Anda di halaman 1dari 10

BAB V

ANALISA CACAT

5.1 Tujuan
1. Mengetahui penyebab terjadinya cacat
2. Mengetahui cacat yang terjadi
3. Mengetahui penanggulangan cacat yang terjadi
4. Mengetahui jenis – jenis cacat yang terjadi
5. Mengetahui parameter cacat pada coran

5.2 Teori Dasar


Casting defect adalah sebuah penyimpangan dalam proses pegecora logam
yang tidak diiginka. Ada dua istilah yang mengacu pada sebutan cacat sebuah
logam, yang pertama cacat yang didefinisikan dapat di tolerir atau masih dalam
batas toleransi ukurannya merupakan cacat lain yang masih dalam tahap dapat di
perbaiki (repair) disebut discontinuity dan yang kedua adalah cacat yang tidak
dapat diperbaiki (reject) disebut defect. [1]
A. Rongga Udara
Cacat jenis ini biasanya disebabkan oleh logam cair yang teroksidasi,
temperatur penuangan yang rendah, tidak cukup keringnya saluran cerat dan ladel,
penuangan yang terlalu lambat, cawan tuang dan sistem saluran yang basah,
permeabilitas dari pasir cetak yang kurang sempurna, lubang angin yang tidak
memadai pada inti, sehingga udara tidak dapat keluar atau terjebak dalam logam,
cetakan yang kurang kering, terlalu banyak gas yang timbul dari cetakan, tekanan
di atas terlalu rendah, rongga udara oleh penyangga, cil atau cil dalam. Cacat
coran akibat keropos.Sedangkan cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk
menghindari terjadinya rongga udara adalah dengan cara:
1. Temperatur saat penuangan tidak boleh rendah
2. Permeabilitas dari cetakan harus benar-benar diperhatikan, dengan
permeabilitas yang baik udara dalam cetakan akan mudah untuk keluar
sehingga terjadinya rongga udara karena udara terjebak dalam cetakan dapat
dihindari.

49
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

3. Pada pengeluaran gas yang tidak sempurna, terutama untuk inti yang
diselubungi logam cair, maka rongga udara akan membentuk cacat yang
tidak dapat dihindarkan, dan untuk menghindarinya perlu dibuat lubang
angin yang tepat atau mengeluarkannya melalui telapak inti.
Dari berbagai sebab-sebab kegagalan cor karena rongga udara tersebut,
penyebab yang ditemui dilapangan adalah permeabilitas pasir cetak yang kurang
sempurna, dan lubang angin yang tidak memadai pada inti. Ini dapat dilihat dari
hasil pengujian pasir cetak yang telah dilakukan, pasir cetak yang digunakan
mempunyai nilai permeabilitas sebesar 37.3, nilai ini sangat jauh dengan nilai
permeabitas pasir cetak yang seharusnya digunakan yaitu berkisar antara 70-
90[9]. Selain itu inti yang digunakan tidak memiliki cukup lubang untuk
mengeluarkan udara dari dalam coran, sehingga udara tidak dapat keluar dengan
cepat dari dalam coran sehingga terjebak didalam coran dan terlihat seperti
keropos pada permukaannya. Untuk menghindari hal tersebut maka inti harus
diberikan lubang angin yang cukup dan untuk inti burner terutama pada bagian
yang melingkar karena pada bagian inilah sebagian besar kegagalan rongga udara
ini ditemui.
B. Kegagalan Karena Inti
Kegagalan ini disebabkan karena pemasangan inti yang kurang tepat
sehingga inti bergeser. Logam tidak dapat mengisi rongga antara cetakan dan inti
yang terlalu sempit karena logam membeku terlebih dahulu sebelum sampai pada
titik tujuan. Selain itu kegagalan ini juga disebabkan karena inti yang bergeser
karena aliran dari logam cair karena telapak inti tidak mampu menahan berat dari
inti coran. Untuk mencegah terjadinya pergeseran pada inti ini sebaiknya
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. . Inti harus dipasang secara baik pada bagian telapak inti.
2. Bagian telapak inti dan bagian yang dipengaruhi oleh daya apung harus
dihitung agar inti dapat menahan daya apung. Apabila perlu inti harus
diperkuat dengan besi inti, dan bagian telapak inti dari cetakan harus juga
diperkuat.
3. Dari hasil pengamatan yang dilakukan kebanyakan kegagalan ini
disebabkan oleh pemasangan inti yang kurang tepat, kesulitan ini timbul

