Anda di halaman 1dari 25

23-01-2017

Pengujian pada Bahan Jembatan

Bahan Beton untuk Jembatan


Agregat, Semen, Air

BETON
Terdiri atas:

SEMEN
AIR
AGREGAT KASAR
AGREGAT HALUS
ADMIXTURE (bahan kimia)
BAHAN TAMBAH (fly ash, pozzolan)

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

1
23-01-2017

BETON
Semen
Pasta
Air
Mortar
Fine aggr. ( Pasir )
Beton

Coarse aggr.( Split )

Kekuatan beton tergantung dengan


faktor air semen ( f.a.s )

Tujuan pencampuran
bahan beton dengan
Diharapkan apabila
Komposisi tertentu adalah
Mengeras akan
Didapat
Mudah transport
Mudah penangananan
Kuat dan Awet
Mudah dipadatkan
Mudah pengerjaan akhir

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

2
23-01-2017

LINGKUP PELATIHAN

agregat

Diklat
air Laboratorium Semen
Jembatan

Uji lapangan

Jenis Pengujian Agregat


Kandungan
Bahan
Organik

Bobot isi dan


Bahan lolos #
rongga
200
agregat

Berat jenis
agregat Kasar Kadar air
dan agregat agregat
halus

Analisa
saringan
agregat

3
23-01-2017

Jenis Pengujian Air

pH

Rasa
Bau Bahan tersuspensi
Bahan padat
Kadar minyak
Bikarbonat
Ion sulfat
Ion khlor
Ion Magnesium

Jenis Pengujian Semen

Kehalusan
Semen

Konsistensi
Semen

Setting
time

4
23-01-2017

Jenis Pengujian Beton Segar


dan Beton Keras

Slump

Core Mutu Bobot Isi


Beton
Drill
Beton Segar

Hammer
Test

Pengambilan Contoh Agregat


AASHTO T2

D 75 - 03

5
23-01-2017

Agregat adalah salah satu bahan yang memegang peranan penting dalam
beton. Dimana Agregat menempati sekitar 70% dalam suatu campuran
beton.

Agregat harus mempunyai persyaratan seperti gradasi, durabilitas, abrasi


agar tahan cuaca

Sebagai pelaksana pengujian, pengambilan sampel sangat penting


Cara pengambilan sampel ini harus dipahami dengan baik, agar hasil sampel
yang diambil dapat memenuhi syarat untuk kemudian diuji dalam beberapa
jenis pengujian

Ada 4 jenis metode pada pengambilan sampel sesuai dengan AASHTO.


Metode yang digunakan tergantung pada jenis agregat yang akan diuji, lokasi
sampel, peralatan yang digunakan.

4 jenis metode itu adalah:

6
23-01-2017

CONTOH UJI AGREGAT

Sampel agregat didapat dalam beberapa tahapan produksi atau konstruksi:

Investigasi awal untuk menentukan hasil akhir produk. Sampel ini pada
umumnya didapat dari lokasi atau sumber yang dapat dipertanggung
jawabkan
Pada saat produksi agregat, perlu dilakukan kontrol produksi agregat
oleh pemesan, pelaksana atau pihak lain yang bertanggung jawab
terhadap pekerjaan tersebut
Kontrol pada pelaksanaan pekerjaan juga merupakan tanggung jawab
pelaksana (kontraktor)
Sampel juga digunakan untuk menentukan diterima atau ditolaknya
suatu produk

KESALAHAN UMUM DALAM PENGAMBILAN CONTOH UJI

Menggunakan peralatan pengambilan sampel yang salah

Sampel pada daerah yang segregasi

Tidak memenuhi jumlah sesuai yang diperlukan

Metode pengambilan sampel agregat yang salah (agregat


halus, agregat kasar)

Mengizinkan adanya kelebihan jumlah pada peralatan


yang berjalan (flow)

