Anda di halaman 1dari 13

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Nama proyek : PT. QL HASIL LAUT


Alamat : Jl. Raya Deandles km 81,5, Sedayulawas, Brondong, Lamongan

Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara
pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan waktu yang tepat sesuai dengan
rencana kerja ( Bestek ).

Adapun metode yang digunakan yaitu sebagai berikut :


I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time
schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan
pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :
1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil, dan
perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan
mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja.
Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan yang
dilakukan terdiri dari:

Excavator 80 – 140 Hp

Generator set

Water Tanker

Dump truck 3 -4 m3

Concrete Mixer

Stamper

Personil terdiri dari:


 Kepala Proyek
 Site Manager
 Quality Control
 Koordinator HSE
 Logistik
 Surveyor
 Operator-operator alat berat
 Tenaga harian

Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil trailer, trailer yang
digunakan harus memiliki perlengkapan yang memadai.
Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang
telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan
sebgai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebaginya kembali
ke kondisi awal.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Shedule


2. Pekerjaan Pengukuran dan Pembersihan Lapangan
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari
sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan
pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat
excavator. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu
tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut dengan
menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.

Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini
dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data proyek
antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan,
pengawas pelaksana proyek, dll.

Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan


pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi dan
titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit dan rambu
ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang menjadi
acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan
panjang ± 1m yang ditancapkan kedalam tanah.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Shedule

3. Pekerjaan Pemasangan Bouplank


Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran
dilakukan. Pemasangan Bouwplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh
Pihak Proyek, Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan.

Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu
persegi 4 / 6 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan
ketinggian papan bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus
di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As
antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan
dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di
cek kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As
sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok – patok yang terlebih dahulu
ditancapkan kedalam tanah.

Gambar Contoh pelaksanaan Pekerjaan Bouplank

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

4. Pembuatan Direksi Keet


Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari Kantor ukuran
4x10m, Ruang rapat Ukuran 4x4m, gudang ukuran 6 x 10m, barak pekerja ukuran
5x10m (2 Lantai), rumah genset, serta Toilet.
Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar
kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam
kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini
digunakan sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu perlu
dilakukannya rapat kerja.

Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek
berlansung.

Contoh Gambar Barak Pekerja

Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya
untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang penyimpanan
semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan
cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30
cm dari permukaan tanah.

Gambar Gudang Material

Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai
dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Shedule

5. Pembuatan Jalan Kerja Proyek.


Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesibiltas kendaraan yang masuk ke
dalam lokasi proyek, sehingga pengangukatan material dapat berjalan lancar. Jalan
tersebut terbuat dari material timbunan tanah yang dipadatkan. Jika cuaca panas dan
permukaan jalan kering maka dapat dilakukan pennyiraman dengan menggunakan
water tanker. Pekerjaan ini dilakukan beriringan dengan pekerjaan Direksi Keet.

Selain Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada setiap orang
dilokasi proyek yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang yang berada di dalam
lokasi proyek harus selalu memakai alat pelindung diri dan Senantiasi mematuhi
peraturan K3 yang ada di lokasi.
II. PEKERJAAN STUKTUR
1. PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI
Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan pemancangan selesai dilakukan, hal
yang dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan galian tanah pondasi. Galian tanah
pondasi diperlukan untuk perletakan pondasi plat.

Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah mendapat
persetujuan dari pengawas. Bidang horizontal galian tanah harus mempunyai jarak
yang lebih besar dari lebar pondasi, hal ini berfungi untuk memungkinkan
pemasangannya, penopangan dan lain-lain. Kedalaman galian harus sesuai dengan
gambar rencana.

Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh pengawas, karena
tanah tersebut akan dipakai kembali.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Shedule

2. PEKERJAAN LANTAI KERJA


Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat lantai kerja
dengan campuran beton 1Pc:3Ps:5Kr. Sebelum campuran beton diletakkan, dasar
tanah diratakan terlebih dahulu. Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm, setelah
lantai kerja mengeras barulah diatasnya diletakkan pondasi Plat Setempat.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Shedule

3. PEKERJAAN URUGAN PASIR


Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian
dipadatkan dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk
menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir
dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan
gambar kerja dan spesifikasi teknis yang ada yaitu sekitar 7 cm.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Schedule

4. PEKERJAAN URUGAN TANAH


Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras.
Tanah hasil galian dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi.
Tanah tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau
menggunakan alat stamper.

Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai yang
perlu ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug yang dipakai dapat berasal
dari hasil galian ataupun tanah urug yang didatangkan. Tanah dihamparkan
kemudian dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan kepadatan dan ketebalan
yang sesuai dengan spesifikasi teknis.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Shedule

5. PEKERJAAN PONDASI
Dalam Proyek ini ada dua buah jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi tiang
pancang dan Pondasi Plat Setempat, yang mana metode pelaksanaan kedua pondasi
tersebut berbeda. Pondasi Plat Setempat yang dikombinasikan dengan pondasi tiang
pancang agar menghasilkan dayadukung bangunan yang sesuai dengan peruntukan
gudang tersebut.
Adapun Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Pancang yaitu :
a. Pondasi Tiang Pancang
Tiang Pancang yang digunakan yaitu Tiiang Pancang Beton dengan ukuran
25x25 cm dan 30x30 cm dan panjang sekitar 9 m. Tiang Pancang ini
merupakan barang pabrikan. Sekitar 1 minggu sebelum kegiatan pemancangan
dilakukan, tiang pancang telah dipesan.
Pelaksanaan pemancangan yaitu sebagai berikut :
 Melakukan pengukuran kembali dengan theodolit untuk mendapatkan titik-
titik yang akan dipancang dan sesuai dengan gambar kerja.
 Setelah didapatkan titik-titik yang akan dipancang, selanjutnya diatur posisi
atau kedudukan dari crane.
 Setelah itu dilakukan penyetelan tiang pancang agar tepat pada posisinya
(Centre Line).
 Jika tiang pancang telah pas (Centre) maka selanjutnya tiang pancang
ditekan dengan menggunakan HSPD (Hidaulic Static Pile Driver).Jika
tiang pancang tersebut telah hampir tertancap seluruhnya namun setelah
dilakukan tes calendering (PDA Test) masih belum mencapai tanah keras,
maka tiang pancang disambung dengan menggunakan las.
 Kegiatan pemancangan dapat dihentikan jika hasil tes calendering (PDA
Test) telah menunjukkan nilai yang diinginkan atau telah mencapai tanah
keras. Untuk mengetahui tiang pancang telah mencapai tanah keras yaitu
jika ditekan hydarulic (alat tekan) akan membalik.
 Sisa tiang pancang yang muncul di permukaan tanah dipotong dan dibobok
dengan menggunakan alat potong, kemudian besi dari tiang pancang yang
muncul disambungkan ke balok Sloof dan Kolom.

Proses Pelaksanaan Pemancangan

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Schedule

b. Pondasi Plat Setempat


Pondasi Plat Setempat terbuat dengan mutu beton K-300. Hal pertama
dilakukan yaitu merakit tulangan dan bekisting pondasi sesuai dengan gambar
kerja. Perakitan dan pembuatan mal ini dapat dilakukan bersamaan dengan
pengalian tanah pondasi. Setelah itu bekisting diletakkan diatas lantai kerja dan
besi tulangan dimasukkan ke dalam bekisting. Sebelum besi tulangan
diletakkan di dalam bekisting, diatas lantai kerja di berikan beton tahu kira-kira
berukuran 2x2x5 cm dengan mutu beton yang sama. Beton tahu ini berfungsi
agar kedudukan tulangan pas berada di tengah dan memberikan ruang untuk
selimut beton yang cukup.

Jika tulangan dan bekisting telah dipasang maka campuran beton dapat dituang.
Ketinggian curahan harus diperhatikan agar seluruh rongga dapat tertutupi oleh
material.
Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton harus sesuai dengan job
mix design yang ada. Bebas dari material organik, debu dan telah mendapat
persetujuan dari pengawas.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Schedule

6. PEKERJAAN COR BALOK SLOOF


Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat dan pile cap selesai
dilakukan. Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan
Pondasi Plat Setempat. Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai
dengan shop drawing. Setelah itu barulah campuran beton dituangkan, campuran
beton yang digunakan sama dengan campuran beton Pondasi yaitu mutu beton K-
300. Campuran beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan
nilai slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan
ini perlu adanya persetujuan dari pengawas.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Shedule

7. PEKERJAAN COR BETON KOLOM


Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :
 Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi
yang digunakan yaitu besi D25, D22, dan D16 sebagai tulangan utama dan besi
Ø10 sebagai sengkang (begel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan
shop drawing.
 Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat
dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.
 Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan. Kontrol
kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran
meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan
penempatatan pembesian, jarak antar tulangan, panjang penjangkaran,
ketebalan beton decking (Beton tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan,
posisi penempatan water stop.

Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat
berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil
sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam
spesifikasi.

Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan


pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.
 Kegiatan pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh
 Kegiatan Curing (perawatan)
Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan
basah.
Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Schedule

8. PEKERJAAN COR BETON BALOK & RING BALOK


Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja
dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. Kayu ini
berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada
tempatnya (tidak terjadi lendutan). Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak
sekitar 40 cm. Pelaksanaan pengecoran balok atau ring balok, biasanya seiringan
dengan pelaksanaan Pelat lantai. Dalam proyek ini tulangan yang digunakan yaitu
besi D25, D22, D16, D13 sebagai tulangan utama dan besi Ø8 sebagai sengkang
(begel)

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Shedule

9. PEKERJAAN COR BETON PLAT LANTAI DAN MEZZANINE


Proses pelaksanaan pekerjaan cor beton lantai gudang ini yaitu :
 Pekerjaan pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah area lantai yang
akan dicor diratakan terlebih dahulu dengan pasir dan diberi lapisan plastik cor
sudah siap, besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi.
 Leveling Pengecoran pelat lantai
Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi
perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling
pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang
ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga
posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan
waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain.
 Pekerjaan Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan
pada pekerjaan kolom.
 Pengecoran beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan
penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara
bertahap dengan maksimal kubikasi 300m3/hr. Untuk mempercepat proses
pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator
untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai cor
ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan
pekerjaan sandwich panel diatasnya. Berbeda dengan lantai produksi yang
harus langsung diikuti oleh pekerjaan finishing lantai berupa floor hardener.
 Pekerjaan curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari
setelah dilakukan pengecoran.

Proses pelaksanaan pekerjaan cor beton lantai mezzanine ini yaitu :


 Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok.
Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom
lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan
untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.

Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat
difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan.
Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian
perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu oleh surveyor
untuk mengontrol level balok dan pelat.
 Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi
tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok
dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai.
Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama.
 Leveling Pengecoran pelat lantai
Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi
perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling
pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang
ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga
posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan
waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain.
 Pekerjaan Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan
pada pekerjaan kolom.
 Pengecoran beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan
penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara
sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses
pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator
untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai cor
ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan
pekerjaan lantai.
 Pekerjaan curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari
setelah dilakukan pengecoran.

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Balok & Pelat Lantai


Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Shedule

III. PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA


1. PEKERJAAN FABRIKASI
Pekerjaan tahapan ini harus dimulai pada saat bulan pertama pekerjaan proyek ini
dimulai. Mulai dari cek stok bahan diworkshop, dan pembelian material baja yang
sesuai dengan perencanaan pada shop drawing.Proses pekerjaan fabrikasi yaitu :
 Pemahaman gambar kerja
 Membuat pola atau maal untuk plat, bagian-bagian yang tidak muncul pada
dimensi, sehingga harus dibuat standarisasi pada bagian tersebut.
 Pemotongan dan pengeboran material baja
 Montase atau percobaan
 Pengecatan baja

2. PEKERJAAN ERECTION KONSTUKSI BAJA


Erection merupakan kegiatan pemasangan tiap-tiap bagian dari konstuksi baja,
seperti kolom, rafter atau kuda- kuda, tie beam baja, dan sebagainya. Pemasangan
bagian-bagian konstruksi baja haruslah teliti, maka dari itu perlu pengelompokan
dan pemberian tanda pada bagian- bagian konstruksi agar tidak salah pada saat
pemasangannya. Berikut urutan pemasangan konstruksi baja :
 Pemasangan kolom baja
 Pemasangan rafter atau kuda- kuda baja
 Pemasangan tie beam, gording, dan clading
 Pemasangan konsol rafter atau kuda- kuda
 Pemasangan talang
 Pemasangan atap

IV. PEKERJAAN ARSITEKTURAL


1. PEKERJAAN DINDING
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat segera
dimulai. Pekerjaan pada proyek ini menggunakan bata ringan, sebelum dinding
dipasang arg akan dipasangi bata dilakukan leveling agar tau mana permukaan yang
rata atau tidak, maka akan didapat hasil pasangan yang simetris.
Proses Pengerjaan dinding bata yaitu :
 Adukan mortar terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang terdapat
pada gambar kerja dan spesifikasi teknis.
 Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata.
 Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang
 Bata yang akan dipasang , harus siku dan ditegak luruskan oleh surveyor.
 Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan waterpass. Hal ini
bertujuan untuk melihat apakah batu bata yang dipasang telah lurus.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember, benang, sipatan,
pacul, dan cetok.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Shedule

2. PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat juga
dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran
yaitu :
 Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk
menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
 Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
 Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
 Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
 Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
 Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dapat dilakukan proses
pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
 Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga
halus.
Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang
digunakan pada pekerjaan dinding.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Schedule

3. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor lantai,
pekerjaan Plint Keramik, Pekerjaan Pemasangan keramik lantai, pekerjaan
pemasangan keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan keramik Homogenius.
Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :
 Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah organiik lainnya.
 Mula-mula permukaan beton disiangi hingga jenuh.
 Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengan konsultan pengawas.
 Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.
 Sebelum dipasang, keramik disiram/direndam di dalam air terlebih dahulu.
 Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi dari keramik.
 Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian ratakan.
 Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan dengan cara sedikit
memukul keramik agar tepat menempel.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Schedule


4. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan dengan pemasangan bata, atau
untuk kusen aluminium dilakukan setelah balok gantung dan dinding terpasan dan
sudah difinishing. Sedangkan untuk pemasangan daun pintu dan jendela dapat
dilakukan kemudian, atau ketika pekerjaan lantai selesai dilakukan namun tetap
memperhatikan gambar detail yang ada pada shop drawing.

Bersamaan dengan pemasangan pintu dan jendela, dipasang juga aksesoris dari
pintu dan jendela seperti, kunci tanam, handle jendela, handle pintu, dan lain
sebagainya.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Schedule

5. PEKERJAAN PLAFOND
Dalam proyek ini plafond yang digunakan ada dua jenis yaitu plafond gypsum dan
plafond beton ekspose. Plafond gypsum digunakan pada area kamar, ruang ganti
dan loker . Dimana rangka plafond menggunakan rangka besi hollow. Sedangkan
untuk plafond beton ekspose digunakan pada area office, mekanikal dan elektrikal.
Adapun cara pelaksanaan Plafond Gypsum yaitu :
 Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja (Shop
Drawing).
 Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu.
 Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan memiliki
roda supaya tidak merusak keramik.
 Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja.
 Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.
Sedangkan untuk plafond beton ekspose, dilakukan oleh orang yang mengerti akan
pekerjaan tersebut. Pekerjaan ini bertujuan mempercantik tampilan dari beton ,
dengan menggunakan bahan semen portlang dan pasir pasang.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Schedule
6. PEKERJAAN PENGECATAN
Pada permukaan dinding luar dan dalam, gypsum dilakukan pekerjaan pengecatan
dengan cat air dengan terlebih dahulu membersihkan permukaan dari kotoran-
kotoran, dinding-dinding diratakan/dihaluskan dengan plamir, sebelum dicat
dengan cat air dilakukan pengecatan dengan cat dasar.

Untuk bahan-bahan dari kayu seperti : Kusen kayu dan Pintu panel dilakukan
pengecatan dengan cat minyak, sebelum dicat permukaan bahan -bahan tersebut
dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi alkali kemudian dicat dengan cat dasar untuk
kemudian baru di cat dengan cat minyak.

Untuk bahan-bahan dari Besi seperti : railing tangga, penutup besi, pagar, dan lain
sebagainya, sebelum dicat permukaan bahan-bahan tersebut dibersihkan terlebih
dahulu lalu diberi minyak cat kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian
baru di cat dengan cat minyak.

Jenis, mutu dan bahan cat serta pengerjaan pengecatan disesuaikan dengan
spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Schedule

7. PEKERJAAN SANITAIR
Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa air bersih
dan air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan kran air, Floor Drain,Kloset, dan
lain sebagainya. Pemasangan ini berdasarkan persetujuan pemilik dan dilihat oleh
konsultan pengawas.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Schedule

