A. PENDAHULUAN
Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya pekerjaan pembangunan, Metode merupakan
serangkaian cara yang ditempuh untuk menyelesaikan proses pekerjaan
pembangunan. Ketepatan metode yang diambil dalam suatu pekerjaan menjadi jaminan
berhasil atau gagalnya suatu pekerjaan tersebut.
Dalam melaksanakan pekerjaan, metode digunakan sebagai acuan/step-by-step
penyelesaian pekerjaan. Jenis-jenis metode yang diambil berdasarkan beberapa
pendekatan yang dinilai sangat memungkinkan untuk dilaksanakan di lapangan.
Penguasaan terhadap metode pekerjaan merupakan gambaran bagi calon pelaksana
yang benar-benar memahami tentang pekerjaan tersebut.
Metode pelaksanaan pekerjaan harus bisa menjelaskan aspek-aspek per item
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Metode pekerjaan yang diambil juga harus bisa
menciptakan hasil pekerjaan dengan ketentuan tepat mutu, tepat waktu dan tepat
biaya. Diharapkan dengan adanya metode pelaksanaan pekerjaan yang berkualitas,
menjadi jaminan kelancaran pekerjaan di lapangan.
Metode pelaksanaan pekerjaan ini mengacu pada Daftar Kuantitas dan Harga
dan Rancangan Kerja Syarat serta ketentuan yang lain sebagaimana tercantum pada
Dokumen Pengadaan pekerjaan ini.
B. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang akan dijelaskan dalam metode pelaksanaan pekerjaan
ini adalah pekerjaan-pekerjaan sebagaimana yang tercantum pada Lampiran Daftar
Kuantitas Pekerjaan dan Rancangan Kerja Syarat yang merupakan suatu kesatuan
dalam Dokumen Lealang Pekerjaan ini.
1. Pekerjaan Persiapan
a. Pembuatan Papan Nama Proyek
Papan nama proyek digunakan sebagai papan informasi mengenai pekerjaan yang
akan kami laksanakan. Papan nama proyek ini akan kami buat dalam bentuk baliho
cetak dengan ukuran 1m panjang x 1m lebar dan akan kami pasang pada lokasi proyek
yang mudah dilihat/dibaca oleh masyarakat umum. Papan nama proyek ini berisi
informasi tentang :
Nama pekerjaan
Nama kegiatan
Instansi pengelola kegiatan (Dinas)
Tahun anggaran
Sumber anggaran
Jumlah anggaran
Pelaksana kegiatan
Konsultan pengawas kegiatan
b. Kantor Proyek & Gudang Alat
Kantor Proyek digunakan sebagai kantor sementara untuk keperluan administrasi,
teknis dan hal-hal lain yang berhubungan dengan proyek. Kantor sementara ini
digunakan bagi pihak kami untuk menunjang proses pengerjaan pekerjaan ini terlebih
untuk proses administrasi dan diskusi penyelesaian permasalahan yang jika nanti
terjadi.
Bangunan gudang untuk menyimpan alat kerja dan material yang rentan terhadap
cuaca dan yang mudah hilang seperti : semen, alat kerja, peralatan tukang dan lain
sebagainya. Bangunan gudang menggunakan rangka kayu kaso, penutup dinding dari
multiplek 9 mm dan penutup atap menggunakan asbes/seng gelombang, lantai dengan
discreeding. Direksi keet lapangan dan gudang didirikan pada area yang tidak
mengganggu proses berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan.
Mengenai ukuran Kantor dan Gudang, disesuaikan dengan ketersediaan lokasi dan
peruntukan di lapangan. Pembangunan Kantor dan Gudang tidak boleh menghambat
jalannya proses pekerjaan. Bangunan ini akan kami tempatkan pada lokasi yang tidak
mengganggu pekerjaan lain namun mudah dijangkau (masih dalam area proyek).
c. Air Kerja
Fasilitas air bersih proyek/air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan
pekerjaan, dimana air kerja berfungsi untuk pekerjaan campuran adukan semen (untuk
pekerjaan yang menggunakan adukan semen ) dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang
membutuhkan ketersediaan air bersih di lapangan. Untuk pengadaan air kerja,
diperlukan satu buah mesin pompa air dengan kapasitas yang memadai untuk
mendistribusikan air ke lokasi-lokasi kerja tertentu yang telah dipasang pipa-pipa dan
kran air. Air untuk keperluan kerja ditampung didalam toren air atau drum air. Air kerja
diperoleh dari pemantekan (sumur bor) atau sumber existing yang ada (PDAM atau
sumber air bersih lainnya) dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang
telah ditentukan.
