ANALISA CACAT
5.1 Tujuan
1. Mengetahui penyebab terjadinya cacat
2. Mengetahui cacat yang terjadi
3. Mengetahui penanggulangan cacat yang terjadi
4. Mengetahui jenis – jenis cacat yang terjadi
5. Mengetahui parameter cacat pada coran
49
BAB II PERANCANGAN POLA DAN SISTEM SALURAN TUANG
(FITRA FERNANDA_2613201032_KELOMPOK 6)
3. Pada pengeluaran gas yang tidak sempurna, terutama untuk inti yang
diselubungi logam cair, maka rongga udara akan membentuk cacat yang
tidak dapat dihindarkan, dan untuk menghindarinya perlu dibuat lubang
angin yang tepat atau mengeluarkannya melalui telapak inti.
Dari berbagai sebab-sebab kegagalan cor karena rongga udara tersebut,
penyebab yang ditemui dilapangan adalah permeabilitas pasir cetak yang kurang
sempurna, dan lubang angin yang tidak memadai pada inti. Ini dapat dilihat dari
hasil pengujian pasir cetak yang telah dilakukan, pasir cetak yang digunakan
mempunyai nilai permeabilitas sebesar 37.3, nilai ini sangat jauh dengan nilai
permeabitas pasir cetak yang seharusnya digunakan yaitu berkisar antara 70-
90[9]. Selain itu inti yang digunakan tidak memiliki cukup lubang untuk
mengeluarkan udara dari dalam coran, sehingga udara tidak dapat keluar dengan
cepat dari dalam coran sehingga terjebak didalam coran dan terlihat seperti
keropos pada permukaannya. Untuk menghindari hal tersebut maka inti harus
diberikan lubang angin yang cukup dan untuk inti burner terutama pada bagian
yang melingkar karena pada bagian inilah sebagian besar kegagalan rongga udara
ini ditemui.
B. Kegagalan Karena Inti
Kegagalan ini disebabkan karena pemasangan inti yang kurang tepat
sehingga inti bergeser. Logam tidak dapat mengisi rongga antara cetakan dan inti
yang terlalu sempit karena logam membeku terlebih dahulu sebelum sampai pada
titik tujuan. Selain itu kegagalan ini juga disebabkan karena inti yang bergeser
karena aliran dari logam cair karena telapak inti tidak mampu menahan berat dari
inti coran. Untuk mencegah terjadinya pergeseran pada inti ini sebaiknya
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. . Inti harus dipasang secara baik pada bagian telapak inti.
2. Bagian telapak inti dan bagian yang dipengaruhi oleh daya apung harus
dihitung agar inti dapat menahan daya apung. Apabila perlu inti harus
diperkuat dengan besi inti, dan bagian telapak inti dari cetakan harus juga
diperkuat.
3. Dari hasil pengamatan yang dilakukan kebanyakan kegagalan ini
disebabkan oleh pemasangan inti yang kurang tepat, kesulitan ini timbul
dan cacat melintir, cacat salah alir, cacat kesalahan ukuran, dan cacat coran tak
tampak. Berikut ini dijelaskan penyebab cacat rupa yang terjadi pada coran logam.
1. Cacat ekor tikus tak mementu atau berupa cacat kekasaran meluas,
merupakan cacat coran dibagian permukaan atau luar coran yang bisa dilihat
secara langsung. Cacat jenis ini menyerupai ekor tikus, penyebab jenis cacat
ini diakibatkan oleh permukaan pasir cetak mengembang sehingga
menjadikan logam masuk kepermukaan pasir cetak. Cacat kekasaran yang
meluas adalah cacat yang terjadi di permukaan, disebabkan oleh tererosi
pasir cetak
2. Cacat lubang-lubang, cacat jenis ini mempunyai wujud dan penyebab yang
beragam. Cacat jenis ini dapat bebebentuk: cacat berbentuk rongga udara,
berbentuk lubang jarum, berbentuk rongga gas disebabkan cil, berupa
penyusutan dalam, berupa penyusutan luar, dan berbentuk rongga
penyusutan
3. Cacat retakan, cacat jenis ini disebabkan oleh adanya penyusutan atau
diakibatkan adanya tegangan sisa. Hal ini terjadi disebabkan adanya ketidak
seimbangan proses pendingan selama pembekuan
4. Cacat permukaan kasar, cacat jenis ini ditandai adanya permukaan coran
yang kasar. Penyebab cacat jenis ini disebabkan oleh faktor berikut:
rontoknya cetakan, terdorongnya kup ke atas, pelekat pasir cetak yang tidak
kuat, dan adanya penetrasi logam cair pada proses pengecoran
5. Cacat salah alir, cacat jenis ini disebabkan logam cair tidak cukup ketika
mengisi rongga didalam cetakan. Hal ini terjadi oleh adanya penyumbatan
akibat logam cair yang membeku sebelum mengisi rongga dalam cetakan
6. Cacat kesalahan ukuran, cacat jenis ini diakibatan kesalahan ketika
pembuatan pola. Ukuran pola untuk memuat cetakan tidak sesuai dengan
ukuran coran. Penyebab lainnya adalah mengembang dan menyusutnya
cetakan logam yang tinggi pada waktu pembekuan.[3]
Kesimpulan
Gambar 5.1 Skema Proses Analisa Cacat
Penyebab Penanggulangan
A. Cacat Sirip diakibatkan karena
A. Terdapat penanggulangannya
pada cetakan pasir terdapat lubang
dengan cara Machining dengan
yang menyebabkan logam cair
memotong bagian cacat sirip nya.
keluar dari cetakan pasir
B. Cacat Inklusi diakibatkan karena
adanya pasir yang menempel pada B. penanggulangannya dengan reject.
coran
C. Cacat Porositas gas dikarenakan C. penanggulangannya dengan cara
pada saat proses pengecoran reject
terdapat gas – gas atau udara yang
5.7 Kesimpulan
1. Penyebab terjadinya cacat adalah pada cetakan pasir terdapat lubang yang
menyebabkan logam cair keluar dari cetakan pasir, adanya pasir yang
menempel pada coran dan pada saat proses pengecoran terdapat gas – gas
atau udara yang terlarut dalam logam cair.
2. Cacat yang terjadi pada produk yaitu ada cacat Cacat inklusi, dan cacat
porositas
3. Penanggulangan cacat, yaitu pada cacat Cacat Sirip dimana cara
penanggulangannya dengan cara Machining dengan memotong bagian cacat
sirip nya. Sedangkan pada cacat inklusi dimana cara penanggulangannya
adalah dengan reject. Dan pada cacat porositas cara penanggulangannya
adalah penanggulangannya dengan cara reject
4. Jenis jenis cacat coran yang terjadi adalah, cacat penyusutan, cacat
porosiytas dan cacat inklusi.
5. Parameternya yaitu dimana desain pada pola, pasir cetak dan pada desai
cetakan dan inti, komposisi muatan logam,proses peleburan, penuangan dan
system pada saluran masuk (gating system)