Anda di halaman 1dari 13

METODE PELAKSANAAN

Satker : Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulut


No. Paket : 01.04/IV/POKJA B.2.1/BP2JK-SULUT/APBN/2019
Nama Paket : PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG SINIUNG
Prop / Kab : Sulawesi Utara / Bolaang Mongondow

PENDAHULUAN
Pekerjaan PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG SINIUNG meliputi penanganan ruas jalan Propinsi Sulawesi
Utara dengan total panjang jembatan 120 M untuk jembatan gantung Siniyung Kab. Bolaang Mongondow

Pembangunan Jembatan Gantung Siniung Kab. Bolaang Mongondow (120 m)

Adapun pekerjaan yang akan dikerjakan sbb :


1. Pondasi Pilon PL1 & PL2, 2 arah dengan menggunakan TP Beton dia 30 cm (5 x 5) titik L=
11 m.
2. Isian Tiang Pancang pada Pondasi Pilon, 25 Titik dengan kedalaman sesuai gambar
rencana / arahan direksi, menggunakan :
- Beton mutu sedang dengan fc' = 20 MPa (K-250)
- Baja Tulangan Ulir U32 dan U24 Polos
3. Galian Struktur kedalaman (0-2 m) s/d (2-4 m) digunakan untuk Bangunan Bawah Blok
Angkur CW1, CW2 dan Bangunan Bawah Pilon PL1, PL2 dan Bangunan Bawah Jembatan
Pendekat (2 arah) dan Pondasi Blok Angkur Ikatan Angin (4 unit)
4. Pondasi pada Jembatan Pendekat menggunakan Pondasi Sumuran dengan tebal 23 cm
Diameter 350 cm, Mutu Beton K.250, sebanyak 4 titik dengan kedalaman rencana 4 m'
(gambar rencana) sesuai dengan kontrak.
5. Sebelum Pembuatan Bangunan Bawah Jembatan {Blok Angkur (CW1 & CW2), Pilon
(PL1 & PL2), Blok Angkur Ikatan Angin, terlebih dahulu dibuatkan Lantai Kerja tebal
10 cm dari Beton mutu rendah fc’10 Mpa (K-125)
6. Bangunan Blok Angkur (CW1 dan CW2) dilaksanakan dengan menggunakan :
- untuk 0-1 m menggunakan Beton Siklop fc’15 Mpa (K-175)dan Baja Tulangan Sirip BjTS
240B
- untuk > 1m menggunakan Beton mutu sedang dengan fc' = 20 MPa (K-250) dan
Baja Tulangan Sirip BjTS 240B
7. Bangunan Blok Pilon (PL1 dan PL2) dilaksanakan dengan menggunakan :
- Beton mutu sedang dengan fc' = 20 MPa (K-250)
- Baja Tulangan Ulir U32 dan Polos U 24
8. Bangunan Blok Ikatan Angin (4 Unit) dilaksanakan dengan menggunakan :
- Beton mutu sedang dengan fc' = 20 MPa (K-250)
- Baja Tulangan Sirip BjTS 240B
9. Bangunan Atas jembatan Gantung diangkut dari Pabrik dengan menggunakan Truk ke
lokasi Pekerjaan, dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik dengan tenaga yang
berpengalaman di jembatan gantung
10. Bangunan jembatan Pendekat antara Blok T2 dan A2 dilaksanakan dengan menggunakan :
- Beton mutu sedang dengan fc' = 20 MPa (K-250) jntuk pondasi jembatan pendekat dan
- Beton mutu sedang dengan fc' = 20 MPa (K-250)
- Baja Tulangan Sirip BjTS 240B
11. Pekerjaan Pasangan Batu sesuai gambar dan spesifikasi kontrak
12. Pemasangan Sandaran (Railing) sesuai gambar dan Spesifikasi Kontrak
13. Pemasangan Papan Nama Jembatan dan Pengecatan Jembatan sesuai arahan dari direksi
dan sesuai spesifikasi kontrak.
14. Pekerjaan Galian Biasa dan Timbunan Biasa dan Pembersihan dan pengupasan lahan
untuk Oprit jembatan atau sesuai arahan direksi
15. Pembuatan Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering grade sesuai
spesifikasi kontrak.
Pembuatan Patok pengarah dan Lampu penerangan Jalan sesuai Spesifikasi kontrak.
16.
17. Perapihan dan Pemeliharaan

