Disusun oleh;
1
ABSTRACT
Metal casting is the process of making objects by melting metal and pouring it into
concrete cavities. This process can be used to create objects with complex shapes.
Metal casting can be carried out for various metals such as iron, copper alloy steel
(bronze, brass, bronze, aluminum, etc.) as well as other alloys such as zinc, monel
(an alloy of nickel with a small amount of copper), hasteloy (alloy containing
molybdenum, chromium and copper). silicon) and so on. Sand Casting, which is a
type of giving using concrete sand. This process is widely used because of its
production costs and can make large cast objects. However, there are also several
things that need to be considered in choosing sand media to be used as metal songs,
including; Having properties that are capable, making it easy to manufacture with
the right strength, the resulting mold must be strong and can withstand high
temperatures of molten metal when poured into concrete, suitable permeability, so
that trapped air can escape through the gaps between the grains of sand. So that it
can avoid casting defects, suitable grain size distribution, able to be used again,
resistant to hot temperatures. The use of sand repeatedly affects the quality of the
sand caused by the temperature of the metal castings which can change the phase
of the sand resulting in changes in the properties of the sand. For example, the
bonding capacity between sand and binder, reduced water content in the sand,
making the sand difficult to form/fall off, causing adhesive defects due to cold dams,
hot sand, inappropriate moisture content, insufficient clay content, concrete
crushing. unsuitable and unsuitable separating powder. The use of sand printing
media repeatedly makes the water content decrease which makes it difficult for the
sand to bind to the binder, hot sand, inappropriate moisture content, creating
adhesive defects, being more careful and thorough in every manufacturing process.
This prevents the concrete from breaking.
Keywords ; Metal Casting, Sand Molding, mold defects
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pengecoran logam adalah proses pembuatan benda dengan mencairkan
logam dan menuangkan kedalam rongga cetakan. Proses ini dapat digunakan
untuk membuat benda-benda dengan bentuk rumit. Pengecoran logam dapat
dilakukan untuk bermacam-macam logam seperti besi, baja paduan tembaga
(perunggu, kuningan, perunggu alumunium dan lain sebagainya) serta paduan lain
semisal seng, monel (paduan nikel dengan sedikit tembaga), hasteloy (paduan yang
mengandung molybdenum, krom dan silicon) dan sebagainya.
3
BAB II
PENELITIAN TERDAHULU
Artikel penelitian diambil dari Tugas Akhir Mahasiswa Teknik Mesin, Universitas
Muhamadyah Sumatra Utara. Berikut adalah alur Penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa tersebut ;
1. Study literature, merupakan bagian sangat penting dalam sebuah proposal
atau penelitian, teori yang melandasi dilakukannya penelitian. Studi
literature juga merupakan sebagai kegiatan yang meliputi mencari,
membaca dan memahami laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka
yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan
diakukan.
2. Persiapan alat dan bahan, merupakan proses yang dilakukan untuk
mempersiapkan bahan serta mencari peralatan yang dibutuhkan dalam
penelitian serta mengetahui harga setiap bahan seperti jenis pasir, jenis
pengikat, tungku lebur serta alat lainya.
3. Pembuatan cetakan, merupakan proses yang sangat penting dalam
pengecoran logam, dimana pasir dan bahan pengikat dicampur, pengikat
yang digunakan yaitu pengikat bentonit dan air kaca dengan kadar pengikat
yang telah ditetapkan. Kemudian dimasukan kedalam kotak inti serta
pembentukan pola pada cetakan. Proses ini memerlukan ketelitian serta
kesabaran agar mendapat hasil cetakan yang baik.
4. Peleburan alumunium, merupakan proses dimana alumunium akan dilebur
dalam tungku pelebur dengan temperatur 700⁰ C. Kemudian di tuang
kedalam cetakan. Dalam proses ini diperlukan konsentrasi agar tidak terjadi
kecelakaan kerja.
5. Hasil pengecoran yang tidak memiliki cacat retakan kemudian diamati
untuk mengetahui jenis cacat yang terjadi, agar dapat membandingkan
kedua hasil coran.
6. Uji kekerasan, mikro struktur, pengamatan porositas dan cacat produk
dilakukan untuk mendapat data sebagai pembanding antara kedua hasil
pengecoran.
