Anda di halaman 1dari 20

BAB III

PENGUJIAN PASIR

3.1 Tujuan
1. Mengetahui syarat pengujian pasir
2. Mengetahui proses pengujian kadar air
3. Mengetahui proses kadar lempung
4. Mengatahui fungsi pengujian pasir
5. Mengetahui proses pegujian kekuatan

3.2 Teori Dasar


1. Pasir
Pasir cetak adalah suatu material yang berbentuk butiran halus yang
dipersiapkan untuk membuat cetakan yang akan digunakan dalam proses
pengecoran cetakan pasir. Pasir silika (SiO2) sangat cocok digunakan sebagai
bahan pasir cetak karena mempunyai kemampuan tahan terhadap suhu tinggi dan
sangat minim terjadi penguraian. Hal ini karena pasir silika berisi kotoran yang
lebih sedikit dibanding pasir pantai ataupun pasir kali.
Kebanyakan pasir yang digunakan dalam pengecoran adalah pasir silika
(SiO2). Pasir merupakan produk dari hancurnya batu-batuan dalam jangka waktu
lama. Alasan pemakaian pasir sebagai bahan cetakan adalah karena murah dan
ketahanannya terhadap temperature tinggi. Ada dua jenis pasir yang umum
digunakan yaitu naturally bonded (banks sands) dan synthetic (lake sands).
Karena komposisinya mudah diatur, pasir sinetik lebih disukai oleh banyak
industri pengecoran.
Pemilihan jenis pasir untuk cetakan melibatkan bebrapa factor penting
seperti bentuk dan ukuran pasir. Sebagai contoh , pasir halus dan bulat akan
menghasilkan permukaan produk yang mulus/halus. Untuk membuat pasir cetak
selain dibutuhkan pasir juga pengikat (bentonit atau clay/lempung) dan air. Ketiga
Bahan tersebut diaduk dengan komposisi tertentu dan siap dipakai sebagi bahan
pembuat cetakan.

19
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

a. Kadar Air
Kadar air adalah jumlah air yang terkandung di dalam pasir cetak yang
dinyatakan dalam persentase. Air berfungsi sebagai media perekat antara bahan
pengikat dengan pasir, sehingga antara pasir dengan bahan pengikat dapat saling
merekat dan menguatkan besar kadar air standar untuk pasir cetak yakni antara
1,5% s.d. 8%. Penambahan air pada pasir cetak yakni sebesar 4% s.d. 6%. Sesuai
standar SNI 15-0312-1989 dalam kadar air standar yang digunakan dalam pasir
cetak adalah 3% s.d. 6%.
b. Permeabilitas Pasir Cetak
Permeabilitas merupakan kemampuan pasir cetak untuk mengalirkan atau
membebaskan gas-gas yang terperangkap dalam cetakan pasir. Ruang antara
butir-butir pasir cetak harus dapat dilalui oleh gas-gas hasil reaksi yang dilepaskan
oleh logam panas pada saat dilakukan proses penuangan logam cair ke dalam
cetakan. Apabila cetakan tak dapat mengeluarkan gas-gas pada cetakan pasir
dengan baik, maka akan terjadi cacat pengecoran berupa rongga udara atau
lubang-lubang pada hasil pengecoran.
c. Kekuatan Tekan
Kekuatan tekan adalah kemampuan cetakan pasir untuk dapat menahan
aliran logam cair yang mempunyai tekanan pada waktu masih panas yang bisa
menyebabkan cetakan pasir itu mengalami kerontokan. Kekuatan tekan yang
kurang mengakibatkan cetakan mudah rontok, karena tidak kuat menahan tekanan
dari cairan logam yang panas. Sebaliknya kekuatan tekan yang berlebihan akan
mengakibatkan sulitnya proses pembongkaran cetakan.
2. Pasir Silika
putih merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama
seperti kuarsa dan feldsfar. Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari
SiO2, Al2O3, CaO, Fe2O3, TiO2, CaO, MgO, dan K2O yang berwarna putih
bening atau warna yang lain bergantung pada senyawa pengotornya.
Keunggulan pasir silika antara lain adalah
1. Pasir silika dapat mencetak logam dengan titik lebur yang tinggi.
2. Memiliki titik lebur mencapai 1715 0 C.