7
23-01-2017

JUMLAH DAN BERAT SAMPEL AGREGAT LAPANGAN


AASHTO T 248

Jumlah berat minimum contoh uji


Ukuran nominal maksimum
lapangan
agregat
kg (lb)

8
23-01-2017

9
23-01-2017

NCHRP NO.281/SEPTEMBER 2003

NCHRP NO.281/SEPTEMBER 2003

10
23-01-2017

Hubungan antara sifat agregat dengan kerusakan pada perkerasan kaku

NCHRP NO.281/SEPTEMBER 2003

11
23-01-2017

12
23-01-2017

13
23-01-2017

14
23-01-2017

15
23-01-2017

PENGUJIAN AGREGAT
Agregat Halus:

- Sieve analysis
- Sp. Gravity & Absorption Agregat Kasar:
- Sand Equivalent
- Organic Impurities - Sieve analysis
- Clay Lump - Sp. Gravity & Absorption
- Silt Content - Flakiness & Elongation
-Soundness -Abrasion
- Bulk Density -Soundness
- Bulk Density

16
23-01-2017

KETENTUAN MUTU AGREGAT

Batas Maksimum yang diizinkan untuk Agregat


Sifat-sifat Metode Pengujian
Halus Kasar

Keausan agregat dengan SNI 2417:2008 -


mesin Los Angeles 40% .. ??
Kekekalan bentuk SNI 3407:2008 10% - natrium 12% - natrium
agregat terhadap larutan
natrium sulfat atau 15% - magnesium 18% - magnesium
magnesium sulfat
Gumpalan lempung dan SNI 03-4141-1996
partikel yang mudah 3% 2%
pecah
Bahan yang lolos SNI 03-4142-1996 5% untuk kondisi umum,
saringan No.200. 3% untuk kondisi 1%
permukaan terabrasi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

17
23-01-2017

Agregat
PENGUJIAN BAHAN SPESIFIKASI PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU
BETON
Halus Kasar
Bahan < saringan # 200 3 % utk 1% Pengikatan (bonding) , workability,
(max) permukaan terbentuknya lapisan film, kekuatan beton turun
terabrasi
5% utk kondisi
umum
Kotoran organik max. Standar warna < no. 3 Setting time beton, perkembangan kekuatan,
durability
Berat jenis minimum 2,5 2,5 Mutu agregat, workability, kekuatan beton
Peresapan, max 5% 2,5 % Berat jenis, mutu agregat, kekuatan beton
Berat isi, kg/dm3, min 1,2 1,2 Mutu bahan, berat jenis, perhitungan volume,
kekuatan beton
Gumpalan lempung, 3% 2% Bonding, keperluan air, pemakaian semen,
mudah pecah, max kekuatan beton
Partikel ringan, max 1% 1% Pemeability, kekuatan, durability
Butiran pipih dan - 20 % Workability, kuat tekan, kuat lentur
panjang, max

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Agregat

PENGUJIAN BAHAN SPESIFIKASI PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU


BETON
Halus Kasar
Ketahanan terhadap - 28 % Workability, kekuatan, bonding, ketahanan
keausan, max aus permukaan
Soundness max terhadap 10 % 12 %
Na2SO4 Pengembangan agregat (ekspansif pada
Soundness max terhadap 15 % 18 % suhu dingin) beton pecah
Mg2 SO4
Crushing value - 28 % Workability, kekuatan, bonding, ketahanan
aus permukaan

Impact value max 40 % Mutu agregat, workability, kekuatan beton


Alkali reaktif Pengembangan agregat (pengaruh dari
dalam) , beton pecah

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

18
23-01-2017

Pengujian & Specification


Bahan Beton

Agregat Halus
Specification
1. Grading ASTM-C33 Spec. F/Aggr.
2. Sp. gravity of F/Aggr. ASTM-C128 2.50 3.00 gr/cc
3. Sand Equivalent. ASTM-D2419 > 65 %
4. Organic Impurities. ASTM-C40 <#3
5. Clay Lump ASTM-C142 < 1,0 %
6. Unit Weight. ASTM-C29 > 1,40 kg/ltr

