Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEKNIK PENGECORAN STIR CASTING

Di Susun Oleh :
Nama : Muhammad Ismu Johan Mahendra (1422000116)

Mata Kuliah : Teknik Pengecoran

Dosen pengampuh: Maula Nafi, ST.,MT

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

1
DAFTAR ISI

BAB I........................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 3
1.1 Latar belakang ......................................................................................................... 3
BAB II ...................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 4
2.1 Definisi Stir Casting ................................................................................................. 4
2.2 Gambar alat stir casting.......................................................................................... 4
2.3 Prinsip kerja pengecoran stir casting ..................................................................... 5
2.4 Jenis cacat pengecoran dan cara menanggulanginya .......................................... 5
2.5 Keunggulan stir casting .......................................................................................... 7
2.6 Cara memasukkan inti dalam cetakan ...................... Error! Bookmark not defined.
2.7 Cacat-cacat yang terjadi pada proses pembuatan inti .......... Error! Bookmark not
defined.
BAB III ................................................................................................................................... 10
PENUTUP ............................................................................................................................... 10
3. Kesimpulan ................................................................................................................ 10

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Material alumunium matrix composite (AMC) semakin banyak dan sering


digunakan untuk keperluan industri pesawat terbang, industri otomotif,
industri perkapalan dan industri pertahanan keamanan juga berbagai bahan
konstruksi dan alat permesinan. Dapat diambil contoh aplikasi AMC dalam
kehidupan sehari-hari adalah bodi pesawat terbang, bodi ottomobil, mesin
mobil. Hal ini dikarenakan AMC selain memiliki berat jenis (densitas) yang
rendah atau ringan juga memiliki kekuatan yang tinggi, selain itu AMC juga
memiliki modulus elastisitas dan ketahanan terhadap aus yang tinggi.
Namun demikian seringkali AMC belum sepenuhnya menjawab kebutuhan
yang menyeluruh tantangan didunia industri ataupun kebutuhan sehari-hari
tersebut yang sesuai dengan kriteria yang diperlukan karena masih banyak
terdapat kelemahan kelemahannya. Oleh karena itu banyak dikembangkan
jenis modifikasi AMC yang baru terutama dari kandungan paduan-paduan
atau dari proses pembuatannya untuk menghasilkan sifat-sifat AMC baru dan
lebih baik. Bahan paduan yang dapat ditambahkan sebagai penguat AMC
untuk memperoleh sifat-sifat baru yang lebih baik contohnya antara lain CU,
Mg, SiC dll. Untuk metode proses membuat AMC salah satunya adalah stir
casting, stir casting adalah metode proses pengecoran dan pencetakan
dengan memutar pengaduk yang diletakan didalam metal cair.
Parameter stir casting yang berpengaruh dan berperan penting dalam
menentukan sifat fisik maupun mekanik material antara lain temperatur
pengadukan, lama waktu pengadukan, salah satu parameter itu adalah
perbedaan kecepatan putaran. Material composite merupakan pencampuran
antara dua material yang berbeda secara mikroskopik dimana satu material
berfungsi sebagai reinforced dan satunya lagi sebagai matrik sehingga
menghasilkan material baru lebih kuat dari material sebelumnya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Stir Casting


Proses Stir Casting adalah metode pembuatan material composite
dengan mencampurkan bahan material disaat material alam keadaan
mencair pengadukannya secara mekanik. Tujuan utama dalam penelitian
ini untuk mengetahui pengaruh Tempratur Stir Casting yang digunakan
Terhadap Sifat Mekanik Alumunium Matrix Composite (AMC). Pada
penelitian yang sudah dilakukan, metode stir casting dapat meningkatkan
sifat mekanis pada material Alumunium Matriks Composite (AMC) hal ini
kuat Tarik dan kekerasan dengan memvariasikan temperatur, komposisi
alloy AMC, waktu aging 10-12 . Dalam penelitian ini penulis juga
bermaksud untuk meningatkan sifat mekanis pada material Alumunium
Matriks Composite (AMC) dengan metode tersebut.