d. Listrik Kerja
Pembangkit listrik diperlukan untuk penerangan kerja dan mengoperasikan peralatan
kerja lainnya yang beroperasi dengan sumber tenaga listrik. Pengadaan listrik kerja
dengan membuat meteran listrik baru dengan pengajuan ke PLN setempat atau dari
Genset dan/atau kedua-duanya tergantung dari efisiensinya terhadap pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
Gambar : Persiapan Listrik Kerja
e. Sewa Peralatan
Berdasarkan daftar peralatan minimal dalam dokumen isian kualifikasi perusahaan
kami, berikut daftar peralatan yang akan kami gunakan (sewa maupun milik pribadi)
Status
Nama Merk dan Tahun Kondisi Lokasi Kepemilikan
NO. Jumlah Kapasitas
Peralatan Tipe Pembuatan (%) Sekarang / Dukungan
Sewa
1 Mobil Pickup 1 Unit 1 Ton Suzuki 2013 95% Bengkalis Milik Sendiri
70-
2 Pompa Air 1 Unit Robin 2013 95% Bengkalis Milik Sendiri
100mm
Gerobak
3 9 Unit 130 Kg Artcho 2013 95% Bengkalis Milik Sendiri
sorong
Concrete
5 3 Unit 0,5 m3 Tiger 2013 95% Bengkalis Milik Sendiri
Mixer
g. Dokumentasi
Dokumentasi dimaksudkan sebagai data dukung di lapangan bahwa pekerjaan
sebagaimana yang dilaporkan pada laporan kemajuan pekerjaan benar adanya. Dalam
hal ini, pihak kami akan menyediakan dokumentasi-dokumentasi pelaksanaan
pekerjaan dari 0% hingga 100% dengan interval pelaporan dokumentasi dalam
kelipatan 10 (per 10%). Acuan persentase pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
perbandingan antara bobot pekerjaan terpasang dengan bobot pekerjaan rencana.
1) Dokumentasi 0%
Dokumentasi 0% dimaksudkan untuk membuat perbandingan ketika nanti pekerjaan
dilaksanakan. Kondisi 0% adalah kondisi existing lapangan sebelum memulai
pekerjaan. Dokumentasi 0% diinput kedalam laporan mingguan pelaksanaan pekerjaan
minggu pertama sebagai bukti pelaksanaan pekerjaan pada minggu tersebut
2) Dokumentasi 10%, 20%, 30%, ...... hingga 90%
Dokumentasi 0%, 20%, 30%, ...... hingga 90% menunjukkan kemajuan pekerjaan yang
akan kami lakukan. Hasil dokumentasi ini akan dimuat didalam laporan progres
kegiatan (laporan bulanan) sesuai persentase bobot yang telah dicapai.
3) Dokumentasi 100%
Dokumentasi 100% adalah dokumentasi hasil pekerjaan akhir bila bobot pekerjaan
telah mencapai 100% termasuk masa pemeliharaan, PHO dan FHO. Dokumentasi ini
adalah salah satu bukti bahwa pekerjaan telah rampung dikerjakan.
2. Pekerjaan Teknis
Pekerjaan teknis adalah pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan berdasarkan teknis
pekerjaan tertentu sesuai gambar rencana dan rencana anggaran biaya serta
spesifikasi teknis pekerjaan lainnya. Sebagaimana halnya pekerjaan persiapan,
pekerjaan teknis dikelompokkan kedalam beberapa bagian sebagaimana tercantum
dalam lampiran Daftar Kuantitas Pekerjaan dan Rancangan Kerja Syarat yang
merupakan suatu kesatuan dalam Dokumen Lealang Pekerjaan ini.
a. Pekerjaan Pendahuluan
1) Pekerjaan Pembersihan Lapangan dan Perataan
a) Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pembersihan semak-semak, pembongkaran bangunan
lama (jika ada), perataan permukaan tanah dasar.
c) Kuantitas pekerjaan
Pekerjaan ini menggunakan satuan volume luasan area (m 2). Luasan area yang harus
dikerjakan adalah 431,89 m2.
d) Pelaksanaan pekerjaan
Menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan
Pekerjaan dilakukan sesuai dengan patok penanda yang telah dipasang sebelumnya
Semak-semak yang mengganggu area rencana kerja dibersihkan dengan
menggunakan babat.
