Anda di halaman 1dari 56

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG

BAB 1. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Latar belakang Paket Pekerjaan Jasa Konstruksi Pembangunan Rumdin KA SPN T.


130 M2 adalah dalam rangka optimalisasi penyediaan sarana dan prasarana
pendukung Gedung , Propinsi Maluku Utara guna menunjang kelancaran
pelaksanaan kegiatan dan diharapkan dengan adanya pengembangan dengan
kegiatan Rehabilitasi gedung Kejaksaan Tinggi ini dapat terus memperlancar
kegiatan , khususnya Pelayanan Penegakan Hukum Di Maluku Utara .

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk menjelaskan
secara garis besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan umum, pekerjaan
utama dan pekerjaan penunjang, sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing -
masing pekerjaan maupun antar pekerjaan terhadap spesifikasi yang telah
disyaratkan. Dalam metode ini juga akan digambarkan pelaksanaan pekerjaan
dengan memperkecil gangguan terhadap lingkungan dan lalulintas pekerjaan.

3. LOKASI DAN LINGKUP PEKERJAAN .

Lokasi pekerjaan berada di Kelurahan Gurabati, Kota Tidore Kepulauan.

4.LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan Paket Pekerjaan Jasa Konstruksi Pembangunan Rumdin KA SPN T.
130 M2 adalah sebagai berikut:

A. PEKERJAAN LAND CLEARING DAN PERSIAPAN


B. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
C. PEKERJAAN PONDASI
D. PEKERJAAN BETON
E. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
F. PEKERJAAN ATAP
G. PEKERJAAN PLAFOND DAN LISTPLANK
H. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
I. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
J. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
K. PEKERJAAN SANITASI
L. PEKERJAAN FINISHING

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek.


Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat,
dan kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang
dilakukan dalam proyek ini meliputi :

Land Clearing :

Pekerjaan Cutingan and fill Tanah


Tahap pelaksanaan cut and fill tanah dengan alat berat adalah merupakan
pekerjaan pembukaan dan pengolahan lahan awal untuk pembangunan suatu
gedung atau jalan raya menggunakan alat berat. Tahap pekerjaan ini sangat
penting karena harus menghasilkan suatu lahan yang pas dan cocok untuk
rancangan yang telah dibuat. Pengukuran (volumetric) yang akurat mutlak
diperlukan. Namun bukah hanya itu, eksekusi pembabatan segala isi yang ada di
atas lahan tersebut bukan pekerjaan yang mudah. Bebatuan, sampah, dan bahkan
pepohonan harus bersih dari bidang tanah yang diinginkan.

Pekerjaan cut and fill adalan proses pembentukan tanah baik itu pemotongan atau
penimbunan sehingga terbentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan sesuai
dengan perencanaan.

Jenis pekerjaan dalam proses cut and fill adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran level dan jarak; sebelum memulai pekerjaan, harus dilakukan


pengukuran areal mana yang akan digali atau ditimbun. Hal ini sangat penting
agar pekerjaan efisien dan tidak berulang. Hasil pengukuran harus diberikan
tanda berupa tiang atau patok balok sebagai pedoman pekerjaan.
2. Galian; proses pemotongan gundukan/ketinggian atau kelebihan bentuk tanah
menjadi bentuk yang sesuai dengan level tapak yang ditentukan.
3. Penimbunan; proses pengisian daerah yang rendah atau cekung sesuai dengan
bentuk yang diinginkan.
4. Proses pemadatan; pada daerah yang ditimbun wajib dipadatkan sesuai
dengan standar kepadatan dengan menggunakan pengujian metode sand
cones (konus pasir) berdasarkan SK SNI M-13-1991-03 atau metode DCP yang
telah dikalibrasi terhadap metode konus pasir.
5. Proses pembuangan kelebihan tanah; adanya kelebihan tanah galian
dipindahkan ke tempat di luar area pembangunan.

Pekerjaan Timbunan

Penyedia Jasa akan mengerjakan beberapa macam material timbunan dan


penutupan kembali di lokasi yang ditunjukkan oleh gambar atau ditempat lain
seperti arahan Direksi. Kualitas dari material harus mendapatkan ijin dari Direksi
dan tidak termasuk bahan organik atau bahan lain yang tidak diijinkan.

Penyedia Jasa harus semaksimal mungkin menggunakan material hasil galian


sebagai bahan untuk timbunan sejauh secara kualitas memenuhi syarat. Tidak
diizinkan adanya semak, akar, rumput atau material tidak memenuhi syarat lain
yang akan dipakai sebagai bahan timbunan. Kelayakan dari setiap bagian pondasi
untuk penempatan material timbunan dan semua material yang digunakan dalam
konstruksi timbunan adalah sesuai dengan spesifikasi teknik.

Penyedia Jasa harus melaksanakan test uji timbunan (trial embankment) untuk
menentukan efektifitas dari beberapa metode pemadatan dari material yang
tersedia untuk pekerjaan timbunan. Sasaran hasil dari uji test timbunan adalah
untuk mengkonfirmasi efektifitas dari metode pemadatan yang berkaitan dengan
jenis dan ukuran dari alat pemadat, jumlah lintasan untuk ketebalan lapisan yang
disyaratkan, efek getaran terhadap kadar air dan aspek lain dari pemadatan.
Pekerjaan ini termasuk penempatan/penghamparan dari material dari borrow
area, galian dan stockpile dengan perbedaan kadar air dan dalam lajur terpisah
untuk pemadatan dengan peralatan pemadat, kecepatan, frekuensi dan jumlah
lintasan yang berbeda.

Hasil percobaan ini tidak membebaskan Penyedia Jasa dalam segala hal
kewajibannya untuk mendapatkan batas pemadatan sebagai yang ditentukan
dalam kontrak. Apabila ditemukan/dijumpai tanah yang berbeda pada waktu
pelaksanaan dikemudian hari, maka percobaan-percobaan lebih lanjut harus
dilaksanakan terlebih dahulu. Bila hasil percobaan pem datan tanah dilaksanakan
untuk tanggul pada bangunan yang permanen, percobaan tersebut akan dianggap
sebagai suatu bagian pekerjaan dalam penyelesaian pekerjaan tersebut, dan
apabila pekerjaan tersebut gagal dan tidak memenuhi persyaratan-persyaratan
yang ditentukan Direksi, maka Penyedia Jasa harus membongkar kembali
pekerjaan permanen yang didasarkan pada percobaan yang gagal tersebut atas
biaya Penyedia Jasa tidak ada pembayaran terpisah atas percobaan tanah yang
dilaksanakan di tempat lain. Penyedia Jasa akan memberikan informasi kepada
Direksi paling tidak 30 (tigapuluh) hari sebelum pelaksanaan test uji timbunan (trial
embankment).

Pekerjaan Persiapan :
1. Pembuatan Barak Kerja dan Direksi Kit
Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari Gudang
ukuran 4x5m.
Untuk Ruang kantor dilengkapi meja, kursi, gambar kerja, time schedule,
struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku tamu,
buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor
sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu perlu dilakukannya rapat
kerja.

Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang
sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang
penyimpanan semen, tempatnyaharus baik sehingga terlindung dari
kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan
harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.

Gambar Gudang material dan Direksi Kit

Letak direksikeet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah
dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.

Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouplank


Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran
dilakukan. Pemasangan Bouwplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-sama
oleh Pihak Proyek, Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara
Pematokan.
Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu
persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan
ketinggian papan bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank
harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik
As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai
dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan
bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank
dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada
patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.

Gambar Contoh pelaksanaan Pekerjaan Bouplank


Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Pembuatan Papan nama Proyek
Dalam Pekerjaan Papan Nama Proyek Bahan Yang Dibutuhkan adalah :
1. Triplek 6 mm dengan ukuran 120cm x 240cm
2. Kaso dengan ukuran 5/7 cm
3. Paku berukuran 5 cm dan 7 cm
4. Cat kayu warna sesuai tema yang di sepakati
5. Tahapan Pelaksanaan Pembuatan Papan nama Proyek :
6. Triplek berukuran 6mm dengan ukuran 120 x 240 cm di cat berwarna
merah
7. Papan nama proyek di design dan di cetak berupa baliho di percetakan
8. Pasang papan proyek tersebut dengan bantuan kaso berukuran 5/7
sebagai tiang-tiang penyangga.
9. Letakan pada tempat yang mudah dilihat, sehingga memudahkan dalam
mengidentifikasi suatu proyek.

Air Kerja dan Penerangan


  Kebutuhan Listrik Kerja
Kebutuhan tenaga listrik yang dimaksud, adalah jumlah daya yang diperlukan oleh
Kontraktor untuk meleksanakan pekerjaan konstruksi selama pelaksanaan proyek.
Sumber daya listrik biasanya deperoleh dari PLN maupun penyediaan genset
sendiri, tergantungpenggunaanya. Daya listrik yang diperlukan oleh proyek,
meliputi penerangan, AC, Peralatan Kerja, Peralatan Kantor, dan lain-lain.
Kebutuhan Air Kerja
Kebutuhan air kerja untuk keperluan proyek bisa diperoleh dari sumur atau PAM
(Perusahan Air Minum). Air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kenutuhan
seperti tolilet, pencucian kenderaan proyek, dan  keperluan lain yang
membutuhkan air.