2.2 Gambar Alat Stir Casting

Komponen utama dari alat ini adalah :


1. Motor listrik untuk sumber daya dari pengadukan material komposit
2. Pengaduk (Stirrer) untuk alat yang akan menyampurkan material
menjadi material komposit
3. Tungku (Crucible) untuk wadah peleburan aluminium dan
pengadukan material komposit
4. Penutup saluran penuangan untuk penutup saluran penuangan
ketika dilakukan proses peleburan dan pencampuran material
5. Reinforcement hoper untuk saluran masuk material reinforcement
ke dalam crucible

4
6. Controlling untuk mengatur tingkat pemanasan pada proses
peleburan dan putaran stirrer road.

2.3 Prinsip Kerja Pengecoran Stir Casting


Sistem kerja dari alat yang dirancang adalah tarik link penutup
terlebih dahulu dan kaitkan pada tumpuan pengait, dengan tujuan untuk
menutup saluran penuangan yang ada pada crucible. Setelahnya
aluminium akan dimasukkan ke dalam crucible. Kemudian aluminium akan
dicairkan terlebih dahulu dengan menyalakan pemanas hingga tiitik leleh
dari aluminium. Setelah aluminium mencair, masukkan material
reinforment yang berberntuk bubuk melalui reinforment hoper kemudian
aduk dengan menggunakan stirrer dengan menghidupkan motor listrik.
Setelah beberapa menit dan pengadukan sudah merata dan material
komposit terbentuk, matikan motor listrik untuk menghentikan proses
pengadukan. Geser pegaduk ke atas dengan mendorong penyangga
motor listik ke atas. Kemudian lepaskan pengait link penutup saluran
pengeluaran dari tumpuan pengait untuk membuka penutup saluran
pengeluran sehingga material komposit yang terbentuk akan mengalir
keluar dari crucible menuju cetakan pengecoran yang sudah dipersiapkan.

2.4 Jenis Cacat Pengecoran dan Cara Pencegahannya

1. Cacat Ekor Tikus Tak Menentu (kekasaran yang meluas)

Cacat ekor tikus adalah cacat dibagian luar yang dapat dilihat
dengan mata. Bentuk cacat ini mirip seperti ekor tikus, yang diakibatkan
dari pasir permukaan cetakan yang mengembang dan logam masuk
kepermukaan tersebut. Kekasaran yang meluas merupakan cacat pada
permukaan yang diakibatkan oleh pasir cetak yang tererosi. Bentuk cacat
ekor tikus dan kekasaran yang meluas.

Penyebab cacat ekor tikus atau kekasaran yang meluas disebabkan


oleh :

1. Kecepatan penuangan terlalu lambat


2. Temperatur penuangan terlalu tinggi
3. Ketahanan panas pasir cetak rendah
4. Terjadi pemanasan setempat akibat letak saluran turun yang salah
5. Pasir cetak banyak mengandung unsure kental atau lumpur
6. Perbaikan cetakan yang tidak sempurna
7. Pelapisan cetakan yang terlalu tebal

5
8. Kepadatan cetakan pasir yang kurang
9. Lubang angin pada cetakan kurang.

Untuk mencegah timbulnya cacat di atas dapat dilakukan dengan


merencanakan pembuatan cetakan, peleburan dan penuangan yang
baik.

2. Cacat Retakan

Cacat retakan dapat disebabkan oleh penyusutan atau akibat


tegangan sisa. Keduanya dikarenakan proses pendingan yang tidak
seimbang selama pembekuan.

Penyebab cacat retakan adalah :

1. Perencanaan coran yang tidak memperhitungkan proses


pembekuan, seperti perbedaan tebal dinding coran yang tidak
seragam
2. Pemuaian cetakan, dan inti menahan pemuaian dari coran.
3. Ukuran saluran turun dan penambah yang tidak memadai.

Upaya untuk mencegah cacat retakan adalah sebagai berikut:

1. Menyeragamkan proses pembekuan logam dengan memanfaatkan


cil bila perlu.
2. Pengisian logam cair dari beberapa tempat.
3. Waktu penuangan harus sesingkat mungkin.
4. Menghindakan coran yang memiliki sudut-sudut tajam.
5. Menghindarkan perubahan mendadak pada dinding coran.

3. Cacat Salah Alir

Cacat salah alir dikarenakan logam cair tidak cukup mengisi rongga
cetakan. Umumnya terjadi penyumbatan akibat logam cair terburu
membeku sebelum mengisi rongga cetak secara keseluruhan.

