Anda di halaman 1dari 10

P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol.

9 No 2 Tahun 2020

BLOK BAHAN PASANGAN DINDING (BBPD) DARI BAHAN BEKAS


BONGKARAN BANGUNAN DENGAN PEREKAT LATEKS
I Nyoman Arya Thanaya1, I Nyoman Karnata Mataram2, I Wayan Edi Arta Rimbawa3
1
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar, Indonesia
2
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar, Indonesia
3
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar, Indonesia
e-mail: aryathanaya@unud.ac.id

Abstrak
Diperlukan upaya untuk memanfaatkan bekas bongkaran bangunan untuk blok bahan
pasangan dinding (BBPD) dan penggunaan lateks sebagai pengganti semen. Tujuan
penelitian ini adalah untuk untuk menganalisis karakteristik BBPD. Agregat dari bekas
bongkaran bangunan dan beton bekas dipecahkan secara manual, kemudian diayak
dan diproporsikan dengan cara coba-coba untuk mendapat bentuk sampel yang stabil
dan kompak. Kadar lateks dan tingkat pemadatan divariasi. Material dicampur rata
dan dipadatkan, kemudian di oven pada suhu 40o C selama ± 6 x 24 jam sampai berat
konstan. Dibuat juga sampel yang di kondisikan pada suhu ruang dan dites pada
umur yang bervariasi. Didapatkan kadar residu lateks minimun yang diperlukan
adalah 5,56% dari berat total agregat. Kuat tekan BBPD dapat mencapai 34,95
kg/cm2.

Kata kunci: bahan dinding, agregat bekas, lateks, kuat tekan

Abstract
It is needed to utilize construction demolition waste (CDW) as wall block
masonry (WBM) and latex as substitute of cement. The research objective was to
analyze analyze the properties of WBM. The CDW and waste concrete were manually
crushed, then sieved and proportioned by trial to obtain a stable and compact sample
shape. Variation of latex content and compaction level were carried out. The materials
were evenly mixed and compacted then cured in oven at 40oC for ± 6 x 24 hours until
achieve constant weight. Samples were also made and cured at room temperature
and tested at various ages. It was obtained that the minimum latex content required
was 5.56% of the total weight of aggregates. The compressive strength of the WBM
can achieve 34.95 kg/cm2.

Keywords : masonry block, waste aggregate, latex, compressive strength

PENDAHULUAN Sejauh ini bongkaran bangunan


Ketersediaan agregat alam semakin banyak dipakai bahan urugan. Perlu diteliti
terbatas. Untuk itu perlu dilakukan pemakaiannya untuk bahan bangunan.
penggunaan agregat bekas, diantaranya antara lain digunakan sebagai bahan blok
dari bongkaran bangunan dan bngkaran pasangan dinding (BBPD).
beton. Pada kondisi tertentu bisa tersedia Sebagai bahan perekat BBPD
banyak bongkara bangunan, diantaranya umumnya digunakan semen, yang
akibat bencana alam seperti gempa, banjir ketersediaanya di daerah tertentu
dan setelah terjadi kerusuhan. (pedalaman) bisa terbatas karena
keterbatasan sarana transportasi. Sebagai

*Corresponding author.

Received 31 Mei 2020; Accepted 30 Agustus 2020; Available online 15 Oktober 2020
© 2020 JST. All Rights Reserved