PEKERJAAN PERSIAPAN

- Melakukan koordinasi dengan pihak - pihak terkait, dalam hal ini yang berhubungan dengan lokasi pekerjaan
(kelurahan dan pihak keamanan setempat ).
- Melakukan koordinasi dengan pihak - pihak terkait dalam mempersiapkan penanganan Utilitas yang ada
dilokasi proyek.
- Menentukan lokasi Quarry Pasir, Batu Pecah, Kerikil, Basecamp, Barak dan Gudang.
- Membawa contoh uji material yang akan digunakan ke laboratorium untuk diuji kelayakan material
tersebut untuk digunakan sebagai bahan pekerjaan
- Melakukan survey pendahuluan secara bersama- sama dengan Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan
untuk mengetahui situasi dan batas - batas area proyek.
- Melakukan pengukuran rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan bersama dengan Pihak Direksi dengan
acuan BM (Bench Mark) yang telah ditentukan atau dibuat kembali atas persetujuan Pihak Direksi. Hasil
pengukuran diserahkan kepada Direksi dan jika telah disetujui oleh Pihak Direksi barulah diadakan pematokan
dan bowplank untuk acuan pelaksanaan pekerjaan
- Pengambilan Data Tanah dengan Pengeboran di lokasi Pembangunan Jembatan Gantung Desa Siniyung
Kabupaten Bolaang Mongondow sesuai arahan direksi dan spesifikasi kontrak
- Pengambilan Data Tanah dengan Sondir di lokasi Pembangunan Jembatan Gantung Desa Siniyung
Kabupaten Bolaang Mongondow sesuai arahan direksi dan spesifikasi kontrak
- Pembuatan Papan Nama Proyek akan dilaksanakan sesegera mungkin dan dipasang pada tempat yang
telah ditentukan oleh pihak Direksi.
- Pemesanan material pabrikan seperti Tiang Pancang Beton Ø 30cm sesuai spesifikasi kontrak &
kebutuhan Kontrak dan Baja Tulangan dilakukan di pabrik suplier dan diatur kedatangan material sebelum
Pelaksanaan Pekerjaan dilakukan.
- Pengaturan / penjadwalan Mobilisasi Jembatan Gantung dari Pabrik ke lokasi Bersama Direksi
Pekerjaan
- Membentuk sekelompok pekerja untuk pekerjaan pemeliharaan rutin dan membuat rambu-rambu peringatan
(Rambu-rambu K3) selama pelaksanaan pekerjaan, untuk menghindari kemacetan, kerusakan dan kecelakaan
di area kerja proyek.
- Mengadakan Pelatihan Pengamanan diri (K3) dan memberikan fasilitas APD.

UMUM
MOBILISASI
Tahap awal sebelum pekerjaan dimulai dan untuk kelancaran pekerjaan di lapangan maka kami akan mempersiapkan
hal-hal sebagai berikut :
a. Mobilisasi peralatan ke lokasi pekerjaan yang terdiri dari :
- Compresor 4000-6000 LM 1 Unit
- Concrete Mixer, 0.3-0.6 m3 2 Unit
- Dump Truck, 3,5 Ton 3 Unit
- Dump Truck, 10 Ton 1 Unit
- Excavator, 80-140 HP 1 Unit
- Generator Set, 135 KVA 1 Unit
- Motorgrader, >100 HP 1 Unit
- Vibrator Roller, 5-8 T 1 Unit
- Water Tanker, 3000-4500L 1 Unit
- Pedestrian Roller, 8.8 HP 1 Unit
- Tamper, 4.7 HP 1 Unit
- Jack hammer, 1 Unit
- Trailer, 20 Ton 1 Unit.
- Pile Driver+Hammer, 2 Set
- Crane on Track, 10-15 Ton 1 Unit
- Welding Set, 250 A 1 Unit
- Grass Cutter, 2 HP 10 Unit
- Mobil Pick Up, 1 Ton 2 Unit

b. Mobilisasi Personil inti di lokasi pekerjaan yang terdiri dari :