Penyebab cacat salah alir yaitu :

1. Coran terlalu tipis


2. Temperatur penuangan terlalu rendah
3. Laju penuangan terlalu lambat

6
4. Aliran logam cair tidak seragam akibat sistem saluran yang jelek.
5. Lubang angin pada cetakan kurang
6. Sistem penambah yang tidak sempurna

Pencegahannya adalah sebagai berikut :

1. Temperatur tuang harus cukup tinggi


2. Kecepatan penuangan harus cukup tinggi
3. Perencanaan sistem saluran yang baik
4. Lubang angin harus ditambah
5. Menyempurnakan sistem penambah

4. Cacat Kesalahan Ukuran

Cacat kesalahan ukuran terjadi akibat kesalahan dalam pembuatan


pola. Pola yang dibuat untuk membuat cetakan ukurannya tidak sesuai
dengan ukuran coran yang diharapkan. Selain itu kesalahan ukuran
dapat terjadi akibat cetakan yang mengembang atau penyusutan logam
yang tinggi saat pembekuan.

Pencegahan kesalahan ukuran adalah membuat pola dengan teliti


dan cermat. Menjaga cetakan tidak mengembang dan
memperhitungkan penyusutan logam dengan cermat, sehingga
penambahan ukuran pola sesuai dengan penyusutan logam yang terjadi
saat pembekuan.

2.5 Keunggulan Stir Casting

Keuntungan stir casting antara lain:


1. Dapat memperoleh suatu material tertentu yang sulit dan tidak
mungkin didapatkan dengan proses lain (memadukan suatu logam
dengan bahan penguat)
2. Proses stir casting mempunyai prospek yang sangat baik dalam
bidang pekerjaan karena produk dari stir casting tersebut relatif
lebih baik sifat mekaniknya bila dibandingkan dengan casting yang
lain
3. Proses stir casting lebih ekonomis karena material paduan yang
ditambahkan merupakan material sisa-sisa dari suatu produksi
yang pada umumnya sudah tidak dipakai lagi
4. Dengan adanya proses pengadukan dalam stir casting maka hasil
cor produk cor akan menjadi lebih baik. Sebab memungkinkan
gelembung-gelembung udara yang terperangkap dalam logam cair

7
selama proses penuangan untuk naik keatas permukaan logam cair,
sehingga cacat akibat terjebaknya udara dalam produk cor dapat
berkurang.

2.6 Hasil Produk Yang Dihasilkan

Alat stir casting yang dirancang dan digunakan pada PT


Neva. PT Neva merupakan perusahaan UKM yang mengandalkan
proses pengecoran alumunium sebagai basis ekonominya. Produk
yang dibuat PT Neva adalah blok mesin, velg, piston, dan lain-lain.
PT Neva mengeluhkan kelemahan yang terjadi pada produk casting
yang telah dibuat. Rata-rata umur dari produk yang telah dibuat
tidak dapat bertahan lama. Berbeda dengan produk impor yang
dapat bertahan 3 tahunan. Untuk itu diharapkan pengusaha UKM
dapat meningkatkan sifat fisik dan sifat mekanik produk casting
mereka agar dapat bersaing dengan produk-produk impor yang ada
dipasaran.

Gambar produk pengecoran di PT Neva

Rancangan alat stir casting yang telah dibuat disesuaikan


dengan dimensi dapur peleburan yang ada di PT Neva. Untuk
memutar blade, digunakan motor listrik jenis AC 3 fasa dengan
daya setengah HP dan memiliki kecepatan putar maksimum 1500
rpm. Digunakan juga inverter dengan daya 1 HP untuk mengatur
kecepatan putar pada motor AC.

8
Belt Ulir

Poros Blade

Stan

Motor dan
Inverter

Rancangan Alat Stir Casting

Dapur Peleburan

9
BAB III

PENUTUP

3. Kesimpulan

Dengan laporan ini kita dapat mengetahui tentang stir casting,


alat stir casting, prinsip kerja stir casting, jenis cacat pengecoran dan
cara meanggulanginya, keunggulan dan hasil dari produksi stir casting.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://logamceper.com/cacat-coran-dan-pencegahaanya/

http://eprints.undip.ac.id/41653/2/2._bab_1-3.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai