Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Penambahan Serat Ijuk pada

Campuran Beton terhadap Kuat Tekan

Robby GunawanYahya dan Farida Fujiati

Abstrak
Beton adalah material yang banyak dipakai dalam pembuatan suatu bangunan. Hal ini disebabkan karena beton mempunyai
banyak keuntungan dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya. Tetapi pada penggunaan bahan campuran beton untuk
konstruksi tertentu seperti dermaga, dan irigasi, beton biasa saja tidak cukup. Untuk itu diperlukan material tambahan yang mampu
menyerap banyak air dan dapat meningkatkan kuat tekan beton. Dalam penelitian ini menggunakan serat ijuk sebagai bahan
tambahan pada campuran beton. Serat ijuk ini berwarna hitam seperti rambut ekor kuda dengan jenis serat kasar dan lolos saringan
agregat kasar untuk diameter antara 20 mm - 4,76 mm dengan ukuran rata-rata serat ijuk adalah 20 mm dan kekuatan beton yang
diinginkan adalah 22.5 Mpa atau 220,5 Kg/cm2. Untuk mengetahui nilai kuat tekan dengan penambahan serat ijuk pada campuran
beton, perlu dilakukan pengujian dengan melakukan pengujian kuat tekan beton. Pengujian, menghasilkan kuat tekan beton normal
pada umur 28 hari sebesar 227,17 kg/cm2 atau 23,18 MPa. Pada penambahan serat ijuk 0,25 % pada umur 28 hari kuat tekannya
sebesar 238,22 kg/cm2 atau 24,30 MPa (lebih besar 4,9 % dari beton normal). Dengan tambahan serat ijuk 0,50 % pada 28 hari
kuat tekannya sebesar 243,31 kg/cm2 atau 24,82 MPa (lebih besar 7,2 % dari beton normal). Dengan tambahan serat ijuk 1 % pada
umur 28 hari kuat tekannya sebasar 241,61 kg/cm2 atau 24,65 MPa (lebih besar 6,4 % dari beton normal). Penambahan 0,50 %
serat ijuk menghasilkan nilai kuat tekan yang maksimal sebesar 243,31 kg/cm2 atau 24,82 MPa, lebih tinggi dari beton normal
yang hanya mencapai 227,17 kg/cm2 atau 23,18 Mpa pada umur beton 28 hari, hasil penelitian ini secara umum dapat disimpulkan
bahwa, beton dengan bahan tambah serat ijuk mempunyai kualitas fisik yang baik sehingga bisa digunakan sebagai bahan
tambahan dalam campuran beton untuk meningkatkan kuat tekan beton.

Pendahuluan 1” (satu inci) atau diameter 25,4 mm kaku, permukaan licin serta pada
Pemakaian beton sebagai dengan ukuran rata-rata serat ijuk ujungnya tidak bulat (Suseno, 1994).
bahan bangunan sangat populer di adalah 20 mm. Kekuatan beton yang Tujuan dari penelitiannya
Indonesia karena bisa memanfaatkan diinginkan adalah 22.5 Mpa atau adalah mendapatkan nilai kuat tekan
bahan-bahan lokal seperti pasir, batu 220,5 Kg/cm2. Untuk mengetahui dari campuran beton dengan
belah, semen dan air yang mudah nilai kuat tekan dengan penambahan penambahan serat ijuk.
diperoleh dengan harga yang relatif serat ijuk pada campuran beton
murah. Dalam penelitian ini penulis normal, perlu dilakukan pengujian Metode Penelitian
menambahkan serat ijuk yang terlebih dahulu yaitu dengan Perencanaan campuran beton
berasal dari pohon aren ke dalam melakukan pengujian kuat tekan. dalam penelitian ini berdasarkan SNI
adukan beton dengan harapan Serat ijuk yang digunakan dalam 03–2834–1992 sedangkan bahan-
penambahan serat ijuk pada adukan campuran beton adalah serat yang bahan yang dipakai adalah semen
beton, dapat meningkatkan kuat dipilih dengan cara membuang yang digunakan adalah semen
tekan beton. Dalam penelitian ini bagian yang tidak beraturan, cara Portland type I merk Tiga Roda
penulis menggunakan serat (fiber) membuangnya adalah dengan produksi PT. Indonesia Tunggal
yang mudah didapatkan di sekitar menyisir ijuk dengan sisir kawat. Perkasa, agregat yang digunakan
kita yaitu serat ijuk yang merupakan Serat ijuk mempunyai sifat agak untuk agregat kasar yaitu batu belah
bagian dari pohon aren yang mirip kaku dan seratnya panjang-panjang yang berasal dari Lagadar, untuk
dengan pohon kelapa. Serat ijuk ini serta kandungan gabusnya antara 0,5 agregat halus menggunakan pasir
berwarna hitam seperti rambut ekor - 5 % berat. Semakin besar diameter dari Galunggung, dan air yang
kuda dengan jenis serat kasar dan serat ijuk maka semakin kuat dan digunakan adalah air bersih yang
lolos saringan agregat kasar ukuran ada di laboratorium.

