Penggunaan material dengan bahan komposit mulai banyak dikembangkan dalam dunia industri manufaktur. Bahan komposit memiliki banyak keunggulan, diantaranya berat yang lebih ringan, kekuatan yang lebih tinggi, tahan korosi dan memiliki biaya pembuatan yang lebih murah karena berkurangnya jumlah komponen. Komposit merupakan gabungan antara dua material atau lebih yang menjadi suatu material yang sifatnya lebih baik dari material penyusunnya. Bahan matrik pada komposit umumnya dapat berupa logam, polimer, keramik dan karbon. Matrik yang berupa logam disebut juga dengan metal matrix composite (MMC) [1]. Metal matrix composite (MMC) adalah bahan yang terdiri dari paduan logam yang diperkuat dengan serat, whiskers, atau partikel. MMC dibuat untuk menggabungkan sifat yang diinginkan dari logam dan keramik. Contohnya adalah logam seperti alumunium dan Silika Karbida dan biasanya disebut dengan aluminium matrix composite (AMC) [2]. Namun demikian seringkali AMC belum sepenuhnya menjawab kebutuhan yang menyeluruh tantangan didunia industri ataupun kebutuhan sehari-hari tersebut yang sesuai dengan kriteria yang diperlukan karena masih banyak terdapat kelemahankelemahannya. Oleh karena itu banyak dikembangkan jenis modifikasi AMC yang baru terutama dari kandungan paduan-paduan atau dari proses pembuatannya untuk menghasilkan sifat-sifat AMC baru dan lebih baik. Bahan paduan yang dapat ditambahkan sebagai penguat AMC untuk memperoleh sifat-sifat baru yang lebih baik contohnya antara lain CU, Mg, SiC dll. Untuk metode proses membuat AMC salah satunya adalah stir casting, stir casting adalah metode proses pengecoran dan pencetakan dengan memutar pengaduk yang diletakan didalam metal cair [4]. Parameter stir casting yang berpengaruh dan berperan penting dalam menentukan sifat fisik maupun mekanik material antara lain temperatur pengadukan, lama waktu pengadukan, salah satu parameter itu adalah perbedaan kecepatan
Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI 1
putaran. Material composite merupakan pencampuran antara dua material yang berbeda secara mikroskopik dimana satu material berfungsi sebagai reinforced dan satunya lagi sebagai matrik sehingga menghasilkan material baru lebih kuat dari material sebelumnya [5]. Proses Stir Casting adalah suatu metode pembuatan material composite dengan mencampurkan bahan material disaat material alam keadaan mencair, dimana pengadukannya secara mekanik. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Tempratur Stir Casting yang digunakan Terhadap Sifat Mekanik Alumunium Matrix Composite (AMC). Pada penelitian yang sudah dilakukan, metode stir casting dapat meningkatkan sifat mekanis pada material Alumunium Matriks Composite (AMC) hal ini kuat Tarik dan kekerasan dengan memvariasikan temperatur, komposisi alloy AMC, waktu aging [6]. Pada kali ini, dilakukan penelitian pengaruh ukuran partikel SiO2 dan waktu pengadukan pada matriks Al-Si terhadap sifat mekanik dan struktur mikro dengan metode stir casting.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, terdapat beberapa rumusan masalah, diantaranya: 1. Bagaimana pengaruh ukuran partikel SiO2 dan waktu pengadukan pada matriks Al-Si terhadap sifat mekanik? 2. Bagaimana pengaruh pengaruh ukuran partikel SiO2 dan waktu pengadukan pada matriks Al-Si terhadap struktur mikro? 3. Bagaimana pengaruh metode stir casting terhadap ukuran partikel SiO2 dan waktu pengadukan pada matriks Al-Si?
Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI 2
1.3 Batasan Masalah Pada tugas akhir ini dicantumkan adanya batasan masalah dengan maksud agar penelitian ini terfokus pada maksud dan tujuan yang telah diuraikan diatas. Adapun batasan masalah meliputi: 1. Material yang digunakan adalah Al-Si dengan tipe AC4C 2. Penguat yang digunakan SiO2 3. Jenis Casting yang digunakan adalah Stir Casting. 4. Waktu pengadukan yang digunakan adalah 2 menit, 4 menit dan 6 menit. 5. Besar partikel SiO2 yang digunakan 200 mesh, 300 mesh dan 400 mesh. 6. Proses pengujian yang dilakukan untuk mengetahui struktur mikro pada Al-Si dengan variasi ukuran partikel SiO2 dan waktu pengadukan,yaitu: a. Pengujian Scanning Electron Microscope (SEM) 7. Proses pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik pada pada Al-Si dengan variasi ukuran partikel SiO2 dan waktu pengadukan, yaitu: a. Pengujian Visual b. Pengujian Kekerasan Vickers c. Pengujian Tarik
1.4 Tujuan Penelitian
1. Merekayasa Al-Si dengan variasi ukuran partikel SiO2 dan waktu pengadukan dengan metode stir casting. 2. Mengetahui dan mempelajari Al-Si dengan variasi ukuran partikel SiO2 dan waktu pengadukan dengan metode stir casting tehadap sifat mekanik 3. Mengetahui Al-Si dengan variasi ukuran partikel SiO2 dan waktu pengadukan dengan metode stir casting terhadap Struktur Mikro.
Fakultas Teknologi Manufaktur UNJANI 3
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang akan digunakan pada tugas akhir ini terbagi dalam beberapa kekerangka penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab I Membahas latar belakang penelitian, perumusan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II Membahas teori dasar yang mendukung penelitian dengan meninjau dari sejumlah buku dan jurnal BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III Membahas metodologi penelitian, diagram alir penelitian serta langkah-langkah penelitian yang dilakukan. DAFTAR PUSTAKA