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


50
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

karena pembuat cetakan harus menata secara hati-hati disebabkan tidak


adanya dudukan yang mempermudah pemasangan inti pada cetakan. Dan
untuk itu sebaiknya pada bagian belakang pada inti diberi dudukan sehingga
dapat mengurangi jumlah kegagalan ini dan mempercepat pembuatan
cetakan untuk burner.
C. Sumbat Dingin (Cold Shut)
Sumbat dingin adalah cacat yang menyebabkan ketidak kontinyuan pada
permukaan coran atau bagian atas dari permukaan coran disebabkan karena
percampuran yang tidak sempurna dari logam cair.
Penyebab dari kesalahan ini adalah; coran terlalu tipis, temperatur
penuangan terlalu rendah, kecepatan penuangan terlalu lambat, Logam cair tidak
mengalir secara sempuna karena sistim saluran yang tidak sempurna. Hal ini dapat
disebabkan karena ukuran, lokasi yang kurang tepat dan tekanan yang terlalu
rendah, lubang angin yang kurang pada cetakan atau dengan kata lain
permeabilitas dari cetakan kurang bagus, cetakan terlalu lembab, penambah (riser)
yang tidak sempurna, fluiditas dari material terlalu rendah.
Sedangkan cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan cara
melakukan penuangan pada suhu penuangan yang tepat yaitu kira-kira 1250°–
1450° C, kecepatan penuangan harus tinggi, dan lubang angin pada cetakan dan
inti harus cukup sehingga udara dalam cetakan dapat dengan mudah keluar/tidak
terjebak dalam cetakan maupun inti.
Sedangkan cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan cara
melakukan penuangan pada suhu penuangan yang tepat yaitu kira-kira 1250°–
1450° C, kecepatan penuangan harus tinggi, dan lubang angin pada cetakan dan
inti harus cukup sehingga udara dalam cetakan dapat dengan mudah keluar/tidak
terjebak dalam cetakan maupun inti. Untuk penyebab yang lain dapat dihindari
dengan melakukan :
1. Coran yang tipis sebaiknya dibuat dengan cara injecktion molding
2. Penuangan logam cair sebaiknya dilakukan dengan cepat
3. Saluran turun dan saluran alir dibuat berdasarkan standart dan bila mungkin
dikombinasikan dengan pengalaman-pengalaman yang didapatkan
dilapangan.

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


51
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

4. Kelembaban cetakan harus diperhatikan, cetakan tidak boleh terlalu lembab


5. . Untuk cetakan yang tebal atau dengan bentuk maupun dimensi yang besar
sebaiknya diberi riser dan perhitungan untuk riser harus tepat.
Sedangkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, kegagalan cor jenis
ini disebabkan karena kelembaban dari pasir cetak yang terlalu tinggi yaitu
sebesar 8,44%, nilai ini sangat jauh dari kadar air yang seharusnya yaitu antara 4-
4.5% [6] selain dapat menimbulkan kegagalan tersebut kadar air yang terlampau
tinggi akan mempengaruhi laju pendinginan pada logam cair, dan jika laju
pendinginannya terlalu cepat maka besi cor yang terbentuk bukan lagi besi cor
kelabu melainkan besi cor putih sehingga produk hasil pengecoranya tidak dapat
dimachining. Seandainya besi cor yang terbentuk adalah besi cor kelabu, maka
besi ini akan mempunyai nilai kekerasan yang lebih tinggi yang akibatnya sulit
untuk dilakukan proses machining.[2]
D. Cacat Coran dan Pencegahannya
Tahapan proses pengecoran logam adalah sebagai berikut: diawali persiapan
dan pembuatan cetakan, proses peleburan logam di dapur peleburan, penuangan
menggunakan ladel dan pembongkaran logam hasil cor dari cetakan.
Merencankan dan melakukan semua tahapan proses secara baik agar diperoleh
coran logam yang sesauai dengan desain dan kebutuhan. Pengecoran logam
dilakukan untuk mendaptkan produk dalam jumlah banyak, sehingga walaupun
tahapan proses dilakuakan dengan baik, masih sering ditemukan produk cor yang
tidak sempurna berupa cacat. Faktor yang dapat menyebabkan Cacat pada produk
coran logam, antara lain: tahapan perancangan proses pengecoran, perancangan
pola, pemilihan pasir untuk cetakan, perancangan cetakan, perancangan inti,
komposisi bahan baku muatan logam, proses peleburan di dapur, proses
penuangan, perancangan sistem saluran masuk, dan perancangan sistem saluran
penambah.
E. Jenis-jenis Cacat Coran
Penggolongan cacat coran menurut komisi pengecoran internasional untuk
cacat coran rupa kedalam sembilan jenis, yaitu: cacat ekor tikus tak mementu atau
berupa cacat kekasaran meluas, cacat lubanglubang, cacat retakan, cacat
permukaan kasar, cacat inklusi dan cacat struktur tidak seragam, cacat deformasi