1
Tabel 1. Hasil Perhitungan Proporsi Campuran Adukan Beton

JENIS KODE CAMPURAN UNTUK PEGECORAN BETON


NORMAL 0,25% Serat
MATERIAL (22,5 MPa) Ijuk 0,5 % Serat Ijuk 1 % Serat Ijuk
Kg Kg Kg Kg
KEBUTUHAN UNTUK 1 M3 ( KONDISI JKP)
Semen 330 330 330 330
Agregat
Halus 1118,5 1115,7 1112,91 1107,31
Agregat
Kasar 1118,5 1118,5 1118,5 1118,5
Serat Ijuk 0 2,8 5,59 11,19
Air 205 205 205 205
JUMLAH 2772 2772 2772 2772
KEBUTUHAN UNTUK SETIAP KEBUTUHAN BENDA UJI ( KONDISI JKP)
Semen 8,39 8,39 8,39 8,39
Agregat
Halus 29,03 28,96 28,88 28,74
Agregat
Kasar 28,89 28,89 28,89 28,89
Serat Ijuk 0 0,07 0,15 0,29
Air 5,62 5,62 5,62 5,62
JUMLAH 71,93 71,93 71,93 71,93

Tabel diatas menunjukkan hasil perhitungan proporsi campuran beton yang digunakan untuk membuat benda
uji dalam penelitian ini.
mengalami keruntuhan, capping Set, Jumlah benda uji yang dibuat dalam
Peralatan yang digunakan untuk yaitu alat untuk meratakan penelitian ini, tergantung pada
dalam penelitian ini adalah sebagai permukaan benda uji berbentuk banyaknya variasi penambahan serat
berikut: Mixer concrete (molen silinder. ijuk yang digunakan dalam
beton), yang berfungsi untuk campuran beton. Adapun variasi
mencampur bahan-bahan pembentuk Tabel 2 Nilai Slump dari berbagai penggunaan serat ijuk adalah 0.25%,
beton, cetakan slump (kerucut campuran 0,5%, 1% terhadap berat pasir.
terpancung), yang berfungsi untuk
menguji kelecakan adukan beton, Varian Faktor air Semen Nilai Slump Aktual (mm)
container dan timbangan elektrik, Campuran (f.a.s)
yang berfungsi untuk memeriksa Serat Ijuk
bobot isi beton basah, sekop atau
sendok beton, yang berfungsi untuk 0% 0,6 45
memasukan adukan beton kedalam
cetakan, bekisting (cetakan benda
uji) berbentuk silinder yang 0,25 % 0,6 35
berukuran ∅ 100 mm x 200 mm,
mesin Universal Testing Machine 0,50 % 0,6 25
UTM), untuk pengujian kuat tekan
beton, dilakukan sampai benda uji 1% 0,6 10

2
Perawatan yang di gunakan dalam perawatan atau perendaman beton 1. Slump Test
penelitian ini adalah perawatan yang adalah 3, 7 dan 28 hari. Setelah
umum digunakanl yaitu proses perawatan kemudian melakukan Pada pengujian tingkat
perendaman didalam bak air pemgujian kuat tekan beton pada kemudahan pengerjaan beton segar
(curing). Tujuan dari perawatan umur 3, 7 dan 28 hari. dilakukan dengan menggunakan tes
adalah menjaga agar beton tetap slump dan pengamatan secara visual
jenuh selama terjadinya proses Hasil dan Pembahasan berikut ini hasil pengukuran slump
hidrasi dalam beton. Lamanya waktu pada beton segar untuk campuran
beton
Grafik Hubungan Nilai Slump Dengan Varian Serat Ijuk
(campuran semen dengan air),
50 kekuatan agregat (pasir dan kerikil)
45
40 dan ikatan antar pasta dengan
Nilai Slump (mm)