Administrasi, Pelaporan dan dokumentasi


Administrasi dan Pelaporan
a. Administrasi proyek disini pembuatan laporan-laporan harian, mingguan,
bulanan, dan kemajuan pekerjaan dilapangan.
c. Pemeliharaan atau control.
Dokumentasi
Dokumentasi terdiri dari foto-foto selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung
dan sampai selesainya proyek tersebut. Foto-foto yang memperlihatkan
kemajuan pekerjaan, ciri-ciri tertentu dari pekerjaan, peralatan atau hal-hal
yang menarik
perhatian sehubungan dengan pekerjaan atau lingkungannya harus dibuat
sedikitnya tiga kali, yakni :

1. Sebelum memulai Pelaksanaan pekerjaan. (foto 0%)


2. Selama berlangsungnya pekerjaan. (foto 50%)
3. Setelah selesai pekerjaan atau setelah selesai periode Pemeliharaan. (foto
100%)
Foto-foto ini harus dilakukan sedikitnya dari tiga pengulangan serta pada
posisi yang sama untuk masing-masing kejadian.
As Built Drawing
Tahap Peleksanaan As Built Drawing antara lain :
1. Pengambilan atau pengecekan realisasi pekerjaan di lapangan setiap ada
perubahan rencana dari gambar
2. Menggambar ulang hasil perubahan di lapangan
3. Yang paling penting terakhir adalah mengkoordiasikan dengan pengelola
kegiatan atau pengawas lapangan dan direksi lapangan.
Pekerjaan Pembersihan Awal dan Akhir
Pembersihan Awal
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari
sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan
pekerjaan. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di
suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut
dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan
sampah akhir.
Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini
dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data
proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu
pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.
Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan
pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan,
elevasi dan titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran digunakan alat
Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor.
Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok
terbuat dari kayu bulat dengan panjang ± 1m yang ditancapkan kedalam
tanah.

Pembersihan Akhir
 Pekerjaan finishing atau penyempurnaan dikerjakan setelah seluruhnya
pekerjaan telah selesai dikerjakan dengan baik dan sesuai dengan
spesifikasi / bestek. Pekerjaan finishing antara lain perapian bangunan,
pembersihan lokasi dari bekas material dan sisa-sisa bahan,
penyempurnaan pada bagian-bagian pekerjaan agar terlihat lebih baik dan
rapi.
 Sebelum menyerahkan pekerjaan yang pertama/kedua, pelaksana
berkewajiban menyelesaikan semua jenis pekerjaan dan pembersihan
lapangan sehingga hasil pekerjaan nampak bersih dan sempurna

B. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR

Pek. Galian Tanah Pondasi


Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan Pembersihan awal
selesai dilakukan, hal yang dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan galian tanah
pondasi. Galian tanah pondasi diperlukan untuk perletakan pondasi plat dan
pondasi jalur.
Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah
mendapat persetujuan dari pengawas. Bidang horizontal galian tanah harus
mempunyai jarak yang lebih besar dari lebar pondasi, hal ini berfungi untuk
memungkinkan pemasangannya, penopangan dan lain-lain. Kedalaman galian
harus sesuai dengan gambar rencana. Adapun langkah langkahnya sebgai
berikut :

 Pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat manual cangkul dan


belincong, apabila kondisi lahan memungkinkan pekerjaan galian tanah
dapat menggunakan alat bantu excavator.
 Pasang patok dan benang untuk acuan galian.
 Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang.
 Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
 Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan lebar sesuai
rencana.
 Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu diperiksa
dengan menggunakan alat ukur manual atau dengan theodolith.
 Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa drainase
secukupnya supaya air dapat segera dipompa ke luar, sehingga tidak
mengganggu proses pekerjaan.
 Saat penggalian tanah sangat memungkinkan ditemukannya lokasi bekas
pembuangan sampah, banyak potongan kayu, atau tanah yang berlumpur.
Bila hal ini dijumpai, baiknya benda-benda tersebut diangkat.
 Urugan tanah dilakukan setelah pekerjaan cor beton pondasi selesai
dikerjakan dan beton pondasi telah mencapai umurnya.
 Urgan tanah kembali dengan memanfaatkan tanah bekas galian.
 Urug tanah disekitar lubang bekas galian pondasi.
 Urugan tanah diratakan dan dipadatkan.

Gambar Galian Tanah Pondasi Poo

Gambar Galian Tanah Pondasi Jalur


Pekerjaan Urugan Tanah
Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras.
Tanah hasil galian dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi.
Tanah tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau
menggunakan alat stamper.

Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai
yang perlu ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug yang dipakai
dapat berasal dari hasil galian ataupun tanah urug yang didatangkan. Tanah
dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan
kepadatan dan ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.

Pek. Urugan Tanah Peninggian Lantai Bangunan


Pekerjaan selanjutnya adalah timbunan tanah bangunan. Hal yang harus
dilakukan adalah di jamin tanah harus bersih dari sampah sampah yang
kedepannya bisa membuat timbunan tanah turun akibat pelapukannya.
Sebelum di timbun pondasi jalur dan sloof bangunan harus sudah selesai agar
tanah bisa di padatkan. Pemadatan tanah dengan vibro, dengan setiap 20 cm
timbunan tanah langsung di padatkan agar tanah menjadi padat dengan
sempurna.

Gambar Pemadatan tanah


Pekerjaan Urugan Pasir
Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian
dipadatkan dengan menggunakan alat stamper/ vipro. Urugan pasir ini
berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban.
Urugan Pasir dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir
yang sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.

Gambar Urugan Pasir

C. PEKERJAAN PONDASI

Pas Batu Kososong/anstamping


Pemasangan Aanstamping (pasangan batu kosong)Aanstamping atau
pasangan batu kosong disusun dibawah pondasi yang berfungsiuntuk
mengatasi gerakan dinamis tanah sehingga tidak merusak pondasi
danstruktur bangunan di atasnya. Aanstamping mempunyai ketebalan Sesuai
dengan gambar rencana ,dengan panjang sesuai dengan panjang pondasinya,
dan di isi pasir atau batu pecah pada celahnya hingga kokoh.
Penempatan batu kosong :
a Pasangan batu kosong harus dibuat pada pondasi yang kuat dan pada
garisdan arah yang tercantum dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.- 
b. Lubang-lubang pada pondasi harus diisi oleh bahan yang baik
dandipadatkan lapis per lapis setebal 15 cm. Bila pondasinya telah
disetujui olehDireksi, maka lapisan dasar berupa lapisan saringan pasir
setebal 7,5 cm danlapis saringan kerikil diatasnya setebal 12,5 cm atau
seperti tercantum dalamgambar, harus dibuat.-
c. Bahan saringan pasir dan kerikil harus sesuai dengan spesifikasi
teknik.Lapisan dasar harus diletakkan dengan tebal yang sama dan cukup
rata,meskipun demikian menjadi pondasi yang kuat untuk pemasangan
batubelah dan batu pecah.-
d. Batu belah dan batu pecah yang dipakai dalam pasangan batu kosong
harusdiletakkan pada lapisan dasar dengan cara sedemikian rupa
sehinggapasangan batu kosong yang selesai dikerjakan menjadi stabil
dan tidaklongsor.
e. Rongga besar yang terbuka diantara batu pecah harus di hindari. Harus
diusahakan agar semua batu belah dapat dijamin dan dipasang dengan
baikpada bidang yang datar. Batu belah harus diletakkan demikian rupa
sehingga tidak menonjol di atas garis yang dicantumkan dalam gambar
atau menurutpetunjuk Direksi. Semua celah dalam pasangan batu
kosong harus diisi ataudikunci dengan batu pecah yang baik. Baiknya
batu pecah yang dipakai tidak boleh melebihi volume yang dibutuhkan
untuk mengisi rongga diantara batu belah.- 

Gambar Batu anstamping

Pas. Pondasi Batu Belah Camp. 1 : 4


Apabilan proses persiapan dan pebgukuran telah dilaksanakan, maka tahap
selanjutnya adalah Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali, dengan
mengikuti langkah pekerjaan sebagai berikut :
 Gali tanah untuk lubang pasanaan batu kali.
 Pastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran lebar dan
kedalaman sudah sesuai rencana.
 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali.
 Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali.
 Hamparkan pasir urug dan ratakan.
 Basahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang.
 Pasang batu aanstamping terllebih dahulu.
 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan
adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali.
 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah
retak/patah dan berongga besar.
 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.
 Pekerjaan akhir adala h finish pasangan batu kali dengan plesteran siar.

D. PEKERJAAN BETON

Pek. Pondasi Telapak Beton Bertulang (100 Kg Besi + Bekesting)


Pondasi Plat Setempat terbuat dengan mutu beton K-200. Hal pertama
dilakukan yaitu merakit tulangan dan bekisting pondasi sesuai dengan gambar
kerja. Perakitan dan pembuatan mal ini dapat dilakukan bersamaan dengan
pengalian tanah pondasi. Setelah itu bekisting diletakkan diatas lantai kerja
dan besi tulangan dimasukkan ke dalam bekisting. Sebelum besi tulangan
diletakkan di dalam bekisting, diatas lantai kerja di berikan beton tahu
dengan mutu beton yang sama. Beton tahu ini berfungsi agar kedudukan
tulangan pas berada di tengah dan memberikan ruang untuk selimut beton
yang cukup.

