Anda di halaman 1dari 9

EVALUASI

TEKNOLOGI BETON DAN BAHAN BANGUNAN

Dosen Pengampu

Ridho Bayuaji, ST, MT., Ph.D

Disusun oleh

Anisa Adum Rahmadika

(10111710000062)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2019
PROGRAM TRPPBS
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 2


EVALUASI MATERIAL PENYUSUN BETON ..................................................................... 3
1. Definisikan Beton dan uraikan material penyusunnya? (Nilai 30) ................................. 3
2. Apa yang dimaksud dengan rasio air semen dan apakah pengaruhnya terhadap
kelecakan beton, kekuatan dan keawetan beton? (nilai 20) ............................................ 5
3. Sebutkan keunggulan material beton dan jelaskan salah satu keunggulan tersebut
dengan tiga karakter kondisi beton? (Nilai 20) ............................................................... 5
4. Diketahui data hasil pengujianan alias ayakan pasir sebagai berikut: ............................ 6
a. Hitung modulus kehalusannya (nilai 10) ....................................................................... 6
b. Buat polygon komulatif antara diameter ayakan (sumbu x) dengan prosentase agregat
yang lolos ayakan (sumbu y) dan buat diskripsi analisanya (nilai 10) .......................... 7
c. Tentukan termasuk dalam kategori zone apa? (nilai 10) ................................................ 7
EVALUASI TATA CARA PEMBUATAN RENCANA CAMPURAN BETON SESUAI
SNI 2834-2000 ........................................................................................................................... 8

Anisa Adum Rahmadika 10111710013062 | 2


PROGRAM TRPPBS
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

EVALUASI MATERIAL PENYUSUN BETON

1. Definisikan Beton dan uraikan material penyusunnya? (Nilai 30)


DEFINISI BETON

Menurut SNI 03 – 2847 – 2013, beton adalah bahan yang didapat dengan mencampurkan
semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air,
dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat.

Beton adalah hasil teknologi yang sederhana dengan pengetahuan yang komplek. Dua hal
ini pada waktu yang sama akan menyebabkan beton menjadi sempurna dan bisa juga
sebaliknya dimana tergantung keahlian penguasaan pengetahuan yang komplek tersebut.
(sumber : ppt tbb pak Ridho)

Beton ialah material konstruksi yang diperoleh dari pencampuran pasi, kerikil/ batu
pecah, semen serta air. Terkadang beberapa macam bahan tambahan seperti flyash
dicampurkan untuk memperbaiki sifat – sifat dari beton, yaitu meningkatkan workability,
durability, serta waktu pengerasan beton (sumber : buku beton bertulang, Agus S)

MATERIAL PENYUSUN BETON

1) Agregat halus/ pasir


Agregat halus dapat berupa pasir alam, atau pasir hasil pengolahan dari batuan (
abu batu atau dust stone). Sesuai dengan SNI 03 – 2847 – 2002, bahwa agregat
halus merupakan agregat yang mempunyai ukuran butir
maksimumsebesar5,00mm.Penggunaanabu batu perlu memperhatikan resapannya
dan bentuk yang berpengaruh pada penggunaan air.

2) Agregat kasar/ kerikil/ batu pecah


Agregat yang semua butirannya ≥ 4.8 mm (SII.0052-1980), ≥ 4.75 mm (ASTM
C33), ≥ 5 mm (BS.812, 1976) • Agregat kasar dapat berupa kerikil, pecahan
kerikil, batu pecah, terak tanur tiup atau beton semen hidrolis yang dipecah.
Sesuai dengan SNI 03 –2847 –2002, bahwa agregat kasar merupakan agregat yang
mempunyai ukuran butir antara 5,00 mm sampai 40 mm. • Agregat kasar yang
baik untuk pengikatan dengan pasta dan mortar semen adalah yang bertekstur
cukup kasar, bentuk bersudut banyak/kubikal, tidak pipih ataupun panjang

3) Semen
Semen hidrolik adalah suatu bahan pengikat yang mengeras jika bereaksi dengan
air serta menghasilkan produk yang tahan air. Contoh : semen portland, semen

Anisa Adum Rahmadika 10111710013062 | 3


PROGRAM TRPPBS
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

alumina, semen putih dll. Komponen utama dari semen portland adalah : Batu
kapur yang mengandung komponen CaO (kapur,lime) dan Lempung yang
mengandung komponen SiO2 (silika), Al2O3 (oksida alumina), Fe2O3 (oksida
besi)

4) Air
Air mempunyai fungsi sebagai media pencampur material lainnya, dimana
penambahan air ini sangat menentukan nilai kekuatan campuran semen. Jika
jumlah air terlalu besar maka akan menghalangi proses pengikatan. Jika jumlah air
terlalu sedikit maka reaksi semen dan air tidak selesai.

