Anda di halaman 1dari 26

Pengaruh Penambahan Bahan Additive Oli Bekas,

Minyak Bekas, dan Garam Sebagai Superplasticizer


Pada Beton Terhadap Waktu Pengikat Semen,
Kelecakan Beton, Dan Kuat Tekan Beton

Ketua Peneliti : Ir. RM Bambang Setyohadi K.P., M.T.


Anggota Peneliti : Dr. Ir. Bambang Endroyo, M.Pd, SE, MT , IPM.
Anggota Peneliti : Agung Budiwirawan, S.T., M.T, Ph.D
Anggota Peneliti : Ilham Agung Saputra
Anggota Peneliti : Abroria Luzien
Anggota Peneliti : Aziz Sigap Pandega
Pendahuluan

Salah satu infrastruktur yang sangat banyak diperlukan adalah bangunan, dalam
merencanakan bangunan baik bangunan pribadi maupun umum sangat perlu
diperhitungkan dari segala aspek perencanaan, seperti halnya penggunaan
teknologi beton dan produk beton yang semakin inovatif, beton merupakan
bahan yang dominan karena memiliki durability atau tingkat keawetan yang
tinggi dibanding bahan material lain.
Beton merupakan gabungan bahan komposit dari beberapa material yang terdiri
dari bahan semen hidrolik (Portland cement) , agregat kasar, agregat halus, air
dan bahan tambah (admixture atau additive). Hingga saat ini beton masih
menjadi pilihan utama dalam pembuatan struktur. Selain itu karena kemudahan
dalam mendapatkan material penyusunnya (Mulyono, 2005:5).
TUJUAN PENELITIAN KONTRIBUSI PENELITIAN
1. Mengetahui pengaruh penambahan bahan
Oli Bekas dan minyak bekas yang
additive Oli bekas, minyak bekas, dan semakin banyak di masyarakat dapat
klorida sebagai superplasticizer pada menimbulkan limbah yang berbahaya
beton dengan prosentase yang berbeda – jika dibuang dengan tidak benar salah
beda terhadap waktu pengikatan semen, satunya agar dapat dipergunakan dan
kelecakan beton dan kuat tekan beton.
dimanfaatkan secara maksimal oleh
2. Memberikan hasil penelitian dengan
bahan additive Oli bekas, minyak bekas, masyarakat khususnya dalam bidang
dan klorida sebagai superplasticizer yang konstruksi. Sedangkan untuk klorida
inovasi terhadap pelaksanaan pengerjaan disini diambil salah satu sampel klorida
beton baik dari perencana maupun yaitu yang akan dilakukan penelitian
pelaksana di lapangan untuk mengurangi ini sebagai bahan ganti yang lebih
potensi kegagalan pengecoran beton.
murah dan efisien dalam penggantian
obat superplasticizer pada beton.
BETON MINYAK BEKAS KLORIDA
Beton merupakan campuran antara Minyak bekas adalah minyak Klorida merupakan anion
semen portland atau semen yang telah digunakan lebih dari yang mudah larut dalam
hidraulik yang lain, agregat halus, dua atau tiga kali penggorengan, sampel air.
agregat kasar, dan air dengan atau dan dikategorikan sebagai limbah Anion klorida (Cl-)
tidak menggunakan bahan tambah karena dapat merusak lingkungan merupakan anion anorganik.
hingga membentuk massa yang dan dapat menimbulkan sejumlah
Dan dalam enelitian ini
padat penyakit.
menggunakan garam.

SUPERPLASTICIZER OLI BEKAS


Sebagai bahan tambah kimia Limbah pelumas
yang melarutkan gumpalan- mengandung logam berat,
gumpalan dengan cara melapisi kotoran seperti abu, aspal,
pasta semen, sehingga semen air, dan berbagai kotoran
dapat tersebar merata pada yang menempel di
adukan beton dan berpengaruh kendaraan selama siklus oli
dalam meningkatkan atau pelumas.
workability beton.
WAKTU PENGIKAT KELECAKAN
BETON BETON SEGAR
Waktu yang diperlukan oleh Merupakan ukuran kemudahan
pasta semen untuk mengubah beton segar (adukan beton)
sifatnya dari kondisi cair untuk diaduk dalam bejana
menjadi padat. pengaduk