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


52
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

dan cacat melintir, cacat salah alir, cacat kesalahan ukuran, dan cacat coran tak
tampak. Berikut ini dijelaskan penyebab cacat rupa yang terjadi pada coran logam.
1. Cacat ekor tikus tak mementu atau berupa cacat kekasaran meluas,
merupakan cacat coran dibagian permukaan atau luar coran yang bisa dilihat
secara langsung. Cacat jenis ini menyerupai ekor tikus, penyebab jenis cacat
ini diakibatkan oleh permukaan pasir cetak mengembang sehingga
menjadikan logam masuk kepermukaan pasir cetak. Cacat kekasaran yang
meluas adalah cacat yang terjadi di permukaan, disebabkan oleh tererosi
pasir cetak
2. Cacat lubang-lubang, cacat jenis ini mempunyai wujud dan penyebab yang
beragam. Cacat jenis ini dapat bebebentuk: cacat berbentuk rongga udara,
berbentuk lubang jarum, berbentuk rongga gas disebabkan cil, berupa
penyusutan dalam, berupa penyusutan luar, dan berbentuk rongga
penyusutan
3. Cacat retakan, cacat jenis ini disebabkan oleh adanya penyusutan atau
diakibatkan adanya tegangan sisa. Hal ini terjadi disebabkan adanya ketidak
seimbangan proses pendingan selama pembekuan
4. Cacat permukaan kasar, cacat jenis ini ditandai adanya permukaan coran
yang kasar. Penyebab cacat jenis ini disebabkan oleh faktor berikut:
rontoknya cetakan, terdorongnya kup ke atas, pelekat pasir cetak yang tidak
kuat, dan adanya penetrasi logam cair pada proses pengecoran
5. Cacat salah alir, cacat jenis ini disebabkan logam cair tidak cukup ketika
mengisi rongga didalam cetakan. Hal ini terjadi oleh adanya penyumbatan
akibat logam cair yang membeku sebelum mengisi rongga dalam cetakan
6. Cacat kesalahan ukuran, cacat jenis ini diakibatan kesalahan ketika
pembuatan pola. Ukuran pola untuk memuat cetakan tidak sesuai dengan
ukuran coran. Penyebab lainnya adalah mengembang dan menyusutnya
cetakan logam yang tinggi pada waktu pembekuan.[3]

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


53
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

5.3 Tata cara Praktikun


5.3.1 Skema Proses
a. Analisa cacat

Siapkan alat dan bahan

Pisahkanlah cetakan pasir antara cope and drag

Simpanlah pasir lama kedalam bak pasir lama

Ambilah coran dari cetakan pasir

Bersihkanlah coran dari pasir

Tunggulah hingga coran mendingin

Amatilah cacat yang terjadi pada hasil coran

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan
Gambar 5.1 Skema Proses Analisa Cacat

5.3.2 Penjelasan Skema proses


a. Analisa cacat
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Pasir dipisahkan antara cope and drag
3. Pasir lama disimpan pada wadah pasir

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


54
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

4. Coran diambil dari cetakan


5. Coran dibersihkan dari pasir
6. Coran ditunggu hingga dingin
7. Hasil coran diamati
8. Diambil analisa
9. Diambil kesimpulan

5.3.3 Gambar Proses


a. Analisa cacat coran

Berikut merupakan cetakan yang


telah dipisahkan antara cope and
drag, terjadi pembakaran terhadap
pasir cetak.