Jika tulangan dan bekisting telah dipasang maka campuran beton dapat
dituang. Ketinggian curahan harus diperhatikan agar seluruh rongga dapat
tertutupi oleh material.
Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton harus sesuai dengan job
mix design yang ada. Bebas dari material organik, debu dan telah mendapat
persetujuan dari pengawas.

Gambar Pondasi Plat Beton Bertulang

Pekerjaan penulangan ini diawali dengan pabrikasi tulangan yang dibuat


dilokasi tersendiri, untuk proyek ini yang bisa dikerjakan dengan pabrikasi
adalah besi beton beugel. Tulangan dipotong dan dibengkok sesuai dengan
ukuran gambar kerja yang sudah disiapkan oleh pelaksana. Setelah tulangan
selesai dipabrikasi, tulangan dibawa kelokasi pekerjaan dan dipasang sesuai
kebutuhan pada gambar yang ada. Pemasangan tulangan harus diperhatikan
diameter, letak, dan posisi tulangan, antara tulangan harus diikat dengan kawat
bendrat dan dipastikan ikatan itu kuat sehingga tidak merubah bentuk dan
ukuran yang direncanakan. Untuk menjaga kualitas besi tulangan, hendaknya
pada saat penyimpanan diberi alas kayu dan ditutupi agar tidak karatan dan
rusak

Pekerjaan Sloof Beton + Bekisting


Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat dan pile cap
selesai dilakukan. Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama dengan
pelaksanaan Pondasi Plat Setempat. Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih
dahulu sesuai dengan shop drawing. Setelah itu barulah campuran beton
dituangkan, campuran beton yang digunakan sama dengan campuran beton
Pondasi yaitu mutu beton K-250. Campuran beton tersebut terlebih dahulu
telah dilakukan job mix design dan nilai slump tesnya sesuai dengan spesifikasi
teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya persetujuan dari
pengawas.

Gambar Pekerjaan Sloof Beton Bertulang

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Pekerjaan Kolom Beton + Bekisting


Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :
 Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi
yang digunakan sesuai gambar rencana. Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai
dengan shop drawing.
 Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat
dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.
 Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan. Kontrol
kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran
meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan
penempatatan pembesian, jarak antar tulangan, panjang penjangkaran,
ketebalan beton decking (Beton tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan,
posisi penempatan water stop.
 Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat
berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil
sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam
spesifikasi.

 Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan


konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan
kontrol kualitas.
 Kegiatan pengecoran.
 Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh
 Kegiatan Curing (perawatan)
 Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam
keadaan basah.

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

Pekerjaan Balok dan Ring Balok Beton + Bekisting


Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya
saja dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar.
Kayu ini berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap
pada tempatnya (tidak terjadi lendutan). Kayu steger tersebut ditegakkan
dengan jarak sekitar 40 cm. Pelaksanaan pengecoran balok atau ring balok,
biasanya seiringan dengan pelaksanaan Pelat lantai. Di samping itu juga
pekerjaan balok harus bersamaan dengan plat lantai agar beton plat dan balok
menyatu dan membentuk struktur yang kaku dan kuat, begitu juga dengan
pembesian plat dan balok dibuat saling mengancing satu sama lain.

Proses Pelaksanaan Balok dan Plat Lantai


Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Pekerjaan Plat Beton + Bekisting


Proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu :
 Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
 Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok.
Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom
lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan
untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.

Proses Pekerjaan Plat Lantai


 Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat
difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan.
Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur
ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu
oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.
 Pekerjaan Pembesian
 Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap,
besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian
balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat
lantai. Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama.
 Leveling Pengecoran pelat lantai
 Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi
perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling
pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang
ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan
hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur
dengan waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain.
 Pekerjaan Kontrol Kualitas
 Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan
pada pekerjaan kolom.
 Pengecoran beton
 Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan
penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara
sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses
pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat
vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing
lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan
dilakukan pekerjaan lantai.
 Pekerjaan curing
 Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari
setelah dilakukan pengecoran.
Pekerjaan Plat Kanopi Beton + Bekisting
Pekerjaan Plat Kanopi hampir sama dengan pengecoran plat lantai hanya saja
model pembesian kanopi berbeda dengan plat lantai karena gaya tekuk yang
masing masing berbeda. Pekerjaan kanopi dilakukan secara manual dan sesuai
dengan model rencana.

Pek. Beton Tumbuk Camp. 1 : 3 : 5

Fungsi Rabat beton yang pertama dapat diaplikasikan pada lapisan bawah
lantai atau antara urug pasir dan pekerjaan lantai, dengan ketebalan 7cm serta
campuran layaknya pekerjaan beton bertulang. Rabat beton untuk pekerjaan
dibawah lantai ada 2 (dua) macam; rabat beton tanpa tulangan dan rabat
beton dengan besi tulangan. Rabat beton lantai bertujuan untuk meratakan
permukaan yang akan digunakan untuk lantai disampaing itu rabat beton
digunakan sebagai pelapis bawah lantai agar permukaan lantai tidak terjadi
penurunan, retakan maupun kejadian amblasnya lantai karena beban kegiatan
diatasnya. Biasanya rabat beton yang ini menggunakan campuran minimal
1:pc 2:ps 3:kr atau kekuatan beton setara K175 bahkan rabat beton untuk
lapisan bawah lantai pada gudang ataupun pabrik menggunakan kekuatan
beton K200, K225 bahkan lebih. Lapisan besi tulangan dapat juga
menggunakan besi wiremesh.

Fungsi rabat beton yang kedua juga disebut lean concrete dengan campuran
beton mutu rendah bila digunakan untuk lantai kerja pada lapisan bawah
pekerjaan antara urug pasir dan pekerjaan pondasi maupun pekerjaan beton
bertulang. Lapisan lantai kerja cukup dengan ketebalan 5cm dan campuran
1:pc 3:ps 5:kr atau kekuatan beton serta K125.

Kegunaan dan fungsi rabat beton adalah :

 Meratakan permukaan tanah.


 Menyalurkan dan meratakan beban bidang lantai.
 Menstabilakan muka tanah.
 Menghindari permukaan tanah becek.
 Menghindari rembesan air.
 Mencegah kelembaban.
 Sebagai bekisting sisi bawah pekerjaan beton bertulang.
 Sebagai lapisan penguat bawah bidang lantai.
 Menghindari terjadinya lantai amblas.
 Mencegah bintang dan serangga naik ke permukaan lantai.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

E. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN

Pas. Dinding 1/2 Bata Cetak Press Camp. 1 : 3


Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat
segera dimulai. Sebelum dinding dipasang, batu bata yang digunakan terlebih
dahulu di rendam di dalam air sebentar.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember, benang,
sipatan, pacul, dan cetok.

Proses Pekerjaan Pasangan Dinding


Proses Pengerjaan dinding bata semen yaitu :
 Sebelum di lakukan pemasang pekerjaan dinding dilakukan pengukuran
bangunan (uit-zet) serta letak-letak dinding bata yang akan dilaksanakan
secara teliti dan sesuai dengan gambar.

 Di dalam satu hari, pasangan batu tidak boleh lebih tinggi dari 2,5 meter
danpengakhirannya harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak
bergigi,untuk menghindari retak dinding dikemudian hari.
 Pekerjaan pasangan dilaksanakan waterpas (horizontal) dengan
menggunakan benang dan tiap kali lantai diteliti kerataannya.
Pemasangan benang terhadap pasangan dibawahnya tidak boleh lebih dari
30 cm.
 Pada semua pasangan setengah batu satu sama lain harus terdapat
pengikatan yang sempurna.

 Untuk pasangan batu bata tidak dibenarkan menggunakan batu bata


pecahan separuh panjang,
 kecuali sesuai dengan peraturannya (di sudut).
 Lapisan yang satu dengan lapisan yang diatasnya harus dipasang secara
zig-zag (berselang-seling dengan perbedaan separuh panjang).

 Pada pasangan satu batu dan pasangan yang lebih tebal (kalau ada), maka
 pelaksanaan harus sesuai petunjuk / peraturan yang disyaratkan (NI-3).