KUAT TEKAN
MIX DESIGN
BETON
Uji kuat tekan yang dilakukan Pemilihan dari bahan- bahan
untuk mengetahui nilai kuat beton yang memadai, serta
tekan beton (SNI 03-1974- menentukan proporsi masing-
2011). Kekuatan tekan beton masing bahan untuk
akan bertambah dengan menghasilkan beton yang baik
naiknya umur beton
Untuk penelitian ini digunakan 15
buah sampel pasta semen untuk
dilakukan pengujian waktu pengikat
Dalam penelitian ini, penulis semen, 15 buah sampel beton segar
menggunakan jenis penelitian untuk dilakukan pengujian
eksperimen. Metode sampel kelecakan beton segar, dan 15 buah
sampel beton silinder untuk
penelitia penelitia dilakukan pengujian kuat tekan
n n beton pada umur 28 hari.
variaebe
Tempat
l Dalam penelitian ini variabel yang
Laboratorium Struktur dan Bahan penelitia
Jurusan Teknik Sipil Fakultas penelitia digunakan adalah waktu pengikat
Teknik Universitas Negeri n semen, kelecakan beton segar, dan
Semarang.
n kuat tekan beton. Yang nantinya
akan mendapatkan hasil dan
dilakukan analisis dengan bahan
tambah yang dilakukan.
PROSEDUR PENELITIAN

Pesiapan Bahan 01 06 Pembuatan Benda Uji

Persiapan Alat 02 07 Pengujian Kelecakan Beton

Pemeriksaan Bahan 03 08 Perawatan Beton

Pengujian Waktu Pengikat


Semen 04 09 Pengujian Kuat Tekan Beton

Perhitungan Mix Design


Perencanaan 05 10 Pengolahan Data
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dilakukan satu per satu setiap
bahan tambah. Karena ada 3 bahan tambah dengan 3 pengujian
dengan masing – masing terdapat 3 sampel benda uji, maka ada
total 135 data yang dihasilkan. Data penelitian dicatat dalam
tabel parameter yang sudah dibuat. Data yang dikumpulkan
berupa nilai waktu ikat semen, kelecakan beton segar, dan kuat
tekan beton dari masing – masing benda uji.
Jumlah
No Jenis Pengujian Dimensi
benda uji
Uji Tekan Silinder∅ 15 𝑥
1 45
30 𝑐𝑚
Uji Waktu Pengikat Semen
2 - 45
(Uji Vicat)
Uji Kelecakan Beton (Uji
3 - 45
Slump)
ALUR
PENELITIAN
TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis data hasil pengujian dilakukan dengan cara
membuat grafik dan tabel yang menggambarkan
hubungan antara nilai slump aktual dan kuat tekan beton
untuk setiap nilai prosentase oli bekas, minyak bekas,
dan klorida terhadap semen yang dirancang.
HASIL PEMERIKSAAN BAHAN
OLI BEKAS MINYAK BEKAS GARAM
Hasil pengujian XRF (X-
Hasil pengujian XRF (X- Hasil pengujian minyak Ray Fluoresence) oli bekas
Ray Fluoresence) oli bekas bekas terlihat bahwa terlihat bahwa unsur logam
terlihat bahwa unsur logam memiliki unsur CH2. oli bekas ada yang
oli bekas ada yang
kesamaan dengan unsur
kesamaan dengan unsur
semen Portland yaitu SiO2,
semen Portland yaitu SiO2,
SO3, K2O, Al2O3, MgO dan
SO3, K2O, dan CaO.
CaO.
Agregat Halus Agregat Kasar Standar
1,5% - 3%
Analisa Gradasi 2,788 % 6,79%
6% - 8%

Berat Jenis 2,491 gr/cm3 2,607 gr/cm3 2,5 – 2,7 gr/cm3

Lepas 1,429 gr/cm3; Lepas 1,317 gr/cm3;


Bobot Isi padat 1,656 gr/cm3 padat 1,512 gr/cm3
1,5 – 1,8 gr/cm3

Kadar Lumpur 1,02 % 0,96 % <5% dan <1%

Abrasion Test - 11,04 % -


HASIL PENGUJIAN WAKTU PENGIKAT
SEMEN PORTLAND CEMENT (PC)

Hasil uraian di atas dapat disimpulkan


bahwa penggunaan oli bekas pada
semen PC pada masing – masing
variasi 5%, 7%, 9% memiliki nilai
ikat awal dan ikat akhir yang masih
normal jika dibandingkan dengan
variasi 0% (sebagai kontrol),
sedangkan untuk variasi 11%
memiliki nilai ikat awal dan ikat akhir
yang cukup lama jika dibandingkan
dengan variasi 0% (sebagai kontrol).
HASIL PENGUJIAN WAKTU PENGIKAT
SEMEN PORTLAND CEMENT (PC)