- 1 orang General Superintendent
- 1 orang Quality
- 1 orang Quantity
- 1 orang Pelaksana lapangan
- 1 orang Petugas K3
c. Menyediakan Fasilitas Lapangan berupa Base Camp, kantor lengkap dengan peralatannya, barak pekerja,
gudang tempat penyimpanan bahan-bahan, Bengkel dan fasilitas lainnya yang dianggap perlu.

d. Membuat shop drawing sebagai gambar kerja dalam pelaksanaan. Shop Drawing dibuat dengan berpedoman
kepada gambar rencana. Shop Drawing diperiksa oleh konsultan pengawas dan disetujui oleh Direksi.
Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter & 2 - 4 meter
Lingkup Pekerjaan : Galian Struktur Blok Angkur , Blok Pilon, Blok Angkur Ikatan Angin dan Pondasi
Jembatan Pendekat
Tata Cara Pengukuran : M3
Tata Cara Pembayaran : M3
Syarat Bahan : Material Pilihan, Bahan Pengaman Tebing
Penggunaan Tenaga Kerja : Mandor & Pekerja
Alat yang diperlukan : Excavator, Dump Truck dan Alat Bantu
Urutan Kerja : Sesuai dalam jadwal waktu pelaksanaan
Metode Kerja : Galian Tanah dilakukan dengan alat Excavator sesuai dengan dimensi dan
elevasi yang tertera dalam gambar kerja.

Pekerjaan Penyediaan dan Pemancangan Tiang Pancang Ø 30 cm


Lingkup Pekerjaan : Penggadaan dan Pemancangan Tiang Pancang :
untuk Pondasi Blok Tower (PL1 & PL2) pada jembatan Gantung Desa Siniyung
Kab. Bolaang Mongondow (50 titik)
Tata Cara Pengukuran : M'
Tata Cara Pembayaran : M'
Syarat Bahan : TP Beton Ø 30 sesuai spek, Beton K.250 untuk Isian TP dan Plate Baja
Penggunaan Tenaga Kerja : Mandor, Tukang dan Pekerja (khusus Pemancangan)
Alat yang diperlukan : Crane On Track, Pile Driver Hammer, Mesin Las dan Alat Bantu
Urutan Kerja : Sesuai dalam jadwal waktu pelaksanaan
Metode Kerja : Material Tiang Pancang sesuai Ukuran , Jumlah dan spesifikasi kontrak di
datangkan dengan alat angkut dan dibongkar dilokasi dekat pekerjaannya
dengan menggunakan crane service dibantu dengan sekelompok pekerja
dengan alat bantu menyusun TP tsb dan mengganjalkan dengan kayu
sehingga memudahkan dalam pelaksanaan Pemancangan
Pemancangan dilakukan dengan menggunakan Alat pancang Crane On
Track dan Pile driver Disel hammer k.25 dibantu dengan sekelompok pekerja
untuk mengatur mengambil, Mengikat TP, Penyambungan TP dengan Mesin
Las dan Pengambilan data Kalendering TP untuk masing-masing Titik
Pancang
Sebelum Pekerjaan pemancangan, dicek arah vertikal Tiang Pancang (TP)
menggunakan alat Ukur Total Station
Setelah TP Berdiri Vertikal, hammer dipukulkan secara manual dan kontinue
dgn Hammer K. 25
Penyambungan Tiang pancang dilakukan dengan las disekeliling pertemuan
kedua pelat ujung TP. Setelah selesai dilanjutkan seperti pancang pertama
Pemancangan dihentikan setelah tes hasil kalendering 2 cm pada 10 pukulan
terakhir (Final set tercapai) atau yang disetujui oleh direksi pekerjaan
Pemancangan yang dilakukan didarat dengan menggunakan meeting/landasan u
crane

Pemancangan yang dilakukan di air, dengan menggunakan perancah atau


ponton oleh tenaga yang ahli sehingga mampu menahan beban diatasnya
(Crane, Hammer dan TP).
Pemotongan Tiang Pancang dengan menggunakan hammer (palu) dan Cutter
TP. Dilakukan sesuai elevasi yang telah ditentukan

