PENDAHULUAN
Pekerjaan PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG SINIUNG meliputi penanganan ruas jalan Propinsi Sulawesi
Utara dengan total panjang jembatan 120 M untuk jembatan gantung Siniyung Kab. Bolaang Mongondow
PEKERJAAN PERSIAPAN
- Melakukan koordinasi dengan pihak - pihak terkait, dalam hal ini yang berhubungan dengan lokasi pekerjaan
(kelurahan dan pihak keamanan setempat ).
- Melakukan koordinasi dengan pihak - pihak terkait dalam mempersiapkan penanganan Utilitas yang ada
dilokasi proyek.
- Menentukan lokasi Quarry Pasir, Batu Pecah, Kerikil, Basecamp, Barak dan Gudang.
- Membawa contoh uji material yang akan digunakan ke laboratorium untuk diuji kelayakan material
tersebut untuk digunakan sebagai bahan pekerjaan
- Melakukan survey pendahuluan secara bersama- sama dengan Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan
untuk mengetahui situasi dan batas - batas area proyek.
- Melakukan pengukuran rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan bersama dengan Pihak Direksi dengan
acuan BM (Bench Mark) yang telah ditentukan atau dibuat kembali atas persetujuan Pihak Direksi. Hasil
pengukuran diserahkan kepada Direksi dan jika telah disetujui oleh Pihak Direksi barulah diadakan pematokan
dan bowplank untuk acuan pelaksanaan pekerjaan
- Pengambilan Data Tanah dengan Pengeboran di lokasi Pembangunan Jembatan Gantung Desa Siniyung
Kabupaten Bolaang Mongondow sesuai arahan direksi dan spesifikasi kontrak
- Pengambilan Data Tanah dengan Sondir di lokasi Pembangunan Jembatan Gantung Desa Siniyung
Kabupaten Bolaang Mongondow sesuai arahan direksi dan spesifikasi kontrak
- Pembuatan Papan Nama Proyek akan dilaksanakan sesegera mungkin dan dipasang pada tempat yang
telah ditentukan oleh pihak Direksi.
- Pemesanan material pabrikan seperti Tiang Pancang Beton Ø 30cm sesuai spesifikasi kontrak &
kebutuhan Kontrak dan Baja Tulangan dilakukan di pabrik suplier dan diatur kedatangan material sebelum
Pelaksanaan Pekerjaan dilakukan.
- Pengaturan / penjadwalan Mobilisasi Jembatan Gantung dari Pabrik ke lokasi Bersama Direksi
Pekerjaan
- Membentuk sekelompok pekerja untuk pekerjaan pemeliharaan rutin dan membuat rambu-rambu peringatan
(Rambu-rambu K3) selama pelaksanaan pekerjaan, untuk menghindari kemacetan, kerusakan dan kecelakaan
di area kerja proyek.
- Mengadakan Pelatihan Pengamanan diri (K3) dan memberikan fasilitas APD.
UMUM
MOBILISASI
Tahap awal sebelum pekerjaan dimulai dan untuk kelancaran pekerjaan di lapangan maka kami akan mempersiapkan
hal-hal sebagai berikut :
a. Mobilisasi peralatan ke lokasi pekerjaan yang terdiri dari :
- Compresor 4000-6000 LM 1 Unit
- Concrete Mixer, 0.3-0.6 m3 2 Unit
- Dump Truck, 3,5 Ton 3 Unit
- Dump Truck, 10 Ton 1 Unit
- Excavator, 80-140 HP 1 Unit
- Generator Set, 135 KVA 1 Unit
- Motorgrader, >100 HP 1 Unit
- Vibrator Roller, 5-8 T 1 Unit
- Water Tanker, 3000-4500L 1 Unit
- Pedestrian Roller, 8.8 HP 1 Unit
- Tamper, 4.7 HP 1 Unit
- Jack hammer, 1 Unit
- Trailer, 20 Ton 1 Unit.
- Pile Driver+Hammer, 2 Set
- Crane on Track, 10-15 Ton 1 Unit
- Welding Set, 250 A 1 Unit
- Grass Cutter, 2 HP 10 Unit
- Mobil Pick Up, 1 Ton 2 Unit
d. Membuat shop drawing sebagai gambar kerja dalam pelaksanaan. Shop Drawing dibuat dengan berpedoman
kepada gambar rencana. Shop Drawing diperiksa oleh konsultan pengawas dan disetujui oleh Direksi.
Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter & 2 - 4 meter
Lingkup Pekerjaan : Galian Struktur Blok Angkur , Blok Pilon, Blok Angkur Ikatan Angin dan Pondasi
Jembatan Pendekat
Tata Cara Pengukuran : M3
Tata Cara Pembayaran : M3
Syarat Bahan : Material Pilihan, Bahan Pengaman Tebing
Penggunaan Tenaga Kerja : Mandor & Pekerja
Alat yang diperlukan : Excavator, Dump Truck dan Alat Bantu
Urutan Kerja : Sesuai dalam jadwal waktu pelaksanaan
Metode Kerja : Galian Tanah dilakukan dengan alat Excavator sesuai dengan dimensi dan
elevasi yang tertera dalam gambar kerja.
Tiang pancang pertarna dipancang sesuai posisinya (kiri). Tiang pancang kedua
setelah disambung dengan tiang pancang pertama kemudian dipancang
(kanan). Ujung-ujung tiang pancang sambungan dan pangkal tiang pancang
awal dilengkapi dengan ring besi untuk penyambungan dengan las listrik
(splice).
Sket Pemancangan di Air
PEKERJAAN BAJA TULANGAN Sirip BJTS 420B
Semua tulangan diikat dengan baik dengan menggunakan kawat beton sehingga
tidak mengalami perubahan posisi pada saat pengecoran beton berlangsung.
Simpul dari kawat pengikat diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga
tidak akan terekspos. Ujung tulangan dibengkokkan kearah dalam agar tidak
menembus selimut beton. Pada bagian bawah tulangan diberi beton tahu agar
tulangan tidak menempel pada tanah dan ketebalan selimut beton dapat dicapai.
PEKERJAAN BETON
Lingkup Pekerjaan : Beton Mutu Sedang fc 20 Mpa : Isian TP Beton, Blok Angkur, Blok Pilon, Blok
Angkur Ikatan Angin dan Jembatan Pendekat
Beton Mutu Sedang fc 20 Mpa : untuk Pondasi Jembatan Pendekat
Beton Siklop fc’15 Mpa (K-175) : Untuk Isian Pondasi Dinding Sumuran dia. 150
cm dan Blok Angkur s/d setinggi 1 m sesuai gambar rencana
Beton Mutu Rendah fc 10 Mpa : Lantai Kerja (Blok Angkur, Blok Pilon, Blok
Angkur Ikatan Angin dan lantai Kerja Pondasi Jembatan Pendekat)
Tata Cara Pengukuran : M3
Tata Cara Pembayaran : M3
Syarat Bahan : Semen, Aggregat Kasar, Aggregat Halus, Air (sesuai spesifikasi Kontrak)
Kayu Bekisting, Paku
Penggunaan Tenaga Kerja : Mandor, Tukang dan Pekerja (khusus Pekerjaan Beton)
Alat yang diperlukan : Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Water Pump, Truk Mixer
Urutan Kerja : Sesuai dalam jadwal waktu pelaksanaan
Metode Kerja :
1 Bekisting : Bekisting dibuat dari rangka kayu berkualitas baik, tua dan kering. Bekisting
dibuat sesuai dengan gambar rencana, bekisting dirancang dengan perkuatan
cukup kokoh, rapat, rata, bebas dari serbuk kayu, dan tidak berubah selama
pengecoran serta mudah dibongkar pasang.
Bekisting dibuat kedap air dengan menutup semua celah dengan tape sehingga
Dijamin tidak timbul sirip atau adukan keluar pada sambungan atau cairan
keluar dari cetakan beton
Tiang bekisting ditempatkan diatas papan atau baja guna untuk memudahkan
pemindahan
Tiang satu dengan tiang lainnya diikat dengan palang balok secara menyilang.
Kait dan pembuatan sengkang disesuaikan dengan gambar konstruksi dan
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI)
Sisi bagian dalam bekisting diberi Residu (Minyak Bekisting) agar beton tidak
lengket pada bekisting.
2 Pengecoran : Setelah beksiting dan besi beton ditempatkan dan distel, baru kemudian
dilakukan pengecoran beton bertulang yang sebelumnya minta persetujuan
direksi dan konsultan pengawas.
Pengecoran beton dilaksanakan dengan menggunakkan concrete mixer
kapasitas 0,3-0,6 M3.