 Untuk dinding bata dan kolom harus diberi angkur 10 mm tiap 1 m tinggi
sedangkan dinding hebel diberi besi strip lebar 1”, tebal 3 mm tiap 60 cm
tinggi.
 Demikian juga setiap luas dinding 12 m2 harus diberi penguat kolom
praktisdan balok. Khusus untuk dinding ruang genset, setiap luas dinding 6
m² diberiperkuatan kolom praktis dan balok. Semua pertemuan tegak
lurus harusbenar-benar bersudut 90 derajat.
 Gunakan alat roskam (trowel) bergigi yang sesuai dengan ketebalan blok
yang ditentukan pada gambar.
 Jaga kekentalan campuran, tutup sambungan antar blok yang tidak merata
 dengan adukan Mortar agar tidak terlihat lobang-lobang yang terdapat
pada dinding, sebelum plesteran dipasang.
 Bersihkan permukaan dari debu, minyak atau kotoran lain yang dapat
mengurangi efektifitas perekatan.
 Bilamana di dalam pasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat atau
tidak sempurna, maka wajib untuk diganti
 Pekerjaan pemasangan pipa dan / atau alat-alat yang ditanam di dalam
 dinding, maka harus dibuat pahatan dengan kedalaman yang cukup
padapasangan dinding sebelum diplester. Pahatan tersebut setelah
dipasangnyapipa/alat-alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakansecara sempurna, yang dikerjakan bersama-sama dengan
plesteran seluruh dinding.
 Untuk lebar pahatan lebih dari 7 cm sebelum diplester harus dipasang
kawat ayam yang dipakukan pada dinding hebel, untuk menghindari
keretakan dikemudian hari.
 Plesteran menggunakan adukan yang sama dengan adukan untuk
pasangan.
 Untuk pengakhiran sudut plesteran / dinding, hendaknya dibuat dengan
sudut tumpul.
 Untuk kolom dengan pipa-pipa air hujan, digunakan non shrink concrete
(betonnon menyusut), bisa menggunakan Sika Grout 215 (new) adalah
semengrouting siap pakai yang mempunyai karakteristik tidak menyusut
denganwaktu kerja yang sesuai untuk temperature lokal. dan dapat
mengalir sangat baik.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Pek. Plesteran Dinding, Beton dan Pondasi Camp. 1 : 3 Tebal 15 mm


Meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan dinding / bidang
yangakan diplester, sertapelaksanaan pekerjaan pemlesteran itu sendiri
pada dinding-dinding yang akan diselesaikan dengancat, sesuai dengan
yang tertera dalam gambar denah dan notasi dipenyelesaian dinding.
Seluruh dinding pasanganbata baik yang terlihat ataupuntidak terlihat
(pasangan batu bata biasa atau beton ringan aerasi (hebel) diatas plafond
dan dinding shaft) harus tetap diplester.

Proses Pekerjaan Plesteran Dinding

1. Bahan

1.1. Untuk plesteran dinding batu bata biasa :


a. Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan C sesuai NI-8.
b. Pasir yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus halus dengan
warna asli/ alami, sesuai NI-3 dan telah mendapat persetujuan dari
MK / Perencana /Pemberi Tugas.
c. Air untuk mengaduk kedua bahan tersebut diatas harus sesuai NI-3
pasal 10.

1.2. Untuk plesteran dinding Bata


a. Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan plesteran blok beton
ringan aerasi ini harus memenuhi standar khusus / mutu
internasional (minimal telah lulus DIN 18555).
b. Pasir yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus halus dengan
warna asli/ alami, sesuai NI-3 dan telah mendapat persetujuan dari
MK / Perencana /Pemberi Tugas.
c. Air untuk mengaduk bahan tersebut harus sesuai NI-3 pasal 10.
2. Jenis Pekerjaan
2.1. Jenis-jenis plesteran yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Plesteran kedap air (1 PC : 3 Psr) digunakan untuk menutup dinding-
dinding kedap air (untuk pasangan batu bata biasa). Sedangkan
untuk pasangan blok beton aerasi (hebel) menggunakan adukan
PM 410.
b. Plesteran dinding-dinding sisi luar bangunan yang tidak terlindung
dipakai plesteran 1 PC : 3 Psr.
c. Plesteran beton (1 PC : 3 Psr), digunakan untuk menutup dinding-
dinding beton.
d. Plesteran biasa (1 PC : 5 Psr), digunakan untuk menutup seluruh
permukaan dinding selain dinding kedap air, dinding sisi luar atau
dinding beton untuk pasangan batu bata biasa.
e. Plesteran biasa untuk dinding blok beton aerasi selain daerah basah
digunakan PM 200, setelah setelah itu dilakukan pengacian dengan
menggunakan PM 300, kecuali jika ditentukan lain dalam gambar.
f. Plesteran sudut (1 PC : 3 Psr), digunakan untuk membuat pengakhiran
sudut dari bidang-bidang plesteran.

3. Persiapan Dinding yang akan diplester


3.1. Uraian Persiapan :
a. Semua siar dipermukaan dinding batu bata biasa maupun blok beton
aerasi (hebel) dikerok sedalam + 1 cm agar bahan plesteran dapat
lebih merekat.

b. Permukaan bidang yang akan diplester harus dibersihkan dan disiram


air sebelum bahan plester dimulai (permukaan dinding harus basah
pada waktu diplester).

c. Semua bidang plesteran harus dijaga kelembabannya selama


seminggu sejak penempelan plesterannya (dengan jalan
menyiramnya dengan air).
d. Untuk pekerjaan plesteran pada dinding beton, bidang beton itu
harus dikasarkan terlebih dahulu sebelum pekerjaan plesteran
dimulai.

4. Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran


Antara lain harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
4.1. Adukan Plesteran
Semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin atau dengan tangan
sesuai persyaratan MK/Perencana/Pemberi Tugas. Apabila dipandang
perlu dan sesuai dengan rencana, Kontraktor diperkenankan
menggunakan bahan-bahan kimia sebagai campuran.
Hanya semen yang baik yang boleh dipergunakan.

4.2. Contoh-contoh
a. Kontraktor harus membuat contoh-contoh bidang plesteran dari
setiap macam pekerjaan plesteran sesuai dengan yang diminta,
sehingga jenis/macampekerjaan tersebut dapat diterima oleh
Perencana/Pemberi Tugas.Dan untuk seterusnya semua pekerjaan
plesteran harus sama dengan contohyang dibuat.
b. Untuk dapat mencapai tebal plesteran yang rata, sebaiknya diadakan
pemeriksaan secara silang oleh pelaksana dengan menggunakan
garisanpanjang yang digerakkan secara vertikal dan horizontal
(silang) dan ataudengan alat bantu lainnya. Tebal plesteran harus
diukur supaya mendapatkanketebalan yang sama pada kedua muka
dinding dan hasil akhir dari dindingtembok setelah diplester adalah
15 cm kecuali ditentukan lain. Setelah itu barudiadakan pengacian.

4.3. Sudut-sudut Plesteran


Semua sudut vertikal dan horizontal, luar dan dalam harus dilaksanakan
secara sempurna, tegak dan siku.
4.4. Perbaikan Bidang Plesteran
Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak (tidak rata) harus
diperbaikisecarasempurna. Bagian-bagian yang akan diperbaiki
hendaknya dibobok secara teratur (dibuat bobokan yang berbentuk segi
empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
4.5. Naad Plesteran
a. Naad-naad harus dibuat sesuai dengan gambar rencana.
b. Besarnya naad akan ditentukan kemudian.
c. Pembuatan naad harus lurus dan rata baik horizontal maupun
vertikal, dan kedalamannya harus sama.
d. Pembuatan naad harus menggunakan list kayu (sesuai ukuran naad)
dan benang untuk mengukur kelurusan horizontal/vertikal agar rapi.
a. Plesteran Beton
Langkah langkah Pelaksanaan plesteran beton sama dengan Pekerjan
plesteran pada umumnya hanya saja plesteran beton di wajibkan dengan
campuran 1 : 3 agar tingkat rekatnya kuat terhadap dinding beton cor.
b. Rabat Lantai
Metode Pelaksanaan rabat lantai antara lain :
4. Sebelum di cor rabat beton di pastikan bidang tanah sudah di
padatkan dan diratakan
5. Pekerjaan pasir urug bawah rabat dan selanjutnya di ratakan dan di
padatkan
6. Di tarik benang agar ukuran rabat tetap terjaga dan rapi
7. Setelah pasir urug kemudian barulah lantai di cor dengan beton K
150 ( kuwalitas rabat )

Pek. Acian Dinding, Beton dan Pondasi


a. Pekerjaan Acian dinding dan beton
Pelaksanaan pekerjaan acian

 Syarat sebelum finshing acian adalah pekerjaan plesteran


harus memenuhi standar terlebih dahulu.
 Basahi plesteran yang sudah kering menggunakan air sampai
benar-benar jenuh Maksud dari pembasahan ini adalah agar plesteran
yang kering tidak menyerap nyak air pada saat acian basah ditempel.
Apabila plesteran menyerap air yang berlebih maka acian menjadi tidak
menempel sempurna yang akan menyebabkan retak-retak. 
 Buat adukan menggunakan semen mortar dengan
perbandingan sesuai dengan merk semennya. 
 Tempelkan adukan basah ke dinding, kemudian ratakan
dengan jidar agar permukaan lebih rata.
 Gosok dan ratakan sampai permukaan benar-benar rata. 
 Setelah kering bisa dicek dengan menggunakan jidar apakah
hasilnya sdah rata. Pengecekan bisa dilakukan menggunakan sinar.
Karena permukaan yang bergelombang akan kelihatan apabila diberi
cahaya, 

Persiapan

 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan acian.