5) Bahan tambahan
Penggunaan bahan tambahan dimaksudkan untuk memperbaiki dan menambah
sifat beton sesuai dengan sifat beton yang diinginkan. • American Society for
Testing and Material (ASTM) C125 menyebutkan bahwa bahan tambahan
ditambahkan ke dalam campuran beton atau mortar, baik sebelum atau
sesudahpencampuran di batching plant . • Definisi bahan tambahan ini
mempunyai arti luas, meliputi polimer, fiber maupun mineral yang menghasilkan
sifat beton menjadi berbeda dari sifat beton aslinya atau beton biasa. • Walaupun
ada aturan pemakaiannya yang ditulis pada brosur admixture, sebaiknya
penggunaan admixture ini didahului dengan percobaan-percobaan yang dilakukan
di laboratorium dan di lapangan.

Anisa Adum Rahmadika 10111710013062 | 4


PROGRAM TRPPBS
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2. Apa yang dimaksud dengan rasio air semen dan apakah pengaruhnya
terhadap kelecakan beton, kekuatan dan keawetan beton? (nilai 20)
Rasio air-semen ialah nilai banding berat air dan semen untuk suatu adukan beton. Rasio
air-semen meningkat maka kuat tekan menurun, kenaikan rasio air-semen berturut dari
0,35 s.d 0,65 akan menurunkan kekuatan beton secara linier menjadi 50%. Peningkatan
jumlah air bisa disebabkan: kontrol pemakaian air jelek, variasi kelembaban dan absorbsi
agregat, perubahan gradasi agregat.

3. Sebutkan keunggulan material beton dan jelaskan salah satu keunggulan


tersebut dengan tiga karakter kondisi beton? (Nilai 20)

Kelebihan material beton :

1. Mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi.

2. Sangat dominan di kekuatan tekan

3. Tahan terhadap temperatur tinggi

4. Bisa diproduksi secara masal secara fabrikasi.

5. Biaya pemeliharaan minim.


Salah satunya dengan curing, hanya membutuhkan air atau penutup beton agar tidak
terjadi penguapan air.

6. Tahan Lama/Durable
Beton akan Tetap Tahan Lama Jika:
a. Struktur semen padat dan jenis permeabilitas (penyerapan air) rendah.
b. Di bawah kondisi paparan yang ekstrem, beton bisa mengalirkan udara untuk
menahan siklus beku-cair.
c. Beton dibuat dengan agregat bertingkat yang kuat dan jenis bahan lembam.
d. Bahan-bahan dalam campuran beton mengandung sedikit pengotor seperti alkali,
Klorida, dan lanau.

Anisa Adum Rahmadika 10111710013062 | 5


PROGRAM TRPPBS
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

4. Diketahui data hasil pengujianan alias ayakan pasir sebagai berikut:

a. Hitung modulus kehalusannya (nilai 10)


Modulus Kehalusan / Fineness Modulus / FM = Jumlah % kumulatif yang tertinggal
di setiap ayakan (dari 4.75 mm sd no.100 atau 150 mm)/ 100. Jika modulus kehalusan
makin besar, maka pasir tersebut semakin kasar. Modulus kehaslusan untuk pasir
berkisar antara 2.3 – 3.1 (ASTM C33).

Sesuai dengan data ayakan pasir tersebut, modulus kehalusan bernilai 2.5926, sesuai
dengan aturan ASTM C33, yaitu antara 2.3 – 3.1.
No. Ayakan Berat Tertahan (gr) % Tertahan % Tertahan Kumulatif % Lolos Ayakan
4.76 55 5.51 5.51 94.49
2.38 61 6.11 11.61 88.39
1.19 148 14.81 26.43 73.57
0.59 261 26.13 52.55 47.45
0.297 176 17.62 70.17 29.83
0.149 228 22.82 92.99 7.01
Pan 70 7.01 0.00
Jumlah 999 100.00 259.26 340.74
Modulus Kehalusan 2.5926

Anisa Adum Rahmadika 10111710013062 | 6


PROGRAM TRPPBS
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

b. Buat polygon komulatif antara diameter ayakan (sumbu x) dengan prosentase


agregat yang lolos ayakan (sumbu y) dan buat diskripsi analisanya (nilai 10)

Grafik Kumulatif
120

100
Pasir Lolos Ayakan (%)

80

60

40

20

0
0 1 2 3 4 5 6
Ukuran Saringan (mm)
Gradasi Pasir Batas Atas Zona 1 Batas Bawah Zona 2
Batas Atas Zona 2 Batas Bawah Zona 2 Batas Atas Zona 3
Batas Bawah Zona 3 Batas Atas Zona 4 Batas Bawah Zona 4

Dari grafik di atas, data tersebut masuk ke dalam zona 2. Karena berada di dalam
batas – batas zona 2, yaitu zona pasir agak kasar. Sedangkan zona 1, 3 dan 4 tidak
memenuhi, karena ada yang melewati batas – batas persayaratan tersebit.