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


20
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

3. Dapat mencetak benda cor dari ukuran kecil sampai dengan ukuran besar
4. Menambah dan menstabilkan kekuatan zat pengikat lain.
Pasir kuarsa biasanya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dengan
berbagai ukuran tergantung aplikasi yang dibutuhkan seperti dalam industri ban,
karet, gelas, semen, beton, keramik, tekstil, kertas, kosmetik, elektronik, cat, film,
pasta gigi, dan lain - lain. Saat ini dengan perkembangan teknologi mulai banyak
aplikasi penggunaan silika pada industri semakin meningkat terutama dalam
penggunaan silika pada ukuran partikel yang kecil sampai ukuran mikron atau
bahkan nano silika. Kondisi ukuran partikel bahan baku yang diperkecil membuat
produk memiliki sifat yang berbeda yang dapat meningkatkan kualitas.
Kualitas cetakan pasir dipengaruhi oleh beberapa hal, beberapa diantaranya
yaitu ukuran butir dan kadar pengikat pasir cetak. ukuran butir yang kecil akan
menghasilkan permukaan coran yang baik, sedangkan ukuran butir yang besar
akan menghasilkan permeabilitas yang baik, sehingga dapat membebaskan gas-
gas dalam rongga cetak selama proses penuangan.
Pengecoran benda besar menjadikan cetakan green sand harus lebih
besar. Akibatnya waktu yang dibutuhkan membuat cetakan dan merangkai inti
(core) lebih lama. Hal ini menyebabkan cetakan jenis lain lebih cocok untuk
membuat benda-benda yang besar. Cetakan green sand dapat digunakan
untuk memproduksi benda cor dengan material logam ferro maupun non
ferro. Para ahli pengecoran harus memiliki pengetahuan bagaimana cara
membuat cetakan green sandsehingga mampu memproduksi benda cor
dengan ukuran yang tepat . Cetakan green sand biasanya dibuat dan dicetak
tanpa perlakuan lanjut pada cetakan. Air dan bentonit merupakan material
aditif pokok dalam pembuatan cetakan green sand. Seacoal, sellulosa dan
starcheskadang juga ditambahkan ke dalam pasir. Komponen-komponen organik
ini dalam sistem pasir biasanya ditunjukkan dengan prosentase penguapan
atau total combustibletestnya. Pengujian prosentase uap diukur dengan
mengukur kandungan uap dengan memanaskan campuran pasir pada
suhu tertentu, biasanya pada suhu 650 oC. Pengujian total
combustibledilakukan dengan membakar sampel pada temperatur lebih
tinggi, biasanya 1010oC.

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


21
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

Parameter –parameter kualitas pasir cetak yang lain, seperti kekuatan


pasir cetak dan permeabilitas merupakan pengontrolan sekunder. Parameter ini
diketahui pengaruhnya dengan menggunakan analisa regresi linier.
Analisis ini akan dapat memantau variabel untuk suatu pertanyaan bila
waktu lebih lama sehingga perubahan-perubahan kecil dari variabel tersebut
dapat dideteksi. Perubahan besar pada parameter sekunder ini menunjukkan
adanya permasalahan-permasalahan dasar misalnya perubahan kualitas
material dasar atau tidak stabil dan juga perubahan campuran pada sistem
campuran pasir .Cetakan green sand terdiri dari beberapa campuran dan
tiap material masing-masing memiliki fungsi khusus. Bahan baku utama adalah
pasir itu sendiri yang biasanya pasir kuarsa baik pasir kuarsa alam atau
buatan . Karakteristik paling penting pasir yakni pasir sebagai bahan refraktori
alami yang mampu bertahan pada suhu tinggi saat bertemu dengan cairan
logam dan terjadi penggabungan dengan cairan . Pengikat pasir alami
berisi kontaminan dengan dasar clay/lempung. Penggunaan pasir jenis ini
tergantung pada jenis logam cor, pertimbangan ekonomi, kualitas cor dan
kekonsistenan pada akhir produk. Struktur butir pasir adalah karakteristik
yang sangat penting dalam pemilihan pasir. Pemilihan pasir diharapkan
untuk mendapatkan permeabilitas dan densitas yang maksimal. Parameter ini
merupakan hal yang kritis dalam penentuan kualitas produk .Cairan
logam saat dituang akan mengenai cetakan. Hal ini menyebabkan
timbulnya gas akibat dekomposisi pengikat dan azat aditif yang lain. Jika
permeabilitas cetakan tidak cukup untuk mengeluarkan gas ini maka tekanan
di dalam cetakan akan meningkat. Tekanan ini akan menghalangi aliran
cairan logam atau bahkan dapat menimbulkan ledakan dari cetakan.
Pemilihan pasir ditentukan oleh jumlah gas yang terbentuk dalam cetakan
dan juga permukaan akhir yang diinginkan. Pada kenyataannya, gas
yang terbentuk pada cetakan tidak selamanya merugikan. Tekanan yang
terjadi pada cetakan akibat terbentuknya gas dapat menghalangi penetrasi
logam pada pasir. Hal ini akan mengurangi terbakarnya butiran pasir yang
mendatangkan permasalahan pada saat pembersihan danpemesinan.
Sehingga keseimbangan antara permeabilitas cetakan dengan pembentukan