 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : MU 200
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : raskam, benang, kertas gosok, dll.
Pelaksanaan
·         Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
·         Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air.  Untuk
memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian MU
permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.
F. PEKERJAAN ATAP
Pekerjaan atap meliputi pekerjaan rangka atap baja ringan dan pekerjaan penutup
atap spandek serta bubungan atap spandek. Langkah langkah sebagai berikut :

Rangka Atap Baja Ringan :


Pada intinya proses instalasi sistem struktur cold formed steel adalah sebagai
berikut:
1. Menggambarkan sistem struktur (truss, wall framing, dan floor framing)
dengan skala 1:1 (sesuai dengan ukuran yang sebenarnya). Untuk
pengerjaannya di lapangan, harus disediakan sarana yang memungkinkan
penggambaran dengan akurat dan presisi.
2. Meletakkan batang-batang profil/ member sesuai dengan desain dan
mengukur serta memberi tanda pada ujung-ujung batang yang akan dipotong/
digunting sesuai dengan bentuk yang telah ditetapkan dalam desain.
3. Setelah proses tersebut di atas selesai, aksesoris yang diperlukan , sebagai
contoh pelat diagframa pada sistem truss, ditentukan sesuai dengan desain
dan pemasangannya langsung dikerjakan.
4. Perakitan member struktur.

Gambar Perakitan rangka atap baja ringan

Ereksi
Proses ereksi sebagai tahap akhir memerlukan penanganan yang baik untuk
menjaga kualitas produk yang akan dipasang, juga dari segi keselamatan
pekerjanya. Elemen struktur harus diereksi dengan bidang vertikal dan sejajar satu
sama lain, terpasang akurat pada tempatnya sesuai jarak pada saat desain. Untuk
elemen struktur yang dipasang di atas harus disediakan alat pengangkat yang
sesuai dengan ukuran dan tipe struktur yang digunakan. Pemasangan alat
pengangkat sebaiknya pada titik pengangkatan yang direkomendasi oleh
fabricator. Setelah struktur terpasang pada tempatnya sediakan bracing
sementara untuk mencegah robohnya struktur, bracing sementara harus tetap
terpasang hingga keseluruhan struktur terakit dan terpasang dengan kokoh secara
permanen. Selanjutnya angkurlah truss pada titik perletakkannya dengan baik
sesuai dengan desain dan toleransi yang maksimum.

Alat Bantu Instalasi dan Ereksi


1. Gunting untuk memotong profil sesuai ukuran desain
2. Bor untuk memasang self drilling screw
3. Palu untuk memasukan dynabolt ke dalam ring balok
4. Kunci 10 untuk memasang dynabolt
5. Benang

Aksesoris
1. Aksesoris yang harus di pasang pada sistem rangka atap UNIONTRUSS adalah
sebagai berikut:
2. Foot Plate, sebagai dudukan kuda di kedua ujungnya pada bagian batang tarik
(bottom chord). Foot plate di pasang ke ring balok menggunakan dynabolt
diameter 8 panjang 4 cm pada kedua sisi foot plate.
3. Diafragma Plate, di pasangan pada semua batang kuda-kuda dengan jarak
maksimum 60 cm. Difragma Plate berfungsi untuk memperkaku sistem kuda-
kuda keseluruhan.
4. Punch Straping dan Tensioner, di pasang menyilang pada dua kuda-kuda yang
berdekatan berfungsi sebagai ikatan angin, tensioner untuk mengencangkan
punch straping
5. Roof Baten atau reng sebagai ikatan batang tengah dan batang bawah. Ikatan
batang tengah di pasang per 3 kuda-kuda, ikatan batang bawah di pasang
antara jarak maksimum 3m.
Pekerjaan Penutup Atap Spandek
Atap spandek atau juga yang dikenal dengan atap gelombang spandek karena
permukaannya yang bergelombang, terbuat dari baja  bertegangan tarik tinggi,
mempunyai daya tahan 4 x lebih tinggi dibandingkan dengan baja biasa. Baja
dengan lapisan yang terdiri dari 43,5 % seng, 55 % aluminium, dan 1,5 % silikon,
atau yang banyak dikenal dengan baja galvalume / zincalume, mempunyai lapisan
pelindung yang tinggi terhadap korosi. Atap spandek dapat dipasang dengan jarak
gording 120 mm karena profilnya yang mempunyai banyak lekukan akan
membuat kokoh dan kaku. Menggunakan penutup atap dengan atap spandek
mempunyai keunggulan diantaranya adalah ; desain yang terlihat futuristik dan
desain profil yang kokoh membuatnya menjadi lebih hemat dan efisien dan
berpengaruh terhadap fungsi bangunan anda, lebih sejuk, warna tidak  mudah
pudar dan lebih tahan terhadap karat.
Untuk mengetahui cara pasang atap spandek, berikut ini adalah beberapa
langkah yang perlu anda  ketahui : - Mengukur jarak tumpuan - Desain kuda –
kuda baja ringan. Ada beberapa faktor dalam mendesain kuda – kuda yaitu ;
kekuatannya dalam menahan beban atap, kemiringan atap ( agar air  hujan dapat
mengalir dengan lancar ), dan menentukan panjang top chord. Jangan lupa untuk
anda menyertakan ahli dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi rangka atap
agar tidak terjadi gagal struktur dan sekaligus dapat memperhatikan bagaimana
cara  pasang atap spandek yang ilakukan.- Pemasangan kuda -  kuda. Setelah
desain selesai, barulah pekerjaan pemasangan kuda -  kuda dapat dilakukan.-
Pemasangan reng baja ringan. Pemasangan reng bergantung pada jenis penutup
atap yang digunakan. Karena sebaiknya reng harus pas dengan lebar daun dari
atap. Jadi jarak antar reng tidak selalu sama, tergantung dari  jenis penutup atap
yang dipakai- Pemasangan seng atau genteng / atap. Cara pasang atap spandek
sebaiknya dilakukan dengan rapi agar tidak terjadi kebocoran saat hujan
- Pemasangan rabung, nok pinggir, flashing, pemasangan. Perlu dilakukan dengan
rapi, kuat dan teliti.

Gambar Atap Spandek


G. PEKERJAAN PLAFOND DAN LISTPLANK

Pas. Rangka Plafond Besi Hollow ukuran (60 x 120) cm


Dalam proyek ini plafond yang digunakan ada dua jenis yaitu plafond
gypsum. Plafond gypsum digunakan pada bangunan Utama, Gedung Baru.
Dimana rangka plafond menggunakan rangka besi hollow.
Adapun cara pelaksanaan Plafond Gypsum yaitu :
 Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja
(Shop Drawing). Biasanya pemasangan rangka plafond ini beriringan
dengan pemasangan rangka atap baja ringan.
 Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih
dahulu.
 Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan
memiliki roda supaya tidak merusak keramik.
 Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja.
 Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.

Gambar Pekerjaan Plafon Gibsum/rangka


alumunium

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Pasang List Plafond Gypsum


Ada beberapa langkah pekerjaan lis gibsum antara lain :
a. Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan
ukurannya tepat karena jika meleset beberapa centimeter aja
bisa berpengaruh pada saat pemasangan list yang lain
(terutama bagian sambungan pojok).
b. Setelah itu, potong list yang akan dipasang sesuai dengan
ukuran
c. Selanjutnya buatlah “perekat” dari compound untuk
menempelkan list pada dinding yang akan dipasang. Sediakan
air, bubuk compound, wadah, dan kape. Bubuk compound
diletakkan di suatu wadah (biasanya potongan papan gypsum
atau potongan tripleks). Dikarenakan compound setelah
terkena air cepat mengeras (kurang lebih 10 menit), maka saat
pencampuran usahakan agar air yang dicampur sedikit demi
sedikit sambil diaduk pelan-pelan.
d. Perekat” yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang
telah dipotong tadi. Oleskan “perekat” tersebut secara merata
agar semua bagian list dapat menempel pada dinding dan
plafond secara merata.
e. Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi “perekat” tersebut
ke dinding dan plafond yang akan dipasang. Ratakan list
tersebut sesuai dengan ukuran tadi (usahakan diberi tanda
tempat yang akan ditempel list). dan Langkah yang terakhir
f. Setelah list tertempel pada dinding dan plafond, selanjutnya
rapikan bagian atas dan bawah list dengan kape karena
biasanya pada saat penempelan, ada bekas “perekat” yang
keluar. Perapihan dapat dilakukan dengan amplas atau kape
(alat untuk membersihkan sisa. sisa kerak perekat yang
menempel pada list plafond.)
Apabila Pada sambungan list ingin terlihat rapi, usahakan
agar tidak sampai keliatan. Caranya dengan menambah
“perekat” atau membuat motif, seolah-olah list tersebut
terlihat menyambung.
Pasang Listplank GRC 1/30
Sistim pemasangan seperti ini juga banyak diterapkan pada pembangunan
rumah. Walaupun caranya yang lebih rumit, Dan memerlukan biaya yang
relative lebih besar.