7. Analisa data dan pembahasan merupakan bagian dimana hasil dari
pengecoran akan dibahas dan di analisa dengan melakukan beberapa
pengujian yang akan membedakan setiap hasil dari proses pencetakan
dengan jenis cetakan yang berbeda.
8. Kesimpulan adalah data-data yang didapat dari hasil penelitian cetakan
mulai dari proses pembuatan cetakan hingga hasil produk yang didapat dari
kedua jenis cetakan.
4
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Cetakan pasir adalah cetakan yang terbuat dari pasir yang diberi bahan
pengikat. Pasir cetak yang lazim dipakai adalah pasir gunung, pasir pantai, pasir
sungai dan pasir silika, baik pasir silika dari alam maupun pasir silika buatan dari
kwarsit dengan ukuran 0,1 mm s.d. 1,0 mm.
Jenis butir pasir bulat baik sebagai pasir cetak, karena memerlukan
jumlah pengikat yang lebih sedikit untuk mendapat kekuatan dan
permeability tertentu, serta mampu alirnya baik sekali. Pasir berbutir Kristal
kurang baik untuk pasir cetak sebab akan pecah menjadi butir-butir kecil
pada pencampuran serta serta memberikan ketahanan api dan permeabiliyi
yang
5
1. Montmorillonit
2. Kaolinit
3. Illite
3.3.1 Bentonit
6
BAB IV
RUMUSAN MASALAH
1. Keuntungan
- Mampu memproduksi dalam jumlah yang banyak.
- Cetakan Bersifat Fleksibel.
- Harga bahan untuk membuat cetakan relatif murah.
- Dapat digunakan secara berulang.
2. Kerugian
- Permukaan produk yang dihasilkan kasar.
- Untuk produksi yang banyak dibutuhkan cetakan yang banyak.
- Diperlukan proses Finishing untuk mendapatkan hasil terbaik.
Namun juga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media
pasir untuk dijadikan cetakan dalam pengecoran logam, antara lain ;
1. Mempunyai sifat yang mampu bentuk, sehingga mudah dalam pembuatan
cetakan dengan kekuatan yang cocok.
2. Cetakan yang dihasilkan harus kuat dan dapat menahan temperature logam
cairyang tinggi sewaktu dituang kedalam cetakan.
3. Permeabilitas yang cocok, agar udara yang terjebak dapat keluar melalui
sela-sela butir pasir. Sehingga dapat terhindar dari cacat coran.
4. Distribusi besar butir yang cocok.
5. Mampu dipakai lagi.
6. Tahan terhadap terperature yang panas.
Dilihat dari segi biaya, fleksibelitas, dan produktivitas. Menggunakan
media cetakan pasir dalam pengecoran logam sangatlah efisien. Namun, bagaimana
dengan hal-hal berikut ;
1. Apa pengaruh menggunakan cetakan pasir secara berulang terhadap hasil
coran?
2. Bagaimana cara untuk mengatasi cacat cor yang dihasilkan oleh media pasir
?
7
BAB V
BATASAN MASALAH
8
BAB VI
PAMBAHASAN
Penggunaan cetakan pasir secara berulang berpengaruh terhadap kualitas pasir yang
disebabkan oleh temperature dari logam coran yang dapat merubah fasa dari pasir
yang berakibat pada berubahnya sifat-sifat yang dimiliki pasir tersebut. Misalnya,
daya ikat antar pasir dan bahan pengikat, kadar air dalam pasir yang berkurang
sehingga membuat pasir sulit untuk dibentuk/rontok, menimbulkan cacat pelekat
karena adanya embun dingin, pasir yang panas, kadar air yang tidak sesuai, kadar
lempung yang kurang, penumbukan cetakan yang tidak sesuai dan bubuk pemisah
yang tidak baik.
9
BAB VII
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
1. epository.umsu.ac.id/bitstream/handle/123456789/2701/Pengaruh%20
Pengikat%20Cetakan%20Pasir%20Terhadap%20Kualitas%20Produk
%20Pulley%20Berbahan%20Alumunium%20Daur.pdf;jsessionid=E11
88E7A6994993461F769635DE12325?sequence=1
11