Tiang pancang pertarna dipancang sesuai posisinya (kiri). Tiang pancang kedua
setelah disambung dengan tiang pancang pertama kemudian dipancang
(kanan). Ujung-ujung tiang pancang sambungan dan pangkal tiang pancang
awal dilengkapi dengan ring besi untuk penyambungan dengan las listrik
(splice).
Sket Pemancangan di Air
PEKERJAAN BAJA TULANGAN Sirip BJTS 420B

Lingkup Pekerjaan : Pembesian pada Beton Struktur

Tata Cara Pengukuran : Kg


Tata Cara Pembayaran : Kg
Syarat Bahan : Baja Tulangan dan Kawat Beton sesuai Spesifikasi Kontrak
Penggunaan Tenaga Kerja : Mandor, Tukang dan Pekerja (khusus Pekerjaan Besi)
Alat yang diperlukan : Bar Bender, Bar Cutting atau Alat Bantu
Urutan Kerja : Sesuai dalam jadwal waktu pelaksanaan
Metode Kerja : Pekerjaan penulangan dilakukan secara manual dengan menggunakan alat
pemotong besi, tang dan alat bantu kerja lainnya yang dipandang perlu. Jenis
tulangan yang dipakai adalah Baja Tulangan Sirip BjTS 420B

Baja tulangan dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan


kotoran, lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan
lainnya
yang dapat mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton
Baja Tulangan dipotong, dirakit dan dibengkokkan sesuai dengan ukuran
yang dibutuhkan dan sesuai dengan gambar rencana. Tulangan ditempatkan
akurat sesuai dengan gambar dan dengan kebutuhan selimut beton minimum
yang disyaratkan.

Semua tulangan diikat dengan baik dengan menggunakan kawat beton sehingga
tidak mengalami perubahan posisi pada saat pengecoran beton berlangsung.
Simpul dari kawat pengikat diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga
tidak akan terekspos. Ujung tulangan dibengkokkan kearah dalam agar tidak
menembus selimut beton. Pada bagian bawah tulangan diberi beton tahu agar
tulangan tidak menempel pada tanah dan ketebalan selimut beton dapat dicapai.
PEKERJAAN BETON
Lingkup Pekerjaan : Beton Mutu Sedang fc 20 Mpa : Isian TP Beton, Blok Angkur, Blok Pilon, Blok
Angkur Ikatan Angin dan Jembatan Pendekat
Beton Mutu Sedang fc 20 Mpa : untuk Pondasi Jembatan Pendekat
Beton Siklop fc’15 Mpa (K-175) : Untuk Isian Pondasi Dinding Sumuran dia. 150
cm dan Blok Angkur s/d setinggi 1 m sesuai gambar rencana
Beton Mutu Rendah fc 10 Mpa : Lantai Kerja (Blok Angkur, Blok Pilon, Blok
Angkur Ikatan Angin dan lantai Kerja Pondasi Jembatan Pendekat)
Tata Cara Pengukuran : M3
Tata Cara Pembayaran : M3
Syarat Bahan : Semen, Aggregat Kasar, Aggregat Halus, Air (sesuai spesifikasi Kontrak)
Kayu Bekisting, Paku
Penggunaan Tenaga Kerja : Mandor, Tukang dan Pekerja (khusus Pekerjaan Beton)
Alat yang diperlukan : Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Water Pump, Truk Mixer
Urutan Kerja : Sesuai dalam jadwal waktu pelaksanaan
Metode Kerja :

1 Bekisting : Bekisting dibuat dari rangka kayu berkualitas baik, tua dan kering. Bekisting
dibuat sesuai dengan gambar rencana, bekisting dirancang dengan perkuatan
cukup kokoh, rapat, rata, bebas dari serbuk kayu, dan tidak berubah selama
pengecoran serta mudah dibongkar pasang.
Bekisting dibuat kedap air dengan menutup semua celah dengan tape sehingga

Dijamin tidak timbul sirip atau adukan keluar pada sambungan atau cairan
keluar dari cetakan beton
Tiang bekisting ditempatkan diatas papan atau baja guna untuk memudahkan
pemindahan
Tiang satu dengan tiang lainnya diikat dengan palang balok secara menyilang.
Kait dan pembuatan sengkang disesuaikan dengan gambar konstruksi dan
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI)
Sisi bagian dalam bekisting diberi Residu (Minyak Bekisting) agar beton tidak
lengket pada bekisting.