35
30
agregat.
25 Besarnya kuat tekan beton dapat
20
15 dihitung dengan cara membagi
10
5
beban maksimum pada saat benda
0
0% 0,25% 0,50% 1%
uji hancur dengan luas penampang
Varian Serat Ijuk (%) benda uji. Kuat tekan dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut
Dengan melihat tabel dan grafik
P
2. Kuat Tekan f’c =
diatas hubungan antara pengujian Menurut SNI 03-1974-1990 yang A
beton segar (Slump test) maka : dimaksud dengan kuat tekan beton Dimana:
adalah: besarnya beban per satuan f´c = Kuat tekan beton (kg/cm2)
- Dengan penambahan serat ijuk luas yang menyebabkan benda uji P = Beban maksimum (kg)
sangat berpengaruh terhadap hancur bila dibebani dengan gaya A = Luas permukaan benda uji
2
tingkat kemudahan pengerjaan tekan tertentu yang dihasilkan oleh (cm )
beton segar dan terjadinya mesin uji tekan. Pengujian kuat
penggumpalan (Belling Effect) tekan dilakukan dengan cara Untuk memudahkan dalam
memberi gaya tekan aksial (gaya menganalisis perbandingan antara
- Akibat penggunaan serat ijuk tegak lurus beban) secara bertahap nilai kuat tekan, umur rencana dan
yang bervariasi dari berat pasir kepada benda uji, sampai benda uji persentasi penggunaan serat Ijuk
untuk masing-masing varian mengalami keruntuhan. terhadap campuran Beton, dapat
perencanaan campuran membuat Kuat tekan sangat dipengaruhi oleh dilihat pada tabel 4.8 dan gambar 4.7
sejumlah air ditambahkan karena mutu material serta ikatan antar yang merupakan gabungan antara
adukan tidak tercampur secara material pembentuknya sehingga rata-rata dari nilai kuat tekan pada
rata akibat gumpalan-gumpalan secara umum kuat tekan beton benda uji pada umur 3, 7, dan, 28
dari setiap penambahan serat ijuk. merupakan sumbangan dari factor- hari.
faktor antara lain : Kekuatan pasta
Tabel 3. Nilai kuat tekan rata-rata benda uji

Perubaha Perubaha
3 Hari 7 Hari 28 Hari Perubahan
Benda n n
2 2
uji (kg/cm (kg/cm
MPa (%) MPa (%) (kg/cm2) MPa (%)
) )
Norma 12,3 17,1
121,44 0 168,15 0 227,17 23,18 0
l 9 5
12,9 17,5
0,25% 126,54 4,2 172,4 2,5 238,22 24,30 4,9
1 9
14,6 20,5
0,50% 143,95 18,5 201,7 19,9 243,31 24,82 7,2
8 8

3
Grafik Kuat Tekan Beton Rata-rata

250

225
Kuat Tekan (Kg/cm 2)

200 Normal
Serat Ijuk 0,25%
175
Serat Ijuk 0,5%
Serat Ijuk 1%
150

125

100
0 5 10 15 20 25 30
Umur (hari)

Gambar 2. Grafik perbandingan antara nilai kuat tekan rata-rata dengan umur
rencana pada semua benda uji dengan campuran beton normal

Tabel 4. Nilai kuat tekan setiap varian pada umur 28 hari


Kuat Tekan
No Varian Serat Ijuk (%) Umur
(Kg/cm2) MPa
1 0 % / Normal 28 227,17 23,18 Dari tabel 4 dan gambar 4, dapat
2 0,25 % serat ijuk 28 238,22 24,30 terlihat bahwa kadar penggunaan
Serat ijuk yang optimum pada
3 0,50 % serat ijuk 28 243,31 24,85
campuran dengan penambahan serta
4 1 % serat ijuk 28 241,61 24,65 ijuk 0,50 %. Nilai kuat tekannya
mencapai 243,31 kg/cm2 atau 24,82
MPa pada umur 28 hari.
Grafik Kuat Tekan Beton Serat Ijuk Umur 28 hari Setelah nilai kuat tekan pada
umur rencana 28 hari diketahui,
246
244
selanjutnya adalah melakukan
243,31
analisa optimum penggunaan serat
Kuat Tekan (Kg/cm 2)

242 241,61
240 ijuk pada penelitian ini. Penentuan
238 238,22
236 Umur 28 hari
nilai optimum dalam penelitian ini
234 dapat dilihat dalam bentuk tabel dan
232
grafik. Adapun bentuk tabel dan
230
228 grafik tersebut dapat dilihat pada
227,17
226 tabel 4.9 dan gambar 4.7 berikuti ini.
0 0,25 0,5 0,75 1 1,25
Kadar Ijuk (%)
Berdasarkan hasil dari pengujian
Gambar 3 Grafik Kuat Tekan Pada umur 28 hari kuat tekan yang tercantum diatas :
pada setiap varian ijuk