Karena lisplank dudukan pada profil C baja ringan yang sebelumnya mesti
dipasang terlebih dahulu, sehingga memerlukan profil C baja ringan yang
lebih banyak.
Namun cara ini lebih baik dari segi kekuatan, karena lisplank tersebut dapat
disekrup 2 buah ( 2 Baris ) pada setiap profil melintangnya.
Lisplank GRC ini dipasang memanjang sesuai dengan kebutuhan atap. Dan
sesuai gambar kerja yang ada. Hal yang perlu diperhatikan adalah jarak
antara sekrup yang dipasang pada lisplank sebaiknya tidak terlalu jauh. Jarak
ini bisa berfariasi, bisa dibuat antara 20cm sampai dengan 40cm ( sepanjang
profil memanjang lisplank GRC tersebut ). Agar terkunci dengan baik dan
kuat.
Setelah pemasangan lisplank selesai, lakukan pendumpulan pada setiap
sekrup lisplank dan sambungan antar papan lisplank, agar tampak rapi
sebelum melakukan pengecatan. Gunakan dumpul yang berkualitas baik dan
tahan terhadap cuaca ( hujan dan panas ).
H. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

Pemasangan Kusen Pintu Dan Jendela


a. Pada pemasangan kusen, pekerjaan yang diamati adalah pekerjaan
pemasangan kusen pintu dan kosen jendela, kosen-kosen ini terlebih
dahulu dirangkai ditempat pembuatan kosen, pekerjaan kusen tersebut
dilakukan secara cermat karena langsung berpengaruh pada kekuatan dan
umur kusen yang telah terpasang.
b. kosen dipasang ditempat yang telah ditentukan sesuai dengan gambar
kerja yang ada, adapun alat-alat yang dibutuhkan pada pekerjaan
penyetelan kosen antara lain: meteran, unting-unting, paku, selang dan
waterpas dan kayu penyokong.
c. Sebelum kosen dipasang terlebih dahulu dipasang angker pada bagian yang
akan dicor.untuk kosen pintu angker juga dipasang ditapak kosen yaitu
dibagian bawah dari kosen.
d. Untuk pemasangan sambungan kayu harus betul-betul rapi dan tidak boleh
longgar dan pada sambungan tersebut harus dilumuri dengan lem agar
sambungan tersebut dapat melekat dengan baik.
e. Pada pemasangan kayu harus dikerjakan oleh tukang kayu yang sudah
berpengalaman, dan pada pemasangannya tidak boleh asal-asalan
dipasang.
f. Adapun ukuran untuk kayu kusen jendela, Jalusi dan pintu adalah:
disesuaikan dengan gambar rencana.
Daun Pintu, Jendela Dan Jalusi
a.  Untuk pasangan jendela dibuat dengan model sesuai dengan gambar
detail, kaca untuk jendela dipasang polos dengan ukuran tebal 5 mm.
b. Daun pintu dipasang  dengan ukuran yang telah ditentukan dan harus
betul-betul rapat dan rapi.
c. Jalusi atau pentilasi sebagai ventilasi udara atau pencahayaan dipasang
diatas pintu atau jendela dengan ukuran yang telah ditentukan.
d. Untuk pemasangan kusen/ pintu Polding Gate dilakukan setelah bidang
dinding terbentuk, apabila pemasangan kusen/ pintu Polding gate dipasang
bersamaan dengan dinding maka dikwatirkan akan kotor dan bisa merusak
pada lapisan-lapisan pintu tersebut. Dan pada pelaksanaannya harus
disesuaikan dengan gambar detail.

1. Pekerjaan Kunci Dan Penggantung / Engsel


a)Semua kunci yang dipakai untuk daun pintu kayu untuk ruang-
ruangmaupun daun pintu kamar mandi memakai merk Solid atau
yangsetara dengan merk solid.b)Engsel untuk daun pintu menggunakan
engsel Solid atau setara Soliddengan tipe disesuaikan ukuran berat daun
pintu.c)Engsel daun jendela jungkit memakai engsel Solid atau setara
Soliddengan ukuran disesuaikan dengan berat daun jendela dan sesuaidengan
spesifkasi teknisnya.d) Pengunci untuk daun jendela memakai merk Solid atau
setara Solid.e)Engsel encasement menggunakan Dekson atau setara
Dekson;sedangkan seperti yang sudah disebut handle, kunci, engsel
pintu,engsel jendela, handle jendela, hak angina, grendel, grendel
tanamdan lainnya memakai merk Solid atau setara Solid. ) ! n t u k s e l u r u h
d a u n p i n t u a y u n " s # i n g , d i l e n g k a p i d e n g a n d o o r s t o p merk Solid
atau setara Solid, sebelum dipesan"dibeli, door stopt e r s e b u t d i m i n t a k a n
p e r s e t u j u a n " d i $ % % d a h u l u o l e h $ r s i t e k " Perencana.
- Pelakanaan
a) Sebelum dipasang, mengajukan seluruh contoh bahan beserta brosurnya,
dan diajukan kepada $rsitek"Perencana untuk disetujui.b)$ccessories
seperti engsel pintu, handle"kunci, engsel daun jendela  jungkit,
pengunci daun jendela, tarikan daun jendela dansebagainya, dan cara
pemasangannya dibuatkan mock-upterlebih dahulu untuk dimintakan
persetujuan"$%% $rsitek.c)&ebar engsel pintu lebih kecil, minimal ' mm
dari lebar daunpintu"daun jendela, agar engsel tertanam dengan baik.d)
Posisi engsel pintu, engsel jendela jungkit, handle"kunci, tarikan daun  jendela
di $%% dahulu oleh $rsitek.e)Posisi engsel jungkit untuk daun jendela
tertanam baik, dan ti dak boleh terlihat pada saat daun jendela dalam
keadaan tertutup, baik dari dalam maupun dari luar.)Pemasangan
dilakukan oleh pekerja yang benar-benar ahli dalam pemasangan daun
pintu"jendela"- accesoriesnya, sehingga hasil pekerjaannya benar-benar rapih,
baik dan halus.g) (ila menurut pengamatan anajemen *onstruksi "$rsitek,
hasil pemasangannya tidak baik dan rapih, maka daun pintu " daun jendela
yang sudah dipasang diganti dengan yang baru, dan pekerjaannya harus diganti
dengan pekerja yang benar-benar terampil dan ahli.h)Setelah daun pintu "
daun jendela beserta accesoriesnya sudah selesai dipasang, maka daun
pintu dan daun jendela tersebut dilindungi, agar tidak rusak"cacat akibat
benturan

Pekerjaan Kaca mati 5 mm:


Langkah langka pekerjaan kaca mati terlihat mudah namun perlu ketelitian dan
kehati hatian karena sedikit saja terbentur atau jatuh maka kaca pasti akan pecah
dan rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Adapun langkah langka pekerjaannya sebagai
berikut :
1. Kaca di potong sesuai ukuran yang dibutuhkan dengan menggunakan alat
pemotong kaca
2. Pemotongan kaca harus diberi sedikit kerenggangan agar kaca mudah di
pasang
3. Proses pengangkatan kaca dan pemasangan kaca harus menggunakan alat
penahan/ perekat kaca.
4. Setelah kaca di pasang pada bingkai atau kusen maka kaca di isi denan sielant
dan juga di isi karet pengancing tepian kaca.
5. Ukuran dan sebaginya berdasarkan pada gambar kerja dan petunjuk
direksi/pengawas

Kunci Pintu + Kunci Lemari + Kait Angin + Grendel Jendela


Bahan
a. Semua kunci yang dipakai untuk daun pintu kayu untuk ruang-
ruangmaupun daun pintu kamar mandi memakai merk Solid atau
yangsetara dengan merk solid.
b. Engsel untuk daun pintu menggunakan engsel Solid atau setara Solid
dengan tipe disesuaikan ukuran berat daun pintu.
c. Engsel daun jendela jungkit memakai engsel Solid atau setara
Soliddengan ukuran disesuaikan dengan berat daun jendela dan sesuai
dengan spesifkasi teknisnya.
d. Pengunci untuk daun jendela memakai merk Solid atau setara Solid.
e. Engsel encasement menggunakan Dekson atau setara
Dekson;sedangkan seperti yang sudah disebut handle, kunci, engsel
pintu,engsel jendela, handle jendela, hak angina, grendel, grendel
tanamdan lainnya memakai merk Solid atau setara Solid.
f. Untuk seluruh daun pintu ayun/swing, dilengkapi dengan door
s t o p merk Solid atau setara Solid, sebelum dipesan"dibeli, door stop
tersebut dimintakan persetujuan / di ACC dahulu oleh
Direksi/Pengawas.
- Pelaksanaan
a. Sebelum dipasang, mengajukan seluruh contoh bahan beserta brosurnya, dan
diajukan kepada Pengawas.
b. accessories seperti engsel pintu, handle"kunci, engsel daun
jendela jungkit, pengunci daun jendela, tarikan daun jendela dansebagainya,
dan cara pemasangannya dibuatkan mock-up terlebih dahulu untuk
dimintakan persetujuan Pengawas.
c. Lebar engsel pintu lebih kecil, minimal ' mm dari lebar
daunpintu"daun jendela, agar engsel tertanam dengan baik.
d. Posisi engsel pintu, engsel jendela jungkit, handle"kunci, tarikan daun  jendela
di ACC dahulu oleh Pengawas.
e. Posisi engsel jungkit untuk daun jendela tertanam baik, dan ti dak
boleh terlihat pada saat daun jendela dalam keadaan tertutup, baik dari dalam
maupun dari luar.
f. Pemasangan dilakukan oleh pekerja yang benar-benar ahli dalam
pemasangan daun pintu"jendela"- accesoriesnya, sehingga hasil pekerjaannya
benar-benar rapih, baik dan halus.
g. Bila menurut pengamatan anajemen *onstruksi "$rsitek, hasil
pemasangannya tidak baik dan rapih, maka daun pintu " daun jendela yang
sudah dipasang diganti dengan yang baru, dan pekerjaannya harus diganti
dengan pekerja yang benar-benar terampil dan ahli.
h. Setelah daun pintu " daun jendela beserta accesoriesnya sudah
selesai dipasang, maka daun pintu dan daun jendela tersebut dilindungi, agar
tidak rusak"cacat akibat benturan
I. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI

Pekerjaan Lantai keramik


Persiapan :
e. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai keramik.
f. Approval material yang akan digunakan.
g. Persiapan lahan kerja.
h. Persiapan material kerja : Granit 60x60 cm untuk lantai gedung baru,
keramik 40x40 untuk lantai dan dinding km/wc cm, semen PC, pasir, semen
grouting nat, air, dll..
i. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gerinda, palu karet, meteran,
waterpass, benang, selang dan air.