Jurnal Sains dan Teknologi | 143


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

alternatif penggnati semen dapat digunakan menggunakan lemak minyak jelantah


lateks. Indosesia memiliki iklim dan areal (Rambu, 2011). Dalam penelitian ini akan
yang luas dimana budidaya pohon karet dikarakteriasi BBPD dengan menggunakan
yang menghasilkan lateks dapat perekat lateks sebagai alternatif bahan
dikembangkan. Menurut Industri Karet alami yang berkelanjutan (sutainable) dan
(2008) karet alam merupakan polimer yang tersedia secara alamiah di Indonesia.
terdiri dari 5000an unit isoprene yaitu rantai
polimer (C5H8)m, dimana “m” merupakan METODE
koefisien polimerisasi. Bahan dan Alat
Untuk memperoleh lateks perlu Bahan yang digunakan BBPD dalam
dilakukan penyadapan getah pohon karet penelitian ini adalah agregat bekas dari
dari pohon yang berumur 5-6 tahun, sudah bongkaran beton, bongkaran tembok bata
memiliki lilitan batang yang cukup untuk merah, bongkaran tembok batako, dan filler
proses penyadapan. Penyadapan lateks (material lolos 0,075mm) berupa material
dilakukan pagi hari dimana getah karet kombinasi bahan bekas dengan tambahan
memiliki tekanan turgor yang tinggi. Lateks abu sekam dan perekat lateks. Penelitian
memiliki partikel dengan daya lengket dilakukan di Laboratorium Bahan Jurusan
sehingga dapat digunakan sebagai perekat. Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Daya rekat partikel karet kurang baik Udayana, Bukit Jimbaran, Badung. Alat-alat
sehingga dan cocok untuk merekatkan yang digunakan antara lain, timbangan,
bahan-bahan ringan. Lateks dengan rantai satu set saringan, mesin pengguncang
molekul yang lebih pendek, memiliki daya saringan, cetakan benda uji, alat penumbuk
rekat yang lebih baik (Alfa & Syamsu, manual berupa alat tumbuk Marshall,
2004). dongkrak ejektor sampel, dan oven.
Lateks berupa cairan berwarna putih
sampai kekuning-kuningan dan banyak Metode Penyiapan Agregat dan Proporsi
digunakan sebagai bahan baku pembuatan Agregat
lem dan barang dengan bahan dasar karet Bongkaran banguan dipecahkan
(Nurhayati, 2008). Kandungan lateks segar secara manual dan diayak dan dipilah.
terdiri dari 25-40% karet dan 60-75% Agregat kasar (19 - 4,75 mm) diperoleh dari
material bukan karet. Bahan bukan karet ini pemecahan beton, agregat halus (4,75 -
terdiri dari air, protein, karbohidrat dan 0,075 mm) dari serpihan sisa hasil
lipida (Wahyudi, 2008). pemecahan beton untuk agregat kasar, dan
Hasil penelitian (Thanaya, 2010) dari bongkaran tembok bata, dan batako.
menyatakan bahwa BBPD yang terbuat dari Material diproporsikan sesuai dengan
berbagai agregat bekas dengan perekat gradasi yang sudah di tentukan
aspal memiliki sifat-sifat teknis yang berdasarkan hasil percobaan sebelumnya
memuaskan. Hal ini juga dilakukan oleh (Yudistira, 2017) dapat dilihat pada Tabel 1
(Arissa, 2016) dan (Yudistira, 2017) dengan dan 2. Dimana komponen filler (material
hasil yang cukup baik yaitu memiliki kuat lolos ayakan 0,075mm) terdiri 5 %,
tekan lebih besar dari minimal 25 kg/cm2 termasuk 2 persen abu sekam tambahan.
(DSN, 1989). Selain itu perekat dapat juga Kebutuhan Lateks disajikan pada Tabel 3.

Tabel 1. Proporsi agregat

Jenis Diameter Proporsi Per 3000 gram


Agregat (mm) Material (%) Agregat
Agregat 19 - 9,5 Bongkaran beton 20 600
Kasar 9,5 - 4,75 Bongkaran beton 30 900
Bongkaran beton bata merah dan
Agregat batako yang divariasi
4,75 - 0,075 45 1350
Halus

Jurnal Sains dan Teknologi | 144


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

Jenis Diameter Proporsi Per 3000 gram


Agregat (mm) Material (%) Agregat

Lolos 0,075 Filler 5 150


Filler
100 % 3000
Total

Tabel 2. Proporsi komponen filler

Ag. kasar 50 % Agr.Halus 45% (≤4,75 - 0,075mm) Filler 5%


(19 - 4,75 mm) (lolos 0,075 mm)
Bongkaran Bongkaran Bongkaran Bongkaran Abu sekam dan
beton beton tembok tembok bata komponen filler
batako agregat bekas
50 % 5% 20 % 20 % 5%

Tabel 3. Kabutuhan lateks (kadar residu lateks 67,2%)

Target Kadar
Kebutuhan
Lateks Resedu Berat Lateks Resedu
Lateks Cair
(thd total berat camp)
a b c=b/0,672
(%) (gr) (gr)
5,05 = 5,05/(100-5,05) x 3000 = 159,56 237,44
5,65 = 5,65/(100-5,65) x 3000 = 179,65 267,33
6,65 = 6,65/(100-6,65) x 3000 = 213,72 318,02
7,65 = 7,65/(100-7,65) x 3000 = 248,51 369,81