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


22
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

gas harus dijaga. Sebagai contoh, jika permeabilitas rendah karena


butiran pasir kecil maka zat aditif harus menghasilkan gas yang sedikit.
Sebaliknya, jika permeabilitas tinggi maka tidak menguntungkan jika
memilih material yang menghasilkan gas dalam jumlah banyak.
Cetakan green sand harus mampu menahan erosi akibat cairan
logam yang lewat di permukaannya. Jika tidak mampu menahan erosi aliran
cairan logam maka hal ini akan mengakibatkan pasir masuk ke dalam
cairan dan dapat menyebabkan cacat pada produk cor. Butiran pasir akan
tetap berada di tempat akibat kombinasi dua mekanisme yakni jepitan antar
butir pasir dan adanya pengikat diantara pasir. Kombinasi dua mekanisme
ini akan menentukan kekuatan cetakan. Kondisi pasir terbaik untuk
mendapatkan kekuatan cetakan yang optimum dan densitas baik adalah butir
pasir yang memiliki distribusi normal di atas empat atau lebih ukuran
mesh yang berdekatan.
Zat aditif dalam green sand terbagi dalam dua kategori yakni claydan
material yang mengandung karbon. Tujuan utama dari clayadalah untuk
mengikat dan menahan butiran pasir saat proses pengecoran. Material
yang mengandung karbon dtambahkan untuk menjaga stabilitas cetakan,
permukaan akhir benda dan memudahkan pembersihan benda cor. clay
yang paling banyak digunakan adalah bentonit.
Bentonit memiliki permeabilitas yang cocok, distribusi besar butir yang
cocok, tahan panas, bisa dipakai lagi, dan murah. Bila kadar bentonit rendah
didalam campuran pasir cetak, menyebabkan kekuatan pasir cetak menurun. Hal
ini disebabkan karena daya ikat antar butir pasir cetak rendah. Bila kadar bentonit
tinggi menyebabkan kekuatan pasir cetak meningkat dan cetakan menjadi padat.
Bentonit memiliki daya ikat yang tinggi apabila bereaksi dengan air serta
mempunyai keunggulan yaitu mempunyai struktur berlapis, kemampuan
mengembang dan memiliki kation-kation yang dapat dipertukarkan (Susilawati,
2014: 169). Bentonit merupakan satu jenis dari tanah lempung. Bentonit terdiri
dari butir-butir halus dari 10 sampai 0,01 µ yang fasa penyusun utamanya adalah
monmorillonite (Al2O3.4SiO2.H2O). Keplastisan terjadi karena
penggelembungan dengan menambahkan air padanya.

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


23
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

3.3 Tata cara Praktikun


3.3.1 Skema Proses
a. Pengujian kadar air

Siapkan alat dan bahan

Timbanglah pasir silika baru sebesar 25 gr

Nyalakanlah oven pada temperatur 150 ℃

Masukkanlah pasir ke dalam oven

Dwell Time hingga 10 menit

Keluarkan lah pasir silika baru dari oven

Matikanlah oven

Hitung dan timbanglah kembali berat dari pasir silika baru

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan
Gambar 3.1 Skema Proses Pengujian Kadar Air

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


24
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

b. Pengujian kadar lempung

c. Siapkan alat dan bahan

Timbanglah pasir silika baru sebesar 50 gr

Buatlah larutan NaOH 3% sebanyak 300 Ml

Campurkanlah pasir dengan larutan NaOH

Aduklah hingga homogen

Saringlah dengan menggunakan kertas osmosis

Masukkanlah pasir yang mengendap ke dalam oven

Nyalakan oven pada temperatur 150 ℃

Dwell Time selama 10 menit

Matika oven

Hitung dan timbanglah kembali berat dari pasir silika baru

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


25
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

Analisa dan pembahasan

kesimpulan
Gambar 3.2 Skema Proses Pengujian Kadar Lempung

c. Disribusi besar butir

d. Siapkan alat dan bahan

Timbanglah pasir silika baru sebesar 150 gram

Bukalah kunci mesin Sand Sieve Machine

Bukalah tutup mesin Sand Sieve Machine

Masukkan pasir silika baru 150 gram

Tutuplah kembali penutup mesin Sand Sieve Machine

Pasang kunci mesin Sand Sieve Machine

Nyalakan mesin Sand Sieve Machine

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


26
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

Tunggulah hingga 10 menit

Matikan mesin Sand Sieve Machine

Bukalah kunci mesin Sand Sieve Machine

Bukalah peutup mesin Sand Sieve Machine

Ambilah saringan ke 1 lalu timbanglah

Lakukanlah hingga saringan ke 10

Susunlah kembali timbangan dan simpanlah pada mesin Sand Sieve


Machine

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan
Gambar 3.3 Skema Proses Disribusi Besar Butir

3.3.2 Penjelasan Skema proses


a. Pengujian kadar air
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Pasir silika ditimbang sebesar 25 gr

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


27
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

3. Oven dinyalakan pada temperature 150oC


4. Pasir dimasukan kedalam oven
5. Diberikan waktu hingga 10 menit
6. Pasir silika baru dikeluarkan dari oven
7. Oven dimatikan
8. Pasir silika baru dihitung dan di timbang
9. Dibuat analisa
10. Kesimpulan

b. Pengujian kadar lempung


1. Alat dan bahan disiapkan
2. Pasir silika baru ditimbang
3. Larutan NaOH dibuat
4. Pasir dengan larutan NaOH dicampur
5. Diaduk hingga homoge
6. Pasir disaring dengan menggunakan kertas osmosis
7. Pasir yang mengendap dimasukan kedalam oven
8. Oven dinyalakan
9. Diberi waktu selama 10 menit
10. Oven dimatikan
11. Pasir silika baru ditimban dan dihitung
12. Dibuat analisa
13. Dibuat kesimpulan

c. Disribusi besar butir


1. Alat dan bahan disiapkan
2. Pasir silika ditimbang
3. Kunci pada mesin sand sieve machine dibuka
4. Tutup mesin sand sieve machine dibuka
5. Pasir silika dimasukan
6. Penutup pada mesin sand sieve machine ditutup
7. Kunci mesin sand sieve machine dipasang

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


28
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

8. Mesin sand sieve machine dinyalakan


9. Ditunggu hingga 10 menit
10. Mesin dimatikan
11. Kunci mesin sand sieve machine dibuka
12. Penutup sand sieve machine dibuka
13. Saringan diambil dan lalu ditimbang
14. Dilakukan saringan hingga 10
15. Disusun kembali timbangan dan simpan pada mesin sand sieve machine
16. Dibuat analisa
17. Dibuat kesimpula

3.3.3 Gambar Proses


a. Pengujian pasir

Alat dan bahan disiapkan untuk


melaksanakan praktikum

Oven yang digunakan untuk


pengujian kadar air dan pengujian
kadar lempung.

Hasil pasir yang telah dioven pada


pengujian kadar air.

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


29
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

Proses pengadukan pasir silka baru


dengan larutan NaOH 3% sebanyak
300Ml

Pelakukan penyaringan larutan yang


telah homogen menggunakan
saringan osmosis.

Kondisi pasir endapan yang telah


dilakukan oven pada pengujian kadar
lempung.

Kondisi pasir silika baru sebesar 150


gr sebelum dilakukan pengujiar besar
butir.

Mesin Sand Sieve Machine untuk


pengujian besar butir.

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


30
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

Proses penguncian pada mesin Sand


Sieve Machine.

Proses penimbangan dari hasil


saringan yang telah dilakukan
pengujian selama 10 menit

Hasil pasir silaka baru yang telah


dilakukan pengujian besar butir.

Proses pemasukkan pasir cetak ke


dalam batang silinder.

Proses pemadatan pasir sebanyak 25


kali pemadatan.

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


31
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

Proses permeabilitas setelah


dilakukannya pemadatan pada pasir
cetak.

Proses pengujian kekuatan tekan.

Hasil dari pengujian kekuatan tekan.

Gambar 3.4 Gambar Proses Pembuatan Parting Line Dan Proses Assembling

3.4 Alat dan Bahan


3.4.1 Alat
1. Ayakan : 1 buah
2. Ember : 1 buah
3. Oven : 1 set
4. Sand sife masin : 1 set
5. Alat pemadat pasir : 1 set
6. Alat uji permeabilitas : 1 set
7. Alat kekuatan tekan : 1 set
8. Pipet : 1 buah
9. Corong kaca : 1 buah
10. Tabung erlenmeyer : 1 buah
11. Botol semprot : 1 buah

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


32
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

12. Spatula : 1 buah


13. Tabung ukur : 1 buah
14. Neraca digital : 1 buah
15. Stopwacth : 1 buah
3.4.2 Bahan
1. Pasir silika baru : Secukupnya
2. Pasir silika lama : Secukupnya
3. Bentonit : Secukupnya
4. Air : Secukupnya
5. Gula tetes : Secukupnya
6. Alumunium foil : Secukupnya
7. Aqua dm : Secukupnya
8. NaOH : Secukupnya
9. Kertas osmosis : Secukupnya

3.5 Pengumpulan dan Pengolahan Data


3.5.1 Pengumpulan Data
Pengujian Kadar Air
1. Pengujian Kadar Air Awal

Pengujian ke – Berat pasir (gr) Waktu (menit) Temperatur (℃)

1 25 gram 10 menit 150℃

2. Pengujian Kadar Air Akhir

Pengujian ke – Berat pasir (gr) Waktu (menit) Temperatur (℃)

1 25 gram 10 menit 150℃

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


33
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

Pengujian Kadar Lempung


1. Pengujian Kadar Lempung Awal
Pelarutan
dengan NaOH Berat pasir (gr) Waktu (menit) Temperatur (℃)
3%

300 mL 50 gram 10 menit 150℃

2. Pengujian Kadar Lempung Akhir


Pelarutan
dengan NaOH Berat pasir (gr) Waktu (menit) Temperatur (℃)
3%

300 mL 52 gram 10 menit 150℃

3. Pengujian Kekuatan

Kekuatan Tekan Kekuatan Geser

Jumlah Beban Patahnya Jumlah Beban Patahnya


Pemadatan Spesimen (kgf) Pemadatan Spesimen (kgf)

25 kali 2,6 Bar 25 kali

4. Pengujian Premeabilitas

Premeabilitas

Jumlah Pemadatan Waktu (detik) Premeability Number

25 kali 15,93 detik 25

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


34
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

Pengujian Distribusi Besar Butir


Berat Awal = 150 gram
Waktu = 10 menit
Berat Awal Bilangan Pengali
Berat (gr) / Wn Wn × Sn
ayakan ke – (Sn)
1 0 6 0
2 0 9 0
3 0 15 0
4 3 25 75
5 16 35 560
6 25 45 1.125
7 32 60 1.920
8 48 81 3.888
9 7 118 826
10 14 275 3.850
Jumalah Berat
145 669 12.244
Total

3.5.2 Pengolahan Data


1. Pengujian Kadar Air
Dik : W1 = 25 gram
W2 = 25 gram
Dit : %Kadar Air ?
Jawab :
W1 × W2 25 ×25
%Kadar Air = × 100% = × 100% = 0%
W2 25
2. Pengujian Kadar Lempung
Dik : M1 = 48%
M2 = 3%
V2 = 300 mL
W1 = 50 gram
W2 = 52 gram

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


35
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

Dit :
a. Volume pengenceran NaOH 3% ?
b. %Kadar Lempung ?
Jawab :
a. Volume pengenceran NaOH 3%
V1 × M1 = V2 × M2
V1 × 48 = 300 mL × 3
V1 × 48 = 900
900
V1 = = 18,75 mL larutan NaOH 48%
48
b. %Kadar Lempung
W1 × W2 50 ×52
%Kadar Lempung = × 100% = × 100% = 52%
W2 50
3. Pengujian Kekuatan
Dik : Beban pada patahan spesimen = 26,5126
Luas irisan spesimen = 19,625
Dit : Kekuatan tekan ?
Jawab :
Beban pada patahan spesimen 26,5126
Kekuatan tekan = = = 1,3509
Luas irisan spesimen 19,625
Pengujian Permeabilitas
Dik : Q = 2000
L =5
P = 25
A = 19,625
T = 15,93 detik
Dit : Permeabilitas ?
Jawab :
Q×L 2000 × 5 10.000
P= = = = 1.279
P × A × T 25 × 19,625 × 15,93 7815,6

