunakan air compressor.
3. Memastikan penandaan / marking marka jalan pada permukaan perkerasan dengan dimensi dan
penempatan yang presisi.
4. Pengecatan dilakukan dengan mesin yang mampu menghasilkan suatu lapisan yang rata dan seragam
dengan tebal minimum 1,5 mm dan dengan suhu 204 – 218 °C.
5. Cat disemprotkan dengan compressor diatas permukaan jalan.
6. Glass Bit diberikan / ditebarkan dengan tenaga manusia segera setelah cat marka disemprotkan.
7. Lindungi marka yang masih basah dari lalu lintas sampai marka tersebut kering dan bisa untuk dilalui.

Gambar pekerjaan penecatan marka jalan termoplastik

BAB IV. PENUTUP

1. Pembersihan Lokasi
Pembersihan Lokasi setelah pekerjaan dilaksanakan dengan mengangkut / membuang sisa material atau
barang - barang lain yang sudah tidak digunakan sehingga tidak menutupi atau merusak hasil pekerjaan yang
telah dilaksanakan. Pembersihan lokasi juga dilaksanakan untuk mengembalikan kondisi lokasi bersih dan
rapi seperti semula.

12
2. Pekerjaan Pemeliharaan
 Terhitung mulai dari tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang pertama, hingga masa
pemeliharaan berakhir masih menjadi tanggung jawab penyedia / pelaksana sepenuhnya, antara lain
: Keamanan, penjagaan, penyempurnaan dan pemeliharaan.
 Apabila penyedia / pelaksana telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan kontrak, maka
penyerahan pekerjaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata cara (prosedur) pada
penyerahan pekerjaan yang pertama.
3. Penutup
Demikian Metode Pelaksanaan ini secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagaiama usulan tentang
pekerjaan – pekerjaan yang terlingkup dalam Pemeliharaan Jalan Raya Watudakon (DAK) di Kecamatan
Kulon Kota Mojokerto.
Metode pelaksanaan yang lebih detail akan dibuat pada saat pelaksanaan nanti. Tentu saja dalam
pelaksanaannya nanti timbul ide-ide baru, yang disesuaikan dengan dokumen dan gambar – gambar dalam
tender. Hal – hal yang lebih terinci lagi akan dibuat lebih lanjut sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan
nanti.
Muda – mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah – langkah yang
akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

Sidoarjo, 16 Januari 2020


CV. Linda Wira Karya

Linda Eka Purnama S


Direktur

13

Anda mungkin juga menyukai