Pencampuran dan Pemadatan Sampel


Material yang sudah diproporsikan ditambahkan lateks cair sesuai kebutuhan
sejumlah 3000 gram untuk satu sampel (Tabel 3) dan diaduk rata. Pemadatan
sesuai Tabel 1 dan Tabel 2, dilembabkan sampel dilakukan dengan menggunakan
air secukupnya secara merata untuk alat dan proses sesuai Gambar 1.
memudahkan pengadukan, dan kemudian

a
b c

Jurnal Sains dan Teknologi | 145


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

d e

Gambar 1. Cetakan dan teknik pemadatan sampel

Cetakan sampel (Gambar 1 a, b, c) tekan pada secara berkala untuk


dibuat dari plat baja diberi alas plat baja mengetahui peningkatan kekuatan sampai
4mm pada bagian bawah. Campuran yang mencapai kekuatan relatif konstan.
sudah diaduk rata dimasukkan kedalam
cetakan, diberi rojokan merata memakai HASIL DAN PEMBAHASAN
batang besi diameter 10mm, kemudian Berat jenis material
dibagian atas diberi plat baja tebal 4mm Berat jenis material disajikan pada
(Gambar 1c). Sampel kemudian dipadatkan Tabel 4. Dibandingkan dengan agregat
memakai alat tumbuk Marshall. Untuk satu alam yang berat jenisnya berkisar antara
siklus pemadatan terdiri dari tiga tumbukan 2,30-2,50, agregat bekas bongkaran
merata mulai dibagian tengah, kemudian bangunan memiliki berat jenis relatif lebih
dibagian sisi-sisi seperti diperlihatkan pada kecil dan merupakan material yang tidak
Gambarm 1d. Sampel yang sudah homogen kualitasnya, dimana bongkaran
dipadatkan kemudian dikeluarkan dengan bangunan berasal dari beragam jenis
ejektor (Gambar 1e). bangunan yang kualitasnya memang
kurang homogen. Sedangkan penyerapan
Pengkondisian (curing) Sampel materia disajikan pada Tabel 5.
Sampel di kondisikan (curing) dalam Penyerapan agregat bekas lebih tinggi dari
oven pada suhu 40°C sampai semua kadar agregat alam yang penyerapan airnya
air menguap (berat konstan), dan di simpan berkisar 2-3% (Kementerian PUPR, 2018).
pada suhu ruang 29-30°C dan diuji kuat

Tabel 4. Berat jenis material

Berat Jenis
Material Bulk SSD Semu Efektif
Agregat Kasar :
Bongkaran Beton 2,055 2,368 2,991 2,524
Agregat Halus :
Bata Merah 1,910 2,202 2,371 2,225
Batako 2,061 2,237 2,50 2,281
Beton 1,925 2,128 2,128 2,171
Abu Sekam Padi SG : 1,790

Jurnal Sains dan Teknologi | 146


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

Tabel 5. Hasil Pemeriksaan Penyerapan Air Agregat

Penyerapan Air
Material
(%)
Agregat Kasar :
Bongkaran Beton 15,22
Agregat Halus :
Bata Merah 5,06
Batako 8,53
Beton 10,54

Besarnya penyerapan pada agregat Keausan (Abrasi) Agregat Kasar


kasar atau agregat bekas bongkaran Keausan agregat yang diuji dengan
bangunan karena material agregat tersebut Mesin Los Angeles disajikan pada Tabel 2,
sebagian masih terlapisi dengan mortar dimana abrasinya sedikit lebih besar dari
pasir semen yang mempunyai daya serap nilai maksimal 40% (Kementerian PUPR,
air yang cukup tinggi. 2018)

.Tabel 6. Hasil pemeriksaan keausan (abrasi) agregat kasar

Material Keausan (Abrasi) (%)


Agregat Kasar 40,36

Hasil pemeriksaan sifat lateks aspal. Pemeriksaan Kadar Karet Kering


Pemeriksaan berat jenis lateks dilakukan untuk menentukan kadar karet
dilakukan dengan metode pengujian kering. Hasil dari pemeriksaan ini adalah
menggunakan piknometer seperti yang sebesar 67,2%.
dilakukan pada pemeriksaan berat jenis

