Cetakan Pasir
Bahan cetakan yang lazim digunakan adalah pasir, baik yang
mengandung lempung sebagai pengikat, maupun pengikat khusus.
Bahan cetakan dibagi menjadi dua bagian :
Permanen : terbuat dari besi dan paduan, grey cast iron, steel dll.
Temporer : terbuat dari pasir, resin, ceramic, dll.
Pasir Cetak
Sifat-sifat yang harus dimiliki pasir cetak adalah :
Sifat tahan panas, pasir tidak boleh meleleh di bawah
pengaruh panas. Temperatur dimana pasir mulai meleleh
disebut titik sinter. Semakin besar butiran pasir semakin
tinggi titik sinternya.
Permeabilitas (daya salur udara), pasir yang dipadatkan
harus dapat dilalui oleh udara gas hasil pemanasan.
Permeabilitas tergantung dari besar butir, bentuk butir,
kadar air, dan kadar tanah liat (clay).
Besar dan bentuk butir, ukuran butir pasir ditunjukkan
dengan GFN (Grain Fineness Number) makin tinggi
angkanya pasir makin halus. Untuk mengetahui penyebaran
dari besar butir pasir dilakukan dengan analisa ayak (Sieve
analysa). Bentuk butir pasir diklasifikasikan menjadi
bersudut (angular), sebagian bersudut (sub angular), bulat
(rounded), kristal (compound).
GFN
Metal
40 - 50
Baja (Steel )
50 - 70
60 80
100 - 140
Kadar tanah liat (Clay), menurut kadar tanah liatnya pasir alam dibagi
menjadi tiga golongan, yaitu
pasir silicious (kadar tanah liat kurang dari 2%), digunakan sebagai inti (core)
atau sintetis mould.
pasir dengan kadar clay rendah (3 8%), digunakan untuk membuat pasir
cetak semi sintetis, dengan menambahkan clay (bentonite).
pasir cetak alam (6 25%).
Semen
Semen Portland 6 12% ditambahkan pada pasir silica, juga selain
itu ditambahkan zat pengeras lain seperti gula tetes atau kalsium khlorida dan
air sebanyak 50 100% dalam perbandingan pada semen yang kemudian
diaduk. Pasir dan semen dicampur selama 2 menit oleh pengaduk pasir jenis
Shimson, kemudian air ditambahkan dan diaduk selama 3 5 menit. Kadangkadang bubuk kayu atau bubuk arang dicampurkan ke dalamnya untuk
memperbaiki sifat mampu ambruknya.
Dalam pembuatan cetakan, pasir campuran semen dimasukkan ke
dalam rangka cetakan sewaktu belum kehilangan fluiditasnya, dan pola
dikeluarkan sebelum kekuatan pasir semen meningkat, dimana harus
diperhatikan agar tidak boleh terjadi retak. Apabila disangsikan akan terjadi
kerusakan pada cetakan sewaktu penarikan pola, maka penarikan lebih baik
dilakukan setelah cetakan keras. Tentu saja penarikan menjadi lebih sukar.
Oleh karena itu permukaan pola lebih baik dibuat halus dan diberi kemiringan
yang cukup serta dilapisi dengan minyak encer atau minyak tanah supaya
mudah ditarik.
Cetakan berukuran kecil dari pasir campuran semen dipakai sewaktu
basah, sedangkan cetakan berukuran besar lebih baik dikeringkan dulu pada
temperatur 200 oC selama 2 3 jam.
Air-Kaca Terak
Campuran pasir dengan tambahan terak atau semen
mengeras pada temperature kamar dan menunjukkan
kekuatan yang cukup untuk suatu cetakan karena terak atau
semen bekerja sebagai zat pengeras. Pasir macam ini lebih
murah dibandingkan dengan pasir pengeras CO2 dan
menunjukkan mamu ambruk yang lebih baik, karenanya
kadang-kadang pasir tersebut dipakai. Hal-hal yang harus
diperhatikan adalah :
Kekuatan cetakan terjadi dalam waktu yang singkat, lubanglubang kecil atau gelembung udara terjadi kalau logam cair
dituangkan tiba-tiba, sebab terkandung kadar air sisa yang
banyak. Oleh karena itu lebih baik kalau menuangkan logam cair
ke dalam cetakan 24 jam atau lebih setelah pembuatan cetakan.
Pengambilan pola lebih baik dilakukan 40 -60 menit untuk kup
dan 90 -120 menit untuk drag setelah pembuatan cetakan. Zat
pemisah harus dipulaskan secukupnya pada pola untuk
mencegah karat.
Permukaan cetakan dilapisi dengan bubuk grafit atau
sebangsanya. Tanpa pelapis cetakan, pengambilan pasir akan
sukar dan permukaan coran menjadi kasar.