Sebelum pengecoran dimulai, tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu
dibersihkan dari semua kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain
sebagainya) lalu dibasahi dengan menggunakan air semen
Pengecoran dilakukan selapis demi selapis secara terus menerus. Pengecoran
beton dilakukan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi
construction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan
Untuk mendapatkan tingkat kepadatan beton yang memenuhi syarat maka
dilakukan penggetaran dengan menggunakan concrete vibrator
Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap
terik matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan
secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.
Setelah umur beton cukup, maka dilakukan pembongkaran bekisting dan pada
bagian permukaan beton yang tidak rata dilakukan pengacian
Pembongkaran cetakan beton dapat dilaksanakan setelah beton mengeras dan
sudah mempunyai tegangan tekan yang di•persyaratkan. Tetapi untuk kasus
tertentu, misalnya balok beton bagian samping, kolom beton jika plat beton
yang hams disangga oleh kolom beton tersebut masih disangga oleh
Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan ini dilaksanakan untuk mengadakan material pabrikasi jembatan
gantung baja yang desainnya sudah disesuaikan dengan tipe, spesifikasi dan
panjang bentang yang akan dipasang pada pekerjaan ini. Mutu dan jenis
material jembatan gantung baja yang diadakan sudah memenuhi persyaratan
mutu yang telah ditentukan.
Metode Kerja : Dilakukan dengan Tenaga Manusia dan alat bantu serta petunjuk dari pabrik
Pembuatan Blok Angker
1. Buat Blok angker pada lokasi dan ketinggian yang tepat terhadap menara,
2. Sesuaikan sumbu lok angker dengan sumbu pen yang menjadi hubungan akhir antara baut angker yang
tertanam dalam blok dan kabel utama.
3. Pertahankan tanah asli pada waktu penggalian untuk blok angker;
4. Buat acuan untuk baut angker dengan kedalaman minimum 30 cm pada waktu pengecoran blok angker;
5. Lakukan penyetelan baut angker sebelum (air : semen : pasir = 0,4 : 7 : 1) sampai penuh dan jangan
terjadi ada kantong udara dalam mortar.
Hal-hal lain
1. Pasang ikatan angin untuk memperkuat gelagar-gelagar;
2. Perkuat bangunan atas jembatan dengan kabel-kabel penahan yang diikatkan ke dalam tebing horizontal
untuk mengurangi goyangan jembatan dalam arah
3. Hitung dimensi kabel untuk dapat memikul tekanan angin pada luas bidang efektif yang kena angin
. SNI 1725 - 1989 - F ;
4. Pasang kabel-kabel penahan tersebut minimal, pada sepertiga bentang utama dan jangkar pada
sudut 45' dalam tebing;
5. Lengkapi kabel penahan dengan water mur untuk penyetelan , sambungan profil dan baut harus memenuhi
persyaratan kekuatan dan keawetan.
PENUTUP
1. Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan pekerjaan pembersihan akhir, dimana semua sisa-
sisa material maupun sampah lainnya disingkirkan dari lokasi pekerjaan. Gudang, barak dan bangunan-
bangunan sementara lainnya dibongkar, material hasil pembongkaran disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
2. Segala kerusakan yang mungkin terjadi terhadap lingkungan dan sarana umum lainnya akibat pelaksanaan
pekerjaan akan diperbaiki sesuai dengan kondisi seperti semula.
3. Selama pekerjaan berlangsung sampai dengan selesai, akan selalu membuat laporan harian yang memuat
tentang kemajuan pekerjaan, material dan tenaga yang digunakan. Laporan harian Kemudian direkap menjadi
Laporan mingguan dan bulanan
4. Dokumentasi pekerjaan untuk setiap kemajuan pekerjaan pada setiap titik yang sama dibuat dalam masa
pelaksanaan dengan tahapan sebagai berikut :
I. Sebelum Pekerjaan dimulai : 0%
II. Pekerjaan Sedang berlangsung : 50%
III. Pekerjaan telah selesai : 100%
5. Membuat asbuild drawing diakhir pekerjaan AsBuild Drawing memuat setiap perubahan-perubahan yang ada
dalam masa pelaksanaan
6. Selama masa pemeliharaan akan dilakukan pemeliharaan dan perawatan Demikian metode kerja yangakan
kami terapkan pada pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, dan hal-hal yang belum kami tuangkan dalam
metode ini maka akan kami selesaikan dengan saran dan petunjuk direksi dan konsultan pengawas.
BALDWIN SILABAN
Direktur