Tabel 7. Hasil pemeriksaan lateks

Material Jenis Pengujian Hasil


Lateks Berat Jenis 1,113
Kadar Karet Kering 67,2

Kadar lateks pada campuran kuat tekan yang memenuhi syarat minimal
Dari hasil trial direkomendasi 25kg/cm2, yaitu 5,65% terhadap berat total
memakai kadar lateks dalam campuran campuran dan divariasi sesuasi Tabel 3.
adalah kadar lateks minimum yg memberi
sampel yang kompak dan stabil dengan Kuat tekan tanpa dan dengan rendaman
Hasil uji kuat tekan sampel yang di sampai berat konstan diperlihatkan pada
kondisikan dalam oven dengan suhu 40°C Gambar 2
.

Jurnal Sains dan Teknologi | 147


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

Gambar 2. Kuat tekan tanpa rendaman (TR) dan dengan rendaman (R)

Gambar 2 memperlihatkan bahwa kadar semen antara 3-8%. Campuran ini


sampel dengan rendaman 24 jam, memiliki memiliki kuat tekan rendaman antara 10-30
kuat tekan lebih kecil dari yang tanpa Kg/cm2. Selain itu (Holmes et al., 2016)
rendaman pada kadar lateks yang sama. meneliti blok bahan dinding (masonry block)
Untuk mencapai kekuatan minimal yang terdiri dari agregat alam dan
25kg/cm2 pada sampel dengan rendaman incinerator bottom ash (IBA) dari hasil
(R) diperlukan kadar residu lateks yang pembakaran sistem pemanas batubara.
paling tinggi yaitu 7,65% dengan tingkat Untuk campuran dengan penggantian
pemadatan terendah (10 siklus agregat halus dengan 100% memakai IBA
pemadatan). Pada kadar lateks 6,65%, memiliki kuat tekan antara 3,5 sd 4,3 MPa
diperlukan pemadatan minimal 15 siklus. (35-43 kg/cm2).
Sedangkan sampel dengan kadar lateks Dari data tersebut blok bahan dinding
5,65% memerlukan lebih dari 15 siklus yang diteliti disini memiliki kualitas yang
pemadatan. sebanding dengan dengan yang diteliti
Kuat tekan yang diperoleh lebih tinggi dari peneliti lain dan yang ada dipasaran
kuat tekan bahan dinding ringan. Bata bahkan lebih baik dari bahan dinding ringan
ringan ada yang memiliki kuat tekan antara yang diteliti peneliti lain. Bila diberikan
5-10 kg/cm2 (Taufik dkk., 2017). Bata beton energi pemadatan yang lebih tinggi dari
ringan bias mencapai mendekati 10 kg/cm2 yang sudah diteliti akan meningkatkan kuat
(Eban et al., 2018). Sedangkan jenis bahan tekan.
dinding bata dipasaran memiliki kuat tekan
antara 25-40 kg/cm2 (PT. Tiga Mitra Initial rate of suction (IRS) dan
Surabaya, 2017). penyerapan air
Peneliti lain Arooz dan Halwature Hasil uji IRS disajikan pada Gambar
(2018), meneliti Mud-concrete block yang 3, sedangkan hasil uji penyerapan air
terdiri dari 30% agregat kasar, 60% pasir, diperlihatkan pada Gambar 4. Nilai IRS
10% fines yang terdiri dari kombinasi yang diperoleh tipikal dengan nilai IRS yang
lempung, lanau, dan pasir halus, dimana

Jurnal Sains dan Teknologi | 148


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

banyak terdapat di Inggris dengan nilai sebelum dipakai. Penyerapan air yang
2
0,25-2,0 kg/m menit (Vekey, 2001). diperoleh relatif kecil dibandingkan beton
Nilai IRS yang lebih besar akan ringan dengan penyerapan antara 18,161
menyerap mortar perekat lebih banyak, % -21,747 % (Eban dkk., 2018).
sehingga blok bahan dinding perlu dibasahi