2 Pengecoran : Setelah beksiting dan besi beton ditempatkan dan distel, baru kemudian
dilakukan pengecoran beton bertulang yang sebelumnya minta persetujuan
direksi dan konsultan pengawas.
Pengecoran beton dilaksanakan dengan menggunakkan concrete mixer
kapasitas 0,3-0,6 M3.
Sebelum pengecoran dimulai, tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu
dibersihkan dari semua kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain
sebagainya) lalu dibasahi dengan menggunakan air semen
Pengecoran dilakukan selapis demi selapis secara terus menerus. Pengecoran
beton dilakukan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi
construction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan
Untuk mendapatkan tingkat kepadatan beton yang memenuhi syarat maka
dilakukan penggetaran dengan menggunakan concrete vibrator
Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap
terik matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan
secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.

Setelah umur beton cukup, maka dilakukan pembongkaran bekisting dan pada
bagian permukaan beton yang tidak rata dilakukan pengacian
Pembongkaran cetakan beton dapat dilaksanakan setelah beton mengeras dan
sudah mempunyai tegangan tekan yang di•persyaratkan. Tetapi untuk kasus
tertentu, misalnya balok beton bagian samping, kolom beton jika plat beton
yang hams disangga oleh kolom beton tersebut masih disangga oleh

scaffolding, bagian•bagian bidang beton yang tidak menyangga beban, tidak


perlu ha•ms menunggu sampai beton mempunyai tegangan tekan yang

di•persyaratkan. Tegangan tekan yang dipersyaratkan ini untuk beton biasa


dapat dicapai pada umur 28 hari, tetapi sekarang sudah ada admixture untuk
mempersingkat umur sehingga tidak perlu hams menunggu sampai 28 hari

sudah mempunyai tegangan tekan yang dipersyaratkan.


Sebelum dicor beton dinding cetakan yang akan menempel beton hams diberi
cairan khusus (shuttering oil) yang tidak mempengaruhi kekuatan beton yang
menempelnya pada waktu pengecoran.
Banyak kasus pelaksana bangunan menggunakan minyak oli, hal ini tidak
dibenarkan karena akan memperlemah kekokohan beton sekeliling yang
menempel cetakan yang diberi minyak oli tersebut. Perlu dipertimbangkan
terhadap harga, karena sekarang sudah ada plywood yang berlapis film dengan
bahan yang tidak melekat pada beton, sehingga beton tidak menempel cetakan
setelah mengeras.
Beton harus dilindungi selama proses pengerasan berlangsung dari pengaruh
cuaca dengan cara menyirami, menutup dengan karung basah atau cara lain
yang dibenarkan. Perhatian khusus harus diberikan agar selama proses
pengerasan berlangsung permukaan beton tidak mengalami benturan atau
menerima beban yang berlebihan.
Sket Pengecoran di darat
Pengadaan dan Pengangkutan dan Pemasangan Struktur Jembatan Gantung Baja

Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan ini dilaksanakan untuk mengadakan material pabrikasi jembatan
gantung baja yang desainnya sudah disesuaikan dengan tipe, spesifikasi dan

panjang bentang yang akan dipasang pada pekerjaan ini. Mutu dan jenis
material jembatan gantung baja yang diadakan sudah memenuhi persyaratan
mutu yang telah ditentukan.