Proses Pekerjaan Lantai Keramik

Pengukuran :
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi
untuk star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.

Pelaksanaan pekerjaan pasang keramik lantai :


 Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram
terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
 Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum
dipasang.
 Buat adukan untuk pasang keramik.
 Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan
keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
 Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya yang rata/flat.
 Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
 Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan
yang sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan
pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan kepalaan pasangan
keramik  yang telah dibuat.
 Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
 Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.
 Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik.
Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis
siar/nat.  
 Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari
kotoran

Pekerjaan Keramik Dinding :


Pelaksanaan pekerjaan pasang dinding keramik :

 Sebelum pekerjaan pasangan keramik dikerjakan, pastikan sparing ME


sudah terpasang.
 Pasangan dinding bata diplester terlebih dahulu dan didiamkan selama ±
24 jam.
 Cek kerataan permukaan dan kesikuan plesteran dinding bata.
 Pasang benang untuk bantuan agar pasangan permukaan keramik yang
rata dan garis siar/nat yang lurus.
 Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum
dipasang.
 Pasangan dinding keramik untuk kepalaan pada tanda star awal
pemasangan dengan perekat menggunakan acian. Kemudian dilanjutkan
pemasangan dinding keramik lainnya dengan acuan kepalaan pasangan
keramik  yang telah dibuat.
 Saat pemasangan, keramik ditekan atau pukul dengan palu karet agar
mendapatkan permukaan yang rata.
 Acian perekat keramik harus rata dan tidak berongga untuk
menghindarkan pasangan keramik mudah pecah.
 Cek kerataan permukaan pasangan dinding keramik dengan alat
waterpass.
 Setelah pemasangan dinding keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan keramik. Setelah
itu baru dilanjutkan pekerjaan grouting/ finish garis siar/nat.

J. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pekerjaan elektrikal terdiri dari
1. Pek. Titik Lampu
2. Pek.Kabel NYM 3x2,5mm
3. Pek. Kabel NYM 2x2.5mm
4. Pek. Kabel NYA 2x2.5mm
5. Pas. Lampu Down Light 25 Watt
6. Pas. Lampu Down Light 18 Watt
7. Pek.Stop Kontak
8. Pek.Saklar Ganda
9. Pek.Saklar Tunggal
10. Pas. MCB
11. Pas. Meteran dari PLN (Prabayar)

 Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan, perlu ditunjukkan contoh-contoh


material, tipe dan juga merek yang akan digunakan untuk mendapatkan
persetujuan.
 Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan di sekitar lokasi
terdekat dengan area pekerjaan dan melindungi diri dari kemungkinan
kerusakan material menyebabkan benturan perangkat keras, sedangkan
material lain disimpan di gudang tertutup.
 Teknis pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan gambar desain, RKS dan
spesifikasi teknis pekerjaan elektrikal dan mekanikal.
 Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai dengan perencanaan
dan membutuhkan kontrol yang lebih lanjut, sehingga dikerjakan oleh orang
yang berkompeten di bidangnya.
 Untuk pekerjaan instalasi listrik, telepon, ducting, dan fire alarm dilakukan
sebelum plesteran dan dinding dan pemasangan plafond.
 Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada dinding dengan rapi
sesuai penempatannya pada gambar-gambar rencana, setelah semua instalasi
titik api dan instalasi stop kontak dan saklar terpasang barulah diberi lampu-
lampu sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S


Pekerjaan Elektrikal Arus Kuat dan Arus Lemah

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Elektrikal Arus Kuat dan Arus Lemah adalah


sebagai berikut :
Persiapan 
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan elektrikal arus
kuat dan arus lemah.

 Approval material yang akan digunakan.

 Persiapan lahan kerja.

 Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu material kerja dan alat


bantu kerja disiapkan.

Pemasangan sparing kabel


 Sparing dipasang dulu apabila ada pengecoran beton lantai, untuk
menghindari bobokan beton pada saat penyambungan kabel antar lantai.

Pekerjaan Elektrikal Arus Kuat dan Arus Lemah


Pemasangan instalasi kabel
 Kabel vertical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit,
dimana pipa tersebut harus ditanam dulu pada dinding bata sebelum dinding
diplester. Supaya tidak mudah bergerak pada saat dinding diplester, maka
pipa yang ditanam diberi klem dengan jarak sekitar 1 m.

 Kabel horizontal dipasang pada plat lantai beton dengan menggunakan pipa
pelindung conduit yang diberi perkuatan klem dengan jarak sekitar 1 m, hal
ini dimaksudkan untuk memudahkan maintenance. Pemasangan kabel
horizontal harus sejajar,  tidak boleh saling melintas.

Pemasangan panel
 Panel listrik dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, rata dan tidak
miring.

 Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik diberi tanda sesuai dengan
kegunaannya dan dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel bagian
atas dapat terlindung dari debu/kotoran. Khusus untuk kabel dengan Ø 16
mm2 harus diberi sepatu kabel dalam panel.

 Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat diagram instalasinya
termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, hal ini perlu untuk
memudahkan bila ada perbaikan instalasi.

Pemasangan fitting dan armature


 Fitting dan armature dipasang setelah kabel ditest ketahanannya, agar tidak
terjadi bongkar/pasang armature.

Pemasangan saklar dan stop kontak


 Marking jalur conduit pada dinding dan bobok dinding bata, jangan lupa
gunakan cutter.

 Pasang conduit dan inbow dos.

 Tunggu sampai plester dinding akhir.

 Sambungan saklar, stop kontak dengan aslinya.

 Pasang saklar dan stop kontak, gunakan waterpass agar rata.

Testing dan commissioning


 Test tahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta test fitting/armature
selama ± 1 x 24 jam

K. PEKERJAAN SANITAIR
Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan :

 Pek. Septitank
 Pek. Pas. Pipa Air Kotor, Dia. 4"
 Pek. Pas. Pipa Air Bersih, Dia. 3/4"
 Pek. Pas, Pipa Air Kotor 3 "
 Pek. Pas. Klosed Jongkok Keramik
 Pek. Pas. Kran Air 1/2" (kualitas baik)
 Akcessories Pipa
 Pek. Pas. Floor Drain (kualitas baik)

Persiapan :
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain seperti daftar di atas
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : bor, gerinda, waterpass, obeng, kunci
pas, gun sealant, dll.

Pengukuran:
 Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatan
dan elevasi ketinggian alat sanitair.
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitiar :
Klosed Jongkok Keramik
Pemasang closet jongkok sesuai dengan gambar rencana dan posisi kedudukan
atau petunjuk kosnsultan pengawas / PPK dengan uraian sebagai berikut :

1. Potong pipa PVC 4" rata dengan lanati yang sudah dirabat/cor. Sesuaikan
lobang pipa tersebut sesuai ukuran closet jongkok, yaitu dari didnding
samping 45 cm dan dinding belakang 30 cm ( gambar closet jongkok 1).
2. Buat koakan lantai dibelakang lobang PVC skitar 2-3 cm, ini dimaksudkan
supaya closet jongkok dapat sedikit jongkokan. Untuk contoh disini saya
menggunakan closet jongkok duty, untuk closet jongkok toto atau closet
jongkok american standard atau closet jongkok ina menyesuaikan. Tapi
bisasanya ukuran closet jongkok kurang lebih saja.
3. Pasang batako disamping kiri, kanan dan depan. Batako bisa juga diganti
batako ringan atau batu bata.
4. Rekatkan batako dengan adukan semen
5. Lumuri dengan adonan semen disekeliling batako, supaya tumpuan kloset
jongkok kuat dan kotoran mudah masuk kelobang pembuangan
6. Tempelkan closet jongkok pada tumpuan yang telah dibuat dan sedikit diberi
tekanan. Levelkan dengan water pas
7. 3-5 hari berikutnya bisa dipasangi keramik disekelilingnya.
8. Kloset jongkok yang dipasang adalah semutu merk  Dalam negeri, warna
standar akan ditentukan kemudian. Kloset jongkok yang dipasang adalah yang
telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang rusak atau cacat dan telah
disetujui oleh Pemilik Pekerjaan.
9. Kloset jongkok dipasang pada lantai kamar mandi atau toilet yang dinaikkan
10-20 cm atau sesuai dengan gambar kerja.
Kran Air 1/2" (kualitas baik).

a. Semua keran yang dipakai adalah semutu merk  Dalam negeri atau setaraf
dengan chormed finish Ukuran disesuaikan dengan keperluan masing-masing
sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair. Keran-keran tembok
dipakai yang berleher panjang dan mempunyai ring dudukan yang harus
dipasang menempel pada dinding. Keran-keran yang dipasang dihalaman harus
mempunyai ulir untuk sambungan
b. selang. Selang-selang untuk metal sink diruang saji dan dapur disambung
dengan pipa leher angsa (extension).
c. Stop keran yang dapat digunakan semutu merk Kitazawa ex Jepang, bahan
kuningan dengan putiran berwarna hijau, diameter dan penempatan sesuai
dengan gambar untuk itu.
d. Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku,
penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.