Hasil uraian di atas dapat disimpulkan


bahwa penggunaan minyak bekas
pada semen PC pada masing – masing
variasi 5%, dan 7% memiliki nilai ikat
awal dan ikat akhir yang masih
normal jika dibandingkan dengan
variasi 0% (sebagai kontrol),
sedangkan untuk variasi 9%, dan 11%
memiliki nilai ikat awal dan ikat akhir
yang cukup lama jika dibandingkan
dengan variasi 0% (sebagai kontrol).
HASIL PENGUJIAN WAKTU PENGIKAT
SEMEN PORTLAND CEMENT (PC)

Hasil uraian di atas dapat disimpulkan


bahwa penggunaan klorida pada
semen PC pada masing – masing
variasi 5%, 7%, 9% memiliki nilai
ikat awal dan ikat akhir yang masih
normal jika dibandingkan dengan
variasi 0% (sebagai kontrol),
sedangkan untuk variasi 11%
memiliki nilai ikat awal dan ikat akhir
yang cukup lama jika dibandingkan
dengan variasi 0% (sebagai kontrol).
No Uraian Jumlah Satuan
1. Kuat tekan yang disyaratkan Fc = 20,7 MPa
2. Deviasi Standar (s) 4,2 MPa
3. Nilai tambah/margin (m) 6.89 MPa
4. Kuat tekan yang ditargetkan 27.59 MPa
5. Jenis Semen PC Jenis I
6. Jenis Agregat kasar Batu pecah Max 40 mm
  Jenis Agregat halus Pasir -
7. Faktor air semen 0,62 -
8. Faktor air semen maksimum 0,6 -
HASIL PERHITUNGAN 9.
10.
Dipakai fas
Nilai slump
0,52
75 – 150 Mm
-

PERENCANAAN 11.
12.
Ukuran maksimum butiran kerikil
Kebutuhan air
40
195
Mm
Liter
ADUKAN BETON (MIX 13.
14.
Kebutuhan semen maksimum
Kebutuhan semen minimum
375
275
Kg
Kg
DESIGN) 15. Dipakai semen 375
Tetap 195 liter
Kg
16. Penyesuaian jumlah air (fas) -
dan fas 0,52
17. Golongan pasir Gol I Kasar
18. Persentase pasir terhadap campuran 40 %
19. Berat jenis campuran 2,561 Kg/m3
20. Berat beton 2370 Kg
21. Kebutuhan agregat gabungan 1800 Kg
22. Kebutuhan pasir 720 Kg
23. Kebutuhan kerikil 1080 Kg
HASIL PERHITUNGAN PERENCANAAN
ADUKAN BETON (MIX DESIGN) PER 1
BENDA UJI SILINDER
Rencana Pembuatan Beton
Kadar Kadar
Variasi Agregat Agregat Kadar
Volume Berat Air Semen Oli Minyak
Beton Halus Kasar Garam
(m3) (kg) (ltr) (kg) Bekas Bekas
(%) (kg) (kg) (kg)
(ltr) (ltr)
0 0,005 14,442 1,188 2,285 4,387 6,581 0,000 0,000 0,000
5 0,005 14,511 1,144 2,285 4,387 6,581 0,114 0,114 0,114
7 0,005 14,588 1,175 2,285 4,387 6,581 0,160 0,160 0,160
9 0,005 14,631 1,172 2,285 4,387 6,581 0,206 0,206 0,206
11 0,005 14,666 1,161 2,285 4,387 6,581 0,251 0,251 0,251
HASIL PENGUJIAN KELECAKAN BETON
SEGAR (UJI SLUMP)

Hasil dari uraian penjelasan


disamping dapat disimpulkan bahwa
penambahan oli bekas dapat
mempengaruhi tingkat kelecakan
beton segar variasi 5%, 7%, 9%, dan
11%, adapun pengaruhnya yaitu
semakin banyak penambahan oli
bekas semakin berkurang atau rendah
nilai slump yang dihasilkan jika
dibandingkan dengan variasi 0%
(sebagai kontrol).
HASIL PENGUJIAN KELECAKAN BETON
SEGAR (UJI SLUMP)