Tata Cara Pengukuran : Kg


Tata Cara Pembayaran : Kg
Syarat Bahan : Bahan sesai dengan spesifikasi kontrak
Penggunaan Tenaga Kerja : Mandor, Tukang dan Pekerja (khusus Pekerjaan Erection Rangka Baja)
Alat yang diperlukan : Tronton, Crane, alat bantu
Urutan Kerja :- Pengangkutan Bahan Jembatan. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk mengangkut
material jembatan gantung baja dari pabrik ke lokasi pekerjaan
- Tetapkan lokasi jembatan dengan mempertimbangkan aspek teknik.
- Lakukan pengukuran dan pembuatan peta lokasi :
- Lakukan pengukuran bentang sungai sungai/jurang ditambah 50 M ke masing-
masing tebing dengan koridor 15 M ke arah hulu dan hilir dari rencana lokasi
jembatan;
- ldentifikasi kondisi hidrolik, elevasi air banjir dan tinggi tebing, serta kondisi
geoteknik setempat.
- Bersihkan lapangan dan buat tulisan kabel "aerial cableway" untuk
mengangkut bahan-bahan ke masing-masing sisi jembatan.
- Laksanakan pengukuran jembatan, meliputi : menara, angker dan pondasi,
penentuan ketinggian lantai jembatan, ketinggian blok angker, pondasi menara
dan pondasi gelagar pengaku jembatan, ketinggian kaki menara ditempatkan
lebih tinggi dari permukaan lantai jembatan.
- Buat blok angkur, blok pilon, blok angkur ikatan angin
- Beri tanda-tanda lokasi batang penggantung, sumbu pelana, dan angker pada
kabel utama, sesuai hasil perhitungan dan pengukuran lapangan.
- Buat menara, kabel dan pelana
- Lakukan pemasangan dan penyetelan awal kabel utama
- Tempatkan dan ikat batang-batang penggantung
- Lakukan pemasangan gelagar melintang, memanjang, pengaku secara betahap,
penggantung; stel penggantung secara bertahap.
- Lakukan pemasangan lantaijembatan dan sandaran;
- Lakukan penyetelan akhir kabel utama pada blok angker;
- Lakukan pemasangan dan penyetelan kabel angin;
- Buat jalan masuk jembatan dan tembok.

Metode Kerja : Dilakukan dengan Tenaga Manusia dan alat bantu serta petunjuk dari pabrik
Pembuatan Blok Angker
1. Buat Blok angker pada lokasi dan ketinggian yang tepat terhadap menara,
2. Sesuaikan sumbu lok angker dengan sumbu pen yang menjadi hubungan akhir antara baut angker yang
tertanam dalam blok dan kabel utama.
3. Pertahankan tanah asli pada waktu penggalian untuk blok angker;
4. Buat acuan untuk baut angker dengan kedalaman minimum 30 cm pada waktu pengecoran blok angker;
5. Lakukan penyetelan baut angker sebelum (air : semen : pasir = 0,4 : 7 : 1) sampai penuh dan jangan
terjadi ada kantong udara dalam mortar.

Pembuatan Pondasi Menara dan Pondasi Gelagar Pengaku


1. Laksanakan pembuatan dasar pondasi tertanam dalam tanah asli;
2. Ratakan blok pondasi sampai ketinggian @ 2 cm di bawah pelat perletakan ; perbedaan
ketinggian perletakan kanan dan kiri harus lebih kecil dari 5 mm;
3. Periksalah ketinggian perletakan , lalu isikan mortar kering (semen : pasir = 1 : 2 ) di bawah pelat;
4. Tanam baut angker dalam blok sesuai dengan cara pada butir 1.2. dengan menggunakan
mortar (air : semen : pasir = 0,4 ; 1 : 2).
Pemasangan Kabel Utama dan Pelana
1. Buat dan pasang pelana sehingga dudukan arah kabel ke blok angker dapat membentuk sudut
yang tepat sesuai rencana;
2. Beri tanda pada kabel utama untuk penempatan pada sumbu pelana ( sumbu perletakan atas menara )
dan posisi batang penggantung dan angker pada kondisi kabel diletakan lurus di atas tanah dan
belum ditegangkan;
3. Kurangi panjang kabel dengan ulur yang diperhitungkan sesuai dengan tegangan kabel
akibat beban mati jembatan dan ditambah dengan lengkungan kabel di pelana.
4. Pasang klem di belakang tanda-tanda (sesuai butir 2) yang berfungsi sebagai stopper selama
pemasangan kabel
5. Pasang kabel utama pada satu sisi dan selanjutnya pasang pada sisi lainnya;
6. Laksanakan pemasangan kabel sengan bantuan kabel dummy untuk menarik kabel perlahan-lahan
ke kiri atau kek akanan agar berada pada titik pusat menara,

Pemasangan Batang Penggantung


Pasang Batang penggantung dengan klem-klem agak longgar sehingga batang-batang tersebut mudah
ditempatkan pada lokasi yang tepat.