Floor Drain.
a. Floor drain yang digunakan adalah semutu dengan merk Dalam negeri, metal
verchroom, lubang diameter 2 inchi dilengkapi dengan siphon dan penutup
berengsel.
b. Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai dengan gambar untuk itu.
c. Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik, tanpa cacat dan telah
disetujui oleh Pemilik Pekerjaan
c. Pada tempat-tempat yang telah dipasang floor drain, penutup lantai harus
dilubangi dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran
sesuai dengan ukuran floor drain tersebut.
d. Hubungan saringan metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton
kedap air.
e. Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapi waterpass, dibersihkan dari
noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.

Jaringan Air Bersih


1. Jaringan air bersih dilengkapi dengan katup pengaman beserta bak
pengontrolnya untuk jaringan distribusi yang masuk kedalam bangunan.
2. Jaringan pipa PVC yang tertanam dalam tanah, dipasang pada kedalaman
minimum 60 cm untuk diameter 3/4 inchi, dan pada kedalaman minimum 40
cm untuk diameter 3 inchi dan yang lebih kecil. Pipa-pipa tersebut diberi
pondasi untuk tumpuan, terbuat dari pasangan pondasi 1 pc : 3 pc : 5 kr pada
setiap jarak 3 m dan pada sambungan-sambungan dan pada belokan-belokan.
3. Jaringan utama pipa PVC ½ “ tegak dipasang melalui dinding harus tertanam
pada /dalam lapisan plesteran.
4. Jaringan pipa PVC yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan
dipasang dengan klem-klem / angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

Jaringan Air Kotor

1. Untuk saluran air kotor juga digunakan pipa PVC Ukuran 4” dan 3 “, produksi
Dalam negeri. Pemilihan salah satu merk produksi adalah mengikat untuk
seluruh proyek.
2. Jaringan-jaringan harus dilengkapi dengan pipa hawa (vent) sesuai gambar.
Pipa hawa harus dipasang sekurang-kurangnya 15 cm dari muka banjir alat
sanitair tertinggi, dengan kemiringan 2 %. Pipa hawa yang menembus atap
harus dibuat tahan cuaca, ujung atas terletak 15 cm diatas muka atap. Untuk
vent pipa dipakai PVC.
3. Sambungan-sambungan pipa PVC memakai system “Spigot” atau system susuk
dengan perekat solvent semen.
4. Sambungan-sambungan pipa tanah harus diberi penguat pondasi pasangan bata
(1 ps : 2 ps) sampai kuat yang menyelimuti sekeliling pipa dan kemudian
diselimuti pasir urug.
5. Setip titik simpul T,Y dan X harus diberi lubang pembersih (clean out) untuk
memudahkan pemeliharaan.
6. Kemiringan jaringan pipa-pipa mendatar untuk air kotoran dan air hujan adalah
1 – 2 %.

Pekerjaan Septic Tank dan Resapan

1. Septic dibuat dari beton bertulang menurut gambar-gambar untuk itu, beton
yang harus dipakai adalah beton kedap air (1 pc : 1,5 ps : 2,5 kr) sesuai dengan
spesifikasi untuk itu Bagian atas dari septic tank diberi penutup dari beton
bertulang menurut PBI 71, diperhitungkan beban atasnya 300 kg/m2.
2. Diberi tempat untuk pemeriksaan yang ditutup dengan beton plat yang diberi
pengangkat, dan diberi pipa hawa dari pipa besi diameter 2”.
3. Bentuk, ukuran septic tank dan kedalamannya dibuat sesuai dengan gambar
untuk itu dan menurut instruksi dari Pemilik pekejaan.
4. Setelah septic tank jadi, dipasang pipa limpahan tidak berlubang sepanjang 2
m kemudian disambung dengan pipa rembesan dari pipa tanah liat bakar
sepanjang minimum 4 m dan bagian bawah dari pipa rembesan diberi lapisan
ijuk, pasir, batu kali belah/ batu karang, satu sama lainnya sesuai gambar untuk
itu.

L. PEKERJAAN FINISHING

a. Pekerjaan Pengecatan Dinding + Pengecatan Plafon + Pengecatan Atap


Pada permukaan dinding luar dan dalam, gypsum dilakukan pekerjaan
pengecatan dengan cat air dengan terlebih dahulu membersihkan
permukaan dari kotoran-kotoran, dinding-dinding diratakan/dihaluskan
dengan plamir, sebelum dicat dengan cat air dilakukan pengecatan dengan
cat dasar.

Untuk bahan-bahan dari kayu seperti : piri-piri, lisplank, Kozen kayu dan
Pintu panel dilakukan pengecatan dengan cat minyak, sebelum dicat
permukaan bahan -bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi
alkali kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat dengan
cat minyak.

Gambar pekerjaan Pengecatan

Untuk bahan-bahan dari Besi seperti : railing tangga, penutup besi, pagar,
dan lain sebagainy.sebelum dicat permukaan bahan-bahan tersebut
dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi minayk cat kemudian dicat dengan
cat dasar untuk kemudian baru di cat dengan cat minyak.Jenis, mutu dan
bahan cat serta pengerjaan pengecatan disesuaikan dengan spesifikasi
teknis dan gambar-gambar rencana.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

METODE KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3)

1. LINGKUP PEKERJAAN

Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesehatan dan Keselamatan


Kerja (K3l) dalam pelaksanaan pekerjaan.

1. PEDOMAN DAN STANDAR

1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.


2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Kep. 1135/MEN/1987 tentang Bendera
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Kep.245/MEN/1990 tentang Hari
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasional
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

3. KESELAMATAN KERJA

1. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan,


Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja,
material dan peralatan teknis serta konstruksi.
2. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan
perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan
promosi keselamatan, dan lain - lain.
3. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan
ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek).
4. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk
mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja
lapangan.
5. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di
lokasi harus disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety
helmet, masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan
kuda-kuda baja dan pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras.
6. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua
petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan
untuk para pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
7. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan
danmengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban
kecelakaan itu.

4. PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


(K3)

1) Membuat SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).


2) SOP diajukan kepada Konsultan untuk dievaluasi.
3) Menyampaikan laporan pelaksanaan SOP kepada Direktur Keselamatan, Ditjen
Perkeretaapian, Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian, PPK, dan Konsultan.

5. MATRIK PROGRAM K3

1. Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada
tamu ataupun pekerja baru yang memasuki wilayah kerja proyek
2. Safety Health and Environmental Talk Program ini bertujuan untuk sosialisasi dan
pembahasan mengenai seluruh permasalahan penerapan K-3L dan Lingkungan
selama masa pelaksanaan proyek. Pelaksanaan Safety talk setiap 1 minggu sekali
3. Safety Health and Environmental Patrol / Inspection Kegiatan ini dilaksanakan
secara rutin, bertujuan untuk memonitor pelaksanaan K-3L di seluruh lingkungan
proyek dan menjaga konsistensi pelaksanaan K-3L.
4. Safety Health and Environmental Meeting Program SHE meeting dilaksanakan
seminggu sekali dimana dalam kegiatan ini membahas permasalahan dan
kejadian yang terjadi dan rencana tindak lanjut untuk memperbaikinya serta
membahas permasalahan yang mungkin terjadi serta langkah-langkah
pencegahannya.
5. Safety Health and Environmental Audit Program ini dilaksanakan insidental
bertujuan untuk melakukan audit terhadap kedisiplinan dalam pelaksanaan
standar K-3L di lingkungan proyek terhadap peraturan yang diberlakukan dalam
lingkungan perusahaan.
6. Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan terhadap seluruh komponen
proyek yaitu karyawan, subkon, mandor dan seluruh pekerja mengenai K-3L, P3K
dan respon terhadap keadaan darurat
7. Housekeeping Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari bertujuan untuk menjaga
kebersihan, kerapihan, kenyamanan di lingkungan kerja.

Gambar Perlengkapan K3

Gambar Pemakaian Perlengkapan K


6. DIAGRAM ALIR K3
Terrnate, 20 Mei 2019
Di Buat
Kontraktor Pelaksana
CV.GAMALAMA CITRA SEJAHTERA

SUSILAYATI BAAY
Direktris

Anda mungkin juga menyukai