Permukaan jalan yang tidak rata, diratakan menggunakan cangkul dan pacul
c) Kuantitas pekerjaan
Pekerjaan ini menggunakan Satuan meter panjang (m’). Jumlah volume pekerjaan yang
akan dikerjakan adalah 14 m’.
d) Pelaksanaan pekerjaan
Menyiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
Melakukan pengukuran terhadap patok penanda yang sudah ada
Memasang papan duga dengan bentuk 4 sisi.
Papa duga dipasang pada area yang dibutuhkan tidak mengganggu pekerjaan lain
Papan duga baru akan dibongkar ketika pekerjaan bersangkutan selesai.
c) Kuantitas pekerjaan
Pekerjaan ini menggunakan satuan luas area (m 2). Total luasan yang akan dipasang
plastik alas ini adalah 2.277 m2.
d) Pelaksanaan pekerjaan
Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
Plastik hitam dipasang pada area yang telah dipasang bekisting, fungsi plastik hitam ini
agar adukan semen yang akan dicor nantinya tidak keluar dari acuan/bekisting.
Pemasangan plastik hitam dilakukan secara merata dan penuh, tidak ada bagian yang
tidak ditutupi plastik hitam ini
Agar plastik alas tidak bergerak dan kaku, pada bagian permukaan digunakan
pemberat berupa batu atau pemberat yang lainnya, untuk sisi samping digunakan paku
yang ditempelkan ke dinding bekisting.
Plastik alas dipasang hingga mengeluarkan sisa pada ujung bekisting.
c) Kuantitas pekerjaan
Pekerjaan ini menggunakan satuan luas area (m 2). Total luasan yang akan dipasang
bekisting adalah 69 m2.
d) Pelaksanaan pekerjaan
Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini
Pemasangan bekisting dikerjakan sesuai gambar rencana
Bekisting digunakan untuk 3 kali penggunaan.
Bekisting akan dipasang kokoh dan tidak melendut.
Bekisting dipasang per segmen dengan panjang maksimal per segmen adalah 5 meter.
Permukaan bekisting yang akan bersentuhan langsung dengan beton diberikan minyak
bekisting agar tidak lengket pada saat pembongkaran bekisting.
Pembongkaran bekisting ketika umur beton minimal 3 hari
Pembongkaran akan kami lakukan dengan teliti agar tidak merusak beton yang telah
dicor.
d) Pelaksanaan pekerjaan
Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
Besi dipotong sesuai ukuran pemasangan di lapangan
Besi dibengkokkan menggunakan bending sesuai dengan pola pada gambar rencana
Besi yang telah dibentuk, dirakit dengan menggunakan kawat ikat
Besi diletakkan diatas permukaan plastik alas yang telah terpasang dengan
menggunakan penjaga jarak (beton tahu) dengan ketebalan kurang lebih 5 cm untuk
menjaga jarak besi terhadap dasar tanah ketika dicor nanti.
d) Pelaksanaan pekerjaan
Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
Permukaan yang akan diberikan aspal penutup adalah permukaan jalan yang telah
berumur minimal 7 hari.
Bersihkan permukaan jalan dari kotoran dan debu dengan menggunakan sapu lidi agar
aspal bisa melekat sempurna dengan beton
Aspal dicairkan dengan cara dimasak dengan lama waktu 4-5 jam.
Aspal yang telah dimasak, dimasukkan kedalam kaleng bekas yang telah dilubangi
pada bagian bawahnya kemudian dihamparkan dengan cara disiram ke permukaan
secara merata.
Permukaan yang telah dihampar, ditutup dengan pasir yang dicecer dalam kondisi
lepas
6) Pekerjaan Gorong-gorong
a) Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengadaan dan pemasangan gorong-gorong.
c) Kuantitas pekerjaan
Pekerjaan ini menggunakan gorong-gorong pre-cast yang akan kami order di pabriknya
disesuaikan dengan ukuran dan bentuk yang telah ditentukan. Total panjang gorong-
gorong yang harus dipasang adalah 18 m’
d) Pelaksanaan pekerjaan
Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
Gorong-gorong siap pasang ditempatkan pada posisi yang telah ditentukan.
Nah, itulah tadi salah satu contoh metode pelaksanaan pekerjaan. Semoga bermanfaat
......