Pelapis Cetakan
Bagi cetakan pasir dengan pengikat khusus harus dipilih pelapis cetakan yang
cocok sesuai dengan : nomor kehalusan butir dari pasir, bahan, tebal dan
bentuk coran, jenis pengikat, dan sebagainya. Pelapis cetakan di bawah ini
adalah yang biasa dipakai, antara lain :
Pelapis ceakan air ; grafit kerak 35 bagian, grafit tanah 35 bagian, lempung
tahan api 15 bagian, pengikat (tetes atau lainnya) 3 bagian, bata tahan api
kelas tinggi (sebagai contoh, bunga zircon) 12 bagian dan air 100 200
bagian diaduk untuk diapakai sebagai pelapis. Kemudian dipulaskan pada
permukaan cetakan dan dikeringkan.
Pelapis cetakan kering cepat ; methanol mutu tinggi 100 bagian, resin
fenol 2 bagian, terpeten 1,4 bagian diaduk. Campuran tesebut 60 70
bagian, grafit kerak 20 bagian, grafit tanah 10 bagian, jelaga kokas 20
bagian, lempung tahan api 10 bagian dan bunga zircon 40 bagian diaduk
untuk dipakai sebagai pelapis. Ia dipulaskan pada permukaan cetakan dan
dibakar sehingga pelarutnya terbakar. Pelapis-pelapis cetakan itu dipakai
untuk cetakan atau inti dari pasir minyak, cetakan CO2, atau cetakan kulit.
Cara penggunaannya ialah dengan memulaskan, menyemprotkan atau
mencelupkan dan pemilihan cara tersebut tergantung pada bentuk
cetakan atau efisiensi kerja.
Perlengkapan Cetakan
Penyangga
Penyangga dibuat dari logam yang dipergunakan menyangga inti. Bentuk dan
ukuran penyangga harus sesuai dengan keadaan coran, dan bahannya
sebaiknya sama dengan bahan coran. Adapun bentuk jenis penyangga antara
lain :
Penyangga kepala ganda, adalah jenis yang paling lazim dipakai. Jenis ini
mempunyai berbagai bentuk dan ukuran. Batang di antara kedua kepala
berulir agar mudah berfusi dengan logam. Kedua kepala mempunyai
lubang-lubang kecil agar gas yang datang pada penuangan mudah keluar.
Penyangga batang, dipakai untuk menyangga inti coran yang besar.
Penyangga ini diikat oleh batang panjang pada rangka cetakan, rangka
atau mandrel.
Penyangga berlubang, dibuat dari pelat baja tipis yang mempunyai banyak
lubang yang dapat melewatkan gas keluar dan berfusi dengan logam
sekelilingnya. Dipakai untuk coran yang kecil dan coran yang kedap
tekanan.
Penyangga pelat logam, dibuat dari pelat baja tipis yang dipres. Jenis ini
kecil tapi kuat walaupun bersentuhan dengan logam cair.
Penyangga coran, dibuat dengan pengecoran logam yang sama dengan
logam coran. Dibuat untuk coran yang tebal dan besar.
Penyangga radiator, dipakai untuk menyangga inti dari coran kecil.
Dipasang pada cincin yang diletakkan pada permukaan cetakan.
Mandrel
Mandrel adalah kerangka yang diletakkan dalam inti atau
cetakan untuk mencegah patahnya inti. Penggunaan yang
salah dari mandrel mempengaruhi efisiensi pembuatan
cetakan dan opersi pembongkaran selanjutnya, menyebabkan
cacat coran. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan
mandrel adalah :
Pertimbangkan mengenai pemuaian panas dalam
pengeringan dan penuangan
Pertimbangkan mengenai penyusutan coran setelah
penuangan
Buatlah mandrel yang tahan akan penggunaan berulang
Sifatnya memperkuat inti agar mampu menerima tekanan
dari logam cair
Pemberat
Dalam penuangan logam cair ke dalam cetakan, kup mengalami daya
apung karena logam cair. Maka pemberat perlu diletakkan di atas kup
untuk mencegah terapungnya. Pemberat dihitung menurut rumus
sbagai berikut :
W = k P A (kgf) = (1,5 2,0) . . A . h (kgf)
dengan :
P
: tekanan dinamik dari logam pada permukaan pemisah
(kgf/cm2)
: P = h
: berat jenis logam cair, mis. 0.0073 kg/cm3 untuk besi
cor kelabu
h : tinggi saluran turun di atas permukaan pemisah
A
: luas irisan rongga cetakan pada bagan (cm2)
k
: factor keamanan (1,5 2,0)