Hasil dari uraian penjelasan


disamping dapat disimpulkan bahwa
penambahan minyak bekas dapat
mempengaruhi tingkat kelecakan
beton segar variasi 5%, 7%, 9%, dan
11%, adapun pengaruhnya tidak
terlalu besar yaitu semakin banyak
penambahan minyak bekas haislnya
hamir mendekati variasi 0 % nilai
slump yang dihasilkan jika
dibandingkan dengan variasi 0%
(sebagai kontrol).
HASIL PENGUJIAN KELECAKAN BETON
SEGAR (UJI SLUMP)

Hasil dari uraian penjelasan


disamping dapat disimpulkan bahwa
penambahan oli bekas dapat
mempengaruhi tingkat kelecakan
beton segar variasi 5%, 7%, 9%, dan
11%, adapun pengaruhnya yaitu
semakin banyak penambahan oli
bekas semakin berkurang atau rendah
nilai slump yang dihasilkan jika
dibandingkan dengan variasi 0%
(sebagai kontrol).
HASIL KUAT TEKAN BETON

Analisis data dari pengujian kuat


tekan beton didapatkan hasil rata –
rata pada variasi penambahan oli
bekas dengan hasil masing – masing
0%, 5%, 7%, 9%, 11% yang secara
berurutan masing – masing 23,47
MPa, 25,30 MPa, 22,60 MPa, 21,00
MPa, dan 20,40 MPa. Jadi untuk hasil
kuat tekan beton yang meningkat ada
di variasi 5% dan untuk variasi 7%,
9%, dan 11% nilai kuat tekan beton
menurun
HASIL KUAT TEKAN BETON

Analisis data dari pengujian kuat


tekan beton didapatkan hasil rata –
rata pada variasi penambahan oli
bekas dengan hasil masing – masing
0%, 5%, 7%, 9%, 11% yang secara
berurutan masing – masing 23,47
MPa 19,77 MPa, 16,47 MPa, 15,50
MPa, dan 14,27 MPa. Jadi untuk hasil
kuat tekan beton menunjukkan untuk
semua variasi nilai kuat tekan beton
menurun.
HASIL KUAT TEKAN BETON

Analisis data dari pengujian kuat


tekan beton didapatkan hasil rata –
rata pada variasi penambahan oli
bekas dengan hasil masing – masing
0%, 5%, 7%, 9%, 11% yang secara
berurutan masing – masing 23,47
MPa, 30,93 MPa, 28,70 MPa, 26,43
MPa, dan 25,90 MPa. Jadi untuk hasil
kuat tekan beton yang meningkat ada
di variasi 5% dan untuk variasi 7%,
9%, dan 11% nilai kuat tekan beton
menurun.
Kesimpulan
1. Dari hasil pengujian waktu pengikat semen akibat penambahan oli bekas, minyak bekas,
dan garam sebagai superplasticizer pada persentase 0%, 5%, 7%, 9%, dan 11% memiliki
pengaruh dimana semakin tinggi persentase semakin lama waktu ikat pada semen dan
pada waktu pengikat semen hasil yang optimum berada di persentase 5% memiliki nilai
ikat akhir sebesar 215 menit untuk oli bekas, untuk minyak bekas sebesar 247,5 menit,
dan Klorida sebesar 240 menit.
2. Dari hasil pengujian kelecakan beton segar akibat penambahan oli bekas sebagai
superplasticizer pada persentase 0%, 5%, 7%, 9%, dan 11% dapat mempengaruhi hasil
nilai slump pada beton dimana dengan semakin besar penambahan persentase semakin
kecil nilai slump yang diperoleh dan hasil pada kelecakan beton segar yang masih
tergolong normal berada pada persentase 5% memiliki nilai sebesar 80 mm untuk oli
bekas, sedangkan minyak bekas sebesar 75 mm, dan untuk Klorida sebesar 75 mm.
Kesimpulan
3. Dari hasil pengujian kuat tekan pada umur 28 hari beton akibat penambahan oli bekas
sebagai superplasticizer pada persentase 0%, 5%, 7%, 9%, dan 11% memiliki pengaruh
dengan semakin tinggi penambahan persentase semakin berkurang atau turun kuat tekan
yang dimiliki oleh beton dan hasil pada kuat tekan yang optimum berada pada persentase
5% memiliki nilai sebesar 27,05 MPa untuk oli bekas, dan untuk Klorida sebesar 30,93
MPa namun untuk minyak bekas tidak mengalami kenaikan pada kuat tekan di persentase
5% hanya mendapat 19,77 MPa.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai