LAPORAN AWAL
1906356456
KELOMPOK 9
FAKULTAS TEKNIK
DEPOK
FEBRUARI 2022
1. Tujuan Percobaan
a. Memahami sifat-sifat pasir cetak dan hubungan antara sifat-sifat pasir cetak yang
meliputi:
i. Distribusi besar pasir
ii. Hubungan antara kadar air dan aditif dalam pasir cetak terhadap
permeabilitas, kekuatan geser, dan kekuatan tekan
iii. Mampu bentuk (flowability) dari pasir cetak
b. Memahami perbedaan karakteristik antara pasir basah (green sand), pasir kering
(dry sand), dan pasir kering tanpa pemanasan (holding sand)
2. Dasar Teori
- Mudah didapatkan
- Murah
- Dapat digunakan kembali dengan penggantian pasir baru sebanding 20%
- Kekuatan tinggi
- Dapat digunakan untuk mencetak berbagai ukuran
- Dapat digunakan untuk produksi satuan atau massal
- Sifat refraktori dan ketahanan kimia baik
Pasir cetak memiliki beberapa jenis sebagai berikut:
- Cetakan pasir kering, merupakan cetakan yang menggunakan bahan pengikat organic
yang dibakar untuk memperkuat ikatan antar pasir pada suhu 200oC – 300oC
- Cetakan pasir basah, merupakan cetakan yang dibentuk oleh pasir dengan kandungan
air
- Cetakan kulit kering, merupakan cetakan yang didapatkan melalui pengeringan pasir
basah dengan kedalaman 1,2 cm – 2,5 cm dari permukaan rongga cetakan
Alur pengecoran pasir cetak:
Pada proses pembuatan cetakan, pasir yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
- Mempunyai sifat mampu bentuk dan kuat, dikarenakan hal diperlukan cetakan pasir
dengan kekuatan cocok. Cetakan dengan kekuatan yang tidak cocok akan mengalami
kerusakan ketika tahapan pemindahan dan dapat tidak menahan logam cair yang
dituangkan
- Permeabilitas yang cocok, dikarenakan kemampuan pasir melewatkan gas dari dalam
cetakan dan gas dari logam cair yang menyebabkan cacat dapat diantisipasi.
Permeabilitas ditentukan melalui rumus:
𝑄𝑥𝐼
𝐺𝐷 =
𝑃𝑥𝐴𝑥𝑇
Keterangan:
Q = Volume udara yang dilewatkan
I = Panjang sampel
P = Tekanan udara
A = Luas irisan sampel
T = Waktu yang diperlukan
- Flowability yang baik, yaitu kemampuan pasir dimampatkan sesuai pola. Pasir yang
memiliki alir baik dapat mengisi tiap sudut atau bagian secara merata pada cetakan
- Tahan temperature tuang logam, dikarenakan cetakan perlu menahan panas logam cair
agar tidak mengalami kerusakan atau kecacatan pada proses penuangan
- Distribusi besar butir pasir yang cocok, dikarenakan ukuran dan distribusi butir
memiliki pengaruh terhadap permeabilitas cetakan. Semakin halus butir, permukaan
produk cor akan semakin halus tetapi tidak dapat terlalu halus dikarenakan gas akan
terperangkap.
- Sifat adhesive baik, yaitu kemampuan pasir melekat dengan logam cetakan atau
dinding. Cetakan tidak akan lepas dari dinding apabila cetakan memiliki sifat adhesi
yang baik sebelum proses penuangan
- Sifat kohesif, yaitu hubungan daya ikat sesama atau antara butir pasir penyusun
cetakan. Sifat kohesif mempengaruhi sifat mekanis seperti kekuatan basah, kekuatan
kering, kekuatan panas, kekuatan kimia, dan ketahanan temperature tinggi
- Sifat collapsibility, yaitu sifat mampu abruk cetakan yang diperlukan agar pasir dapat
direklamasi dan digunakan kembali
- Koefisien muai rendah, agar tidak mengalami pemuaian berlebihan pada proses
penuangan
- Komposisi yang cocok antara air, pasir, pengikat, dan aditif. Dikarenakan tiap
komposisi memiliki perananannya masing-masing pada cetakan. Air berfungsi sebagai
activator untuk mengaktifkan daya ikat pada pengikat, agar butir pasar dapat
berhubungan satu sama lain
Karakteristik pasir cetak merupakan sifat yang mempengaruhi kualitas hail cor. Hal
tersebut dipengaruhi jumlah komposisi pasir cetak, kimia, logam cair, dan sifat mekanik.
Terdapat 2 karakteristik pasir cetak yaitu:
- Permeabilitas, yaitu kemampuan pasir cetak dialirkan fluida dalam waktu tertentu pada
suatu satuan luas
- Kekuatan, yaitu kemampuan pasir cetak menahan beban dinamis atau statis sebelum
mengalami perpatahan. Kekuatan berdasarkan arah gaya dibagi menjadi:
o Kekuatan Tekan, yaitu beban yang terjadi pada tahapan penuangan logam cair
ke dalam cetakan. Standar yang digunakan untuk tekan basah adalah 5-22 psi
dan standar kekuatan tekan kering adalah 20-250 psi
o Kekuatan Geser, yaitu beban yang terjadi ketika logam cair mengalir pada dasar
cetakan pasir dengan standar 1,5-7 psi
o Kekuatan Tarik, yaitu beban yang terjadi ketika logam cair mengalami
penyusutan dan berubah fasa menjadi padat. Standar yang digunakan adalah 1-
6 psi
Selain itu, terdapat klasifikasi terhadap kekuatan berdasarkan kadar air sebagai berikut:
o Kekuatan Basah, yaitu kekuatan yang terdapat pada pasir cetak setelah
diberikan air
o Kekuatan Kering, yaitu kekuatan pada pasir cetak setelah air habis dalam pasir
cetak yang dihasilkan melalui pendinginan dalam temperature ruangan
Pasir cetak dihasilkan oleh butir pasir dalam ukuran yang beragam atau butir tersaring
dengan ukuran yang seragam. Distribusi besar butir yang ideal merupakan 2/3 dari jumlah
pasir yang digunakan dan terletak pada tiga nomor sieve yang berurutan. Distribusi ukuran
butir dibagi menjadi:
- Distribusi ukuran butir sempit, yaitu susunan ukuran butir terdiri dari kurang lebih 2
fraksi
- Distribusi ukuran butir sempit, yaitu 90% dari ukuran besar butir terdiri dari 1 fraksi
- Distribusi ukuran butir lebar, yaitu susunan ukuran butir terdiri dari kurang lebih 3
fraksi
- Distribusi ukuran butir sangat lebar, yaitu susunan ukuran butir terdiri dari 3 fraksi
lebih
Distribusi pasir memiliki parameter ideal yang berbeda dikarenakan setiap penggunaan
cetakan pasir berbeda. Hal itu disebabkan distribusi dan ukuran butir pasir memiliki
pengaruh penting dalam menentukan karakteristik seperti kekuatan, kehalusan permukaan,
dan permeabilitas cetakan pasir. Distribusi butir sempit akan memberikan permeabilitas
tinggi. Distribusi butir lebar akan memberikan kekuatan yang tinggi, dikarenakan celah
agak terbentuk lebih banyak yang akan diisi oleh pengikat. Kadar binder, kadar air, kadar
bahan yang dapat terbakar, waktu pengadukan, temperature pemanasan, distribusi pasir,
dan lama cetakan dibuat hingga waktu tuang merupakan variable yang perlu menjadi
konsiderasi dalam menentukan ke-idealan parameter.
Ulangi pengujian
Pasang compression
sebanyak 3x dan
head dan magnet
hitung rata rata hasil
penunjuk
uji yang didapatkan
5. Daftar Pustaka
a. Modul Praktikum Metalurgi Proses 2022
b. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132048523/pendidikan/5.+Pasir+cetak.pdf
c. https://text-id.123dok.com/document/rz3xx8omz-pengujian-pasir-cetak-
62852248-perancangan-pola-dan-cetakan-pa.html
d. https://logamceper.com/pengujian-pasir-cetak-pada-pengecoran-
logam/#:~:text=Lalu%2C%20apa%20itu%20pengujian%20pasir,umumnya%20ce
takan%20terbuat%20dari%20pasir.
e. https://logamceper.com/langkah-pengujian-pasir-cetak-pengecoran-logam/
6. Teori Tambahan
6. Variasi ukuran butir dan kadar pengikat terhadap kekuatan tarik dan tekan
Proses pengecoran logam merupakan proses pencairan logam yang dituangkan ke sebuah
cetakan dari produk tertentu yang diinginkan. Pada pengecoran pasir cetak, cetakan merupakan
suatu hal yang krusial dalam menentukan kualitas produk. Kekuatan pasir pada sand casting
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu ukuran butir dan kadar bahan pengikat. Bahan pengikat yang
menghasilkan cetakan pasir dengan kekuatan rendah adalah bahan pengikat yang melapisi butir
pasir secara tipis, serta apabila luas permukaan kontak antar butir pasir semakin kecil, kekuatan
cetakan akan semakin rendah.
Untuk gaya tarik, ukuran butir pasir memiliki pengaruh terhadap kekuatan tarik cetakan
dikarenakan semakin kecil ukuran butir, maka cetakan akan menjadi semakin padat dan memiliki
kerapatan yang tinggi. Semakin rendah kadar pengikat dalam campuran, akan semakin rendah
kekuatan pasir cetak dikarenakan daya ikat antar partikel menjadi rendah dan menyebabkan
kepadatan menurun
Untuk gaya tekan, ukuran butir pasir tidak memiliki pengaruh terhadap kekuatan tekan
cetakan dikarenakan taraf signifikansi lebih besar dari alpha, sehingga Ho diterima. Namun,
penambahan kadar pengikat memiliki pengaruh dimana semakin tinggi kadar pengikat, kekuatan
tekan cetakan akan semakin tinggi. Hal tersebut disebabkan taraf signifikansi kurang dari alpha,
sehingga Ho ditolak. Semakin kecil ukuran butir, maka luas bidang kontak antar butir akan
semakin besar dan meningkatkan kekuatan terhadap gaya tekan.
Referensi:
- Astika, I. M., Negara, DNK. P., dan Susantika, M. A. 2010.Pengaruh Jenis Pasir Cetak
dengan Zat Pengikat Bentonit Terhadap Sifat Permeabilitas dan Kekuatan Tekan Basah
Cetakan Pasir (Sand Casting). Jurnal Ilmiah Teknik Mesin. Vol. 4 (2): 132-138
- Devianty, Sella. "Analisis Kekuatan Tarik dan Tekan Cetakan Pasir akibat Variasi Ukuran
Butir dan Kadar Pengikat Pasir Cetak."
- Haryanto, Moh Ahadi. Analisis Pengaruh Variasi Ukuran Butir dan Kadar Pengikat
terhadap Kekuatan Tekan Cetakan Pasir. Diss. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER, 2015.