4
- Kuat tekan beton pada masing- 4. Pada pengujian slump baik serta penambahan kekuatan
masing campuran berbeda penggunaan persentase serat ijuk yang maksimum.
memberikan kekuatan yang 0,25 % menghasilkan nilai
meningkat dibandingkan kuat slump sebesar 35 mm, 0,50 % Daftar Pustaka
tekan beton normal sampai menghasilkan nilai slump
dengan umur beton 28 hari, ini sebesar 25 mm, dan 1 % hanya Badan Penelitian dan
membuktikan bahwa dengan menghasilkan 10 mm. Semakin Pengembangan, (1992), Metode,
penambahan serat ijuk dapat rendah bila dibandingkan dengan Spesifikasi, dan Tata Cara,
meningkatkan kuat tekan beton. nilai slump beton normal sebesar Departemen Pemukiman dan
- Setelah dilakukan pengujian kuat 45 mm. Hal ini menunjukan Prasarana Wilayah, Jakarta.
tekan beton hasil dari pola bahwa dengan penambahan serat Dispohusoda, I, (1994). Struktur
keruntuhan beton dan tambahan ijuk mempengaruhi dalam Beton Bertulang, PT.Gramedia
serat ijuk menghasilkan pengerjaan beton. Pustaka Umum, Jakarta.
keruntuhan yang terikat, hal ini 5. Penggunaan serat ijuk sebanyak Gurki, T dan Nurdiana, 2002.
terjadi pada beton runtuhan masih 0,50 % mampu meningkatkan Pengaruh Segresi Terhadap
terdapat serat ijuk yang menahan kuat tekan beton yang maksimal Kuat Tekan Beton, UNLA,
keruntuhan retak pada beton. yakni mencapai 243,31 kg/cm2 Bandung.
atau 24,82 Mpa, lebih tinggi Murdock, L.j, and Brook, (1991),
Kesimpulan dari beton normal yang hanya Bahan dan Praktek Beton,
1. Beton menggunakan bahan mencapai 227,17 kg/cm2 atau Erlangga, Jakarta.
tambah serat ijuk dengan varian 23,18 Mpa pada umur beton 28 Mulyono, Tri, (2004), Teknologi
ijuk 0,25 % menghasilkan nilai hari. Beton , Andi, Yogyakarta.
kuat tekan beton pada umur 28 Suhud, R, (1993), Disain Campuran
hari sebesar 238,22 kg/cm2 atau Saran Beton , Jurnal PUSLITBANG
24,30 MPa lebih besar daripada 1. Faktor air semen (f.a.s) harus Pemukiman , Juli-Agustus,
beton normal yang menghasilkan diperhatikan karena sangat Bandung.
kuat tekan beton sebesar 227,17 berpengaruh terhadap waktu Segel, R, P Kole. dan K Gideon, (
kg/cm2 atau 23,18 Mpa (lebih pencampuran dan pengecoran 1996), Pedoman Pengerjaan
besar 4,9 % dari beton normal). beton, jika hal ini tidak Beton, Erlangga, Jakarta.
2. Dan beton dengan varian ijuk diperhatikan maka pada saat Slamet Suseno, (1994),
0,50 % menghasilkan nilai kuat pengecoran beton menjadi sulit Pemanfaatan serat Ijuk, Jurnal
tekan beton pada umur 28 hari dan lama. Penelitian Pemukiman No 3 – 4,
sebesar 243,31 kg/cm2 atau 2. Agar tidak terjadi penggumpalan Maret-April, Bandung.
24,82 Mpa, lebih besar 7,2 % pada saat pengecoran perlu Yayasan Lembaga Penyelidikan
dari beton normal, yang diperhatikan cara memasukan Masalah Bangunan, (1993), Tata
menghasilkan kuat tekan beton bahan – bahan pembentuk beton Cara Pembuatan Campuran
sebesar 227,17 kg/cm2 atau seperti semen, agregat halus, Beton Normal, Departemen
23,18 MPa. agregat kasar, air dan serat ijuk Pekerjaan Umum, Bandung.
3. Begitu juga beton dengan varian ke dalam molen (alat pencampur
ijuk 1 % yang menghasilkan beton).
nilai kuat tekan beton pada umur 3. Karena tingkat kemudahan yang
28 hari sebesar 241,61 kg/cm2 sulit didapat dan hasil Riwayat Penulis
atau 24,65 Mpa, lebih tinggi peningkatan kekuatan yang Robby Gunawan Yahya, Drs., Ir.,
daripada beton normal yang sedikit maka perlu diperhatikan MT., Dosen Kopertis Wilayah IV
menghasilkan kuat tekan beton tingkat kemudahan pengerjaan dpk pada Universitas Langlangbuana
sebesar 227,17 kg/cm2 atau (workability) dengan Bandung
23,18 Mpa (lebih besar 6,4 % memperhatikan nilai slump dan Farida Fujiati, ST., Alumnus
dari beton normal). diharapkan akan didapat tingkat Jurusan Teknik Sipil Universitas
kemudahan pengerjaan yang Langlangbuana Bandung

5
6

Anda mungkin juga menyukai