Pemasangan Gelagar Melintang, Memanjang dan Pengaku


Pasang gelagar melintang dan memanjang bersamaan dan kemudian dilanjutkan dengan pemasangan lantai
papan dan sandaran.

Penyetelan Kabel-kabel Utama pada Blok Angker


1. Pada akhir pemasangan, kedudukan jembatan mungkin dalam kondisi miring ke satu sisi, kondisi lurus,
melendut atau dengan lawan lendut.
2. Cara penyetelannya adalah sebagai berikut :
- Kencangkan kabel pada blok angker, jembatan memperoleh lawan lendut;
- Kendurkan kabel pada blok angker, jembatan memperoleh lendutan;
- Laksanakan penyetelan kabel dengan wartel mur pada blok angker dengan 0 sampai maksimum
2 putaran per tahap, pada setiap kabel secara berurutan.
Penyetelan Tegangan Kabel-kabel Utama pada Blok Angker
1. Ratakan tegangan kabel-kabel pada blok angker dengan pengukuran frekuensi getaran;
2. Pegang kabel dengan tangan sambil dinaik turunkan sampai kabel bergetar dalam 1 gelombang
dengan simpangan 20 cm , kemudian kabel dilepas dana tangan ditahan dalam posisi sedemikian rupa
sehingga terjadi pukulan setiap kali kabel bergetar.
3. Ukur frekuensi dengan stopwacht dalam jangka waktu 1-2 menit pertama sampai frekuensi
kabel berkisar antara 100- 150 pukulan / menit
4. Lakukan lendutan iembatan dan frekuensi kabel stelah tegangan kabel-kabel diratakan dengan
penyetelan wartel mur ( % sampai maksimum 2 putaran ).

Hal-hal lain
1. Pasang ikatan angin untuk memperkuat gelagar-gelagar;
2. Perkuat bangunan atas jembatan dengan kabel-kabel penahan yang diikatkan ke dalam tebing horizontal
untuk mengurangi goyangan jembatan dalam arah
3. Hitung dimensi kabel untuk dapat memikul tekanan angin pada luas bidang efektif yang kena angin
. SNI 1725 - 1989 - F ;
4. Pasang kabel-kabel penahan tersebut minimal, pada sepertiga bentang utama dan jangkar pada
sudut 45' dalam tebing;
5. Lengkapi kabel penahan dengan water mur untuk penyetelan , sambungan profil dan baut harus memenuhi
persyaratan kekuatan dan keawetan.
PENUTUP

1. Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan pekerjaan pembersihan akhir, dimana semua sisa-
sisa material maupun sampah lainnya disingkirkan dari lokasi pekerjaan. Gudang, barak dan bangunan-
bangunan sementara lainnya dibongkar, material hasil pembongkaran disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
2. Segala kerusakan yang mungkin terjadi terhadap lingkungan dan sarana umum lainnya akibat pelaksanaan
pekerjaan akan diperbaiki sesuai dengan kondisi seperti semula.
3. Selama pekerjaan berlangsung sampai dengan selesai, akan selalu membuat laporan harian yang memuat
tentang kemajuan pekerjaan, material dan tenaga yang digunakan. Laporan harian Kemudian direkap menjadi
Laporan mingguan dan bulanan
4. Dokumentasi pekerjaan untuk setiap kemajuan pekerjaan pada setiap titik yang sama dibuat dalam masa
pelaksanaan dengan tahapan sebagai berikut :
I. Sebelum Pekerjaan dimulai : 0%
II. Pekerjaan Sedang berlangsung : 50%
III. Pekerjaan telah selesai : 100%
5. Membuat asbuild drawing diakhir pekerjaan AsBuild Drawing memuat setiap perubahan-perubahan yang ada
dalam masa pelaksanaan
6. Selama masa pemeliharaan akan dilakukan pemeliharaan dan perawatan Demikian metode kerja yangakan
kami terapkan pada pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, dan hal-hal yang belum kami tuangkan dalam
metode ini maka akan kami selesaikan dengan saran dan petunjuk direksi dan konsultan pengawas.

Bitung, 07 Mei 2019


Penawar,
CV. ARIONMA KARYA

BALDWIN SILABAN
Direktur

Anda mungkin juga menyukai