Gambar 3. Hasil Uji IRS

Gambar 4. Hasil uji penyerapan air

Jurnal Sains dan Teknologi | 149


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

Porositas 2017) yang memperoleh porositas bata


Hasil uji porositas diperlihatkan pada beton ringan antara 27,54 – 30,33 % dan
Gambar 5, dimana porositas diperoleh 21,73 % untuk bata biasa. Selain itu
antara 0,50-3,0% sesuai tingkat pemadatan (Rohman et al., 2018) yang juga meneliti
yang dilakukan. Tidak ada spesifikasi beton ringan dari abu sekam dengan
perihal porositas. Nilai ini jauh lebih kecil porositas 38,08%.
dari porositas bata beton ringan dengan
foam agent yg diteliti (Modestus et al.,

Gambar 5. Porositas sampel

Peningkatan kuat tekan kg/cm2 setelah berumur 23 hari yaitu


Peningkatan kuat tekan sampel dengan kuat tekan 28,05 Kg/cm2. Sampel
dengan kadar lateks terendah 5,65% sudah cukup kuat atau stabil pada umur 3
dengan tumbukan 20 siklus dan hari dimana sampel tetap utuh pada saat
dikondisikan pada suhu ruang di dalam lab diangkat dan peningkatan kekuatannya
(29-30oC), diperlihatkan pada Gambar 6. berlanjut setelah blok bahan ini dipasang.
Sampel mencapai kuat tekan minimum ≥ 25

Gambar 6. Peningkatan kuat tekan

Jurnal Sains dan Teknologi | 150


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

Pengujian peningkatan kuat tekan Dewan Standardisasi Nasional (DSN).


dengan curing sampel pada suhu ruang ini 1989. Mutu Dan Cara Uji Bata Beton
memerlukan waktu lebih dari 3 minggu Pejal.
untuk mencapai kekuatan maksimal
Eban, K.K., Utomo, S., Simatupang, P.H.
dibandingkan dengan cara curing dalam
2018. Perbandingan Kuat Tekan Bata
oven pada suhu ± 40oC yang memerlukan
Ringan CLC Menggunakan Pasir
waktu 6 hari untuk mencapai kuat tekan
Gunung Boleng dan Pasir Takari.
maksimal.
Jurnal Teknik Sipil, Vol. VII, No. 2,
September 2018, Universitas Petra
SIMPULAN
Surabaya.
Dapat disimpulkan karakteristik BBPD
menggunakan agregat bekas dari Holmes, N., O'Malley, H., Cribbin, P.,
bongkaran bahan bangunan dengan lateks Mullen, H., Keane, G. 2016.
sebagai bahan perekatnya, maka dapat Performance of masonry blocks
ditarik kesimpulan sebagai berikut: Kualitas containing different proportions of
agregat bahan bekas bongkaran bangunan incinator bottom ash. Sustainable
lebih kecil dari agregat yang biasa dipakai Materials and Technologies
untuk beton atau bahan perkerasan jalan. Journals,https://www.sciencedirect.co
Kadar lateks resedu minimum untuk BBPD m/science/article/pii/S2214993715300
adalah 5,65% dari berat total agregat. 117, diakses 22-6-2020
BBPD dapat mencapai kuat tekan sampai Industri Karet. 2008. Karet Alam.
34,95 kg/cm2. BBPD mencapai kuat tekan https://industrikaret.wordpress.com/20
minimum dicapai saat berumur 23 hari pada 08/05/12/karet-alam/, diakses 28-05-
suhu ruang yaitu dengan kuat tekan 28,05 2020.
Kg/cm2.
Kementerian Pekerjaan Umum Dan
DAFTAR PUSTAKA Perumahan Rakyat (PUPR). 2018.
Alfa, A. A. dan Y. Syamsu. 2004. Sifat dan Spesifikasi Umum Untuk
Kegunaan Karet Alam Siklik Dari Pekerjaan Konstruksi Jalan Dan
Larutan Karet dan Dari Lateks. di Jembatan.
dalam Prosiding Seminar Nasional VII
Kimia Dalam Pembangunan, Hotel Modestus, Sutandar, E., Samsurizal, E.
Santika Yogyakarta, 25-26 Mei 2004, 2017. Uji Individu Bata Ringan
pp. 540-547. dengan Foam Agent Berdasarkan
Variasi Ukuran Pasir. Jurnal
Arissa, K.W.T. 2016. Analisis Karakteristik Mahasiswa Teknik Sipil Universitas
Blok Bahan Pasangan Dinding Yang Tanjungpura.https://www.neliti.com/pu
Memakai Bahan Bekas Garukan blications/190229/uji-individu-bata-
Aspal Beton Dengan Aspal Sisa ringan-dengan-foam-agent-
Sebagai Perekat. Tugas Akhir, berdasarkan-variasi-ukuran-pasir,
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik diakses 27-05-2020.
Universitas Udayana. (Tidak
Dipublikasikan). Nurhayati, C .2008. Penggunaan Lateks
Karet (Hevea Brasiliensis) untuk Lem
Arooz, F.R, Halwatura, R.U. 2018. Mud- Kayu Lapis dengan Variasi
concrete block (MCB): mix design & Temperatur dan Waktu
durability characteristic. Case Studies Depolimerisasi untuk Meningkatkan
in Construction Materials Journals, Mutu Lem. Jurnal Dinamika Penelitian
Science Direct, Industri Vol. 29 No 2. Tahun
https://www.sciencedirect.com/scienc 2018.https://media.neliti.com/media/p
e/article/pii/S2214509517301250, ublications/272513-none-
https://www.sciencedirect.com/journal 8cee926f.pdf, diakses 8-5-2020.
/case-studies-in-construction-
materials/vol/8/suppl/C, diakses 22-6- PT. Tiga Mitra Surabaya. 2017. Kuat Tekan
2020. Bata Ringan Dan Bata Merah.

