Dosen Pengampu
Disusun oleh
(10111710000062)
SURABAYA
2019
PROGRAM TRPPBS
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
DAFTAR ISI
Menurut SNI 03 – 2847 – 2013, beton adalah bahan yang didapat dengan mencampurkan
semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air,
dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat.
Beton adalah hasil teknologi yang sederhana dengan pengetahuan yang komplek. Dua hal
ini pada waktu yang sama akan menyebabkan beton menjadi sempurna dan bisa juga
sebaliknya dimana tergantung keahlian penguasaan pengetahuan yang komplek tersebut.
(sumber : ppt tbb pak Ridho)
Beton ialah material konstruksi yang diperoleh dari pencampuran pasi, kerikil/ batu
pecah, semen serta air. Terkadang beberapa macam bahan tambahan seperti flyash
dicampurkan untuk memperbaiki sifat – sifat dari beton, yaitu meningkatkan workability,
durability, serta waktu pengerasan beton (sumber : buku beton bertulang, Agus S)
3) Semen
Semen hidrolik adalah suatu bahan pengikat yang mengeras jika bereaksi dengan
air serta menghasilkan produk yang tahan air. Contoh : semen portland, semen
alumina, semen putih dll. Komponen utama dari semen portland adalah : Batu
kapur yang mengandung komponen CaO (kapur,lime) dan Lempung yang
mengandung komponen SiO2 (silika), Al2O3 (oksida alumina), Fe2O3 (oksida
besi)
4) Air
Air mempunyai fungsi sebagai media pencampur material lainnya, dimana
penambahan air ini sangat menentukan nilai kekuatan campuran semen. Jika
jumlah air terlalu besar maka akan menghalangi proses pengikatan. Jika jumlah air
terlalu sedikit maka reaksi semen dan air tidak selesai.
5) Bahan tambahan
Penggunaan bahan tambahan dimaksudkan untuk memperbaiki dan menambah
sifat beton sesuai dengan sifat beton yang diinginkan. • American Society for
Testing and Material (ASTM) C125 menyebutkan bahwa bahan tambahan
ditambahkan ke dalam campuran beton atau mortar, baik sebelum atau
sesudahpencampuran di batching plant . • Definisi bahan tambahan ini
mempunyai arti luas, meliputi polimer, fiber maupun mineral yang menghasilkan
sifat beton menjadi berbeda dari sifat beton aslinya atau beton biasa. • Walaupun
ada aturan pemakaiannya yang ditulis pada brosur admixture, sebaiknya
penggunaan admixture ini didahului dengan percobaan-percobaan yang dilakukan
di laboratorium dan di lapangan.
2. Apa yang dimaksud dengan rasio air semen dan apakah pengaruhnya
terhadap kelecakan beton, kekuatan dan keawetan beton? (nilai 20)
Rasio air-semen ialah nilai banding berat air dan semen untuk suatu adukan beton. Rasio
air-semen meningkat maka kuat tekan menurun, kenaikan rasio air-semen berturut dari
0,35 s.d 0,65 akan menurunkan kekuatan beton secara linier menjadi 50%. Peningkatan
jumlah air bisa disebabkan: kontrol pemakaian air jelek, variasi kelembaban dan absorbsi
agregat, perubahan gradasi agregat.
6. Tahan Lama/Durable
Beton akan Tetap Tahan Lama Jika:
a. Struktur semen padat dan jenis permeabilitas (penyerapan air) rendah.
b. Di bawah kondisi paparan yang ekstrem, beton bisa mengalirkan udara untuk
menahan siklus beku-cair.
c. Beton dibuat dengan agregat bertingkat yang kuat dan jenis bahan lembam.
d. Bahan-bahan dalam campuran beton mengandung sedikit pengotor seperti alkali,
Klorida, dan lanau.
Sesuai dengan data ayakan pasir tersebut, modulus kehalusan bernilai 2.5926, sesuai
dengan aturan ASTM C33, yaitu antara 2.3 – 3.1.
No. Ayakan Berat Tertahan (gr) % Tertahan % Tertahan Kumulatif % Lolos Ayakan
4.76 55 5.51 5.51 94.49
2.38 61 6.11 11.61 88.39
1.19 148 14.81 26.43 73.57
0.59 261 26.13 52.55 47.45
0.297 176 17.62 70.17 29.83
0.149 228 22.82 92.99 7.01
Pan 70 7.01 0.00
Jumlah 999 100.00 259.26 340.74
Modulus Kehalusan 2.5926
Grafik Kumulatif
120
100
Pasir Lolos Ayakan (%)
80
60
40
20
0
0 1 2 3 4 5 6
Ukuran Saringan (mm)
Gradasi Pasir Batas Atas Zona 1 Batas Bawah Zona 2
Batas Atas Zona 2 Batas Bawah Zona 2 Batas Atas Zona 3
Batas Bawah Zona 3 Batas Atas Zona 4 Batas Bawah Zona 4
Dari grafik di atas, data tersebut masuk ke dalam zona 2. Karena berada di dalam
batas – batas zona 2, yaitu zona pasir agak kasar. Sedangkan zona 1, 3 dan 4 tidak
memenuhi, karena ada yang melewati batas – batas persayaratan tersebit.
ZONA 2
Grafik
Ukuran Saringan Batas Bawah Batas Atas Saringan
Pasir
0.00 0 0 0.000
0.15 0 10 7.007
0.30 8 30 29.830
0.60 35 59 47.447
1.20 55 100 73.574
2.40 75 100 88.388
4.80 90 100 94.494
Susun komposisi bahan pengikat (semen dan air) dan bahan pengisi (pasir dan kerikil) untuk
mutu beton yang dipersyaratakan SNI-2847-2013 dengan fungsi beton mampu mengalami
persyaratan durabilitas (pasal 4) yakni paparan sulfat level parah. Benda uji berbentuk
silinder 150 × 300 mm dan jumlah yang diijinkan tidak memenuhi syarat sebesar 5%. Semen
yang digunakan dipakai semen Portland tipe I. Slump dipersyaratkan 120 mm, ukuran butiran
agregat kasar 20 mm. Desain butiran agregat masuk di daerah zone 2.
( ) ( )
( ) ( )
( )