V. PEKERJAAN ELEKTRIKAL & MEKANIKAL


 Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan, perlu ditunjukkan contoh-contoh
material, tipe dan juga merek yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan.
 Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan di sekitar lokasi terdekat
dengan area pekerjaan dan melindungi diri dari kemungkinan kerusakan material
menyebabkan benturan perangkat keras, sedangkan material lain disimpan di
gudang tertutup.
 Teknis pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan gambar desain, RKS dan
spesifikasi teknis pekerjaan elektrikal dan mekanikal.
 Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai dengan perencanaan dan
membutuhkan kontrol yang lebih lanjut, sehingga dikerjakan oleh orang yang
berkompeten di bidangnya.
 Untuk pekerjaan instalasi listrik, telepon, ducting, dan fire alarm dilakukan sebelum
plesteran dan dinding dan pemasangan plafond.
 Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada dinding dengan rapi sesuai
penempatannya pada gambar-gambar rencana, setelah semua instalasi titik api dan
instalasi stop kontak dan saklar terpasang barulah diberi lampu-lampu sesuai
dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Schedule

VI. PEKERJAAN ATAP


Dalam proyek ini, pabrik memakai rangka atap yang terdiri dari struktur baja berat yang
dikerjakan setelah pekerjaan pemasangan kolom dan kuda-kuda selesai dikerjakan,
rangka atap dipasang sedemikian rupa sehingga kokoh dan rapi, agar atap penutupnya
dapat dipasang dengan baik dan sempurna, dimensi rangka baja dan penempatannya
disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.

Atap penutup terdiri dari atap metal zincalume tebal 0,5 mm, setelah itu dipasang juga
wuwung di atas atap dengan bahan yang sama dengan atap penutup, ukuran dimensi
disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Schedule

VII. PEKERJAAN SARANA LUAR BANGUNAN


Pekerjaan sarana luar yang dilakukan meliputi pekerjaan taman, pembuatan jalan
lingkungan, pembuatan saluran drainase lingkungan pabrik, serta pembuatan pagar
keliling. Pekerjaan ini dibagi ke beberapa kelompok dalam pengerjaannya sehingga di
dapat hasil yang baik.

 Pekerjaan Saluran Drainase


Saluran drainase terbuat dari beton berbentuk U. Pada awalnya tanah digali dengan
kedalam yang sesuai spesifikasi. Kemudian diberikan urugan pasir dan dipadatkan
setiap lapisnya. Lantai kerja diletakkan diatas urugan pasir dengan mutu beton K-
175. Saluran beton U ditch diletakkan diatas lantai kerja, jika panjang saluran tidak
cukup maka disambung dengan mengunakan campuran semen dan pasir. Bagian
atas saluran diberikan Grill penutup dari besi untuk mengurangi resiko orang atau
sesuatu jatuh ke dalamnya.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Schedule

 Pembuatan Jalan Lingkungan


Ada dua jenis perkerasan yang digunakan untuk pembuatan jalan disekitar
lingkungan pabrik yaitu perkerasan jalan lentur, perkerasan beton.

Untuk perkerasan beton, setelah tanah diratakan,dipadatkan dan dibentuk sesuai


spesifikasi bekisting beton dapat langsung dipasang, tulangan yang sudah
difabrikasi diletakkan ke dalam bekisting. Sebelum tulangan diletakkan permukaan
tanah diberikan beton tahu (Beton Decking) untuk menjaga posisi tulangan tepat di
tengah dan memperoleh tebal selimut beton yang sesuai dengan spesifikasi. Setelah
bekisting dan tulangan terpasang, campuran beton dapat dituangkan, dan
dipadatkan menggunakan vibrator. Sehari setelah beton mengeras perlu dilakukan
perawatan terhadap beton dengan cara ditutupi dengan goni basah atau disirami air.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Schedule

 Pembuatan Pagar Keliling


Pagar keliling menggunakan pondasi strauss pile dan plat setempat. Proses
pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan bangunan struktur lainnya.
Dimulai dari pembuatan pondasi, dilanjutkan dengan pembuatan balok sloof dan
kolom serta balok. Setelah struktur selesai, maka pekerjaan dinding pagar dapat
dilakukan

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Time Schedule

VIII. SERAH TERIMA PERTAMA DAN MASA PEMELIHARAAN


Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan semua (100%) akan diajukan permohonan untuk
diadakan pemeriksaan terhadap pekerjaan, setelah dinyatakan pekerjaan yang dilakukan
bagus dan cukup akan dilakukan permohonan serah terima pertama (I). Setelah diadakan
serah terima pertama barulah masa pemeliharaan dapat dilaksanakan.
Selama masa pemeliharaan 100 hari kalender pekerjaan jika terdapat kerusakan pada
bangunan maka akan dipertanggung jawabkan.

Surabaya, 15 Oktober 2021


Penawar;
PT. Mulia Cipta Konstruksi

(AGUS PRIBADI)
Direktur

Anda mungkin juga menyukai