Jurnal Sains dan Teknologi | 151


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

https://www.jualbataringan.com/2017/ With Bitumen. Journal of Civil


07/kuat-tekan-bata-ringan-dan-bata- Engineering Science and Application:
merah.html, diakses 15 Mei 2020. Civil Engineering Dimension. Volume
12, No.1, March 2010, Pp. 36-43,
Rambu, K. 2011. Analisis Karakteristik Blok
Petra Christian University, ISSN 1410-
Bahan Pasangan Dinding
9530, Surabaya, Indonesia.
Menggunakan Variasi Komposisi
Agregat Bekas Dari Bongkaran Bahan Vekey de, R.C. (2001). Construction
Bangunan Dengan Lemak Minyak Materials, Their Nature and
Jelantah Sebagai Bahan Perekat, Beahviour, Third Edition, Edited by
Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil
J.M. Illston and P.L.J. Domone, Page
Fakultas Teknik Universitas Udayana.
(Tidak Dipublikasikan) 288, Spon Press, London and New
York.
Rohman, Nur, M. and WS. Brams,
Dwandaru. W.S.B. 2018. Pengaruh Wahyudi, F. 2008. Pengaruh Kombinasi
Variasi Lama Pengeringan Dan Komposisi Bahan Olah Karet
Volume Larutan Graphene Oxide Terhadap Tingkat Konsistensi
Berbahan Dasar Abu Sekam Padi Plastisitas Retension Indeks (Pri)
Terhadap Kuat Tekan Dan Porositas Karet Remah Sir 20 Di Pt.
Bata Ringan Jenis Cellular Lightweigt Bridgestone Sumatera Rubber Estate
Concrete. Tugas Akhir, FMIPA Dolok Merangir.
Universitas Negeri Http://Repository.Usu.Ac.Id/Bitstream/
Yogyakarta.https://eprints.uny.ac.id/5 Handle/123456789/13962/09e00092.
6630/, diakses 27-05-2020. Pdf?Sequence=1&Isallowed=Y,
diakses 20-05-2020.
Taufik, H., Kurniawandy, A., Arita, D. 2017.
Tinjauan Kuat Tekan Bata Ringan Yudistira, I.D.G.R. 2017. Analisis
Menggunakan Bahan Tambah Karakteristik Blok Bahan Pasangan
Foaming Agent, Jurnal Saintis, Vol. Dinding (BBPD) Menggunakan
17 No. 1 (2017) , Universitas Islam Bahan Bekas Bongkaran Bangunan
Riau. dengan Aspal Sisa sebagai Perekat.
https://journal.uir.ac.id/index.php/saint Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil
is/article/view/1765, diakses 15 Mei Fakultas Teknik Universitas
2020. Udayana. (Tidak Dipublikasikan).
Thanaya, I N.A. 2010. Building Blocks
Incorporating Waste Materials Bound

Jurnal Sains dan Teknologi | 152

Anda mungkin juga menyukai