Proses penyimpanan pasir yang


sudah dipakai ke dalam bak pasir
lama.

Pelepasan ataupun pembersihan hasil


coran dari pasir.

Berikut merupakan hasil coran dari


bagian cope.

Berikut merupakan hasil coran dari


bagian drag.

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


55
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

5.4 Alat dan Bahan


5.4.1 Alat
1. Tangkrus : 1 buah
2. Kamera : 1 buah
5.4.2 Bahan
1. Produk hasil coran : 1 buah
5.5 Pengumpulan dan Pengolahan Data
5.5.1 Pengumpulan Data

Penyebab Penanggulangan
A. Cacat Sirip diakibatkan karena
A. Terdapat penanggulangannya
pada cetakan pasir terdapat lubang
dengan cara Machining dengan
yang menyebabkan logam cair
memotong bagian cacat sirip nya.
keluar dari cetakan pasir
B. Cacat Inklusi diakibatkan karena
adanya pasir yang menempel pada B. penanggulangannya dengan reject.
coran
C. Cacat Porositas gas dikarenakan C. penanggulangannya dengan cara
pada saat proses pengecoran reject
terdapat gas – gas atau udara yang

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


56
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

terlarut dalam logam cair.

5.5.2 Pengolahan Data

5.6 Analisa dan Pembahasan


Pada praktikum kali ini adalah analisa cacat dimana pada praktikum hasil
dari produk yang sudah jadi yaitu produk intake manifold. Pada hasil prduk yang
sudah dibuat terdapat beberapa cacat yang terjadi diantaranya yaitu terdapat
cacat sirip, cacat inklusi dan cacat porositas.
Pada praktikum kali ini cacat yangh terjadi pada produk intake manifold
adalah cacat cacat inklusi, cacat sirip dan cacat porositas, dimana pada cacat sirip
diakibatkan karena pada cetakan pasir terdapat lubang yang menyebabkan logam
cair keluar dari cetakan pasir. Cacat selanjutnya ada cacat inklusi dimana cacat
inklusi tersebut adalah cacat yang diakibatkan karenanya adanya pasir yang
menempel pada coran. Dan untuk cacat selanjutnya yaitu terdapat cacat porositas
dimana pada cacat porositas tersebut adalah cacatt yang disebabkan oleh gas
dikarenakan pada saat proses pengecoran terdapat gas – gas atau udara yang
terlarut dalam logam cair.

5.7 Kesimpulan
1. Penyebab terjadinya cacat adalah pada cetakan pasir terdapat lubang yang
menyebabkan logam cair keluar dari cetakan pasir, adanya pasir yang
menempel pada coran dan pada saat proses pengecoran terdapat gas – gas
atau udara yang terlarut dalam logam cair.
2. Cacat yang terjadi pada produk yaitu ada cacat Cacat inklusi, dan cacat
porositas
3. Penanggulangan cacat, yaitu pada cacat Cacat Sirip dimana cara
penanggulangannya dengan cara Machining dengan memotong bagian cacat
sirip nya. Sedangkan pada cacat inklusi dimana cara penanggulangannya
adalah dengan reject. Dan pada cacat porositas cara penanggulangannya
adalah penanggulangannya dengan cara reject

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


57
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)

4. Jenis jenis cacat coran yang terjadi adalah, cacat penyusutan, cacat
porosiytas dan cacat inklusi.
5. Parameternya yaitu dimana desain pada pola, pasir cetak dan pada desai
cetakan dan inti, komposisi muatan logam,proses peleburan, penuangan dan
system pada saluran masuk (gating system)

Laboratorium Teknik Produksi 2022/2023


58

Anda mungkin juga menyukai