Pengujian & Specification


Bahan Beton

Agregat Kasar
Specification
1. Grading ASTM-C33 Spec. C/Aggr.
2. Sp. gravity of F/Aggr. ASTM-C127 2.50 3.00 gr/cc
3. Abrasion ASTM-C131 < 35 %
4. Elongation Index BS 812 < 15 %
5. Flakiness Index BS 812 < 15 %
6. Unit Weight. ASTM-C29 > 1,40 kg/ltr

19
23-01-2017

SEMEN

PENGUJIAN BAHAN SPESIFIKASI PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN


MUTU BETON
Maksimum tertahan
diatas saringan #
Kehalusan 100 0% kecepatan pengikatan, kekuatan
mortar, workability, permeability
200 20%

Waktu pengikatan .. menit Menentukan waktu beton segar masih


awal diizinkan dicor, waktu curing dimulai
Waktu pengikatan menit Kesinambungan pengecoran, waktu
akhir cutting dimulai
Kekuatan tekan Minimum mutu semen, kekuatan beton
mortar
Panas hidrasi derajat C retak, kualitas beton

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

JENIS SEMEN YANG UMUM


DIPAKAI DI INDONESIA
SEMEN TYPE I
( Semen biasa )

SEMEN TYPE II
( Semen tahan sulfat sedang )

SEMEN TYPE V
( Semen tahan sulfat tinggi )

BLENDED CEMENT
( Semen yang dicampur dengan pozzolan )
Dapat menjadi pengganti type II & V

20
23-01-2017

21
23-01-2017

SEMEN

PENGUJIAN BAHAN SPESIFIKASI PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN


MUTU BETON
Maksimum tertahan
diatas saringan #
Kehalusan 100 0% kecepatan pengikatan, kekuatan
mortar, workability, permeability
200 20%

Waktu pengikatan .. menit Menentukan waktu beton segar masih


awal diizinkan dicor, waktu curing dimulai
Waktu pengikatan menit Kesinambungan pengecoran, waktu
akhir cutting dimulai
Kekuatan tekan Minimum mutu semen, kekuatan beton
mortar
Panas hidrasi derajat C retak, kualitas beton

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Air
PENGUJIAN BAHAN SPESIFIKASI PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN
MUTU BETON

pH 4,5 8,5 Perubahan sifat semen, hidrasi,


kekuatan
Benda padat max 2.000 ppm Pengikatan, mengurangi kekuatan
beton
Bahan tersuspensi, max 2.000 ppm Pengikatan, mengurangi kekuatan
beton
Bahan organik, max 2.000 ppm Pengikatan, mengurangi kekuatan
beton
Minyak, max 2% terhadap berat semen Pengikatan, mengurangi kekuatan
beton
Ion sulfat, max 10.000 ppm Pengikatan, mengurangi kekuatan
beton, durability, korosi
Ion klorida, max 20.000 ppm Pengikatan, mengurangi kekuatan
beton, durability, korosi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

22
23-01-2017

BAHAN - AIR
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya
harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organik.
Air harus diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI 03-
6817-2002 tentang Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam
beton.
Apabila timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan karena
sesuatu sebab pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus
diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir standar
dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air murni hasil
sulingan.
Air yang diusulkan (bukan air yang dapat diminum) dapat digunakan apabila
kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 (tujuh) hari dan 28 (dua
puluh delapan) hari mempunyai kuat tekan minimum 90% dari kuat tekan
mortar dengan air suling untuk periode umur yang sama.
Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

23
23-01-2017

JENIS PENGUJIAN AIR

pH
Rasa
Bau
Bahan tersuspensi
Bahan padat
Kadar minyak
Bikarbonat
Ion sulfat
Ion khlor
Ion Magnesium

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

24
23-01-2017

25

Anda mungkin juga menyukai