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


36
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

3.6 Analisa dan Pembahasan


Pada praktikum pengujian pasir kali ini adalah dimana pasir yang digunakan
adalah pasir silika. Pada pasir silika ini memiliki sifat mampu bentuk yang bagus
selain itu juga pasir silika relatif terjangkau dan penggunaan pasir silika juga
dapat di pakai kembali pada pengujiannya.
Pada praktikum kali ini pada saat proses mixing pasir baru dan lama tidak
ada waktu yang ditentukan sehingga melihat waktu homogen dilihat dari warna
mixing, warna abu dan pada pertambahan bentonit bisa di lihat kerapatan pada
pasirnya dan untuk gula tetes sendiri dilakukannya secara manual karena
dikhawatirkan gula tetes yang digunakan oleh kelompok sebelumnya masih
menempel pada alat mixing tersebut.
Pada praktikum kali ini pada saat melakukannya alat permeabilitas dimana
pada saat hidrolik sudah sampe pada dasar stopwacht langsung di berhentikan dan
lihat langsung angka pada alat permeabilitas karena nilai pada alat pemeabilitas
tersebut cepat turun.
Pada praktikum kali ini pada saat semua proses selesai pasir ditambahkan
dengan gula tetes dan pada saat penambahan gula tetes tersebut pasir di aduk aduk
secara terus menerus dengan menggunakan tangan agar pada saat penacampuran
gula tetes pada pasir tercampur dengan merata dan tidak adanya butiran dari gula
tetes tersebut dan pada pasir tersebut agar padat sesuai dengan kepalan tangan.
Pada saat pemberian pasir pada ceakan cetakan yang dibuat terjadinya
pelepasan oleh karena kurangnya rapat pada saat pembuatan cetakan hal tersebut
bisa menyebabkan coran keluar dari gating system dan mengenai kayu.
Pada saat pemasangan kunci mesin sand sieve machine harus benar benar
rapat hal tersebut karena bila tidak rapat mesin akan mati dan apabaila mesin
tersebut nyalapun penyaringan pasirnya tidak akan maksimal.
Parameter – parameter yang mempengaruhi pada pengujian kadar air adalah
sesuai dengan perhitungan yaitu dimana pada berat awal pasir, berat akhir pasir,
waktu pengujian dan temperature yang digunakan pada saat proses pemanasan

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


37
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

terhadap pasir. Pada saat proses pengujian pasir ini alat yang digunakan adalah
menggunakan oven dimana temperature yang digunakan adalah 150oC dengan
estimasi waktu selama 10 menit hal tersebut bertujuan untuk menghilangkan
kadar air pada pasir silica baru, pada neraca analitik digunakan untuk menimbang
hasil dari pasir.
Pada praktikum kali ini larutan yang dipakai pada saat pengujian pasir
adalah larutan NaOH3% dimana pada penggunaan larutan ini dikarenakan larutan
NaOH mempunyai sifat yang mengikat lemak. Pembuatan pada larutan ini adalah
yaitu dengan cara mengencerkan NaOH dengan aqua dm, dimana pada pembuatan
NaOH ini dengan komposisi yang digunakannya adalah dengan menggunakan
yang sudah ditentukan.

3.7 Kesimpulan
1. Syarat pengujian pasir adalah pasir yang digunakan
2. Proses pengujian air adalah dengan timbang campuran pasir dan keringkan
dalah tungku tungku pengering dengan temperature 100-110oC
3. Proses kadar lempung adalah dimana kadar lempung dengan sample pasir
cetak yang dikeringkan dengan temperature 100-110oC
4. Pengujian kekuatan adalah dengan cara memadatkan pasir dalam tabung
spesimen dalam pemadat pasir standar, kemudian di berikan beban sampai
patah.
5. pengujian kekuatan pasir cetak dimana pasir cetak yang telah dipadatkan
diletakkan pada alat pengujian kekuatan tekan dan diberi beban dengan cara
memutar stir hingga padatan pasir cetak tersebut retak dan lihat beban yang
diperlukan.

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


38

Anda mungkin juga menyukai