ZONA 2
Grafik
Ukuran Saringan Batas Bawah Batas Atas Saringan
Pasir
0.00 0 0 0.000
0.15 0 10 7.007
0.30 8 30 29.830
0.60 35 59 47.447
1.20 55 100 73.574
2.40 75 100 88.388
4.80 90 100 94.494

c. Tentukan termasuk dalam kategori zone apa? (nilai 10)


Gradasi agregat halus menurut BS dan SK.SNI T-15-1990-03, Kekasaran Pasir data
tersebut termasuk ke dalam zona 2 (pasir agak kasar).

Anisa Adum Rahmadika 10111710013062 | 7


PROGRAM TRPPBS
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

EVALUASI TATA CARA PEMBUATAN RENCANA CAMPURAN


BETON SESUAI SNI 2834-2000

Susun komposisi bahan pengikat (semen dan air) dan bahan pengisi (pasir dan kerikil) untuk
mutu beton yang dipersyaratakan SNI-2847-2013 dengan fungsi beton mampu mengalami
persyaratan durabilitas (pasal 4) yakni paparan sulfat level parah. Benda uji berbentuk
silinder 150 × 300 mm dan jumlah yang diijinkan tidak memenuhi syarat sebesar 5%. Semen
yang digunakan dipakai semen Portland tipe I. Slump dipersyaratkan 120 mm, ukuran butiran
agregat kasar 20 mm. Desain butiran agregat masuk di daerah zone 2.

PROPORSI PASIR DAN KERIKIL

Lubang Ayakan (mm) Pasir Kerikil


77 100.000 100.000
38.1 100.000 97.000
19 100.000 45.000
9.6 100.000 14.000
4.76 100.000 1.000
2.38 16.000 0.000
1.19 55.000 0.000
0.59 37.000 0.000
0.297 22.000 0.000
0.149 11.000 0.000
pan 0.000 0.000
Jumlah 441.000 60.000

Anisa Adum Rahmadika 10111710013062 | 8


PROGRAM TRPPBS
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Menggunakan cara matematis

( ) ( )

( ) ( )

( )

Jadi, proporsi campuran pasir dan kerikil 43 : 57

ASPEK PENJELASAN DATA SATUAN

KUAT TEKAN KARATERISTIK DIKETAHUI 31 Mpa


DEVIASI STANDAR TIDAK ADA DATA (TABEL 5) 8.5
NILAI TAMBAH (MARGIN) 1.64 x C4 13.94
KUAT TEKAN RATA-RATA C3 + C5 44.94 Mpa
JENIS SEMEN DIKETAHUI TIPE 1
JENIS AGREGAT KASAR DIKETAHUI BATU PECAH
JENIS AGREGAT HALUS DIKETAHUI PASIR
FAKTOR AIR SEMEN BEBAS GRAFIK 1 0.45
FAKTOR AIR SEMEN MAKSIMUM TABEL 4 0.6
SLUMP DIKETAHUI 120 mm
UKURAN AGREGAT MAKSIMUM DIKETAHUI 20 mm
KADAR AIR BEBAS TABEL 3 205 kg/m3
KADAR SEMEN C14/C10 455.6 kg/m3
KADAR SEMEN MAKSIMUM C14/C11 341.7 kg/m3
KADAR SEMEN MINIMUM TABEL 4 275 kg/m3
FAKTOR AIR SEMEN YANG DISESUAIKAN - -
SUSUNAN BESAR BUTIR AGREGAT HALUS DIKETAHUI ZONA 2
SUSUNAN BESAR BUTIR AGREGAT KASAR DIKETAHUI 20 mm
PERSEN AGREGAT HALUS 35 %
BERAT JENIS AGREGAT KERING PERMUKAAN 2.61
BERAT JENIS BETON GRAFIK 16 2413 kg/m3
KADAR AGREGAT GABUNGAN C23-C15-C14 1752.4 kg/m3
KADAR AGREGAT HALUS C24*(C21/100) 613.4 kg/m3
KADAR AGREGAT KASAR C24-C25 1139.1 kg/m3

PROPORSI CAMPURAN SEMEN PASIR KERIKIL AIR


BERAT 455.6 613.4 1139.1 205
PERBANDINGAN 1.00 1.35 2.50 -
BERAT JENIS 2.80 2.50 2.66 -
AIR RESAPAN - 3.75 1.63 -
KADAR AIR - 7.15 1.06 -
KOREKSI 455.6 634.2 1132.6 190.6

KONTROL 2413.0 = 2413.0


1000 25.97 36.15 64.56
57 32 45 81
VOLUME 30 SAMPEL UJI 974 1356 2421
FAS TERKOREKSI 0.42

Anisa Adum Rahmadika 10111710013062 | 9

Anda mungkin juga menyukai